Implementasi Kurikulum pada Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran pada Siswa Kleas V SDN I Gondangslamet Tahun 2012/2013
IMPLEMEryIAST KURIKULU-M
PADA PENING-KATAN
B ELAJAR MA
PARTISIPAS,I
TE MA
KoopERATrF rrpn rravr YTIOT, Ni T"I O i,TL PE MB E LA JARAN
niiivin_ua_rrzarroN
PADA SISWA KELAS
V i;N;llslsrno
GAr)
CONNANab"T,AMET
iiil
TAHUN 2072/2013
Minsih dan siti zubaedahumam,
Jurusan pendidikan
Fakultas Keguruan dan,mu p*oiiitur,
Guru sekolah Dasar,
io'#...rrrs Muhammadiyah
Surakarta
r2013.
f:;;j,;xrz;:xu^#"r;;i,:iili;:;:{"?::be,ajarmatuma,ikasiswa
Assisted rndivictuotiza;;;
ii;;'.""i"*tiryo,, {";,;;;y;;;:rr;:X;;rrri,,f;#;;
y::;;:";;:;X'r:r;,'/;;i;;'j;l:::ii;;!i;;;;"o,!1",,,,
metakuk.n
*"-p",oi"hhasity-nng-opi,*;,"ii"i,{,f ,X,:;;itr:*;:li!*f
memiliki langkah t)
,, ["r":rc:ril"*l zli"trn:rrii,i,"1i obr"*osi,
rerhadap
k",i.,.*.
:{UW
,;i"i;;;;;;'s1rlw
hasir akhir
dan
ri*turrvr.'i'"nntito, tersebut 41-reJrekst
dengan menggunaka"
dirakukan
z t,iir{iii""ti,ioi
-iri,r"'ruautu, or,,
tahap kknik ana.risis
iip"rotrt, dianarisis merarui
ai,,
dara, dan penarikan
irri
ioir,'|ffi,rn
i ;;;n ::;';rfr'r;,*,ii!,7 *i!:f;*,, ii,,^*,#::m
[?"'r#;;;Berdasarka;h;;;;";in,,o,;;;;;;;l;-;ahwopartisipisio"roio,
t",,r,,i,""
mengerjakan soal pada
pi*itt"r"i'2,6%o,
8e,5%; (b) aktif datam.o;*;";;;;;;
pada siklus
a
sq'zyo.
ir-;;;;;"t
pada:;i;;^1 ,u,no%, pada
rI
o,d,;,;;;i;;"5,,by,, pada ,rktu, rsikrus
is,z%,
pemberajaran'ruruor
ditenrukan pada prasitt,,t
sistematika yang
t
ou,"ih:
i,rt,,,
keria ketompoo,
sikrul
tt ao,s"z. z1
uo.!o,,nd.iko,o!
prasiktus 47'4%' pada,sikrus
A;;r&,r*r
jawab ketompok pada
t s/,iil, ,oar
tiljv','i^, (b) mengajari teman
!
i-il'i,r, ,rri
i",iiir2rrlr,
riili,
p'^ia"po;o-,;it;'i
'i;i:r::l:fr:f;,pada
,r,n"z, pada siktus rr
'i,;u,
11a2,in':i;;;;';;;:;:,m:;:;#;;:A,;*;::,AI:liiiX
j*:
ketika tes pada"prayiktus.ii,";;,";;;
siktus ,"iiJi",
memperoteh poin vals
i)aa ,irrtu,
za,s%,| (b)
il1tss!.pr;" ;;r.ri*t'rr't"o
iz,'rl#o
siklus It 94,7%. Dlngon
siktus
r
84,2%,
pacta
a"iition
ctiiltnutka,r'ili,i), krdapat
peningiaran
n
i*r,
'r::;:'::,';,!;'"',a{r;xr"!i;:;i":rir";,_:,::{;,noa)to;;;;r;;;,,,
Kata kunci: model nemholn;n-^,-
r_^^,
ii;;,;:I:#:';;;:i:;;:|'#:;;"amAssis,edrndividuatiza,ion
65
IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA PENINGKATAN
PARTISIPASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
PADA SISWA KELAS V SDN I
GONDANGSLAMET TAHLTN 20 1 2 I 20 I 3
Minsih dan Siti Zubaedah
lrl ll i
I
:r:
..,mrtll
'iil
(Jmam
INOVASI PEMBELAJARAN SEBAGAI BENTUK
KREATIF GURU MENGAJAR
L,NTUK MENYONGSONG KURIKULUM
2013 (Team Games Tournament (TGT)
sebagai Strategi Pembelajaran Inovatif
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa)
Drs. Mulyadi, SK. SH., M.pd. dan Hancloko
Susiana
65
:ililt,lfllilr::irr
I
..
74
:
2013
Darsono dan Murfiah Dewi Ll/tilandari,
M.psi
1
gl
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI PENERAPAN METODE MISSOURI
MATHEMATICS PROJECT (MMP)
GLINA MENYAMBUT KURIKULUM 2Oi3
PADA SISWA KELAS IV SD
MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA
TAHLIN AJARAN 2OI2I2O13
Bayu Dimas Nugroho, S.pd. dan Novilia
Susianawati, S.pcl. ........
101
IMPLEMENTAS I KURIKULUM MELALUI
METODE KRULICK-RUDNICK TINTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI
SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL
CERITA MATEMATIKA KELAS V SDN
BRATAN II TAHLIN AJARAN 2OI2I2O13
Ria Indra Maya Sari dan pmri Ag.tstina,
S.psi.
PROBLEMATIKA KURIKULUM TERHADAP
PENCERAHAN DAN
PEMBERDAYAAN BANGSA
........
