Kepuasan Masyarakat Pengaruh Pelayanan Administrasi Kependudukan oleh Perangkat Desa Terhadap Kepuasan Masyarakat di Desa Matenggeng Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap | Arsim | DINAMIKA 468 1953 1 PB
240
Selanjutnya Widodo
2001: 269
memberikan pengertian pelayanan publik sebagai berikut:
Pelayanan publik juga diartikan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat,
di daerah
dan di
lingkungan BUMNDaerah dalam bentuk barang dan atau
jasa, dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sutopo 2006: 45 memaparkan bahwa asas-asas sistem pelayanan publik yang baik atau
prima adalah : a.
Transparansi, bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
b. Akuntabilitas,
dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan. c.
Kondisional, sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada
prinsip efisiensi dan efektifitas. d.
Partisipatif, mendorong
peranserta masyarakat
dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan
harapan masyarakat.
e. Kesamaan hak, tidak diskriminatif dalam
arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi.
f. Keseimbangan, hak dan kewajiban
pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban
masing-masing pihak. Dari paparan di atas, dapat disimpulkan
bahwa asas-asas pelayanan tersebut hendaknya menjadi landasan tindakan sebuah organisasi
dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Menurut Sugiarto 1999: 123, prinsip-
prinsip dalam penyelenggaraan pelayanan publik terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut:
a. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-
belit, mudah
dipahami dan
mudah dilaksanakan.
b. Kejelasan. Artinya dalam pelayanan publik harus jelas
mengenai persyaratan teknis dan administrasi pelayanan publiknya, unit kerjapejabat yang
berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian
keluhan
persoalan sengketa
dalam pelaksanaan pelayanan publik serta kejelasan
dalam hal rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayarannya.
c. Kepastian Waktu Pelaksanaan
pelayanan publik
dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. d. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.
e. Keamanan Proses
dan produk
pelayanan publik
memberikan rasa aman dan kepastian hukum. f. Tanggung Jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab
atas penyelenggaraan
pelayanan dan
penyelesaian keluhan
persoalan dalam
pelaksanaan pelayanan publik. g. Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang
memadai termasuk
penyediaan sarana
teknologi telekomunikasi dan informatika telematika.
h. Kemudahan Akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan
yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat,
dan dapat
memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.
i. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin,
sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.
j. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat
serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah
dan lain-lain.
Dari paparan di atas, sangat jelas bahwa untuk menciptakan sebuah pelayanan yang dapat
memenuhi kepuasan pelanggan, terdapat hal-hal pokok yang harus diimplementasikan oleh
sebuah organisasi penyedia layanan, dari mulai yang sifatnya terlihat tangible seperti sarana
prasarana penunjang pelayanan, hingga faktor yang tidak bisa terlihat intangible seperti
tanggung jawab perangkat dalam melaksanakan tugasnya.