diperkirakan menimbulkan ancaman. Ancaman juga berkaitan dengan persepsi dan penilaian individu terhadap situasi yang dihadapi sebagai hal
yang dapat merugikan dan mengandung bahaya. Dalam hubungannya dengan olahraga, khususnya kemungkinan terjadinya stress menghadapi
pertandingan, maka permasalahannya sangat banyak tergantung pada diri atlet yang bersangkutan. Pelatih-pelatih dan banyak peneliti olahraga pada
umumnya sepakat adanya pengaruh dari penonton, baik penonton tamu maupun suporter, terhadap kesehatan mental atlet. Suatu kondisi mental yang
sering kali nampak bila manusia berfikir dan bertindak bersama-sama dalam suatu kumpulan orang banyak atau gerombolan, meskipun mereka satu sama
lain belum saling mengenal sebelumnya. Pengaruh penonton yang nampak terhadap pemain pada umumnya berupa menurunnya keadaan mental
kebawah normal. Pengaruh tersebut kadang-kadang demikian dahsyatnya sehingga pemain seakan-akan ia tidak boleh mengenal dirinya sendiri atau
memiliki dirinya sendiri. Penontonlah yang seakan-akan menggariskan dia apa yang harus dilakukannya bagaimana ia harus bermain sehingga
menurunkan keasliannya serta keberaniannya dan dia lalu terpaksa memanjakan dirinya sendiri dengan kebaikan-kebaikan yang palsu, yaitu
mengabulkan permintaan-permintaan penonton, meskipun ia mengetahui bahwa sebenarnya tindakan itu salah.
3. Pengaruh Pelatihan Pada Kepribadian Atlet
Dalam uraian-uraian diatas telah dibicarakan secara luas masalah anxiety dan pengaruh-pengaruhnya terhadap usaha serta prestasi atlet. Akan
tetapi hanya mengetahui “The What” saja mengapa atlet takut tanpa mengetahui “The How” atau bagaimana cara penyembuhannya tidaklah
banyak manfaatnya. Dengan pengetahuan mengenai cara penyembuhannya.
3
Kita seringkali dapat menyusun teori-teori dan strategi, serta menciptakan situasi guna menolong atlet menghilangkan atau sekurang-kurangnya
merendahkan anxiet. Hal ini bukanlah berarti bahwa pelatih dapat bertindak sebagai seorang Psikiater atau Psikolog. Akan tetapi dia harus dapat mengenal
recognize isyarat-isyarat atau pertanda-pertanda takut yang berlebihan pada atlet untuk kemudian menyaringnya, mana yang kira-kira berada dalam
kemampuannya untuk ditangani ddan mana bidang garapan Psikiatris atau Psikolog. Arousal dan anxiety akan selalu ada dan tidak mungkin dihindari
dalam setiap pertandingan. Tantangan bagi pelatih adalah, bagaimana menolong atlet untuk mengenal recognize arousal dan respon-respon
anxiety, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap situasi-situasi yang dihadapi, terutama situasi-situasi yang kurang enak dan
kurang menggembirakan baginya. Kemampuan untuk menyetel dan mengatur tingkat anxiety dan tingkat aktivitas sebelum dan selama pertandingan
merupakan skill yang sangat penting guna memperoleh prestasi yang setinggi- tingginya oleh karena itu seorang pelatih harus jeli dan pandai-pandai
memperkirakan tingkat aktivasi yang bagaimana yang paling cocok bagi setiap atletnya agar mereka dapat tampil sebaik mungkin dan prestasi
seoptimal mungkin. Susahnya memang, tidak ada satu-satunya cara yang terbaik dalam mengggugah emosi mereka sebelum pertandingan. Dan belum
tentu metode-metode inovatif dan kreatif yang ternyata berhasil dan afaktif dalam situasi tertentu akan juga efektif dalam situasi lain, sekalipun
diterapkan oleh pelatih yang sama. Selama masa latihan dan pertandingan, hubungan pelatih dan atlet
banyak membawa pengalaman bersama yang memberi efek terhadap kepribadian atlet. Efek ini bisa bersifat posituf atau negatif. Hubungan antara
pelatih dan atlet biasanya lebih luas dan kuat. Sebagian besar waktu dan
4
energi dicurahkan untuk berpartisipasi dalam olahraga. Semakin dekat hubungan antara pelatih dan atlet, semakin kemungkinan seorang atlet meniru
sebagian kepribadian pelatih. Selanjutnya pengertian dari pelatih dapat membentuk atlet yang
mengalami konflik. Konflik atlet antara keinginan dan mencapai tujuan, konflik tentang perasaan menghadapi kompetisi dan konflik antara pribadi
dan kepentingan regu kadang-kadang dapat diselesaikan dengan cara yang baik atas bantuan pelatih. Jadi pelatih adalah semacam pemberi bimbingan
dan nasehat.ahli psikologi yang bekerja untuk suatu regu mendapati bahwa dalam regu yang berhasil, pelatih dan pemain biasanya mempunyai data
kepribadian yang hampir sama.
4. Stress, Kegelisahan dan Kebangkitan