Kualitas Pupuk Cair Hasil Sampingan Monosodium Glutamat dengan Penambahan Feses Sapi Perah dan Sumber Hara Berbeda yang Diperkaya Mikroba Tanah
KUALITAS PUPUK CAIR HASIL SAMPINGAN MONOSODIUM
GLUTAMAT DENGAN PENAMBAHAN FESES SAPI PERAH
DAN SUMBER HARA BERBEDA YANG DIPERKAYA
MIKROBA TANAH
SKRIPSI
RISMA SUDARWANTI
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
RINGKASAN
RISMA SUDARWANTI. D14060512. 2010. Kualitas Pupuk Cair Hasil
Sampingan Monosodium Glutamat dengan Penambahan Feses Sapi Perah dan
Sumber Hara Berbeda yang Diperkaya Mikroba Tanah. Skripsi. Departemen
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian
Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Salundik, M.Si
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Panca Dewi M.H.K, M.Si
Limbah merupakan material yang belum termanfaaatkan sehingga berpotensi
mencemari lingkungan. Industri monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu
bidang industri dengan produksi limbah yang cukup tinggi, contohnya PT. Sasa Inti
yang memproduksi limbah cair sebanyak 900 kiloliter/hari. Limbah MSG dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman karena mengandung unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman, tetapi kandungannya masih tergolong rendah.
Pemanfaatan limbah MSG sebagai pupuk memerlukan pengkayaan dengan
penambahan bahan-bahan organik dan kaya unsur hara.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pupuk dari pengkayaan
limbah MSG dengan penambahan sumber-sumber hara organik berupa guano,
tepung tulang dan feses sapi perah. Bahan-bahan lain yang ditambahkan dalam
penelitian ini adalah larutan NaOH, KOH, HNO3. Mikroba tanah yang ditambahkan
untuk meningkatkan kualitas pupuk yaitu Rhizobium, Azospirillum, dan Mikroba
Pelarut Fosfat serta EM4 sebagai dekomposer. Parameter yang diamati adalah
kandungan nitrogen, fosfor, kalium nitrat dan C-organik. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 2 dengan tiga ulangan.
Faktor A adalah jenis sumber hara organik berbeda yang terdiri dari guano dan
tepung tulang. Faktor B adalah level penambahan feses yang terdiri dari penambahan
feses dan tanpa feses. Data yang diperoleh dari hasil analisis di Pusat Penelitian
Tanah Bogor dianalisis dengan Analysis Of Variance (ANOVA), dan uji
perbandingan nilai tengah Tukey.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa jenis sumber hara berbeda nyata
mempengaruhi kandungan N dan K pada pupuk cair hasil pengkayaan limbah MSG.
Level penambahan feses nyata berpengaruh pada kandungan K pupuk cair. Tidak
terdapat pengaruh interaksi antara kedua faktor pada semua parameter. Kandungan N
tertinggi terdapat pada formulasi pupuk guano tanpa feses. Kandungan P2O5, K2O
dan pH tertinggi terdapat pada formulasi pupuk tepung tulang tanpa feses.
Kandungan C-organik tertinggi terdapat pada formulasi pupuk guano dengan
penambahan feses. Secara umum kandungan dari pupuk cair hasil pengkayaan
limbah MSG ini masih berada di bawah standar SNI 02-4958-1999 tentang syarat
pupuk sipramin dan persyaratan teknis pupuk anorganik cair.
Kata-kata kunci: Limbah, monosodium glutamat (MSG), pupuk cair, guano, tepung
tulang, feses sapi perah
ii
ABSTRACT
Quality of Liquid Fertilizer from Monosodium Glutamate by Product with
Additional Dairy Cattle Manure and Different Mineral Source
which Enrichment Soil Microbe
Sudarwanti, R., Salundik and P. D. M. H. Karti
Waste is materials which have not been exploited and they are potential to pollute
our surroundings. Monosodium glutamate (MSG) waste is one of industrial waste
that produce high waste until 900 kiloliter/day. Transformation of waste to liquid
fertilizer is one alternative to prevent environmental damage because of waste. The
aim of this research was to analyze the liquid fertilizer quality from enrichment MSG
liquid waste with increasing organic material from by product and husbandry waste
such as guano, bone meal and dairy cattle manure. This research used EM4, and
microorganism that consist of Rhizobium, Azospirillum, and phosphate soluble
microbe. The observed variable were Total Nitrogen, NO3, P2O5, K2O and C-organic
containt. The research used factorial design with 2 factors and 3 replications. The
First factor was kind of organic material (guano and bone meal). The second factors
was additional level of manure. The Analysis of Variance (ANOVA) showed there
was not interactions between the factors for all variable (P>0,05). Kind of organic
material factor (guano and bone meal) showed the significant diference in Total
Nitrogen and K2O (P
GLUTAMAT DENGAN PENAMBAHAN FESES SAPI PERAH
DAN SUMBER HARA BERBEDA YANG DIPERKAYA
MIKROBA TANAH
SKRIPSI
RISMA SUDARWANTI
DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
RINGKASAN
RISMA SUDARWANTI. D14060512. 2010. Kualitas Pupuk Cair Hasil
Sampingan Monosodium Glutamat dengan Penambahan Feses Sapi Perah dan
Sumber Hara Berbeda yang Diperkaya Mikroba Tanah. Skripsi. Departemen
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian
Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Salundik, M.Si
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Panca Dewi M.H.K, M.Si
Limbah merupakan material yang belum termanfaaatkan sehingga berpotensi
mencemari lingkungan. Industri monosodium glutamat (MSG) merupakan salah satu
bidang industri dengan produksi limbah yang cukup tinggi, contohnya PT. Sasa Inti
yang memproduksi limbah cair sebanyak 900 kiloliter/hari. Limbah MSG dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman karena mengandung unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman, tetapi kandungannya masih tergolong rendah.
