Ha sil d a n Pe m b a ha sa n

Pe ma nfa a ta n Be to n Styro fo a m Ring a n untuk Fo nd a si sumura n Sriya ti Ra ma d ha ni 31 plastisitas tinggi. Model fondasi terbuat dari campuran semen, pasir, styro fo a m dan air dengan diameter 44 cm dan panjang 50 cm. Jumlah fondasi bervariasi sesuai dengan perbandingan volume bahan yaitu styro fo a m 100 dan pasir 0 , styro fo a m 80 dan pasir 20 , styro fo a m 60 dan pasir 40 , styro fo a m 40 dan pasir 60 , styro fo a m 20 dan pasir 80 , dan styro fo a m dan pasir 100 . Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kotak uji berdimensi panjang 200 cm, lebar 200 cm, tinggi 100 cm dan seperangkat alat berupa Fra me baja sebagai pengaku, hyd ra ulic ja c k , d ia l g a ug e , tra nd uc e r , lo a d c e ll , pipa paralon, c a tro l , serta alat uji fisis tanah. 3.2 Metode • Tahap persiapan Persiapan dilakukan pemasangan pipa paralon sebanyak 4 buah, pengolahan media lempung untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan, untuk muka air tanah di atas dasar fondasi pada kotak uji terlebih dahulu diisi air kemudian tanah lempung dimasukan, untuk muka air tanah di bawah dasar fondasi airnya diturunkan sampai mencapai kadar air tertentu. Tanah dibiarkan selama 3 hari, agar homogen kadar airnya, selanjutnya pemasangan fondasi sampai kedalaman ± 45 cm dan pemasangan alat uji beban. • Tahap penelitian terbagi 2 yaitu, penelitian pendahuluan dilakukan uji sifat fisis tanah dan uji beban dilakukan dengan 2 kondisi muka air tanah yaitu, muka air tanah rata dengan muka tanah dan muka air tanah di bawah dasar fondasi. Pembebanan dilakukan sampai terjadi keruntuhan, selama uji beban dilakukan pencatatan penurunan dan beban yang terjadi, kemudian gambarkan dalam suatu grafik. Uji beban ini dilakukan berdasarkan ASTM 1143.

4. Ha sil d a n Pe m b a ha sa n

4.1 Hasil pengujian propertis tanah Hasil uji pendahuluan ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji propertis tanah Gravitasi khusus ASTM D 854-02 2,55 Kadar air rerata MAT atas ASTM D 2216-98 91,23 Kadar air rerata MAT bawah ASTM D 2216-98 71,03 Kuat tekan bebas qu kgcm 2 ASTM D 2166- 00 0,10 – 0,18 Kohesi tanah MAT bawah c u kgcm 2 0,05 – 0,09 Kohesi tanah MAT atas c u kgcm 2 ASTM 2573- 01 0,0098-0,0144 Adhesi tanah c d kgcm 2 ASTM D 3080- 98 0,07 – 0,15 Kepadatan tanah MAT atas γ d kgcm 3 0 - 100 ASTM D 1556-00 0,94 – 0,90 Kepadatan tanah MAT bawah γ d kgcm 3 0 - 100 ASTM D 1556-00 0,97 – 0,92 Menurut klasifikasi Unified, diperoleh LL = 87,48 , PI = 55,16 , gradasi butiran pasir 7,48 , fraksi halus 92,52 , menurut ASTM D-2487-00 maka tanah termasuk pada jenis tanah berbutir halus dengan simbol CH dalam kelompok fa t c la y . 4.2 Uji Beban • Kondisi muka air tanah di atas dasar fondasi Hasil uji beban statis untuk muka air tanah di atas dasar fondasi Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011: 28 - 38 32 dengan berbagai variasi persentase campuran styro fo a m pada lubang uji dengan media tanah lempung dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. Pada kondisi ini digunakan elevasi muka tanah ± 0,00 m dan elevasi muka air tanah ± 0,00 m. -30 -20 -10 10 20 30 40 10 100 1000 Beban kg P e nu ru na n m m Styro 100 - Pas i r 0 Styro 80 - Pas i r 20 Styro 60 - Pas i r 40 Styro 40 - Pas i r 60 Styro 20 - Pas i r 80 Styro 0 - Pas ir 100 Gambar 2. Hubungan beban dan penurunan untuk muka air tanah di atas dasar fondasi untuk variasi campuran styro fo a m . 1 2 3 4 5 6 7 10 100 1000 Beban kg P en u ru n an m m Styro 80 - Pas i r 20 Styro 60 - Pas i r 40 Styro 40 - Pas i r 60 Styro 20 - Pas i r 80 Styro 0 - Pas i r 100 Gambar 3. Hubungan beban dan penurunan untuk muka air tanah di atas dasar fondasi untuk variasi campuran styro fo a m . Pe ma nfa a ta n Be to n Styro fo a m Ring a n untuk Fo nd a si sumura n Sriya ti Ra ma d ha ni 33 Dari Gambar 2 dan Gambar 3 pada kondisi muka air tanah di atas dasar fondasi terlihat bahwa bertambahnya beban pada fondasi maka akan bertambah juga penurunannya, hal ini disebabkan karena pada kondisi tersebut tanahnya sangat lunak, kadar airnya sangat tinggi sebesar 91,23 dan kepadatan tanahnya kecil sehingga penurunan yang terjadi cukup besar. Pada persentase kandungan styro fo a m 100 , 80 , 60 , 40 , 20 dan 0 mempunyai nilai penurunan masing-masing sebesar -22,23 mm, 0,422 mm, 0,539 mm, 0,726 mm, 0,757 mm dan 0,760 mm hal tersebut menunjukan bahwa semakin kecil prosentase styro fo a m , maka semakin besar penurunan yang terjadi. Untuk prosentase kandungan styro fo a m 100 penurunan yang terjadi sangat kecil, karena fondasinya sangat ringan dan adanya pengaruh up lift sebesar 24 mm, sedangkan untuk persentase jumlah styro fo a m penurunan yang terjadi sangat besar, karena pengaruh dari berat fondasi sebesar 165,4 kg, sehingga tanah tidak mampu menahan berat dari fondasi. Berdasarkan Gambar 2 dan Gambar 3 untuk kondisi tanah dengan muka air tanah yang tinggi, pada persentase jumlah styro fo a m 100 , 80 , 60 , 40 , 20 dan 0 mempunyai nilai kapasitas dukung masing-masing sebesar 125,2 kg, 133,6 kg, 153 kg, 169,3 kg, 239,4 kg dan 264,4 kg hal ini menunjukan bahwa semakin kecil prosentase styro fo a m nya, maka semakin besar kuat dukung yang terjadi, karena pada kandungan styro fo a m yang kecil mempunyai nilai lekatan adhesi yang besar. Kapasitas dukung ultimit juga dipengaruhi oleh adanya kapasitas dukung dasar fondasi yang semakin meningkat karena luas penampang yang hampir sama dengan selimut fondasi yang dapat mendistribusi beban sentris ke semua bidang fondasi. Dari nilai kapasitas dukung fondasi, dapat dilihat bahwa kandungan styro fo a m mempunyai nilai kapasitas dukung yang lebih besar dibandingkan dengan kandungan styro fo a m 100 , karena pada kandungan styro fo a m tanahnya lebih padat sebesar 0,94 grcm 3 dan lekatan adhesi yang terjadi sebesar 0,0144 kgcm 2 sedangkan pada kandungan styro fo a m 100 kepadatan tanahnya sebesar 0,90 grcm 3 dan nilai lekatannya adhesi sebesar 0,0098 kgcm 2 . • Kondisi muka air tanah di bawah dasar fondasi Hasil uji beban statis untuk muka air tanah di bawah dasar fondasi dengan berbagai variasi persentase campuran styro fo a m pada lubang uji dengan media tanah lempung dapat dilihat pada Gambar 4. Pada kondisi ini digunakan elevasi muka tanah ± 0,00 m dan elevasi muka air tanah ± 0,80 m. Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa semakin besar prosentase kandungan styro fo a m nya semakin besar pula penurunan yang terjadi. Hal ini dipengaruhi karena tanahnya lunak dengan kadar air 71,03 , kepadatan tanahnya rendah dan nilai lekatan adhesi yang terjadi semakin kecil pada fondasi dengan prosentase kandungan styro fo a m yang besar. Dari gambar tersebut diperoleh nilai penurunan pada masing-masing persentase kandungan styro fo a m 100 , 80 , 60 , 40 , 20 dan 0 adalah sebesar 0,549 mm, 0,468 mm, 0,467 mm, 0,458 mm, 0,358 mm dan 0,353 mm. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar persentase styro fo a m maka semakin besar penurunan yang Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011: 28 - 38 34 terjadi. Pada kandungan styro fo a m mempunyai penurunan yang kecil, karena pada kandungan styro fo a m tanahnya lebih padat sebesar 0,97 grcm 3 serta lekatan yang terjadi masing-masing sebesar 0,15 kgcm 2 . Pada kandungan styro fo a m 100 penurunannya sangat besar, karena pada kandungan styro fo a m 100 selain tidak terjadi up lift , nilai lekatannya adhesi kecil yaitu sebesar 0,07 kgcm 2 . 1 2 3 4 5 6 7 8 10 100 1000 Beban kg Pe n u ru n an m m Styro 100 - Pas i r 0 Styro 80 - Pas i r 20 Styro 60 - Pas i r 40 Styro 40 - Pas i r 60 Styro 20 - Pas i r 80 Styro 0 - Pas i r 100 Gambar 4. Hubungan beban dan penurunan untuk muka air tanah di bawah dasar fondasi. -30 -20 -10 10 20 30 40 10 100 1000 Be ba n kg P e n u ru n a n m m MAT Atas MAT Bawah Gambar 5. Hubungan beban dan penurunan untuk prosentase jumlah styro fo a m 100 Pe ma nfa a ta n Be to n Styro fo a m Ring a n untuk Fo nd a si sumura n Sriya ti Ra ma d ha ni 35 a. Prosentase jumlah styro fo a m 80 b. Prosentase jumlah styro fo a m 60 c. Prosentase jumlah styro fo a m 40 d. Prosentase jumlah styro fo a m 20 e. Prosentase jumlah styro fo a m 0 Gambar 6. Hubungan beban dan penurunan untuk prosentasi sejumlah styro fo a m 80 , 60 , 40 , 20 dan 0 . 1 2 3 4 5 6 10 100 1000 Beban kg P e n u ru n a n m m MAT Atas MAT Baw ah 1 2 3 4 5 10 100 1000 Beban kg P en u ru n an m m MAT Bawah MAT Atas 1 2 3 4 5 6 10 100 1000 Beban kg P e n u ru n a n m m MA T B awah MA T A tas 1 2 3 4 5 6 7 10 100 1000 Beban kg P e n u ru n a n m m MA T B awah MA T A tas 1 2 3 4 5 6 10 100 1000 Beban kg P e n u ru n a n m m MA T B awah MA T A tas Jurnal SMARTek, Vol. 9 No. 1. Pebruari 2011: 28 - 38 36 25 75 125 175 225 275 325 100 80 60 40 20 Persentase Pemakaian Styrofoam Ku a t Du k u n g Kg -25 -20 -15 -10 -5 5 P e n u runa n m m Kuat dukung kg Penurunan mm Gambar 7. Hubungan kuat dukung dan penurunan terhadap persentase pemakaian styro fo a m untuk kondisi muka air tanah rata dengan muka tanah. 150 300 450 100 80 60 40 20 Persentase Pemakaian Styrofoam K ua t d uk ung k g 0,2 0,4 0,6 P e nur una n m m Kuat dukung kg Penurunan mm Gambar 8. Hubungan kuat dukung dan penurunan terhadap persentase pemakaian styro fo a m untuk kondisi muka air tanah di bawah dasar fondasi. 4.3 Pengaruh uplift terhadap kondisi muka air tanah • Prosentase jumlah styro fo a m 100 Dari Gambar 5 pada persentase jumlah styro fo a m 100 dapat dilihat bahwa up lift tampak jelas terjadi pada kondisi muka air tanah di atas dasar fondasi dan pada kondisi muka air tanah di bawah dasar fondasi tidak terjadi up lift . Hal ini disebabkan pada kondisi muka air tanah di atas dasar fondasi tanahnya sangat lunak, kadar airnya sangat tinggi dan untuk fondasinya sendiri sangat ringan, sehingga fondasi tidak mampu menahan gaya dorong up lift dari dalam tanah. Pe ma nfa a ta n Be to n Styro fo a m Ring a n untuk Fo nd a si sumura n Sriya ti Ra ma d ha ni 37 • Prosentase jumlah styrofoam 80 . 60 , 40 , 20 dan 0 Dari Gambar 6 pada jumlah styro fo a m 80 , 60 , 40 , 20 , dan 0 dapat dilihat bahwa up lift terjadi pada muka air tanah di atas dasar fondasi, namun gaya up lift tidak mampu mengimbangi berat fondasi masing- masing sebesar 56,3 kg, 83,6 kg, 118,7 kg, 140,3 kg dan 169,7 kg . Selain itu, pengaruh muka air tanah tinggi di atas dasar fondasi, mengakibatkan kuat dukung tanah diperhitungkan terhadap tegangan efektif tanah σ’= σ n – u yang lebih kecil dari tegangan normal σ n . Sehingga semakin berat fondasi, maka semakin besar penurunan yang terjadi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase pemakaian styro fo a m yang paling optimal tergantung dari kondisi muka air tanahnya, pada Gambar 10 menunjukkan bahwa hubungan kuat dukung dan penurunan diperoleh presentase pemakaian styro fo a m yang optimal adalah pada persentase styro fo a m antara 100 -80 untuk kondisi muka air tanah rata dengan muka tanah. Pada Gambar 11 menunjukkan bahwa hubungan kuat dukung dan penurunan diperoleh persentase styro fo a m yang optimal adalah pada persentase styro fo a m 40 untuk kondisi muka air tanah di bawah dasar fondasi.

5. Ke sim p ula n d a n Sa ra n