KEBIJAKAN ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH TAHUN 2012 ORGANIZATION OF ISLAMIC COOPERATION (OIC) POLICIES IN FREEZING MEMBERSHIP OF SYRIA

(1)

KEBIJAKAN ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH TAHUN 2012

ORGANIZATION OF ISLAMIC COOPERATION (OIC) POLICIES IN FREEZING MEMBERSHIP OF SYRIA

SKRIPSI

Disusun Oleh : Rabar Thahak Weliana

20110510302

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016


(2)

i SKRIPSI

KEBIJAKAN ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH TAHUN 2012

ORGANITATION OF ISLAMIC COOPERATION (OIC) POLICIES IN FREEZING MEMBERSHIP OF SYRIA 2012

Disusun Oleh: Rabar Thahak Weliana

20110510302

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi:

KEBIJAKAN ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH TAHUN 2012

ORGANITATION OF ISLAMIC COOPERATION (OIC) POLICIES IN FREEZING MEMBERSHIP OF SYRIA 2012

Disusun Oleh :

Rabar Thahak Weliana 20110510302

telah dipertahankan dalam Ujian Pendadaran, dinyatakan LULUS dan disahkan di depan Tim Penguji Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hari/Tanggal : Selasa, 20 Desember 2016 Jam : 16.30 WIB

Tempat : HI.C

Tim Penguji ketua

Dr.Surwandono., M.Si

Penguji I Penguji II

Dra. Mutia Hariati Hussin, M.Si Drs. Djumadi M. Anwar, M.Si


(4)

iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Skripsi ini adalah karya saya Sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila Karya Saya ini terbukti merupakan hasil plagiat karya orang lain, maka saya bersedia di cabut gelar kesarjanaanya

Yogyakarta, 23 Desember 2016 Yang menyatakan


(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Untuk:

Papah Sudiman dan Mamah Pri Astuti

Terima Kasih banyak atas semua pengorbanan dan dedikasihmu

yang telah dilakukan untuk putra semata wayangmu ini. Kalian

adalah orang tua terbaik yang pernah ada. Semoga Allah SWT

senangtiasa menjaga dan merahmati papah dan mamah.. amin I

LOVE YOU MAMAH DAN PAPAH

Calon istri tercinta Lailatul Ulfah Yuliana yang jengkelin dan

ngangenin terimakasih atas motifasinya yang selalu ngenyek

tapi berarti. I LOVE YOU

Haris Ma’ani yang selalu minum kukubima dan telah memberi

saran Judul

Tholib yang selalu cekikikan dan menjadi teman curhatan

Yayan yang selalu mendukungku

Dan teman-teman yang lain : GENDOT, SI MBAH, ARIFIN,

RISANG, DEDEN, EDOT, ANAK AKS,

ANAK-ANAK GCTC, ANAK-ANAK-ANAK-ANAK MURIA MUSANG CLUB,

FALCONERY, ANAK JEJAK INDONESIA, MOTORKU

TERCINTA YANG SETIA MENEMANI, MY PATS ( SI

RAMBO, SI DINO, SI BULUX) DAN TEMAN TEMAN

LAINYA

Semoga

Allah

memberikan

rahmat

kepada

kita


(6)

v KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr.Wb

Puji Syukur atas kenikmatan dan kesempatan yang selalu diberikan oleh Allah SWT serta atas kehadirat-Nya ditengah-tengah perjalanan hidup hamba-nya. Shalawat serta salam telah tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW yang cintanya senang tiasa terpancar sehingga terciptalah kedamaian dan ketentraman sebagaimana yang telah diajarkannya.

Atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ KEBIJAKAN ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH TAHUN 2012” untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada kesempatan ini saying ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.Surwandono M.Si selaku pembimbing saya yang sangat sabar dalam membimbing penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

2. Bapak Prof. Dr. H Bambang Cipto, MA selaku Rektor UMY 3. Bapak Dr. Ali Muhammad, MA selalu dekan FISIPOL 4. Ibu Dr. Nur Azizah, M.Si selaku KAJUR

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Hubungan Internasional UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

6. Bapak Jumari, Pak Waluyo,Pak Ayub dan Pak Nur yang menjawab berbagai pernyataan mengenain administrasi di kampus.

Terima kasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu yang tidak biasa saya sebutkan namanya satu persatu. Semoga Allah membalas semua kebaikan.. amin

Yogyakarta, 23 Desember 2016 Peneliti


(7)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 2

C. Latar Belakang ... 2

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Kerangka Pemikiran ... 8

F. Hipotesis ... 12

G. Tujuhan Penelitian ... 13

H. Ruang Lingkup Penelitian ... 13

I. Metode Penelitian... 13

J. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II DINAMIKA POLITIK KEANGGOTAAN SURIAH A. Sejarah Singkat Lahirnya Organisasi Kerjasama Islam ... 16

B. Tujuan Dan Prinsip Organisasi ... 17

C. Negara Anggota OKI ... 19

D. Struktur Organisasi ... 24

E. Badab-Badan Utama Dalam OKI... 25

F. Komite Tetap ... 32

G. Badan-Badan subside ... 37

H. Syarat-Syarat Menjadi Anggota OKI ... 38

I. Peranan Organisasi Kerjasama Islam ... 39

J. Pedoman Pembuatan Kebijakan Dalam OKI ... 41

BAB III PENJELASAN TENTANG KONFLIK DI NEGARA SURIAH DAN LANGKAH OKI DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH A. Sejarah Terbentuknya Negara Suriah... 43

B. Situasi Sebelum Terjadinya Konflik di Suriah... 45


(8)

vii

D. Aktor Dalam Konflik Suriah ... 53

E. Keanggotaan Suriah di OKI ... 57

F. Keterlibatan OKI Dalam Masalah Konflik di Suriah ... 58

G. Langkah-langkah OKI Dalam Mengatasi Konflik Suriah ... 59

H. Keputusan OKI Dalam Pembekuan Keanggotaan Suriah ... 61

I. Reaksi Suriah Pasca Dibekukan Keanggotaan Dari OKI ... 63

J. Penolakan Iran Terhadap Pembekuan Keanggotaan Suriah Oleh OKI 64 K. Dampak Status Keanggotaan Suriah Dibekukan Oleh OKI ... 66

BAB IV Alasan-Alasan Pembekuan keanggottan Suriah Oleh OKI A. OKI Beranggapan Jika Akan Mengganggu Kestabilan Dunia Islam 74 B. Terjadinya Peningkatan KapasitasRepresif di Dalam Konflik ... 77

C. Suriah Telah Merongrong Kenaggotaan di Dalam OKI... 83

BAB V KESIMPULAN ... 86

... DAFTAR PUSTAKA ... 89


(9)

Abstract

This article is intended to explain why OKI freeze Syria's membership. Syrian political dynamic membership, the beginning of the conflict, and step Freezing Membership OIC in Syria, the reasons for freezing the Syrian Membership by OKI. To resolve the conflict in Syria OIC decided to freeze Syrian keanggottan because the value has violated the principles contained in the OIC institutions.


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul

Pada saat ini kondisi dan situasi serta perkembangan teknologi di dunia semakin berkembang, hal ini akan terus mangalami banyak perubahan dan akan berdampak terhadap adanya suatu permasalahan baru baik dalam hal kebudayaan, politik, sosial dan perekonomian. Di setiap negara dibelahan dunia mengharapkan suatu sikap ketergantungan untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada. Saat kita membicarakan masalah tersebut maka kita bicara masalah system politik global. Pada saat ini kegiatan politik yang meningkat dalam system global memerlukan sebuah wadah atau forum untuk dapat menyelesaikannya, maka sebuah organisasi internasional perlu dibuat untuk dapat meyelesaikan suatu permasalahan yang sedang terjadi.

Pada saat ini yang menjadi salah satu permasalahan dunia Internasional adalah peritiwa konflik yang sedang terjadi di Suriah yang telah terjadi sejak tahun 2011-2012, memaksa pemerintah Suriah untuk menyalurkan permasalahan atau konflik tersebut dan membutuhkan bantuan untuk dapat mencari jalan keluar dalam proses perdamaian kepada sebuah organisasi internasional yang membutuhkan perhatian masyarakat global atas konflik Suriah. OKI merupakan kepanjangan dari Organisasi Kerjasama Islam adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Islam dan negara-negara-negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.sebelum berganti nama organisasi kerjasama islam OKI memakai nama organisasi konfrensi Islam. Selain itu OKI adalah salah satu organisasi internasional terbesar nomer 2 setelah PBB dan organisasi Islam terbesar. Yang merupakan salah satu forum untuk menyalurkan dan menyelesaikan konflik di Suriah.


(11)

2

Dari penjelasan tersebut maka dipilihnya judul “KEBIJAKAN ORGANISASI KERJASAMA ISLAM (OKI) DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH TAHUN 2012”. Melihat konflik yang sedang melanda Suriah yang saat ini telah menjadi sorotan dunia yang mengharapkan sebuah penyelesaian bersama OKI sebagai sebuah organisasi internasional yang salah satunya bertujuan berusaha menghapuskan perbedaan rasial, kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, serta masalah diskriminasi dan lebih utamanya menciptakan perdamaian dan keamanan internasional.

B. Tujuan Penulisan

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Sebagai syarat mendapatkan gelar strata satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Mengetahui mengapa OKI mengajukan opsi pembekuan keanggotaan Suriah

C. Latar Belakang Masalah

Konflik merupakan suatu masalah sosial yang timbul karena ada perbedaan pendapat maupun pandangan yang terjadi dalam masyarakat atau di dalam sebuah negara. Penyebab terjadinya konflik biasanya karena tidak adanya rasa toleransi dan saling mengerti kebutuhan masing-masing individu. Dalam pengertian konflik ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai konflik. Menurut Robbins konflik adalah suatu proses dimana suatu pihak merasa dirugikan dan pihak tersebut telah memberikan efek negatif kepada pihak lainnya, sedangkan menurut Alabaness konflik adalah sebuah keadaan dimana antara pihak yang bermasalah tidak mencapai tujuan dan kesepakatan yang ada sehingga hal ini bisa mencampuri urusan masing-masing pihak.


(12)

3

Dari kedua pendapat tentang konflik yang disampaikan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konflik merupakan suatu proses dimana ada keadaan yang terus berubah dan ada banyak kepentingan yang butuh penyelesaian sehingga bisa menyamakan persepsi agar tidak ada konflik parah yang bisa merusak hubungan kedua belah pihak.1

Organization of Islamic Conference atau Organisasi Kerjasama Islam (OKI) merupakan sebuah organisasi yang didirikan oleh negara-negara Islam dan mayoritas berpenduduk Islam di seluruh dunia. Di dirikan pada 25 September 1969 di Rabat, Maroko. Lahirnya OKI di latar belakangi oleh terjadinya peristiwa pembakaran Masjidil Aqsha di kota Yerusalem oleh pihak Israel yang terjadi pada tanggal 21 Agustus 1969. Hal ini mendapatkan kecaman dari negara-negara Islam di dunia.2 Terbentuknya organisasi ini di landasi atas dasar norma atau prinsip untuk mengelola konflik serta masalah yang mencakup berbagai bidang dalam dunia internasional khususnya di negara Islam. Namun OKI tidak mempunyai otoritas terhadap penentu pengambilan keputusan negara anggotanya. Dalam piagam kelembagaan OKI tercatat bahwa OKI berpegang pada prinsip-prinsip non-intervensi dalam hal-hal yang merupakan hak yuridiksi suatu negara.

