Universitas Muhammadiyah Malang
36 BAB 3. USULAN AKTIVITAS
A. Rencana Pengembangan
Berdasarkan sejumlah alternatif solusi yang ditawarkan dari hasil identifikasi masalah, dipilih sejumlah alternatif pemecahan solusi untuk dilaksanakan sebagai program
pengembangan dengan tetap memperhatikan sumber daya yang ada yang diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, produktifitas, relevansi dan mutu Pendidikan. Rincian program yang
diusulkan terkait dengan kegiatan, subkegiatan, indikator kinerja dan lainlain, maka program yang diusulkan terdiri dari;
1.
Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Penguatan Pembelajaran berbasis Teknologi Infomasi
2.
Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Penguatan Penelitian Berbasis Teknologi Informasi
3.
Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Pengembangan Networking Pustaka Berbasis TI dan Bahasa Asing
B. Rincian Aktivitas 3.1.Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Penguatan Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi A. Latar Belakang
Desentralisasi dan otonomi pendidikan berimplikasi pada kebebasan untuk merekayasa Kurikulum, rekonstruksi kurikulum dilakukan secara berkelanjutan
yang menyesuaikan dengan dinamika ilmu pengetahuan, perkembangan teknologi informasi dan tuntutan pasar serta memenuhi secara optimal kehendak stakeholder.
Demikian pula proses pembelajaran yang harus senantiasa berkembang, inovatif dan produktif. Padahal apabila dilihat dari evaluasi diri keberadaan kualitas input yang
kurang mendukung seperti nilai UAN halaman 13 dan tingkat keketatan seleksi yang rendah halaman 13. Sementara itu kurikulum, proses pembelajaran dan
evaluasi portofolio pembelajaran belum berbasis teknologi informasi halaman 14 menyebabkan kurangnya proses inovasi dan kreatifitas pembelajaran dosen
halaman 12. Hal ini diperlihatkan pula oleh rendahnya umpan balik feed back proses pembelajaran halaman 12 . Laoratorium Teknologi Informasi yang
mendukung proses pembelajaran masih menghadapi kendala infrastruktur hotspot yang terbatas, sehingga masih areaarea tertentu saja yang dapat mengakses Hotspot
antara lain; Perpustakaan, Masjid, BAA, GKB 1, dan BAU. Disamping itu saat ini dari setiap node jaringan dengan konverter optic masuk kedalam Switch Hub yang
unmanagable. Hal ini membuat integrasi database yang dapat mendukung antar satu unit dengan unit lain tidak dapat berjalan semestinya.
Universitas Muhammadiyah Malang
37 Oleh karena itu, tuntutan profesionalisasi pembelajaran yang produktif dan efektif
dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat bantu media pembelajaran menjadi langkah strategis guna untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Mutu pendidikan juga ditentukan oleh efisiensi dan produktifitas sistem pembelajaran yang diterapkan, kemudahan dalam mengakses informasi ilmu
pengetahuan yang tidak hanya terjadi pada saat tatap muka dikelas, bahkan lebih jauh lagi atmosfer akademik dapat terbangun diluar kelas, bahkan perolehan transfer
pembelajaran dapat terjadi di rumah. Hal demikian dapat terbentuk jika sistem pembelajaran sudah mendasarkan pada kecanggihan teknologi informasi. Model
Pembelajaran berbasis elearning merupakan strategi pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk peningkatan mutu pendidikan. Bahkan lebih lanjut, dapat
dikembangkan pada sisi evaluasi portofolio pembelajaran berbasis elearning dan menjadi strategis untuk diterapkan. Laboratatorium teknologi informasi memiliki
pean penting untuk mendukung sistem pembelajaran berbasis elearning dengan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung efektivitas pembelajaran
tersebut. Proses penjaminan mutu pendidikan seiring dengan perbaikan inovasi proses
pembelajaran, harus dilakukan secara berkelanjutan dan sistemik yang menyesuaikan pada perkembangan teknologi informasi. Demikian pula dengan
sistem evaluasi dan kontrol proses pembelajaran berbasis pada Monitoring System for Learning Process sebagai langkah strategis guna penjaminan mutu proses
pembelajaran kelas yang akuntabel. Namun meskipun demikian, jaminan mutu pengelolaan organisasi internal proses pembelajaran masih belum dilakukan
secara runtut, sehingga perlu di rekonstruksi kembali proses pembelajaran, yang diarahkan untuk penyesuaian dengan perkembangan dinamisasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan tuntutan pasar. B. Tujuan dan Sasaran
1.
Meningkatkan
sistem manajemen pembelajaran berbasis teknologi informasi
sehingga terjadi inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan
2.
Meningkatkan pembelajaran berbasis elearning untuk efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran dalam rangka menngkatkan mutu pendidikan
3.
Penguatan Laboratorium Teknologi Informasi dalam rangka mendukung peningkatan mutu proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan mutu
pendidikan C. Rasionalisasi
Mutu pendidikan sangat ditentukan pada proses pembelajaran, sarana prasarana, sistem pengelolaan administrasi akademik Tridharma perguruan tinggi, dengan
tampilan unjuk kerja dalam bentuk karya akhir yang berkualitas serta keunggulan kompetensi lulusan yang berbasis pada penguasaan bahasa asing dan kemampuan
beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi. Namun demikian keberadaan kualitas input yang kurang mendukung seperti nilai UAN dan tingkat
keketatan seleksi yang rendah merupakan kendala awal dari proses pembelajaran yang berkualitas. Sementara itu kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi
portofolio pembelajaran belum berbasis teknologi informasi menyebabkan kurangnya proses inovasi dan kreatifitas pembelajaran dosen. Hal ini diperlihatkan
Universitas Muhammadiyah Malang
38 pula oleh rendahnya umpan balik feed back proses pembelajaran. Oleh sebab itu
sistem manajemen pembelajaran berbasis teknologi informasi diharapkan dapat mengefisienkan dan mengefektifkan proses pembelajaran dan hal ini merupakan
bagian untuk meningkatkan mutu pendidikan secara umum Penguatan atmosfer akademik guna meningkatkan hubungan kollegeal dosen
dengan mahasiswa dalam proses menumbuh kembangkan aktifitas TriDharma Perguruan Tinggi akan semakin menguat jika dimotivasi dengan kerja sungguh
sungguh untuk sosialisasi dan penguatan kompetensi di bidang teknologi informasi dan bidang spesialisasi yang ditekuni oleh pengampu mata kuliah, serta dalam
rangka membangun sistem administrasi hubungan kolegial antara dosen dan mahasiswa diluar kuliah yang berbasis teknologi informasi. Model pembelajaran E
learning sebagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan teknologi informasi. Laboratorium Teknologi Informasi sebagai sarana pendukung proses pembelajaran
masih memiliki elemahan dalam memenuhi sarana dan prasarana teknologi informasi antara lain infrastruktur hotspot, jaringan dan sistem database. Oleh
sebab itu perlu penguatan laboratorium teknologi informasi untuk mendukung mutu
proses pembelajaran. D. Mekanisme dan Rancangan
Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Penguatan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dirancang dengan mekanisme sebagai berikut; Pada tahap
pertama kegiatan diarahkan pada peningkatan sistem manajemen pembelajaran berbasis teknologi informasi. Kegiatan ini dilakukan dengan pengembangan
sistem pembelajaran yang mengedepankan efisiensi dan efektivitas di bagian manajemen pendukung pembelajaran seperti pemrosesan nilai ujian, pencetakan
kartu hasil studi, penelusuran riwayat studi dan lainlain dengan menggunakan jaringan intranet melalui program Sistem Informasi Akademik. Diharapkan
kegiatan ini akan menghasilkan sistem manajemen bermutu tinggi berbasis teknologi informasi.
Selanjutnya tahap kedua, kegiatan diarahkan pada peningkatan pembelajaran berbasis Elearning dengan mengembangkan sistem internet sebagai basis
pembelajaran. Kegiatan ini ditunjang dengan penyediaan multimedia sehingga pembelajaran dapat berlangsung dalam suasana yang merepresentasikan kemajuan
teknologi informasi. Hasil akhir yang diperoleh adalah adanya interaksi antar civitas akademika dalam proses pembelajaran dengan menggunakan elearning
Pada pada ketiga kegiatan utama adalah penguatan Laboratorium Teknologi Informasi untuk mendukung mutu proses pembelajaran. Beberapa kegiatan
yang dilakukan untuk mendukung hal ini adalah pengembangan area hostspot sehingga mempermudah proses pembelajaran elearning. Disamping itu juga perlu
memperluas jaringan internet ntuk mencukupi kebutuhan penggunaan yang terus berkembang. Disamping itu kebutuhan sistem database merupakan upaya untuk
mengoptimalkan kemampuan laboratorium menunjang proses pembelajaran
Universitas Muhammadiyah Malang
39 E. Sumberdaya yang dibutuhkan
No Sub aktivitas
Besarnya sumberdaya Efisiensi
sumberdaya 1. Meningkatkan
sistem manajemen
pembelajaran berbasis teknologi informasi
Peralatan untuk mendukung pengelolaan
program laboratorium TI yang meliputi:
server, buku Peralatan untuk mendukung
sumberdaya laboratorium: laptop dan LCD,
Efisiensi di
bidang sistem
manajemen
pembelajaran
2.
