5
II. PELAKSANAAN KERJASAMA PEACE CORPS DI INDONESIA
TAHUN 2010 DAN 2011
A. PELAKSANAAN KERJASAMA PEACE CORPS DI INDONESIA TAHUN 2010
Pada tahun 2010, pemerintah Indonesia membentuk Tim Pengarah dan Tim Teknis di bawah koordinasi Bappenas dan Kemenko Kesra untuk melaksanakan
kerjasama Peace Corps di Indonesia. Tim Pengarah dan Tim Teknis terdiri dari beberapa KementerianLembaga, diantaranya adalah Bappenas, Kemenko Polhukam, Kementerian
Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Pemda Jawa Timur. Tim Pengarah dan Tim Teknis melaksanakan pertemuan koordinasi secara berkala untuk membahas
perkembangan pelaksanaan program Peace Corps, termasuk berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan dan upaya penyelesaiannya.
Untuk memudahkan proses administrasi bagi Peace Corps dalam menjalankan tugasnya di Indonesia, maka untuk sementara waktu USAID menjadi representasi Peace
Corps agar Peace Corps dapat memperoleh fasilitas kerja sama teknis.
1
Pada saat yang bersamaan, Peace Corps melakukan registrasi kerjasama teknis sesuai peraturan dan
prosedur yang berlaku.
2
Kesepakatan ini dicapai berdasarkan hasil pertemuan antara Pemerintah Indonesia, Peace Corps, dan USAID.
20 calon relawan Peace Corps Batch 1 tiba di Indonesia pada tanggal 17 Maret 2010. Sebelum calon relawan tiba di Indonesia, Pemerintah Indonesia dan Peace Corps
telah melakukan pembahasan tentang sekolah dan madrasah yang akan menjadi lokasi penugasan relawan. Pemerintah Indonesia menentukan bahwa lokasi penugasan adalah di
sekolahmadrasah di Jawa Timur, sedangkan ruang lingkup kerjasama Peace Corps adalah pada bidang pendidikan, khususnya pengajaran Bahasa Inggris.
Untuk mempersiapkan relawan sebelum terjun ke masyarakat, dilaksanakan Pre- Service Training PST untuk relawan Batch 1 pada bulan Maret hingga Mei 2010.
Pelatihan ini dilaksanakan oleh Peace Corps Indonesia bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang UMM, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, serta Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Materi pelatihan meliputi bahasa Indonesia
1
Kesediaan USAID tersebut tertuang secara resmi dalam surat dari USAID nomor 183 tanggal 9 Maret 2010
2
Hingga akhir tahun 2012, permohonan kerjasama teknis Peace Corps masih diproses oleh Kementerian Keuangan
6
dan orientasi budaya, integrasi sosial, dan pengenalan sistem kelembagaan lokal. Pre Service Training ditutup dengan Swearing-In Ceremony pada bulan Juni 2010.
Setelah Swearing-In Ceremony, 18 delapan belas relawan kemudian ditempatkan di berbagai SMA dan Madrasah di Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya 2
relawan mengundurkan diri pada saat mengikuti PST karena alasan pribadi. Pada tahun 2011, 1 relawan mengundurkan diri sehingga jumlah relawan Batch 1 yang
mengundurkan diri adalah 3 orang dan jumlah relawan yang bertugas hingga selesai adalah 17 orang.
Untuk mengetahui pelaksanaan program Peace Corps, Pemerintah Indonesia dan Peace Corps melaksanakan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program Peace
Corps pada tanggal 27-29 September 2010 di Provinsi Jawa Timur. Tim pemantauan terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian
Agama, Sekretariat Negara, Kanwil Agama Provinsi Jawa Timur, Bappenas, dan Peace Corps Indonesia. Tujuan pemantauan ini khususnya untuk melihat aspek konsistensi,
koordinasi kapasitas, dan keberlanjutan dalam pelaksanaan program Peace Corps.
Secara umum monitoring dan evaluasi menunjukkan hasil yang baik. Dalam aspek konsistensi, programkegiatan Peace Corps telah berjalan sesuai dengan MoU dan
rencana pembelajaran sekolahmadrasah. Dalam aspek koordinasi, koordinasi antara pemerintah Indonesia dan Peace Corps telah berjalan dengan baik. Hal ini antara lain
ditunjukkan dengan koordinasi yang intensif dalam penyusunan Implementing Arrangement IA, pemilihan sekolahmadrasah yang akan menjadi lokasi penugasan
relawan Peace Corps, dan pengamanan relawan Peace Corps di tempat tugasnya.
Dalam hal kapasitas, relawan memiliki kapasitas yang memadai dalam mengajar siswa dan bekerjasama dengan guru mitra. Relawan menggunakan berbagai pendekatan
dalam mengajar, misalnya menggunakan video, musik, dll. Materi pengajaran dibangun oleh relawan bersama dengan guru mitra. Pengajaran Bahasa Inggris di kelas dilakukan
dalam bentuk team teaching atau co-teaching relawan sebagai pendamping guru utama, dengan durasi mengajar sekitar 16-20 jam per minggu.
Dalam aspek keberlanjutan, kemitraan antara guru dan relawan masih perlu diperkuat. Selain itu, pihak sekolah dan relawan perlu membuat rencana keberlanjutan,
sehingga apa yang telah dilaksanakan oleh relawan dapat terus dilaksanakan oleh pihak sekolah meskipun relawan telah kembali ke Amerika Serikat. Hal lain yang nampak
dalam monitoring dan evaluasi adalah adanya penerimaan yang baik dari masyarakat atas keberadaan relawan. Hal ini ditunjang dengan kemampuan relawan untuk bersosialisasi
7
dengan masyarakat, misalnya melalui keikutsertaan dalam aktifitas sosial dan keagamaan.
Sehubungan dengan rencana kedatangan relawan Batch 2 Peace Corps pada tahun 2011, Tim Pengarah memutuskan bahwa jumlah relawan Peace Corps untuk tahun 2011
adalah 33 orang dengan area kerjasama pengajaran Bahasa Inggris. Selain itu, disepakati pula bahwa jumlah relawan untuk tahun 2012 adalah 50 orang, sedangkan untuk tahun
2013 adalah sebanyak 50-70 orang. Relawan yang akan ditugaskan juga perlu memenuhi kualifikasi yang ditetapkan di dalam Permendiknas, misalnya relawan perlu memiliki
sertifikat mengajar. Lokasi penugasan tahun 2012 masih di Provinsi Jawa Timur, sedangkan untuk tahun 2013 dimungkinkan ke provinsi lainnya.
B. PELAKSANAAN KERJASAMA PEACE CORPS DI INDONESIA TAHUN 2011