TA : Rancang Bangun Aplikasi Klinik Gigi (Studi Kasus: Klinik Gigi Drg. Basuki di Surabaya).
(STUDI KASUS: KLINIK GIGI DRG. BASUKI DI SURABAYA)
Nama : Mindy Rotinsulu
NIM : 06.41010.0185
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
vi
Klinik Gigi Drg. Basuki yang berlokasi di Jalan R. A. Kartini No. 05
Surabaya ini adalah salah satu usaha yang bergerak dibidang jasa khususnya
kesehatan gigi dan mulut. Pada klinik ini setiap data dan transaksi disimpan dalam
dokumen kertas. Dengan media kertas, proses pencarian data membutuhkan waktu
yang lama dan sering tidak ditemukan. Pembuatan laporan membutuhkan rekapan
dan penghitungan kembali setiap transaksi yang terjadi di klinik, hal ini
mengakibatkan laporan dengan informasi yang salah dan perhitungan harus
dilakukan berulang kali untuk meyakinkan bahwa perhitungannya sudah benar.
Permasalahan lain yang ada pada klinik ini yaitu pendataan stok obat yang harus
dilakukan setiap hari untuk menghindari kehabisan stok obat pada saat
dibutuhkan.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mempermudah pembuatan
laporan, maka dilakukan analisa permasalahan dan dicari solusi dari setiap
masalah. Selanjutnya, aplikasi klinik gigi dibangun dengan studi kasus pada klinik
gigi drg. Basuki yang dapat membantu klinik sehingga klinik dapat melakukan
aktivitas dengan baik dan mengurangi masalah human error.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, aplikasi yang dibangun mampu
membantu aktivitas pencatatan dan penyimpanan data, serta dapat menghasilkan
laporan-laporan yang dibutuhkan. Dengan adanya sistem informasi ini maka
sistem kerja di klinik gigi drg. Basuki dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
(3)
ix
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Klinik ... 6
2.2 Pasien ... 6
2.3 Rekam Medis ... 7
2.4 Peralatan ... 7
2.5 Obat ... 8
2.6 Konsep dasar Sistem ... 8
2.7 Pendekatan Sistem ... 10
(4)
x
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 13
3.1 Analisis Permasalahan ... 13
3.2 Analisis Kebutuhan ... 19
3.3 Gambaran Umum Sistem ... 19
3.4 Perancangan Sistem ... 20
3.5 System Flow ... 21
3.6 Data Flow Diagram ... 29
3.7 Entity Relationship Diagram ... 53
3.8 Struktur Database ... 56
3.9 Desain IO ... 68
3.10 Desain Uji Coba ... 93
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 108
4.1 Implementasi ... 108
4.2 Kebutuhan Sistem ... 108
4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 108
4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 109
4.2.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 109
4.3 Implementasi Sistem ... 109
4.4 Evaluasi Sistem ... 128
4.4.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 129
4.2.2 Analisis Hasil Uji Coba ... 188
BAB V PENUTUP ... 189
(5)
xi
DAFTAR PUSTAKA ... 191
(6)
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Klinik Gigi Drg. Basuki yaitu klinik yang berlokasi di Jalan R. A. Kartini
No. 05 Surabaya. Klinik yang bergerak dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
ini, dalam peraktek pelayanan kesehatannya melakukan penyimpanan data histori
kesehatan pasien atau rekam medis dan data-data lainnya dalam dokumen kertas.
Dengan media penyimpanan seperti ini, pada proses pencarian data akan
membutuhkan waktu yang lama dan kemungkinan data yang dicari tidak
ditemukan. Untuk pembuatan laporan per bulan, dilakukan perekapan dan
menghitung kembali transaksi setiap pasien, transaksi pembelian dan transaksi
pemesanan ke tehniker untuk membuat laporan pendapatan, pemasukan,
pengeluaran, dan utang pasien. Pada saat merekap dan menghitung kembali setiap
transaksi, bukan tidak mungkin ada data yang terlewatkan sehingga menghasilkan
laporan dengan informasi yang salah dan perhitungan harus dilakukan berulang
kali untuk meyakinkan bahwa perhitungannya sudah benar. Permasalahan lain
yang ada pada klinik ini yaitu pendataan stok obat yang harus dilakukan setiap
hari untuk memperoleh informasi obat yang harus dibeli untuk menghindari
penumpukan stok obat dan menghindari kehabisan obat pada saat dibutuhkan.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan diatas maka klinik gigi drg.
Basuki memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan terhadap pasien dan meminimalkan terjadinya kesalahan dalam proses
(7)
proses dan prosedur dalam kedokteran gigi menjadi jauh lebih mudah dan efisien
(Januar, 2008). Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kepatuhan terhadap standar pelayanan medik, dan mengurangi
resiko kesalahan pengobatan (Lestari, 2009: 8).
Penerapan teknologi informasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan
yang terjadi pada klinik gigi drg. Basuki, mulai pencatatan, penyimpanan dan
pengolahan data. Dengan dibuatnya aplikasi klinik gigi ini maka klinik dapat
menjalankan layanan kesehatannya dengan mudan dan efisien sehingga
aktivitas-aktivitas yang dilakukan di klinik gigi drg. Basuki dapat berjalan lebih lancar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang sistem klinik gigi yang mampu membantu
aktivitas-aktivitas pencatatan dan penyimpanan data di klinik gigi drg. Basuki
Surabaya.
2. Bagaimana membangun aplikasi klinik gigi yang dapat menghasilkan
laporan-laporan dengan cepat dan tepat.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Proses yang dikerjakan meliputi pendaftaran pasien baru, pemeriksaan pasien
(8)
2. Laporan yang akan dihasilkan oleh sistem ini berupa laporan kunjungan
pasien, laporan hutang pasien, laporan pendapatan, laporan pemasukan, dan
laporan pengeluaran.
3. Aplikasi ini berbasis desktop yang dibuat dengan Visual Studio 2005.
4. Penelitian ini tidak membahas tentang harga pokok penjualan klinik gigi drg.
Basuki.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang dan membangun sistem klinik gigi yang dapat membantu
aktivitas-aktivitas pencatatan dan penyimpanan data di klinik gigi drg. Basuki
agar lebih efisien.
2. Merancang dan membangun aplikasi yang dapat menghasilkan laporan
kunjungan pasien, laporan hutang pasien, laporan pendapatan, laporan
pemasukan dan laporan pengeluaran yang dibutuhkan di klinik gigi drg.
(9)
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang latar belakang yang merupakan gambaran
umum penulisan. Pada bagian ini dijelaskan tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan
keterangan mengenai sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan konsep-konsep dan teori yang mendukung pokok
pembahasan tugas akhir dalam perancangan sistem dan pembuatan
program sehingga dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan meliputi
klinik gigi, pasien, rekam medis, peralatan, obat, konsep dasar sistem,
pendekatan sistem, dan analisa dan perancangan sistem.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis permasalahan yang terjadi pada
klinik gigi drg. Basuki. Terdapat juga desain arsitektur, perancangan
proses, alur sistem, struktur database, dan desain input output.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat
secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input dan
output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk
mengetahui apakah aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan
(10)
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah
program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan
(11)
6
2.1 Klinik Gigi
Klinik gigi berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI nomor
920/Menkes/Per/XII/1986 adalah sarana layanan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada masyarakat. Penyelenggaraan klinik gigi dilaksanakan oleh
pemerintah dan swasta, dimana klinik swasta dapat berupa praktek berkelompok
maupun perorangan (Lestari, 2009: 4).
2.2 Pasien
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/Menkes/Per/III/2008
(2008), yang dimaksud dengan pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter
gigi.
Di klinik gigi drg. Basuki, jenis pasien dibedakan menjadi dua. Pertama,
pasien umum yaitu orang-orang yang datang memeriksakan diri tanpa rujukan
dari instansi manapun dan biaya pemeriksaannya secara pribadi ditanggung oleh
pasien itu sendiri. Kedua, pasien perusahaan yaitu orang-orang yang bekerja di
suatu perusahaan dan biaya pemeriksaannya ditanggungkan pada perusahaan yang
(12)
2.3 Rekam Medis
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 269/Menkes/Per/III/2008
(2008), yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Rekam medis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu rekam medis
konvensional dan rekam medis elektronik. Rekam medis konvensional yaitu
rekam medis yang berbentuk lembaran-lembaran kertas. Sedangkan rekam medis
elektronik yaitu rekam medis yang berbentuk elektronik yang mana data-datanya
tersimpan dalam suatu media komputer.
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 269/Menkes/Per/III/2008
(2008), pada Bab IV mengenai Penyimpanan, Pemusnahan dan Kerahasian yang
dicantumkan di Pasal 9 berbunyi:
(1) Rekam Medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib
disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung
dari tanggal terakhir pasien berobat.
(2) Setelah batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampaui, rekam
medis dapat dimusnahkan.
2.4 Peralatan
Menurut Departemen Kesehatan RI (2009), berdasarkan UU No.36
Tahun 2009, alat kesehaan adalah instrument, aparatus, mesin dan / atau implant
yang tidak menggandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
(13)
kesehatan pada manusia, dan / atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
2.5 Obat
Menurut Departemen Kesehatan RI (2009), berdasarkan UU No.36
Tahun 2009, obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologo atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
2.6 Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (1995: 23), terdapat dua kelompok pendekatan di
dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu sistem sebagai suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
Komponen sistem merupakan bagian-bagian dari sistem yang saling
berhubungan dan menjadi satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
(14)
tersendiri. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang
disebut dengan supra system (Jogiyanto, 1995: 25).
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan luar (environtment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap
dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem
(Jogiyanto, 1995: 35).
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem
yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan
(input) untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung
satu subsistem dapat berintegrasi dengan susbsistem yang lainnya membentuk
satu kesatuan.
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa sinyal atau berupa masukan perawatan. Masukan sinyal
adalah energi yang dimasukkan yang nantinya akan diolah dan menghasilkan
sesuatu. Sedangkan masukan perawatan adalah energi yang digunakan untuk
(15)
dapat berjalan. Keluaran sistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat dijadikan sebagai masukan dari
subsistem yang lainnya.
Pengolah sistem (proces) adalah bagian dari setiap sistem dan subsistem
yang akan mengolah masukan sehingga menjadi keluaran, baik yang berguna
maupun menjadi sisa. Gambar karakteristik sistem dapat dilihat pada Gambar 2.1
di halaman 11.
2.7 Pendekatan Sistem
Menurut Jogiyanto (1995: 52), pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada elemen atau komponennya mendifiniskan sistem sebagai suatu
kumpulan dari elemen-lemen yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan
tertentu.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam menganalisa suatu sistem yang
ada menjadi suatu sistem informasi yang nantinya bisa menghasilkan informasi
yang bermanfaat, antara lain:
1. System Approach
Sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi
2. Top Down Approach
Kebutuhan informasi dari Top Manager ke bawahannya secara langsung
3. Modular Approach
Dipecah menjadi modul yang lebih sederhana
4. Evolutionary Approach
(16)
Subsistem Subsistem
Subsistem Subsistem
Masukan Pengolah Keluaran
Batas Lingkungan Luar
Penghubung
Batas
Batas
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Jogiyanto, 1995: 6)
2.8 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi
terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah
tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam
(17)
Menurut Kendall dan Kendall (2003: 11) ada 7 (tujuh) tahap siklus hidup
pengembangan sistem, yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan
2. Menentukan syarat-syarat
3. Menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem
4. Merancang sistem yang direkomendasikan
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak
6. Menguji dan mempertahankan sistem
(18)
13
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam proses penyimpanan data yang
dilakukan secara manual yaitu pencatatan data yang dilakukan dikertas saja
sehingga hal ini menyebabkan kesulitan dalam pencarian data historis untuk
penyusunan laporan. Disamping kesulitan dalam pencarian data historis,
kesalahan dalam proses pencatatan data pasien dapat menyebabkan adanya
kejanggalan data, hal ini seharusnya dapat diantisipasi dengan adanya pesan
pengingat ketika salah menginput data. Dengan sistem yang masih sangat manual,
hal ini sangat sulit dilakukan sehingga kesalahan penginputan data pasien, rekam
medis, hutang pasien dan yang lainnya masih sering terjadi.
Karena segala transaksi pencatatannya menggunakan kertas, maka klinik
membutuhkan jumlah kertas yang sangat banyak untuk setiap bulannya. Hal ini
seharusnya dapat diantisipasi jika saja klinik melakukan pencatatan transaksi
menggunakan komputer. Karena jumlah kertas yang dibutuhkan klinik sangat
banyak setiap bulannya maka klinik harus mengeluarkan biaya yang cukup
banyak untuk pembelian kertas, sehingga berpengaruh pada pendapatan klinik.
Selain berpengaruh pada pendapatan, penggunaan kertas yang banyak juga
membutuhkan ruang untuk penyimpanan berkas-berkas.
Selain itu, klinik belum menyediakan kartu berobat yang dapat
digunakan sebagai tanda pengenal untuk pasien-pasien yang sudah pernah
(19)
yang sama. Adanya kemungkinan kelalaian dalam menangani hutang pasien yang
belum terbayar, hal ini disebabkan tidak ada yang mengingatkan dan hutang
pasien hanya dicatat di rekam medis, sehingga ada kemungkinan hutang pasien
tidak terbayar dan dapat menyebabkan kerugian bagi pihak klinik. Untuk hak
akses dan pencatatan yang masih dilakukan secara manual, menyebabkan data
dapat diakses oleh siapa saja karena hanya berupa dokumen dalam kertas dan
tidak ada sistem hak akses. Dengan sistem pencatatan yang dilakukan dikertas
maka keamanan data tidak terjamin, disamping itu juga dapat menyebabkan
kehilangan data dan pencurian data.
Pada saat penyusunan laporan pendapatan dan pengeluaran,
membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga tidak efisien. Keadaan ini
disebabkan karena pencatatan dilakukan masih secara manual dan adanya
kemungkinan beberapa data pendapatan dan data pengeluaran yang terlewatkan.
Dengan sistem kerja yang seperti itu, akan menyebabkan gangguan dan
masalah pada kegiatan seperti pencatatan, pengecekan, penyusunan laporan dan
lain-lain. Gangguan dan masalah tersebut dapat mengurangi kinerja pelayanan
kesehatan suatu klinik. Untuk itu, sistem manual tersebut sebaiknya diganti
dengan sistem baru yang telah terkomputerisasi, sehingga aktivitas-aktivitas yang
dilakukan di klinik dapat berjalan lebih lancar.
Dokumen flow pada Rancang Bangun Aplikasi Klinik Gigi dengan Studi
Kasus: Klinik Gigi Drg. Basuki adalah sebagai berikut:
1. Dokumen flow proses penerimaan pasien, pemeriksaan pasien, dan
pembayaran pasien.
(20)
Masing masing dokumen flow akan digambarkan pada sub bab ini. Setiap
dokumen flow menggambarkan aliran sistem dari aplikasi.
1. Dokumen Flow Proses Penerimaan Pasien, Pemeriksaan Pasien, dan
Pembayaran Pasien
Dalam dokumen flow proses penerimaan pasien, pemeriksaan pasien, dan
pembayaran pasien terdapat 4 (empat) entity yaitu dokter, suster, pasien, dan
perusahaan. Pada dokumen flow ini, proses dimulai dari suster yang menanyakan
status pasien apakah sudah pernah berobat di klinik tersebut atau belum. Jika suda
pernah maka pasien langsung dicatat namanya pada buku antrian, dan jika belum
maka suster akan meminta identitas pasien dan mencatat identitasnya ke buku
register dan juga buku antrian. Setelah proses penerimaan pasien, suster kemudian
menyiapkan rekam medis pasien yang sudah pernah berobat dan yang baru
pertamakali berobat untuk kemudian diserahkan kepada dokter saat giliran pasien
diperiksa. Saat pemeriksaan, dokter tidak langsung melakukan tindakan medis
tetapi memberikan keputusan kepada pasien apakah akan menerima tindakan
medis atau tidak. Pada proses pembayaran, dokter akan memberi tahu total biaya
pemeriksaan kepada pasien. Dalam hal ini jika pasien bersetatus anggota
perusahaan, maka pasien cukup menunjukan kartu anggota perusahaan dan
menandatangani dokuman tagihan. Dokumen tagihan kemudian dikirimkan ke
perusahaan yang bersangkutan, dan pengiriman dokumen tersebut biasanya
dilakukan tiap akhir bulan. Bagi pasien umum, klinik ini juga memberi
kemudahan dalam proses pembayaran. Kemudahannya yaitu pasien dapat
(21)
flow proses penerimaan pasien, pemeriksaan pasien, dan pembayaran pasien dapat
dilihat pada Gambar 3.1 di halaman 17.
2. Dokumen Flow Proses Pembelian Obat ke Supplier
Pada dokumen flow proses pembelian obat dimulai dari suster yang
melakukan pengecekan stok obat. Kemudian membuat daftar obat yang akan
dipesan dan kemudian diberikan ke dokter untuk memperoleh persetujuan
pemesanan pembelian obat. Jika dokter telah setuju maka suster akan melakukan
pemesanan pada supplier. Saat barang pesanan sudah sampai ke klinik maka
suster yang akan melakukan pemeriksaan kesesuaian barang kiriman jika sesuai
maka suster akan menandatangani nota sebagai bukti barang sudah diterima
dengan baik. Setelah nota ditandatangan, maka suster menyampaikan informasi
pembayaran pembelian akan dilakukan secara tunai atau non tunai. Jika
pembayaran dilakukan non tunai maka klinik akan memperoleh informasi jatuh
tempo pembayaran dari supplier. Dokumen flow proses pembelian obat ke
supplier ini memiliki 3 (tiga) entity yaitu dokter, suster dan supplier. Dokumen flow proses pembelian obat ke supplier dapat dilihat pada Gambar 3.2 di halaman
(22)
Info Pembayaran Info Pembayaran Pasien Suster Dokter Start Menanyakan kepada pasien sudah pernah periksa Pernah periksa Memberi Formulir kosong No Mencatat antrian pasien Yes Daftar antrian pasien Formulir pendaftaran kosong Formulir pendaftaran kosong Mengisi formulir pendaftaran Formulir pendaftaran yang sudah terisi Formulir pendaftaran yang sudah terisi Pernah periksa Mencatat identitas pasien ke buku register Buku register Mencari kartu rekam medis Yes Mencatat identitas pasien ke kartu rekam medis No Kartu rekam medis Memanggil pasien masuk Daftar antrian pasien Menanyakan keluhan pasien Keluhan pasien Memeriksa pasien Hasil pemeriksaan Keluhan pasien Mencatat keluhan pasien Kartu rekam medis Menawarkan tindakan medis No Keluhan pasien Menyiapkan kartu rekam medis Kartu rekam medis Kartu rekam medis Membaca identitas pasien Kartu rekam medis Kartu rekam medis Melakukan tindakan medis Hasil tindakan medis Mencatat tindakan medis Kartu rekam medis Menginfor masikan tindakan medis Ada resep obat Menulis
resep obat Resep obat
Yes Resep obat Menanyakan biaya No Biaya pengobatan Biaya pengobatan End Kartu rekam medis Mencatat utang pasien Dokumen tagihan Mencatat data anggota ke dokumen penagihan Sesuai Yes Memeriksa kartu Kartu anggota perkebunan Kartu anggota perkebunan Menentukan jenis pembayaran No Lunas Yes No Anggota perkebunan Yes No Melakukan pembayaran Memberikan kartu anggota perkebunan Membayar Dokumen tagihan Tanda tanggan dokumen tagihan Dokumen tagihan yang sudah ditandatanggani Dokumen tagihan yang sudah ditandatanggani Arsip Perkebunan Dokumen tagihan yang sudah ditandatanggani Mengirim tagihan Kwitansi pembayaran Kwitansi pembayaran Info Pembayaran Info Pembayaran Mencatat pembayaran 1 1 Menerima tindakan medis Info tindakan medis 2 2 Info tindakan medis 3 Info menerima tindakan Yes 3 Info menerima tindakan 4 4 1 1 2 2 1 1 2 2 1
Gambar 3.1 Dokumen Flow Proses Penerimaan Pasien, Pemeriksaan Pasien,
(23)
Nota pembelian ter-Acc Nota Dokter Suster Start Membuat daftar pesanan Daftar pesanan Daftar pesanan Supplier Menyetujui pemesanan Daftar pesanan Daftar pesanan Memesan obat Daftar pesanan obat Nota Nota Nota Mengecek barang Sesuai Menolak obat No Mengecek stok obat Stok obat Daftar pesanan obat Acc Nota pembelian Yes Nota Nota pembelian ter-Acc Melakukan pembayaran Tunai Info Utang Pembelian No Nota pembelian ter-Acc Info Pembayaran
Yes pembelian ter-Nota
Acc Info Pembayaran End 1 Nota pembelian ter-Acc Info Utang Pembelian Info tanggal jatuh tempo Info tanggal jatuh tempo 1 Melakukan pembayaran tunai Melakukan pembayaran non tunai 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1
(24)
3.2 Analisis Kebutuhan
Berdasarkan permasalahan yang ada maka dapat dilakukan analisis
kebutuhan untuk menghasilkan suatu sistem terkomputerisasi yang mampu
membantu pencatatan data pasien maupun rekam medis, dan pencatatan data
transaksi tidak dilakukan pada kertas sehingga dapat mengatasi kesalahan pada
saat menyimpan data dengan memberi pesan kesalahan input atau tipe data yang
disimpan tidak sesuai dan menghindari penyimpanan data yang tidak lengkap.
Dengan berkurangnya penggunaan kertas maka secara otomatis akan
meminimalkan penggunaan ruang untuk menyimpan berkas-berkas. Selain itu,
sistem yang akan dibuat diharapkan dapat mempermudah pencarian data historis
dengan bantuan input data yang dicari berdasarkan kategori pencarian karena
setiap teransaksi tersimpan dalam satu database.
Untuk pembuatan setiap laporan, tidak perlu merekap dan menghitung
kembali setiap data transaksi dan laporan dapat dicetak setiap waktu pada saat
dibutuhkan.
Dengan analisa kebutuhan diharapkan aplikasi yang akan dibangun dapat
mengefisienkan waktu dan membantu permasalahan yang terjadi di klinik gigi
drg. Basuki, yaitu mulai pencatatan, pencarian dan sampai pada pembuatan
laporan sehingga dapat mempermudah dan mempercepat kegiatan transaksi yang
dilakukan.
3.3 Gambaran Umum Sistem
Aplikasi ini dibangun dalam bentuk aplikasi desktop (desktop
(25)
Sistem dimilai dari penerimaan pasien. Selanjutnya data pasien yang akan berobat
diberikan ke dokter. Hasil pemeriksaan disimpan sebagai rekam medis. Gambaran
umum sistem untuk proses penerimaan dan pemeriksaan klinik dapat dilihat pada
Gambar 3.3.
pasien suster
dokter
Server data
Penerimaan pasien
Pemeriksaan pasien
Gambar 3.3 Proses Penerimaan dan Pemeriksaan Klinik
3.4 Perancangan Sistem
Berdasarkan dari analisis permasalah yang ada, tahap berikutnya dari
siklus pengembangan sistem adalah perancangan sistem. Pada tahap ini terdapat
aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk
rancang bangun hingga implementasi dari sistem. Pada tahap ini juga akan
membahas tentang perancangan sistem yang meliputi System Flow yang
menunjukkan alur sistem yang akan dibuat hasil analisa, Data Flow Diagram
(DFD) yang merupakan diagram aliran data pada sistem yang akan dibuat, dan
Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan diagram relasi antar
tabel-tabel. Pada ERD terdapat Conceptual Data Model (CDM) dan Physical
Data Model (PDM) yang menggambarkan tabel-tabel danrelasinya secara konsep dan detilnya, juga dilengkapi dengan desain Input Output yang menggambarkan
(26)
3.5 System Flow
System flow adalah model yang disusun berdasarkan analisa untuk
menggambarkan jalannya urutan proses yang trejadi dalam sistem aplikasi klinik
gigi. Sistem flow pada Rancang Bangun Aplikasi Klinik Gigi dengan Studi Kasus:
Klinik Gigi Drg. Basuki adalah sebagai berikut:
1. System flow proses penerimaan pasien.
2. System flow proses pemeriksaan pasien.
3. System flow proses pembayaran biaya pemeriksaan.
4. System flow proses pembelian bahan baku dan peralatan ke supplier.
5. System flow proses pemesanan ke tehniker.
Masing-masing system flow akan digambarkan pada sub bab ini.
