TA : Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pada UD. AGHNIA.

(1)

PADA UD. AGHNIA

Oleh:

Nama : AGUNG CAHYO PAMBUDI

NIM : 99.41010.5034 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2009

STIKOM


(2)

x DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI... 4

2.1 Informasi ... 4

2.2 Sistem Informasi... 4

2.3 Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) ... 5

2.4 Akuntansi ... 7

2.4.1 Perbedaan Akuntansi dan Pembukuan... 7

2.4.2 Dasar-dasar akuntansi ... 7

2.4.3 Transaksi ... 8

2.4.4 Penyusutan dan Materialitas... 9

2.4.5 Proses Akuntansi ... 9

STIKOM


(3)

xi

2.4.6 Laporan Laba Rugi ... 15

2.5 Sistem Informasi Akuntansi ... 18

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 19

3.1 Analisis Permasalahan ... 19

3.2 Struktur Organisasi ... 20

3.3 Sistem Flow Manual (Dokumen Flow) ... 20

3.4 Perancangan Sistem ... 28

3.4.1 System flow ... 28

3.4.2 Data flow diagram ... 37

3.4.3 Entity relationship diagram ... 45

3.4.4 Struktur database ... 48

3.5 Desain Input Output ... 52

3.5.1 Desain input ... 52

3.5.2 Desain output ... 58

3.6 Desain Interface ... 66

3.6.1 Form utama ... 66

3.6.2 Form perkiraan ... 69

3.6.3 Form barang ... 70

3.6.4 Form customer ... 71

3.6.5 Form supplier ... 72

3.6.6 Form bukti kas keluar ... 73

3.6.7 Form bukti kas masuk ... 74

3.6.8 Form bukti memorial ... 75

STIKOM


(4)

xii

3.6.9 Form Jurnal ... 76

3.6.10 Form Pembelian ... 77

3.6.11 Form Penjualan ... 78

BAB IV PENUTUP ... 80

4.1 Kesimpulan ... 80

4.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 82

STIKOM


(5)

vii

UD AGHNIA sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli produk konveksi berupa kerudung, mukena, pakaian muslimah dan lainnya baik secara grosir maupun eceran membutuhkan sistem informasi yang lebih baik untuk membuat laporan keuangan secara tepat dan cepat sehingga pemilik bisa mengetahui kondisi perusahaan sewaktu-waktu dan bisa membuat keputusan bisnis dengan lebih cepat.

Pemecahan masalah dari keadaan demikian adalah dengan membuat suatu sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang memungkinkan segala transaksi tidak dicatat secara manual melainkan dengan komputerisasi.

Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan menganalisis permasalahan di UD. Aghnia yang digambarkan dalam bentuk dokumen flow. Yang menggambarkan proses manual yang terjadi pada UD. Aghnia yang kemudian dikembangkan dalam bentuk perancangan sistem.

Perancangan sistem yang dibuat dalam tugas akhir ini digambarkan dalam bentuk sistem flow, data flow diagram, entity relationship diagram dan desain input output. Semuanya menggambarkan proses komputerisasi yang bisa diterapkan dalam bentuk aplikasi yang dapat membuat segala transaksi akuntansi dan pelaporan akuntansi dapat berjalan menjadi lebih dinamis dan efektif dalam implementasinya. Lebih dinamis dalam artian data dapat diubah jika terdapat penambahan atau pengurangan. Dan efektif dalam artian sistem memiliki hasil keluaran cepat dan tepat.

STIKOM


(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

UD. Aghnia adalah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang jual beli barang hasil konveksi secara grosir dan eceran antara lain: kerudung, mukena, pakaian muslimah, dan lain-lain yang berada di kawasan Kota Kediri, tepatnya di Jl Ngadisimo II/67 Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kota. Penjualan secara grosir dilakukan dengan kanvas ke toko-toko pelanggan dan membuka toko grosir. Sedangkan untuk penjualan eceran dilakukan dengan menyewa stan di depan minimarket indomaret yang tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kediri. Untuk penjualan secara grosir dilakukan dengan cara cash dan kredit, sedangkan penjualan secara eceran dilakukan dengan cara cash. Selama ini pencatatan setiap transaksi pembelian dan penjualan sampai pembuatan laporan masih dilakukan secara manual oleh satu orang sehingga butuh waktu yang lama untuk mengerjakannya. Untuk mendapatkan laporan keuangan dari akuntan, Pemilik perusahaan harus menunggu akhir bulan Hal ini mengakibatkan pemilik kesulitan untuk mengetahui dengan cepat perkembangan perusahaan, selain itu sering terjadinya human error yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan pencatatan, kehilangan data dan bukti transaksi sehingga membuat laporan yang diperoleh kurang akurat dan terkadang tidak bisa diselesaikan tepat waktu.

Khusus dalam hal pembuatan laporan laba rugi yang dilakukan secara manual membuat pemilik perusahaan tidak bisa melihat kinerja keuangan perusahaan secara cepat dan tepat karena lambannya penyajian.

STIKOM


(7)

1.2 Perumusan Masalah

1) Bagaimana membangun sebuah sistem informasi akuntansi yang dapat menghasilkan laporan-laporan akuntansi.

2) Bagaimana membangun sistem yang dapat mempercepat .proses-proses transaksi menjadi laporan untuk manajemen

1.3 Pembatasan Masalah

1) Transaksi keuangan meliputi buku kas keluar dan buku kas masuk, bukti memorial, pembelian, penjualan, jurnal dan buku besar

2) Pencatatan buku kas keluar meliputi pembelian barang dagangan, pelunasan hutang, biaya operasional perusahaan dan pembelian peralatan.

3) Pencatatan buku kas masuk meliputi penerimaan dari penjualan tunai, pelunasan piutang dan penambahan modal.

4) Pembuatan laporan laba rugi, perubahan modal dan neraca.

1.4 Tujuan

1) Membuat sistem informasi akuntansi yang dapat menangani proses-proses akuntansi

2) Membantu memperlancar penyiapan laporan keuangan akuntansi untuk pengambilan keputusan.

STIKOM


(8)

3

1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Membahas latar belakang permasalahan dibangunnya sistem, perumusan masalah, pembatasan masalah dan tujuan serta sistematika penulisan yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan penjabaran dasar-dasar teori informasi, sistem informasi, rekayasa perangkat lunak, akuntansi dan sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Menerangkan metode-metode penelitian yang digunakan dalam pembangunan sistem dan bagaimana perancangan sistem dibuat. Perancangan di sini membahas tentang perancangan proses yang berupa proses sistem flow, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur database, desain input output dan interface.

BAB IV PENUTUP

Memberikan kesimpulan tentang sistem yang telah dibangun dan diaplikasikan serta memberikan beberapa saran maupun kritikan bagi pengguna atau pembaca laporan tugas akhir di dalam membangun sistem yang lebih sempurna.

STIKOM


(9)

4

LANDASAN TEORI

2.1 Informasi

Menurut McLeod (McLeod, 1998,) informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Sedangkan arti dari data sendiri adalah fakta-fakta atau angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

Menurut Kadir (Kadir, 1999), Informasi adalah analisis dan sintesis terhadap data.

Menurut Edward (Edward, 1961), Informsai adalah data yang telah diorganisasikan ke dalam bentk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, manajer, staf, atau orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Menurut John (John, 1983), Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya.

2.2 Sistem Informasi

Menurut Budiharjo (Budiharjo, 1995), sistem informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan sistem informasi, kita perlu mendefinisikan istilah informasi dan sistem. Produk dari sistem informasi adalah informasi yang dihasilkan. Informasi tidak sama dengan data. Data adalah fakta, angka atau bahkan symbol mentah. Secara bersama-sama mereka merupakan masukan bagi suatu sistem informasi. Sebaliknya informasi terdiri data yang telah ditransformasikan dan dibuat menjadi lebih bernilai melalui

STIKOM


(10)

5

sebuah pemrosesan. Idealnya, informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran.

Sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa bahan (material) atau mesin ataupun tenaga kerja, tergantung pada macam sistem yang dibicarakan.

Sistem informasi karenanya adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya (manusia, komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. (Joseph W. Wilkinson, hal 3-4).

2.3 Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Software Engineering adalah aplikasi praktis dari pengetahuan ilmiah dalam desain dan pembuatan program komputer beserta dokumentasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan, mengoperasikan, dan memelihara program komputer tersebut (Boehm,1997). Tujuan Software Engineering adalah menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi. Dilihat dari sifat pengukurannya, ada dua jenis kualitas yang ada yaitu kualitas desain dan kualitas konformasi.

Kualitas desain mengacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer/perancang terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi, dan spesifikasi kinerja semua memberikan kontribusi terhadap kualitas desain. Karena material dengan nilai yang lebih tinggi digunakan dan toleransi yang lebih ketat

STIKOM


(11)

serta kinerja yang lebih baik ditentukan, maka kualitas desain dari suatu produk bertambah bila produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Kualitas konformansi adalah tingkat di mana spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan. Semakin tinggi tingkat konformansi, semakin tinggi tingkat kualitas konformansi.

Dalam pengembangan perangkat lunak, kualitas desain mencakup syarat, spesifikasi dan desain sistem. Kualitas konformansi adalah suatu masalah yang difokuskan pada implementasi. Bila implementasi mengikuti desain dan sistem yang dihasilkan memenuhi persyaratan serta tujuan kinerja, maka kualitas konformasi menjadi tinggi. Aktifitas dalam pengembangan perangkat lunak mencakup (Robertus,1999) :

1. Requirements analysis and specification

Mengetahui dan mengerti apa yang dilakukan oleh sistem saat itu (pokok permasalahan), dan mengekspresikannya dalam bentuk yang jelas dan detail. 2. Sistem and software design

Menentukan solusi yang tepat untuk pokok permasalahan dan mengekspresikannya dalam bentuk yang mudah untuk diterjemahkan ke suatu bentuk program.

3. Implementation/coding

Menerjemahkan desain perangkat lunak ke suatu bahasa pemrograman. 4. Testing

Melakukan uji coba perangkat lunak agar sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan bebas dari kesalahan (error/bug).

5. Operation and maintenance

STIKOM


(12)

7

Mengoperasikan dan memelihara perangkat lunak yang telah selesai dibuat.

