Analisis jaringan komputer di PT.Semen Gresik (persero) Tbk. Pabrik Tuban : laporan kerja praktek

(1)

(2)

(3)

Nama

: Hendra Widyanto

Tempat, Tanggal Lahir :Klaten, 11-05-1989

Jenis Kelamin

:Laki-laki

Alamat

:Ds Jenggolo Kec. Jenu Kab. Tuban Jawa Timur

Telepon

:085732661311

E-mail

:traxex4me@yahoo.com

Pendidikan Formal :

1. 1995-2001

: SDN Jenggolo

2. 2001-2004

: SMPN 2 Tuban

3. 2004-2007

: SMAN 3 Tuban

4. 2007-Sekarang

: Masih menjalani pendidikan dengan Jurusan Teknik

Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

Pendidikan Informal :

1. Agustus 2011 : Kerja Praktek di PT Semen Gresik Tbk

Ds. Sumber Arum, Kec Kerek-Tuban-Jawa Timur.

Kemampuan Teknis :

1. Sistem Operasi

Windows 7 Ultimate, Ubuntu Linux

2. Bahasa Pemrograman

C/C++, Javascript, PHP

3. Database

My SQL

4. Software

Paket Tracer 5.3, Microsoft Office 2010, Macromedia Dreamweaver 8

5. Hardware


(4)

Nama

: Wisnu Edy Pratomo

Tempat, Tanggal Lahir

: Tegal, 02 Oktober 1989

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Jl. Sawo No.33 RT.07 RW.05 Kec. Tegal Barat Kota Tegal

Telepon

:

-E-mail

:

-Pendidikan Formal :

1. 1995-2001

: SDN Tegalsari 8 Kota Tegal

2. 2001-2004

: SMPN 3 Kota Tegal

3. 2004-2007

: SMKN 3 Kota Tegal

4. 2007-Sekarang

: Masih menjalani pendidikan dengan Jurusan Teknik

Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

Pendidikan Informal :

1. Agustus 2011 : Kerja Praktek di PT Semen Gresik Tbk

Ds. Sumber Arum, Kec Kerek-Tuban-Jawa Timur.

Kemampuan Teknis :

1. Sistem Operasi

Windows 7 Ultimate, Ubuntu Linux

2. Bahasa Pemrograman

C/C++, Javascript, PHP

3. Database

My SQL

4. Software

Paket Tracer 5.3, Microsoft Office 2010, Macromedia Dreamweaver 8

5. Hardware


(5)

PABRIK TUBAN

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

WISNU EDY P.

10107344

HENDRA WIDYANTO

10107350

PROGRAM STUDI TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2012


(6)

(7)

i AssalamualaikumWrWb.

Denganmengucappujidansyukurkehadirat Allah SWT yang telahmemberikanRahmatdanHidayah-Nya, sehinggakami dapatmenyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “ANALISIS JARINGAN KOMPUTER DI PT SEMEN GRESIK.”.

LaporanPenelitianinidisusununtukmemenuhisalahsatusyaratuntukmelengk

api program perkuliahan Strata 1

padajurusanTeknikInformatikaUniversitasKomputer Indonesia.Selama penyusunan skripsi ini, kami banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta dorongan moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Mama dan Papa tercinta yang senantiasa memberikan do’a, motivasi, dukungan dan bantuannya, baik moril maupun materil kepada kami sampai dengan saat ini.

2. Bapak Ir.Eddy SuryantoSoegoto, M.Sc, selakuRektorUniversitasKomputer Indonesia.

3. BapakDr. Arry Ahmad Arman,

selakuDekanFakultasTeknikdanIlmuKomputerUniversitasKomputer Indonesia.

4. IbuMira Kania Sabariah, M.T.,

selakuKetuaJurusanTeknikInformatikaUniversitasKomputer Indonesia 5. IbuKaniaEvitaDewi, S.Pd., M. SI., selakudosenwalikelasIF-8danpembimbing


(8)

ii

6. Bapak ArisSubakti, selaku PengelolaJaringanKomputerataswaktu, bimbingandanpengarahannya.

7. BapakDenniRiyanto,

SelakuKabagSistemInformasiTubanataspengarahannya

8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberi dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepadamereka. Amin.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini jauh dari kesempurnaan sehingga saran dan perbaikan yang ditunjukkan untuk penyempurnaan penyusunan laporan Penelitian ini sangat kami harapkan. Akan tetapidengansegalakemampuan yang ada, kamimencobamenyusunlaporan Penelitianinisebaikmungkin.

Semoga laporan Penelitian ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan hikmah yang berlimpah kepada kita semua, Amin. Billahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2011


(9)

1.

http://www.semen-gresik.com

(19Agustus 2011pukul23.21 WIB)

2.

http://www.sejutablog.com/pengantar-jaringan-komputer-lan

(21

Agustus

2011pukul20.33 WIB)

3.

http://afifcahya.blogdetik.com/pengertian-hub-switch-router-dan-bridge/comment

page-1

(21 Agustus 2011pukul20.48 WIB)

4.

http://laksamana-embun.blogspot.com/protokol-jaringan.html

(25Agustus

2011pukul21.12 WIB)

5.

http://www.belajarpc.info/jenis-jenis-media-transmisi-pada-jaringan.html

(25Agustus

2011pukul21.23 WIB)

6.

http://deeyaan.blogspot.com/2008/01/osi-dan-lapisan-lapisannya.html

(25Agustus

2011pukul22.05 WIB)


(10)

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

PT. Semen Gresik (Persero) Tbk termasuk salah satu pabrik semen yang terbesar

di Indonesia. Seiring perkembangan didunia industri PT Semen Gresik menerapkan

teknologi komunikasi dan informatika yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi,

sarana komunikasi, serta pengolahan data elektronik untuk mempermudah penyampaian

informasi.

PT Semen Gresik mempunyai total luas lahan 1.959,659 m

2

. Selain mesin-mesin

pabrik, terdapat juga gedung-gedung yang terletak dilokasi terpisah cukup jauh.

Penyampaian informasi bisa memakan waktu, oleh karena itu diperlukan penyampaian

informasi yang sangat cepat untuk mambantu hal tersebut. Adapun Teknologi

telekomunikasi tersebut adalah Jaringan Komputer.

Penggabungan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat berpengaruh

terhadap sistem komputer sehingga terjadi pergeseran dari komputer terpusat menjadi

jaringan komputer dimana tugas-tugas komputasi ditangani oleh banyak komputer yang

terpisah-pisah tetapi dapat saling berkomunikasi dalam melaksanakan tugas-tugas

tersebut.


(11)

Untuk mendukung teknologi informasi dalam pengiriman informasi maka

dibutuhkan teknologi telekomunikasi dalam mengkomunikasikan antar komputer satu

dengan lainnnya. Di PT Semen Gresik sendiri sudah ada sistem jaringan komputer yang

berpusat CCR (

Central Control Room

). Bagaimana sebenarnya kerja jaringan komputer

di dunia industri salah satunya di PT. Semen Gresik.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan, maka perumusan

masalahnya yaitu menganalisa Jaringan Komputer di PT Semen Gresik pabrik Tuban.

1.3

Maksud dan Tujuan

1.3.1

Maksud

Maksud dari peneitian adalah menganalisa jaringan komputer di PT Semen

Gresik pabrik Tuban.

1.3.2

Tujuan

Adapun tujuan dari menganalisa jaringan komputer ini adalah untuk mengetahui

sistem jaringan komputer yang ada di PT Semen Gresik.


(12)

1.4

Batasan Masalah

Hal-hal yang akan dilakukan pada penulisan laporan peneitian ini dibatasi pada

masalah yang akan dibahas, yaitu :

a. Menjelaskan tentang bagaimana perancangan jaringan komputer yang digunakan.

b. Membahas tentang analisa jaringan komputer.

1.5

Metode Penelitian

Metodologi penulisan yang digunakan adalah :

a. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yang berdasarkan

pengamatan secara langsung ke Bagian Jaringan di PT Semen Gresik pabrik Tuban dan

mencatat hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan secara lengkap dan

sistematis.

b. Metode wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan

pembimbing lapangan dan para pekerja yang ahli dibidangnya sehingga tidak terjadi

kekeliruan.


(13)

c. Metode kepustakaan

Metode ini merupakan cara untuk mendapatkan data-data secara teoritis sebagai

bahan penunjang dalam penyusunan laporan penelitian dengan membaca buku literature

dari perpustakaan PT Semen Gresik maupun dari buku-buku referensi lainnya untuk

melengkapi data-data yang ada.

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini, membahas tentang latar belakang dan permasalahan, maksud dan tujuan

penulisan, batasan masalah, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan tinjauan umum yang di dalamnya menjelaskan tentang profil

instansi, mulai dari sejarah PT Semen Gresik, struktur organisasi PT Semen Gresik, visi

dan misi PT Semen Gresik dan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan

berdasarkan studi pustaka yang dilakukan.


(14)

BAB III

PEMBAHASAN

Bab ini berisikan uraian mengenai jaringan yang akan dianalisa.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang didapat dari pembahasan

dan aplikasi yang telah dibuat.


(15)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah PT. Semen Gresik

PT. Semen Gresik (Persero),Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari pabrik semen unit I, unit II, unit III, dan unit IV. Pabrik Semen Gresik unit I dan II terletak di desa Sidomoro kecamatan kebomas kabupaten Gresik dengan luas bangunan 150.000 m2 yang terletak di area 750 Ha. Pabrik semen gresik unit III terletak di desa Sumber Arum kecamatan kerek kabupaten Tuban Jawa Timur dengan luas bangunan 400.000 m2 yang terletak di area 1.500 Ha.

Adapun pabrik unit III yang terletak di Kerek Tuban terbagi menjadi empat bagian. Sementara ini yang beroperasi adalah pabrik Tuban I, II dan III sedangkan untuk Tuban IV belum beroperasi karena masih dalam tahap proyek.

Persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan semen sekarang ini, memberikan motivasi kepada PT.Semen Gresik (Persero) Tbk. untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada konsumennya. Persaingan tidak hanya terjadi antar produk domestik, tetapi juga dengan produk impor sesuai dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi kepada pelanggan (customer oriented) dimana pelanggan dalam hal ini adalah pemakai semen. Oleh karena itu PT.Semen Gresik (Persero) Tbk. bekerja sama dengan PT.Semen Padang dan PT.Semen Tonasa sehingga menjadi Semen Gresik Group (SGG). Masing-masing perusahaan berusaha


(16)

membuat produk baru yang diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Berikut ini sejarah ringkas dari PT. Semen Gresik :

1953 : Pendirian NV. Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953

1957 : Peresmian NV. Pabrik Semen Gresik yang merupakan pabrik semen pertama setelah proklamasi kemerdekaan RI yang berkapasitas 250.000 ton per tahun oleh Presiden Ir.Soekarno pada tanggal 7 Agustus 1957. 1961 : Perluasan pertama dengan membangun unit produksi berkapasitas

125.000 ton per tahun, Sehingga kapasitas yang ada menjadi 375.000 ton per tahun. Serta pada tanggal 17 April 1961 Semen Gresik berubah status dari NV. menjadi PN.

1972 : Perluasan kedua dengan membangun unit produksi berkapasitas 125.000 ton per tahun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972.

1974 : Kapasitas terpasang menjadi 500.000 ton per tahun.

1979 : Perluasan ketiga dengan membangun pabrik semen proses kering berkapasitas satu juta ton per tahun, dan diresmikan oleh Menteri Perinustrian A.R. Soehoed pada tanggal 2 Agustus 1979. Sehingga kapasitas yang terpasang manjadi 1,5 juta ton per tahun.

1988 : Konversi dari bahan bakar minyak menjadi batubara berhasil dilaksanakan

1991 : Semen Gresik menjadi BUMN yang pertama yang GO PUBLIC, yaitu pada bulan Juli. Di bulan yang sama pada tanggal 8 Juli Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.


(17)

1992 : Optimalisasi pabrik Semen Gresik unit II dengan mengganti jenis suspension prehaeter dan tipe Gepol menjadi Cyclone.

1994 : Pada tahun ini PT. Semen Gresik melakukan kerjasama perjanjian dengan Fuller Internasional untuk perluasan keempat yaitu pabrik Semen Gresik Unit III di kota Tuban (Tuban I) dengan kapasitas 2,3 juta ton per tahun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 September. 1995 : Pada tanggal 15 September perseroan melakukan Penawaran Umum

Terbatas I ( Right Issue I ). Dalam kurun waktu yang bersamaan PT. Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT. Semen Padang dan PT. Semen Tonasa.

1996 : Berkat disiplin dan kerjasama yang baik di anatara para pegawai, maka pada tanggal 29 Mei, PT. Semen Gresik memperoleh sertifikat ISO 9002 untuk Unit I,II,III di Gresik dan Tuban. Kemudian pada tanggal 10 September adalah peresmian Pabrik Tonasa IV dengan kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun.

1997 : Pada tanggal 17 April dilakukan peresmian pabrik Semen Gresik Tuban II sebagai perluasan Pabrik Semen Gresik unit III oleh Presiden Soeharto. 1998 : Di tahun ini pada tanggal 20 Maret Presiden Soeharto kembali lagi untuk

melakukan peresmian pabrik Semen Gresik Tuban III dengan kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun. Sehingga SGG (Semen Gresik Group) mempunyai total kapasitas yang terpasang adalah 17,2 ton semen per tahun dan menguasai pangsa pasar semen dalam negeri sebesar ± 45%. Di tahun ini juga pada tanggal 17 September Pemerintah melepas 14% saham di SGG ke Cemex S.A de C.V


(18)

2006 : Pada tahun ini tepatnya pada tanggal 27 Juli. Terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A de C.V ke Blue Valley Holding. PTE, Ltd. Sehingga komposisi pemegang saham Semen Gresik Group ini berubah kembali Pemerintah Indonesia memiliki saham 51,01%, masyarakat umum 24,09%, dan Blue Valley Holding PTE, Ltd. (Rajawali Group) sebesar 24,90%.

2.1.2 Logo PT. Semen Gresik

Gambar 2.1Logo PT. Semen Gresik Tbk

2.1.3 Visi dan Misi PT. Semen Gresik (Persero),Tbk 2.1.3.1 Visi

Menjadi perusahaan persemenan bertaraf Internasional yang termuka dan mampu meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan


(19)

2.1.3.2 Misi

1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dngan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

2. Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar Internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.

3. Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan Internasional.

4. Memberdayakan dan mensinergikan unit – unit usaha strategis untuk meningkatkan nilai tambah secara berksinambungan.

5. Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama pemagang saham, karyawan dan masyarakat sekitar.

2.1.4 Stuktur Organisasi dan Job Description PT.Semen Gresik

Struktur organisasi di PT. Semen Gresik selalu berkembang mengikuti kebijaksanaan pemerintah dan perkembangan situasi nasional serta disesuaikan dengan kebutuhan pabrik yan menyangkut keadaan sosial, ekonomi dan politik. Struktur organisasi di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Menurut SK direktur No. 007/Kpts/Dir/2010 adalah pada tabel berikut :


(20)

Gambar 2.2Struktur Organisasi 1


(21)

Gambar 2.4 Struktur Organisasi 3


(22)

Gambar 2.6 Struktur Organisasi 5

2.11 Anak Perusahaan Penghasil Semen 2.11.1 PT. Semen Padang

PT. Semen Padang (SP) merupakan salah satu anggota Semen Gresik Group (SGG) yang sahamnya dimiliki Perseroan 99,99% dan slaha satu produsen semen terbesar di wilayah Sumatera.

Untuk Semen Padang (SP) megoperasikan 4 (Empat) Unit Pabrik, yaitu : Indarung II, Indarung III, Indarung IV, dan Indarung V. Sehingga Totalnya 5,8 juta ton semen per tahun.

Lokasi SP berada di Indarung, Padang, Sumatera Barat dan merupakan lokasi yang sangat strategis untuk mendistribusikan semen di daerah pasar SP di wilayah Sumatera. Di samping itu SP juga memenuhi kebutuhan semen di daerah pemasaran wilayah Jawa bagian Barat dan sebagian Kalimantan. SP juga mengekspor ke beberapa negara Asia dan Afrika (Srilanka, Kuwait, Uni Emirat Arab, Colombo, Mauritius, Bangladesh, Mozambik, Madagaskar). Untuk mendukung kegiatan


(23)

pemasarannya, SP megoperasikan beberapa fasilitas pengantongan semen di Teluk Bayur, Belawan, Batam dan Tanjung Priok di Jakarta.

Dalam hal manajemen mutu, SP telah mendapatkan pengakuan internasional berupa sertiikat ISO 9001:2000, pengakuan terhadap mutu jenis semen OWC dari American Petroleum Institute (API) pada tahun 1995, sedang untuk sistem manajemen lingkungan ISO-14001,sertifikat OHSAS dan SMK3 serta sistem Laboratorium SNI-17025.

Untuk jenis semen yang diproduksi oleh SP mencakup jenis semen Ordinary Portland Cement (OPC), Oil Well Cement (OWC), dan Super Masonry Cement (SMC). SP juga memproduksi semen Portland dalam beberapa tipe, yaitu tipe I,II,III,V dan Portland Pozzoland Cement (PPC).

2.11.2 PT. Semen Tonasa

Sedangkan PT. Semen Tonasa (ST), mengoperasikan 3 (Tiga) Unit Pabrik dengan kapasitas masing – masing sebagai berikut : Tonasa I, Tonasa II, Tonasa III, dan Tonasa IV. Sehingga total kesuluruhan 3,6 juta ton semen per tahun.

PT. Semen Tonasa (ST), yang sahamnya dimiliki perseroan sebesar 99,99% merupakan salah satu anggota Semen Gresik Group yang berlokasi di Biringere, Pangkep, Sulawesi Selatan. Sehingga ST pemasok kebutuhan semen terbesar, khususnya di daerah Sulawesi.

Lokasi ST yang berada di kawasan Timur Indonesia menjadikan salah satu lokasi industri persemenan yang sangat strategis untuk mendistribusikan semen di daerah kawasan Timur Indonesia. ST juga memenuhi kebutuhan semen di pasar lainnya yang meliputi daerah pemasaran wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara dan


(24)

Bali. Di samping pasar domestik, ST juga melakukan ekspor ke beberapa negara Asia, Afrika, Eropa, dan Australia. Untuk mendukung pemasarannya, ST megoperasikan beberapa fasilitas pengantongan semen di Makasar, Palu, Belitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali, dan Ambon.

Terhadap Manajemen mutu, ST telah mendapatkan pengakuan Internasional berupa sertifikat ISO 9001:2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dari SGS

Yarsley Internasional Sertification Service Limiteddan SMK3.

Untuk jenis semen yang diproduksi oleh ST mencakup jenis semen Ordinary Portland Cement (OPC)dan beberapa tipe yaitu tipe II dan V.

Gambar 2.7Logo PT. Semen Padang dan PT.Seman Tonasa

2.12 Anak Perusahaan Bukan Penghasil Semen (Non Semen Making) 2.12.1 PT. Industri kemasan Semen Gresik (IKSG)

PT. Industri Kemasan Semen Gresik terletak di Tuban, Jawa Timur. Bidang usahanya meliputi: pengolahan bahan-bahan pokok pembuatan kemasan atau kantong menjadi berbagai kemasan atau kantong yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Menyelenggarakan pemasaran distribusi berbagai macam kemasan atau kantong. Produk jahit (Sewn Kratf), Kantong Kraft Lem (Pasted Kraft), Kantong Woven Cloth (Sewn Woven), Kantong Kraft Laminasi Woven (Sewn Woven Laminating), Kantong Besar (Jumbo) dan Kantong Belanja.


(25)

2.12.2 PT. Kawasan Industri Gresik

PT. Kawasan Industri Gresik terletak di Gresik, Jawa Timur, bergerak dalam bidang persewaan lahan industri, penjualan lahan industri, penjualan ruko, persewaan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP), persewaan gudang, persewaan kantor, dan persewaan ruko.

2.12.3 PT. Eternit Gresik

PT. Eternit Gresik terletak di Gresik, Jawa Timur. Bidang uasahanya meliputi: memproduksi lembaran fiber-semen, panel dan bahan bangunan lainnya dari

fiber-semen: memproduksi bahan bangunan dari bahan setengah jadi fiber-semen untuk diproses lebih lanjut dengan pelapisan (surface sanding, surface coating), penghalusan (surface polishing), pemotongan sudut (edge cutting) dan pembentukan sudut (edge beveling); memasarkan dan menjual produksinya ke dalam maupun di ekspor.

2.12.4 PT. United Traktor Semen Gresik (UTSG)

PT. United Tractors Semen Gresik terketak di Tuban Jawa Timur. Bidang usahanya meliputi :

a. Ekplorasi dan eksploitasi bahan tambang darat kecuali minyak dan gas bumi b. Pengadaan traktor dan alat berat penambangan

c. Pemasaran dan pertambangan hasil tambang yang dilakukan sendiri maupun dihasilkan pihak lain.


(26)

d. Perdagangan barang

e. Peralatan serta segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha tambang baik di dalam maupun di luar negeri

f. Pemberian jasa untuk usaha pertambangan dan atau industri lainnya, antara lain study peneleitian, pengembangan rancang manjamen, pergudangan, pengangkutan, reparasi, pabrikasi, pemeliharaan, penyewaan dan pengoperasian peralatan, konsultasi(kecuali konsultasi dalam bidang hukum dan pajak), serta kegiatan jasa lainnya.

