Marker genetik penentu potensi produksi susu pada sapi perah impor dan lokal di Grati Pasuruan

SUClK MAYLIMDA. Marker Genetik Penentu Potensi Produksi Susu pada Sapi

Perah lmpor dan Lokal di Grati Pasuruan. Dibimbing oleh Muladno, Pallawaruka,
Endang Triwulanningsih dan Adi Sudono.
Tujuan penelitian adalah untuk rnembandingkan polimorfiime gen
Horrnon Pertumbuhan (Growth Hornonel GH) dan Reseptor Horrnon
Pertumbuhan (Growth H o m n e Receptor/ GHR) pada sapi perah impor dan
lokal, serta rnenguji hubungan marker genetik tersebut dengan produksi susu
dan bobot badan sapi perah impor dan lokal di Kecamatan Grati Pasuruan.
Penelitian dilaksanakan di Koperasi Usaha Tani Temak (KUTT) Suka Makmur di
Kecamatan Grati Pasuruan. Ppoduksi susu diukur sebulan sekali dan diestimasi
dengan metode Test Interval AAethod (TIM). Anatisis polimorfisme gen GH dan
GHR dilakukan dengan isolasi DNA, PCR-RFLP menggunakan enzim restriksi
Mspl dan Aluf, serta elektroforesis dengan gel agarosa 2 %. Derajat
polimorfisme dihitung dengan rumus PIC (Po/ymarl,hiclnfbmation Content). Uji
x2 digonakan untuk menguji keseirnbangan Hardy Weinberg. Pengaruh bangsa
dan genotipe terhadap produksi susu dan bobot badan dianalisis dengan Anova
Unbalanced Desbn menggunakan Software Genstat 2000. Hasil peneliian
menunjukkan bahwa frekuensi gen dan genotipe GH dalam keadaan seimbang
rnenurut Hardy Weinberg pada sapi impor, sedangkan pada sapi lokal tidak
seimbang. Frekuensi gen dan genotipe GHR pada sapi impor dalam keadaan

tidak seimbang menurut Hardy Weinberg, sedangkan pada sapi lokal dalam
keadaan seirnbang. Terdapat polimorftsme yang tinggi pada lokus GH dan GHR
pada sapi impor dan lokal(46.62 O h pada sapi irnpor vs 45.5 O h pada sapi lokal
untuk gen GH, 49,02 % pada sapi impor vs 47,12 % pada sapi lokal untuk gen
GHR). Prcduksi susu sapi impor M i h rendah daripada sapi lokal (1800,39 2
844.97 kg vs 2154.60 2 931.93 kg). Genotipe GH AA dan AB berhubungan
dengan produksi susu tinggi pada sapi impor, sedangkan pada sapi lokai semua
genotipe krpengaruh sarna. Saik pada sapi irnpor dan bkal, genotipe GH PA
dan AB berhubungan dengan bobot badan tinggi, sedangkan genotipe BB
berhubungan dengan bobot badan rendah. Genotipe GHR berhubungan dengan
produksi swu pada sapi irnpor maipun lokal. Genotipe CC berhubungan dengan
produksi susu tinggi pada sapi impor, pada sapi lokal genotipe CD dan DD
berhubungan dengan produksi susu tinggi. Genotipe kombinasi GH-GHR
berhubungan dengan produksi susu. Genotipe AACC Oerhubungan dengan
produksi susu tertinggi pada sapi impor, pada sapi tokal berhubungan dengan
produksi susu terendah. Pada sapi lokal, genotipe AADD berhubungan dengan
produksi susu tertinggi.

Kata kunci : p o l i m o r f i genetik, horrnon perturnbuhan, reseptor hormon
pertumbuhan, genotipe