are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Maret 2015 dan Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS continued As of March 31, 2015 and
For the Three Months Period Then Ended Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
17 Dalam
menerapkan metode
penyatuan kepentingan
tersebut, unsur-unsur
laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan
seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung
berada dalam sepengendalian. In applying the said pooling-of-interest method,
the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the
combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under
common control.
f. Persediaan
f. Inventories
Persediaan diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan
menggunakan metode
rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan
adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using the
weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary
course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to
make the sale.
Kelompok Usaha
menetapkan cadangan
penurunan nilai dan keusangan persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas
kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan. The Group provides allowance for decline in
market value and obsolescence of inventories based on periodic reviews of the physical
condition and the net realizable values of the inventories.
g. Ayam Pembibit Turunan g. Breeding Flocks
Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi,
cadangan kematian dan ayam afkir. Biaya-biaya yang
terjadi selama
masa pertumbuhan
diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa
produksi. Deplesi
dihitung dengan
menggunakan metode
saldo menurun
berdasarkan taksiran umur produktif ayam telah menghasilkan sejak awal masa produksi dengan
memperhitungkan nilai sisa. Masa deplesi adalah kurang lebih 42 minggu. Penentuan awal
masa produksi didasarkan pada pertimbangan dan pengalaman manajemen. Ayam pembibit
turunan dapat dianggap mulai berproduksi setelah berumur kurang lebih 24 minggu.
Cadangan kematian diestimasi berdasarkan data kematian sebelumnya dan usia ayam.
Breeding flocks are stated at cost less
accumulated depletion, allowance for mortality and culled birds. Costs incurred during the
growing period are accumulated and depleted at the start of the production period. Depletion is
computed using the declining balance method based on the estimated productive lives of the
producing flocks from the start of the production period after taking into account their salvage
values. The depletion period is normally 42 weeks. The start of the production period is
determined on the basis of management’s assessment and experience. Breeding flocks
can normally start producing after 24 weeks. Mortality allowance is estimated from past
mortality data and the age of the birds.
h. Pembayaran di Muka h. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan
dibebankan pada
operasi selama
masa manfaatnya. Biaya dibayar di muka jangka
panjang disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi
keuangan konsolidasian. Prepaid expenses are amortized and charged to
operations over the periods benefited. Long-term prepaid expenses are presented as part of
“Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position.
are in Indonesian language.
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Maret 2015 dan Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS continued As of March 31, 2015 and
For the Three Months Period Then Ended Expressed in Millions of Rupiah,
Unless Otherwise Stated
18
i. Biaya Pinjaman
i. Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan
langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan
aset kualifikasian
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari
biaya bunga dan biaya pendanaan lain yang ditanggung
Kelompok Usaha
sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a
qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing
costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and
other financing charges that will be borne by the Group in connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya
dan pengeluaran
untuk aset
kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat
selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset
kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying
asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the
borrowing costs
have been
incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when
substantially all of the activities necessary to prepare the qualifying assets have been
completed and the assets are ready for their intended use.
j. Aset Tetap