(The effect of Tea Misletoe (Scurrula oortiana) Stem Extract as Immuno-Modulator on Oncogenic Marek's Disease Virus Infection)

ANIMAL PRODUCTION, September 2007, hlm. 172 – 177
ISSN 1411 -2027 • Terakreditasi No. 56/DIKTI/Kep/2005

Vol.9. No. 3

Pengaruh Ekstrak Benalu Teh (Scurrula oortiana) sebagai Imuno- Modulator
pada Infeksi Marek's Disease Virus Onkogenik
(The effect of Tea Misletoe (Scurrula oortiana) Stem Extract as Immuno-Modulator on
Oncogenic Marek's Disease Virus Infection)
Mohamad Samsi1*, Marthen Benedictus Melkianus Malole2, Wasmen Manalu2 dan Ekowati
Handharjani2
1
2

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor

ABSTRACT: Marek's disease virus (MDV) is one of oncogenic herpesvirus. It causes
immunosupresion and cancer in chicken. Several plants produce bioactive compounds which
are very useful for treatment of many disease, especially hiperproliveration and virus infection.
This study was aimed to find out mechanism of immuno-modulatory capacity in layer

commercial chicken administered orally with extract of tea parasite (Scurrula oortiana) in
dose of 10 mg/kg BW through drinking water, then the chicken were infected by intrapev'oneal
oncogenic MDV in dose of 1,0 xlO3 TCID50 The study used 60 layer commercial day old chicks
(DOC) divided ii ; four group treatments. The treatments were group A (administered S.
oortiana extract and without MDV infection), B (i ther S. oortiana nor MDV infection), C
(administered S. oortiana extract and with MDV infection), and D (without administered S.
oortiana extract, but with MDV infection). Results showed that MDV oncogenic caused
immunosupresion at a day post infection (p.i) and recovery to be normal based on relative
weight of bursa Fabricius and thymus at 40 days p.i. The extract of S. oortiana had a
capability as an immunomodulator indicated by the increase of relative weight of bursa
Fabricius and thymus at day 20 days p.i.

Key Words: Marek's disease virus (MDV), Scurrula oortiana, immuno-modulator

ANIMAL PRODUCTION, September 2007, hlm. 172 - 177
lSSN 14 11 - 2027 Terala-editasiNo. 56/DIKTLKep/2005

Pengaruh Ekstrak Benalu Teh (Scurrula oortiana) sebagai ImunoModulator pada Infeksi Marek's Disease Virus Onkogenik
(The effect of Tea Misletoe (Scurrula oortiana) Stem Extract as Imrnuno-Modulator on
Oncogenic Marek's Disease Virus Infection)

Mahamad ~ a u u i " ,Marthen Benedictus Melldanus Malolez, Wasmen ManaluZ d a n Ekowati ~ a n d h a r j a n i '

'Fakulras PerernaAarr UniversifasJenderal Soedirnran, Punvokerro
'Fakulras Kedokremri Hewan Insrrrur Perranian Bogor, Bogor
-4HSTRACT: Marek's disease virus (MDV) is onie of oncogenic herpesvirus. It causes imnunosupresion and cancer in

chicken. Several plaits produce bioactive compounds which are very useful for treatment of many disease, especially
hlpei-proliveration and virus infection. This study was aimed to find out mechanism of immuno-modulatory capacity in
layer commercial chicken administered orally with extract of tea parasite (Scurrula oortiof~a)in dose of 10 mglkg BW
through drinking water, then the chicken were infected by intraperi'oneal oncogenic hfDV in dose of 1,O x103TCIDSoThe
shidy used 60 layer commercial day old chicks (DOC) divided I: four group treatments. The treatments were group A
(admmistered S, oortiana extract and without MDV infection), B (1 th-r S. oortiana Iior MDV infection), C (administered
S. oortiana extract and with MDV infection), and D (without administered S. oortiana extract, but with MDV infection).
Results showed that MDV oncogenic caused immunosupresion at a day post infection (p.i) and recovery to be normal based
on relative weight of bursa Fabricius and thymus at 40 days p.i. The extract of S, oortiana had a capability as an
immunomodulator indicated by the increase of relative weight of bursa Fabricius and thymus at day 20 days p.i.
Key Words: Marek 's disease virus (MDV), Scurrula oortiana, imrnuno-modulator

Pendahuluan
Marek's disease (MD) disebabkan oleh virus

DNA termasuk pada group virusherpes-a penyebab
kanker pada ayam. Virus tumbuh dan berkembang
pada epitelium folikel bulu kemudian menyebar ke
ndara selanjutnya menular melalui ketombe dan
debu (Silva et 1 , 2004). Target pertama
diantaranya adalah derivat bursa Fabricius (limfosit
i3), namun sejumlah derivat timus (limfosit T) juga
mengalami infeksi. Selama 3 sampai 6 atau 7 hari
pascaiiifeksi ( p i ) terjadi
infeksi
sitolisis,
pembesaran limpa, disertai nekrosis dan atrofi bursa
Fabricius dan timus (Calnek et al., 1998). Marek's
!ii,,ease virus (MDV) isolat Austalia MPV 57
~iiel~iirlbulkanimunosupresi pada ayam pedaging
bessamaan dengan turunnya bobot relatif bursa
E'abricius dan timus, dan peningkatan kepekaan pada
iiifrksi Escherichia colli (Islam et al., 2002).