Saat ini permasalahan konflik yang menjadi sorotan dunia internasional adalah permasalahan konflik yang sedang terjadi di negara timur tengah khususnya konflik yang sedang terjadi di negara Suriah yang sampai saat ini belum reda dan bahkan menimbulkan banyak korban jiwa. Terjadinya konflik di negara Suriah merupakan efek domino dari terjadinya fenomena Arab Spring yang di kawasan afrika dan sebagian kawasan timur tengah. Arab Spring merupakan gelombang protes dan pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat pro-demokrasi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara terhadap rezim-rezim otoriter di wilayah tersebut yang dimulai sekitar tahun 2010

1

http://genggaminternet.com/pengertian-konflik-faktor-penyebabnya-dan-macam-macamnya

2


(13)

4

sampai dengan 2011.3 Arab Spring sendiri berawal dari digulingkanya presiden Tunisia Zine Abidin Bin Ali pada 14 Januari 2011 yang kemudian menjalar ke Mesir dan Libya. Kondisi Suriah yang pada saat mengalami masalah ekonomi dan banyaknya pengangguran serta kemiskinan yang merupakan faktor internal dari aksi demotrasi Suriah yang mana rakyat Suriah menuntut kebebasan, kemakmuran, HAM dan perubahan ekonomi politik dan ekonomi.

Konflik di Suriah bermula dari sebuah gambar grafity di dinding bangunan sekolah yang di gambar oleh sekelompok anak-anak yang berjumlah 15 orang di sebuah sekolah di kota kecil Deraa yang gambar tersebut bertuliskan “ Rakyat menginginkan atau menumbangkan rezim” yang terjadi pada tanggal 6 Maret 2011. Yang melatar belakangi anak-anak tersebut membuat graffiti dinding itu adalah setelah mereka menonton berita di tv yang membahas revolusi di Mesir. Namun tulisan semangat revolusi tersebut membuat prsiden Bashar al-Assad tidak suka sehingga memerintahkan aparat Suriah untuk menangkap ke 15 anak-anak tersebut karena di anggap akan mengancam pemerintahanya. Setelah itu pihak aparat Suriahpun menangkap dan menahan 15 orang anak sekolah yang di anggap membuat coretan di dinding tersebut. Bahkan tidak hanya ditangkap dan ditahan, anak-anak tersebut juga mendapat banyak sekali siksan. Perlakuan pemerintah terhadap anak tersebutlah yang membuat keluarga bahkan suku mereka menjadi sangat marah.4 Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gelombang demostrasi besar-besaran di Suriah.

Rezim Bashar Al-Assad ini dibangun atas empat pilar yang merupakan pilar-pilar rezim ayahnya yaitu : pertama adalah kekuasaan ditangan klan Al-Assad Kekuatan militer dan lumbung bisnis dikuasai oleh klan sehingga mampu menciptakan soliditas di dalam lingkaran kekuasaan, kedua adalah mempersatukan kaum minoritas AlawiteMeski jumlahnya hanya 11 persen, mereka

3

http://www.kompasiana.com/margianta/arab-spring-amerika-serikat-dan-masa-depan-demokrasi_559a57c70523bdd408a31136 di akses pada 6 Juli 2015

4


(14)

5

relatif solid. Di sini dapat terlihat betapa dekatnya hubungan antara Suriah dan Iran pasca revolusi 1979 yang keduanya dikendalikan oleh faksi Syiah yang secara ideologis mempunyai kedekatan, ketiga adalah mengontrol seluruh aparatur militer dan intelijen. Sejak berkuasa, rezim ini telah menerapkan darurat militer yang memberikan mandat kepada rezim yang berkuasa untuk membonsai dan membunuh kalangan oposisi dengan mengatasnamakan stabilitas politik dan keamanan nasional dan terakhir yang, keempat adalah memonopoli Partai Ba’ath atas sistem politik Partai dimana partai ini mempunyai latar historis yang kuat dan basis massa yang riil. Bahkan, melalui partai ini pula Al-Assad berhasil merekrut kaum Sunni agar aktif berpartisipasi di dalam politik praktis meski tidak menempati posisi strategis. Intinya, melalui partai inilah Al-Assad mendapatkan legitimasi politik yang kuat dari rakyat.5 Presiden Bashar Al-Assad juga memberlakukan undang-undang darurat dengan cara meningkatakan kapasitas represif dan menekan setiap bentuk perlawanan yang dinilai tidak memihak terhadap pemerintah dan aspirasi politik yang dinilai berseberangan dengan presiden Bashar Al-Assad. Pihak pemerintah Suriah didominasi oleh Alawit Muslim Syiah, sedangkan dari pihak oposisi didominasi oleh Muslim Sunni. Presiden Bashar Al-Assad dilaporkan didukung oleh Alawi dan paling banyak adalah orang-orang beragama Kristen di negara Suriah6

Sebelumnya pada tahun 2004 presiden Bashar Al-Assad pernah mengerahkan kekuatan militernya untuk menumpas pendemo etnis Kurdi. Hasilnya tidak hanya pendemo yang diredam melainkan lusinan jiwa melayang. Perilaku pemerintah Suriah seperti inilah yang membuat Negara Suriah terkucilkan dari pergaulan Internasional.7

5http://nasional.kompas.com/read/2013/01/13/0321582/Drama.Musim.Semi.di.Suriah diakses pada 13 Januari

2013

6

Trias Kuncahyono, Musim Semi Suriah, hlm. 78- 81

7


(15)

6

Pada awal Februari, situs-situs sosial media baik dalam maupun luar Suriah, menyerukan dilakukannya “Day of Rage” akibatnya terjadilah demonstrasi besar-besar hampir diseluruh wilayah negara Suriah yang terjadi pada tanggal 4 dan 5 Februari masyarakat yang turun kejalan untuk demo menuntut ke pemerintah Suriah untuk segera melakukan pembaharuan, reformasi dengan harapan seruan “Day of Rage”. Akan tetapi sejumlah kalangan di Suriah diperingatkan oleh pihak keamanan Suriah agar jangan melakukan demontrasi lagi, tidak hanya diperingatkan tetapi juga diancam. Terjadinya konflik di Suriah ini telah menimbulkan banyak korban jiwa yang tewas merupakan warga sipil dan anak-anak. Banyak sekali jenazah bergeletakan dijalan, namun tidak ada mayarakat berani mengevakuasi jenazah-jenazah itu karena mereka takut ditembak oleh tentara pemerintah Suriah.

OKI sebagai bagian dari organisasi internasional ikut turun tangan dalam menyelesaikan masalah konflik di Negara Suriah terlebih lagi Suriah merupakan bagian dari keanggotaan OKI. Dalam kapasitasnya OKI sebagai penengah yang dalam menyelesaikan masalah anggotanya dengan cara damai dan diplomatis sehingga atas usulan raja Abdullah dari Arab Saudi maka diselenggarakanlah KTT yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai 15 Agustus 2012 dengan agenda utama yang membahas masalah yang sedang melanda di Suriah ,Palestina, situasi terakhir Muslim Rohingya dan situasi di Mali.8 Dalam sidang KTT tersebut akhirnya membuahkan sebuah keputusan untuk membekukan keanggotaan Suriah di OKI.

8


(16)

7 D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas pokok permasalahan yang muncul adalah: Mengapa OKI mengajukan opsi pembekuan keanggotaan Suriah ?

E. Kerangka Pemikiran

Fakta yang menunjukan bahwa mayoritas Negara anggota OKI hingga saat ini dihadapkan pada suatu permasalahan konflik yang merupakan sebuah fenomena dalam dunia internasional yang menuntut adanya sebuah penyelesaian, sebagai salah satu lembaga antar pemerintah yang besar, OKI diharapkan untuk segera bertindak yang merujuk pada prinsip-prinsip dan tujuan OKI.9 Atas dasar inilah penulis menggunakan teori rezim internasional karena di rasa cocok dalam penulisan skripsi ini. Rezim internasional adalah suatu tatanan yang berisi kumpulan prinsip, norma, aturan, proses pembuatan keputusan, yang bersifat eksplisit (tegas) maupun implisit (SAMAR-SAMAR), dan saling berkaitan dengan ekspektasi (Harapan) atau pengharapan aktor-aktor dan memuat kepentingan aktor tersebut dalam Hubungan Internasional. Menurut Andreas Hasenclever, Peter Mayer, dan Volker Rittberger yang mencirikan perspektif teoretis studi rezim internasional yang didasarkan pada subjek utama analisis, yakni kepentingan, kekuasaan, dan pengetahuan. Realisme yang mendasarkan pada power sebagai kunci variabelnya, neoliberalisme yang mendasarkan analisisnya pada konstelasi kepentingan dan kognitivisme yang mendasarkan pada dinamika pengetahuan, komunikasi dan identitas. Tiap pemikiran tersebut memiliki perbedaan pandangan pada asal mula, kekuatan, dan konsekuensi rezim internasional.

9


(17)

8

Realisme menekankan pada kapasitas power relative sebagai penjelasan sentral variabel dan titik sensitif negara dalam aspek distribusi kerjasama dan rezim. Realisme menganggap negara sebagai aktor yang mempertimbangkan apa yang dilakukan oleh kompetitornya dimana fokus utama mereka adalah kelangsungan hidup dan kemandirian negaranya. Sebagai konsekuensinya, kerjasama dengan basis peraturan akan lebih sulit untuk dilakukan. Realis berfokus pada power

yang mengatur rezim. Realis ragu apabila tidak terdapat suatu negara hegemon yang mengatur rezim, stabilitas dalam rezim tersebut akan sulit dicapai. Dengan adanya rezim yang kuat, efisiensi, stabilitas dan hirarki dapat diatur secara maksimal. Namun ada atau tidaknya hegemoni dalam suatu rezim tidak dapat dijadikan sebagai rumusan tunggal yang menjustifikasi suatu rezim akan hancur. Sesuai dengan analisis Keohane yang berpendapat rezim internasional masih dapat bertahan tanpa adanya eksistensi negara hegemoni. Adanya kekhawatiran hegemon lebih mementingkan kepentingannya mengakibatkan kerjasama antar negara tidak selalu terjalin di bawah pengawasan hegemon. Kerjasama yang terjalin di bawah rezim internasional dirasa lebih aman dan stabil. Hal tersebut terkait dengan fungsi rezim sebagai fasilitator kerjasama yang bersifat desentralisasi. Di mana dalam KTT yang di gelar OKI mempunyai kekuatan untuk memutuskan membekukan keanggotaan Suriah.


(18)

9

Neoliberal berpendapat untuk menganalisis suatu rezim dapat digunakan basis penciptaan, pemeliharaan dan hilangnya kepentingan bersama antar aktor. Neoliberal pada dasarnya mengakui bahwa kerjasama dipengaruhi oleh hubungan kekuasaan, tetapi berbagai kumpulan konvergen kepentingan dan harapan para aktor tidak dapat begitu saja diabaikan. Kaum neoliberal menempatkan kepentingan dan kekuasaan pada posisi yang sama pentingnya. Institusi sosial, termasuk rezim internasional, tumbuh dari interaksi kepentingan para aktor untuk mengkoordinasikan perilaku mereka untuk membuat suatu kerjasama. Dalam pendekatan ini, rezim internasional dipandang sebagai perangkat yang memfasilitasi perjanjian dengan memberikan aturan, norma-norma, prinsip-prinsip, dan prosedur yang membantu pelaku untuk mengatasi hambatan seperti ketidakpastian dan biaya transaksi tinggi yang mungkin dihasilkan. Neoliberalisme melihat bahwa walaupun negara cenderung untuk tidak menaati kewajibannya, tetapi negara tetap akan berpikir dua kali untuk melakukan kecurangan. Negara akan menghancurkan reputasinya sendiri dan kehilangan kepercayaan dari negara lain yang pada akhirnya akan menyulitkan dirinya untuk bekerjasama dengan negara lain. Rezim mengurangi kemungkinan para aktor untuk dieksploitasi atau dicurangi oleh pihak lainnya. Dari analisis ini dapat dihubungkan dengan masalah yang sedang di hadapi Suriah, di mana para anggota OKI disini mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan masalah konflik yang kini sedang terjadi, dan OKI mendesak agar segera di hentikanya krisis Suriah ini.

