Tugas presentasi bab 7

Penentuan Sumber Penghasilan
Dalam menghitung batas jumlah pajak yang boleh dikreditkan, sumber penghasilan
ditentukan sbb:
a) Penghasilan dari saham dan sekuritas lainnya serta keuntungan dari
pengalihan saham dan sekuritas lainnya adalah Negara tempat badan yang
menerbitkan saham atau sekuritas tersebut didirikan atau bertempat kedudukan
b) Penghasilan berupa bunga, royalty, dan sewa sehubungan dengan penggunaan
harta gerak adalah Negara tempat pihak yang membayar atau dibebani
bunga,royalty/sewa tersebut bertempat kedudukan/berada
c) Penghasilan berupa sewa sehubungan dengan penggunaan harta tidak bergerak
adalah Negara tempat harta tersebut terletak
d) Penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan,dan kegiatan
adalah Negara tempat pihak yang membayar/dibebani imbalan tersebut
bertempat kedudukan/berada
e) Penghasilan BUT adalah Negara tempat BUT tersebut menjalankan
usaha/melakukan kegiatan
f) Penghasilan dari pengalihan sebagian/seluruh hak penambangan/tanda turut
serta dalam pembiayaan/permodalan dalam perusahaan pertambangan adalah
Negara tempat lokasi penambangan berada
g) Keuntungan karena pengaliham harta tetap adalah Negara tempat harta tetap
berada

h) Keuntungan karena pengalihan harta yang menjadi bagian dari suatu BUT
adalah Negara tempat BUT berada
Misal: B sebagai WPDN memiliki sebuah rumah di Malaysia dan dalam tajun
2011 rumah tersebut dijual. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan rumah
tersebut merupakan penghasilan yang bersumber di Malaysia karena rumah
tersebut terletak di Malaysia

Yang langsung berkenaan dengan penghasilan yang diterima

Pajak Penghasilan Luar Negri yang dapat dikreditkan terhadap seluruh PPh yang
terutang adalah pajak yang langsung dikenakan atas penghasilan yang
diterima/diperoleh diluar negri
Kerugian Luar Negri Tidak Dapat Dikompensasikan dan Besarnya Kredit Pajak Luar
Negeri yang Dapat dkreditkan dalam Negeri

Dalam menghitung PKP, kerugian yang diderita WP diluar negeri tidak dapat
dikompensasikan dengan penghasilan yang diterima/diperoleh dari Indonesia
Penghitungan jumlah kredit pajak luar negeri yang dapat dikreditkan didalam negeri:
1. hitung total penghasilan WP dengan menjumlahkan semua penghasilan dalam
negeri ditambah dengan semua penghasilan di luar negeri, kecuali kerugian di

luar negeri yang tidak dapat dikompensasikan
2. hitung PPh terutang sesuai dengan tariff pajak pasal 17 UU PPh
3. penghasilan Netto LN
x total PPh terutang
Total Penghasilan (dalam+luar)
4. PPh yang terutang / dibayar diluar negeri
5. Bandingkan PPh yang terutang/dibayar diluar negeri dengan PPh yang
dihitung berdasarkan angka 3.
 Jika PPh pasal 24 hitung(angka 3)< PPh pasal 24 dibayar diluar negeri
maka yang dapat dikreditkan di dalam negeri adalah berdasarkan PPh


pasal 24 hitung
Jika PPh pasal 24 hitung (angka 3) > PPh pasal 24 dibayar di luar
negeri maka yang dapat dikreditkan di dalam negeri adalah
berdasarkan PPh pasal 24 yang dibayar di luar negeri

Penghitungan batas maksimum kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan:
1. jumlah penghasilan netto= penghasilan LN + penghasilan DN


2. apabila jumlah penghasilan netto= PKP maka sesuai tariff pasal 17 maka pajak
penghasilan terutang ( 25%xpenghasilan netto)
3. batas maks kredit oajak luar negeri
= penghasilan LN : penghasilan netto x pajak penghasilan terutang

Penghasilan jika terjadi rugi usaha dalam negeri

1. apabila jumlah penghasilan netto= PKP maka sesuai tariff pasal 17 maka pajak
penghasilan terutang ( 25%xpenghasilan netto)
2. batas maks kredit pajak luar negeri
= penghasilan dari usaha di luar negeri : jmlah penghasilan netto x pajak
penghasilan yg terutang

Penghasilan Luar Negeri berasal dari beberapa Negara
jika penghasilan LN bersumber dari beberapa Negara, maka jumlah maksimum kredit
pajak luar negeri dihitung untuk masing-masing Negara dengan menerapkan cara
penghitungan sbb:

1. Negara x = penghsilan ngara X
X Pajak terutang

Jumlah peng.netto

2. negara Y = penghasilan ngara Y
x pajak terutang
jmlah peng.netto

jika pajak yang terutang di LN > dari batas max kredit pajak yg dapat dikreditkan,
maka jumlah kredit pajak yg diperkenankan yg kecil

Penghasilan Dalam Negri yang dikenakan pajak yang bersifat final
Dalam hal WP memperoleh penghasilan yang dikenakan pajak yang bersifat final
maka atas penghasilan tersebut bukan merupakan factor penambahan penghasilan
pada saat mengitung PKP

Pengurangan Pajak di LN
Jika terjadi pengurangan/pengembalian pajak atas penghasilan yang dibayar di LN,
sehingga besarnya pajak yang dapat dikreditkan di Indonesia menjadi < dari besarnya
perhitungan semula, maka selisihnya ditambahkan pada PPh yang terutang menurut
UU PPh


Perubahan Penghasilan dari Luar Negeri
Pembetulan SP Tahunan karena perubahan penghasilan dari luar negri dilakukan sbb:
a) jika terjadi koreksi fiskal di LN yang menyebabkan adanya tambahan
penghasilan yang mengakibatkan pajak atas penghasilan terutang di
luar negeri > dari yang dilaporkan SP Tahunan PPh, sehingga pajak di
luar negeru kurang bayar,maka terdapat kemungkinan PPh di Indonesia
juga kurang dibayar
b) dalam hal terjadi koreksi fiskal di LN berupa koreksi yang
menyebabkan penghasilan dan pajak atas penghasilan terutang di LN <

dari yang dilaporkan dalam SP Tahunan, sehingga pajak di LN lebih
bayar

Lebih Bayar Setelah pembetulan SPT disebabkan perubahan penghasilan Luar
negeri
Jika terjadi kelebihan pembayaran pada saat pembetulan SPT TAhunan PPh akibat
perubahan penghaslan luar negeri maka atas kelebihan pembayaran pajak tersebut
dapat diminta kembali setelah diperhitungkan dengan utang pajak yang lain

Pajak yang harus Dibayar Sendiri

Setelah WP mengurangi jumlah pajak yang terutang dengan kredit pajak yang
diperkenankan untuk dikurangkan maka dia memperoleh jumlah pajak yang harus
dibayar sendiri