2.12.5 PT. Swadaya Graha

PT Swadaya Graha terletak di Gresik, Jawa Timur. Bidang usahanya meliputi: developer, kontraktor sipil, kontraktor mekanikal dan elektrikal, bengkel dan manufaktur, fabrikasi baja, jasa penyewaan dan pemeliharaan alat berat, biro engineering, industri dan perdagangan.

2.12.6 PT. Varia Usaha

PT. Varia Usaha terletak di Gresik, jawa Timur. PT. Varia Usaha memiliki beberapa anak perusahaan, antara lain: PT. Varia Usaha Beton, PT. Waru Abadi, PT Varia Usaha Bahari, PT Varia Usaha Dharma Segera, PT Varia Usaha Lintas Segara, PT Varia Usaha Barito. Bidang usaha PT Varia Usaha meliputi: jasa pengangkutan, perdagangan umum, termasuk pula impor, ekspor, antar pulau dalam negeri, juga bergerak dalam keagenan, distributor, dan usaha perdagangan lainnya; pertambangan meliputi kegiatan penyelidikan umum eksplorasi, eksploitasi, pemurnian, pengangkutan dan penjualan hasil pertambangan.


(27)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Jaringan

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing Resource). Komputer - komputer yang terhubung dalam jaringan computer harus memakai aturan komunikasi (protokol) yang sama. Hal ini dimaksudkan agar masing – masing komputer dapat berkomunikasi yang baik dengan komputer yang lainnya. Protokol yang menjadi standar International adalah ITCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol).

2.2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer [2]

Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan skala yaitu : a. Local Area Network (LAN)

Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.

Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server, yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain


(28)

aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi.

Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringanjaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh adalah jaringan bank dimana beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya, misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.

c. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan Bank BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, sebuah bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet.

Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan teknologi transmisinya jaringan dapat dibedakan menjadi :


(29)

Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesanpesan berukuran kecil yang disebut paket, dikirimkan oleh suatu mesin dan akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mengecek field alamat. Bila paket tersebut berisi alamat yang dituju sesuai maka mesin akan memproses paket data tersebut, bila tidak sesuai akan diabaikan saja.

b. Jaringan Point-to-Point

Jaringan Point-to-Point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber satu ke sumber tujuan, sebuah paket pada jaringan mungkin harus melalui lebih dari satu mesin-mesin perantara, dan sering harus melalui rute yang jaraknya berbeda-beda sehingga pada jenis jaringan ini maka algoritma rute memegang peranan penting.

Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan koneksi yaitu : a. Peer-to-Peer

Sistem operasi jaringan model Peer-to-Peer memungkinkan seorang pemakai jaringan komputer membagi sumber dayanya yang ada dikomputernya, baik itu file data, printer dan mengakses sumber data pada komputer lain. Adapun Gambar Skema Peer-To-Peer dapat dilihat pada Gambar 2.8.


(30)

Gambar 2.8Skema Peer-To-Peer[2]

Model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang terpusat, seluruh komputer mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di jaringan komputer tersebut.

b. Client-Server

Sistem operasi jaringan Client-Server memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua file server.

(a) (b)

Gambar 2.9Model-model Client-Server[2] (a)Satu Buah Server, (b) Dedicated Server

Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan


(31)

keamanan. Workstation dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.

2.2.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi menjadi dua yaitu topologi secara fisik (Physical Topology) dan Topologi secara logika (Logical Topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

2.2.3.1.Topologi Bintang (Star)

Topologi jaringan ini menghubungkan komputer-komputer ke komputer sentral. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Setiap komputer saling berhubungan dengan bantuan alat yang biasanya digunakan adalah switch/hub. Switch/hub tersebut berfungsi untuk menyediakan sebuah jalur komunikasi virtual antara dua buah workstation atau lebih yang akan berkomunikasi. Switch mendeteksi bila ada dua buah workstation yang akan saling berkomunikasi, kemudia switch/hub akan membuat jalur komunikasi virtual diantara kedua workstation tersebut sehingga data dapat terkirim melalui jalur tersebut seperti pada gambar 2.10.


(32)

Gambar 2.10Topologi Bintang (Star)[4]

Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangannya yaitu :

1. Kelebihan

a. Paling fleksibel.

b. Pemasangan atau perubahan workstation sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.

c. Kontrol terpusat.

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan. e. Kemudahan pengelolaan jaringan.

2. Kekurangan a. Boros kabel.

b. Perlu penanganan khusus.


(33)

2.2.4 Komponen Jaringan a. Router

Berfungsi untuk menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima seperti pada gambar 2.11.

Gambar 2.11 Routers[3]

Untuk membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), sedangkan Router diibaratkan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).

Unsur-unsur routing, antara lain (Stalling, 1994): - Kriteria kinerja

a. Jumlah Hub b. Cost

c. Delay d. Througput - Decision Time

a. Paket (datagram) b. Session (Virtual Circuit) - Decision Place

- Network Information source a. Local


(34)

b. Adjacent Nodes c. Nodes along route d. All Nodes

- Routing strategy a. Fixed b. Flooding c. Random d. Adaptive

- Adaptive Routing Update Time a. Continuous

b. Periodic

c. Major load change d. Topology change

b. Concentrators/Hubs

Sebuah Consentrator/Hubs adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation

masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari kartu yang dituju.

c. Switch

Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link


(35)

(layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LAN seperti pada gambar 2.12.

Gambar 2.12Switch[3] d. Bridge

Berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang samaseperti pada gambar 2.13.

Gambar 2.13Bridge[3]

Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang lainnya.


(36)

2.2.6 Media Transmisi

Dalam menghubungkan komputer atau perangkat lainnya membutuhkan sebuah media transmisi. Media transmisi ini akan berfungsi sebagai jalur lintas data dan distribusi informasi. Secara garis besar penggunaan media untuk menghubungkannya terbagi atas :

a. Media Transmisi Kabel

2) Twisted Pair

Kabel ini memiliki dua jenis yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan

Unshielded Twisted Pair (UTP). Perbedaan diantara keduanya adalah ada tidaknya lapisan pelindung interferensi. Kabel UTP merupakan kabel jaringan yang paling banyak digunakan karena kemudahan yang ditawarkan, yaitu kemudahan pengembangan jumlah client tanpa mengganggu sistem komunikasi. seperti pada gambar 2.14.

(a) (b)

Gambar 2.14Media Transmisi Kabel Twisted Pair[5] (a) Kabel UTP,(b) Konektor RJ-45

UTP terdiri dari 8 kabel yang saling berulir tiap dua kabel. Sebelum kabel ini digunakan, maka harus dipasang konektor agar dapat dihubungkan dengan peralatan komputer seperti hub atau Network Interface Card (NIC). Umumnya kabel ini memakai konektor RJ- 45.


(37)

Serat optik menggunakan 2 buah ring. Pertama, primary ring yang digunakan untuk komunikasi data . Kedua, secondary ring yang digunakan sebagai media komunikasi cadangan. Kedua ring ini bertransmisi secara berlawanan (counter rotating) seperti pada gambar 2.15.

Gambar 2.15Kabel Serat Optik[5]

Jenis konektor yang digunakan adalah Duplex Style Connector dan

Epoxy Connector.

b. Tanpa Kabel (Wireless) 1) Wi-Fi

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity yang menggunakan standar Institute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Wi-Fi merupakan suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a).

