Peresean dan Musik Pengiring Peresean
oleh Diah Pangestuti 1998 yang berjudul “Karakteristik Musik Tradisional Melayu Iringan Tari Serampang Dua Belas”. Penelitian tersebut menjelaskan
relevansi musik tradisional melayu iringan tari serampang dua belas. Hasil penelitian tersebut membahas tentang alat-alat musik pengiring tari serampang sua
belas yang terdiri dari akordeon, dua buah gendang dan gong dimana akordeon berperan sebagai pembawa melodi, gendang sebagai pembawa ritmis dan gong
sebagai pemberi ritmis dan penjaga tempo. Penelitian yang relevan juga ditulis oleh Yossa Nurning Tiyas berupa skripsi
yang berjudul “Karakteristik Alat Musik Cilokaq” pada tahun 2011. Hasil penelitian tersebut membahas tentang analisis pola melodi, tema, dan
harmonisasinya. Dari kedua penelitian tersebut, terdapat relevansi dengan penelitian yang
peneliti lakukan. Relevansi dari kedua penelitian tersebut adalah sama-sama meneliti karakteristik instrumen yang digunakan, pola ritme, harmoni.
Namun disamping adanya relevansi dari kedua penelitian tersebut, tentunya penelitian ini terdapat perbedaan. Perbedaan dimaksud adalah dari segi fungsi
kedua jenis musik dalam kedua penelitian tersebut. Kedua penelitian yang masing-masing dilakukan oleh Tiyas dan Pangestuti fungsinya lebih kepada
sarana hiburan dalam upacara adat seperti pernikahan, dan lain-lain. Sedangkan musik pengiring Peresean ini, tidak hanya sebagai hiburan akan tetapi, sekaligus
sebagai pembakar semangat dan pengekspresian suasana pertarungan Peresean. Namun bagaimanapun juga, dengan adanya penelitian yang relevan ini,
diharapkan dapat menambah dan memperkuat analisis data yang akan dilakukan
.