memiliki tanggung jawab sosial. 3
Meningkatnya jumnlah siswa yang melanjutkan pendiidkan ke lembaga pendidikan tinggi.
Program 4
Peningkatan pelayanan terhadap siswa berkemampuan khusus.
5 Peningkatan kuantitas dan kualitas pembelajaran
kurikuler dan ekstra kurikuler . 6
Mengikutsertakan siswa dalam pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang kemampuannya.
Sumber: Tata Usaha MTsN Kabanjahe Visi keempat: Menghidupkan nuansa Islami dalam setiap aktivitas siswa.
Tabel 7 Visi keempat
Tujuan Meningkatkan sikap beragama siswa di lingkungan sosial
melalui pembelajaran di madrasah Sasaran
1 Meningkatnya kecintaan siswa gterhadap ilmu dan amal
ibadah sosial. 2
Tumbuhnya rasa tanggungjawab yang tinggi di kalangan siswa untuk .mendukung pemberlakuan syari’at Islam di
Kabanjahe. Program
1 Pembiasan bertingkahlaku sesuai dengan syari’at Islam
2 Melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas keagamaan di
lingkungan sosial. Sumber: Tata Usaha MTsN Kabanjahe
12
B. Temuan Khusus Penelitian
1. Perencanaan Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah MPMBS pada MTsN
Kabanjahe
12
Studi dokumen, Program Kerja Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabanjahe Periode 2011-2015.
Perencanaan merupakan langkah awal dalam kegiatan manajerial pada setiap organisasi. Perencanaan Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah pada MTsN Kabanjahe dilaksanakan dengan
berbagai pertimbangan, kepala madrasah memaparkan sebagai berikut: Sebelum mengarahkan dan mengawasi, haruslah ada rencana yang memberikan tujuan
dan arah suatu program. Perencanaan adalah pemilihan dan penetapan kegiatan, selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan
adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, maka rencana haruslah diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan
pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan perbaikan agar tetap berguna. Perencanaan kembali kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
13
Perencanaan menjadi tugas manajemen madrasah Tsanawiyah Negeri Kaban Jahe. Dalam hal ini Kepala madrasah menambahkan:
Proses perumusan perencanaan MBS di MTSN ini, kami mulai dengan mengidentifikasi seluruh sistem yang ada, peluang dan tantangan dan hal-hal yang berhubungan dengan
proses peningkatan mutu pendidikan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya madrasah.
14
Salah satu aspek yang juga penting dalam perencanaan adalah pembuatan keputusan, proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu dalam organisasi madrasah. Dalam perencanaan Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah pada MTsN Kabanjahe banyak unsur yang dilibatkan, sesuai dengan pemaparan kepala madrasah
berikut ini: Dalam perumusan rencana Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah pada MTsN Kabanjahe
kami melibatkan seluruh unsur di madrsah ini, yaitu: Komite sekolah mewakili unsur orang tua siswa , kepala madrasah, para pembantu kepala madrasah, BP dan unsur
dewan guru, sehingga seluruh aspek dalam penyusunan rencana Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah mengena terhadap seluruh unsur di madrasah ini.
15
Mendukung pemaparan kepala madrasah, pembantu kepala madrasah menambahkan bahwa:
Perencanaan MPMBS di MTsN Kabanjahe dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut: a.
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
13
Wawancara dengan KepalaMadrasah Tsanawiyah Negeri Kabanjahe Kepala Madrasah dan Pembantu Kepala Madrasah serta observasi di lokasi penelitian selama bulan Januari - Maret 2013.
14
Wawancara dengan KepalaMadrasah Tsanawiyah Negeri Kabanjahedi kantor kepala madrasah, pukul 11.00 WIB tanggal 26 Pebruari 2013..
15
Wawancara dengan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabanjahe di kantor kepala madrasah, pukul 11. 00 WIB tanggal 26 Pebruari 2013.
b. Merumuskan keadaan saat ini.
c. Melibatkan seluruh unsur di madrasah.
d. Mengindentifikasikan segala peluang dan hambatan.
e. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan dalam pencapaian tujuan.
Perencanaan diperlukan untuk mencapai tujuan: a.
Pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan. b.
Peningkatan pencapaian tujuan organisasi. Adapun manfaat perencanaan yang dilakukan yaitu:
a. Membantu manajemen dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan. b.
Perencanaan terkadang cenderung menunda kegiatan. c.
Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individu
dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi.
16
Kepala madrasah menambahkan bahwa langkah-langkah dan tahapan yang dilakukan oleh MTsN Kabanjahe sebagai berikut:
Dalam menentukan langkah-langkah dalam perencanaan MPMBS di MTsN Kabanjahe meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
c. Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
pekerjaan-pekerjaan itu akan diselesaikan. Perencanaan MPMBS di MTsN Kabanjahe melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan harus mampu mengindentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
b. Perencanaan harus mampu menentukan berbagai kebutuhan dalam pendidikan.
c. Perencanaan harus mampu menspesifikasikan rincian tiap-tiap kebutuhan.
d. Perencanaan harus mampu menentukan pilihan-pilihan yang diharapkan.
e. Perencanaan harus mampu memenuhi segala kebutuhan yang bisa dirasakan oleh
semua. f.