2.2.7 Lapisan Model OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan


(38)

sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.

2. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.

3. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.


(39)

Gambar 2.16Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit

pada setiap lapisan[6]

Tabel 2.1OSI Reference Model[6]

Lapisan

ke-Nama

lapisan Keterangan

7 Application layer

Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

6 Presentation layer

Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5 Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.


(40)

4 Transport layer

Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3 Network

layer

Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworkingdengan menggunakan routerdan switch layer-3.

2 Data-link layer

Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control(LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1 Physical layer

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card(NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

1.2.8 Prinsip Paket Switching

Pada hubungan circuit switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat

point to point. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yg bertambah banyak untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan semakin meningkat disamping pengaturan switching menjadi sangat komplek.


(41)

Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini tentu akan menambah inefisiensi model circuit switching. Karena sifatnya biasa mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan. Sehingga untuk menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan yang lain berbeda kecepatan tentu akan sulit untuk diwujudkan.

Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan diatas adalah dengan metode data switching. Dengan pendekatan ini, pesan yang dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambah informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling minim digunakan untuk membantu proses pencarian rute suatu jaringan sehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan.

Penggunaan Data Switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan circuit switchingantara lain:

1. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.

2. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda data ratenya.

3. Saat beban lalulintas meningkat, pada model circuit switching beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban lalulintas mulai menurun. Sedangkan pada model data switching, paket tetap bisa dikirim tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay


(42)

4. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi akan mempunyai delivery delayyang lebih tinggi untuk dikirim dari pada paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan mempunyai delivery delay

yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih rendah.

1.2.9 Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan saat ini menjadi isu yang sangat penting dan terus berkembang. Beberapa kasus menyangkut keamana sistem saat ini menjadi suatu garapan yang membutuhkan biaya penanganan dan proteksi yang sedemikian besar. Sistem-sistem vital seperti pertahanan, sistem perbankan dan sistem-sistem setingkat, membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini lebih disebabkan karena kemajuan bidang jaringan komputer dengan konsep open sistemnya sehingga siapapun mempunyai kesempatan untuk mengakses.

Keamanan jaringan didefinisikan sebagai sebuah perlindungan dari sumber daya terhadap upaya penyingkapan, modifikasi, utilisasi, pelarangan dan perusakan oleh user

yang tidak diijinkan. Beberapa insinyur jaringan mengatakan bahwa hanya ada satu cara mudah dan ampuh untuk mewujudkan sistem jaringan komputer yang aman, yaitu dengan menggunakan pemisah antara komputer dengan jaringan selebar satu inci. Dengan kata lain, hanya komputer yang tidak terhubung jaringanlah yang mempunyai keamanan yang sempurna. Meskipun ini adalah solusi yang buruk, tetapi ini menjadi


(43)

Protokol suatu jaringan sendiri dapat dibuat aman. Server-server baru yang menerapkan protokol yang sudah dimodifikasi harus diterapkan. Sebuah protokol atau layanan (service) dianggap cukup aman apabila mempunyai kekebalan ITL kelas 0. Sebagai contoh, protokol seperti FTP atau Telnet, yang sering mengirimkan password

secara terbuka melintasi jaringan, dapat dimodifikasi dengan menggunakan teknik enkripsi. Jaringan daemon, seperti sendmailatau fingerd, dapat dibuat lebih aman oleh pihak vendor dengan pemeriksaan kode dan patching. Bagaimanapun, permasalahan mis-konfigurasi, seperti misalnya spesifikasi yang tidak benar dari netgroup, dapat menimbulkan permasalahan kekebalan (menjadi rentan). Demikian juga kebijakan dari departemen teknologi informasi seringkali memunculkan kerumitan pemecahan masalah untuk membuat system menjadi kebal.


(44)

PEMBAHASAN

3.1. Analisis

3.1.1. Kondisi Lapangan

Pabrik Semen Tuban I berlokasi sekitar 120 km dari Gresik dan terletak di atas lahan seluas 1.252.488 m2(termasuk didalamnya pabrik Tuban II). Pabrik Semen Tuban

III terlatak dekat pabrik Tuban I dan Tuban II, di atas lahan seluar 707.171 m2. Salah

satu alas an didirikan pabrik Tuban I adalah struktur geografis kota Tuban dan sekitarnya yaitu pegunungan kapur yang memiliki kemungkinan dilakukan penggalian bahan baku sampai 100 tahun mendatang. Jadi total luas lahan tempat didirikn Pabrik Semen Tuban adalah 1.959,659 m2. Selain mesin-mesin pabrik, terdapat juga

gedung-gedung yang terletak dilokasi pabrik, yaitu:

1. Main officesebagai kantor utama atau pusat data administrative dari pabrik.

2. CCR (Central Control Room) sebagai ruangan untuk pengendalian mesin-mesin

pabrik yang digunakan untuk proses produksi. CCR1 juga sebagai pusat manajemen jaringan seluruh pabrik.

3. Penerimaan dan Gudang sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan tambahan dan perangkat-perangkat dari mesin.

4. Maintenancesebagai tempat perawatan alat-alat berat.

5. Packersebagai tempat pengemasan seman dalam kantong-kantong.

6. Penyerahan sebagai tempat penyerahan semen setelah dikemas untuk dibawa ke cargo.


(45)

7. Cargosebagai tempat penyimpanan semen sementara sebelum didistribusikan.

3.1.2 Analisis Masalah

PT. Semen Gresik adalah pabrik industri. Dilihat dari tata letak bangunan-bangunannya terhadap gedung CCR1 yang dijadikan sebagai pusat dari jaringan secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu dengan jarak kurang dari satu kilometer dan lebih dari satu kilometer. Wirelessyang digunakan adalah Cisco Aironet dengan kecepatan yang dihasilkan 10Mbps. Sehingga internet monitoringsecara global dapat dilihat pada gambar 3.1.


(46)

Dari gambar jaringan di atas, terlihat bahwa jaringan tersebut menggunakan topologi star dengan menggunakan sejumlah switch, router dan wireless. Jaringan

tersebut terbagi atas 3 lapisan: 1. Lapisan Inti (Core)

2. Lapisan Distribusi 3. Lapisan Akses

Lapisan inti berupa backbone jaringan yang terpusat di CCR1 berupa Cisco

Catalyst 4000 series. Sedangkan spesifikasi-spesifikasi dari backbone jaringan Tuban dapat dilihat dilampiran.

Lapisan distribusi berupa switch-switch yang tersebar di masing-masing lokasi. Lapisan inti terhubung dengan lapisan distribusi melalui kabel serat optic outdoor maupun indoor dengan bandwidth 100Mbps. Selain itu juga dibuat jalur ganda untuk mengatasi jika terjadi gangguan pada jaringan. Pada waktu yang sama yang digunakan hanya satu jalur saja, yaitu jalur utama. Jalur cadangan dalam kondisi stand by. Jika jalur utama mengalami gangguan atau kerusakan maka secara otomatis jalur cadangan akan menggantikannya sehingga jaringan tetap berfungsi secara normal. Metode di atas menggunakan aturan yang disebut Spanning Tree Protocol(STP).

Lapisan akses juga berupa switch, router maupun wireless bridge yang

terhubung dengan workstation maupun instrument pengendali mesin-mesin di tiap-tiap


(47)

3.1.3. Analisis Kebutuhan non Fungsional

3.1.3.1. Kebutuhan Jaringan

Pabrik Semen Tuban yang terletak dilahan yang sangat luas ini tentunya membutuhkan jaringan komputer. Jaringan ini dibutuhkan antara lain:

1. Mengolah informasi yang berupa data administrasi maupun data mengenai keadaan mesin-mesin pabrik, bahan yang diolah dan tempat penampungan bahan-bahan tersebut.

2. Untuk sarana pengendalian proses kerja mesin-mesin pabrik dalam mengolah bahan baku menjadi semen. Tiap-tiap pabrik (pabrik Tuban I, II, III) dikendalikan secara terpisah melalui ruang control tersendiri yaitu CCR1, CCR2, dan CCR3.

3. Mengadakan komunikasi dengan pabrik Gresik, pelabuhan, gudang-gudang penyangga dan kantor perwakilan di Jakarta.

Dari keadaan lokasi gedung-gedung dan fungsi jaringan diatas, maka pabrik membutuhkan jaringan yang mendukung kondisi tersebut dengan lalulintas data yang sangat cepat serta arsitektur dan manajemen jaringan yang sangat baik sehingga tidak akan terjadi kemacetan lalulintas data maupun kemungkinan-kemungkinan gangguan yang lain, misalnya kabel putus atau perangkat-perangkat jaringan yang rusak dan sebagainya. Karena jika terjadi gangguan meskipun hanya sebentar, akan sangat berpengaruh pada proses produksi yang menurun atau bahkan terhenti yang juga akan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan.


(48)

3.1.3.2. Perangkat Jaringan

Adapun perangkat jaringan yang digunakan di PT. Semen Gresik adalah sebagai berikut :

1. 15 HUB 2. 15 Router 3. kabel UTP

4. 7 Wireless Aironet

3.1.3.3 Brainware (Pengguna)

Adapun User yang terlibat dalam penggunaan jaringan ini adalah:

Pengguna Tingkat

pendidikan

Tingkat Keterampilan

Pegawai dan Semua yang berkaitan

-min SMA Mampu mengoperasikan komputer

Tabel 3.1 Pengguna Jaringan Komputer

3.2 Cisco Switchdan Router

3.2.1 Switch

LAN Switchadalah perangkat yang berfungsimenghubungkan beberapa jaringan

terpisah. Switch bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast

Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Swtich adalah peralatan layer 2 (Data Link)

pada OSI (Open System Interconnection) yang digunakan sebagai Frame Forwarder.


(49)

segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi

switch. Ketika menerima sebuah paket, switch menentukan segmen tujuan dan sumber.

Jika segmennya sama, paket akan ditolak. Dan jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuan. Switch juga bisa mencegah pesan rusak untuk tidak

menyebar keluar dari satu segmen.

Ada tiga arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu:

1. Cut-Through.

2. Fragment Free.

3. Store and forward.

1. Cut-Through

Switchmengembangkan modus transmisi yang disebut cut-through. Maksudnya

switch tidak perlu menunggu hinga frame lengkap, namun langsung meneruskan

frame tersebut ke port tujuan. Hal ini bisa dilakukan karena Destination Address

(Header) berada pada awal frame. Modus ini mempunyai kelebihan di kecepatan

karena ketika sebuah paket dating, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke tujuan. Kelemahannya yaitu jika terdapat frame yang rusak, maka switch ridak dapat mengetahuinya karena FCS (Frame Check Sequence)


(50)

2. Fragment Free

Modus ini merupakan modus baru yang disebut sebagai modified version

cut-through. Modus ini dikembangkan untuk menghindari frame error yang tidak

terdeteksi. Frame ditunggu selama 64 bytes, kemudian baru diteruskan ke port tujuan.

3. Store and forward

Frame pada Ethernet berjumlah 1518byte. Pada kenyataannya frame yang

diterima oleh switch tidak langsung seluruh frame, melainkan terpilah. Sehingga

switch memerlukan buffer untuk menampung bagian dari frame tersebut hingga

lengkap.

3.2.2. Konsep Switching

Sebelum masuk ke konfigurasi Cisco switch, terlebih dahulu akan dijelaskan

beberapa konsep switching yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam memahami konfigurasi dari Cisco switch. Antara lain:


(51)

1. Virtual LAN

Virtual LAN adalah switched networkyang secara logika tersegmen berdasarkan

fungsi atau aplikasi tanpa melihat pada lokasi fisik user. Sejumlah switch port bisa masuk dalam VLAN. Suatu port bisa ditempatkan pada VLAN dengan menggunakan perangkat lunak web-based manager, CLI atau SNMP.

Ada dua tipe port yang bisa masuk dalam suatu VLAN, yaitu:

a. Static access, port hanya masuk dalam satu VLAN.

b. Multi VLAN, port dapat masuk lebih dari satu VLAN.

2. Addressdan Address learning

Dengan mendukung multiple MAC address pada semua port, maka dapat

menghubungkan port-port pada switch dengan workstation individu, repeater,

switch, router, ataupun peralatan jaringan yang lain. Switch menyediakan

pengalamatan dinamis dengan mempelajari alamat sumber dari paket yang diterima pada tiap port dan menambahkan alamat serta nomor port yang bersesuaian dalam table alamat. Ketika suatu workstation ditambahkan atau dihapuskan dari jaringan,

switch akan meng-update table alamat, menambahkan pengalamatan dinamis baru

dan akan menghapus alamat-alamat yang tidak sedang digunakan dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut dikonfigurasikan pada tiap-tiap switch. Namun demikian, switch mempertahankan table alamat untuk masing-masing VLAN dan STP dapat mempercepat jangka waktu pada tiap-tiap VLAN.


(52)

3. Forwarding, filtering,dan flooding control

Switch dapat mengirim paket antara beberapa kombinasi port, berdasarkan pada alamat tujuan dari paket yang diterima. Menggunakan table alamat MAC, switch meneruskan hanya ke port tersebut atau port yang berhubungan dengan alamat tujuan. Jika alamat tujuan tidak ada, paket tersebut akan di saring dan tidak diteruskan. Switch selalu menggunakan metode strore and forward, paket yang

sudah lengkap disimpan dan dicek sebelum ditransmisikan untuk menghindari error.

Ketika switch menerima paket dengan alamat tujuan yang belum pernah dipelajari, switch akan melakukan flood pada paket tersebut ke semua port pada

VLAN. Multi VLAN port melakukan flood traffic ke semua VLAN dimana port

tersebut berada. Floodingmemeastikan bahwa paket selalu sampai ke tujuan.

4. Secure port

Secure port membatasi penggunaan suatu port ke group workstation yang

ditentukan oleh user. Jika menentukan pengalamatan secure ke port secure, switch

tidak meneruskan semua paket dengan sumber pengalamatan di luar group. Port secure membentuk pangamanan alamat terhadap pelanggaran pada kondisi di bawah ini:

a. Table alamat dari port secure penuh dan alamat datangnya paket tidak ditentukan pada table.

b. Paket yang dating mempunyai alamat sumber yang ditetapkan sebagai alamat secure pada port yang lain.


(53)

5. SPAN

Switch Port Analyzer (SPAN) memirror traffic pada satu port ke SPAN port.