2.4 Akuntansi

Pada dasarnya, akuntansi adalah sebuah sistem informasi untuk masalah-masalah operasi ekonomi yang efisiensi. Akuntansi juga merupakan bagian besar dari informasi umum yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif. Dalam konteks ini, akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi umum suatu kesatuan operasional dan juga merupakan bagian dari bidang besar di bawah nama konsep informasi.

2.4.1 Perbedaan Akuntansi dan Pembukuan

Pembukuan adalah pencatatan data transaksi peerusahaan menurut cara tertentu dan merupakan bagian dari akuntansi. Selain pembukuan, akuntansi juga mencakup desain dari sistem pencatatan, analisis data akuntansi, penerbitan laporan-laporan keuangan, dan pengambilan keputusan bisnis.

2.4.2 Dasar-Dasar Akuntansi

Akun (account) disebut juga rekening atau perkiraan adalah blok bangunan dasar dari akuntansi. Setiap akun melayani tujuan tertentu seperti berapa banyak jumlah kas, berapa besar hutang perusahaan atau berapa nilai persediaan. Seluruh akun yang dimiliki perusahaan disatukan dalam bentuk bagan akun. Penetapan bagan akun adalah langkah pertama dalam membangun sistem akuntansi. Bagan akun dikategorikan dalam kelompok aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan dan beban. Selanjutnya masing-masing kategori aktiva, mengandung subkategori aktiva lancar dan subkategori tersebut mengandung akun kas dan akun piutang dagang.

STIKOM


(13)

Aktiva atau Harta (assets) adalah sumber daya sebuah perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh aktiva adalah kas, piutang dagang, persediaan, aktiva tetap, merek dagang, goodwil dan lain-lain. Bila sebuah transaksi menambah aktiva misal pembelian sebuah mobil maka dia dicatat sebagai debet ke akun aktiva tetap.

Kewajiban atau Utang (liabilities) mewakili tanggung jawab ekonomi dari sebuah perusahaan ke pihak luar. Misal, pembelian persediaan secara kredit.

Ekuitas atau Modal (equity) mewakili nilai yang dialokasi untuk kepemilikan perusahaan.

Pendapatan (revenue) adalah hasil dari aktivitas bisnis seperti pendapatan dari usaha jasa atau penjualan.

Beban adalah ongkos dari menjalankan bisnis seperti sewa, gaji, transportasi, listrik dan lain-lain.

2.4.3 Transaksi

Meskipun seluruh akun digunakan untuk maksud berbeda, mereka semua mempunyai saldo yang bertambah atau berkurang dengan transaksi-transaksi. Transaksi adalah operasi bisnis yang mmpunyai dampak moneter seperti penjualan barang dagangan, pembelian persediaan atau pembayaran tagihan. Sebuah transaksi terdiri atas dua bagian yaitu debet dan kredit. Debet dicatat di sebelah kiri, kredit dicatat di sebelah kanan. Saldo akun Aktiva bertambah dengan pendebitan dan berkurang dengan pengkreditan. Saldo akun Kewajiban dan Ekuitas menurun dengan pendebitan dan meningkat dengan pengkreditan. Untuk mencatat pendapatan, kredit akun pendapatan sedangkan untuk mencatat beban, debet akun beban. Jika pendapatan melebihi beban perusahaan memperoleh laba

STIKOM


(14)

9

dan ekuitas bertambah. Sebaliknya jika beban melebihi pendapatan maka perusahaan memperoleh rugi dan ekuitas berkurang.

2.4.4 Penyusutan dan Materialitas

Salah satu aspek akuntansi yang membingungkan banyak orang adalah perbedaan antara aktiva dan beban. Keduanya dapat ditingkatkan dengan pembelanjaan. Aktiva adalah sebuah sumber daya yang akan memberi manfaat bagi perusahaan pada periode akuntansi kini dan masa mendatang sedangkan beban adalah pembelanjaan yang bermanfaat bagi perusahaan pada periode akuntansi berjalan saja. Jumlah aktiva bisa disusutkan dan jumlah beban tidak dapat disusutkan akan tetapi penyusutan dapat memyebabkan beban dari sebuah aktiva terhadap sejumlah periode akuntansi.

Kadang-kadang perbedaan aktiva dan beban kurang jelas untuk pembelanjaan barang dengan nilai yang kurang signifikan misal pulpen. Pulpen dapat dipandang sebagai sebuah aktiva jika ia diharapkan berfungsi lebih dari satu periode akuntansi, tetapi penyusutan yang sedemikian kecil dari nilai sebuah pulpen adalah tak berguna. Menghadapi situasi demikian akuntan mengunakan aturan materialitas. Sebuah aktiva diperlakukan sebagai sebuah beban jika dampak keuangannya sangat kecil dan ia tidak punya efek material pada angka-angka keuangan perusahaan.

2.4.5 Proses Akuntansi

Proses akuntansi terdiri dari tiga langkah awal yaitu membuat ayat jurnal, posting ke buku besar dan peringkasan akun.

STIKOM


(15)

A. Ayat-Ayat Jurnal

Jurnal adalah sebuah daftar di mana Anda mencatat setiap transaksi yang berdampak pada perusahaan Anda. Sebuah format jurnal mengandung kolom tanggal, keterangan, referensi pemindahbukuan (digunakan selama posting ke buku besar dengan mencatat nomor akun), kolom debet dan kolom kredit. Tabel 2.1 menunjukkan contoh Ayat Jurnal pada PT YUSTINE V3 untuk pembayaran gaji pegawai sebesar Rp 500.000,00 pada tanggal 1 Maret 2009.

JURNAL UMUM

Tabel 2.1 Contoh Ayat Jurnal J-1

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit

1/3/09 Beban Gaji 500.000

1/3/09 Kas 500.000

(pembayaran gaji pegawai)

B. Posting ke Buku Besar

Secara periodik Anda harus melakukan posting transaksi-transaksi jurnal ke akun mereka yang sesuai. Posting akan memperbarui (update) akun Anda, menambah debet atau kredit yang baru dan mengubah saldo. Saat posting, nomor akun dari akun yang diposting ditulis pada kolom referensi. Nomor referensi ini menyederhanakan pemeriksaan kesalahan. Posting pada PT YUSTINE V3 dapat dilihat pada tabel 2.2

STIKOM


(16)

11

JURNAL UMUM

Tabel 2.2 Contoh Posting J-1

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit

1/3/09 Beban Gaji 511 500.000

1/3/09 Kas 111 500.000

(pembayaran gaji pegawai)

Kas Akun: 111

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo

1/3/09 Saldo 1.000.000

1/3/09 Pembayaran Gaji Pegawai

J-1 500.000 500.000

Beban Gaji Akun: 511

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Saldo

1/3/09 Saldo 0

1/3/09 Pembayaran Gaji Pegawai

J-1 500.000 500.000

Saldo akun kas awal bulan adalah Rp 1.000.000,00 berasal dari saldo kas bulan sebelumnya. Transaksi yang dibukukan adalah kredit Rp 500.000,00 yang akan

STIKOM


(17)

mengurangi saldo kas. Kolom referensi tertera J-1 yang menandakan bahwa transaksi ini berasal dari Jurnal halaman 1. Demikian dengan pendebetan ke akun beban gaji menyebabkan saldo beban gaji bertambah.

C. Peringkasan Akun

Pada akhir periode akuntansi, akun-akun yang sudah diposting menujukkan jumlah saldo sehingga akuntan dapat meringkas akun dalam bentuk laporan keuangan. Laporan neraca berisi ringkasan aktiva, kewajiban dan Ekuitas. Rumus neraca adalah:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Jika seluruh transaksi dimasukkan secara benar sehingga debet sama dengan kredit maka persamaan di atas selalu terpenuhi. Akun-akun yang muncul pada aktiva disebut akun riil.

Tipikal akun-akun kategori aktiva mencakup:

• Kas

• Surat berharga

• Wesel tagihan

• Piutang dagang

• Persediaan

• Beban dibayar di muka

• Investasi jangka panjang

• Tanah

• Bangunan

• Peralatan

• Aktiva tak berwujud

STIKOM


(18)

13

Tipikal akun-akun kategori kewajiban mencakup:

• Wesel bayar

• Utang dagang

• Utang biaya

• Pendapatan yang diterima di muka

• Utang jangka panjang

• Utang jangka pendek

• Utang pajak

• Utang gaji

Neraca mengelompokkan aktiva, kewajiban, ekuitas kedalam kategori seperti aktiva lancar, aktiva tetap, beban dibayar di muka, kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, pendapatan diterima di muka, laba di tahan dan ekuitas. Aktiva lancar (Current assets). Kelompok ini mencakup kas dan aktiva yang secara normal akan dikonversi ke dalam kas dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi perusahaan. Siklus operasi adalah panjang waktu antara pembelian persediaan dan penjualan produk akhir.

Beban di bayar dimuka (Prepaid expenses). Kelompok ini adalah beban dibayar di muka dan memberikan manfaat terhadap sebuah periode waktu. Asuransi atau sewa dibayar di muka adalah contoh dari kelompok ini.

Aktiva tetap (Fixed assets). Kelompok ini adalah aktiva yang memberikan manfaat jangka panjang melampaui periode akuntansi sekarang. Setiap tahun sebagaian dari aktiva tetap ini dikurangkan dan diperlakukan sebagai beban dalam bentuk beban penyusutan.

STIKOM


(19)

Kewajiban lancar (Current liabilities) adalah Kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi. Contoh kelompok ini mencakup utang dagang, wesel bayar, utang pajak dan lain-lain.

Kewajiban jangka panjang (Long-term liabilities) adalah kewajiban yang belum jatuh tempo dalam periode akuntansi sekarang, misal utang bank jangka panjang.

Pendapatan diterima di muka (Income received in advance) adalah pendapatan yag diterima sebelum jasa atau produk diserahkan ke pelanggan.

Laba ditahan (Retained earning). Nilai ini mewakili akumulasi laba bersih yang ditahan perusahaan. Jika perusahaan memperoleh laba , hasilnya dapat didistribusikan sebagai dividen atau diinvestasikan kembali pada perusahaan yang dalam kasus ini ditambahkan ke Laba di tahan.

Ekuitas pemilik (Stockholder’s equity). Pemilik berinvestasi dalam sebuah perusahaan dengan membeli saham. Nilai yang mereka bayar untuk saham tersebut dicatat sebagai ekuitas pemilik. Nilai dari ekuitas pemilik dan laba ditahan mewakili nilai kepemilikan perusahaan.

Gambar 2.1 menunjukkan contoh sebuah laporan Neraca perusahaan per 31 Desember 2008.

