NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI GOLONGAN RETRIBUSI CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN PERIZINAN PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

9. Bendahara Khusus Penerima adalah Bendahara Khusus Penerima pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buol 10. Badan adalah Sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiunan, persekutuan, perkumpulan yayasan, organisasi lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya. 11. Hasil hutan adalah semua hasil hutan daerah baik kayu maupun non kayu 12. Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disebut Retribusi, adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buol untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 13. Perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud untuk Pembinaan, Pengaturan, Pengendalian, dan Pengawasan atas kegiatan, Pemanfaatan ruang, Penggunaan sumber daya alam, Barang, Prasarana, Sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. 14. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang – undangan Retribusi Daerah Kabupaten Buol Diwajibkan untuk melaksanakan Pembayaran Retribusi. 15. Masa Retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan perizinan. 16. Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut SPTRD, adalah Surat yang dipergunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data Objek Retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar perhitungan dan pembayaran Retribusi yang terutang menurut Peraturan Perundang – Undangan Retribusi Daerah Kabupaten Buol. 17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya di sebut SKRD adalah Surat Ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 18. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang selanjutnya disebut SKRDKBT, adalah Surat Ketetapan yang menentukan tambahan atas jumlah Retribusi yang telah di tetapkan. 19. Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut SSRD adalah Surat yang oleh Wajib retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran dan penyetoran Retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati. 20. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disebut SKRDLB, adalah Surat Ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran Retribusi karena jumlah Kredit Retribusi lebih besar dari pada Retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 21. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut STRD, adalah Surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan atau Sanksi Administrasi berupa bunga dan atau denda 22. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang – undangan Retribusi Daerah. 23. Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Daerah Kabupaten Buol, yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI

Pasal 2 3 Dengan nama Retribusi Pengeluaran Hasil hutan dipungut Retribusi. Pasal 3 1 Objek Retribusi adalah hasil hutan yang akan diperdagangkan keluar daerah 2 Hasil Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: 1. Kayu Logs Kayu Bulat: a. Kayu dari Hutan Alam b. Kayu dari Hutan Tanaman Rakyat 2. Kayu Olahan: a. Kayu dari Hutan Alam b. Kayu dari Hutan Tanaman Rakyat 3. Batang Kelapa 4. Kayu Limbah Hutan Bahan Baku Serpi 5. Rotan 6. Damar 7. Sarang Walet 8. Madu 9. Gula Aren 10. Satwa liar yang berasal dari hutan tidak dilindungi Pasal 4 Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mengumpulkan serta mengeluarkan hasil hutan untuk diperdagangkan keluar daerah.

BAB III GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5 Retribusi Izin Pengeluaran hasil hutan digolongkan sebagai Retribusi Perizinan tertentu.

BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN PERIZINAN

Pasal 6 Tingkat penggunaan perizinan diukur berdasarkan jenis dan volume hasil hutan.

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN

STRUKTUR DAN TARIF RETRIBUSI Pasal 7 1 Prinsip dan sasaran dalam Penetapan struktur Retribusi didasarkan pada kemampuan Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap mutu hasil hutan 4 2 Prinsip penetapan besarnya tarif Retribusi didasarkan pada tujuan untuk menutup keseluruhan biaya administrasi dan biaya pemeriksaan pengeluaran hasil hutan

BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 8 Struktur dan besarnya tarif Retribusi ditetapkan sebagai berikut: NO STRUKTUR RETRIBUSI SATUAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kayu Logs Kayu Bulat: a. Kayu dari Hutan Alam b. Kayu dari Hutan Tanaman Rakyat Kayu Olahan: a.Kayu dari Hutan Alam b.Kayu dari Hutan Tanaman Rakyat Batang Kelapa Kayu Limbah Hutan Bahan Baku Serpi Rotan Damar Sarang Walet Madu Gula Aren Satwa liar yang berasal dari hutan tidak dilindungi M 3 M 3 M 3 M 3 M 3 M 3 Kg Kg Kg Ltr Kg Ekor Rp. 10.000 Rp. 2.500 Rp. 15.000 Rp. 3.750 Rp. 6.000 Rp. 4.000 Rp. 20 Rp. 50 Rp. 25.000 Rp. 100 Rp. 25 Rp. 10.000

BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN