Universitas Muhammadiyah Malang
36 BAB  3. USULAN AKTIVITAS
A. Rencana Pengembangan
Berdasarkan  sejumlah  alternatif  solusi  yang  ditawarkan  dari  hasil  identifikasi masalah, dipilih sejumlah alternatif pemecahan solusi untuk dilaksanakan sebagai program
pengembangan dengan tetap memperhatikan sumber daya yang ada  yang diarahkan untuk meningkatkan efisiensi, produktifitas, relevansi dan mutu Pendidikan. Rincian program yang
diusulkan  terkait  dengan  kegiatan,  subkegiatan,  indikator  kinerja  dan  lainlain,  maka program yang diusulkan terdiri dari;
1.
Meningkatkan  Mutu  Pendidikan  melalui  Penguatan  Pembelajaran  berbasis Teknologi Infomasi
2.
Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Penguatan Penelitian  Berbasis Teknologi Informasi
3.
Meningkatkan  Mutu  Pendidikan  melalui  Pengembangan  Networking  Pustaka Berbasis TI dan Bahasa Asing
B.  Rincian Aktivitas 3.1.Meningkatkan  Mutu  Pendidikan  Melalui  Penguatan  Pembelajaran  Berbasis
Teknologi Informasi A.  Latar Belakang
Desentralisasi  dan  otonomi  pendidikan  berimplikasi  pada  kebebasan  untuk merekayasa  Kurikulum,  rekonstruksi  kurikulum  dilakukan  secara  berkelanjutan
yang  menyesuaikan  dengan  dinamika  ilmu  pengetahuan,  perkembangan  teknologi informasi dan tuntutan pasar serta memenuhi secara optimal kehendak stakeholder.
Demikian pula proses pembelajaran yang harus senantiasa berkembang, inovatif dan produktif. Padahal apabila dilihat dari evaluasi diri keberadaan kualitas input yang
kurang  mendukung  seperti  nilai  UAN  halaman  13 dan  tingkat  keketatan  seleksi yang  rendah  halaman  13.  Sementara  itu  kurikulum,  proses  pembelajaran  dan
evaluasi portofolio pembelajaran belum berbasis teknologi informasi halaman 14 menyebabkan  kurangnya  proses  inovasi  dan  kreatifitas  pembelajaran  dosen
halaman 12.  Hal  ini  diperlihatkan  pula  oleh  rendahnya  umpan  balik  feed  back proses  pembelajaran  halaman  12  .  Laoratorium  Teknologi  Informasi  yang
mendukung  proses  pembelajaran  masih  menghadapi  kendala  infrastruktur  hotspot yang terbatas, sehingga masih areaarea tertentu saja yang dapat mengakses Hotspot
antara lain; Perpustakaan, Masjid, BAA, GKB  1,  dan BAU. Disamping itu saat ini dari setiap node jaringan dengan konverter optic masuk kedalam Switch Hub yang
unmanagable. Hal ini membuat integrasi database yang dapat mendukung antar satu unit dengan unit lain tidak dapat berjalan semestinya.