PT YUSTINE V3 Neraca

Per 31 Desember 2008

Aktiva

Aktiva Lancar

Kas 100.000

Surat berharga 225.000

Piutang dagang 125.000

Piutang lain-lain 55.000

STIKOM


(20)

15

Persediaan barang

dagangan 200.000

Perlengkapan kantor 35.000

Asuransi dibayar di muka 50.000

Total Aktiva Lancar 790.000

Aktiva Tetap

Tanah 300.000

Bangunan 100.000 80.000

Akumulasi

penyusutan (20.000)

Peralatan 50.000 40.000

Akumulasi

penyusutan (10.000)

Total Aktiva Tetap 420.000

Total Aktiva 1.210.000

Kewajiban dan Ekuitas

Kewajiban Lancar

Utang dagang 200.000

Utang gaji 120.000

Utang pajak 210.000

Total kewajiban lancar 530.000

Kewajiabn jangka panjang

Hipotik 120.000

Utang bank jangka

panjang 210.000

Total kewajiban jangka panjang 330.000

Total kewajiban 860.000

Ekuitas 200.000

Saham 50.000

Laba ditahan

Total Ekuitas 250.000

Total Kewajiban dan Ekuitas 1.210.000

Gambar 2.1 Contoh Laporan Neraca

2.4.6 Laporan Laba Rugi

Akun-akun yang muncul dalam laporan laba rugi yaitu akun kategori pendapatan dan akun kategori beban disebut akun nominal. Laporan laba rugi

STIKOM


(21)

dimulai dengan daftar pendapatan kemudian diikuti daftar beban. Total pendapatan dikurangi dengan total beban kan menghasilkan jumlah tertentu. Jika pendapatan lebih besar dari beban maka perusahaan akan memperoleh laba demikian sebaliknya.

Tipikal laba rugi dimulai dengan pendapatan, pendapatan kotor dikurangi dengan retur penjualan dan potongan penjualan akan menghasilkan penjualan bersih.

Setelah pendapatan, seluruh beban didaftar. Beban sering dikategorikan ke dalam Harga Pokok Penjualan (cost of good sold) dan beban operasi (operating expenses). Harga Pokok Penjualan mengacu pada biaya yang langsung timbul dalam memproduksi sesuatu barang yang akan dijual.

Harga Pokok Penjualan = Persediaan awal + Pembelian - Persediaan akhir Beban operasi (operating expenses) adalah beban yang tidak berkaitan langsung dari memproduksi sesuatu produk untuk dijual. Kategori ini termasuk beban penjualan dan beban umum administrasi.

Bagian terbawah dalam laporan laba rugi memperlihatkan laba bersih operasi (net income operations) yang merupakan hasil dari pengurangan penjualan bersih dengan harga pokok penjualan dan beban operasi. Jika laba bersih tersebut dikurangkan dengan pajak akan dihasilkan laba bersih (net income) yang ditahan perusahaan di akhir periode akuntansi. Laba bersih dapat diinvestasikan kembali dalam bisnis dengan menambahkannya ke laba ditahan atau didistribusikan ke pemilik sebagai deviden.

Gambar 2.2 menunjukkan contoh sebuah laporan laba rugi per tanggal 31 Desember 2008.

STIKOM


(22)

17

PT YUSTINE V3 Laporan Laba Rugi

Untuk periode berakhir 31 Desember 2008

Pendapatan Penjualan

Penjualan 900.000

Retur penjualan 5.000

Potongan penjualan 25.000 (30.000)

Penjualan bersih 830.000

Harga Pokok Penjualan

Persediaan awal 100.000

Pembelian 400.000

Barang siap dijual 500.000

Persediaan akhir (70.000)

Harga pokok penjualan 430.000

Laba Kotor Penjualan 400.000

Beban Operasi

Beban penjualan

Gaji dan komisi 20.000

Iklan 46.000

Asuransi 12.000

Perlengkapan 2.000

Total beban penjualan 80.000

Beban Umum dan

Administrasi

Gaji karyawan kantor 90.000

Penyusutan 35.000

Total bebean umum dan administrasi 125.000

Total beban operasi 205.000

Laba bersih operasi 195.000

Pajak (78.000)

Laba bersih 107.000

Gambar 2.2 Contoh Laporan Laba Rugi

STIKOM


(23)

2.5 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi formal. Sistem ini mengandung semua karakteristik yang meliputi tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna dan sumber daya. Lebih jauh lagi, sistem informasi akuntansi suatu perusahaan tertentu mempunyai cakupan yang menyeluruh. Sistem ini meluas ke seluruh kegiatan perusahaan dan menyediakan informasi bagi semua pengguna perusahaan. Di pihak lain, sistem informasi akuntansi suatu perusahaan memperlihatkan aspek-aspek yang membedakannya dari sistem informasi perusahaan keseluruhan. Aspek-aspek ini timbul karena fungsi akuntansi berkaitan dengan dampak ekonomis dari kejadian-kejadian tertentu terhadap kegiatan dan kesejahteraan perusahaan.

Jadi sistem informasi akuntansi hanya menerima data ekonomi dan kejadian-kejadian (transaksi) ekstern atau operasi intern. Kebanyakan data ini dinyatakan dalam istilah keuangan, misalnya : jumlah jam kerja karyawan, jika data ini akhirnya dikonversi ke dalam bentuk satuan keuangan, misalnya : gaji kotor. Dalam hal keluaran,sistem informasi akuntansi menghasilkan dokumen, laporan, ikhtisar dan keluaran-keluaran informasi lain yang dinyatakan seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar, dalam satuan keuangan. Keluaran yang berorientasi pada keuangan ini menyediakan informasi catatan (score keeping), misalnya berapa banyak laba yang dihasilkan, berapa banyak utang kepada pihak tertentu; informasi pengarah perhatian (attention-directing), misalnya berapa banyak pengeluaran yang telah melampaui anggaran; dan informasi pengambilan keputusan (decision-making), misalnya apa manfaat meluncurkan produk baru dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. (Josep W. Wilkinson, hal 15).

STIKOM


(24)

19 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Permasalahan

UD. Aghnia adalah perusahaan dagang yang bergerak di bidang jual beli barang konveksi yang berada di kawasan Kota Kediri. Perusahaan ini baru berdiri selama 5 bulan yaitu pada Oktober 2008 sampai saat ini. Dari awalnya menjual kerudung secara eceran di koperasi karyawan Gudang Garam “MEKAR” kemudian memutuskan untuk memperbesar pasar dengan melakukan penjualan secara grosir karena UD. Aghnia mempunyai keunggulan dengan mendapatkan pasokan barang langsung dari perusahaan konveksi sehingga mendapatkan harga yang lebih murah dari kompetitor di Kota maupun Kabupaten Kediri.

Di tengah persaingan usaha yang semakin meningkat bukan tidak mungkin akan muncul kompetitor-kompetitor baru yang siap untuk mengambil peluang yang ada. Sedangkan perusahaan ini merupakan perusahaan yang relatif baru berdiri dan membutuhkan inovasi-inovasi yang kreatif, cepat dan tepat untuk dapat eksis dalam persaingan usaha bahkan menjadi perusahaan besar yang kelak akan memproduksi barang-barang konveksi sendiri.

Persaingan usaha yang sangat ketat ini membuat perusahaan harus terus berusaha untuk meningkatkan daya saing. Pemilik perusahaan sadar bahwa penguasaan informasi yang baik akan mendukung perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Untuk itu pemilik perusahaan memutuskan memakai fasilitas komputer guna mengolah data-data, baik itu data transaksi, data keuangan dan lain-lain.

STIKOM


(25)

Karyawan-karyawan pada UD. Aghnia terbagi atas beberapa bagian dalam hal tugas yang dilakukan sehari-hari.

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur organisasi UD. Aghnia Job Description

Pembelian : Melakukan pembelian barang dagangan

Akuntansi : Mencatat dan mengolah seluruh transaksi dalam perusahaan termasuk mencatat barang masuk dan keluar dari perusahaan. Penjualan : Memasarkan produk, mulai dari mencari pelanggan, sampai

dengan mencari informasi tentang produk yang diminati oleh konsumen.

Gudang : Kontrol barang dan melihat kondisi stok barang.

3.3 Sistem Flow Manual (Dokumen Flow)

Sistem Flow Manual (Dokumen Flow) adalah suatu sistem yang menggambarkan kegiatan kerja dari suatu permasalahan atau media yang diamati, tetapi kegiatan kerja yang diamati masih bersifat manual dan belum terkomputerisasi. Dokumen flow pembelian terdapat pada gambar 3.2 dan 3.3,

Pemilik

Pembelian Akuntansi Penjualan

Grosir Eceran

Gudang

STIKOM


(26)

21

dokumen flow penjualan dapat dilihat pada gambar 3.4 dan 3.5, dokumen flow laporan dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.2 Dokumen Flow Pembelian

STIKOM


(27)

! "

# #

$ !

!

!

! "

!

! !

Gambar 3.3 Dokumen Flow Pembelian

Pada gambar 3.2 dan gambar 3.3 proses dimulai dari bagian gudang melihat persediaan barang dari data barang, jika persediaan barang berada pada titik pemesanan kembali maka bagian gudang membuat surat permintaan barang kepada bagian pembelian, kemudian bagian pembelian membuat surat order pembelian dengan melihat data supplier dan dikirimkan kepada supplier. Supplier melakukan pengiriman barang sesuai pesanan beserta faktur dan surat jalan. Faktur dikirimkan kepada bagian pembelian, sedangkan barang dan surat jalan

STIKOM


(28)

23

dikirimkan kepada bagian gudang.

Untuk pembelian yang dilakukan secara kredit maka faktur pembelian yang diberikan faktur rangkap yang kedua, sedangkan jika pembelian dilakukan secara tunai maka faktur pembelian yang diberikan faktur rangkap yang pertama. Faktur pembelian kemudian dicatat ke dalam laporan pembelian, setelah itu faktur pembelian diserahkan kepada bagian akuntansi. Oleh bagian akuntansi faktur pembelian secara kredit dicatat ke dalam jurnal sedangkan faktur pembelian secara tunai dicatat ke dalam buku kas keluar dan diarsip. Dari laporan pembelian, bagian pembelian memperoleh informasi kapan jatuh tempo kredit jika pembelian dilakukan secara kredit. Jika kredit sudah jatuh tempo bagian pembelian membuat permintaan pelunasan kredit ke bagian akuntansi. Bagian akuntansi kemudian memberikan uang pelunasan kepada bagian pembelian dan mencatat ke dalam buku kas keluar. Bagian pembelian mengirimkan uang pelunasan ke supplier dan supplier memberikan faktur pembelian rangkap pertama kepada bagian akuntansi yang kemudian diarsip.

Barang yang dikirimkan kepada bagian gudang dicocokkan dengan surat jalan kemudian bagian pembelian mengupdate data barang berdasarkan data surat jalan dan mengarsipnya. Bagian gudang juga mengidentifikasi dan menghitung keadaan barang yang rusak. Jika ada barang yang rusak bagian gudang membuat laporan retur. Laporan retur rangkap pertama diberikan kepada bagian pembelian dan rangkap kedua digunakan unuk mengupdate data barang dan mengarsipnya. Laporan retur rangkap pertama yang diterima bagian pembelian digunakan untuk membuat nota retur rangkap dua. Rangkap pertama diberikan kepada supplier bersamaan dengan pengiriman barang retur kepada supplier, dan rangkap kedua

STIKOM


(29)

diberikan kepada bagian gudang.

Barang retur yang diberikan ke supplier diganti dengan barang baru dan dikirim ke bagian gudang. Oleh bagian gudang barang pengganti dicocokkan dengan nota retur rangkap yang kedua yang diberikan oleh bagian pembelian. Kemudian bagian gudang mengupdate data barang menggunakan nota retur dan setelah itu memberikan nota retur kepada bagian akuntansi. Kemudian bagian akuntansi mencatat nota retur ke dalam bukti memorial dan mengarsipnya.

Gambar 3.4 Dokumen Flow Penjualan

STIKOM


(30)

25

Gambar 3.5 Dokumen Flow Penjualan

Pada gambar 3.4 dan gambar 3.5 proses dimulai dari customer mengirimkan order penjualan kepada bagian penjualan. Kemudian bagian penjualan mencatat data customer dan mengirimkan informasi total pembayaran

STIKOM


(31)

kepada customer. Setelah itu customer memberikan konfirmasi setuju atau tidak. Jika tidak setuju maka proses selesai, jika setuju maka bagian penjualan membuat permintaan barang kepada bagian gudang. Kemudian bagian gudang menyiapkan barang dan membuat surat jalan rangkap dua. Surat jalan rangkap pertama diberikan ke bagian penjualan beserta barang dan surat jalan rangkap kedua digunakan untuk mengupdate data barang dan diarsip. Customer juga memberikan konfirmasi tentang cara pembayaran. Bagian penjualan membuat faktur penjualan dengan melihat data barang dan data customer.

Jika pembayaran dilakukan secara tunai maka bagian penjualan membuatkan faktur penjualan tunai rangkap dua dan memberikan faktur rangkap pertama kepada customer beserta barang. Jika pembayaran dilakukan secara kredit maka bagian penjualan membuat faktur penjualan rangkap tiga dan memberikan faktur rangkap kedua kepada customer beserta barang. Faktur penjualan kemudian dicatat ke dalam laporan penjualan dan diserahkan kepada bagian akuntansi. Oleh bagian akuntansi faktur penjualan secara kredit dicatat ke dalam jurnal sedangkan faktur penjualan secara tunai dicatat ke dalam buku kas masuk dan diarsip.

Dari laporan penjualan bagian penjualan melihat informasi jatuh tempo kredit customer. Jika sudah jatuh tempo bagian penjualan memberikan informasi penagihan kepada customer. Kemudian customer melakukan pelunasan piutang kepada bagian penjualan. Bagian penjualan menyerahkan uang pelunasan kepada bagian akuntansi. Bagian akuntansi yang menerima uang pelunasan mencatat ke dalam bukti kas masuk dan menyerahkan faktur penjualan rangkap satu ke bagian penjualan untuk diserahkan kepada customer. Jika dari customer ada barang yang diretur barang retur dikirim ke bagian penjualan, kemudian bagian penjualan

STIKOM


(32)

27

memverifikasi barang retur dan menyerahkan ke bagian gudang untuk ditukar. Bagian gudang mengganti dengan barang baru dan membuat catatan retur barang rangkap dua. Rangkap pertama diberikan kepada bagian akuntansi untuk dicatat ke dalam bukti memorial dan rangkap yang kedua digunakan bagian gudang untuk mengupdate barang dan diarsip. Sedangkan barang retur diberikan kepada bagian penjualan untuk dikirimkan kepada customer.

Gambar 3.6 Dokumen Flow Laporan

Pada gambar 3.6 proses dimulai dari bagian gudang membuat laporan persediaan barang dari data barang. Bagian pembelian membuat laporan pembelian dari data laporan pembelian. Bagian penjualan membuat laporan penjualan dari data laporan penjualan. Dan bagian akuntansi membuat laporan

STIKOM


(33)

laba rugi dengan melakukan posting data buku kas masuk, buku kas keluar dan bukti memorial ke dalam jurnal.

Dalam proses pembuatan laba rugi terlebih dahulu menghitung harga pokok penjualan (HPP). Proses penghitungan harga pokok penjualan dimulai dengan melihat jumlah persediaan awal ditambah dengan pembelian bersih dikurangi dengan persediaan akhir. Setelah harga pokok penjualan diketahui bagian akuntansi menghitung laba rugi dengan melihat data penjualan bersih selama periode tertentu dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, setelah itu dikurangi biaya-biaya untuk mendapatkan laba bersih. Setelah laporan laba rugi bagian akuntansi membuat laporan neraca dengan mengambil data dari jurnal. Semua laporan kemudian diserahkan kepada pemilik.

3.4 Perancangan Sistem

Setelah tahap analisis sistem dilakukan, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem adalah perancangan sistem. Pada tahap ini diuraikan aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem informasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perancangan sistem diuraikan dengan urutan sistem sebagai berikut:

3.4.1 Sistem Flow

Sistem flow terkomputerisasi (sistem flow) menggambarkan kegiatan kerja hasil rancangan sistem baru yang telah dibuat. Sistem flow terkomputerisasi merupakan hasil pembaruan dari sistem flow manual. Pada halaman berikut terdapat gambar kegiatan kerja dari sistem flow terkomputerisasi, yang terdiri dari:

STIKOM


(34)

29

Sistem flow pembelian yang terdapat pada gambar 3.7 dan gambar 3.8, sistem flow penjualan yang terdapat pada gambar 3.9 dan gambar 3.10, dan sistem flow laporan yang terdapat pada gambar 3.11

!

!

%

#

! &

! &

'

#

( ! &

) # ! "

!

%

) # !

* "

+ & ! "

% '

#

&

!

" # " !

)

,

)

*

) !

Gambar 3.7 Sistem Flow Pembelian

STIKOM


(35)

!

! "

# #

!

!

! "

!

! !

)

,+ )

! !

!

Gambar 3.8 Sistem Flow Pembelian

Pada gambar 3.7 dan 3.8 proses dimulai dari bagian gudang melihat persediaan barang dari database tbBarang, jika persediaan barang berada pada titik pemesanan kembali maka bagian gudang membuat surat permintaan barang kepada bagian pembelian, kemudian bagian pembelian membuat surat order pembelian dengan mengambil data supplier dari database tbSupplier dan dikirimkan kepada supplier. Supplier melakukan pengiriman barang sesuai

STIKOM


(36)

31

pesanan beserta faktur dan surat jalan. Faktur dikirimkan kepada bagian pembelian, sedangkan barang dan surat jalan dikirimkan kepada bagian gudang.

Untuk pembelian yang dilakukan secara kredit maka faktur pembelian yang diberikan faktur rangkap yang kedua, sedangkan jika pembelian dilakukan secara tunai maka faktur pembelian yang diberikan faktur rangkap yang pertama. Faktur pembelian kemudian diinputkan ke dalam database tbLap_Beli, setelah itu faktur pembelian diserahkan kepada bagian akuntansi. Oleh bagian akuntansi faktur pembelian secara kredit diinputkan ke dalam database tbJurnal sedangkan faktur pembelian secara tunai diinputkan ke dalam database tbBKK dan diarsip. Dari tbLap_Beli bagian pembelian memperoleh informasi kapan jatuh tempo kredit. Jika kredit sudah jatuh tempo bagian pembelian membuat permintaan pelunasan kredit ke bagian akuntansi. Bagian akuntansi kemudian memberikan uang pelunasan kepada bagian pembelian dan mencatat ke dalam buku kas keluar dan menginputkan ke dalam database tbBKK. Bagian pembelian mengirimkan uang pelunasan ke supplier dan supplier memberikan faktur pembelian rangkap pertama kepada bagian akuntansi yang kemudian diarsip.

Barang yang dikirimkan kepada bagian gudang dicocokkan dengan surat jalan kemudian bagian pembelian mengupdate database tbBarang berdasarkan data surat jalan dan mengarsipnya. Bagian gudang juga mengidentifikasi dan menghitung keadaan barang yang rusak. Jika ada barang yang rusak bagian gudang membuat laporan retur. Laporan retur rangkap pertama diberikan kepada bagian pembelian dan rangkap kedua digunakan unuk mengupdate database tbBarang dan mengarsipnya. Laporan retur rangkap pertama yang diterima bagian pembelian digunakan untuk membuat nota retur rangkap dua. Rangkap pertama

STIKOM


(37)

diberikan kepada supplier bersamaan dengan pengiriman barang retur kepada supplier, dan rangkap kedua diberikan kepada bagian gudang.

Barang retur yang diberikan ke supplier diganti dengan barang baru dan dikirim ke bagian gudang. Oleh bagian gudang barang pengganti dicocokkan dengan nota retur rangkap yang kedua yang diberikan oleh bagian pembelian. Kemudian bagian gudang mengupdate database tbBarang menggunakan nota retur dan setelah itu memberikan nota retur kepada bagian akuntansi. Kemudian bagian akuntansi mencatat nota retur ke dalam bukti memorial dan menginputkan ke dalam database tbBukti_Memo dan mengarsipnya.

Pada gambar 3.9 dan gambar 3.10 proses dimulai dari customer mengirimkan order penjualan kepada bagian penjualan. Kemudian bagian penjualan menginputkan data customer ke dalam database tbCustomer dan mengirimkan informasi total pembayaran kepada customer. Setelah itu customer memberikan konfirmasi setuju atau tidak. Jika tidak setuju maka proses selesai, jika setuju maka bagian penjualan membuat permintaan barang kepada bagian gudang. Kemudian bagian gudang menyiapkan barang dan membuat surat jalan rangkap dua. Surat jalan rangkap pertama diberikan ke bagian penjualan beserta barang dan surat jalan rangkap kedua digunakan untuk mengupdate database tbBarang dan diarsip.