Kognitivis menjelaskan disiplin ilmu politik internasional dalam variabel ide dan pengetahuan. Kognitivis menolak pandangan realis dan neoliberalis yang menganggap identitas dan kepentingan negara secara eksogenus telah ada. Kognitivisme berpendapat bahwa proses pengambilan keputusan dibentuk oleh variabel normative dan kausal kepercayaan. Proses pemahaman suatu negara dan tujuan yang direfleksikan dalam kebijakan luar negeri mereka


(19)

10

merupakan analisis yang penting. Pada akhirnya pandangan neoliberal dan realisme perlu ditambahkan analisis yang berfokus pada “distribusi pengetahuan” yang mengatur identitas dan membentuk preferensi pilihan aktor. Kognitivis lemah merupakan pelengkap teori mainstream rezim internasional. Mereka tidak menentang secara eksplisit inti ontologism asumsi rasionalitas teori mainstream, namun kognitivis lemah mencoba membuka kotak hitam yang membangun identitas dan kepentinga para aktor dan menambahkan beberapa asumsi baru ke dalam asumsi teori mainstream rezim internasional. Permintaan terhadap rezim tergantung pada persepsi aktor terhadap masalah internasional yang dihasilkan oleh kausal dan kepercayaan normative.

Kognitivis kuat mempertanyakan kelayakan perspektif mainstream dalam studi rezim internasional. Mereka berpendapat di dalam rezim internasional tertanam struktur normatif yang lebih komprehensif dari sebuah masyarakat internasional. Lebih jauh, kognitivis kuat berfokus pada legitimasi perintah normatif, pentingnya peran komunikasi antar subjek, proses pemebentukan identitas dalam hubungan internasional dan kekuatan konservatif struktur sejarah. Semua konsep ini mengacu pada pengoperasian dari fakta sosial (Emile Durkheim) yang tidak hanya di luar jangkauan manipulasi individu, tetapi kondisi yang diperlukan untuk individualitas dan otonomi dalam politik internasional. Kognitivis kuat menganut sebuah teori ontologi yang menekankan ketergantungan identitas negara dan pengetahuan terhadap institusi internasional dan menghubungkan pembentukan dan pemeliharaan rezim internasional khusus dengan identitas negara.10 Disini untuk mengakhiri konflik yang terjadi di Suriah OKI menggelar KTT di Arab saudi yang di ikuti Negara anggota OKI untuk membahas masalah krisis Suriah

10


(20)

11 F. Hipotesis

Setelah menganalisis berbagai data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti sebelumnya dan mengarah pada rumusan masalah yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah OKI membekukan keanggotaan Suriah karena :

1. Terjadinya peningkatan Suriah dalam kapasitas represif terhadap kelompok oposan.

2. Kelembagaan OKI yang sebetulnya lemah jika di rongrong oleh Suriah di kawatirkan tidak dipercaya lagi oleh anggota yang lain OKI sehingga sebelum koleps harus dibekukan.

3. Suriah akan mengganggu kestabilan di dunia Islam.

G. Tujuan Penelitian

Adapun tujuhan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa dari banyak opsi OKI mengajukan opsi membekukan keanggotaan Suriah.

H. Ruang Lingkup Penelitian

Di dalam penelitian ini akan menjelaskan mengapa OKI mengajukan opsi membekukan keanggotaan Suriah. Dalam penelitian yang dilakukan ini di batasi oleh data-data.

I. Metode Penelitian

Dalam menyusun penulisan skripsi ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melalui buku, koran, makalah dan internet sebagai sumber untuk mengkaji masalah yang sedang di teliti.


(21)

12

BAB I

Yang berisi alasan pemilihan judul, tujuhan penelitian, latar belakang, rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesis, tujuhan penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II DINAMIKA POLITIK KEANGGOTAAN DALAM OKI

Di bab ini dijelaskan tentang dinamika politik di dalam keanggotaan OKI yang akan menjelaskan tentang sejarah lahirnya OKI, tujuhan dan prinsip OKI, negara anggota OKI, badan utama dalam OKI, syarat menjadi anggota OKI, peranan OKI, pedoman pembuatan kebijakan dalam OKI.

BAB III PENJELASAN TENTANG KONFLIK DI NEGARA SURIAH DAN LANGKAH OKI DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH

Bab ini berisi tentang bagaimana sejarah suriah, awal terjadinya konflik dan langkah-langkah OKI dalam membekukan keanggotaan Suriah.

BAB IV PENJELASAN TENTANG ALASAN-ALASAN PEMBEKUAN

KEANGGOTAAN SURIAH OLEH OKI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai alasan mengapa Suriah dibekukan keanggotaanya oleh OKI.

BAB VPENUTUP


(22)

15 BAB II

DINAMIKA POLITIK KEANGGOTAAN DALAM OKI

Pada saat ini banyak sekali terjadi aksi kekerasan antar Negara ataupun konflik di dalam negeri itu sendiri sehingga para pemimpin Negara di dunia membentuk begitu banyak organisasi internasional untuk menanggulangi masalah tersebut. Akan tetapi sering kali dalam sebuah organisasi terdapat kepentingan-kepentingan kelompok tertentu atau anggota organisasi yang telah membuat kesepakatan bersama. Dari berbagai organisasi yang di bentuk, OKI (Organisasi Kerjasama Islam) agak sedikit berbeda dari organisasi kebanyakan.

hal ini dikarenakan dasar dari terbentuknya OKI itu sendiri telah ada sejak dari 14 abad yang lalu yaitu ketika komunitas muslim berdiri untuk pertama kalinya dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. Dalam bab ini akan di bahas mengenai hal-hal mengenai OKI lebih lanjut agar lebih mengerti apa dan bagaimana OKI itu bekerja sebagai suatu organisasi internasional.


(23)

16

A. Sejarah Singkat Lahirnya Organisasi Kerjasama Islam

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non militer yang didirikan di Rabat, Maroko pada tanggal 25 September 1969. Dipicu oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsha yang terletak di kota Al Quds. (Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 telah menimbulkan reaksi keras dunia, terutama dari kalangan umat Islam. Saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengorganisir dan menggalang kekuatan dunia Islam serta mematangkan sikap dalam rangka mengusahakan pembebasan Al Quds.1

Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko, dengan Panitia Persiapan yang terdiri dari Iran, Malaysia, Niger, Pakistan, Somalia, Arab Saudi dan Maroko, terselenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam yang pertama pada tanggal 22-25 September 1969 di Rabat, Maroko. Konferensi ini merupakan titik awal bagi pembentukan Organisasi Konferensi Islam (OKI).2

Secara umum latar belakang terbentuknya OKI sebagai berikut :

Tahun 1964 : Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Mogadishu timbul suatu ide untuk menghimpun kekuatan Islam dalam suatu wadah internasional.

Tahun 1965 : Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di Jeddah Saudi Arabia yang mencetuskan ide untuk menjadikan umat Islam sebagai suatu kekuatan yang

1 Pandi_Eks, Kerjasama Multilateral Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Scribd. 2


(24)

17

menonjol dan untuk menggalang solidaritas Islamiyah dalam usaha melindungi umat Islam dari zionisme khususnya.

Tahun 1967 : Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh karenanya solidaritas Islam di negara-negara Timur Tengah meningkat.

Tahun 1968 : Raja Faisal dari Saudi Arabia mengadakan kunjungan ke beberapa negara Islam dalam rangka penjajagan lebih lanjut untuk membentuk suatu Organisasi Islam Internasional.

Tahun 1969 : Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al Agsha. Peristiwa tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan umat Islam terhadap Zionis Israel.

Seperti telah disebutkan diatas, tanggal 22-25 September 1969 diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Islam di Rabat, Maroko untuk membicarakan pembebasan kota Jerusalem dan Masjid Al Aqsa dari cengkeraman Israel. Dan OKI sendiri telah berdiri melalui KTT yang telah diseleggarakan ini.

B. Tujuan Dan Prinsip Organisasi 1. Tujuan Organisasi

Pada umumnya tujuan didirikanya sebuah organisasi adalah untuk mengumpulkan beberapa sumber daya dunia Islam yang berguna untuk mempromosikan kepentingan mereka dan mengkonsolidasikan semua upaya negara tersebut untuk berbicara dalam satu bahasa yang sama agar dapat memajukan perdamaian dan


(25)

18

keamanan dunia muslim. Didirikanya OKI bertujuan untuk memperkokoh solidaritas Islam diantara negara anggotanya, memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan iptek.

Pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) yang ke III pada bulan februari 1972. Telah terbentuk piagam organisasi yang berisikan tujuan OKI yakni :

a. Memperkuat/memperkokoh

1. Solidaritas diantara negara anggota OKI

2. Kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan iptek

3. Memperjuangan umat muslim untuk melindungi kehormatan kemerdekaan dan hak- haknya

b. Aksi bersama

1. Melindungi tempat suci umat Islam

2. Memberi semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam

memperjuangkan haknya dan kebebasan untuk mendiami daerahnya yang di kuasai Israel

c. Kerjasama

1. Menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan 2. Menciptakan suasana yang menguntungkan dan saling pengertian


(26)

19 3. Prinsip Organisasi Kerjasama Islam

Sebagai sebuah organisasi OKI mempunyai sebuah prinsip-prinsip, yang di gunakan sebagai sebuah (dasar untuk) mencapai tujuan diatas, negara-negara anggota OKI menetapakan 5 prinsip yakni3 :

1. Persamaan mutlak antara negara-negara anggota. __

2. Menghormati hak untuk menentukan nasib sendiri dan tidak ikut campur tangan dalam setiap masalah-masalah dalam negeri negara anggota . 3. Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah negara

masing-masing anggota.

4. Setiap persengketaan yang terjadi diselesaikan dengan cara-cara perdamaian seperti dengan cara perundingan, mediasi, rekonsilidasi dan arbirtasi.__

5. Menjauhi dari upaya menekan atau menggunakan perlawanan kekerasan terhadap integritas wilayah, kesatuan nasional atau kemerdekaan politik negara anggota.__

C. Negara Anggota OKI

OKI mempunyai anggota berjumlah 57 negara serta negara pengamat. Berikut ini adalah Negara-negara yang tergabung dalam OKI.