Universitas Muhammadiyah Malang
37 Oleh karena itu, tuntutan profesionalisasi   pembelajaran yang produktif dan efektif
dengan  optimalisasi  pemanfaatan  teknologi  informasi  sebagai  alat  bantu  media pembelajaran menjadi langkah strategis guna untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Mutu  pendidikan  juga  ditentukan  oleh  efisiensi  dan  produktifitas  sistem pembelajaran  yang  diterapkan,  kemudahan  dalam  mengakses  informasi  ilmu
pengetahuan  yang  tidak  hanya  terjadi  pada  saat  tatap  muka  dikelas,  bahkan  lebih jauh lagi atmosfer akademik dapat terbangun diluar kelas, bahkan perolehan transfer
pembelajaran  dapat  terjadi  di  rumah.  Hal  demikian  dapat  terbentuk  jika  sistem pembelajaran  sudah  mendasarkan  pada  kecanggihan  teknologi  informasi.  Model
Pembelajaran  berbasis  elearning  merupakan  strategi  pembelajaran  yang  inovatif dan  kreatif  untuk  peningkatan  mutu  pendidikan.  Bahkan  lebih  lanjut,  dapat
dikembangkan pada sisi   evaluasi portofolio pembelajaran berbasis elearning dan menjadi  strategis  untuk  diterapkan.  Laboratatorium  teknologi  informasi  memiliki
pean  penting  untuk  mendukung  sistem  pembelajaran  berbasis  elearning  dengan menyediakan  sarana  dan  prasarana  yang  mendukung  efektivitas  pembelajaran
tersebut. Proses  penjaminan  mutu  pendidikan  seiring  dengan  perbaikan  inovasi  proses
pembelajaran,  harus  dilakukan  secara  berkelanjutan  dan  sistemik  yang menyesuaikan  pada    perkembangan  teknologi  informasi.  Demikian  pula  dengan
sistem evaluasi dan kontrol proses pembelajaran berbasis pada  Monitoring System for  Learning  Process  sebagai  langkah  strategis  guna  penjaminan  mutu  proses
pembelajaran  kelas  yang  akuntabel.  Namun  meskipun  demikian,  jaminan  mutu pengelolaan  organisasi  internal  proses  pembelajaran    masih  belum      dilakukan
secara  runtut,  sehingga  perlu  di  rekonstruksi  kembali  proses  pembelajaran,  yang diarahkan untuk penyesuaian dengan perkembangan dinamisasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan tuntutan pasar. B.  Tujuan dan Sasaran
1.
Meningkatkan
sistem  manajemen  pembelajaran  berbasis  teknologi  informasi
sehingga terjadi inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan
2.
Meningkatkan pembelajaran berbasis elearning untuk efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran dalam rangka menngkatkan mutu pendidikan
3.
Penguatan  Laboratorium  Teknologi  Informasi  dalam  rangka  mendukung peningkatan  mutu  proses  pembelajaran  sehingga  terjadi  peningkatan  mutu
pendidikan C.  Rasionalisasi
Mutu  pendidikan  sangat  ditentukan  pada  proses  pembelajaran,  sarana  prasarana, sistem  pengelolaan  administrasi  akademik  Tridharma  perguruan  tinggi,  dengan
tampilan  unjuk  kerja  dalam  bentuk  karya  akhir  yang berkualitas  serta  keunggulan kompetensi  lulusan  yang  berbasis  pada  penguasaan bahasa  asing  dan  kemampuan
beradaptasi  dengan  perkembangan  teknologi  informasi.  Namun  demikian keberadaan  kualitas  input  yang  kurang  mendukung  seperti  nilai  UAN  dan  tingkat
keketatan  seleksi  yang  rendah  merupakan  kendala  awal  dari  proses  pembelajaran yang  berkualitas.  Sementara  itu  kurikulum,  proses  pembelajaran  dan  evaluasi
portofolio  pembelajaran  belum  berbasis  teknologi  informasi  menyebabkan kurangnya proses inovasi dan kreatifitas pembelajaran dosen. Hal ini diperlihatkan
Universitas Muhammadiyah Malang
38 pula oleh rendahnya umpan balik feed back proses pembelajaran. Oleh sebab itu
sistem  manajemen  pembelajaran  berbasis  teknologi  informasi  diharapkan  dapat mengefisienkan  dan  mengefektifkan  proses  pembelajaran  dan  hal  ini  merupakan
bagian untuk meningkatkan mutu pendidikan secara umum Penguatan  atmosfer  akademik  guna  meningkatkan  hubungan  kollegeal  dosen
dengan  mahasiswa  dalam  proses  menumbuh  kembangkan  aktifitas  TriDharma Perguruan  Tinggi  akan  semakin  menguat  jika  dimotivasi  dengan  kerja  sungguh
sungguh untuk sosialisasi dan penguatan kompetensi di bidang teknologi informasi dan  bidang  spesialisasi  yang  ditekuni  oleh  pengampu  mata  kuliah,  serta  dalam
rangka  membangun  sistem  administrasi  hubungan  kolegial  antara  dosen  dan mahasiswa diluar kuliah yang berbasis teknologi informasi. Model pembelajaran E
learning sebagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan teknologi informasi. Laboratorium Teknologi Informasi  sebagai  sarana pendukung proses pembelajaran
masih  memiliki  elemahan  dalam  memenuhi  sarana  dan  prasarana  teknologi informasi  antara  lain  infrastruktur  hotspot,  jaringan  dan  sistem  database.    Oleh
sebab itu perlu penguatan laboratorium teknologi informasi untuk mendukung mutu
proses pembelajaran. D.  Mekanisme dan Rancangan
Peningkatan  Mutu  Pendidikan  melalui  Penguatan  Pembelajaran  Berbasis Teknologi  Informasi  dirancang  dengan  mekanisme  sebagai  berikut;  Pada  tahap
pertama kegiatan diarahkan pada peningkatan sistem manajemen pembelajaran berbasis  teknologi  informasi.  Kegiatan  ini  dilakukan  dengan  pengembangan
sistem  pembelajaran  yang  mengedepankan  efisiensi  dan  efektivitas  di  bagian manajemen  pendukung  pembelajaran  seperti  pemrosesan  nilai  ujian,  pencetakan
kartu  hasil  studi,  penelusuran  riwayat  studi  dan  lainlain  dengan  menggunakan jaringan  intranet  melalui  program  Sistem  Informasi  Akademik.    Diharapkan
kegiatan  ini  akan  menghasilkan  sistem  manajemen  bermutu  tinggi  berbasis teknologi informasi.
Selanjutnya  tahap  kedua,  kegiatan  diarahkan  pada  peningkatan  pembelajaran berbasis  Elearning  dengan  mengembangkan  sistem  internet  sebagai  basis
pembelajaran.  Kegiatan  ini  ditunjang  dengan  penyediaan  multimedia  sehingga pembelajaran  dapat  berlangsung  dalam  suasana  yang  merepresentasikan  kemajuan
teknologi  informasi.    Hasil  akhir  yang  diperoleh  adalah  adanya  interaksi  antar civitas akademika dalam proses pembelajaran dengan menggunakan elearning
Pada  pada  ketiga  kegiatan  utama  adalah  penguatan  Laboratorium  Teknologi Informasi untuk mendukung mutu proses pembelajaran.  Beberapa kegiatan
yang  dilakukan  untuk  mendukung  hal  ini  adalah  pengembangan  area  hostspot sehingga mempermudah proses pembelajaran elearning.  Disamping itu juga perlu
memperluas  jaringan  internet  ntuk  mencukupi  kebutuhan  penggunaan  yang  terus berkembang.    Disamping  itu  kebutuhan  sistem  database  merupakan  upaya  untuk
mengoptimalkan kemampuan laboratorium menunjang proses pembelajaran
Universitas Muhammadiyah Malang
39 E.  Sumberdaya yang dibutuhkan
No Sub aktivitas
Besarnya sumberdaya Efisiensi
sumberdaya 1.  Meningkatkan
sistem manajemen
pembelajaran berbasis teknologi informasi
Peralatan  untuk  mendukung pengelolaan
program laboratorium  TI  yang  meliputi:
server, buku Peralatan  untuk  mendukung
sumberdaya  laboratorium:  laptop dan LCD,
Efisiensi di
bidang sistem
manajemen
pembelajaran
2.
Meningkatkan  pembelajaran berbasis Elearning
Peralatan  untuk  mendukung pengelolaan
program laboratorium:  LCD,  wireless,
layar LCD Peralatan  untuk  mendukung
sumberdaya  laboratorium;  laptop, USB, printer, scanner
Alat bantu ajar: laser pointer, CD jurnal, buku
Efisiensi di
bidang
pembelajaran
3.  Penguatan
Laboratorium Teknologi  Informasi  untuk
mendukung mutu
proses pembelajaran
Peralatan  untuk  mendukung pengelolaan
program laboratorium:
infrastruktur hotspot,  node  jaringan  dengan
konverter optic, database system
Efisiensi di
bidang sarana
pendukung proses
pembelajaran
F.  Jadwal Pelaksanaan Bulan
No Sub aktivitas
1 2
3 4
5 6
1.  Sistem  manajemen  Pembelajaran  berbasis Teknologi Informasi
2.
Pembelajaran berbasis Elearning
3.  Penguatan  Laboratorium  Teknologi  Informasi
untuk mendukung mutu proses pembelajaran
Universitas Muhammadiyah Malang
40 G.  Indikator Kinerja
Akhir Tahun Sub Kegiatan
Metode pengkuran base
line Target
Capaian
1.  Kapasitas Sistem Intranet dalam mengakses proses
pembelajaranpersen Persentase
kemampuan akses  intranet  terhadap
keseluruhan  program  yang akan  dicanangkan  untuk
mendukung proses
pembelajaran 40
60
2.  Jumlah sistem pembelajaran Elearning dalam intranet
buah Banyaknya
sistem pembelajaran
Elearning dalam intranet
1 2
3.  Persentase Jumlah SDM yang mampu menggunakan
pembelajaran Elearning persen
Jumlah SDM
yang memiliki
kompetensi pembelajaran
berbasis teknologi  informasi  dalam
persen 5
20
4.  Jumlah Staf pengelola yang memiliki kemampuan di
bidang TI Jumlah
SDM yang
memiliki kompetensi
pembelajaran berbasis
Teknologi informasi dalam persen
20 40
5.  Persentase area hotspot persen
Persentase  area  kampus yang  dapat  mengakses
internet dengan hotspot 20
40 6.  Persentase jaringan persen  Persentase  jaringan  yang
menghubungkan sistem
internet di kampus 70
90
H.  Keberlanjutan Program
Keberlanjutan  program  dalam  penguatan  proses  pemeblajaran  berbasis  teknologi informasi  akan  dilakukan  Universitas  dengan  memfungsikan  laboratorium
Teknologi  Informasi  sebagai  unit  produksi  pengembangan  sumber  daya  manusia. Pengembangan  ini  akan  menyebabkan  masukan  pendanaan  yang  lebih  besar  dari
stakeholders sehingga keberlanjutan program akan terjamin.
Universitas Muhammadiyah Malang
41 3.2.Meningkatkan Mutu Pendidikan melalui Penguatan Penelitian  Berbasis Teknologi
Informasi A.  Latar Belakang
Peningkatan  efisiensi  dan  produktifitas  lembaga  penelitian  dikembangkan  lebih lanjut  pada  mutu  dan  komersialisasi  luaran  hasil  penelitian,  dimana  program
pelaksanaan  penelitian  tidak  hanya  meliputi    pembuatan  proposal,  pelaksanaan penelitian, pelaporan penelitian, tetapi juga ditindak lanjuti pada outcome penelitian
dalam bentuk penyajian jurnal, buku, penelusuran hak cipta dan komersialisasi hasil penelitian.  Penjaminan  kualitas  penelitian  merupakan  bagian  dari  tanggung  jawab
lembaga  penelitian,  peneliti  sebagai  pelaksana  penelitian  serta  universitas  secara keseluruhan.  Pencapaian  tujuan  tersebut  menyangkut  aspek  masukan,  proses  dan
keluaran, serta nilai dan derajad kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan degree of exellence.  Penjaminan kualitas hasil penelitian bersifat proaktif, dalam arti bahwa
peneliti  harus secara terus menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan  ilmu dan  teknologi  serta  realitas  sosial  budaya  yang  terus berkembang  secara  dinamis.