Customer juga memberikan konfirmasi tentang cara pembayaran. Bagian penjualan membuat faktur penjualan dengan mengambil data dari database tbBarang dan database tbCustomer. Jika pembayaran dilakukan secara tunai maka bagian penjualan membuatkan faktur penjualan tunai rangkap dua dan memberikan faktur rangkap pertama kepada customer beserta barang.

STIKOM


(38)

33

) # !

-! &

! &

* &

! &

" ! & +

&

+ &

# !

-# !

-# !

-%

' %

.

! &

%

.

* )

$ !

!

!

# & #

&

Gambar 3.9 Sistem Flow Penjualan

STIKOM


(39)

! & ! & % / # ! " $ " $ . * " ) # ! " # ! " ! ! # ! " ! ! " # & . " # ) & ,* ) # ! ) ! ! + ) & * ) ! ! + ) ,+ ! ! ! !

Gambar 3.10 Sistem Flow Penjualan

Jika pembayaran dilakukan secara kredit maka bagian penjualan membuat faktur penjualan rangkap tiga dan memberikan faktur rangkap kedua kepada customer beserta barang. Faktur penjualan kemudian diinputkan ke dalam

STIKOM


(40)

35

database tbLap_Jual dan diserahkan kepada bagian akuntansi. Oleh bagian akuntansi faktur penjualan secara kredit diinputkan ke dalam database tbJurnal, sedangkan faktur penjualan secara tunai diinputkan ke dalam database tbBKM dan diarsip. Dari tbLap_Jual bagian penjualan mendapat informasi jatuh tempo kredit customer. Jika sudah jatuh tempo bagian penjualan memberikan informasi penagihan kepada customer. Kemudian customer melakukan pelunasan piutang kepada bagian penjualan. Bagian penjualan menyerahkan uang pelunasan kepada bagian akuntansi. Bagian akuntansi yang menerima uang pelunasan mencatat ke dalam bukti kas masuk dan menginputkan ke dalam database tbBKM dan menyerahkan faktur penjualan rangkap satu ke bagian penjualan untuk diserahkan kepada customer.

Jika dari customer ada barang yang diretur barang retur dikirim ke bagian penjualan, kemudian bagian penjualan memverifikasi barang retur dan menyerahkan ke bagian gudang untuk ditukar. Bagian gudang mengganti dengan barang baru dan membuat catatan retur barang rangkap dua. Rangkap pertama diberikan kepada bagian akuntansi untuk dicatat ke dalam bukti memorial dan inputkan ke dalam database tbBukti_Memo dan rangkap yang kedua digunakan bagian gudang untuk mengupdate database tbBarang dan diarsip. Sedangkan barang retur diberikan kepada bagian penjualan untuk dikirimkan kepada customer.

Pada gambar 3.11 proses dimulai dari bagian gudang membuat laporan persediaan barang dengan mengambi data dari database tbBarang. Bagian pembelian membuat laporan pembelian dari database tbLap_Beli. Bagian penjualan membuat laporan penjualan dari database tbLap_Jual.

STIKOM


(41)

Gambar 3.11 System Flow Laporan

Bagian akuntansi membuat laporan laba rugi dengan terlebih dahulu data buku kas masuk dari tbBKM, data buku kas keluar dari tbBKK dan data bukti memorial dari tbBukti_Memo secara otomatis terposting ke dalam tbJurnal.

Dalam proses pembuatan laba rugi terlebih dahulu terjadi proses penghitungan harga pokok penjualan (HPP). Proses penghitungan harga pokok penjualan dimulai dengan melihat jumlah persediaan awal dengan mengambil data dari tbBarang ditambah dengan pembelian bersih dengan mengambil data dari tbJurnal dikurangi dengan persediaan akhir mengambil data dari tbBarang. Setelah harga pokok penjualan diketahui, proses pembuatan laporan laba rugi dengan mengambil data penjualan bersih selama periode tertentu dikurangi harga pokok penjualan menghasilkan laba kotor, setelah itu dikurangi biaya-biaya untuk

STIKOM


(42)

37

mendapatkan laba bersih. Setelah laporan laba rugi bagian akuntansi membuat laporan neraca dengan mengambil data dari tbJurnal. Semua laporan kemudian diserahkan kepada pemilik.

3.4.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi atau membagi sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih sederhana. DFD dari sistem ini dapat dilihat pada gambar dalam sub bagian berikut ini :

A. Context Diagram

Context diagram menggambarkan proses aliran data yang terjadi dalam sistem secara garis besar. Selanjutnya context diagram dapat didekomposisi lagi menjadi DFD Level 0 yang menjelaskan proses pada level yang lebih tinggi. Gambar 3.12 berikut merupakan context diagram sistem informasi akuntansi.

Bukti memorial

Catatan retur

pelunasan hutang Pelunasan hutang

Informasi jatuh tempo Informasi penagihan Pelunasan piutang Informasi penagihan Laporan retur Surat Jalan Nota retur Faktur penjualan Laporan neraca Laporan laba rugi

Laporan penjualan Laporan pembelian Laporan persediaan Konfirmasi pembayaran Konfirmasi pembayaran Informasi pembayaran Order penjualan Faktur pembelian

Jatuh tempo kredit

Faktur penjualan Informasi pembayaran Order penjualan Surat jalan Faktur pembelian Order pembelian Order pembelian Supplier Persediaan barang 1

Sistem Informasi Akuntansi

+ Gudang Pembelian Penjualan Customer Supplier Pemilik

Gambar 3.12 Context diagram Sistem Informasi Akuntansi

STIKOM


(43)

B. Hirarki Proses

Hirarki Proses berfungsi untuk menggambarkan susunan-susunan proses yang terjadi di dalam sistem dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi atau membagi sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih sederhana. Hirarki Proses dari sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.13 berikut ini.

Gambar 3.13 Hirarki Proses Sistem Informasi Akuntansi.

C. DFD Level 0

Data Flow Diagram level 0 terdiri atas tiga proses yaitu proses pembelian, proses penjualan, dan proses laporan. Gambar 3.14 berikut menjelaskan tentang DFD Level 0 sistem informasi akuntansi.

STIKOM


(44)

39

Persediaan barang awal akhir

Neraca Laporan penjualan

Barang

Bukti memorial

Laporan neraca Laporan laba rugi Laporan penjualan

Bukti memorial Bukti kas keluar

Jurnal Buku kas masuk Buku kas keluar Bukti memorial Buku kas masuk

Laporan persediaan Persediaan barang Laporan pembelian Laporan pembelian Catatan retur Catatan retur Catatan retur Pelunasan hutang pelunasan hutang Pelunasan hutang Pelunasan piutang Faktur penjualan Pelunasan piutang Informasi penagihan

Informasi jatuh tempo Faktur penjualan

Informasi penagihan Informasi jatuh tempo Surat jalan Surat Jalan Laporan retur Laporan retur Faktur penjualan Faktur penjualan Faktur penjualan Konfirmasi pembayaran Konfirmasi pembayaran Informasi pembayaran Informasi pembayaran Order penjualan Customer Order penjualan Order penjualan Bukti memorial Faktur pembelian Faktur pembelian Order pembelian Faktur pembelian Surat jalan

Informasi jatuh tempo Faktur pembelian Faktur pembelian

Jatuh tempo kredit Order pembelian Supplier Supplier Faktur pembelian Barang Nota retur Nota retur Surat jalan Persediaan barang Gudang Supplier Penjualan Customer Pemilik 1 Pembelian + 2 Penjualan + 3 Laporan + 1 tbBarang Pembelian

2 tbSupplier 3 tbLap_Beli

4 tbBKK 5 tbJurnal 6 tbBukti_Memo 7 tbCustomer 8 tbLap_Jual 9 tbBKM

Gambar 3.14 DFD Level 0 Sistem Informasi Akuntansi.

STIKOM


(45)

D. DFD Level 1 Pembelian

Pada level ini dijelaskan dekomposisi dari proses pembelian, terdapat empat proses yang dijelaskan dalam gambar 3.15 berikut ini.

Bukti memorial Faktur pembelian Laporan retur Nota retur Bukti memorial Nota retur Laporan retur Faktur pembelian Pelunasan hutang pelunasan hutang Pelunasan hutang Jatuh tempo kredit

Informasi jatuh tempo Faktur pembelian Faktur pembelian Faktur pembelian Surat jalan Surat jalan Faktur pembelian Order pembelian Order pembelian Supplier Supplier Barang Persediaan barang Gudang Pembelian Supplier 1 tbBarang 2 tbSupplier 3 tbLap_Beli 5 tbJurnal 6 tbBukti_Memo 4 tbBKK 1 Lihat persediaan barang 2 Order pembelian + 3 Pelunasan hutang 4 Retur barang +

Gambar 3.15 DFD Level 1 Pembelian

E. DFD Level 2 Order Pembelian

Pada level ini dijelaskan dekomposisi dari proses order pembelian, terdapat dua proses yang dijelaskan dalam gambar 3.16 berikut ini.

STIKOM


(46)

41 Faktur pembelian Faktur pembelian Faktur pembelian Supplier Faktur pembelian Supplier Order pembelian Faktur pembelian Order pembelian Faktur pembelian Surat jalan Surat jalan Pembelian Supplier 1 tbBarang 2 tbSupplier 3 tbLap_Beli 4 tbBKK 5 tbJurnal 1 Pembelian 2 Update barang

Gambar 3.16 DFD Level 2 Order Pembelian

F. DFD Level 2 Retur Barang

Pada level ini dijelaskan dekomposisi dari proses retur barang, terdapat dua proses yang dijelaskan dalam gambar 3.17 berikut ini.

Nota retur Laporan retur Laporan retur Nota retur Bukti memorial Bukti memorial 1 tbBarang 6 tbBukti_Memo Gudang Pembelian 1 Update barang 2 Input bukti memorial

Gambar 3.17 DFD Level 2 Retur Barang G. DFD Level 1 Penjualan

Pada level ini dijelaskan dekomposisi dari proses penjualan, terdapat tiga proses yang dijelaskan dalam gambar 3.18 berikut ini.

STIKOM


(47)

Catatan retur Catatan retur Catatan retur Surat Jalan Faktur penjualan Pelunasan piutang Pelunasan piutang Faktur penjualan Informasi penagihan Informasi penagihan

Informasi jatuh tempo Informasi jatuh tempo

Faktur penjualan Surat jalan Barang Customer Faktur penjualan Faktur penjualan Konfirmasi pembayaran Konfirmasi pembayaran Informasi pembayaran Informasi pembayaran Order penjualan Order penjualan Order penjualan Penjualan

Customer 7 tbCustomer

5 tbJurnal 1 tbBarang 8 tbLap_Jual 9 tbBKM Gudang 6 tbBukti_Memo 1 Order penjualan + 2 Pelunasan hutang 3 Retur Barang

Gambar 3.18 DFD Level 1 Penjualan

H. DFD Level 2 Order Penjualan

Pada level ini dijelaskan dekomposisi dari proses penjualan, terdapat tiga proses yang dijelaskan dalam gambar 3.19 berikut ini.

STIKOM


(48)

43

Konfirmasi pembayaran

Faktur penjualan

Informasi pembayaran Order penjualan

Konfirmasi pembayaran

Faktur penjualan

Informasi pembayaran

Order penjualan

Faktur penjualan

Faktur penjualan

Customer

Order penjualan Faktur penjualan

Barang

Surat jalan Surat Jalan

Penjualan Customer

7 tbCustomer 5 tbJurnal

Gudang

1 tbBarang 8 tbLap_Jual

9 tbBKM

1

Penjualan

2

Update barang

Gambar 3.19 DFD Level 2 Order Penjualan

I. DFD Level 1 Laporan

Pada level ini dijelaskan dekomposisi dari proses laporan, terdapat tujuh proses yang dijelaskan dalam gambar 3.20 berikut ini.

STIKOM


(49)

Persediaan barang awal akhir Jurnal

Neraca Laporan pembelian

Laporan neraca Laporan laba rugi

Laporan penjualan

Bukti memorial

Bukti kas keluar

Buku kas masuk Persediaan barang

Buku kas masuk Bukti memorial

Buku kas keluar Laporan penjualan Laporan pembelian Laporan persediaan Pemilik 3 tbLap_Beli 1 tbBarang 9 tbBKM 6 tbBukti_Memo 4 tbBKK 5 tbJurnal 1 Laporan Persediaan barang 2 Laporan pembelian 3 Laporan penjualan 5 Posting jurnal 8 tbLap_Jual 6 Laporan laba rugi 7 Laporan neraca

Gambar 3.20 DFD Level 1 Laporan

STIKOM


(50)

45

3.4.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menginteprestasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur kebutuhan data dari pemakai.

Dalam perancangan sistem ini dibuat beberapa entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem yaitu :

1. Entity tbBarang untuk menyimpan data barang dagangan. 2. Entity tbSupplier untuk menyimpan data supplier.

3. Entity tbLap_Beli untuk menyimpan data pembelian baik secara kredit maupun tunai.

4. Entity tbBKK untuk menyimpan data transaksi kas keluar. 5. Entity tbJurnal untuk menyimpan semua data transaksi.

6. Entity tbBukti_Memo untuk menyimpan semua transaksi yang tidak terdapat di dalam pembelian, penjualan, BKK, BKM.

7. Entity tbCustomer untuk menyimpan data customer.

8. Entity tbLap_Jual untuk menyimpan data penjualan baik secara kredit maupn tunai.

9. Entity tbBKM untuk menyimpan data transaksi kas masuk.

STIKOM


(51)

Relation_483 Relation_482 Relation_481 Relation_480 Relation_479 Relation_478 Relation_417 Relation_409 Relation_399 Relation_177 Relation_176 Relation_157 tbMasterAkun Kd_Akun Nama Supplier tbCus tomer Kd_Pelang g an Nama Alamat Kota No T elp No HP Email Status tbBarang

Kd_Barang T ang gal Nama Barang Harg a Masuk Keluar Sis a HPP tbSupplier Kd_Supplier Nama Supplier Alamat Kota No T elp No HP Email Bank Norek tbLap_Beli No Pembelian T ang gal T otal Kredit Jatuh Tempo

tbLap_Jual No_Penjualan T ang gal T otal Piutang T empo tbBKM No_BKM No_Nota T ang gal Jumlah Keterang an tbBKK

No_BKK No_Nota T ang gal Jumlah Keterang an

tbBukti_M emo No_Bukti T ang gal Debet Kredit Keterang an tbJurnal No_Jurnal Tang gal Debet Kredit Keterang an tbDetail_Pembelian Satuan Harg a Jumlah tbDetail_Penjualan Satuan Harg a Jumlah

Gambar 3.21 Conceptual data model

STIKOM


(52)

47

KD_SUPP LIER = KD_SUPPLI ER

KD_PELANGGAN = KD_PELANGGAN NO_PE MBELIA N = NO_P EMBELIAN

NO_BKM = NO_BKM NO_BUKTI = NO_B UKTI

NO_BK K = NO_BKK

NO_PE NJUALAN = NO_PENJUALAN KD_BARA NG = K D_BARANG

KD_BARANG = KD_BARANG

KD_AKUN = KD_AKUN

KD_AKUN = K D_AK UN KD_AKUN = KD_AKUN

TBM ASTERAKUN KD_AKUN long varchar NAMA_SUPPLIER long varchar

TBCUSTOM ER KD_PELANGGAN long varchar NAMA_ long varchar ALAMAT long varchar KOTA long varchar NO_TELP long varchar NO_HP long varchar EMAIL long varchar STATUS long varchar TBBARANG

KD_BARANG long varchar TANGGAL date NAMA_BARANG long varchar HARGA integ er MASUK integ er KELUAR integ er SISA integ er HPP integ er

TBSUPPLIER KD_SUPPLIER long varchar NAMA_SUPPLIER long varchar ALAMAT long varchar KOTA long varchar NO_TELP long varchar NO_HP long varchar EMAIL long varchar BANK long varchar NOREK long varchar TBLAP_BELI

NO_PEM BELIAN long varchar TANGGAL date TOTAL integ er KREDIT integ er JATUH_TEMPO date

TBLAP_JUAL NO_PENJUALAN long varchar TGL_JUAL date TOTAL integ er PIUTANG integ er TEM PO date

TBBKM NO_BKM long varchar KD_AKUN long varchar NO_NOTA long varchar TANGGAL date JUM LAH integ er KETERANGAN long varchar TBBKK

NO_BKK long varchar KD_AKUN long varchar NO_NOTA long varchar TANGGAL date JUM LAH integ er KETERANGAN long varchar

TBBUKTI_MEMO NO_BUKTI long varchar KD_AKUN long varchar TANGGAL date DEBET integ er KREDIT integ er KETERANGAN long varchar

TBJ URNAL NO_J URNAL long varchar NO_BKK long varchar NO_BUKTI long varchar NO_BKM long varchar TANGGAL date DEBET integ er KREDIT integ er KETERANGAN long varchar TBDETAIL_PEMBELIAN

KD_BARANG long varchar NO_PEM BELIAN long varchar KD_SUPPLIER long varchar SATUAN integ er HARGA integ er JUM LAH integ er

TBDETAIL_PENJUALAN KD_BARANG long varchar NO_PENJUALAN long varchar KD_PELANGGAN long varchar SATUAN integ er HARGA integ er JUM LAH integ er

Gambar 3.22 Physical data model

STIKOM


(53)

3.4.4 Struktur Data Base

Berikut ini adalah rancangan seluruh tabel yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi.

1. Nama : tbBarang

Fungsi : untuk menyimpan data barang dagangan. Tabel 3.1 tbBarang

Nama Tipe data Panjang Keterangan

Kd_Barang Long varchar Primary Key

Tanggal date Tanggal tansaksi barang masuk dan keluar

Nama_Barang Long varchar Nama barang dicatat

Harga Integer Harga barang

Masuk Integer Jumlah barang masuk

Keluar Integer Jumlah barang keluar

Sisa Integer Saldo barang

HPP Integer Harga pokok pembelian

2. Nama : tbSupplier

Fungsi : untuk menyimpan data supplier Tabel 3.2 tbSupplier

Nama Tipe data Panjang Keterangan

Kd_Supplier Long varchar Primary Key

Nama_Supplier Long varchar Nama dari supplier

Alamat Long varchar Alamat dari supplier

Kota Long varchar Kota domisili supplier

No_telp Long varchar Nomor telepon supplier

No_HP Long varchar Nomor HP supplier

Email Long varchar Email Supplier

Bank Long varchar Nama bank

Norek Long varchar Nomor rekening milik supplier

STIKOM


(54)

49

3. Nama : tbLap_Beli

Fungsi : untuk menyimpan data pembelian baik secara kredit maupun tunai.

Tabel 3.3 tbLap_Beli

Nama Tipe data Panjang Keterangan

No_Pembelian Long varchar Primary Key

Tanggal Date Tanggal pembelian

Total Integer Total pembelian

Kredit Integer Nilai barang yang dibeli secara kredit

Jatuh_Tempo Date Tanggal jatuh tempo

4. Nama : tbBKK

Fungsi : untuk menyimpan data transaksi kas keluar. Tabel 3.4 tbBKK

Nama Tipe data Panjang Keterangan

No_BKK Long varchar Primary Key

Kd_Akun Long varchar Foreign key dari tabel MasterAkun

No_Nota Long varchar Nomor nota dari transaksi

Tanggal Date Tanggal transaksi kas keluar

Jumlah Integer Jumlah nilai transaksi yang keluar

Keterangan Long varchar Keterangan transaksi

5. Nama : tbJurnal

Fungsi : untuk menyimpan semua data transaksi. Tabel 3.5 tbJurnal

Nama Tipe data Panjang Keterangan

No_Jurnal Long varchar Primary Key

No_BKK Long varchar Foreign key dari tabel tbBKK

No_Bukti Long varchar Foreign key dari tabel tbBukti_Memo

No_BKM Long varchar Foreign key dari tabel tbBKM

Tanggal Date Tanggal transaksi yang masuk

Debet Integer Nilai transaksi yang masuk pada debet

Kredit Integer Nilai transaksi yang masuk pada kredit

Keterangan Long varchar Keterangan jurnal

STIKOM


(55)

6. Nama : tbBukti_Memo

Fungsi : untuk menyimpan semua transaksi yang tidak terdapat di dalam pembelian, penjualan, BKK, BKM.

Tabel 3.6 tbBukti_Memo

Nama Tipe data Panjang Keterangan

No_Bukti Long varchar Primary Key

Kd_Akun Long varchar Foreign key dari tabel MasterAkun

Tanggal Date Tanggal bukti memorial

Debet Integer Nilai transaksi yang masuk pada debet

Kredit Integer Nilai transaksi yang masuk pada kredit

Keterangan Long varchar Keterangan transaksi

7. Nama : tbCustomer

Fungsi : untuk menyimpan data customer. Tabel 3.7 tbCustomer

Nama Tipe data Panjang Keterangan

Kd_Pelanggan Long varchar Primary Key

Nama Long varchar Nama pelanggan

Alamat Long varchar Alamat dari pelanggan

Kota Long varchar Kota domisili pelanggan

No_telp Long varchar Nomor telepon pelanggan

No_HP Long varchar Nomor HP pelanggan

Email Long varchar Email pelanggan

Status Long varchar Grosir atau toko

8. Nama : tbLap_Jual

Fungsi : untuk menyimpan data penjualan baik secara kredit maupn tunai.

Tabel 3.8 tbLap_Jual

Nama Tipe data Panjang Keterangan

No_Penjualan Long varchar Primary Key

Tanggal Date Tanggal pembelian

Total Integer Total pembelian

Piutang Integer Nilai barang yang dijual secara kredit

Tempo Date Tanggal jatuh tempo

STIKOM


(56)

51

9. Nama : tbBKM

Fungsi : untuk menyimpan data transaksi kas masuk Tabel 3.9 tbBKM

Nama Tipe data Panjang Keterangan

No_BKM Long varchar Primary Key

Kd_Akun Long varchar Foreign key dari tabel MasterAkun

No_Nota Long varchar Nomor nota dari transaksi

Tanggal Date Tanggal transaksi kas masuk

Jumlah Integer Jumlah nilai transaksi yang masuk

Keterangan Long varchar Keterangan transaksi

10. Nama : tbDetail_Pembelian

Fungsi : untuk menyimpan data pembelian tiap jenis barang Tabel 3.10 tbDetail_Pembelian

Nama Tipe data Panjang Keterangan

Kd_Barang Long varchar Foreign Key dari tabel tbBarang

No_Pembelian Long varchar Foreign Key dari table tbLap_Beli

Kd_Supplier Long varchar Foreign Key dari tabel tbSupplier

Satuan Integer Satuan barang

Harga Integer Harga pembelian tiap jenis barang

Jumlah Integer Jumlah tiap jenis barang

11. Nama : tbDetail_Penjualan

Fungsi : untuk menyimpan data penjualan tiap jenis barang Tabel 3.11 tbDetail_Penjualan

Nama Tipe data Panjang Keterangan

Kd_Barang Long varchar Foreign Key dari tabel tbBarang

No_Penjualan Long varchar Primary Key dari table tbLap_Jual

Kd_Pelanggan Long varchar Foreign Key dari tabel tbCustomer

Satuan Integer Satuan barang

Harga Integer Harga jual tiap jenis barang

Jumlah Integer Jumlah tiap jenis barang

STIKOM


(57)

3.5 Desain Input Output

Berikut adalah rancangan dokumen input dan output untuk sistem informasi akuntansi dan peramalan penjualan.

3.5.1 Desain input

Pada desain input terdapat sembilanrancangan yaitu form barang, form supplier, form faktur pembelian, form bukti kas keluar, form bukti memorial, form customer, form faktur penjualan, form bukti kas masuk dan form jurnal. Berikut ini digambarkan rancangan masukan pada sistem informasi akuntansi dan peramalan penjualan :

A. Form Barang

Gambar 3.23 berikut ini menunjukkan rancangan barang. Form diisi oleh bagian gudang. Kartu persediaan dicetak dengan kertas ukuran A4 dengan berat minimal 60gram dan potrait.

KARTU PERSEDIAAN

Nama Barang :

Kode Barang :

Satuan :

Tanggal Masuk Keluar Sisa Keterangan

Gambar 3.23 Rancangan kartu persediaan

STIKOM


(58)

53

B. Form Bukti Kas Keluar

Gambar 3.24 berikut ini menunjukkan rancangan formulir bukti as keluar yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran uang kas seperti pembelian barang secara tunai, pembayaran biaya operasional perusahaan, pelunasan hutang, pembelian peralatan kantor dan lain-lain. Form bukti kas keluar diisi oleh bagian akuntansi.

Jl. Ngadisimo II/67 Kediri 03547830805/085731345100

BUKTI KAS KELUAR

Dibayarkan kpd No. BKK :

No. Cek :

Tanggal :

Tgl No. Akun Keterangan Jumlah

Total

Potongan %

Bersih

Penjelasan

Tgl.

Dicatat oleh, Diperiksa oleh,

( ) ( )

Gambar 3.24 Rancangan form bukti kas keluar

STIKOM


(59)

C. Form Bukti Memorial

Gambar 3.25 berikut ini menunjukkan rancangan formulir bukti memorial yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak terdapat dalam bukti kas masuk, bukti kas keluar, faktur penjualan dan faktur pembelian. Bukti memorial diisi oleh bagian akuntansi.

BUKTI MEMORIAL No. Bukti :

Tanggal :

Penjelasan

Transaksi

Tgl

No.

Akun Keterangan Debet Kredit

Dicatat oleh, Diperiksa oleh,

( ) ( )

Gambar 3.25 Rancangan form bukti memorial

STIKOM


(60)

55

D. Form Faktur Penjualan

Gambar 3.26 berikut ini menunjukkan rancangan formulir faktur penjualan yang digunakan untuk mencatat penjualan secara kredit. Faktur diisi oleh bagian penjualan.

Jl. Ngadisimo II/67 Kediri 03547830805/085731345100

Faktur penjualan

Nomor Tanggal No Order Tanggal Penjualan

Faktur

Kepada

No Keterangan Satuan Kuantitas Harga Total

Jumlah

Diperiksa oleh,

( )

Gambar 3.26 Rancangan form faktur penjualan

STIKOM


(61)

E. Form Bukti Kas Masuk

Gambar 3.27 berikut ini menunjukkan rancangan formulir bukti kas masuk untuk mencatat transaksi penerimaan uang kas. Bukti kas masuk diisi oleh bagian akuntansi.

Jl. Ngadisimo II/67 Kediri 03547830805/085731345100

BUKTI KAS MASUK

Diterima No. BKM :

Dari No. Cek :

Tanggal :

Jumlah dalam angka

Jumlah dalam huruf

Tgl No. Akun Keterangan Jumlah

Penjelasan

Dicatat oleh, Diperiksa oleh,

( ) ( )

Gambar 3.27 Rancangan form bukti kas masuk

STIKOM


(62)

57

F. Form Jurnal

Gambar 3.28 berikut ini menunjukkan rancangan form jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terdapat dalam bukti kas masuk, bukti kas keluar, bukti memorial, faktur penjualan dan faktur pembelian. Jurnal diisi oleh bagian akuntansi.

Jurnal Umum

JU-1

Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit

Gambar 3.28 Rancangan form jurnal

STIKOM


(63)

3.5.2 Desain output

Pada desain output terdapat empat rancangan yaitu laporan persediaan barang, laporan pembelian, laporan penjualan, laporan laba rugi, laporan neraca dan peramalan penjualan. Berikut ini digambarkan rancangan keluaran pada sistem informasi akuntansi dan peramalan penjualan.

A. Laporan Persediaan Barang

Tabel 3.12 Laporan persediaan barang UD. AGHNIA

Laporan Persediaan Barang Periode Berakhir 30 November 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

11/1/08 Saldo 11,965,600

11/1/08 AAC xv D 10.350 3,500,000 15,465,600 11/1/08 Kucing garong 3.110 330,000 15,795,600 11/1/08 Hg manik A 2.70 140,000 15,935,600 11/1/08 Jilbab anak 5.62 310,000 16,245,600 11/1/08 Serut batik E 5.270 1,350,000 17,595,600

11/1/08 AAC xl d 3.350 1,050,000 18,645,600

11/1/08 Serut abtik E 4.270 1,080,000 19,725,600 11/1/08 Kucing garong 2, 110 220,000 19,945,600 11/1/08 Hg manik A 3.70 210,000 19,735,600 11/1/08 Serut manik 3,5x275 962,500 18,773,100 11/1/08 Serut batik B 1,5x275 412,500 18,360,600 11/1/08 Jilbab anak 3.62 186,000 18,174,600 11/1/08 Hg manik B 1,5x275 13,500 18,161,100

11/1/08 AAC batik B 17,500 18,143,600

11/1/08 Serut batik B 412,500 17,731,100

11/1/08 Serut manik 137,500 17,593,600

11/8/08 Hg manik A 5.70 350,000 17,243,600 11/8/08 Hg manik B 6.90 540,000 16,703,600 11/8/08 Hg serut 175.140 1,225,000 15,478,600 11/8/08 Hg saskia 6.6000 36,000 15,442,600 11/8/08 Aac batik xl D 17,000 15,425,600 11/18/08 Aac batik D 7.340 2,380,000 13,045,600 11/18/08 Aac batik E 31.10500 325,500 12,720,100

STIKOM


(64)

59

UD. AGHNIA Laporan Persediaan Barang Periode Berakhir 30 November 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

12,720,100 11/18/08 Hg manik A 54.350 189,000 12,531,100 11/18/08 Serut batik komb 158.13500 2,133,000 10,398,100 11/18/08 Kucing garong 2,5x110 275,000 10,123,100 11/18/08 Jilbab anak 58.3100 179,800 9,943,300 11/18/08 Serut manik 3.275 825,000 9,118,300 11/18/08 Serut batik 2.275 550,000 8,568,300 11/18/08 Hg manik B 6.4500 27,000 8,541,300 11/23/08 Aac batik F 3.350 990,000 9,531,300 11/23/08 Serut batik E 2.260 520,000 10,051,300

11/23/08 Saskia 2.120 240,000 10,291,300

11/23/08 KDI 90,000 10,381,300

11/22/08 Rabbina rajut krah 3.88 283,900 10,665,200 11/22/08 Rabbina nylon luikis - 10,665,200

11/22/08 Ha masa 1,265,250 11,930,450

11/22/08 F serut nilon 18,000 11,948,450 11/22/08 F Saskia rayon 20.20 400,000 12,348,450 11/22/08 F Serut rayon 80.20 1,600,000 13,948,450 11/22/08 F the ninih 14.21 294,000 14,242,450 11/22/08 Serut jumbo 3.25 75,000 14,317,450 11/22/08 Marisa strimin 6.12500 75,000 14,242,450 11/22/08 Marisa r tali 8.14 112,000 14,130,450 11/22/08 Serut batik D 20.13500 270,000 13,860,450 11/26/08 Jilbab anak 4.62 248,000 14,108,450 11/26/08 Kucing garong 2, 110 220,000 14,328,450

11/26/08 Aac batik hg 210,000 14,538,450

11/26/08 Saskia hg 1,5x120 180,000 14,718,450

11/26/08 KDI 8.4500 36,000 14,754,450

11/26/08 Serut batik 2.275 260,000 15,014,450 11/26/08 Aac batik 10.16500 165,000 15,179,450

11/26/08 Serut manik 275,000 15,454,450

11/27/08 Aac batik F 6.17 102,000 15,352,450 11/27/08 Saskia hg 5.6000 30,000 15,322,450 11/27/08 Aac batik Hg 10,500 15,311,950 11/27/08 Serut batik F 13,000 15,298,950 11/27/08 Serut batik F 3.260 780,000 16,078,950 11/27/08 Iket lilit 2,5x35 87,500 16,166,450

STIKOM


(65)

UD. AGHNIA Laporan Persediaan Barang Periode Berakhir 30 November 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

16,166,450

11/27/08 Iket tali 30,000 16,196,450

11/27/08 Iket renda B 1,5x40 60,000 16,256,450 11/27/08 Hg manik B 4.90 360,000 16,616,450 11/27/08 Hg saskia 1,5x120 180,000 16,796,450 11/29/08 Hg manik A 20.70 1,400,000 18,196,450 11/29/08 Serut manik 3.270 810,000 19,006,450 11/29/08 Serut batik 4.260 1,040,000 20,046,450

11/30/08 Persediaan 11,965,600 8,080,850

11/30/08 Persediaan 8,080,850 -

11/30/08 Persediaan 11,275,550 11,275,550

Tabel 3.12 di atas merupakan rancangan laporan persediaan barang pada akhir bulan yang ibuat oleh bagian gudang. Laporan persediaan barang dicetak dengan kertas ukuran letter dengan berat minimal 60gram dan portait.

B. Laporan Pembelian

Tabel 3.13 Laporan pembelian UD. AGHNIA

Laporan Pembelian Periode November 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

11/1/08 Saldo 11,965,600

11/1/08 P Dirman 7,980,000 19,945,600 11/1/08 P Dirman 2,352,000 17,593,600 11/8/08 P Dirman 9,052,300 8,541,300 11/23/08 P Dirman 1,840,000 10,381,300 11/22/08 Rabbina 283,900 10,665,200 11/22/08 Ha masa 1,265,250 11,930,450 11/22/08 Farida 2,387,000 14,317,450 11/22/08 Farida 457,000 13,860,450 11/26/08 P Dirman 1,594,000 15,454,450 11/27/08 P Dirman 155,500 15,298,950 11/27/08 Farida 780,000 16,078,950

STIKOM


(66)

61

UD. AGHNIA Laporan Pembelian Periode November 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

16,078,950

11/27/08 P Dirman 717,500 16,796,450 11/29/08 P Dirman 3,250,000 20,046,450

Tabel 3.13 di atas merupakan rancangan laporan pembelian selama satu bulan yang dibuat oleh bagian pembelian. Laporan dicetak dengan kertas ukuran letter dengan berat minimal 60gram dan portait.

C. Laporan Penjualan

Tabel 3.14 Laporan penjualan UD. AGHNIA Laporan Penjualan Periode November 2008

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo

11/2/08 B Ningsih 35,000 35,000

11/2/08 B Rukayah 116,500 151,500

11/2/08 Mbak Erna 340,000 491,500

11/2/08 Hj Ratna 83,000 574,500

11/2/08 Mbak Ida 70,000 644,500

11/2/08 Mbak Indah 227,000 871,500

11/2/08 Tk Barokah 170,000 1,041,500

11/2/08 B Us gringging 1,042,000 2,083,500

11/2/08 Tk Vissa 171,750 2,255,250

11/4/08 B Sungkono 633,000 2,888,250

11/4/08 Hamidah collection 175,000 3,063,250 11/4/08 Bidan b Suti 180,000 3,243,250 11/4/08 B Evi sepatu 512,500 3,755,750

11/4/08 Tk Wisnu 35,000 3,790,750

11/4/08 Tk prima 199,000 3,989,750

11/4/08 Tk Tazkia 177,000 4,166,750

11/8/08 B US gringging 382,000 4,548,750

11/12/08 Santi 421,000 4,969,750

11/13/08 B Ayu Indomaret nganjuk 242,750 5,212,500 11/17/08 B US gringging 169,750 5,382,250

STIKOM


(1)

Gambar 3.40 di atas merupakan form bukti memorial yang berfungsi untuk menyimpan data bukti memorial. Ada empat masukan untuk form ini. Masukan no bukti berupa nomor tiap transaksi bukti memorial, no akun berupa nomor perkiraan akuntansi dari tiap transaksi bukti memorial, keterangan berupa keterangan yang menyertai transaksi bukti memorial. Terdapat sembilan tombol dalam form ini yaitu tombol |<< untuk melihat data pertama, << untuk melihat data sebelumnya, >> untuk melihat data setelahnya, >>| untuk melihat data terakhir, tombol tambah untuk menambah data bukti memorial jika ada yang baru, edit untuk mengubah data bukti memorial, simpan untuk menyimpan data bukti memorial, hapus untuk menghapus data bukti memorial dan exit untuk menutup form.

3.6.9 Form Jurnal

STIKOM


(2)

77

Gambar 3.41 di atas merupakan form jurnal yang berfungsi untuk menyimpan data jurnal. Ada empat masukan untuk form ini. Masukan no jurnal berupa nomor tiap transaksi jurnal, no akun berupa nomor perkiraan akuntansi dari tiap transaksi jurnal, keterangan berupa keterangan yang menyertai transaksi jurnal. Terdapat sembilan tombol dalam form ini yaitu tombol |<< untuk melihat data pertama, << untuk melihat data sebelumnya, >> untuk melihat data setelahnya, >>| untuk melihat data terakhir, tombol tambah untuk menambah data jurnal jika ada yang baru, edit untuk mengubah data jurnal, simpan untuk menyimpan data jurnal, hapus untuk menghapus data jurnal dan exit untuk menutup form.

3.6.10 Form Pembelian

Gambar 3.42 Form Pembelian

Gambar 3.42 di atas merupakan form pembelian yang berfungsi untuk

STIKOM


(3)

tanggal berupa tanggal tiap transaksi pembelian dilakukan, kode supplier yang mereferensikan data supplier asal barang pada waktu pembelian, kode barang yang mereferensikan data tiap barang yang dibeli, satuan berupa satuan barang yang dibeli, harga berupa harga beli tiap barang, jumlah berupa jumlah tiap barang yang dibeli, jatuh tempo merupakan tanggal jatuh tempo pembayaran jika pembelian dilakukan secara kredit. Terdapat sembilan tombol dalam form ini yaitu tombol |<< untuk melihat data pertama, << untuk melihat data sebelumnya, >> untuk melihat data setelahnya, >>| untuk melihat data terakhir, tombol tambah untuk menambah data pembelian jika ada yang baru, edit untuk mengubah data pembelian, simpan untuk menyimpan data perkiraan, hapus untuk menghapus data pembelian dan exit untuk menutup form.

3.6.11 Form Penjualan

Gambar 3.43 Form Penjualan

STIKOM


(4)

79

Gambar 3.43 di atas merupakan form penjualan yang berfungsi untuk menyimpan data penjualan Ada delapan masukan untuk form ini. Masukan tanggal berupa tanggal tiap transaksi penjualan dilakukan, kode pelanggan yang mereferensikan data pelanggan., kode barang yang mereferensikan data tiap barang yang dibeli, satuan berupa satuan barang yang dijual, harga berupa harga jual tiap barang, jumlah berupa jumlah tiap barang yang dijual, jatuh tempo merupakan tanggal jatuh tempo jika penjualan dilakukan secara kredit. Terdapat sembilan tombol dalam form ini yaitu tombol |<< untuk melihat data pertama, << untuk melihat data sebelumnya, >> untuk melihat data setelahnya, >>| untuk melihat data terakhir, tombol tambah untuk menambah data penjualan jika ada yang baru, edit untuk mengubah data penjualan, simpan untuk menyimpan data penjualan, hapus untuk menghapus data penjualan dan exit untuk menutup form.

STIKOM


(5)

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan Penelitian pada UD. AGHNIA dan pembahasan pada Bab IV penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain:

1. Rancangan sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang bisa mempercepat kinerja pencatatan transaksi keuangan pada UD. Aghnia.

2. Penyajian laporan keuangan kepada pemilik bisa lebih cepat dan tepat, jika perancangan sistem ini dikembangkan menjadi aplikasi.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut:

1. Perancangan yang dibuat dapat dikembangkan menjadi bentuk aplikasi. 2. Pemasaran produk secara langsung baik grosir maupun eceran menyebabkan

jumlah customer kurang maksimal untuk itu kecanggihan teknologi bisa dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi berbasis web maupun mobile agar memudahkan customer untuk mengakses informasi produk yang dipasarkan serta memperluas pasar.

STIKOM


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Budiharjo E., 1995-1996, Sistem Informasi Manajemen, Diktat KPC Pemrograman (Bisnis), Bidang Pendidikan & Pelatihan Pusat Kompuer PIKSI Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Boehm, Barry W., 1981. Software Engineering-Economics. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Edward, D. Dwyer, 1961, Some Observations On Management Information System In Advances EDP and Information Systems, pp 16 n 17, American Management Association, New York.

John G., Burch Jr., Felix R. S., Gari G., 1983, Information Systems: Theory and Practice, Third Edition, John Wiley & Sons, New York.

Kadir, A., 1999, Konsep & Tuntunan Praktis Basisdata, ANDI Yogyakarta. McLeod, Jr., Raymond, 1998. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT

Prenhallindo.

Wilkinson, Joseph W., 1988, Sistem Akunting & Informasi Jilid I Edisi 2. Jakarta: Erlangga.

Wijaya, Robertus Hengky, 1999, Pedoman Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Surabaya: Stikom-Surabaya.

STIKOM