3 Organization of Islamic Cooperation, OIC Charter, 2011, (diakses pada Desember, 2011); tersedia


(27)

20

Negara Anggota Bentuk Pemerintahan Tahun Bergabung

Afganistan Republik 1969

Aljazair Republik 1969

Arab Saudi Kerajaan 1969

Chad Republik 1969

Guinea Republik 1969

Indonesia Republik 1969

Iran Republik 1969

Kuwait Kerajaan 1969

Lebanon Republik 1969

Libya Republik 1969

Malaysia Kerajaan 1969


(28)

21

Maroko Kerajaan 1969

Mauritania Republik 1969

Mesir Republik 1969

Niger Republik 1969

Pakistan Republik 1969

Palestina Republik 1969

Senegal Republik 1969

Sudan Republik 1969

Somalia Republik 1969

Tunisia Republik 1969

Turki Republik 1969

Yaman Republik 1969


(29)

22

Bahrain Kerajaan 1972

Oman Kerajaan 1972

Qatar Kerajaan 1972

Suriah Republik 1972

Uni Emirat Arab Kerajaan 1972

Sierra Leone Republik 1972

Bangladesh Republik 1974

Gabon Republik 1974

Gambia Republik 1974

Guinea-Bissau Republik 1974

Uganda Republik 1974

Burkino Faso Republik 1974


(30)

23

Irak Republik 1975

Komoro Republik 1976

Maladewa Republik 1976

Djibouti Republik 1978

Benin Republik 1983

Brunei Darussalam Kerajaan 1984

Nigeria Republik 1986

Azerbaijan Republik 1992

Albania Republik 1992

Kirgizstan Republik 1992

Tajikistan Republik 1992

Turkmenistan Republik 1992


(31)

24

Kazakhstan Republik 1995

Uzbekistan Republik 1996

Suriname Republik 1996

Togo Republik 1997

Guyana Republik 1998

Pantai Gading Republik 2001

D. Struktur Organisasi

Dalam melakukan mobilisasi organisasinya, OKI memilki beberapa struktur organisasi yang memiliki fungsi-fungsinya masing-masing. Didalam OKI, struktur organisasi dibagi menjadi 4 bagian, yaitu Badan-Badan Utama, Komite Khusus, Badan Subsider, dan Organ-Organ Khusus.4 Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

4 Organization of Islamic Cooperation, Organization Sturcture Of The OIC , 2012, (diakses pada 07


(32)

25 E. Badan-Badan Utama Dalam OKI

1. Konferensi Para Raja dan Kepala Negara/ Pemerintah (The Conference of Kings of State and Government).

Koferensi ini merupakan badan tertinggi dalam organisasi ini, karena berada langsung pembahasannya oleh Para Raja dan Kepalan Negara. Pada awalnya, badan ini melakukan sidang jika dalam pembahasannya dipandang menyangkut langsung kepentingan dunia Islam, sehingga perlu dilakukan koordinasi dan pengkajiaan terhadap kebijakan-kebijakan yang dilakukan. Akan tetapi dalam KTT III di Mekkah pada bulan Januari 1981 diputuskan bahwa KTT diadakan tiap tiga tahun sekali untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang diambil OKI dalam menghadapi permasalahan yang ada.


(33)

26

Dalam rekaman sejarah, Sejak berdirinya, OKI telah menyelenggarakan 10 (sepuluh) kali KTT, yaitu :

1. KTT I : Rabat, Maroko, 22-25 September 1969 2. KTT II : Lahore, Pakistan, 22-24 February 1974

3. KTT III : Mekkah, Saudi Arabia, 25-28 January 1981 4. KTT IV : Casablanca, Maroko, 16-19 January 1984 5. KTT V : Kuwait, 26-29 January 1987

6. KTT VI : Dakar, Senegal, 9-11 Desember 1991. 7. KTT VII : Casablanca, Maroko, 13-15 Desember 1994 8. KTT VIII : Teheran, Iran, 9-11 Desember 1997.

9. KTT IX : Doha, Qatar, 12-13 November 2000

10. KTT X : Kuala Lumpur, Malaysia, 16-17 Oktober 2003

2. Konferensi Para Menteri Luar Negeri (The Islamic Conference of Ministers of Foreign Affairs)

Konferensi Para Menteri Luar Negeri (KTM), dalam artikel V Piagam OKI diadakan sekali dalam setahun. Pertemuan KTM ini dimaksudkan untuk memeriksa dan menguji hasil-hasil yang telah dicapai (progress report) dari implementasi atas


(34)

27

keputusan-keputusan yang ada dalam kebijakan yang diambil pada pertemuan puncak yang dilaksanakan KTT.

KTM sebenarnya tidak hanya dilaksanakan satu tahun sekali, jika dianggap penting, KTM Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan satu atau beberapa negara anggota atau diminta oleh Sekretaris Jenderal dengan persetujuan mayoritas dua per tiga negara anggota. KTM juga memiliki hak untuk disidangkannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Dalam perjalanannya telah dilangsungkan 30 kali KTM dengan negara penyelenggara (tuan rumah) sebagai berikut :

1. KTM I : Jeddah, Saudi Arabia, Maret 1970 2. KTM II : Karachi, Pakistan, Desember 1971

3. KTM III : Jeddah, Saudi Arabia, February ± Maret 1972

4. KTM IV : Bengazi, Libya, 24-26 Maret 1973

5. KTM V : Kuala Lumpur, Malaysia, 21-25 Juni 1974 6. KTM VI : Jeddah, Saudi Arabia, 12-17 Juli 1975

7. KTM VII : Istanbul, Turki, 12-15 Mei 1976 8. KTM VIII : Tripoli, Libya, 16-22 Mei 1977


(35)

28

10. KTM X : Fez, Maroko, Mei 8-12 Mei 1979 11. KTM XI : Islamabad, Pakistan, 17-22 Mei 1980

12. KTM XII : Baghdad, Irak, 1-5 Juni 1981

13. KTM XIII : Niamey, Nigeria, 22-26 Agustus 1982 14. KTM XIV : Dhaka, Bangladesh, 6-11 Desember 1983

15. KTM XV : Sana'a, Yaman Utara, 18-22 Desember 1984 16. KTM XVI : Fez, Maroko, 6-10 Januari 1986

17. KTM XVII : Amman, Jordania, 21-25 Maret 1988 18. KTM XVIII : Riyadh, Saudi Arabia, 13-16 Maret 1989

19. KTM XIX : Kairo, Mesir, 31 Juli ± 5 Agustus 1990 20. KTM XX : Istanbul, Turki, 4-8 Agustus 1991 21. KTM XXI : Karachi, Pakistan, 25-29 April 1993

22. KTM XXII : Casablanca, Maroko, 10-12 Desember 1994 23. KTM XXIII : Conakry, Guinea, 9-12 Desember 1995

24. KTM XXIV : Jakarta, Indonesia, 9-13 Desember 1996 25. KTM XXV : Doha, Qatar, 15-17 Maret 1998


(36)

29

27. KTM XXVII : Kuala Lumpur, Malaysia, 27-30 Juni 2000 28. KTM XXVIII : Bamako, Mali, 25-29 Juni 2001

29. KTM XXIX : Khartoum, Sudan, 25-27 Juni 2002 30. KTM XXX : Teheran, Iran, 28-30 Mei 2003

Selain itu, yang menjadi agenda rutin dari Para Menteri Luar Negeri OKI adalah mengadakan Sidang Konsultasi Tingkat Menteri di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertempat di New York, dalam rangka Sidang Umum PBB.

3. Sekretariat Jenderal (The General Secretariat)

Didalam Organisasi Internasional OKI, Sekretaris Jenderal adalah sebagai organ eksekutif OKI yang dipimpin oleh seorang Sekretari Jenderal (Sekjen) dengan empat orang Asisten Sekjen. Sekretariat Jenderal didirikan pada pertama konferensi Islam tingkat Menteri Luar Negeri yang diadakan di Jeddah, Arab Saudi pada 1390 Hijriah atau bulan Februari 1970. Sekretariat Jenderal terdiri dari Sekretari Jenderal sebagai pimpinan adrimistratif di OKI dan tentunya sebagai staff organisasi.

Sekretaris Jenderal dipilih oleh dewan Menteri Luar negeri untuk 5 tahun pada satu kali periodenya, dan hanya dapat diperbaharui/dipilih lagi sebanyak satu kali lagi. Sekretaris Jenderal dipilih dari seluruh bangsa-bangsa dari negara-negara anggota yang berdasarkan pada prinsip yang seimbang (adil) pada distribusi geografi, perputaran dan kesederajatan kesempatan seluruh negara anggota OKI, dengan pertimbangan kompetensi, integritas, dan pengalaman. Sekretaris Jenderal memiliki tugas utama sebagai orang yang dipercaya untuk menjalankan implementasi atas keputusan yang


(37)

30

dikeluarkan pada KTT dan KTM. Dan markas besar Sekretariat Jenderal OKI bertempat di Jeddah, Saudi Arabia.

Adapun beberapa tugas dan tanggungjawabnya yaitu sebagai berikut5 :

1. Membawa kepada perhatian yang besar pada kecakapan (professionalisme) berbagai hal yang berkaitan dengan OKI, yang dalam opini, melayani atau mengurangi tujuan-tujuan organisasi

2. Menindaklanjuti keputusan implementasi, resolusi, dan rekomendasi KTT Islam dan dewan menteri luar negeri dan pertemuan kementrian lainnya. 3. Menyediakan negara-negara anggota dengan kertas kerja dan memoranda,

dalam implementasi keputusan, resolusi, dan rekomendasi dari KTT dan dewan Menteri Luar Negeri

4. Mengkoordinasikan dan mengharmonisasi, pekerjaan pada bagian-bagian yang relevan yang ada pada organisasi.

5. Mempersiapkan program dan anggaran Sekretariat Jenderal.

6. Mempromosikan komunikasi antara negara-negara anggota dan memfasilitasi konsultasi dan pertukaran pandangan dan penyebaran informasi yang baik dan bisa menjadi suatu yang penting bagi negara-negara anggota

7. Melakukan sebagaimana fungsi lainnya yang dipercaya kepada Sekretaris Jenderal oleh KTT atau Dewan Menteri Luarnegeri.

5 Organization of Islamic Cooperation, The general secretariat, 2011, (diakses pada Desember, 2011);


(38)

31

8. Mengumpulkan laporan tahunan kepada dewan menteri luar negeri pada fungsi/kerja organisisasi.

Adapun beberapa nama Sekretaris Jenderal OKI yang pernah menjabat, sebagai berikut :

1. Tengku Abdul Rahman, Malaysia (1970 - 1973)

2. Hassan Tuhami, Mesir (1974 - 1975)

3. Amadou Karim Gaye, Senegal (1975 - 1979)

4. Habib Chatty, Tunisia (1979 - 1984) 5. S.S. Przada, Pakistan (1985 - 1988)

6. Hamid Al Gabid, Mesir (1989 - 1996) 7. Azeddine Laraki, Maroko (1997 - 2000). 8. Abdelouahed Belkeziz, Maroko (2001 - 2004)

9. Ekmeleddin Ihsanoglu, Turki (2005 - 2014) 10. Iyad bin Amin Madani (2014- sekarang)

4. Mahkamah Islam Internasional (The International Islamic Court of Justice).

OKI pun memiliki sebuah organ berupa Mahkamah Islam Internasional yang memiliki fungsi untuk menyelesaikan sengketa antar negara anggotanya secara damai. Pemikiran berdirinya organ peradilan ini berasal dari KTT III di Mekkah. Adapun


(39)

32

tempat kedudukan Mahkamah Islam Internasional ini bertempat di Kuwait berdasarkan keputusan KTT XIII di Niamey.

F. Komite Tetap

Sebagaimana yang telah disampaikan diatas, OKI tidak hanya bergerak pada bidang keamanan dan perdamaian bagi para anggotanya, akan tetapi memiliki lahan kerjasama lainnya, yaitu seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan iptek. Agar memajukan isu citra positif dari kritikan-kritikan kepada OKI dan negara-negara anggota, OKI telah membentuk beberapa komite tetap, yaitu 6:

1. Al Quds Committee

Didirikan berdasarkan pada Resolusi 1/6-P yang diadopsi dari Konferensi Islam Tingkat Menteri yang dilaksanakan di Jeddah, Arab Saudi pada tanggal 12-15 July 1975. Yang memiliki tujuan, sebagai berikut :

a. Untuk menindak lanjuti implementasi Resolusi-resolusi dari Konferensi Islam dan organisasi internasional lainnya yang mendukung atau sejalan dengan OKI; bertindak sebagai penghubung kepada bagian lainnya, dan untuk menawarkan kepada negeranegara anggota pengajuan tersebut pada implementasi resolusi yang tepat, tepat sasaran, dan mengambil langkah pada perkembangan-perkembangan yang memungkinkan membangun didalamnya ketentuan-ketentuan tersebut.

6 Organization of Islamic Cooperation, Standing committee, 2011, (diakses pada Desember 2011);


(40)

33

b. Mengimplementasikan seluruh Resolusi konflik Arab-Israel pada relasi penting akan Al-Quds dan Konflik.

Konferensi Islam Menteri Informasi memilih anggota-anggota komite untuk diperbaharui tiap tiga tahunnya. Anggotanya yaitu:

1. Kingdom of Morocco 2. Kingdom of Saudi Arabia 3. Hashemite Kingdom of Jordan 4. Republic of Iraq

5. Syrian Arab Republic 6. State of Palestine 7. Republic of Lebanon

8. Islamic Republic of Mauritania 9. Arab Republic of Egypt

10. People's Republic of Bangladesh 11. Islamic Republic of Pakistan 12. Islamic Republic of Iran 13. Republic of Indonesia 14. Republic of Senegal 15. Republic of Niger 16. Republic of Guinea

Komite melakukan pertemuannya berdasarkan pada undangan dari ketua komite ini. Pertemuan mempertimbangkan pertemuan yang berkala pada saat dihadiri oleh mayoritas/ sebagai besar anggota. Sekretariat Jenderal menyediakan segala fasilitas


(41)

34

yang dibutuhkan untuk agenda tersebut. Saat ini komite ini diketuai oleh Raja Maroko, yang bermarkas besar di Rabat, Maroko.

2. Agen Bayt Mal Al Quds

Agen ini didirikan atas inisiatif Raja Hassan II, Raja Maroko, yang telah mempresentasikan usul kepada Komite Al-Quds pada saat sesi ke-15 di Ifrane, Maroko pada tahun 1995. Yang mana agen ini memiliki afiliasi dengan Komite Al-Quds diatas. Ide ini telah dipresentasikan pada konferensi Islam ke-23 tingkat Menteri Luar Negeri yang diadakan di Conakry, Republik Guinea dari 9-13 Desember 1995, yang mana memutuskan agen ini berdiri. Agen ini diakui dalam statuta dan terakhir, telah menerima status legalnya disaat direktur pertamanya telah ditunjuk dan diperkenankan memulai aktivitasnya pada 30 Juli 1998.

Agen ini telah melaksanakan pertemuan pertamanya pada 14 Februari 2000 dibawah wewenang tinggi Raja Muhammad VI, Raja Maroko, ketua komite Al-Quds dan pada kehadiran Sekretaris Jenderal OKI.

Adapun tujuan-tujuan berdirinya agen ini sebagai berikut:

1. Menyelamatkan situs-situs penting di kota Al-Quds Al- Syarif (Jerusalem);

2. Memperpanjang bantuan untuk populasi penduduk Palestina dan Institusinya di Kota Suci tersebut;

3. Melindungi dan memulihkan Masjid Al-Aqsa dan Situs-situ suci lainnya yang ada di kota tersebut, baik berupa situs budaya, agama, dan warisan arsitektur kuno.


(42)

35

3. Komite Tetap mengenai soal-soal Penerangan dan Kebudayaan (Standing Committee for Information and Cultural Affairs, COMIAC)

Komite kementerian ini didirikan berdasarkan pada Resolusi 13/3 ± P (IS) yang diadopsi dari KTT Islam ketiga yang dilaksanakan di Mekkah Al-Mukarramah dan Kerajan Taif Saudi Arabia pada bulan Januari 1981. Komite ini berkeinginan pada konferensi memberikan informasi dan juga kebudayaan yang ada di umat Islam sebagai suatu awal penyegaran untuk memperkenalkan kepada opini publik internasional akan kemuliaan umat Islam, khususnya dengan hal-hal yang berkaitan dengan Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Komite ini juga bermaksud menghadapi kampanye negatif dan ketidakadilan terhadap Islam dan kaum muslimin. Kewajiban-kewajiban Komite Tetap untuk Urusan Kebudayaan dan Informasi termasuk menindak lanjuti implementasi resolusi yang diadopsi oleh konferensi Islam yang didalamnya terdapat ketentuan-ketentuannya; mencari jalan mempromosikan kejasama antara negara-negara anggota pada aspek informasi dan komunikasi, mempersiapkan program-program dan proposal-proposal yang bisa meningkatkan kemampuan negara-negara pada aspek tersebut.

Komite ini telah melaksanakan lima kali pertemuan pada tahun 1999 dibawah kepemimpinan Presiden Senegal, Abdou Diof. Selama beberapa sesi mempertunjukkan kemauan dari kekuatan negara-negara Islam dan kebulatan tekad mereka untuk memobilisasi segala sumber daya dan energi agar melindungi kesatuan umat Islam dan ke-khassan budayanya. Komite ini bermarkas di Dakar, Senegal dan beranggotakan negara-negara anggota OKI keseluruhan.


(43)

36

4. Komite Tetap untuk Ekonomi dan Kerjasama Perdagangan (The Standing Committee for Economic and Commercial Cooperation/COMCEC).

Komite kementerian ini didirikan berdasarkan pada Resolusi 13/3 ± P (IS) yang diadopsi dari KTT Islam ketiga yang dilaksanakan di Mekkah Al-Mukarramah dan Kerajaan Taif Saudi Arabia pada bulan Januari 1981. Yang memiliki fungsi untuk menindak lanjuti resolusi dibidang ekonomi dan perdagangan, melihat peluang dengan penguatan kerjasama diantara negara-negara anggota, dan mempersiapkan program-program dan proposal-proposal yang mampu meningkatkan kapasitas pada bidang-bidang ini. Komite ini dipimpin oleh Presiden Republik Turki yang bermarkas berar di Ankara, Turki. Keanggotaannya melingkupi seluruh negara-negara anggota OKI

5. Komite Tetap untuk Kerjasama Pengetahuan dan Teknologi (The Standing Committee for Scientific and Technolgical Cooperation/COMSTECH)

Komite kementerian ini juga didirikan berdasarkan pada Resolusi 13/3 - P (IS) yang diadopsi dari KTT Islam ketiga yang dilaksanakan di Mekkah Al-Mukarramah dan Kerjaan Taif Saudi Arabia pada bulan Januari 1981. Yang memiliki fungsi untuk menindak lanjuti resolusi pada bidang sains dan teknologi. Selain itu juga mempelajari peluang dibidang ini dengan dengan penguatan kerjasama diantara negara-negara anggota, dan mempersiapkan program-program dan proposal-proposal yang mampu meningkatkan kapasitas pada bidangbidang ini. Komite ini dipimpin oleh Presiden Pakistan, yang bermarkas besar di Islamabad, Pakistan. Keanggotaannya meliputi seluruh negara-negara anggota OKI.


(44)

37 G. Badan-Badan Subsider

Berdasarkan yang sudah disampaikan diatas bahwa organ-organ yang didirkan berada pada kerangka Organisasi Konferensi Islam sesuai dengan resolusi-resolusi yang diadopsi oleh Konferensi Islam pada tingkat Raja-raja dan Kepala Negara atau Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri. Negara-negara anggota secara otomatis menjadi anggota pada organ-organ ini dan anggaran belanja negara selayaknya diakui oleh konferensi Islam tingkat Menteri Luar Negeri. Badan-badan subside itu adalah sebagai berikut 7:

1. Statistical, Economic, Social Research and Training Center for Islamic Countries (SESRIC), sebagai pusat latihan dan riset statistik, ekonomi, sosial, dan bidang lainnya. Badan ini betempat di Ankara, Turki.

2. Research Center for Islamic History, Art and Culture (IRCICA), badan ini memiliki tujuan salah satunya adalah melaksanakan pertemuan para ilmuan, peneliti, seniman, institusi, organisasi,da kelompok lainnya yang berada didalam dan diluar dan negara anggota yang mana sepakat dengan penelitian dan objek kajian terhadap aspek peradaban Islam. Badan ini bermarkas di Istambul, Turki.

3. Islamic University of Technology (IUT), badan ini memiliki tujuan yaitu membantu perkembangan sumber daya manusia pada negara-negara anggota OKI dibidang teknik, teknologi, pendidikan kejuruan. Badan ini bermarkas di Bangladesh.

7 Organization of Islamic Cooperation, Subsidiary organs, 2011, (diakses pada Desember 2011);


(45)

38

4. Islamic Center for the Development of Trade (ICDT), badan ini memiliki tujuan yaitu mempromosikan pertukaran perdagangan diantara negara-negara anggota. Badan ini bermarkas di Maroko.

5. International Islamic Fiqh Academy (IIFA), badan ini bertujuan untuk mencapai secara teoritis dan praktik kesatuan Umat Islam dengan kerja keras untuk mengimplementasikan nilai-nilai syariah dalam lingkup individu, sosial, dan juga level internasional dan juga untuk menguatkan jaringan komunitas muslim dengan kepercayaannya terhadap Islam. Bermarkas besar di Jeddah, Arab Saudi.

6. Islamic Solidarity Fund and its Waqf (ISF), badan ini bertujuan untuk langkah-langkah yang memungkinkan dalam meningkatkan intelektualitas dan moral umat muslim didunia. Selain itu juga menyediakan alat-alat ataupun bahan kebutuhan dalam kasus bencana alam atau bencana yang disebabkan olah manusia (man-made disaster) yang mana menimpa negara-negara Islam. Bermarkas di Jeddah, Arab Saudi.

H. Syarat-Syarat Menjadi Anggota OKI

OKI memiliki 57 anggota tetap yang tersebar diseluruh dunia. Keanggotaan 57 negara tersebut dimulai pada KTT di Rabat, Maroko yang diselenggarakan pada tahun 1969.OKI memberikan beberapa syarat untuk negara yang ini bergabung diantaranya


(46)

39

yaitu Negara yang berdaulat dan mempunyai penduduk yang mayoritas beragama Islam.8 Selain itu OKI juga memberikan pedoman yang harus ditaati yaitu

a. Persamaan penuh antar anggota OKI

b. Penghormatan atas kedaulatan,dan kemerdekaan pemerintahan Negara anggota OKI

c. Penghormatan terhadap kebijaksanaan dalam negeri dan tidak mengintervensi dalam Negara anggota OKI

d. Penyelesaian konflik internal anggota OKI ditempuh secara damai melalui perundingan, penengahan, teguran serta arbitrasi

e. Melarang semua anggota OKI menggunakan kekuatan militer atau intimidasi militer yang dapat memecah belah, persatuan,kedaulatan tanah air dan kebebasan politiknya.9

I.Peranan Organisasi Kerjasama Islam

Melihat latar belakang terbentuknya OKI, terdapat kesan bahwa organisasi ini bersifat dan bersikap lebih melayani kepentingan Arab dan Timur Tengah. Kesan tersebut tidak dapat dipungkiri sepenuhnya, karena: Pertama, salah satu persoalan dan kemelut dunia yang menjadi perhatian masyarakat internasional terjadi di kawasan Arab dan Timur Tengah. Kedua, dalam OKI persoalan Timur Tengah dan Palestina terlihat lebih menonjol karena terkait didalamnya pembicaraan dan desakan yang bernafaskan

8Ga ia Ba ks Philippi es’ Bid for O server Status i OIC,” dari

http://www.statehouse.gm/asia-visit-phlpines-june20-24.htm Diakses tanggal 13 April 2015

9 http://masjess.blogspot.com/2013/01/organisasi-konfrensi-islam-oki-dan 1.html diakses pada 29


(47)

40

kepentingan agama dan umat Islam seluruh dunia. Perlu diingat bahwa hampir separuh dari negara anggota OKI adalah negara-negara Arab. Meskipun demikian, masalah-masalah internasional lainnya semakin mendapat perhatian yang proporsional.

