Perencanaan Letak Fasilitas Produksi.

Page 9 of 18 LUAS PRODUKSI LUAS PERUSAHAAN a. Tersedianya bahan baku. b. Tersedianya kapasitas mesin. c. Tersedianya tenaga kerja. d. Batasan permintaan. e. Tersedianya faktor produksi lainnya. a. Bahan dasar yang digunakan baja b. Barang yang dihasilkan.rokok c. Mesinperalatan yang digunakan mesin tekstil d. Jumlah tenaga kerja. Contoh Grafik Luas Produksi Maksimal :

F. Perencanaan Letak Fasilitas Produksi.

Tata letak fasilitas produksi yaitu tata letak atau penempatan mesin dan peralatan lainnya yang digunakan dalam melakukan proses produksi, ini merupakan tahapan perpaduan antara disain produksi dengan rencana proses dan disain pekerjaan, misalnya kapasitas ruangan untuk meletakan peralatan dan untuk para pekerja, kemudian metode pemindahan bahan serta fleksibilitas ruangan. Kombinasi OQ2 dan OC2 menghasilkan AC minimum yaitu perongkosan yang rendah. Disini terjadi efisiensi faktor-faktor produksi, atau perusahaan-bekerja pada kapasitas-penuh full capacity. Pada AC minimum ini, perusahaan berada pada Luas maksimal atau optimum. Untuk mencapai kapasitas penuh “full capacity” bagi suatu perusahaan merupakan hal yang tidak mudah. Dalam hal ini perusahaan hanya dapat berusaha meminimumkan kapasitas mesin-mesin yang menganggur. AC C1 C2 C3 Q1 Q2 Q3 AC minimum O Kurva Biaya Per Kesatuan Q unit Produksi C ongkos Page 10 of 18 Tujuan perencanaan tata letak produksi : 1. untuk simplifikasi dari proses produksi. 2. minimize biaya angkutan bahan mentah dalam pabrik. 3. mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi yang tinggi. 4. mengurangi investasi yang kurang penting. 5. memperoleh kepuasan dan keamanan kerja pegawai. Pentingnya perencanaan Tata letak produksi : 1. adanya perubahan desain produk. 2. adanya perubahan volume permintaan. 3. telah usangnya fasilitas produksi. 4. adanya pemindahan lokasi perusahaan. 5. lingkungan kerja yang kurang aman. 6. untuk menghemat biaya, G. Pengendalian Produksi. Agar produksi dapat berjalan dengan baik, maka produksi harus dikendalikan dengan baik, tahap pengendalian produksi dapat dilakukan dengan cara : 1. Planning, menentukan produk apa yang paling banyak diminati konsumen, kemudian melakukan perencanaan kegiatan mulai dari pemakaian bahan baku sampai dengan barang jadi. 2. Routing, yaitu merupakaj urut-urutan penyelesaian pekerjaan dari bahan mentah sampai produk selesai, jadi produk yang berbeda akan mempunyai routing yang berbeda pula. 3. scheduling, menentukan kapan pekerjaan dimulai dan kapan berakhirnya, disini memuat tentang berapa lama suatu kegiatan produksi akan berakhir sampai dengan menit penyelesaiannya. 4. dispaching, pemberian perintah kapan produksi dimulai dan kapan produksi dihentikan. 5. follow Up, tindak lanjut dalam urutan proses produksi untuk menjaga agar routing, scheduling dan dispaching sesuai dengan rencana serta untuk menghindari kegagalan produksi.

H. Macam-macam Pengendalian Proses Produksi.