Uji Validitas Instrumen Proses Pengembangan Intrumen Penelitian

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengembangan instrumen penelitian dilakukan melalui pengujian validitas item. Caranya mengorelasikan antara skor item dalam instrumen dengan skor total yang diperoleh. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0. Validitas konstruk dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap setiap item soal. Sedangkan, untuk mengetahui validitas empiris dilakukan uji statistik dengan cara menghitung korelasi Pearson Product Moment dan Corrected Item-Total Correlation.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas isntrumen penelitian yang digunakan yaitu uji validitas item. Tujuannya untuk mengukur ketepatan setiap item dari instrumen penelitian dalam mengukur sesuatu yang akan diukur. Validitas dari setiap item dilihat dari nilai valid r hitung antara skor item dengan skor total item. Hasil penghitungan uji validitas diputuskan sesuai dengan kaidah untuk mengetahui kelayakan suatu item. Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0. dan diolah pada Microsoft Excel 2010. Berikut ini langkah-langkah uji validitas item dengan menggunakan metode Corrected Item-Total Correlation diadaptasi dari Priyatno, 2013, hlm. 31-33. a. Buka program SPSS 16.0; b. Ketik item1 sampai item20 dan skortotalitem pada kolom Name; ketik item 1 sampai item 20 dan skor total item pada kolom Label ; pilih Scale pada Measure. Kolom lainnya dapat diabaikan; c. Klik Data View. Masukkan data; d. Pilih menu Analyze Scale Reliability Analysis; e. Masukkan semua item dan skor total item ke kotak Variables; f. Klik Statistics. Beri tanda ceklis √ pada Scale If Item Deleted. Klik Ok; g. Pengujian setiap item menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujiannya sebagai berikut: 1 Jika r hitung ≥ r tabel uji dua sisi dengan sig. 0,05, maka item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. 2 Jika r hitung r tabel uji dua sisi dengan sig. 0,05, maka item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid. Nilai hitung validitas terdapat pada tabel Corrected Item-Total Correlation. Besarnya nilai hitung validitas r hitung dibandingkan dengan nilai validitas tabel r tabel dari Product Moment yang disesuaikan dengan jumlah responden. Instrumen diujicobakan pada 30 responden siswa kelas V A. Oleh karena itu, nilai r tabel dicari menggunakan signifikansi α = 0,05 dengan uji dua sisi, N = 30, dan df = 28 N - 2. Dihasilkan r tabel sebesar 0,361. Setiap item dihitung korelasinya terhadap skor total untuk melihat tingkat kekuatan korelasi. Penghitungan ini menggunakan program SPSS 16.0 dengan cara Bivariate Pearson Produk Momen Pearson. Berikut ini langkah-langkah penghitungan koefisien korelasi diadaptasi dari Priyatno, 2013, hlm. 117-122. a. Buka program SPSS 16.0; b. Klik Variable View; c. Ketik item1 sampai item20 dan skortotalitem pada kolom Name; ketik item 1 sampai item 20 dan skor total item pada kolom Label ; pilih Scale pada Measure. Kolom lainnya dapat diabaikan; d. Klik Data View. Masukkan data; e. Pilih menu Analyze Correlate Bivariate; f. Masukkan semua item dan total skor item ke kotak Variables, klik Ok. Tandai ceklis √ pada kotak pearson, two-tailed, flag significant correlations. Kaidah keputusan analisis korelasi diambil dari Sugiyono. Berikut ini pedoman yang digunakan untuk analisis korelasi dalam penelitian ini. Tabel 3.4. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,0 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang Tabel 3.4. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Lanjutan Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sugiyono, 2012, hlm. 257 Tabel 3.4., menunjukkan interpretasi tingkat korelasi antaritem jika dilihat dari koefisien korelasi antara skor setiap item dengan skor total. Rekapitulasi hasil uji validitas dengan cara Pearson Product Moment dan analisis korelasi sederhana dengan cara Bivariate Pearson disajikan pada tabel. Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen dan Analisis Korelasi Sederhana No. Nilai Hitung Validitas r hitung Nilai Tabel Validitas r tabel Keputusan Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 1. 0,367 0,361 Valid 0,412 Sedang 2. 0,529 0,361 Valid 0,559 Sedang 3. 0,529 0,361 Valid 0,561 Sedang 4. 0,547 0,361 Valid 0,578 Sedang 5. 0,363 0,361 Valid 0,400 Sedang 6. 0,593 0,361 Valid 0,624 Kuat 7. 0,433 0,361 Valid 0,472 Sedang 8. 0,414 0,361 Valid 0,454 Sedang 9. 0,527 0,361 Valid 0,562 Sedang 10. 0,414 0,361 Valid 0,455 Sedang 11. 0,502 0,361 Valid 0,541 Sedang 12. 0,545 0,361 Valid 0,581 Sedang 13. 0,417 0,361 Valid 0,449 Sedang 14. 0,658 0,361 Valid 0,686 Kuat Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen dan Analisis Korelasi Sederhana Lanjutan No. Nilai Hitung Validitas r hitung Nilai Tabel Validitas r tabel Keputusan Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 15. 0,450 0,361 Valid 0,488 Sedang 16. 0,414 0,361 Valid 0,454 Sedang 17. 0,424 0,361 Valid 0,461 Sedang 18. 0,450 0,361 Valid 0,487 Sedang 19. 0,582 0,361 Valid 0,616 Kuat 20. 0,521 0,361 Valid 0,559 Sedang Berdasarkan tabel 3.5., seluruh item nilai r hitung lebih besar dari r tabel . Hal ini memenuhi kriteria suatu item dinyatakan valid. Hasil penghitungan tingkat hubungan korelasi sedang sebanyak tujuh belas item dan kuat sebanyak tiga item.

2. Uji Reliabilitas Instrumen