' Pcnulis Korespondensi, e-mail: [email protected]


Diet aritioksidan eksogen mencegah kerusakan
seluler (sitolisis) melalui reaksi yang dilakukan oleh
radikal bebas. Ayam yang diberi pakan diet
semisintetik rendah antioksidan menunjukkan
penurunan stabilitas eritrosit terhadap H202 tetapi
terjadi peningkatan pada aktivitas katalase pada
hepar, karbonil pada protein otot tak larut (Young et
al., 2002). Antioksidan yang berasal dari tanaman
telah lama dikeilal potensinya dan telah lama
diketahui untuk menstabilkan senyawa radikal yang
dapat diukur aktivitas antioksidan tersebut (Kim et
al., 2002).
Benalu teh secara tradisional digunakan untuk
penyembuhan berbagai penyakit diare, kanker, dan
amandel. Beberapa publikasi hasil penelitian telah
melaporkan efek benalu teh diantaranya sebagai
perbaikan sistem imun (Winarno et al., 2003), dan
hambatan pertumbuhan sel tumor (Nugroho et al.,
2000). Tanaman benalu teh (di benua Eropa disebut

Viscum album L.) yang dalam percobaan bersifat
imunostimulator melalui pengaktifan sel granulosit
dan makrofag yang memberi sifat anti tumor (Achi
2005). Daun dan batang benalu teh mengandung
senyawa alkaloid, flavonoid, trepenoid, glikosida,
triterpen, saponin, dan tanin (Nugroho et al., 2000
dan Tambunan et al., 2003).

Penger,r~tutrak Benalu T ~ ,Fi a m s ~et el.)

Senyawa p o l i f e n o ~ a .~. ; ~ i , , ~ ~ n r ;~h
s - rlavoncrld
yang disintesis oleh tanairIan ,iidiiiyu ~namperbaiki
kesehatan. Kuersetin d m BtlLtsctii~~ i i k a s i d ayang
tersebar pada flavonoid rsci~l~akill~temukail pada
buah dan sayur. Seng.a\\~;iit11 wctird luas b e ~ p e r a r ~
pada perbaikan kesehatai~seliii;ggj. nielljadl pentiilg
dan menarik (Boyer et dl., 2005, L ,la et ul., 2005).
Ikatan dengan protein ;i~engCdziil,~ii~
pelapisan

substansi yang merupah~n h d p d g ~ l a s alltioksidan
flavonoid. Pada kejadian ir,l penaliibahlil~aktivitas
intrinsik dari senyawa, metalil;lisi,;e, ihaian terhadap
protein juga menentukan untuk mts~ripiagciruhiefek
pemberian flavonoid secaia invi- o (.+I-ts,2002).
Penelitian ini bertujuan uiltulr inezigcmbangkan
mekanisine imunomodula~oi d ~ n i bcualu teh,
menggunakan parameter bobot ;elatif grgan lirnfoid
yaitu bursa Fabricius, timus, Jan lilrlpa dari ayam
ras petelur yang diinfeksi MDV onkogcnik. Hasil
penelitian ini diharapkan dbpat membcrikan
informasi tentang potensi benaiu leli strain Jrurrula
oortiana mencegah imunosupresi pada agrarn y ang
diinfeksi MDV onkogenik.

173

d , , l . ~1 ernpat kelompob etrlahuan yaitu : perlakuan
A . riii ;ii ekstrak S. 201 r i ~ ~ l tanpa
rr

infeksi MDV, B
tdilp~ pemberian ekstrab S. oortiana dan tanpa
intehsi h4DV, C diberi Ghs~rah S. oortiann dan
diirtf r,,i h D V , dan 1) tanpa diberi ekstrak
S. 70; i+lL4flL~, diinfeksi h l b k Ekstrak benalu teh
Jiberikdri secara oral ( d i ~ e k o k )sejak ayam berumur
15 hari sampai akhir percobaan, dengan dosis 10
alc'Lg bobot badan yang dilarutkan dalam air
rniilum Ayam diinfeksi deligan virus Marek pada
ullliir 2.0 hari secara intraperitoneal (Cho et al.,
1999) dengan dosis 1.000 TCID5o (total count
illfei.r:>;us dosis 50).
1Jnl~rhinenentukan bobot relatif bursa Fabricius,
timus, dan limpa dilakukan penimbangan bobot
batisrl ayain. Kemudian dilakukan bedah bangkai
dan penimbangan bobot organ bursa Fabrisius,
timus dan limpa, kemudian hasil penimbangan
bobot oikall tersebut dibagi dengan hasi:
penimr,afigan bobot badan masing-masing ayam.
sehingga didspatkan bobot relatif bursa Fabricius,

