Hasil Pembahasan dan Implementasi

5 atribut file yang akan menunjukkan bahwa file tersebut disimpan pada sector yang sama di hard disk. Serta akan dilakukan analisa terjadinya pembuatan hard link saat backup dilakukan.

4. Hasil Pembahasan dan Implementasi

Penelitian dilakukan dengan membangun server dan client yang akan digunakan untuk melakukan backup. Tool yang digunakan adalah rsync karena sudah mendukung hard link, proses backup juga dapat dijadwalkan sesuai kebutuhan. Backup akan dilakukan dari client ke server seperti pada Gambar 3. Server Backup Windows Server 2008 R2 IP Address: 192.168.34.1 DeltaCopy Rsync “erver Client Windows 7 IP Address: 192.168.34.2 Acrosync Rsync Client Gambar 3 Topologi Jaringan Gambar 3 menunjukkan server menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 R2 dan client mengunakan Windows 7 yang terhubung untuk melakukan backup dengan mengunakan rsync. Pada server dan client diberi IP addreess satu jaringan agar dapat terhubung dan berkomunikasi. Proses backup akan dilakukan di server, client yang melakukan aksi terhadap data yang akan di backup di server, dengan memilih data yang akan di backup. Pada server akan di install DeltaCopy dan menggunakan rsync server yang nantinya akan digunakan untuk menghubungkan dengan client yang mengunakan Acrosync. Folder dibuat dengan nama backup dan akan di shared, karena rsync akan bekerja jika ada sinkronisasi antara server dan client. Server yang mengunakan DeltaCopy pada DeltaCopy Server di virtual direktories membuat nama direktori dan menentukan tujuan direktori yang digunakan untuk backup. Di client akan melakukan backup dengan menggunakan aplikasi Acrosync dengan melakukan remote server berdasarkan penentuan IP server dan password server, sinkronisasi direktori berdasarkan nama folder di server dan local direktori client serta penentuan port rsync yaitu menggunakan port 873, yang akan digunakan untuk melakukan backup. 6 Gambar 4 Folder Penyimpanan Backup Dari Gambar 4 terlihat dari Properties, kapasitas folder di server sebesar 86.3 GB. Besar data berasal dari semua data yang sudah di backup ke server sebanyak 31 file dan terdapat tujuh folder. Folder dengan nama backup yang digunakan di server untuk menyimpan file dari proses backup yang dilakukan. Pada partisi “D” akan dilihat di hard disk server, lihat Gambar 5. Gambar 5 Penggunaan Hard Disk di Partisi “D” Pada Gambar 5, penggunaan hard disk di partisi “D” tidak sampai 86.3 GB. Penyimpanan di hard disk yang digunakan sebesar 21.6 GB karena sistem backup mengunakan hard link sehingga data yang sama hanya dituliskan sekali di hard disk. Kapasitas penggunaan hard disk jadi lebih hemat, karena tidak menulis file yang sama berulang-ulang. Pada saat backup aplikasi Acrosync akan membuat hard link jika file sama dari file sebelumnya yang sudah pernah di backup. jadi jika urutan file diubah di percobaan kelima dan percobaan keenam dikembalikan lagi urutannya file ke urutan keempat maka Acrosync akan tetap membuat hard link , pembuatan hard link tidak berpengaruh terhadap urutan sebuah file, lihat Gambar 6. 7 Gambar 6 Uji Coba Data yang di Backup Gambar 6 menunjukkan beberapa folder backup, terdapat 7 folder yang dihasilkan dari proses backup. Dapat dilihat pada direktori terakhir adalah file yang terakhir dari proses backup yang memuat semua file dengan kapasitas 21.5 GB. Acrosync berfungsi untuk membuat folder backup dengan mengurutkan berdasarkan tahun, bulan, tanggal, dan jam. Jika file sudah pernah di backup maka pada folder selanjutnya Acrosync akan membuat hard link dari file sebelumnya. Hard link hanya dibuat pada file tidak menuju terhadap sebuah folder, dan file hard link adalah asli, jika salah satu file dihapus tidak berpengaruh terhadap file link yang lainnya. Gambar 7 Analisa Dengan Disk Editor Pada Folder 2016-0701-13 8 Gambar 8 Analisa Dengan Disk Editor Pada Folder 2016-0701-15 Gambar 7 dan Gambar 8 menunjukkan bahwa file “Driver Pack 15.9.iso” yang berada pada folder “2016-0701-13” dan folder “2016-0701-15” adalah file yang sama, jika dilihat dari nilai “ID” dan penulisan sector yang sama berupa nilai “offset” serta penempatan file entry position yang sama. Berdasarkan analisa mengunakan disk editor, kedua file tersebut adalah sama karena mempunyai nilai properties yang sama dan sector yang sama meskipun yang membedakan adalah nilai dari parent ID. Gambar 9 Uji Rename File di Client 9 Pada Gambar 9, file yang sudah di rename namanya di client dan dilakukan backup ke server akan membuat file baru di server, dan tidak akan menuliskan hard link karena sudah di anggap file yang berbeda dari file sebelumnya. Karena pembuatan hard link dilihat dari nama file terlebih dahulu baru isinya. File pada Gambar 9 ditulis di hard disk sebagai file baru yang mempunyai “ID” berbeda dan sector berbeda. Gambar 10 Aktifitas Jaringan di Client Sebelum Dikirim Gambar 11 Aktifitas Jaringan di Client Sesudah Dikirim Pada Gambar 10 dan Gambar 11 dilihat dari aktifitas jaringan di client saat melakukan backup data yang besarnya 10.8 GB, data yang dikirimkan hanya diantara sekitar 4728 Bytes yang membutuhkan waktu 1.39 detik dan paket yang diterima dari server sekitar 3915 Bytes. Hal ini membuktikan bahwa client tidak mengirimkan keseluruhan data sehingga penyimpanan di hard disk tidak sampai 10.8 GB. Hard link akan dibuat di server berdasarkan sinkronisasi dan pengecekan yang dilakukan oleh rsync. Jika file di server yang di sharing sama persis di client, maka server akan membuat hard link. File akan di cek dari nama file dan isi file maka apabila kedua syarat terpenuhi maka server akan membuat hard link. 10

5. Simpulan