Sejarah Singkat Profil UNIDAYAN

1 PENDAHULUAN

A. Sejarah Singkat

Universitas Dayanu Ikhsanuddin UNIDAYAN Baubau didirikan atas dasar keterpanggilan moral untuk membangun Sumber Daya Manusia di daerah, dimana pada saat itu putra-putri Buton pada umumnya melanjutkan pendidikannya pada perguruan Tinggi yang tersebar di Sulawesi Selatan dan pulau Jawa, sehingga yang berkesempatan melanjutkan pendidikan hanya masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas, sedangkan masyarakat yang berpenghasilan secukupnya terpaksa tidak melanjutkan pendidikan karena faktor biaya. Melihat fenomena tersebut para pendiri UNIDAYAN terpanggil untuk mendirikan UNIDAYAN sebagai wujud kepedulian dan tanggungjawab akan masa depan generasi Buton yang berkualitas dalam rangka mengisi pembangunan. Pada tahun 1982, Drs. H. La Ode Manarfa, Drs. La Ode Malim dan beberapa tokoh masyarakat Buton di Jakarta berinisiatif untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi di Baubau. UNIDAYAN resmi berkiprah di dunia Pendidikan Tinggi pada tahun 1983. Berdasarkan Surat Keputusan MENDIKBUD No. 0533O1986 Tanggal 5 Agustus 1986, UNIDAYAN terdaftar sebagai Universitas Swasta di lingkungan Kopertis Wilayah IX Sulawesi dengan 4 empat Fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Perikanan.

B. Profil UNIDAYAN

Saat ini UNIDAYAN membina 8 fakultas dengan 15 program studi untuk jenjang S1 dan 1 program studi untuk jenjang S2 dengan jumlah mahasiswa 5.792. Tenaga pendidik atau dosen di UNIDAYAN memiliki kualifikasi pendidikan S3 sebanyak 10 orang, S2 sebanyak 170 orang, dan S1 sebanyak 10 orang. Saat ini, 9 orang dosen yang berkualifikasi S1 sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2, dan 18 orang 2 dosen sedang melanjutkan kuliah ke jenjang S3. Berdasarkan kualifikasi pangkat akademik, UNIDAYAN memiliki 1 Guru Besar, 17 Lektor Kepala, 57 Lektor, 80 Asisten Ahli, dan 35 Tenaga Pengajar. Dalam hal sarana dan prasarana, UNIDAYAN memiliki 3 gedung perkuliahan, perpustakaan pusat, laboratorium komputer, laboratorium Bahasa Inggris, laboratorium Fisika dan Kimia, lapangan olah raga, baruga, dan masjid. Sebagai institusi pendidikan tinggi yang berdiri di pusat eks Kesultanan Buton, UNIDAYAN memiliki kebanggaan tersendiri untuk menjadikan nilai-nilai moral dan kearifan lokal sebagai hal yang fundamental dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi. Oleh karena itu, UNIDAYAN memiliki ciri khas Akhlak dan Budaya sebagai perwujudan komitmen untuk melestarikan nilai-nilai budaya Buton Wolio di tengah kepungan budaya modern dan sekularisme. Sementara itu, untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, serta meningkatkan kemampuan penalaran, minat bakat, dan kesejahteraan mahasiswa telah dibentuk berbagai organisasi kemahasiswaan baik di tingkat universitas maupun tingkat fakultas, diantaranya Presiden Mahasiswa PRESMA dan Badan Eksekutif Mahasiswa BEM, serta puluhan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM yang telah banyak mengukir prestasi di tingkat Kota ataupun Provinsi. Sebagai Perguruan Tinggi Swasta tertua di Kota Baubau, UNIDAYAN senantiasa melakukan evaluasi secara terus-menerus dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran berstandar mutu nasional sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa lulusan, penelitian berstandar mutu nasional berbasis sumber daya lokal dan pengabdian pada masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran. Saat ini, UNIDAYAN telah menghasilkan 9.672 alumni yang tersebar di berbagai institusi negeri atau pun swasta. Alumni UNIDAYAN berintegritas dan berdaya saing tinggi, berkarakter dan berkepribadian budaya lokal serta mampu mengembangkan bidang entrepreneurship sesuai bidang ilmunya. Di dunia kerja, tidak sedikit alumni UNIDAYAN yang menjadi pemimpin, baik pada institusi negeri atau pun swasta. 3

C. Visi, Misi dan Tujuan