METODE MODELING THE WAY SEBAGAI
SALAH SATU METODE
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
IPA
DI SEKOLAH DASAR: UPAYA IMPLEMENTASI
KARAKTER DALAM
ll7
129
PEfr,ltsBLA,'AP-\J'..J
Alri Anita Fatmawati dan Drs. Saring Marsttdi,
5.H.. M.pd.
xtv
1ilt.,
-I:
MEDIA PEMBELAJARAN KIT IPA TJNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM
Dr. H. Samino, M.M.
,:
140
I
rr,rL.,: l.
I.
Pendahuluan
Di era globalisasi ini, setiap Negara dituntut untuk memiliki sumber
daya
manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan Negara-negara di
seluruh dunia. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung
jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek
yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif,
mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing.
Pendidikan dimulai sejak dini baik pendidikan fomral, non formal dan
informal. Khusus dalam pendidikan formal, ia melalui beberapa jenjang yakni
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jadi, pendidikan
formal ialah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah yang semua itu tentu
tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat
dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa: "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
teltentu".
Dalam KBM siswa dituntut untuk belajar aktif. Dalam belajar aktif siswa
dibimbing agar siswa mampu menentukan kebutuhannya, menganalisis informasi
yang diterima, menyeleksi bagian-bagian penting, dan member arti pada informasi
baru (Surtikanti
& Joko, 2008:64). Untuk menciptakan hal tersebut
tidaklah
mudah, terutama dalam pembelajaran matematika. Sudah umum jika matematika
dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan rata-rata dibenci oleh anak. padahal
matematika merupakan pelajaran yang sangat penting. Karakteristik pembelajaran
matematika yaitu berhitung, membuatnya sangat berguna dalam kehidupan seharihari.
Seperti yang terjadi di SDN
I
Gondangslamet. Terutama pada siswa kelas
V, partisipasi belajar Matematika masih kurang. Menurut hasil observasi di SD
tersebut, di temukan berbagai hal yang mengidentifikasikan partisipasi belajar
matematika kurang. Hal tersebut tampak dalam berbagai kegiatan berikut ini,
daya
adi
gung
,bjek
eatif,
pernbelajaran
yaitu: (1) Siswa cenderung menjadi pendengar dan pencatat ketika
individual membuat
matematika berlangsun g; (2) Pembelajaran yang bersifat
(3) Siswa pasif dalam
siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika;
yang digunakan
pembelajaran matematika; (a) Model dan strategi pembelajaran
dapat
guru dalam pembelajaran matematika masih konvensional' Sehingga
disimpulkan bahwa partisipasi dalam pembelajaran matematika
di sDN I
Gondangslamet masih rendah.
dan
;akni
Jikan
tentu
dapat
2003
rturan
bagai
dikan
SISWA
,rmasi
rrmasi
Iaklah
natika
ldahal
ajaran
;ehari-
Faktor penyebab hal
di atas ialah pembelajaran
yang bersifat teacher
Matematika di kelas
centered dan kurang menariknya penyajian pembelajaran
Dalam penyajian
yang di pengaruhi strategi pembelajam yang kurang menarik.
tanpa padu
pembelajaran Matematika, gUru menggUnakan metode ceramah,
pada rnata pelajaran
strategi pembelajaran yang membuat siswa aktif dan tertarik
juga bersifat individual' Model
Matematika. Model pembelajaran yang digunakan
aktif' Seperti contoh
pembelajaran yang bersifat individual membuat siswa kurang
yang ditemukan di sDN
I
Gondangslamet berikut ini, siswa mengerjakan sendiri
yang tidak dapat mengerjakan
soal Matematika yang diberikan oleh guru. Siswa
soal, ia mengerjakan
hanya diam, dan sebaliknya siswa yang dapat mengerjakan
siswa yang tidak
dengan antusias. Yxtg terjadi ketika soal dikoreksi bersama,
yang ada di papan tulis
dapat mengerjakan soal hanya menjadi penyalin tulisan
partisipasi dalam pembelajaran
tanpa mau berusaha mengerjakan soal. Akibatnya,
siswa SDN I
matematika kurang dan mengakibatkan hasil belajar Matematika
Gondangslamet rendah.
yaitu rendah
Dari uraian di atas, masalah yang diprioritaskan oleh peneliti
I
atau kurangnya partisipasi dalam pembelajaran Matematika di sDN
merupakan
Gondangslamet. Seperti yang terurai di atas, pelajaran Matematika
seharipelajaran yang penting baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan
maka perlu diadakan perbaikan cara mengajar di sDN I Gondangslamet
hari,
r kelas
di
SD
belaiar
ut
masalah-masaiah di atas
sedini mungkin. Salah satu alternatif untuk menangani
tipe Team Assisted
adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
Individuali zation (TAD.
ini,
67
Model pembelajaran kooperatif
tipe
Team Assisted Individualization
(TAD ini menggabungkan pembelajarn kooperatif dengan pengajaran individual.
Siswa yang pandai dapat membantu siswa yang lemah dalam kelompoknya.
Keberhasilan kelompok akan dipertanggung jawabkan bersama, dengan catatan
setiap siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan benar dan pada
akhimya untuk meraih nilai yang sempurna dan penghargaan atau reward.
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapai
meningkatkan partisipasi belajar Matematika siswa kelas V SDN i
Gondangslamet. Guru kelas V SDN I gondangslamet sebagai mitra dala:penelitian
ini
sangat mendukung pencapaian upaya tersebut. Oleh karena
melalui model pembelajaran kooperatif
ir*
tipe Team Assisted Individualizadc,a
(TAI) diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dalam pembelajaran matemani-e'
pada siswa kelas
II.
V SDN I Gondangslamet.
Nletode Penelitian
Gondangslamet Kecamatan
.\nrd
Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2012
hi-r'n
Penelitian
ini dilaksanakan di sDN I
Februari 2013. Strbjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas
\r
SD}!
Gondangslamet tahun ajaran 201212013. Obyek penelitian adalah
belajar Matematika kelas V SDN I Gondangslamet tahun ajaran20l2l20l-1.