Dalam masalah politik, OKI memberi perhatian dalam konflik India – Pakistan, masalah Afrika Selatan, Philipina Selatan, Afghanistan, dll. Dalam bidang ekonomi telah dikumpulkan "Dana Konsolidasi Program Pembangunan Dunia Islam". Hal ini untuk menunjang progaram-program pembangunan negara anggota OKI. Pengumpulan dana tersebut telah melahirkan "Rencana Aksi untuk memperkuat kerjasama ekonomi diantara Negara-negara anggota OKI".

Selain itu, dalam pengembangan sosial – budaya, OKI telah membentuk banyak Badan-Badan Subsider seperti misalnya yang menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, kebudayaan, yang tugasnya hampir menyerupai badan-badan khusus PBB. Diantara badan-badan subsider ini antara lain adalah : Komisi Internasional Peninggalan Kebudayaan Islam yang menangani masalah-masalah yang menyangkut pemeliharaan hasil-hasil budaya Islam yang ada di negara-negara Islam. Akademi Fikih Islam yang bertujuan mempelajari masalah-masalah yang menyangkut kehidupan "ijtihad" yang berasal dari tradisi Islam, Komisi Hukum Islam Internasional guna menyumbangkan kemajuan prinsip-prinsip Hukum Islam beserta kodifikasinya; dll


(48)

41

J. Pedoman Pembuatan Kebijakan Dalam OKI

Prosedur pembuatan kebijakan yang dilakukan di OKI tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh organisasi internasional yang lain, semua Negara anggota mempunyai wewenang untuk mengutarakan resolusinya. Semua usulan resolusi diutarakan kepada semua anggota dan mereka menerima dalam bentuk resolusi. Semua resolusi mengandung beberapa paragaraf alasan kebijakan. Satu resolusi mungkin bisa mengandung beberapa kebijakan. Contohnya resolusi untuk situasi yang terjadi di Palestina, memutuskan untuk menghukum Israel yang telah melakukan sebuah aktifitas illegal yang mana telah menduduki wilayah Palestina atau mungkin memohon atau meminta bantuan kepada kekuatan terbesar untuk mendesak Israel agar menghormati hak legitimasi masyarakat Palestina. Resolusi dalam OKI biasanya diambil dari suara terbanyak, tetapi OKI lebih mengutamakan dan berbasis pada persetujuan umum.

Dalam mengambil sebuah kebijakan OKI memiliki pedoman tersendiri megenai hal ini, pedoman OKI dalam mengambil kebijakan yakni sebagai berikut:

1. Persamaan penuh antara sesama anggota OKI

2. Penghormatan terhadap kebijaksanaan dalam negeri dan tidak melakukan intervensi dalam negeri anggota OKI

3. Penghormatan atas kedaulatan, kemerdekaan, dan pemerintahan negara anggota OKI

4. Penyelesaian konflik internal anggota OKI ditempuh secara damai melalui perundingan, penengahan, teguran, dan arbitrasi


(49)

42

5. Larangan sesama anggota OKI menggunakan kekuatan militer atau intimidasi militer yang dapat memecah belah persatuan, kedaulatan tanah air, dan kebebasan politiknya.

Mengambil keputusan berdasarkan consensus atau persetujuan umum ini berasal dari konferensi besar internasional pada abad kesembilan belas yang secara umumnya dilihat sebagai model untuk organisasi internasional kontemporer. Praktek ini diikuti dari ide kedaulatan nasional yang mutlak. Dimana tidak (akan ada) negara-negara yang akan mengambil keputusan sendiri untuk apa pun tanpa persetujuannya. KTT Islam adalah lembaga pembuatan kebijakan dan keputusan yang paling kuat dari OKI. Mengingat bahwa keputusan untuk mendirikan OKI itu sendiri diambil pada konferensi pertama KTT Islam.

Walaupun KTT mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan KTM, namun kebanyakan kebijakan dibuat oleh KTM, selain itu juga pertemuan KTM juga lebih sering dilakukan dibandingkan KTT. OKI biasanya membagi agendanya dalam beberapa kategori diantaranya adalah : Politik, Ekonomi, Budaya, dan juga urusan administrasi OKI. Divisi-divisi inilah yang akan menyiapkan beberapa hal dalam agenda yang besar selama pertemuan diadakan. Konferensi OKI ini biasanya diadakan di salah satu Negara anggota. Sejumlah menteri bersama dengan delegasi nasional untuk berpartisipasi dalam diskusi tentang agenda yang berbeda. Pertama, setiap 22 komite berurusan dengan agenda masing-masing untuk memilih satu ketua, satu wakil ketua dan pelapor untuk melakukan diskusi, menteri yang bersangkutan dan antitas berafiliasi, serta organisasi-organisasi internasional lain juga berpartisipasi pada pertemuan komite ini sebagai pengamat.


(50)

43

BAB III

PENJELASAN TENTANG KONFLIK DI NEGARA SURIAH DAN LANGKAH OKI DALAM PEMBEKUAN KEANGGOTAAN SURIAH A. Sejarah Terbentuknya Negara Suriah

Suriah merupakan sebuah negara di kawasan asia barat dengan ibukota Damaskus. Negara Suriah berbatasan dengan Turki di sebelah utara, sebelah timur dengan Irak, sebelah selatan dengan Yordania, sebelah barat daya dengan Israel, sebelah barat dengan Libanon dan laut tengah.

Suriah memiliki iklim yang ekstrim dengan pengaruh gurun di bagian timur dan selatan. Musim hujan di negara ini berlansung dari september hingga mei, dan hujan lebat turun dari bulan desember hingga maret. Di pantai musim dingin sangat lembut


(51)

44

dengan suhu siang 15-20 derjat. Pada musim dingin suhu di pedalaman lebih dingin sedangkan suhu di pegunungan dapat turun di bawah titik beku dan salju dapat turun dengan lebat. Di gurun sering juga turun salju. Pada musim panas, suhu di pedalaman sering mencapai 40° C. Daerah pantai dan pegunungan lebih dingin, tetapi dimana-mana musim panas merupakan suatu masa kekeringan dan langit hampir tanpa awan.

Bentuk pemerintahan Suriah adalah republik dengan kepala negaranya adalah presiden dengan masa selama 7 tahun oleh para anggota partai yang menguasai mayoritas kursi dalam dewan rakyat sedangkan kepala pemerintahan perdana mentri.

Perekonomi Negara Suriah bertumpu pada sektor pertanian dan industri, angkatan kerjanya paling banyak diserap oleh sektor pertanian. Disamping padi-padian tanaman yang paling banyak dibudidayakan adalah sayur-sayuran, anggur, dan buah-buahan lainnya. Sebagian hasil pertanian dapat diekspor kendati nilainya kecil misalnya padi-padian dan tembakau. Pemeliharaan ternak, terutama kambing dan domba merupakan salah satu mata pencaharian penting di gurun dan daerah stepa, tetapi usaha


(52)

45

ini hanya berpotensi kecil untuk diekspor. Di luar minyak hanya sedikit bahan mineral penting yang terdapat di syuriah diantaranya fosfat. Proyek industri modern suriah kebanyakan berada di sekitar Damascus, Haleb dan Homs. Industri terpenting adalah tekstil, gula, gelas, semen, pupuk, aspal, sabun dan bahan pangan. Industri pariwisata syuriah berkembang dengan objek wisata utama berupa tempat-tempat bersejarah dan reruntuhan bangunan tua. Neraca perdagangan luar negeri Suriah tidak seimbang, dan negeri ini menderita defisit perdagangan, sehingga ekonominya sangat tergantung pada bantuan luar negeri.1

B. Situasi Sebelum Terjadinya Konflik di Suriah

Suriah memiliki beberapa kota besar diantaranya adalah Homs, Aleppo, Latakia dan Hama, serta ber ibu kota di Damaskus. Pada tahun 2013 Suriah tercatat memiliki jumlah penduduk sebanyak 22.530.746 juta jiwa.2 Pada saat ini suriah di pimpin oleh presiden Bashar al-Assad melalui kesepakatan sidang majelis nasional Suriah serta di dukung amandemen konstitusi dan di perkuat oleh referendum nasional yang berlangsung pada tanggal 10 Juli 2000. Bashar al-Assad sendiri merupakan putra dari presiden Suriah sebelumnya yakni Hafez al-Assad dimana presiden Hafez al-Assad di kenal karena gaya kepemimpinanya yang otoriter. Dalam hasil pemilu yang di laksanakan 97,27% memilih Bashar al-Assad sebagai presidennya sedangkan sisanya yang berjumlah 22.439 tidak memilihnya dan 219.313 dinyatakan tidak sah atau rusak.3

1

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Kerja_Sama_Islam

2 data stastistika Negara “uriah di akses dari stastistika.ptkpt. et/_a=pe duduk_usia&i fo1=3 pada

8 oktober 2014

3


(53)

46

Pada awal kepemimpinanya persiden Bashar al-Assad menyatakan akan memimpin suriah dengan gaya kepemimpinan yang berbeda dari ayahnya. Bashar al-Assad berambisi melakukan kampanye yang (berisi) tentang anti korupsi, moderenisasi aparatur Negara, penggunaan teknologi modern dalam manajemenya serta melakukan reformasi dan melancarkan demokratisasi. Pada awalnya presiden Bashar al-Assad memberikan kesan yang baik seperti penghapusan kebijakan wajib militer untuk para pelajar. Karena kebijakan ini presiden Bashar al-Assad mendapat simpati dari rakyat Suriah.

Dikeluarkanya kembali hak istimewa masyarakat Suriah dalam kebebasan mengeluarkan aspirasinya yang dulu pernah di hapus pada tahun 1958 oleh presiden Hafez al-Assad. Hak istimewa ini di imbangi dengan kebebasan mengkritik kinerja pemerintah hal ini dimaksudkan agar masyarakat Suriah mempunyai sifat membangun. Tidak berhenti di sini presiden Bashar al-Assad juga membolehkan media massa yang dahulu tidak diperbolehkan diterbitkan kemudian di perbolehkan untuk diterbitkan.

Selanjutnya dalam pemerintahanya presiden Bashar al-Assad juga melakukan revolusi ekonomi. Sistem sentral yang di berlakukan ayahnya di ubah menjadi sistem ekonomi pasar terbuka akan tetapi tidak semua sistem ekonomi terbuka diserahkan kepada mekanisme pasar. Selain itu Bashar al-Assad juga membuat sebuah kebijakan dan deregulasi dalam bidang perbankan, keuangan, fleksibilitas usaha swasta dan investasi.4 Dengan di berlakukanya kebijakan ini para investor berbondong-bondong menanamkan modalnya diberbagai perusahaan swasta di Suriah yang berjumlah 74%

4


(54)

47

dari nilai investasi Suriah berasal dari investor lokal dan sisanya yang berjumlah 24% berasal dari investor asing.5 Tujuhan pemerintah Suriah melakukan kebijakan ini adalah untuk membangun perekonomian sehingga tidak tergantung oleh pihak luar.

Pada tahun 2004 Suriah di beri sanksi embargo oleh amerika melalui sebuah kebijakan yang bernama Syria Account-ability act. Sanksi ini diberikan lantaran kemandirian ekonomi yang dijalankan oleh Suriah. Adapun isi dari kebijakan ini antara lain adalah melarang perusahaan milik Amerika yang berada di Suriah untuk melakukan kegiatan perekonomian. Suriah di topang oleh sumber daya alamnya yang dimana kita tahu negara-negara di kawasan timur tengah mempunyai sumber minyak yang melimpah dan hal ini merupakan sumber perekonomian utama di Suriah dengan produksi minyak sebesar 385.000 barel per hari pada tahun 2010 dari produksi minyak ini memberikan konstribusi ke Suriah sebesar 28% dan di dukung oleh sumber pertanianya yang meliputi gandum, buah-buahan, minyak zaitun, yang menjadi komuditas export. Dari hasil kebun ini swasembada Suriah mendapat prosentase sebesar 25% dari GDP. Dan dari sektor ini Suriah menyerap tenaga kerja sebesar 30%. Perekonomian Suriah di dukung pula dari sektor pariwisatanya sebanyak 1,8 miliar dollar dan wisatawan yang berkunjung pertahun sebanyak 3,4 juta.6

Pada tahun 2008 dan 2010 perekonomian Suriah memburuk hal ini di sebabkan ledakan penduduk yang di akibatkan oleh kebijakan pemerintah melarang program keluarga berencana pada masa presiden Hafez al-Assad. Pada tahun 2013 jumlah penduduk Suriah mencapai 22 juta jiwa. Angka ini tidak sebanding dengan pertumbuhan

5 ibid 6


(55)

48

ekonomi yang masih lemah serta menurunya produksi minyak dan hasil pertanian. Selanjutnya di perparah dengan pemanasan global dan kekeringan berdampak negative pada sektor pertanian di Suriah. Hal ini berakibat menurunya hasil panen menjadi 17% yang pada awalnya 25 %. Ini membuat banyak tenaga kerja yang bergantung pada sektor pertanian pergi ke kota-kota untuk mendapatkan pekerjaan baru, sedangkat di kota sendiri lapangan pekerjaan sangatlah sempit. Kondisi perekonomian Suriah di perparah lagi akibat dampak krisis ekonomi global. Pada tahun 2010 IMF ( International Moneytary Fun) memprediksi GDP Suriah mengalami penurunan menjadi 3,9%. 7 hal ini berdampak pada naiknya tingkat pengangguran sebesar 20% karena persoalan ini pada 2010 sekitar 30% penduduk Suriah hidup di bawah garis kemiskinan dan 11 % terhitung sangat miskin. Penurunan drastis perekonomian di Suriah di tandai dengan menurunya kurs mata uang lira, meningkatnya harga barang impor, kegiatan perdagangan yang terhambat, menurunya angka investasi asing serta pariwisata yang mengalami kerugian.8

C. Awal Mula Terjadinya Konflik di Suriah

Jika tengok dari faktor eksternal gelombang demostrasi yang di lakukan secara besar-besaran di Suriah adalah efek dari domino Musim Semi Arab yang sedang melanda kawasan di Arab. Yang berawal dari peristiwa penggulingan presiden Zine Abidin Bin Ali yang merupakan presiden Tunisia yang terjadi pada 14 Januari 2011 yang kemudian merambat ke Mesir dengan digulingkanya presiden Hosni Mobarok

8


(56)

49

yang tengah memerinta Mesir selama 30 Tahun.9 Semangat revolusi yang tengah membara juga melanda ke Libya dengan digulingkanya presiden Mohammad Khadafi yang telah memerintah selama 40 tahun. Digulingkanya para pemimpin negara ini karena di anggap membelenggu kebebasan rakyat serta gaya kepemimpinannya yang otoritarian dan kesejahtraan negara yang sulit dicapai. Karena negara-negara yang mengalami masalah konflik adalah yang berbasis rezim bersifat laten dan di akumulasi sehingga saat terjadi konflik akan cenderung menghasilkan konflik yang berupa kekerasan yang masif.10

Faktor internal yang mendorong terjadinya demonstrasi besar-besaran di Suriah adalah karena kondisi perekonomian yang tidak stabil, banyaknya jumlah pengangguran serta kemiskinan yang tidak di atasi dengan baik oleh pemerintah. Sehingga rakyat Suriah menganggap bahwa ada keterkaitanya antara ekonomi dan revolusi.11 Dalam aksi demokrasi yang terjadi di Suriah masyarakat Suriah menuntut adanya kebebasan, kemakmuran, Ham yang di hargai, pembaharuan sistem ekonomi politik dan ekonomi.

Karena ketidakpuasan terhadap rezim yang berkuasa ini timbul dari kelompok yang secara ekonomi terpinggirkan dampak dari masalah ekonomi yang diakibatkan presiden Bashar al-Assad yang menggunakan sistem neo-liberal. Di Suriah kelompok yang terpinggirkan secara ekonomi merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di

9

M.Agastya ABM, Arab Spring Badai Resolusi di Timur Tengah Yang Penuh Darah(Yogyakarta : Diva Press,2013)h.154

10

Surwandono dan Sidiq Ahmadi,Resolusi Koonflik di Dunia Islam(Yogyakarta : Graha Ilmu 2011) h.129

11


(57)

50

daerah pedesaan seperti di Deraa dan Deir al-Zour di mana sebagian besar penduduknya merupakan pendukung pasukan oposisi.12

Pada tanggal 6 Maret 2011 merupakan penyebab awal mula terjadinya demostrasi besar-besaran yang akhirnya menjadi konflik berkepanjangan di Suriah. Di mana ada sekelompok anak sekolah yang berjumlah 15 orang yang terletak di kota kecil Deraa Suriah selatan, menulis grafiti di sisi tembok sekolah mereka yang menyerukan "Rakyat ingin atau menumbangkan rezim" anak sekolah tersebut menggambar grafiti tersebut karena terinspirasi oleh berita televise yang mereka tonton mengenai masalah yang terjadi di Mesir. Tindakan anak sekolah tersebut membuat presiden Bashar al-Assad tidak suka sehingga kemudian Bashar al-al-Assad memerintahkan pasukan keamanan untuk menangkap 15 anak tersebut. Setelah di tangkap pihak keamanan, anak-anak tersebut mendapatkan penyiksaan oleh pihak keamanan.13

Pada 11 Maret 2011 Para keluarga dari anak-anak yang di tangkap mengadakan aksi demostrasi di depan gedung gubernur Deraa. Tokoh agama dan masyarakat juga ikut dalam aksi demo itu. Namun mereka akhirnya di usir paksa oleh pihak keamanan dengan menembak para demostran yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa. Karena aksi kekerasan ini akhirna menimbulkan demostrasi terus menerus yang menuntut di bebaskannya anak-anak tersebut dan kebebasan politik. Pada hari yang sama terjadi demostrasi di kota Banias yang menolak kebijakan pelanggaran penggunaan jilbab bagi para wanita

12 Eko o i Pedesaa “uriah eradaptasi de ga ko flik di akses

www.voaindonesia.com 15 september 2015

13


(58)

51

selanjutnya pada tanggal 16 maret 2011 terjadi aksi demostrasi yang terorganisir oleh Family Figil for Prisoner.14 Ratusan anggota para tahanan politik menggelar aksi demostrasi damai, aksi ini di pelopori oleh empat perempuan penganut sekuler dan Kristen. Setelah itu pada tanggal 18 Maret 2011 terjadilah demostrasi nasional yang kali ini menghasilkan gambar dan video yang kemudian di sebar ke media massa sehingga masyarakat Suriah mengetahui bahwa negaranya menginginkan adanya sebuah revolusi.15

Pada musim panas 2011, sebagai tindakan keras yang berlarut-larut, maka ribuan tentara membelot mulai melancarkan serangan terhadap pihak pemerintah. Sehingga hal ini membawa negara Suriah ke Dewan PBB yaitu pada bulan Desember dan mereka menyebut ini merupakan sebuah perang saudara.

Pada saat awal kepemimpinya Presiden Bashar al-Assad mulai menunjukan sikap keterbukaan. Peristiwa ini disebut sebagai Damascus spring.16 Dia membuat, politik, budaya yang mengusung agenda perubahan demokratik dan liberal. sebuah kebijakan baru yakni dicabutnya undang undang wajib militer, hak kebebasan mengeluarkan pendapat memperbolehkan penerbitan media massa. Dari kebijakan ini muncul forum-forum sosial, politik, budaya yang mengusung perubahan demokratik dan liberal. Bashar al- Assad bertujuhan mendorong kaum intelektual untuk mendiskusikan demokrasi serta menanggapinya dengan terbuka.

14 Taha a Politik di “uriah diakses http://www. agepriso ers. o /our

-work/opinion-editorial/item/1349-political-prisoners-in pada 16 oktober 2014

15

Diskriminasi Facebook Terhadap Halaman Simpatisan Rakyat Suriah di akses http://www.islam-institute.com 14 September 2014

16


(59)

52

Akan tetapi keterbukaan ini hanya bertahan sebentar karena pada tahun 2001 presiden Bashar al-assad malah melawan kaum intelekttual yang pernah digandengnya. Bashar al-Assad mencurigai kaum intelektual tersebut sebagai agen reformis barat yang mengganggu stabilitas internal Suriah. Di lihat dari fenomena ini lahirlahsebuah kelompok-kelompok serta partai oposisi.17 Kelompok oposisi merupakan kelompok anti kekerasan, anti sektarianisme dan anti intervensi asing.

Kelompok ini sangatlah melarang penggunaan senjata dan memilih jalan demokratis dalam melawan pemerintah. kelompok yang tergabung dalam oposisi adalah

nasional coordination body for democratic change. Komite untuk pertahanan dan demokrasi, dewan nasional suriah, komisi umum revolusi suriah serta perkarsa nasional untuk perubahan. Mereka mengajukan tuntutan yang isinya antara lain :18

1. Segera dihentikanya aksi kekerasan, penyiksaan dan pembunuhan ekstrayusial 2. Pembentukan media masa yang bebas dan independen

3. Pembebasan para tahanan politik dan demostran

4. Amandemen konstitusi yang memungkinkan berlangsungnya transisi demokrtaik dengan demikian Suriah akan menjadi masyarakat yang multi-nasional, multi-etnik, terciptanya toleransi antar umat beragama.

5. Diadakanya pemilu yang adil dan bebas untuk parlemen nasional ataupun dewan kota

6. Kompensasi bagi para politisi dalam pengasingan dan tahanan politik yang sengaja dilenyapkan

17 ibid 18


(60)

53

7. Pemisahan antara legislative,eksekutif dan yudikatif

8. Pembangunan ekonomi dan lebih banyak invertasi di bidang infrastruktur 9. Pembentukan komite kebenaran dan rekonsilasi yang berguna untuk

menginvestigasi kejahatan rezim yang berkuasa

Untuk menanggapi masalah ini pemerintah oposisi membentuk Dewan Nasional Suriah, akan tapi terjadi perpecahan internal di dewan ini.

Pada musim panas 2012 terjadi peningkatan dan kekerasan di semua sisi. Diperkirakan sekitar 400 orang meninggal pada bulan Juni 2011 dan lebih dari 3.000 orang meninggal pada Juni 2012. Dari laporan yang di keluarkan PBB konflik ini menewaskan lebih dari 10.000 orang dan ribuan lainnya mengungsi ke Negara tetangga.