Meningkatkan pembelajaran berbasis Elearning
Peralatan untuk mendukung pengelolaan
program laboratorium: LCD, wireless,
layar LCD Peralatan untuk mendukung
sumberdaya laboratorium; laptop, USB, printer, scanner
Alat bantu ajar: laser pointer, CD jurnal, buku
Efisiensi di
bidang
pembelajaran
3. Penguatan
Laboratorium Teknologi Informasi untuk
mendukung mutu
proses pembelajaran
Peralatan untuk mendukung pengelolaan
program laboratorium:
infrastruktur hotspot, node jaringan dengan
konverter optic, database system
Efisiensi di
bidang sarana
pendukung proses
pembelajaran
F. Jadwal Pelaksanaan Bulan
No Sub aktivitas
1 2
3 4
5 6
1. Sistem manajemen Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi
2.
Pembelajaran berbasis Elearning
3. Penguatan Laboratorium Teknologi Informasi
untuk mendukung mutu proses pembelajaran
Universitas Muhammadiyah Malang
40 G. Indikator Kinerja
Akhir Tahun Sub Kegiatan
Metode pengkuran base
line Target
Capaian
1. Kapasitas Sistem Intranet dalam mengakses proses
pembelajaranpersen Persentase
kemampuan akses intranet terhadap
keseluruhan program yang akan dicanangkan untuk
mendukung proses
pembelajaran 40
60
2. Jumlah sistem pembelajaran Elearning dalam intranet
buah Banyaknya
sistem pembelajaran
Elearning dalam intranet
1 2
3. Persentase Jumlah SDM yang mampu menggunakan
pembelajaran Elearning persen
Jumlah SDM
yang memiliki
kompetensi pembelajaran
berbasis teknologi informasi dalam
persen 5
20
4. Jumlah Staf pengelola yang memiliki kemampuan di
bidang TI Jumlah
SDM yang
memiliki kompetensi
pembelajaran berbasis
Teknologi informasi dalam persen
20 40
5. Persentase area hotspot persen
Persentase area kampus yang dapat mengakses
internet dengan hotspot 20
40 6. Persentase jaringan persen Persentase jaringan yang
menghubungkan sistem
internet di kampus 70
90
H. Keberlanjutan Program
Keberlanjutan program dalam penguatan proses pemeblajaran berbasis teknologi informasi akan dilakukan Universitas dengan memfungsikan laboratorium
Teknologi Informasi sebagai unit produksi pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan ini akan menyebabkan masukan pendanaan yang lebih besar dari
stakeholders sehingga keberlanjutan program akan terjamin.
Universitas Muhammadiyah Malang
41 3.2.Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Penguatan Penelitian Berbasis Teknologi
Informasi A. Latar Belakang
Peningkatan efisiensi dan produktifitas lembaga penelitian dikembangkan lebih lanjut pada mutu dan komersialisasi luaran hasil penelitian, dimana program
pelaksanaan penelitian tidak hanya meliputi pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian, pelaporan penelitian, tetapi juga ditindak lanjuti pada outcome penelitian
dalam bentuk penyajian jurnal, buku, penelusuran hak cipta dan komersialisasi hasil penelitian. Penjaminan kualitas penelitian merupakan bagian dari tanggung jawab
lembaga penelitian, peneliti sebagai pelaksana penelitian serta universitas secara keseluruhan. Pencapaian tujuan tersebut menyangkut aspek masukan, proses dan
keluaran, serta nilai dan derajad kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan degree of exellence. Penjaminan kualitas hasil penelitian bersifat proaktif, dalam arti bahwa
peneliti harus secara terus menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta realitas sosial budaya yang terus berkembang secara dinamis.