Mutu  penelitian  juga  mencakup  aspek  pelayanan  administratif,  sarana    prasarana penelitian,  organisasi,  dan  manajemen  yang  dapat  memenuhi  harapan  civitas
akademika dan masyarakat. Pentingnya nilai komersialisasi merupakan representasi atas  aspek  subtainability  keberlanjutan  research  dan  networking  lembaga
penelitian  yang  terbangun  pada  sejumlah  stakeholder.  Perkembangan  dunia penelitian  mengarah  pada  penggunaan  teknologi  informasi  untuk  mendukung
peningkatan  kualitas  penelitian.  Penelitian  di  UMM  mengantisipasi  hal  tersebut dengan  membuat  program  RIReS  Research  Interactive  Review  System  sebagai
sarana pengelolaan penelitian berbasis intranet. Berdasarkan evaluasi diri ternyata belum ada hasil penelitian  yang dapat mencapai
tahap  komersialisasi dan  peluang  pengajuan  Hak  Kekayaan  Intelektual  HKI  dari hasil penelitian juga masih sangat rendah halaman 15. Kenyataan ini menunjukkan
perlunya  pembinaan  dalam  pengembangan  penelitian  berpotensi  HKI  serta pemasyarakatan  di kalangan peneliti halaman 15. Pengembangan program RIReS
terus  menerus  dilakukan  sebagai  upaya  peningkatan  kualitas  penelitian  dalam pendukung pengembangan pembelajaran berbasis research dan teknologi informasi
halaman 15. B.  Tujuan dan Sasaran
i.  Meningkatkan kapasitas sistem manajemen penelitian berbasis teknologi informasi sehingga  dapat  meningkatkan  kualitas  penelitian  sebagai  bagian  dari  mutu
pendidikan ii.  Menguatkan penelitian berbasis teknologi informasi sehingga dapat meningkatkan
kualitas peneliti dalam melakukan aktivitas penelitian yang merupakan bagian dari peningkatan mutu pendidikan
iii.  Mengembangkan networking penelitian berbasis teknologi informasi sehingga dapat membangun  kerjasama  dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  penelitian  yang
berpotensi HKI dan mempunyai  nilai  komersial  yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan secara umum
Universitas Muhammadiyah Malang
42 C.  Rasionalisasi
Program  RESEARCH  INTERACTIVEREVIEW  SYSTEM  RIReS  sebagai
media  interaktif  peneliti  yang  menggunakan  fasilitas  intranet  untuk mengkomunikasikan  penelitian,  mulai  tahapan  proposal,  monitoring  dan  evaluasi
hingga  hasil  penelitian,  termasuk  produk  kelanjutan  dari  suatu  hasil  penelitian buku,  jurnal,  haki  dan  komersialisasi.  Namun  meskipun  demikian,  keterbatasan
kapasitas sistem RiReS berkonsekuensi pada lemahnya kemampuan akses program pada berbagai kegiatan yang berkait dengan proses penelitian. Kegiatan monitoring
dan evaluasi, serta pelaporan penelitian dan keberlanjutan hasil penelitian, baik itu proses  HKI  dan  nilai  komersialisasi  research  belum dapat  terakses  dalam  sistem.
Oleh  karena  itu  perlu  dilakukan  langkah  untuk  meningkatkan  kapasitas  sistem RIReS untuk menyempurnakan pengelolaan penelitian.
Pada sisi yang lain, lemahnya  penelitian berbasis teknologi informasi menunjukkan kemampuan  sumberdaya  peneliti  menjadi  kendala  guna  pengembangan  sistem
teknologi informasi selaras dengan dinamika penelitian. Penguatan kualitas sumber daya  peneliti  juga  menjadi  faktor  penting  guna  peningkatan  effisiensi  dan
produktifitas  lembaga  penelitian  dalam  mendayagunakan  sumber  daya  yang dimiliki.  Keunggulan  SDM  akan  berdampak  pada  semakin meningkatnya  kualitas
penelitian. Hal tersebut akan semakin optimal apabila ditunjang dengan kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi di bidang penelitian.