1. System Flow Proses Penerimaan Pasien.
Pada Gambar 3.4 System Flow Proses Penerimaan Pasien di halaman 23
terdapat 4 (empat) entity yaitu pasien, perusahaan, suster, dan dokter. Pada proses
penerimaan pasien dimulai dari pasien melakukan pendaftaran antrian dengan
memberikan data diri yang diperlukan klinik kepada suster jika pasien adalah baru
pertama kali berobat dan belum memiliki kartu berobat. Berdasarkan data diri
yang ada, suster akan mencetak kartu berobat yang nantinya dapat digunakan
seterusnya oleh pasien, setiap kali pasien datang berobat. Disini pasien
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu pasien umum dan jaminan sosial tenaga kerja
(jam sostek). Untuk pasien jam sostek akan selalu dimintakan kartu keanggotaan
perusahaan tempat pasien bekerja, yang mana kartu terseut sebagai bukti bahwa
pasien bekerja diperusahaan tersebut atau merupakan tanggungan perusahaan
(27)
2. System Flow Proses Pemeriksaan Pasien.
Untuk Gambar 3.5 System Flow Proses Pemeriksaan Pasien di halaman
24 ada 3 (tiga) entity yaitu pasien, suster, dan dokter. Pasien menyampaikan
keluhan pada dokter dan dokter akan melakukan pemeriksaan. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, dokter menawarkan tindakan medis, resep obat, atau bahkan surat
rujukan kepada pasien jika diperlukan. Jika pasien menyetujui tindakan medis
yang ditawarkan maka dokter akan memberi tindakan medis. Untuk keluhan
pasien, hasil pemeriksaan, tindakan medis, dan resep obat kemudian akan dicatat
oleh suster sebegai catatan rekam medis. Sedangkan rujukan akan disimpan
sebagai informasi bahwa pasien pernah ditangani oleh doket siapa saja. Apabila
ada resep obat maka suster akan mencetak resep tersebut demikian juga dengan
surat rujukan.
3. System Flow Proses Pembayaran Biaya Pemeriksaan.
Gambar 3.6 System Flow Proses Pembayaran Biaya Pemeriksaan pada
halaman 25 terdapat 4 (empat) entity diantaranya yaitu pasien, dokter, suster, dan
perusahaan. Pada proses pembayaran, dokter menentukan biaya pemeriksaan
berdasarkan tindakan yang diberikan kepada pasien. Biaya pemeriksaan kemudian
dicatat oleh suster yang nantinya akan digunakan untuk membuat laporan
pendapatan. Biaya pemeriksaan akan diinformasikan ke pasien sehingga pasien
dapat melakukan pembayaran. Pasien yang bersetatus jam sostek hanya perlu
menandatangani dokumen penagihan yang kemudian akan dikirim ke perusahaan
setiap akhir bulan sebagai bukti pemeriksaan. Pembayaran dapat dilakukan secara
(28)
Kartu anggota perusahaan
Pasien Perusahaan Suster
Start Pendaftaran antrian Pernah berkunjung Mengisi data pasien No Yes Data perusahaan Data perusahaan Input Input data perusahaan Dokter Kartu berobat Jenis pasien Anggota perusahaan No Menyerahkan kartu berobat Kartu berobat Menyerahkan kartu berobat dan kartu anggota perusahaan Yes Kartu berobat Kartu anggota perusahaan Kartu berobat Input Pendaftaran antrian Daftar antrian Memeriksa kartu anggota perusahaan Sesuai Yes Konfirmasi status keanggotaan dan antrian pemeriksaan No Konfirmasi status keanggotaan dan antrian pemeriksaan Konfirmasi status keanggotaan dan antrian pemeriksaan Menerima antrian pemeriksaan Antri Yes Informasi penolakan antrian No Informasi penolakan antrian Mengembalikan kartu berobat dan
kartu anggota perusahaan Kartu anggota perusahaan Kartu berobat Kartu anggota perusahaan Kartu berobat End Anggota perusahaan Menyerahkan data pasien dan kartu anggota perusahaan Yes Menyerahkan data pasien No Kartu anggota perusahaan Data pasien Data pasien Input Data pasien Data pasien dan mencetak kartu brobat Kartu anggota perusahaan Data pasien Memeriksa kartu anggota perusahaan Sesuai Yes Konfirmasi status keanggotaan dan antrian pemeriksaan No Konfirmasi status keanggotaan dan antrian pemeriksaan Konfirmasi status keanggotaan dan antrian pemeriksaan Menerima pemeriksaan Antri Yes Informasi penolakan antrian No Informasi penolakan antrian Mengembalikan kartu anggota perusahaan Kartu anggota perusahaan Kartu anggota perusahaan Menginformasikan giliran pemeriksaan Informasi giliran pemeriksaan Informasi giliran pemeriksaan Kartu berobat Kartu berobat 1 1 Input Cetak laporan kunjungan Laporan kunjungan Laporan kunjungan Formulir pendaftaran Formulir pendaftaran Pasien Relasi Kunjungan Pasien Kota Membatalkan antrian Membatalkan antrian 2 2 3 3
(29)
Pasien Dokter Suster Start Cek rekam medis Input Pernah dirawat Ada penyakit sistemik Yes Yes Cek kondisi terakhir penyakit Info penyakit
No Cari rekam
medis pasien Data rekam medis No Data rekam medis Kartu berobat Keluhan Pasien Keluhan Pasien Pemeriksaan berdasarkan keluhan pasien Informasi hasil pemeriksaan dan tawaran tindakan medis Menanyakan kondisi pasien Data pertanyaan Data pertanyaan Ada penyakit sistemik No Cek penyakit pasien Penyakit sistemik dan keluhan pasien Input Yes Penyakit Rekam Medis Data penyakit Keluhan Pasien Informasi hasil pemeriksaan dan tawaran tindakan medis Menentukan tindakan medis Menerima tindakan medis Memberikan tindakan medis Yes Penawaran resep obat No Info perawatan Info perawatan Info perawatan Info penyakit Keluhan pasien Pemeriksaan berdasarkan keluhan pasien dan penyakit Data penyakit Keluhan Pasien Ada resep obat Yes No Membuat data resep obat Data rujukan Data resep obat Data resep obat Input Mencatat dan cetak resep obat Resep obat Resep obat Resep obat End Resep Obat Ada rujukan Data rujukan Yes No Data rujukan Mencatat dan cetak surat rujukan Input Surat Rujukan Surat Rujukan Surat Rujukan
Rujukan RujukanDetail Membuat data rujukan Informasi hasil pemeriksaan dan tawaran tindakan medis Hasil tindakan medis Informasi hasil pemeriksaan Informasi hasil pemeriksaan
Mencatat data ke rekam medis dan buat laporan penggunaan obat dan
peralatan Informasi hasil pemeriksaan dan tawaran tindakan medis Hasil tindakan medis Laporan penggunaan obat Laporan penggunaan Peralatan Laporan penggunaan obat Laporan penggunaan Peralatan Input Peralatan Pesan Gigi Obat Dokter Data Dokter Data Dokter Input Dokter Instansi Kota Pasien 1 1 Data Penyakit Data Penyakit Input Penyakit, tindakan, dan diagnosa Data Diagnosa Data Diagnosa Diagnosa Data Tindakan Data Tindakan Tindakan 1 2 2 3 3 4 4
(30)
Kartu berobat
Kartu berobat
Pasien Dokter Suster Perusahaan
Start Pengecekan biaya pemeriksaan Info biaya pemeriksaan Menghitung biaya pemeriksaan Biaya pemeriksaan Biaya pemeriksaan Jenis pembayaran Lunas Melakukan pembayaran lunas Informasi pembayaran Yes Informasi utang Informasi utang Informasi utang No Mengisi dokumen penagihan Mencatat biaya, Pembayaran, utang pasien, dan cetak nota
Input Informasi pembayaran Input Mencatat biaya pemeriksaan Kartu anggota perusahaan Dokumen penagihan Dokumen penagihan Kartu anggota perusahaan Dokumen penagihan Dokumen penagihan Tanda tangan dokumen Dokumen penagihan yang sudah ditandatangani Dokumen penagihan yang sudah ditandatangani Dokumen penagihan yang sudah ditandatangani Dokumen penagihan yang sudah ditandatangani Arsip Mengirim tagihan Dokumen penagihan yang sudah ditandatangani Dokumen penagihan yang sudah ditandatangani Bukti pembayaran Bukti pembayaran Bukti pembayaran End 1 Laporan pemasukan Input Cetak laporan pendapatan,utang pasien, dan pemasukan Laporan utang Laporan pendapatan Laporan pemasukan Laporan utang Laporan pendapatan Yes Info biaya pemeriksaan Anggota perusahaan No Memeriksa jenis pasien Biaya pemeriksaan Tindakan Kunjungan Pasien Pembayaran Informasi pembayaran Relasi Pasien Melakukan pembayaran none lunas Informasi biaya Rekam Medis Nota pembayaran Nota pembayaran Acc Nota Nota pembayaran ter-Acc Nota pembayaran ter-Acc 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 Info biaya pemeriksaan Biaya pemeriksaan
(31)
4. System Flow Proses Pembelian Bahan Baku dan Peralatan ke Supplier.
Penjelasan Gambar 3.7 System Flow Proses Pembelian Bahan Baku dan
Peralatan ke Supplier di halaman 27 memiliki 3 (tiga) entity yaitu supplier, suster,
dan dokter. Pada proses ini, suster melakukan pemesanan apabila bahan baku
sudah mencapai batas minimum atau ada bahan baku baru yang diinginkan dokter.
Pemesanan peralatan dilakukan jika diperlukan atau ada peralatan baru yang
diinginkan dokter. Sebelum melakukan pemesanan, suster meminta persetujuan
dokter, apabila data pesanan distujui maka pemesanan dapat dilakukan. Jika ada
pemesanan bahan baku dan peralatan baru, suster akan menyimpan data dari
bahan baku dan peralatan baru tersebut. Pemeriksaan barang pesanan yang sudah
tiba dan pencatatan pembelian dilakukan oleh suster. Pembayaran pembelia bahan
baku dan peralatan dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit.