Mutu penelitian juga mencakup aspek pelayanan administratif, sarana prasarana penelitian, organisasi, dan manajemen yang dapat memenuhi harapan civitas
akademika dan masyarakat. Pentingnya nilai komersialisasi merupakan representasi atas aspek subtainability keberlanjutan research dan networking lembaga
penelitian yang terbangun pada sejumlah stakeholder. Perkembangan dunia penelitian mengarah pada penggunaan teknologi informasi untuk mendukung
peningkatan kualitas penelitian. Penelitian di UMM mengantisipasi hal tersebut dengan membuat program RIReS Research Interactive Review System sebagai
sarana pengelolaan penelitian berbasis intranet. Berdasarkan evaluasi diri ternyata belum ada hasil penelitian yang dapat mencapai
tahap komersialisasi dan peluang pengajuan Hak Kekayaan Intelektual HKI dari hasil penelitian juga masih sangat rendah halaman 15. Kenyataan ini menunjukkan
perlunya pembinaan dalam pengembangan penelitian berpotensi HKI serta pemasyarakatan di kalangan peneliti halaman 15. Pengembangan program RIReS
terus menerus dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas penelitian dalam pendukung pengembangan pembelajaran berbasis research dan teknologi informasi
halaman 15. B. Tujuan dan Sasaran
i. Meningkatkan kapasitas sistem manajemen penelitian berbasis teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas penelitian sebagai bagian dari mutu
pendidikan ii. Menguatkan penelitian berbasis teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan
kualitas peneliti dalam melakukan aktivitas penelitian yang merupakan bagian dari peningkatan mutu pendidikan
iii. Mengembangkan networking penelitian berbasis teknologi informasi sehingga dapat membangun kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian yang
berpotensi HKI dan mempunyai nilai komersial yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan secara umum
Universitas Muhammadiyah Malang
42 C. Rasionalisasi
Program RESEARCH INTERACTIVEREVIEW SYSTEM RIReS sebagai
media interaktif peneliti yang menggunakan fasilitas intranet untuk mengkomunikasikan penelitian, mulai tahapan proposal, monitoring dan evaluasi
hingga hasil penelitian, termasuk produk kelanjutan dari suatu hasil penelitian buku, jurnal, haki dan komersialisasi. Namun meskipun demikian, keterbatasan
kapasitas sistem RiReS berkonsekuensi pada lemahnya kemampuan akses program pada berbagai kegiatan yang berkait dengan proses penelitian. Kegiatan monitoring
dan evaluasi, serta pelaporan penelitian dan keberlanjutan hasil penelitian, baik itu proses HKI dan nilai komersialisasi research belum dapat terakses dalam sistem.
Oleh karena itu perlu dilakukan langkah untuk meningkatkan kapasitas sistem RIReS untuk menyempurnakan pengelolaan penelitian.
Pada sisi yang lain, lemahnya penelitian berbasis teknologi informasi menunjukkan kemampuan sumberdaya peneliti menjadi kendala guna pengembangan sistem
teknologi informasi selaras dengan dinamika penelitian. Penguatan kualitas sumber daya peneliti juga menjadi faktor penting guna peningkatan effisiensi dan
produktifitas lembaga penelitian dalam mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Keunggulan SDM akan berdampak pada semakin meningkatnya kualitas
penelitian. Hal tersebut akan semakin optimal apabila ditunjang dengan kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi di bidang penelitian.
Sampai saat ini komersialisasi hasil penelitian dan pengurusan HKI masih menjadi kegiatan yang memerlukan perjuangan keras. Salah satu hambatan adalah lemahnya
networking yang dibangun oleh pengelola penelitian. Oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan pengembangan networking berbasis tekologi informasi.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan menyusun data base penelitian, dilanjutkan dengan mengembangkan kerjasama berbasis teknologi informasi dan selanjutnya
melalui jaringan kerjasama tersebut dikembangkan aspek komersialisasi hasil
penelitian. D. Mekanisme dan Rancangan
Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Penguatan Penelitian Berbasis Teknologi Informasi dirancang dengan mekanisme sebagai berikut; Pada tahap
pertama kegiatan diarahkan pada perbaikan mutu layanan penelitian berbasis teknologi informasi. Kegiatan ini dilakukan dengan pengembangan sistem
pengelolaan penelitian berbasis teknologi informasi dengan meningkatkan kapasitas upgrading perangkat pendukung sistem pengelolaan penelitian berbasis teknologi
informasi sehingga sistem RiReS dapat lebih banyak mengakses aktifitas penelitian. optimalisasi RiReS dengan melakukan konsultasi ahli guna Upgrade system serta
pengembangan program RiReS khususnya berkaitan dengan manajemen data base proses penelitian. upgrading sistem dilakukan dengan meningkatkan kemampuan
sistem RiReS dari kemampuan hardware Komputer Desktop Pentium IV2.1 MHz. menuju Purpose Server dengan spesifikasi Hardware Xeon 2.8 GHz DualChannel,
dengan upgrading hardware ini diharapkan memenuhi rancangan
penggantianpenambah 1. Software server berbasis 64 bit, 2. Modul atau fasilitas dari sisi User dan Management, 3. Backup system
Universitas Muhammadiyah Malang
43
Selanjutnya tahap kedua, kegiatan diarahkan pada penguatan penelitian berbasis teknologi informasi dengan dua kegiatan utama yaitu meningkatkan penguasaan
sumberdaya peneliti untuk menggunakan teknologi informasi dalam bidang penelitian
sehingga peneliti dapat berinteraksi dengan sistem pengelolaan penelitian secara baik.
