Kelompok-Kelompok Etnis Transmigran dalam Pengembangan Kelembagaan dan Pengelolaan Air di Lahan Pasang-Surut (Studi Kasus Dua Komunitas Petani Beririgasi Sederhana dan Teknis di Unit Pemukiman Transmigrasi, Kalimantan Selatan)

8
0

.

129
I

.

r.

t

.

\

LAMPIRAN 15. FOTO-FOTO SITUASI IRIGASI SEDERHANA DI KECAMATAN BARAMBAI KABUPATEN DATI 11 BARITO
KUALA DAN IRIGASI MODERN DI KECAMATAN MARTA-


CARA

KolamI Pehcucian Saluran Sekunder Unit Barambai di Desa B m b a i Kolam Kiri
ffoto Diambil Dari Arah Balakang, iDari Desa Karya Tani,

Saluran Sekunder di Desa Karya Tani (%luran h i Berhubungan Dengan Kolam Pencucian Saluran
Sekunder Unit Barambai di Desa Barambai Kolam Kiri)

I'OIO 3:

Salah Satu Saluran Tersier Unit Barambai di Desa Barambai Kolam &
Diambil di Lokasi Perumahan Penduduk Koloml

yang K m g Dipelihara (Foto
is Bdi)

Foto 4:
Salah Satu Sawah Sistem Surjan yang Tidak Dikelola Lagi, Dengan Tanaman Jeruk Diselanya (Foto
Diambil di Salah Satu Lokasi Saluran Tersier Unit Bammbai
di Desa Barambai Kolam Kanan)


.

Foto 5:
Salah Satu Saluran Sekunder Irigasi Riam Kanan di Kecamatan Martapura
(Foto Diambil di Wilayah UPT Riam Kanan SP 11)

Foto 6:
Peneliti Bersama Informan Kunci, di Desa Karya Tani Kecamatan Barambai

LAMPIRAN 16. ISTILAH-ISTILAH PENTING
Handil

..

Has

: sebutan atau nama lain saluran tersier yang dipergunakan oleh

kelompok etnis Banjar pada umumnya.

: sebutan atau nama lain saluran sekunder yang dipergunakan oleh

kelompok etnis Banjar di Desa Karya Tani, Kecamatan Bararnbai.
Istilah ini muncul karena saluran sekunder tersebut dibuat dengan
menggunakan alat penggali tanah dari plat besi yang berbentuk
persegi empat panjang dengan nama has ("sundak", istilah orang
Banjar urnumnya).

HIPPA

: singkatan dari Himpunan Petani Pemakai Air, sebagai lembaga

tradisional-formal dalam pengairan. Sifat formal lembaga ini bukan
dalam struktur jabatan lembaga seperti dalam Subak, tetapi adanya
keterlibatan pemerintah dalam pembentukan lembaga ini bersamasama dengan petani.

Irigasi Sistem Garpu : sesuai dengan namanya irigasi ini berbentuk garpu dengan dua
bagian ujungnya berbentuk kolam yang b e h g s i . sebagai kolam
pencucian air masam dari lahan bergambut. Sistem ini bersifat khas
disamping karena bentuknya juga khas dalam aliran airnya, dimana

air masuk dari saluran primer dan keluar melalui muara yang sama
(air masuk=air keluar), di samping itu juga tergantung pada naik
dan turunnya air, air hujan, rembesan air melalui tanah dan sumber
air di hutan-hutan. Sistem ini mempunyai ketergantungan kepada
keberadaan kolam pencucian.
Kepala Padang

'

: sebutan yang diperuntukkan kepada orang yang pertama kali

membuka lahan (tanah) di wilayah tersebut. Selain itu dia juga
menguasai seluruh lahan (tanah) tersebut, yang kemudian dibagikan
dan dijual kepada orang yang berminat mengelola lahan dan mau
bertempat tinggal di wilayah tersebut. Oleh karena itu, Kepala
Padang sangat mengetahui seluk beluk tentang keadaan tanah (batas
dan kepemilikannya) di wilayahnya. Tugas Kepala Padang hanya
terbatas pada membagi dan mengijinkan pengelolaan lahan (tanah).
Kepala Padang membawahi dan atau bekerjasama dengan beberapa
Kepala Handi 1.