Perencanaan harus mampu sebagai identifikasi strategik alternatif dan prediksi keuntungan dan kerugian tiap-tiap strategik.
17
Perencaan mempunyai unsur-unsur yang jelas dan saling berkaitan satu sama lain. Dalam hal ini kepala madrasah juga memaparkah bahwa :
Identifikasi unsur-unsur perencanaan yang dilakukan adalah: a. Pengambilan keputusan, meliputi aspek-aspek: 1 Tujuan, asumsi dan harapan.
2Tindakan, yaitu unsur untuk melaksananakan keputusan.3 Struktur keputusan.
16
Hasil Wawancara dengan pembantu kepala madrasah di kantor pembantu kepala madrasah pada pukul 12.00 WIB, tanggal 26Pebruari 2013.
17
Hasil Wawancara dengan kepala madrasah di kantor kepala madrasah pada pukul 11.00 WIB, tanggal 26Pebruari 2013.
b. Aspek pengetahuan yang baru. Setiap perencanaan mempunyai aspek pengetahuan yang baru yang mengacu kepada:1. Dimensi waktu.Berdasarkan dimensi waktu, ada
perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.2. Dimensi struktural. Pada struktural atau bagian mana akan memperoleh resiko yang paling
kecil.3. Dimensi cara pengukuran. Perencanaan harus dapat diukur salah satu pengukuran dalam perencanaan. Penyuluh adalah membandingkan motivasi dengan
moral atau pertimbangan antara motivasi dengan moral.4. Kerja yang bersifat rasional. Perencanaan adalah usaha untuk melakukan perubahan.
c. Memiliki strategi dan taktik. Strategi meliputi peraturan kebijakan kelembagaan dan nilai-nilai, sedangkan taktik adalah bagaimana mengimplementasikan perencanaan
seperti anggaran keuangan dan lain-lain. d.
Perencanaan sebagai suatu teknologi Perencanaan sebagai suatu teknologi, maka dalam perencanaan ada proses menata
informasi dan memproses data. e.
Perencanaan sebagai suatu struktur. Dalam hubungan dengan struktur, maka setiap tugas-tugas perlu diidentifikasi secara jelas.
18
Menurut salah satu guru bidang studi memaparkan tentang sifat perencanaan MPMBS yang mereka lakukan, yaitu:
Ada beberapa sifat perencanaan MPMBS di MTsN Kabanjahe laksanakan, yaitu: 1 Bersifat menyeluruh.2Bersifat integrasi yang fragmentasi merangkum berbagai unsur,
seperti dana dan tenaga.3 Bersifat fleksibel.4 Menggunakan sarana yang bersifat analitis, sehingga dapat diperoleh pengukuran efisien.Ada tatanan struktur, ada proses
komposisi dan mempunyai sifat yang menetap baku.Aktivitas perencanaan yang dilakukan meliputi hal berikut: 1Memperkirakan proyeksi yang akan datang.
2Menetapkan sasaran serta mengkoordinasikannya.3Menyusun program dengan ukuran kegiatan. 4Menyusun kronologis jadwal kegiatan. 5Menyusun anggaran dan alokasi
sumber daya. 6 Mengembangkan prosedur dalam strandar. 7 Menetapkan dan mengintervensi kebijakan.
19
Berangkat dari visi, dan misi tujuan peningkatan mutu tersebut, madrasah bersama-sama dengan masyarakatnya merencanakan dan menyusun program jangka panjang atau jangka
pendek tahunan termasuk anggarannya. Progam tersebut memuat sejumlah program aktivitas yang akan dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan nasional yang telah ditetapkan dan harus memperhitungkan kunci pokok dari strategi perencanaan tahun itu dan tahun-tahun yang akan datang. Perencanaan program
madrasah ini harus mencakup indikator atau target mutu apa yang akan dicapai dalam tahun tersebut sebagai proses peningkatan mutu pendidikan. Program madrasah yang disusun bersama-
18
Hasil Wawancara dengan kepala madrasah di kantor kepala madrasah pada pukul 11.00 WIB, tanggal 26Pebruari 2013.
19
Hasil Wawancara dengan guru bidang studi di ruangan guru pada pukul 12.00 WIB, tanggal 26Pebruari 2013.
sama antara madrasah, orang tua dan masyarakat ini sifatnya berbeda satu madrasah dengan madrasah lainnya sesuai dengan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Karena fokus kita dalam pengimplementasian konsep manajemen ini adalah mutu siswa, maka program yang disusun harus mendukung pengembangan kurikulum dengan memperhatikan
kurikulum nasional yang telah ditetapkan, langkah-langkah untuk penyampaiannya di dalam proses pembelajaran dan siapa yang akan menyampaikannya.
Adapun bentuk perencaan MPMBS di MTsN Kabanjahesesuai dengan pemaparan kepala madrasah yaitu terdiri dari:
a. Perencanaan dalam Pengaturan Sumber Daya Madrasah harus mempunyai fleksibilitas dalam mengatur semua sumber daya sesuai
dengan kebutuhan setempat. Selain pembiayaan operasionaladministrasi, pengelolaan keuangan harus ditujukan untuk:
1 Memperkuat madrasah dalam menentukan dan mengalokasikan dana sesuai dengan
skala prioritas yang telah ditetapkan untuk proses peningkatan mutu. 2
Pemisahan antara biaya yang bersifat akademis dari proses pengadaannya; a Pengurangan kebutuhan birokrasi pusat.bPertanggung jawaban; madrasah dituntut
untuk memiliki akuntabilitas baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Hal ini merupakan perpaduan antara komitmen terhadap standar keberhasilan dan
harapantuntutan orang tuamasyarakat.
b. Perencanaan dalam Pengaturan Sumber Dana. c. Perencanaan dalam Pengembangan Kurikulum. Ada tiga hal yang diperhatikan dalam
kegiatan ini yaitu; 1 Pengembangan kurikulum tersebut harus memenuhi kebutuhan siswa. 2 Bagaimana mengembangkan keterampilan pengelolaan untuk menyajikan
kurikulum tersebut kepada siswa sedapat mungkin secara efektif dan efisien dengan memperhatikan sumber daya yang ada. 3 Pengembangan berbagai pendekatan yang
mampu mengatur perubahan sebagai fenomena alamiah di madrasah.
d. Perencaan dalam Pembinaan Personil Madrasah.
20
Dalam rangka merencanakan konsep manajemen peningkatan mutu yang berbasis sekolah di MTsN Kabanjahe, maka melalui partisipasi dari orang tua, siswa, guru dan staf
lainnya termasuk instansi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan, menurut pembantu kepala madrasah memaparkan bahwa madrasah melakukan tahapan sebagai berikut:
1 Penyusunan basis data dan profil madrasah yang lebih presentatif, akurat, valid, dan
secara sistematis menyangkut berbagai aspek akademis, administratif siswa, guru, staf dan keuangan.
2 Melakukan evaluasi diri self assesment untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan
mengenai sumber daya madrasah, personil madrasah, kinerja dalam mengembangkan
20
Hasil Wawancara dengan kepala madrasah di ruangan kepala madrasah pada pukul 12.00 WIB, tanggal 26Pebruari 2013.
dan mencapai target kurikulum dan hasil-hasil yang dicapai siswa berkaitan dengan aspek-aspek intelektual dan keterampilan, maupun aspek lainnya.
3 Berdasarkan analisis tersebut madrasah harus mengidentifikasikan kebutuhan
madrasah dan merumuskan visi, misi, dan tujuan dalam rangka menyajikan pendidikan yang berkualitas bagi siswanya sesuai dengan konsep pembangunan pendidikan
nasional yang akan dicapai.
21
Langkah-langkah perencanaan dalam Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah MPMBS pada MTsN Kabanjahe dapat digambarkan sebagai berikut di bawah ini:
Gambar 2: Langkah-langkah dalam perencanaan MPMBS pada MTsN Kabanjahe. Berdasarkan paparan data sebagaimana dikemukakan dari wawancara dan dokumen,
dapat disimpulkan bahwa Perencanaan Peningkatan Mutu di MTsN Kabanjaheterlebih dahulu melakukan identifikasi untuk melihat potensi dan kesiapan madrasah dalam implementasi MBS
berdasarkan analisis SWOT. Sehingga efektivitas MBS yang dilakukan dapat diperhitungkan segala konsekuensi dan solusinya, karena perencanaan yang baik merupakan salah satu unsur
utama penentu keberhasilan tujuan suatu organisasi. Proses ini juga melibatkan seluruh unsur di
21
Hasil Wawancara dengan pembantu kepala madrasah di ruangan kepala madrasah pada pukul 12.00 WIB, tanggal 26Pebruari 2013.
Perencanaa n
Langkah-Langkah
Bentuk Perencanaan Identifikasi Masalah
Merumuskan Tujuan Mengkaji Manfaat
Menetapkan Target Tujuan
Pengaturan Sumber Daya Pengaturan Sumber Dana
Pengembangan Kurikulum Pembinaan Personal
Madrasah TujuanTargetSasaran Perencanaan
lingkungan madrasah, dari komite madrasah, kepala madrasah, pembantu kepala madrasah dan unsur dewan guru. Hal ini diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya yang akan
dilaksanakan secara efektif dan efesien dalam nemcapai tujuan organisasi MTsN Kabanjahe.
2. Pengorganisasian Sumberdaya dalam Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah