Kajian pemanfaatan tepung akar wangi untuk pembuatan dupa aromaterapi

M. Sukri Husnauto. F34104126. Kajian Pemanfaatan Tepung Akar Waugi
Untuk Pembuatan Dupa Aromaterapi. Di Bawah Bimbiugan Auas Miftah Fauzi.
2008.
RINGKASAN
Agroindustri merupakan suatu kegiatan untuk mengolah bahan pertanian menjadi
produk sehingga memilki nilai tambah. Akar wangi merupakan salah satu bahan
pertanian yang cukup potensial untuk dikembangkan. Pengembangan akar wangi
menjadi produk yang memilki nilai tambah hams terus diteliti sehingga manfaat dari
akar wangi dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya petani akar wangi. Dupa
aromaterapi berbahan dasar akar wangi merupakan produk yang potensial untuk
dikembangkan. Akar wangi merupakan tanaman yang mengandung minyak atsiri
yang- berbau h a m sehingga cocok untuk dijadlkan produk aromaterapi. Akar wangi
.
memilki keunggulan untukdijadikan prod& aromaterapi. ~ e u n ~ g utersebut
lk
ant&a
lain ialah harganya yang murah (efisien), dan wanginya yang khas ( woody).
Penelitian ini bertujuan unhk mengetahui penggunaan akar wangi sebagai bahan
baku produk dupa aromaterapi dan mendapatkan formulasi bahan baku produk dupa
aromaterapi yang terbaik ditinjau dari parameter daya bakar produk, tingkat
kekerasan, kadar air, bobot produk, dan uji organoleptik. Rancangan percobaan yang

digunakan ialah rancangan faktorial dengan tiga faktor yaitu jenis perekat,
konsentrasi perekat, dan bentuk dupa, dengan taraf faktor masing - masing adalah
jenis perekat dengan tiga taraf (kanji, dekstrin, molases), bentuk produk dengan dua
taraf ( kerucut dan stick), dan konsentrasi perekat dengan tiga taraf(3%,4%,dan 5%).
Formulasi bahan baku untuk produk dupa aromaterapi ini ialah tepung arang
tempurung kelapa sebesar 55%, serbuk kemenyan sebesar lo%, dan tepung akar
wangi sebesar 35%. Faktor yang paling berpengaruh terhadap formulasi ini ialah
tepung akar wangi. Dengan kadar abu mencapai 25.25%, penambahan tepung akar
wangi dapat menurunkan parameter daya bakar produk. Konsentrasi formulasi
perekat yang digunakan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan ialah sebesar 3%,
4%, dan 5%. Konsentrasi perekat yang kurang dari 3% akan mengakibatkan rapuhnya
prod& sedangkan konsentrasi perekat lebih dari 5% akan mengakibatkan produk
tidak dapat dicetak.
Dupa akar wangi yang terbaik berdasarkan parameter nilai kekerasan adalah
dupa akar wangi dengan perekat kanji konsentrasi 4% bentuk stick. Untuk parameter
kadar air formula yang terbaik adalah dupa akar wangi dengan perekat molases
konsentrasi 4% bentuk stick. Untuk parameter lama bakar hasil yang terbaik ialah
dupa akar wangi dengan perekat kanji konsentrasi 5% bentuk stick.
Berdasarkan uji organoleptik (uji kmskal-wallis) maka faktor - faktor yang
digunakan dalam penelitian ini tidak lnemiliki pengaruh yang nyata terhadap

parameter tingkat wangi, tekstur, dan bentuk produk. Namun, berdasarkan uji ranking
maka jenis dupa yang paling disukai panelis untuk parameter tingkat wangi adalah
dupa akar wangi bentuk stick dengan perekat kanji berkonsentrasi 5%.

M. Sukri Husnanto. F34104126. The Study of Vetiveria Zizanoides Root
Powder For The Production of Incense Aromateraphy. Under Supervised by
Anas Miftah Fauzi. 2008
SUMMARY
Agroindustry is an enterprise that processes agriculture products to result in
high value added products. Vetiveria Zizanoides is the name of plant with roots
containing smelly product volatile oil fragrant (woody) suitable to make
aromateraphy product.
The purposes of this research were to develop the best formula of incense
aromateraphy with powdered roots of Vetiveria Zizanoides as the base material
and characterize the products based on it burning time, hardness level, water
content and preference test. This research was designed with factorial model of
experimentaion with 3 factor type of gum (starch, dekstrin, and molases),
concentration of gum (3%,4%,5%) and insence form (cone and stick).
The best formulation of this insence aroinateraphy based on pre-research is
product was contained of 55% of coconut shell charcoal, 10% incense powder

and 35% Vetiveria Zizanoides root powder. Vetiveria Zizanoides root powder is
the most influence factor. It is can reduce the level burning time of product
because it is content level ash reach 25.25%. Concentrations of gum that used in
this reserach based on pre-research are 3%, 4% and 5%. If the concentration of
gum less than 3%, it will make the product rigid and the product will be unformed
if the concentration more than 5%.
The best incense aroinateraphy formula based on the hardness level is incense
aromateraphy which has stick form with 4% concentration of starch. The best
formula for the water content level is incense aromateraphy which has stick form
with 4% concentration of molases. The best formula for the burning time level is
incense aromateraphy which has stick form with 5% concentration of starch.
Based on organoleptic test (kruskal-wallis method), factors in this research
didn't give influence to the level of fragrant, form and shape of product. The
most favourite incense aromateraphy based on mean rank test for level of fragrant
is incense aroinateraphy which has stick form with 5% concentration of starch.

KAJIAN PEMANFAATAN TEPUNG AKAR WANGI
UNTUK PEMBUATAN DUPA AROMATERAPI

SIUUPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Departe~nenTeltnologi Industri Pel-tanian
Faltultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
M. Sukri Husnanto

F34104126

200s
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


KAJIAN PEMANFAATAN TEPUNG AKAR WANGI
UNTUIC PEMBUATAN DUPA AROMATERAPI

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Ole11
M. Sukri Husnanto
F34104126

Dilahirkan pada tanggal 14 Desember 1986
di Yogyakarta
Tanggal Lulus: 03 September 2008

Menyetujui,

Bosor.4 K Sentember 2008

.

Fauzi, M. Enp,
en Pembimbing

Penulis bernama M. Sukri Husnanto, dilalurkan di
Yogyakarta pada tanggal 14 Desember 1986. Penulis
mempakan anak ketiga dari 3 bersaudara pasangan Samhudi
dan Endang Suryati. Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan
pendidikan tingkat dasar di SD Negeri Assalam Bandung, dan
melanjutkan ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) di SLTP Negeri 1 Bandung sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2004,
penulis menyelesaikan pendidikan menengah umun di SMU Negeri 9 Bandung.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Seleksi Penerimaan Mahasiswa B m (SPMB) di Departemen Tehologi Industri
Pertanian pada tahun 2004. Selama menjadi mahasiswa IPB, penulis pernah aktif
menjadi pengurus di beberapa organisasi kemahasiswaan antara lain Agrifarma
LPB, staf Forum Bina Islami Fateta (FBI - F), dan anggota HIMALOGIN, serta

pernah berpartisipasi di berbagai kepanitian seperti seminar, MPKMB Rotasi 42,
dan HAGATRI 2006.
Pada tahun 2007, penulis melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan di
Industri Kecil dan Menengah (IKM) Akar Wangi di Kabupaten Gantt dengan
judul "Mempelajari Proses Produksi dan Pemanfaatan Limbah Penyulingan
Minyak Akar Wangi di Industri Kecil dan Menengah (IKM) Akar Wangi di
Kabupaten Gamt.".

Pada tahun 2008, penulis melaksanakan penelitian di

Puslitbang Tehologi Mineral dan Batu Bara, Bandung, Jawa Barat dengan judul
skripsi "Kajian Pemanfaatan Tepung Akar Wangi Untuk Pembuatan Dupa
Aromaterapi".

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
nikmat-Nya penulis akhimya marnpu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Judul skripsi ini
adalah "Kajian Pemanfaatan Tepung Akar Wangi Untuk Pembuatan Dupa Aromaterapi".
Selain itu, Shalawat serta salam seinoga selalu tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW

yang telah memberikan banyak teladan dan petunjuk kepada umat manusia khususnya
kepada penulis.
Pada kesempatan bahagia ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1, Ibu tercinta, yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada penulis.
2. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng selaku dosen pembimbing, atas bantuan dan
bimbingamlya selama ini.
3. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, Msc.St selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak

saran untuk perbaikan skripsi ini
4. Ir. Muslich, Msi. selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak saran untuk
perbaikan skripsi ini
5. Dra. Retno Damiyanti, Dipl. EST selaku pembimbing lapang dan laboratorium yang

telah memberikan banyak masukan dan bantuan selama penulis melakukan penelitian.
6. Seluruh rekan-rekan TIN 41 atas kebersamaannya.
7. Pihak-pihak yang turut membantt~terlaksananya penyusunan skripsi yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.


Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, semoga
skripsi ini dapat berguna bagi sesama.
Bogor, September 2008