Sampai saat ini komersialisasi hasil penelitian dan pengurusan HKI masih menjadi kegiatan yang memerlukan perjuangan keras. Salah satu hambatan adalah lemahnya
networking  yang  dibangun  oleh  pengelola  penelitian.    Oleh  sebab  itu  perlu dilakukan  kegiatan  pengembangan  networking  berbasis  tekologi  informasi.
Kegiatan  tersebut  dilakukan  dengan  menyusun  data  base  penelitian,  dilanjutkan dengan  mengembangkan  kerjasama  berbasis  teknologi  informasi  dan  selanjutnya
melalui  jaringan  kerjasama  tersebut  dikembangkan  aspek  komersialisasi  hasil
penelitian. D.  Mekanisme dan Rancangan
Peningkatan  Mutu  Pendidikan  melalui  Penguatan  Penelitian    Berbasis Teknologi Informasi  dirancang dengan mekanisme sebagai berikut; Pada  tahap
pertama  kegiatan  diarahkan  pada  perbaikan  mutu  layanan  penelitian  berbasis teknologi  informasi.  Kegiatan  ini  dilakukan  dengan  pengembangan  sistem
pengelolaan penelitian berbasis teknologi informasi dengan meningkatkan kapasitas upgrading  perangkat  pendukung  sistem  pengelolaan  penelitian  berbasis  teknologi
informasi sehingga sistem RiReS dapat lebih banyak mengakses aktifitas penelitian. optimalisasi RiReS dengan melakukan konsultasi ahli  guna Upgrade system serta
pengembangan  program  RiReS  khususnya  berkaitan  dengan  manajemen  data  base proses penelitian.  upgrading  sistem  dilakukan  dengan  meningkatkan  kemampuan
sistem RiReS dari kemampuan hardware Komputer Desktop Pentium IV2.1 MHz. menuju Purpose Server dengan spesifikasi Hardware Xeon 2.8 GHz DualChannel,
dengan  upgrading hardware  ini  diharapkan  memenuhi  rancangan
penggantianpenambah 1. Software server berbasis 64 bit, 2. Modul atau fasilitas dari sisi User dan Management, 3. Backup system
Universitas Muhammadiyah Malang
43
Selanjutnya tahap kedua, kegiatan diarahkan pada penguatan penelitian berbasis teknologi  informasi  dengan  dua  kegiatan  utama  yaitu  meningkatkan  penguasaan
sumberdaya  peneliti  untuk  menggunakan  teknologi  informasi  dalam  bidang penelitian
sehingga  peneliti  dapat  berinteraksi  dengan  sistem  pengelolaan penelitian  secara  baik.
Lebih  lanjut  kegiatan  diarahkan  untuk  meningkatkan kemampuan sumberdaya pengelola penelitian untuk mengelola teknologi informasi
bidang penelitian
Pada  pada  ketiga  kegiatan  utama  adalah  pengembangan  networking  penelitian berbasis  teknologi  informasi.
Beberapa  kegiatan  yang  dilakukan  untuk mendukung  pengembangan networking  adalah  pengembangan  data  base  penelitian
untuk menyediakan informasi tentang peneliti dan hasl penelitian, inventor an hasil invensinya  serta  pengguna  hasil  penelitian  yang  terdiri  dari  lembaga  dan  kalanan
industri.  Pengembangan  kerjasama  penelitian  melalui  internet  merupakan  bagian kegiatan untuk  lebih membuka peluang  hubungan  yang lebih  luas baik dari dalam
maupun luar negeri.  Kerjasama tersebut dapat dilakukan antara pengelola penelitian dengan berbagai pihak seperti  stakeholder, dunia industri, pemerintahan, lembaga
penelitian lainnya, serta kelembagaan lainnya. Komersilisasi hasil penelitian melalui internet ditujukan untuk meningkatkan outcome penelitian yang memiliki nilai guna
bagi  masyarakat  pengguna  sebagai  implementasi  Tridharma  Perguruan  tinggi tentang pengabdian masyarakat yang merupakan penguat fungsi lembaga penelitian.