Pemanfaatan limbah MSG sebagai pupuk memerlukan pengkayaan dengan
penambahan bahan-bahan organik dan kaya unsur hara.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pupuk dari pengkayaan
limbah MSG dengan penambahan sumber-sumber hara organik berupa guano,
tepung tulang dan feses sapi perah. Bahan-bahan lain yang ditambahkan dalam
penelitian ini adalah larutan NaOH, KOH, HNO3. Mikroba tanah yang ditambahkan
untuk meningkatkan kualitas pupuk yaitu Rhizobium, Azospirillum, dan Mikroba
Pelarut Fosfat serta EM4 sebagai dekomposer. Parameter yang diamati adalah
kandungan nitrogen, fosfor, kalium nitrat dan C-organik. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 2 dengan tiga ulangan.
Faktor A adalah jenis sumber hara organik berbeda yang terdiri dari guano dan
tepung tulang. Faktor B adalah level penambahan feses yang terdiri dari penambahan
feses dan tanpa feses. Data yang diperoleh dari hasil analisis di Pusat Penelitian
Tanah Bogor dianalisis dengan Analysis Of Variance (ANOVA), dan uji
perbandingan nilai tengah Tukey.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa jenis sumber hara berbeda nyata
mempengaruhi kandungan N dan K pada pupuk cair hasil pengkayaan limbah MSG.
Level penambahan feses nyata berpengaruh pada kandungan K pupuk cair. Tidak
terdapat pengaruh interaksi antara kedua faktor pada semua parameter. Kandungan N
tertinggi terdapat pada formulasi pupuk guano tanpa feses. Kandungan P2O5, K2O
dan pH tertinggi terdapat pada formulasi pupuk tepung tulang tanpa feses.
Kandungan C-organik tertinggi terdapat pada formulasi pupuk guano dengan
penambahan feses. Secara umum kandungan dari pupuk cair hasil pengkayaan
limbah MSG ini masih berada di bawah standar SNI 02-4958-1999 tentang syarat
pupuk sipramin dan persyaratan teknis pupuk anorganik cair.
Kata-kata kunci: Limbah, monosodium glutamat (MSG), pupuk cair, guano, tepung
tulang, feses sapi perah
ii
ABSTRACT
Quality of Liquid Fertilizer from Monosodium Glutamate by Product with
Additional Dairy Cattle Manure and Different Mineral Source
which Enrichment Soil Microbe
Sudarwanti, R., Salundik and P. D. M. H. Karti
Waste is materials which have not been exploited and they are potential to pollute
our surroundings. Monosodium glutamate (MSG) waste is one of industrial waste
that produce high waste until 900 kiloliter/day. Transformation of waste to liquid
fertilizer is one alternative to prevent environmental damage because of waste. The
aim of this research was to analyze the liquid fertilizer quality from enrichment MSG
liquid waste with increasing organic material from by product and husbandry waste
such as guano, bone meal and dairy cattle manure. This research used EM4, and
microorganism that consist of Rhizobium, Azospirillum, and phosphate soluble
microbe. The observed variable were Total Nitrogen, NO3, P2O5, K2O and C-organic
containt. The research used factorial design with 2 factors and 3 replications. The
First factor was kind of organic material (guano and bone meal). The second factors
was additional level of manure. The Analysis of Variance (ANOVA) showed there
was not interactions between the factors for all variable (P>0,05). Kind of organic
material factor (guano and bone meal) showed the significant diference in Total
Nitrogen and K2O (P