Penelitian
ini
merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian rhc
kelas adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secra siklis (berdau.:'
guru/calon guru di dalam kelas (Herawati, dkk, 2009:2)- Tahapan dan pr
dari penelitian ini sesuai dengan tahapan dan prosedur dalam penelitian e
kelas.
N{etode pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk pen
data yaitu: (1) Observasi; adalah suatu proses pengamatan dan pencatar-I
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena- b's{h
situasi yang Sebenarnya maupux dalam situasi buatan untuk mencapar
tertentu (Zainal, 2012:153), Teknik yang digunakan yaitu observasi
dimana observer (peneliti) mendatangi sekolah dan ikut ambil bagian
n
kehidupan orang atau objek-objek yang diobservasi (Zainal, 2Al2:155). (2)
L
Wawancara; merupakan bentuk evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui
L
percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tak langsung. Teknik yang
n
digunakan dalam penelitian
]a
langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara
ini yakni teknik wawancara langsung.
Wawancara
(interviewer) atau peneliti dengan orang yang diwawancarai (interviewee) atau
AI
guru kelas dan siswa (Zainal,20l2:l5l-158). (3) Dokumentasi; adalah mencari
I
data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat
m
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi
TL
Arikunto, 1981:188). Dalam penelitian ini dokumentasi yang dimaksud yaitu data
ln
sekolah dan identitas siswa antara lain seperti nama siswa, nomor induk siswa
\.d
serta data nilai Matematika semester gasal untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dengan melihat dokumen yangadapada sekolah.
Validitas yang digunakan oleh peneliti yakni validitas data dan instrument
yang dapat diuraikan sebagai berikut:
el
l.
Validitas Data
Dalam penelitian
ga
ini pengujian
data penulisan dilakukan dengan cara
II
pengamatan dan triangulasi (Moleong,1991 :17 5-178). Ia juga menjelaskan
si
bahwa triangulasi adalah teknik memeriksa keabsahan data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain.
an
Peneliti menggunakan dua macam triangulasi, yafig pertama triangulasi
eh
sumber. Triangulasi sumber akan digunakan peneliti untuk mengecek
ur
kevalidan dengan membandingkan dari beberapa sumber yang diperoleh.
an
Kedua triangulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data valid selanjutnya
an
data perlu dianalisis. Menurut Maleong (199L:190) proses analisis data
tra
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,
lm
yaitu dari wawancara, pengamatat yang sudah dituliskan dalam
an
lapangan dan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
ln,
sebagainya.
eri
2.
catatan
foto,
dan
Validitas Instrumen
69
validitas yang digunakan yaitu validitas
bangun (construct validity) yaitu
berkenaan dengan kesanggupan
alat penilaian untuk mengukur pengertian_
pengertian yang terkandung
dalam materi yang diukur (Sudjana,2010:14).
Ini
berarti konsep harus dikembangkan
indikator-indikatornya.
Untuk mengukur tingkat partisipasi
siswa daram pembelajaran, bukan
diukur meralui skor nilai yang diperoleh
pada waktu ulangan, tetapi
d,ihat
melalui kegiatan keikutsertaan siswa
dalam
KBM. Keikutsertaan yang
dimaksud misarnya kehadiran,
terpusatnya perhatian pada perajaran
dan
ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan guru dalam arti
relevan pada permasalahannya,
dsb.
Nilai yang
diperoleh pada waktu ulangan,
bukan menggambarkan
partisipasi, tetapi menggambarkan
prestasi belajar (S. Eko, 2010:9g-99).
Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknis analisis
interaktif. Miles Huberman (Herawati,dkk,
2009:103) mengungkapkan bahrva
teknik analisis interaktif rnemiliki
tiga komponen kegiatan yang
saling terkait satu
sama lain, yakni reduksi data,
paparan d,ata/penyajian data,
dan penarikan
kesimpulan' Tahaptahapnya dijelaskan
sebagai berikut: (1) Reduksi
d,ata;
Herawati,dkk (2009:103), reduksi
data merupakan proses menyeleksi,
menenfukan fokus, menyederhanakan,
meringkas, dan mengubah bentuk
data
"lengkap" yang ada dalam catatan
lapangan. Daram proses ini
dilakukan
penajaman, pemilihan, pemfokusan,
penyisihan data yang kurang
bermakn a, d,an
menatanya sedemikian rupa sehing
ga dapatdilakukan penarikan
kesimpulan akhir
untuk kemudian diverifikasi. (2)
Penyaj ian data; Setelah direduksi,
data siapuntuk
disajikan atau dipaparkan daram
bentuk narasi dengan dilengkapi
grafik atau
diagram' Herawati,
dkk
(2009:103) menyatakan pemaparan
d,ata perru
dilakasanakan secara sistematis
dan interaktif agar mudah dalam
pemahaman dan
memudahkan dalam menarik
kesimpuran dan penentuan tindakan
yang akan
dilakukan selanjutnya. (3) Setelah
data direduksi dan disajikan/dipaparkan,
maka
langkah selanjutnya yakni penarikan
kesimpulan. Daram kegiatan
ini dicatat
segala yang terjadi di rapangan
selama kegiatan berlangsung
baik melalui
70
u
I.
observasi,wawancaramaupuncatatanlapangan.Dalamkegiataninidatajuga
data'
perlu direfleksi untuk meminimalisir kekeliruan
rd
III.
Dariobservasiyafigdilakukanpadakondisiprasiklusditemukan
tn
|aT
o-Q
an
fii
I{asil dan Pembahasan Penelitian
permasalah-permasalahanberikut:1)Sisu,acenderungmenjadipendengardan
berlangsung; 2) Pembelajaran yang
pencatat ketika pembelajaran matematika
aktif dalam pembelajaran matematika;
bersifat individual membuat siswa kurang
3)Siswapasifdaiampembelajaranmatematika;4)Modeldanstrategi
pembelajaranyangdigunakangurudalampembelajaranmatematikamasih
ian
isis
twa
iatu
kan
lata;
:ksi,
data
rkan
dan
rkhir
rrtuk
atau
perlu
n dan
konvensional.
kelas
dilakukan oleh peneliti dengan guru
Hal diatas didukung oleh dialog yang
bahwa: (1) guru masih
V SDN I Gondangslamet, juga diperoleh keterangan
menggunakanmodeldanstrategipembelajaranyangkonvensional;(2)guru
kooperatif; (3) guru jarang melibatkan
belum menggunakan model pembelajaran
guru jarang memberikan reward'
siswa secara menyeluruh; dan (5)
partisipasi belajar siswa
tindakan prasiklus diperoleh data mengenai
Dari
mengerjakan soal pada kondisi prasiklus
sebagai berikut: 1.) Antusias dalam
dalam pembelajaran pada kondisi prasiklus
mencapai 52,60 (10 siswa); 2.) Aktif
mencapai2l,oo^(4siswa);3.)Mengikutipernbelajaransesuaisistematikayang
ditentukanpadakondisiprasiklusmencapai2I,oo^(4siswa);4.)Tanggungjawab
47,4yo (9 siswa); 5.) Mengajari teman
kelompok pada kondisi prasiklus mencapai
yangbelumbisapadakondisiprasiklusmencapai3l,60^(6siswa);6.)Diskusipra
sendiri
31,60/0 (6 siswa); 7.) Mengerjakan
tes pada kondisi prasiklus mencapai
l0,5oh (2 siswa); dan 8') Mendapatkan
ketika tes pada kondisi prasiklus mencapai
l}'5oh (2 siswa)'
poin tinggi pada kondisi prasiklus mencapai
partisipasi belajar siswa
Dari tindakan siklus I diperoleh data mengenai
ak^an
maka
licatat
relalui
sebagaiberikut:1.)Antusiasdalammengerjakansoalpadatindakansiklusl
I
dalam pembelajaran pada tindakan siklus
mencapai 78,gyo(15 siswa); 2.) Aktif
mencapai73,7o^(14siswa);3.)Mengikutipembelajaransesuaisistematikayang
84,2o/o (11 siswa) ; 4') Tanggung
ditentukan pada tindakan siklus I mencapai
77
jawab kelompok pada pada
tindakan siklus I mencapai 57,goh(1r
siswa) ; 5.)
Mengajari teman yang belum bisa pada
tindakan sikrus I mencapa i 57,g% (rr
siswa) ; 6.) Diskusi pra tes pada tindakan
siklus I mencapai g4,zyo(16 siswa)
; 7.)
Mengerjakan sendiri ketika tes pada
tindakan siklus I mencapai 57,gyo(l
1 siswa)
; 8') Mendapatkan poin tinggr pada tindakan siklus
I mencapai g4,2yo(16 siswa).
Dari tindakan siklus II diperoleh data
mengenai partisipasi belajar siswa
sebagai berikut: 1.) Antusias dalam
mengeq'akan pada siklus II rnencap
ai g9,5%o
(17 siswa) ; 2.) Aktif dalam pemberajaran
pada siklus II mencapai g4,7yo
(rg
siswa); 3.) Mengikuti pemberajaran
sesuai sistematika yang ditentukan
pada
siklus II mencapai g9,5yo (17 siswa);
4.) Tanggung jawab kelompok pada
sikrus II
mencapai 89,5yo (17 siswa); 5.) Mengajari
teman yang belum bisa pada siklus
II
mencapai 78,9yo (15 siswa); 6.) Diskusi
pra tes pada siklus II mencapa gg,syo
i
(17
siswa) ; 7.) Mengerjakan sendiri
ketika tes pada
siklus
II
siswa); 8.) Mendapatkan poin tinggi
pada siklus II mencapa
Berdasarkan uraian
di
i
mencapa
i
7g,go/o
(r5
g4,7yo(1g siswa).
atas bahwa penggunaan model pemberajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization
(TAr)dalam proses pembelajaran
Matematika dapat meningkatkan partisipasi
berajar. Dengan demikian
data
penelitian mendukung diterimanya
hipotesis yang menyatakan penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Incrividuarization
GAD dapat
meningkatan partisipasi berajar
Matematika pada kelas v sDN I
Gondangslamet
tahun 2012/2013.
IV.
Simpulan
Penelitian tindakan kelas yang
telah dilaksanakan secara kolaboratif
anta
peneliti dan guru keras v sDN
I Gondangsramet ini d,apatdiperoleh kesimpuran
bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif
Individualization (T,\r) dapat meningkatan
partisipasi
kelas V SDN I Gondangslamet tahun
2012/2013.
72
tipe Team Assisted
belajar Matematik a pada
s.)
(11
7.)
va)
V.
Daftar pustaka
Surtikanti dan Joko Santoso.
200g. Strategi Belajar
Mengajar. Surakarta: Bp_
FKIP UMS.
)
Susilo, Herawati, dkk.
2009. penelitian Tindakan
Kelas. Malang: Bayumedia
publishing.
wa
Arifi n, Zainal.
t%
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1gg7. prosedur
penelitian Suatu
:18
rda
iII
rII
t7
15
20 I 2. Evaluasi pembelajaran.
Bandung: pT.
Jakarta: Bina Aksara.
Moleong,
M.A.
2007. Metoclologi penelitian
Rosdakarya.
Sudjana, Nana.
Pendekatan praktik.
Kualitatif. Bandung: pT
Remaja
2ua. pen,aian Hasil proses
Berajar Mengajar.Bandung: pr.
Remaja Rosdakarya.
Putro widoyoko, S. Eko.
2010. Evaruasi program pemberajaran.
yogyakarta:
pustaka pelajar.
an
an
tta
lel
lat
ret
Lta
ln
zd
la
73
PADA PENING-KATAN
B ELAJAR MA
PARTISIPAS,I
TE MA
KoopERATrF rrpn rravr YTIOT, Ni T"I O i,TL PE MB E LA JARAN
niiivin_ua_rrzarroN
PADA SISWA KELAS
V i;N;llslsrno
GAr)
CONNANab"T,AMET
iiil
TAHUN 2072/2013
Minsih dan siti zubaedahumam,
Jurusan pendidikan
Fakultas Keguruan dan,mu p*oiiitur,
Guru sekolah Dasar,
io'#...rrrs Muhammadiyah
Surakarta
r2013.
f:;;j,;xrz;:xu^#"r;;i,:iili;:;:{"?::be,ajarmatuma,ikasiswa
Assisted rndivictuotiza;;;
ii;;'.""i"*tiryo,, {";,;;;y;;;:rr;:X;;rrri,,f;#;;
y::;;:";;:;X'r:r;,'/;;i;;'j;l:::ii;;!i;;;;"o,!1",,,,
metakuk.n
*"-p",oi"hhasity-nng-opi,*;,"ii"i,{,f ,X,:;;itr:*;:li!*f
memiliki langkah t)
,, ["r":rc:ril"*l zli"trn:rrii,i,"1i obr"*osi,
rerhadap
k",i.,.*.
:{UW
,;i"i;;;;;;'s1rlw
hasir akhir
dan
ri*turrvr.'i'"nntito, tersebut 41-reJrekst
dengan menggunaka"
dirakukan
z t,iir{iii""ti,ioi
-iri,r"'ruautu, or,,
tahap kknik ana.risis
iip"rotrt, dianarisis merarui
ai,,
dara, dan penarikan
irri
ioir,'|ffi,rn
i ;;;n ::;';rfr'r;,*,ii!,7 *i!:f;*,, ii,,^*,#::m
[?"'r#;;;Berdasarka;h;;;;";in,,o,;;;;;;;l;-;ahwopartisipisio"roio,
t",,r,,i,""
mengerjakan soal pada
pi*itt"r"i'2,6%o,
8e,5%; (b) aktif datam.o;*;";;;;;;
pada siklus
a
sq'zyo.
ir-;;;;;"t
pada:;i;;^1 ,u,no%, pada
rI
o,d,;,;;;i;;"5,,by,, pada ,rktu, rsikrus
is,z%,
pemberajaran'ruruor
ditenrukan pada prasitt,,t
sistematika yang
t
ou,"ih:
i,rt,,,
keria ketompoo,
sikrul
tt ao,s"z. z1
uo.!o,,nd.iko,o!
prasiktus 47'4%' pada,sikrus
A;;r&,r*r
jawab ketompok pada
t s/,iil, ,oar
tiljv','i^, (b) mengajari teman
!
i-il'i,r, ,rri
i",iiir2rrlr,
riili,
p'^ia"po;o-,;it;'i
'i;i:r::l:fr:f;,pada
,r,n"z, pada siktus rr
'i,;u,
11a2,in':i;;;;';;;:;:,m:;:;#;;:A,;*;::,AI:liiiX
j*:
ketika tes pada"prayiktus.ii,";;,";;;
siktus ,"iiJi",
memperoteh poin vals
i)aa ,irrtu,
za,s%,| (b)
il1tss!.pr;" ;;r.ri*t'rr't"o
iz,'rl#o
siklus It 94,7%. Dlngon
siktus
r
84,2%,
pacta
a"iition
ctiiltnutka,r'ili,i), krdapat
peningiaran
n
i*r,
'r::;:'::,';,!;'"',a{r;xr"!i;:;i":rir";,_:,::{;,noa)to;;;;r;;;,,,
Kata kunci: model nemholn;n-^,-
r_^^,
ii;;,;:I:#:';;;:i:;;:|'#:;;"amAssis,edrndividuatiza,ion
65
IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA PENINGKATAN
PARTISIPASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
PADA SISWA KELAS V SDN I
GONDANGSLAMET TAHLTN 20 1 2 I 20 I 3
Minsih dan Siti Zubaedah
lrl ll i
I
:r:
..,mrtll
'iil
(Jmam
INOVASI PEMBELAJARAN SEBAGAI BENTUK
KREATIF GURU MENGAJAR
L,NTUK MENYONGSONG KURIKULUM
2013 (Team Games Tournament (TGT)
sebagai Strategi Pembelajaran Inovatif
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa)
Drs. Mulyadi, SK. SH., M.pd. dan Hancloko
Susiana
65
:ililt,lfllilr::irr
I
..
74
:
2013
Darsono dan Murfiah Dewi Ll/tilandari,
M.psi
1
gl
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MELALUI PENERAPAN METODE MISSOURI
MATHEMATICS PROJECT (MMP)
GLINA MENYAMBUT KURIKULUM 2Oi3
PADA SISWA KELAS IV SD
MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA
TAHLIN AJARAN 2OI2I2O13
Bayu Dimas Nugroho, S.pd. dan Novilia
Susianawati, S.pcl. ........
101
IMPLEMENTAS I KURIKULUM MELALUI
METODE KRULICK-RUDNICK TINTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI
SISWA DALAM MEMECAHKAN SOAL
CERITA MATEMATIKA KELAS V SDN
BRATAN II TAHLIN AJARAN 2OI2I2O13
Ria Indra Maya Sari dan pmri Ag.tstina,
S.psi.
PROBLEMATIKA KURIKULUM TERHADAP
PENCERAHAN DAN
PEMBERDAYAAN BANGSA
........
METODE MODELING THE WAY SEBAGAI
SALAH SATU METODE
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
IPA
DI SEKOLAH DASAR: UPAYA IMPLEMENTASI
KARAKTER DALAM
ll7
129
PEfr,ltsBLA,'AP-\J'..J
Alri Anita Fatmawati dan Drs. Saring Marsttdi,
5.H.. M.pd.
xtv
1ilt.,
-I:
MEDIA PEMBELAJARAN KIT IPA TJNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM
Dr. H. Samino, M.M.
,:
140
I
rr,rL.,: l.
I.
Pendahuluan
Di era globalisasi ini, setiap Negara dituntut untuk memiliki sumber
daya
manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan Negara-negara di
seluruh dunia. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung
jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek
yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif,
mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing.
Pendidikan dimulai sejak dini baik pendidikan fomral, non formal dan
informal. Khusus dalam pendidikan formal, ia melalui beberapa jenjang yakni
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jadi, pendidikan
formal ialah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah yang semua itu tentu
tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat
dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa: "Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
teltentu".
Dalam KBM siswa dituntut untuk belajar aktif. Dalam belajar aktif siswa
dibimbing agar siswa mampu menentukan kebutuhannya, menganalisis informasi
yang diterima, menyeleksi bagian-bagian penting, dan member arti pada informasi
baru (Surtikanti
& Joko, 2008:64). Untuk menciptakan hal tersebut
tidaklah
mudah, terutama dalam pembelajaran matematika. Sudah umum jika matematika
dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan rata-rata dibenci oleh anak. padahal
matematika merupakan pelajaran yang sangat penting. Karakteristik pembelajaran
matematika yaitu berhitung, membuatnya sangat berguna dalam kehidupan seharihari.
Seperti yang terjadi di SDN
I
Gondangslamet. Terutama pada siswa kelas
V, partisipasi belajar Matematika masih kurang. Menurut hasil observasi di SD
tersebut, di temukan berbagai hal yang mengidentifikasikan partisipasi belajar
matematika kurang. Hal tersebut tampak dalam berbagai kegiatan berikut ini,
daya
adi
gung
,bjek
eatif,
pernbelajaran
yaitu: (1) Siswa cenderung menjadi pendengar dan pencatat ketika
individual membuat
matematika berlangsun g; (2) Pembelajaran yang bersifat
(3) Siswa pasif dalam
siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika;
yang digunakan
pembelajaran matematika; (a) Model dan strategi pembelajaran
dapat
guru dalam pembelajaran matematika masih konvensional' Sehingga
disimpulkan bahwa partisipasi dalam pembelajaran matematika
di sDN I
Gondangslamet masih rendah.
dan
;akni
Jikan
tentu
dapat
2003
rturan
bagai
dikan
SISWA
,rmasi
rrmasi
Iaklah
natika
ldahal
ajaran
;ehari-
Faktor penyebab hal
di atas ialah pembelajaran
yang bersifat teacher
Matematika di kelas
centered dan kurang menariknya penyajian pembelajaran
Dalam penyajian
yang di pengaruhi strategi pembelajam yang kurang menarik.
tanpa padu
pembelajaran Matematika, gUru menggUnakan metode ceramah,
pada rnata pelajaran
strategi pembelajaran yang membuat siswa aktif dan tertarik
juga bersifat individual' Model
Matematika. Model pembelajaran yang digunakan
aktif' Seperti contoh
pembelajaran yang bersifat individual membuat siswa kurang
yang ditemukan di sDN
I
Gondangslamet berikut ini, siswa mengerjakan sendiri
yang tidak dapat mengerjakan
soal Matematika yang diberikan oleh guru. Siswa
soal, ia mengerjakan
hanya diam, dan sebaliknya siswa yang dapat mengerjakan
siswa yang tidak
dengan antusias. Yxtg terjadi ketika soal dikoreksi bersama,
yang ada di papan tulis
dapat mengerjakan soal hanya menjadi penyalin tulisan
partisipasi dalam pembelajaran
tanpa mau berusaha mengerjakan soal. Akibatnya,
siswa SDN I
matematika kurang dan mengakibatkan hasil belajar Matematika
Gondangslamet rendah.
yaitu rendah
Dari uraian di atas, masalah yang diprioritaskan oleh peneliti
I
atau kurangnya partisipasi dalam pembelajaran Matematika di sDN
merupakan
Gondangslamet. Seperti yang terurai di atas, pelajaran Matematika
seharipelajaran yang penting baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan
maka perlu diadakan perbaikan cara mengajar di sDN I Gondangslamet
hari,
r kelas
di
SD
belaiar
ut
masalah-masaiah di atas
sedini mungkin. Salah satu alternatif untuk menangani
tipe Team Assisted
adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
Individuali zation (TAD.
ini,
67
Model pembelajaran kooperatif
tipe
Team Assisted Individualization
(TAD ini menggabungkan pembelajarn kooperatif dengan pengajaran individual.
Siswa yang pandai dapat membantu siswa yang lemah dalam kelompoknya.
Keberhasilan kelompok akan dipertanggung jawabkan bersama, dengan catatan
setiap siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan dengan benar dan pada
akhimya untuk meraih nilai yang sempurna dan penghargaan atau reward.
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapai
meningkatkan partisipasi belajar Matematika siswa kelas V SDN i
Gondangslamet. Guru kelas V SDN I gondangslamet sebagai mitra dala:penelitian
ini
sangat mendukung pencapaian upaya tersebut. Oleh karena
melalui model pembelajaran kooperatif
ir*
tipe Team Assisted Individualizadc,a
(TAI) diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dalam pembelajaran matemani-e'
pada siswa kelas
II.
V SDN I Gondangslamet.
Nletode Penelitian
Gondangslamet Kecamatan
.\nrd
Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2012
hi-r'n
Penelitian
ini dilaksanakan di sDN I
Februari 2013. Strbjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas
\r
SD}!
Gondangslamet tahun ajaran 201212013. Obyek penelitian adalah
belajar Matematika kelas V SDN I Gondangslamet tahun ajaran20l2l20l-1.
Penelitian
ini
merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian rhc
kelas adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secra siklis (berdau.:'
guru/calon guru di dalam kelas (Herawati, dkk, 2009:2)- Tahapan dan pr
dari penelitian ini sesuai dengan tahapan dan prosedur dalam penelitian e
kelas.
N{etode pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk pen
data yaitu: (1) Observasi; adalah suatu proses pengamatan dan pencatar-I
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena- b's{h
situasi yang Sebenarnya maupux dalam situasi buatan untuk mencapar
tertentu (Zainal, 2012:153), Teknik yang digunakan yaitu observasi
dimana observer (peneliti) mendatangi sekolah dan ikut ambil bagian
n
kehidupan orang atau objek-objek yang diobservasi (Zainal, 2Al2:155). (2)
L
Wawancara; merupakan bentuk evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui
L
percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tak langsung. Teknik yang
n
digunakan dalam penelitian
]a
langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara
ini yakni teknik wawancara langsung.
Wawancara
(interviewer) atau peneliti dengan orang yang diwawancarai (interviewee) atau
AI
guru kelas dan siswa (Zainal,20l2:l5l-158). (3) Dokumentasi; adalah mencari
I
data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat
m
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi
TL
Arikunto, 1981:188). Dalam penelitian ini dokumentasi yang dimaksud yaitu data
ln
sekolah dan identitas siswa antara lain seperti nama siswa, nomor induk siswa
\.d
serta data nilai Matematika semester gasal untuk mengetahui kemampuan awal
siswa dengan melihat dokumen yangadapada sekolah.
Validitas yang digunakan oleh peneliti yakni validitas data dan instrument
yang dapat diuraikan sebagai berikut:
el
l.
Validitas Data
Dalam penelitian
ga
ini pengujian
data penulisan dilakukan dengan cara
II
pengamatan dan triangulasi (Moleong,1991 :17 5-178). Ia juga menjelaskan
si
bahwa triangulasi adalah teknik memeriksa keabsahan data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain.
an
Peneliti menggunakan dua macam triangulasi, yafig pertama triangulasi
eh
sumber. Triangulasi sumber akan digunakan peneliti untuk mengecek
ur
kevalidan dengan membandingkan dari beberapa sumber yang diperoleh.
an
Kedua triangulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data valid selanjutnya
an
data perlu dianalisis. Menurut Maleong (199L:190) proses analisis data
tra
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,
lm
yaitu dari wawancara, pengamatat yang sudah dituliskan dalam
an
lapangan dan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
ln,
sebagainya.
eri
2.
catatan
foto,
dan
Validitas Instrumen
69
validitas yang digunakan yaitu validitas
bangun (construct validity) yaitu
berkenaan dengan kesanggupan
alat penilaian untuk mengukur pengertian_
pengertian yang terkandung
dalam materi yang diukur (Sudjana,2010:14).
Ini
berarti konsep harus dikembangkan
indikator-indikatornya.
Untuk mengukur tingkat partisipasi
siswa daram pembelajaran, bukan
diukur meralui skor nilai yang diperoleh
pada waktu ulangan, tetapi
d,ihat
melalui kegiatan keikutsertaan siswa
dalam
KBM. Keikutsertaan yang
dimaksud misarnya kehadiran,
terpusatnya perhatian pada perajaran
dan
ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan guru dalam arti
relevan pada permasalahannya,
dsb.
Nilai yang
diperoleh pada waktu ulangan,
bukan menggambarkan
partisipasi, tetapi menggambarkan
prestasi belajar (S. Eko, 2010:9g-99).
Teknik analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknis analisis
interaktif. Miles Huberman (Herawati,dkk,
2009:103) mengungkapkan bahrva
teknik analisis interaktif rnemiliki
tiga komponen kegiatan yang
saling terkait satu
sama lain, yakni reduksi data,
paparan d,ata/penyajian data,
dan penarikan
kesimpulan' Tahaptahapnya dijelaskan
sebagai berikut: (1) Reduksi
d,ata;
Herawati,dkk (2009:103), reduksi
data merupakan proses menyeleksi,
menenfukan fokus, menyederhanakan,
meringkas, dan mengubah bentuk
data
"lengkap" yang ada dalam catatan
lapangan. Daram proses ini
dilakukan
penajaman, pemilihan, pemfokusan,
penyisihan data yang kurang
bermakn a, d,an
menatanya sedemikian rupa sehing
ga dapatdilakukan penarikan
kesimpulan akhir
untuk kemudian diverifikasi. (2)
Penyaj ian data; Setelah direduksi,
data siapuntuk
disajikan atau dipaparkan daram
bentuk narasi dengan dilengkapi
grafik atau
diagram' Herawati,
dkk
(2009:103) menyatakan pemaparan
d,ata perru
dilakasanakan secara sistematis
dan interaktif agar mudah dalam
pemahaman dan
memudahkan dalam menarik
kesimpuran dan penentuan tindakan
yang akan
dilakukan selanjutnya. (3) Setelah
data direduksi dan disajikan/dipaparkan,
maka
langkah selanjutnya yakni penarikan
kesimpulan. Daram kegiatan
ini dicatat
segala yang terjadi di rapangan
selama kegiatan berlangsung
baik melalui
70
u
I.
observasi,wawancaramaupuncatatanlapangan.Dalamkegiataninidatajuga
data'
perlu direfleksi untuk meminimalisir kekeliruan
rd
III.
Dariobservasiyafigdilakukanpadakondisiprasiklusditemukan
tn
|aT
o-Q
an
fii
I{asil dan Pembahasan Penelitian
permasalah-permasalahanberikut:1)Sisu,acenderungmenjadipendengardan
berlangsung; 2) Pembelajaran yang
pencatat ketika pembelajaran matematika
aktif dalam pembelajaran matematika;
bersifat individual membuat siswa kurang
3)Siswapasifdaiampembelajaranmatematika;4)Modeldanstrategi
pembelajaranyangdigunakangurudalampembelajaranmatematikamasih
ian
isis
twa
iatu
kan
lata;
:ksi,
data
rkan
dan
rkhir
rrtuk
atau
perlu
n dan
konvensional.
kelas
dilakukan oleh peneliti dengan guru
Hal diatas didukung oleh dialog yang
bahwa: (1) guru masih
V SDN I Gondangslamet, juga diperoleh keterangan
menggunakanmodeldanstrategipembelajaranyangkonvensional;(2)guru
kooperatif; (3) guru jarang melibatkan
belum menggunakan model pembelajaran
guru jarang memberikan reward'
siswa secara menyeluruh; dan (5)
partisipasi belajar siswa
tindakan prasiklus diperoleh data mengenai
Dari
mengerjakan soal pada kondisi prasiklus
sebagai berikut: 1.) Antusias dalam
dalam pembelajaran pada kondisi prasiklus
mencapai 52,60 (10 siswa); 2.) Aktif
mencapai2l,oo^(4siswa);3.)Mengikutipernbelajaransesuaisistematikayang
ditentukanpadakondisiprasiklusmencapai2I,oo^(4siswa);4.)Tanggungjawab
47,4yo (9 siswa); 5.) Mengajari teman
kelompok pada kondisi prasiklus mencapai
yangbelumbisapadakondisiprasiklusmencapai3l,60^(6siswa);6.)Diskusipra
sendiri
31,60/0 (6 siswa); 7.) Mengerjakan
tes pada kondisi prasiklus mencapai
l0,5oh (2 siswa); dan 8') Mendapatkan
ketika tes pada kondisi prasiklus mencapai
l}'5oh (2 siswa)'
poin tinggi pada kondisi prasiklus mencapai
partisipasi belajar siswa
Dari tindakan siklus I diperoleh data mengenai
ak^an
maka
licatat
relalui
sebagaiberikut:1.)Antusiasdalammengerjakansoalpadatindakansiklusl
I
dalam pembelajaran pada tindakan siklus
mencapai 78,gyo(15 siswa); 2.) Aktif
mencapai73,7o^(14siswa);3.)Mengikutipembelajaransesuaisistematikayang
84,2o/o (11 siswa) ; 4') Tanggung
ditentukan pada tindakan siklus I mencapai
77
jawab kelompok pada pada
tindakan siklus I mencapai 57,goh(1r
siswa) ; 5.)
Mengajari teman yang belum bisa pada
tindakan sikrus I mencapa i 57,g% (rr
siswa) ; 6.) Diskusi pra tes pada tindakan
siklus I mencapai g4,zyo(16 siswa)
; 7.)
Mengerjakan sendiri ketika tes pada
tindakan siklus I mencapai 57,gyo(l
1 siswa)
; 8') Mendapatkan poin tinggr pada tindakan siklus
I mencapai g4,2yo(16 siswa).
Dari tindakan siklus II diperoleh data
mengenai partisipasi belajar siswa
sebagai berikut: 1.) Antusias dalam
mengeq'akan pada siklus II rnencap
ai g9,5%o
(17 siswa) ; 2.) Aktif dalam pemberajaran
pada siklus II mencapai g4,7yo
(rg
siswa); 3.) Mengikuti pemberajaran
sesuai sistematika yang ditentukan
pada
siklus II mencapai g9,5yo (17 siswa);
4.) Tanggung jawab kelompok pada
sikrus II
mencapai 89,5yo (17 siswa); 5.) Mengajari
teman yang belum bisa pada siklus
II
mencapai 78,9yo (15 siswa); 6.) Diskusi
pra tes pada siklus II mencapa gg,syo
i
(17
siswa) ; 7.) Mengerjakan sendiri
ketika tes pada
siklus
II
siswa); 8.) Mendapatkan poin tinggi
pada siklus II mencapa
Berdasarkan uraian
di
i
mencapa
i
7g,go/o
(r5
g4,7yo(1g siswa).
atas bahwa penggunaan model pemberajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization
(TAr)dalam proses pembelajaran
Matematika dapat meningkatkan partisipasi
berajar. Dengan demikian
data
penelitian mendukung diterimanya
hipotesis yang menyatakan penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Incrividuarization
GAD dapat
meningkatan partisipasi berajar
Matematika pada kelas v sDN I
Gondangslamet
tahun 2012/2013.
IV.
Simpulan
Penelitian tindakan kelas yang
telah dilaksanakan secara kolaboratif
anta
peneliti dan guru keras v sDN
I Gondangsramet ini d,apatdiperoleh kesimpuran
bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif
Individualization (T,\r) dapat meningkatan
partisipasi
kelas V SDN I Gondangslamet tahun
2012/2013.
72
tipe Team Assisted
belajar Matematik a pada
s.)
(11
7.)
va)
V.
Daftar pustaka
Surtikanti dan Joko Santoso.
200g. Strategi Belajar
Mengajar. Surakarta: Bp_
FKIP UMS.
)
Susilo, Herawati, dkk.
2009. penelitian Tindakan
Kelas. Malang: Bayumedia
publishing.
wa
Arifi n, Zainal.
t%
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1gg7. prosedur
penelitian Suatu
:18
rda
iII
rII
t7
15
20 I 2. Evaluasi pembelajaran.
Bandung: pT.
Jakarta: Bina Aksara.
Moleong,
M.A.
2007. Metoclologi penelitian
Rosdakarya.
Sudjana, Nana.
Pendekatan praktik.
Kualitatif. Bandung: pT
Remaja
2ua. pen,aian Hasil proses
Berajar Mengajar.Bandung: pr.
Remaja Rosdakarya.
Putro widoyoko, S. Eko.
2010. Evaruasi program pemberajaran.
yogyakarta:
pustaka pelajar.
an
an
tta
lel
lat
ret
Lta
ln
zd
la
73