Port berapapun bisa di set menjadi SPAN port dan traffic bisa dimirror dari nomor port berapapun. SPAN port harus dalam VLAN yang sama dengan port yagn dimonitor. Selanjutnya dapat digunakan sniffer pada SPAN port untuk troubleshoot

masalah jaringan dengan memeriksa traffic pada port atau segmen yang lain.

6. Ether Channel

Etherchannel port grouping adalah koneksi kecepatan tinggi yang logis antara

switch ke switch. Misalnya group port dengan empat port 100 Base Time berjalan di

full duplex dapat mendukung sampai 800 Mbps antar switch. Dapat juga dibuat

group port gigabit Ethernetdengan membuat group port dari Catalyst 2900 series XL

modul gigabit Ethernet.

7. RMON

RMON (Remote Monitoring) adalah alat yang digunakan manajer jaringan untuk

memonitor peralatan jaringan. Implementasi RMON terdiri atas perangkat lunak pemeriksa yang secara berkesinambungan menampung statistic mengenai LAN dan station manajemen yang berkomunikasi dengan pemeriksa. Pemeriksa tersebut mentransfer informasi kepada station manajemen melalui permintaan atau saat ambang batas yang telah ditetapkan dilampui.


(54)

8. Spanning Tree Protocol

Spanning Tree Protocol(STP) adalah teknik standard untu memelihara jaringan

dengan multiple bridgeatau switch. STP berinteroperasi dengan bridge atau switch

cadangan dari vendor yang lain. Ketika topologi berubah, STP secara transparan mengkonfigurasi ulang bridge untuk menghindari terjadinya loop dan untuk membentuk jalur redundant pada kejadian kehilangan koneksi.

3.2.3. Konfigurasi Switch

Seperti juga Cisco router, perusahaan Cisco membuat berbagai model seri Cisco Switch untuk berbagai tingkat pemakaian antara lain:

1. Catalyst 1200 series untuk LAN sederhana

2. Catalyst 1900 series

3. Catalyst 2900 series

4. Catalyst 3000 series

5. Catalyst 4000 series

6. Catalyst 5000 series

7. Catalyst 6000 series


(55)

Cisco catalyst yang akan dibahas disini adalah Catalyst 2900 series XL. Switch Catalyst 2900 series XL ini adalah switch Ethernet workgroupyang mensuplai koneksi

10BaseT atau 100BaseT dengan autosendor pada semua portnya. Switch ini termasuk dalam perangkat system pengembangan jaringan yang mudah diatur. Tipe Catalyst yang digunakan PT Semen Gresik adalah 2924C XL. Switch ini terdiri dari 22 fixed autosensing 10/100 port dan 2 fixed 100 BaseFX port. Alat ini beroperasi pada 10 atau 100 Mbps dengan full ataupun half duplex. Saat terkoneksi dengan perangkat yang lain.

Cisco Catalyst mempunyai system operasi yang bernama Internetwork

Operating System (IOS) yang dapat dikonfigurasi dengan CLI maupun yang berbasis

web. Namun libih leluasa mengkonfigurasi menggunakan CLI. Perintah-perintah dalam switch digolongkan dalam beberapa mode, yaitu:

1. User EXEC

2. Priviledge EXEC

3. VLAN database

4. Global configuration

5. Interface configuration

6. Line configuration

Karena banyak perintah priviledge EXEC digunakan untuk mengatur parameter operasi, maka perintah-perintah tersebut harus diproteksi dengan password untuk mencegah akses yang tidak berhak. Adapun dua perintah yang bisa digunakan, yaitu:


(56)

1. Enable secret password(password terenkripsi)

2. Enable password(password tidak terenkripsi)

Enable password harus dimasukkan untuk mendapatkan akses mode priviledge

EXEC. Untuk keamanan yang maksimal, kedua password harus berbeda. Jika kedua

password tersebut sama, switch akan menganjurkan untuk membedakan kedua password tersebut.

Tabel 3.2 Konfigurasi IP Switch

Tahapan Penjelasan Prompt Perintah

Langkah 1

Masuk ke mode priviledge EXEC

Switch> Enable

Langkah 2

Masuk ke mode global configuration

Switch#

Configure terminal

Langkah 3

Masuk ke mode interface configuration dan masuk ke interface dimana informasi IP akan diberikan. VLAN1 adalah switch interface

Switch(config)# Interface VLAN1

Langkah 4

Tentukan alamat IP dan subnet mask


(57)

Langkah 5

Masukkan alamat IP untuk default router

Switch(config)# IP default-gateway

Langkah 6

Kembali ke mode priviledge EXEC

Switch(config-if)# end

Langkah 7

Menampilkan informasi yang telah dimasukkan untuk melihat informasi yang dimasukkan sudah benar atau belum

Switch#

Show running-config

Tabel 3.3 Konfigurasi Telnet Switch

Tahapan Penjelasan Prompt Perintah

Langkah 1

Masuk ke mode priviledge EXEC

Switch> Enable

Langkah 2

Masuk ke mode global configuration

Switch#

Configure terminal

Langkah 3

Masuk mode interface untuk interface telnet. 0 dan 4 menyatakan konfigurasi untuk 5 sesi


(58)

telnet

Langkah 4 Masukkan password Switch(config)#

Password

password

Langkah 5

Kembali ke mode priviledge EXEC

Switch(config)# end

Langkah 6

Menampilkan running configuration. Password berada dibawah perntah line vty 0 4

Switch#

Show running-config

Langkah 7

Sebagai pilihan, simpan running configuration ke startup configuration

Switch# Write menu

3.2.4 Cisco Router

3.2.4.1 Komponen Dasar Router Cisco

Sekalipun cisco router memiliki model seperti 1600, 1750 sampai dengan 7500, namun memiliki komponen yang sama, yaitu:

1. Processor

Seperti halnya komputer, router juga memiliki processor alias central processing


(59)

processor yang berlainan. Contoh proseccor yang digunakan oleh cisco (Motorolla

68360 processor pada cisco 1605). 2. Memory

Ada 4 jenis memory pada router Cisco: a. Read Only Memory(ROM)

b. Flash Memory

c. Random access memory(RAM)

d. Non volatileRAM (NVRAM)

3. Interface

Beberapa jenis interface yang disediakan oleh router cisco antara lain:

a. Ethernet

b. Fast Ethernet

c. Token ring

d. FDDI

e. Low speed serial

f. Fast serial

g. ISDN BRI

4. Port console

Semua router cisco memiliki sebuah port console pada bagian belakangnya. Port console akan berfungsi sebagai gerbang akses komunikasi langsung ke dalam router


(60)

cisco. Standard port console menggunakan koneksi serial asynchronous EIA/TIA-232 atau lebih di kenal dengan sebutan RS-EIA/TIA-232.

5. Auxiliary port

Sebagian besar router cisco memiliki port auxiliary. Seperti juga port console,

port auxiliary menggunakan standard koneksi serial asynchronous EIA/TIA-232 untuk komunikasi langsung ke router cisco. Port auxiliary sendiri lebih sering

dipergunakan untuk alternative akses langsung ke router cisco melalui modem.

6. File konfigurasi

Seperti dijelaskan sebelumnya, ada 2 jenis konfigurasi IOS, yaitu:

a. Konfigurasi yang sedang running dan menetap pada RAM.

b. Konfigurasi startup dan menetap pada NVRAM.