>

Kepala Handil

: orang yang umurnnya pertama kali membuka lahan dan bertempat

tinggal di areal jalur handil (saluran tersier), yang untuk selanjutnya
jabatan ini dapat ditunjuk dan diangkat tanpa atau melalui
musyawarah desa. Tugas dari Kepala Handil, yaitu memimpin
pembagian air ke blok sawah, menutup pintu air bila air pasang dan
air dari tadah hujan, memimpin perbaikanlpembersihan saluran di
masing-masing Handil di wilayah kerjanya.

*

:

singkatan dari Perkurnpulan Petani Pemakai Air. Seluruh sistem
kelembagaan pengairan di Indonesia dibakukan kedalam organisasi
ini, berdasarkan PP No.2311982, Inpres No.211984, dan PP

No. 1411987, serta masing-masing daerah kabupaten membentuk
Peraturan Daerah khusus tentang organisasi P3A. Struktur jabatan
dalam struktur organisasi P3A terdiri dari: Ketua, Sekretaris,
Bendahara, beberapa Ulu-ulu, dan di bawah Ulu-ulu terdapat
beberapa Ketua Blok. Jabatan Ulu-ulu dalam P3A hanya sebagai
bagian dari organisasi, sedangkan Jabatan Ulu-ulu bagi petani Jawa
di daerah asalnya sebagai pimpinanketua lembaga (lihat istilah
Ulu-ulu di bawah).

Ray

:

sebutan atau narna lain saluran tersier dalam irigasi sistem garpu.

Subak

:

merupakan sistem lembaga pengairan dalam pertanian di

masyarakat Bali yang bersifat tradisional-formal. Lembaga Subak
ini sangat terkait dengan sistem kepercayaan dan kehidupan
penduduk Bali. Keformalan lembaga Subak dapat dilihat dalam
pembagian jabatan dan tugas yang begitu hirarkis, tarnpak seperti
struktur dalam suatu organisasi. Struktur Subak berbeda antar
daerah dun wilayah.Dalarn tingkatan struktur Subak, dipimpin oleh
Sedahan Agung (merupakan pegawai negeri yang diangkat untuk
jabatan ini dan berdomisili di Kantor Bupati). Di bawah Sedahan
Agung terdapat jabatan yang dinamakan Sedahan. Di bawah
Sedahan terdapat jabatan yang dinarnakan Pesakeh dan wakil
Pesakeh (yang dipilih dan diangkat oleh anggota Subak). Jabatan
paling akhir terdiri atas: Pelayan Bejana, Juru Arah, dan Kesinonim.
Sedangkan dalam tingkatan struktur Bandung, dipimpin oleh Banjar
Pegek. Di bawah Banjar Pegek terdapat jabatan yang dinamakan
Klian, yang terdiri atas: Klian Duke dan Klian Dinas, yang dibantu
oleh Bendahara. Banjar Pegek ada empat bagian jabatan yang
dinamakan Pempepah. Masing-masing Pempepah dipimpin oleh
Klian Pempepah. Di bawah Klian Pempepah terdapat jabatan
Kesinonim yang bertugas mengurnpulkan dan menyebarkan berita
(informasi)kepada petani.


Tabat

:

sebutan atau narna lain pintu air.

Ulu-ulu

:

merupakan sistem lembaga pengairan dalam pertanian di
masyarakat Jawa (Tangah). Lembaga pengairan ini disebut juga
Jogotirto. Ulu-ulu menggunakan istilah yang dipakai untuk
pemimpinnya (ketuanya). Struktur jabatan dalam Ulu-ulu lebih
sederhana dibandingkan Subak. Di bawah Ulu-ulu terdapat jabatan
Sekretaris danlatau Bendahara. Jabatan terakhir terdiri atas
beberapa jabatan juru air.

\ .