tiinis, dan liinpa.
Peneli~ian dilakukan dengan menggunakan
Rar~cangan A ~ a kLengkap (RAL). Data dianalisis
dengall Analisis Variansi dan uji lanjut Kontras
Ortogorial (Steel dan Torrie, 199 1) menggunakan
Penelitian dilaksanakan di kantlang p~?t.i.~abtl
progiain SPSS versi 10 (SPSS, 1999).
unggas Fakultas Kedokteran Iiecan, iirstitut
Pertanian Bogor (IPB). Pengamatan efek patologi
anatomi dilaksanakan di Laboratoriunl Patologi
Hasil dan Pembahasan
Fakultas Kedokteran IPB. Ayam percobaan adalah
ayam ras petelur strairi Isa Brown yang diperoleh
Pengaruh Ekstrak Benalu pada Bobot
dari peternakan pembibitan "Manggis Fann" desa
Relatif Organ Limfoid 20 Hari Pasca Infeksi
Tenjoayu Sukabumi, Jawa Barat.
Kinerja sistem imun juga dapat diukur dari
Benalu teh spesies Scurrula oorilniln dipeioleh
bobnt relatif organ limfoid. Bursa Fabricius

dari Perkebunan Teh PTP Hancabuli, Cibuni,
berpeian pada pematangan limfosit B dan timus
Bandung dan ekstraksi dilakuhai~di Labbratorium
Bahan Makanan Ternak, IJnivers~tas Diponegoro,
bzlperan pada pematangan limfosit T, yang
m c r ~ p a k a norgan limfoid primer. Infeksi MDV pada
Telukawur Jepara Jawa Tengah, eks,l.aksi dengan
ajam diawali dengan periode infeksi sitolisis
rnetode reflux menggunakail air settagai pelarut
prod(i:\tif, MDV mengirifeksi limfosit B pada bursa
~~ik 1
(Murtini, 2006). Virus Marek o n k ~ ~ e serotipe
ini diperoleh dari
yang digunakan dalarn peneli~idr~
Fabric ius nlaupun limfosit T pada timus, terjadi
replikasi DNA, sin~esisprotein, dan perbanyakan
Balai Besar Pengawasiin Mutu dali Sertifikasi Obat
Hewan (BPMSOH) Direktorat J e n i i ~ i l lPeternakan,
parlike1 virus. Pada puncak infeksi terjadi sitolisis
Departemen Pertanian, Gununb Sindllr bogor.

dan kenlatian sel, atropi pada bursa fabricius dan
Ayam percobaan secara acak ditempatkali dalam
timus sehingga terjadi imunosupresi, turunnya bobot
kandang, adaptasi ayam percobaan litidk dilakukan
relatik organ limfoid bursa Fabricius, dan timus yang
karena menggunakan ayam umui sdt~,kari (day old
dapat dijadikan sebagai indikator imunosupresi
chicken - DOC). Kandang perc o b a a ~ ~yang
s e b a g ~ akibat
i
dari infeksi MDV.
digunakan adalah sistem group cuges berukuran 60
l'triode infeksi MDV meliputi 3 bentuk, yaitu
x 45 x 30 cm, masing-masing unit tetdiri atas 3 ekor
infr.l.si akut (produktif) yang menimbulkan lisis sel,
sehingga jumlah kandang seluruhnya 20 unit. Pada
dilailjutkan infeksi laten yang bersifat nonproduktif,
penelitian ini digunakan 60 ekor dyam dibagi ke
dan infeksi transforming. Pada infeksi produktif


-

174

ANIMAL PKIODUCTION,Vol. 9, No. 3,2007 : 172 178

terjadi replikasi DNA virus, sintesis protein, dan
menghasilkan partikel virus. Virus menginfeksi dan
merusak limfosit B maupun limfosit T. Slelama
infeksi terjadi sitolisis pada puncak replikasi virus
sehingga
menyebabkan
imunosupresi,
dan
nleningkat kepekaan terhadap infeksi, bersamaan
dengan turunnya bobot relatif bursa Fabricills dan
timus (Calnek et al., 1998, Payne dan Venugopal,
2000, Islam et al., 2002). Replikasi virus lherpes
pada bursa Fabricius dan timus menimbulkan
transien imunosupresi, perubahan sitolitik akut pada
organ ini ditandai dengan atropi. [nfeksi
eksperimental terjadi lesi bursa Fabricius mengalami
degenerasi folikuler, nekrosis limfoid sehingga
mengalami atrofi, dan pembentukan kista. Timus
mengalami atrofi, limfosit hilang baik pada kortek
maupun medula. Benda inklusi intranuklear dapat
muncul pada sel yang mengalami degenerasi (Fadly,
2000). Rataan bobot relatif organ bursa Fabricius
20 hari p.i pada berbagai kelompok perlakuan
benalu teh dan infeksi MDV disajikan pada Tabel 1.
Hasil analisis statistik menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan (P