Spatial Study of Housing Physical Environment Quality, a case study of Bekasi Regency

ABSTRAK
DWl NOWO MARTONO, Kajian Spasial Kualitas Lingkungan Fisik
Perumahan (Studi Kasus Kabupaten Bekasi) di bawah bimbingan SURJONO
HAD! SUTJAHJO, UUP SJAFEI WlRAD!SASTRA, ERNAN RUSTIAD! dan
MUHAMMAD ARDIANSYAH
Kajiankualitas Iingkungan fisik perumahan sampai saat ini umumnya masih
mengandalkan data statistik dan kurang melibatkan aspek spasial. Aspek spasial
belum mendapat porsi perhatian utama sebagai variabel penting dan berpengaruh
untuk menilai kualitas Iingkungan fisik perumahan. Disisi lain hubungan antara
karakteristik spasial, kawasan perumahan dan kualitas lingkungan perumahan
merupakan hubungan segitiga yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Penelitian ini mengkaji peranan dan pengaruh aspek spasial terhadap tingkat
kualitas lingkungan fisik perumahan. Data penginderaan jauh resolusi sangat
tinggi Ikonos diterapkan untuk memperoleh data variabel spasial perumahan.
Sedangkan tingkat kualitas lingkungan fisik perumahan dinilai berdasarkan
modifikasi pedoman Departemen Kebaikan Republik Indonesia No: 29NIYI999
dan Dircktorat Cipta Karya Departemen PekeIjaan Umum tabun 1986 tentang
pesyaratan Iingkungan perumahan
Tujuan penelitian ini adalah (I) Menguji kemampuan data penginderaan
jauh resolusi tinggi Ikonos sebagai data dasar spasial perumahan, (2) Mengkaji
karakteristik spasial berbagai kawasan perumahan, (3) Menganalisis tingkat

kualitas lingkungan tisik perumahan dan (4) Mengembangkan dan mengkaji
model pendekatan estimasi tingkat kualitas lingkungan fisik perumahan
berdasarkan variabel spasial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data penginderaan jauh resolusi tinggi
mempunyai kelayakan yang memadai sebagai basis data spasiaJ perumahan.
Berdasarkan karakteristik spasialnya, kawasan perumahan di daerah penelitian .
dapat kelompokkan menjadi dua tipe yaitu kawasan perumahan terencana dan
perumahan swadaya. Kawasan perumahan terencana meliputi tipe mewah, tipe
menengah, tipe sederhana, sedangkan kawasan perumahan swadaya terdiri tipe
swadaya-I, tipe swadaya-2 dan tipe swadaya-3, sedangkan tingkat kualitas
kebaikan lingkungan diklasifikasi menjadi 3 kelas yaitu kuaJitas lingkungan fisik
perumahan kurang baik (6%), kualitas lingkungan perumahan yang cukup baik
(53%) dan lingkungan perumahannya baik (41%). Semua kawasan perumahan
terencana mempunyai tingkat kualitas lingkungan yang baik sedangkan kawasan
perumahan swadaya tingkat kualitas lingkungan fisik perumahan bervariasi.
Berdasarkan analisis regresi ganda linier, variabel
spasial kawasan
perumahan terencana yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas Iingkungan
fisik perumahan adalah kepadatan bangunan, sedangkan variabel spasial tipe
swadaya yang berpengaruh signifikan adalah konektivitas jaringan jalan (indeks

13) danjarak rata-rata rumah terbadap jalan.
Kata kunci : kualitas lingkungan fisik perumahan, karakteristik spasial, data
penginderaan jauh resolusi sangat tinggi, kawasan perumahan
terencana, kawasan perumahan swadaya.

IV. KARAKTERISTIK WILAYAD PENELITIAN

Lokasi penelitian berada di beberapa Kecarnatan di Kabupaten Bekasi yang
terdistribusi secara geografis di wilayah utara terdiri dari Kecamatan Tarumajaya
dan Kecamatan Babelan, dibagian tengah meliputi Kecamatan Cibitung, Tambun
Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cikarang Barat dan Cikarang Timur,
sedangkan di bagian selatan meliputi Kecarnatan Cikarang Selatan, Cikarang
Pusat dan Kecamatan Bojongmangu.
Diskripsi wilayah penelitian menjelaskan kondisi sumber daya alam dan
potensi daerah saat ini. Diskripsi ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari
berbagai sumber di lingirungan institusi Kabupaten Bekasi.

4.1. Keadaan Geografi. Iklim dan Administrasi

Secara administrasi jumlah desa dan luas wilayah Kecarnatan yang menjadi

sampel kawasan pemmaban dalam penelitian ini, disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Pembagian Kecamatan dan Luas Wilayah Sampel Penelitian
No
t

2
3

4
5
6
7
8

9
10
11
Swnbet : セー。エ・ョ@

Kecamaian

Babelan
Bojong Mangu
Cibitung
Cikarang Barat
Cikarang Pusat
Cikarang Selalan
Cikarang Timur
Cikarang Utara
Tambun Selalan
Tambun Utara
TarumaJaya
Jumiah

JumIahDesa

9
6
7
II


6
6
8
II
10

8
8

90

Luas (heklar)

636
600
453
5:n
476
517
513

433
431
344
546
5.483

Bekasi dalam Angka 2005

Lokasi daerah penelitian secara umum termasuk tipe iklim Am & Aw
menururt klasiftkasi Koppen, sedangkan curah hujan rata-rata. 1.501 mm/tahUIl.
dengan 85 hari hujan, suhu rata-rata 28° C - 32° C, kelembaban rata-rata 80%
dengan ketinggian wilayah rata-rata 6 - 115 m dpl. Angin umumnya bertiup angin