Universitas Muhammadiyah Malang
44 E.  Sumberdaya yang dibutuhkan
No Sub aktivitas
Besarnya sumberdaya Efisiensi
sumberdaya 1.
Perbaikan Mutu Layanan Penelitian
berbasis Teknologi Informasi
Peralatan untuk
mendukung pengelolaan program laboratorium
TI  yang  meliputi:  komputer desktop  pentium  IV2.1  MHz.,
Purpose  Server,  Software  server berbasis  64  bit,  Modul  atau
fasilitas  dari  sisi  User  dan Management., Backup system
Peralatan untuk
mendukung sumberdaya  laboratorium:  laptop
dan LCD Efisiensi
di bidang  layanan
penelitian
2.
Penguatan Penelitian
berbasis Teknologi
Informasi
Alat bantu
penyelenggaraan kegiatan:  laptop,  LCD,  digital
camera,  handycam,  tape  recorder, TV multi sistem, DVD
Pengadaan peralatan
untuk mendukung
sumberdaya laboratorium:
komputer dan
printer Alat bantu ajar: ejurnal
Efisiensi di
bidang  penelitian karena
produktivitas penelitian
meningkat
3. Pengembangan  Networking
Penelitian Berbasis
Teknologi Informasi
Alat bantu
penyelenggaraan kegiatan: LCD
Furniture Alat
bantu peyelenggaraan
kegiatan pengelolaan
perpustakaan:  laptop,  printer, komputer,  scanner,  fotocopy,
wireless Efisiensi
di bidang
sistem kerjasama
penelitian
F.  Jadwal Pelaksanaan Bulan
No Sub aktivitas
1 2
3 4
5 6
1.
Perbaikan  Mutu  Layanan    Penelitian berbasis Teknologi Informasi:
2.
Penguatan  Penelitian  berbasis  Teknologi Informasi
3.
Pengembangan  Networking  Penelitian Berbasis Teknologi Informasi
Universitas Muhammadiyah Malang
45 G.  Indikator Kinerja
Akhir Tahun Sub Kegiatan
Metode pengkuran base line
Target  Capaian
1.  Kapasitas Sistem RiReS dalam mengakses proses penelitian
persen Persentase  penanganan
sistem  RiReS  meliputi proses
proposal, monitoring  dan  evaluasi,
pelaporan hasil
penelitian, outcome
penelitian,  komersialisasi penelitian.
40 60
2.  UpGrade RiReS System persen Persentase
didasarkan atas  standar  pelayanan
koneksi  untuk  seluruh jumlah pengguna
20 40
3.  Persentase jumlah penelitian yang dihasilkan persen
Jumlah  penelitian  dibagi dengan
jumlah keeluruhan peneliti
43.5 45
4.  Jumlah Staf yang memiliki kemampuan di bidang TI orang
Banyaknya  staf  yang menguasai TI
1 2
5.  Jumlah Koleksi Pustaka yang Tersedia buah
Jumlah  koleksi  pustaka yang
tersedia di
perpustakaan 6.  Jumlah Jurnal yang Tersedia buah  Jumlah
jurnal yang
tersedia di perpustakaan 10
20 7.  Ketersediaan database kerjasama
persen Kemapuan  data  base
dalam memenuhi
kebutuhan jaringan
kerjasama 20
30
8.  Spesifikasi produkalat hasil penelitian yang akan
dikomersialisasikan Jumlah  alta  yang  sudah
komersial
4
H.  Keberlanjutan