D. Aktor Dalam Konflik Suriah

Dalam konflik yang terjadi di Suriah terdapat 8 aktor yang terlibat di dalamnya hal ini tidak dapat di pungkiri karena dalam setiap konflik terdapat aktor yang mempunyai kepentingan di dalamnya. Masing-masing dari 8 aktor utama itu, kadang memaksakan diri untuk menjadi sutradara, dan terus berargumentasi tentang sikapnya masing-masing. Berikut adalah gambaran argumentasi masing-masing untuk memberikan alasan pembenaran terhadap sikap dan tindakannya, ketika semuanya (diasumsikan) bertemu dalam satu meja perundingan.

1. Bashar al Assad

Presiden Suriah ini bersama rezim di Damaskus adalah penyebab utama pecahnya perang saudara yang dimulai 2011. Rakyat yang tak puas atas kepemimpinannya menggelar berbagai aksi protes yang dijawab dengan


(1)

16

sipil yang mayoritas kaum Sunni. Dalam persepsi OKI terdapat peningkatan

kapasitas represif dari Suriah yang di mana terdapat peningkatan kapasitas militer

yang seharusnya digunakan Suriah untuk melindungi penduduknya. Namun ternyata

sebaliknya peningkatan kapasitas militer tersebut malah digunakan untuk

memerangai penduduknya. peningkatan dana militer Suriah dari tahun 2001

sebanyak $1,951,000,000 sampai dengan tahun 2011 sebanyak $2,495,000,000.

Seharusnya jika aliran dana semakin naik maka negara akan semakin stabil dan jika

semakin naik seharusnya digunakan juga untuk melindungi rakyatnya. Tapi

peningkatan aliran dana ini malah digunakan untuk membeli senjata-senjata yang

bertujuhan memerangi penduduknya sendiri.

3.3. Suriah Telah Merongrong Keanggotaan Di Dalam OKI

Suriah telah merongrong kelembagaan OKI, ini biasa di lihat dari pernyataan

Suriah yang mengkritik pedas OKI yang mana Suriah lewat Menteri Luar negerinya

menyampaikan bahwa Amerikalah yang ingin menggulingkan pemerintahan Suriah

dengan memperalat Arab Saudi, Qatar, Turki. Suriah berpendapat jika selama ini

OKI dan Liga Arab telah bekerja sama untuk membekukan keanggotaan Suriah

dalam OKI seharusnya merekalah yang bertanggung jawab atas peristiwa konflik

yang menimpa Suriah.Suriah menilai langkah pembekuan yang dilakukan OKI

adalah sebuah pelanggaran terhadap piagam yang ada di OKI . Disamping itu

Suriah juga menyebut jika sejumlah anggota OKI munafik.


(2)

17

Dari alasan ini Suriah dikawatirkan akan membuat OKI semakin tidak dipercayai

oleh Anggota-anggotanya dan dikawatirkan akan mengganggu stabilitas

dikelembagaan di dalam OKI. Sehingga harus segera dibekukan keanggotaanya.

OKI menyebut keanggotaan Suriah patut untuk dibekukan karena OKI menilai

sikap keras pemerintah Suriah yang memilih untuk menyelesaikan konflik ini

dengan cara militer dan karena sikap Suriah bertentangan dengan sejumlah

prinsip-prinsip yang ada di dokumen OKI. Tujuhan OKI dalam pembekuan keanggotaan

Suriah ini adalah supaya situasi dan kondisi di Suriah menjadi kembali stabil

disamping itu OKI juga melakukan ancaman ini yang bertujuhan untuk

menyadarkan pemerintah Suriah yang di pimpin oleh presiden Bashar al-Assad jika

Suriah dibekukan akan mendapat banyak kerugian. Dari berbagai alasan yang di

jelaskan di atas maka OKI memutuskan untuk membekukan keanggotaan Suriah.

4.

Kesimpulan

Konflik yang terjadi di negara Suriah ini merupakan konflik saudara. Demokrasi yang

berlangsung pada tahun 2011 merupakan tuntutan masyarakat Suriah yang menginginkan

sistem demokrasi yang terbuka dan memenuhi hak-hak warga negara. Akan tetapi aksi

demokrasi ini di anggap oleh pihak pemerintah sebagai sebuah ancaman internal, sehingga

untuk meredam aksi demokrasi ini agar tidak meluas pihak pemerintah yang di pimpin oleh

presiden Bhasar al-Assad melakukan tindakan represif dengan menyerang pada pedemo.

Sehingga berdampak pada konflik yang berkepanjangan. Untuk itu OKI sebagai salah satu

lembaga internasional mengambil langkah tegas terhadap salah satu anggotanya ini dengan


(3)

18

membekukan keanggotaannya. Dengan di bekukanya keanggotaan Suriah dari OKI ini

diharapkan Suriah akan membuat kawasan timur tengan stabil terutama di Suriah sendiri,

segera menghentikan aksi kekerasan dan pembunuhan terhadap rakyatnya sendiri dan

memberikan ancaman jika OKI mengeluarkan Suriah, Suriah akan mendapatkan banyak

kerugian serta membuat Suriah sadar jika tidakan reprensif yang di lakukan selama ini salah

dan merugikan banyak pihak termasuk Suriah itu sendiri.

Endnotes

Anggi Tangkas Wibowo. Seminar Intern: Konflik Suriah: Masalah Keamanan Internasional dan optimalisasi Peran Indonesia. < http://www.politik.lipi.go.id/in/kegiatan/886- seminar-intern-konflik-suriah-masalah-keamananinternasional-dan-optimalisasi-peranindonesia.html> (Diakses 28 Juni 2014) Buku Theories of International Regimes, Andreas Hasenclever, Peter Mayer, dan Volker Rittberger Diskriminasi Facebook Terhadap Halaman Simpatisan Rakyat Suriah di akses http://www.islam-institute.com 14 September 2014

data stastistika Negara Suriah”di akses dari stastistika.ptkpt.net/_a=penduduk_usia&info1=3 pada 8 oktober 2014

“ Ekonomi Pedesaan Suriah beradaptasi dengan konflik” di akses www.voaindonesia.com 15 september 2015

Gambia Backs Philippines’ Bid for Observer Status in OIC,” dari http://www.statehouse.gm/asia-visit-phlpines-june20-24.htm Diakses tanggal 13 April 2015

http://genggaminternet.com/pengertian-konflik-faktor-penyebabnya-dan-macam-macamnya http://carnegieendowment.org/syariaincrisis/?fa=48516 di akses 3 agustus 2015

http://www.kompasiana.com/margianta/arab-spring-amerika-serikat-dan-masa-depan-demokrasi_559a57c70523bdd408a31136 di akses pada 6 Juli 2015

http://m.news.viva.co.id/news/read/344487-oki-bekukan-keanggotaan-suriah di akses pada 15 Agustus 2012

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Kerja_Sama_Islam

http://carnegieendowment.org/syariaincrisis/?fa=48516 di akses 3 agustus 2015

http://masjess.blogspot.com/2013/01/organisasi-konfrensi-islam-oki-dan 1.html diakses pada 29 September 2014


(4)

19

http://skalanews.com/berita/internasional/168121-kelompok-arab-parlemen-oki-calonkan-suriah-anggota-tetap-komite-palestina. Di akses pada 18 Februari 2014

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/340970/oki-akan-bekukan-keanggotaan-suriah di akses pada Kamis, 2 Agustus 2012

http://www.voaindonesia.com/content/ktt-oki-fokus-akhiri-pertumpahan-darah-di-suriah/1599550.html di akses pada 08.02.2013

http://genggaminternet.com/pengertian-konflik-faktor-penyebabnya-dan-macam-macamnya/

http://www.merdeka.com/dunia/oki-bekukan-keanggotaan-suriah.html diakses pada Selasa, 14 Agustus 2012 11:11

http://www.merdeka.com/dunia/oki-bekukan-keanggotaan-suriah.html diakses pada Selasa, 16 Agustus 2012 11:11

http://www.satuharapan.com/read-detail/read/libanon-negara-dalam-krisis-ekonomi-dan-paling-padat-pengungsi diakses 4 Apr 2014

http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/16/03/16/o43r7j377-lima-dampak-memilukan-enam-tahun-perang-suriah-part4 diakses 16 Maret 2016

http://data.unchcr.org/syrianrefugees/regional.php diakses 2 juli 2013

http://www.dw.com/id/2012-tahun-paling-mematikan-di-suriah/a-16489462 di akses 31.12.2012 http://nasional.kompas.com/read/2013/01/13/0321582/Drama.Musim.Semi.di.Suriah diakses pada 13 Januari 2013

http://www.dw.com/peran-iran-dalam-perang-suriah/a-16610186 diakses 19.02.2013

http://www.dw.com/id/2012-tahun-paling-mematikan-di-suriah/a-16489462 di akses 31.12.2012 http://jakartagreater.com/awal-mula-peristiwa-arab-spring-di-suriah/ di akses 14 oktober 2015

M.Agastya ABM, Arab Spring Badai Resolusi di Timur Tengah Yang Penuh Darah(Yogyakarta : Diva Press,2013)h.154

musim semi di Suriah anak-anak sekolah penyulut revormasi

OIC.org diakses 10 September 2015

Organization of Islamic Cooperation, OIC Charter, 2011, (diakses pada Desember, 2011); tersedia darihttp://www.oic-oci.org/page_detail.asp?p_id=53

Organization of Islamic Cooperation, Organization Sturcture Of The OIC , 2012, (diakses pada 07 April, 2012); tersedia dari http://www.oic-un.org/oic_organs_links.asp

Organization of Islamic Cooperation, The general secretariat, 2011, (diakses pada Desember, 2011); tersedia dari http://www.oic-oci.org/page_detail.asp?p_id=38


(5)

20

Organization of Islamic Cooperation, Standing committee, 2011, (diakses pada Desember 2011); tersedia dari http://www.oic-oci.org/page_detail.asp?p_id=172#top

oiceofpalestine.net/artikel/opini/939-benang-merah-krisis-suriah.html Op.cit Muslim Semi di Suriah Anak-anak Sekolah Penyulut Revolusi h 28

Organization of Islamic Cooperation, Subsidiary organs, 2011, (diakses pada Desember 2011); tersedia dari http://www.oic-oci.org/page_detail.asp?p_id=64

Prinsip dan tujuhan dalam OIC in Brief (diakses pada 24 Maret 2006); melalui http://www.oic-oic.org/

Pandi_Eks, Kerjasama Multilateral Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Scribd. Resmita Reski, RBTH INDONESIA, 9 Oktober 2016

Renne R.A Kawilarang. Negara-negara Islam Kucilkan Rezim Assad. <

http://fokus.news.viva.co.id/print_detail/printing/34 4662-negara-negara-islam-kucilkan-rezim-assad> (Diakses 28 Juni 2014)

Surwandono dan Sidiq Ahmadi,Resolusi Koonflik di Dunia Islam(Yogyakarta : Graha Ilmu 2011) h.129

Tahanan Politik di Suriah diakses http://www.cageprisoners.com/our-work/opinion-editorial/item/1349-political-prisoners-in pada 16 oktober 2014

Trias Koncahyno,musim semi di Suriah anak-anak sekolah penyulut revolusi (Jakarta:Kompas,2013) Trias Kuncahyono, Musim Semi Suriah, hlm. 78- 81

visit SIPRI.org. di akses 4 juli 2014

www.eramuslim.com di akses 16 september 2014

www.voaindonesia.com diakses 02.12.2016


(6)