Disini dapat dilakukan perubahan setiap saat pada konfigurasi IOS yang sedang aktif atau running. Dampak atas perubahanpun langsung terjadi seketika. Tetapi setiap perubahan pada konfigurasi yang sedang running harus disimpan di dalam NVRAM sebagai konfigurasi startup.

3.3 Konfigurasi IP-Address

Berikut langkah-langkah dalam meengkonfigurasikan IP-Address:

1. masuk pada control panel.klik start > control panel sehingga akan tampak tampilan jendela control panelseperti gambar 3.2.


(61)

Gambar 3.2 tampilan jendela control panel

2. Kemudian klik dua kali pada icon network connection.

Gambar 3.3 tampilan network connection

3. Kilk kanan local area connection > properties sehinng akan muncul tampilan local area connection properties. Carilah bagian internet protocol [TCP/IP] > klik properties seperti terlihat di bawah.


(62)

Gambar 3.4 tampilan local area connection properties

4. Setelah gambar muncul tampilan internet protocol [ TCP/IP]properties klik pada use the following IP-Address untuk mengkonfigurasi alamat IP secara manual. Isikan IP-Address sesuai dengan kebutuhan. Pada contoh gambar 3.5 diisi dengan alat IP Address 192.168.2.4 dengan subnet mask 255.255.255.0. klik ok.


(63)

5. Kemudian akan muncul lagi tampilan local area connection properties,klik ok

.

Gambar 3.6 tampilan local area connection properties

3.4 Testing Jaringan

Di bawah ini adalah cara mengetes apakah jaringan yang penulis pasang telah jalan atau tidak, untuk melakukan tes dapat dilakukan cara sebagai berikut:

1. klik start > run atau gunakan shortcut tombol windows + R, sehingga muncul tampilan run. Kemudian ketikan pada kotak yang disediakan ping[alamat IP address tuju dari komputer tujuan]. Sebagai contoh gunakan ping 222.124.204.34-t.

Gambar 3.7 perintah ping


(64)

Gambar 3.8 tampilan perintah ping

3. apabila tampilan terlihat replay from 222.124.204.34 : bytes=32 time < Ims TTL=58 seperti gambar diatas berarti jaringan telah berhasil dihubungkan.

3.6.2 Berbagi File di Jaringan

Sharing file dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai barikut :

1. pada windows explorer, klik kanan pada partisi atau folder yang akan di sharing,pilih sharing and security.


(65)

Gambar 3.9 memulai sharing file

2. Kemudian muncul kotak dialog sharing properties, klik pada menu sharing kemudian akan muncul kalimat yang menandakan link. Lihat gambar 3.10.

Gambar 3.10 tampilan awal sharing properties

3. Kemudian pada bagian share this folder network di ceklis agar partisi atau folder dapat dilihat dan di akses oleh komputer lain pada jaringan,


(66)

ceklislah pada bagian allow network users to change my files namun untuk keamanan data disarankan agar jangan mengaktifkan bagian ini.

Gambar 3.11 sharing partisi atau folder

4. Jika telah selesai, maka pada bagian partisi atau folder yang akan di sharing akan terdapat tanda tangan yang berarti telah di sharing dan dapat di gunakan.


(67)

5. Untuk melihat semua partisi atau folder yang di sharing dalam jaringan, maka dapat melihat pada my network places.


(68)

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian di PT. Semen Gresik Tbk (Pabrik Tuban) kesimpulannya antara lain:

a. Penerapan Jaringan Komputer di PT. Semen Gresik menggunakan Topologi Star. b. Sistem Jaringan tersebut terbagi dua yaitu jarak kurang dari 1 km dan lebih dari 1 km.

sedangkan jaringannya sendiri terbagi menjadi tiga lapisan: 1. Lapisan Inti (Core)

2. Lapisan Distribusi 3. Lapisan Akses.

4.2 Saran

Dengan Luas area lebih dari 1 km2, sistem jaringan pun dibagi dua yaitu kurang dari 1 km dan lebih dari 1 km. Kebutuhkan kecepatan akses yang tinggi serta bandwith yang besar dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan pertimbangan biaya serta kepraktisannya, maka disarankan untuk jarak kurang dari 1 km memakai kabel fiber opticdengan kecepatan 100Mbps untuk outdoor dan untuk indoor kabel UTP 10 Mbps sudah cukup. Sedangkan untuk jarak lebih dari satu kilometer tetap menggunakan Wireless.


(69)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan………. 2

1.4 Batasan Masalah………. 3

1.5 Metode Penelitian………... 3

1.6 Sistematika Penulisan………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek... 6

2.2 Landasan Teori... 18

BAB III PEMBAHASAN ... 35

3.1 Analisis……... 35


(70)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

4.1 Kesimpulan... 59

4.2 Saran.. ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

CONTOH DAFTAR LAMPIRAN KETERANGAN UNTUK


(1)

56

Gambar 3.9 memulai sharing file

2. Kemudian muncul kotak dialog sharing properties, klik pada menu sharing kemudian akan muncul kalimat yang menandakan link. Lihat gambar 3.10.

Gambar 3.10 tampilan awal sharing properties

3. Kemudian pada bagian share this folder network di ceklis agar partisi atau folder dapat dilihat dan di akses oleh komputer lain pada jaringan,


(2)

57

ceklislah pada bagian allow network users to change my files namun untuk keamanan data disarankan agar jangan mengaktifkan bagian ini.

Gambar 3.11 sharing partisi atau folder

4. Jika telah selesai, maka pada bagian partisi atau folder yang akan di sharing akan terdapat tanda tangan yang berarti telah di sharing dan dapat di gunakan.


(3)

58

5. Untuk melihat semua partisi atau folder yang di sharing dalam jaringan, maka dapat melihat pada my network places.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan penelitian di PT. Semen Gresik Tbk (Pabrik Tuban) kesimpulannya antara lain:

a. Penerapan Jaringan Komputer di PT. Semen Gresik menggunakan Topologi Star. b. Sistem Jaringan tersebut terbagi dua yaitu jarak kurang dari 1 km dan lebih dari 1 km.

sedangkan jaringannya sendiri terbagi menjadi tiga lapisan: 1. Lapisan Inti (Core)

2. Lapisan Distribusi 3. Lapisan Akses.

4.2 Saran

Dengan Luas area lebih dari 1 km2, sistem jaringan pun dibagi dua yaitu kurang dari 1 km dan lebih dari 1 km. Kebutuhkan kecepatan akses yang tinggi serta bandwith yang besar dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan pertimbangan biaya serta kepraktisannya, maka disarankan untuk jarak kurang dari 1 km memakai kabel fiber opticdengan kecepatan 100Mbps untuk outdoor dan untuk indoor kabel UTP 10 Mbps sudah cukup. Sedangkan untuk jarak lebih dari satu kilometer tetap menggunakan Wireless.


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan………. 2

1.4 Batasan Masalah………. 3

1.5 Metode Penelitian………... 3

1.6 Sistematika Penulisan………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek... 6

2.2 Landasan Teori... 18

BAB III PEMBAHASAN ... 35

3.1 Analisis……... 35


(6)

iii

3.3 Konfigurasi IP Address……..………... 51

3.4 Testing Jaringan ……….. 54

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

4.1 Kesimpulan... 59

4.2 Saran.. ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

CONTOH DAFTAR LAMPIRAN KETERANGAN UNTUK