Lebih lanjut kegiatan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya pengelola penelitian untuk mengelola teknologi informasi
bidang penelitian
Pada pada ketiga kegiatan utama adalah pengembangan networking penelitian berbasis teknologi informasi.
Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pengembangan networking adalah pengembangan data base penelitian
untuk menyediakan informasi tentang peneliti dan hasl penelitian, inventor an hasil invensinya serta pengguna hasil penelitian yang terdiri dari lembaga dan kalanan
industri. Pengembangan kerjasama penelitian melalui internet merupakan bagian kegiatan untuk lebih membuka peluang hubungan yang lebih luas baik dari dalam
maupun luar negeri. Kerjasama tersebut dapat dilakukan antara pengelola penelitian dengan berbagai pihak seperti stakeholder, dunia industri, pemerintahan, lembaga
penelitian lainnya, serta kelembagaan lainnya. Komersilisasi hasil penelitian melalui internet ditujukan untuk meningkatkan outcome penelitian yang memiliki nilai guna
bagi masyarakat pengguna sebagai implementasi Tridharma Perguruan tinggi tentang pengabdian masyarakat yang merupakan penguat fungsi lembaga penelitian.
Universitas Muhammadiyah Malang
44 E. Sumberdaya yang dibutuhkan
No Sub aktivitas
Besarnya sumberdaya Efisiensi
sumberdaya 1.
Perbaikan Mutu Layanan Penelitian
berbasis Teknologi Informasi
Peralatan untuk
mendukung pengelolaan program laboratorium
TI yang meliputi: komputer desktop pentium IV2.1 MHz.,
Purpose Server, Software server berbasis 64 bit, Modul atau
fasilitas dari sisi User dan Management., Backup system
Peralatan untuk
mendukung sumberdaya laboratorium: laptop
dan LCD Efisiensi
di bidang layanan
penelitian
2.
Penguatan Penelitian
berbasis Teknologi
Informasi
Alat bantu
penyelenggaraan kegiatan: laptop, LCD, digital
camera, handycam, tape recorder, TV multi sistem, DVD
Pengadaan peralatan
untuk mendukung
sumberdaya laboratorium:
komputer dan
printer Alat bantu ajar: ejurnal
Efisiensi di
bidang penelitian karena
produktivitas penelitian
meningkat
3. Pengembangan Networking
Penelitian Berbasis
Teknologi Informasi
Alat bantu
penyelenggaraan kegiatan: LCD
Furniture Alat
bantu peyelenggaraan
kegiatan pengelolaan
perpustakaan: laptop, printer, komputer, scanner, fotocopy,
wireless Efisiensi
di bidang
sistem kerjasama
penelitian
F. Jadwal Pelaksanaan Bulan
No Sub aktivitas
1 2
3 4
5 6
1.
Perbaikan Mutu Layanan Penelitian berbasis Teknologi Informasi:
2.
Penguatan Penelitian berbasis Teknologi Informasi
3.
Pengembangan Networking Penelitian Berbasis Teknologi Informasi
Universitas Muhammadiyah Malang
45 G. Indikator Kinerja
Akhir Tahun Sub Kegiatan
Metode pengkuran base line
Target Capaian
1. Kapasitas Sistem RiReS dalam mengakses proses penelitian
persen Persentase penanganan
sistem RiReS meliputi proses
proposal, monitoring dan evaluasi,
pelaporan hasil
penelitian, outcome
penelitian, komersialisasi penelitian.
40 60
2. UpGrade RiReS System persen Persentase
didasarkan atas standar pelayanan
koneksi untuk seluruh jumlah pengguna
20 40
3. Persentase jumlah penelitian yang dihasilkan persen
Jumlah penelitian dibagi dengan
jumlah keeluruhan peneliti
43.5 45
4. Jumlah Staf yang memiliki kemampuan di bidang TI orang
Banyaknya staf yang menguasai TI
1 2
5. Jumlah Koleksi Pustaka yang Tersedia buah
Jumlah koleksi pustaka yang
tersedia di
perpustakaan 6. Jumlah Jurnal yang Tersedia buah Jumlah
jurnal yang
tersedia di perpustakaan 10
20 7. Ketersediaan database kerjasama
persen Kemapuan data base
dalam memenuhi
kebutuhan jaringan
kerjasama 20
30
8. Spesifikasi produkalat hasil penelitian yang akan
dikomersialisasikan Jumlah alta yang sudah
komersial
4
H. Keberlanjutan