5. System Flow Proses Pemesanan ke Tehniker.
Pada Gambar 3.8 System Flow Proses Pemesanan Gigi ke Tehnikrt di
halaman 28 terdapat 3 (tiga) entity yaitu dokter, suster, dan tehniker. System flow
proses pemesanan dimulai saat suster memeriksa rekam medis dan bila ada pasien
yang melakukan pemesanan pembuatan gigi tiruan maka suster akan
menginformasikannya ke dokter. Setelah menerima informasi pemesanan dari
suster, selanjutnya dokter memilih tehniker yang akan mengerjakan order gigi
tiruan. Suster akan melakukan pemesanan ke tehniker apabila telah memperoleh
persetujuan dokter. Dan barang pesanan yang sudah selesai akan diterima dan
diperiksa oleh suster. Jika barang kiriman sudah sesuai dengan pesanan maka
(32)
Nota
Supplier Suster Dokter
Start Input Cek stok obat Stok minimal No Cetak daftar obat minimum
Yes Daftar obat minimum Daftar obat yang ditawarkan Daftar obat yang ditawarkan Daftar peralatan yang ditawarkan Daftar peralatan yang ditawarkan
Daftar obat yang ditawarkan Daftar peralatan yang ditawarkan Daftar obat minimum Memeriksa daftar pesanan dan penawaran Setuju Menyetujui daftar pesanan dan penawaran Yes Menandai daftar pesanan dan penawaran No Daftar pesanan dan penawaran yang ditandai Daftar pesanan dan penawaran yang ditandai Daftar pesanan dan penawaran yang disetujui Daftar pesanan dan penawaran yang disetujui Memeriksa daftar pesanan Baru Melakukan pemesanan No Daftar pesanan obat dan peralatan Daftar pesanan obat dan peralatan Yes Input Memeriksa data pesanan Obat Input Yes Input data
obat baru Input
Input data peralatan baru No Memeriksa barang dan nota Sesuai Input Yes Input transaksi pembelian dan data pembayaran Cetak laporan pembelian Laporan pembelian Laporan pembelian Melakukan pemberitahuan No Informasi penolakan Informasi penolakan Input 1 Melakukan pembayaran Tunai Yes
Input tgl Jatuh tempo, transaksi pembelian dan data pembayaran No Input Info utang pembelian Info utang pembelian Info tanggal jatuh tempo Info tanggal jatuh tempo End 1 Obat Detail Pembelian Obat Detail Pembelian Peralatan Peralatan Pembelian Nota Nota Nota Nota Info pembayaran Info pembayaran Pengeluaran Jenis Pengeluaran Jenis Peralatan Cetak laporan pengeluaran Input Laporan pengeluaran Laporan pengeluaran 2 2 3 4 4 4 7 3 2 8 5 6 3 3 5 5 5 Data Supplier Data Supplier Input Supplier Relasi 6 6 3 7 8 6 Kota 1 2 2 1 Nota Nota Nota 2 2 1 Nota Nota Nota Nota 1 1 2 2 Nota 2 2
Gambar 3.7 System Flow Proses Pembelian Bahan Baku dan Peralatan ke
(33)
Acc Nota pengiriman Nota pengiriman Nota pengiriman Nota pengiriman Suster Dokter Tehniker Start Pengecekan pesanan gigi pasien Ada pesanan No Data pesanan
gigi pasien Yes
Data pesanan gigi pasien Menentukan Tehniker yang menangani pesanan Data pesanan dan Tehniker yang menangani Data pesanan dan Tehniker yang menangani Melakukan pemesanan Data gigi pesanan Data gigi pesanan Nota pengiriman Memeriksa barang dan nota Sesuai 1 End No Acc Nota pengiriman Yes Acc Nota pengiriman Arsip 1 Input Data pemesanan Data gigi pesanan Input Penerimaan pesanan gigi Data tehniker Data tehniker Input Input data tehniker Daftar harga pembuatan gigi Daftar harga pembuatan gigi Info keterlambatan Info keterlambatan Input Update Tgl ambil pesanan Input
Cek utang ke tehniker
Relasi Pesan Gigi
Display data utang Info utang yang harus dibayar Info utang yang harus dibayar Menyetujui pembayaran Info pembayaran Info pembayaran Info pembayaran Tanda terima pembayaran Tanda terima pembayaran Input Simpan data pembayaran dan cetak
laporan pengeluaran Pengeluaran Jenis Pengeluaran Kota Laporan pengeluaran Laporan pengeluaran Informasi pesanan Meng-Acc nota pengiriman 2 2 2 3 3 Daftar harga pembuatan gigi 2 2 2 1 1 1 1 2 2
(34)
3.6 Data Flow Diagram
Menurut Kristanto.(2004), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu
model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal
data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan,
proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang
tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Data Flow Diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem
yang terstruktur (structure analysis and design). Penggunaan notasi dalam data
flow diagram ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada
semua tingkat kompleksitas. Pada tahap analisis penggunaan notasi ini dapat
membantu dalam berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem
secara logika.
3.6.1 Context Diagram Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
Penggambaran sistem DFD dimulai dari Context Diagram. Dari Context
Diagram dapat didekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah untuk
menggambarkan sistem lebih rinci. Pada Context Diagram, entity system
informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya terdiri dari Dokter, Pasien, Perusahaan,
Tehniker, dan Supplier. Dokter nantinya akan menerima laporan data pelayanan
dan data transaksi pada priode tertentu yang merupakan keluaran dari system ini.
(35)
Hasil Tindakan Tehniker Yang Menangani
Biaya Pemeriksaan Data Resep Obat Data Rujukan
Data Dokter Rujukan
Hasil Pemeriksaan
Data Tindakan
Data Diagnosa
Laporan Penggunaan Peralatan Laporan Penggunaan Obat Daftar Obat Minimum Daftar Pembelian Laporan Pengeluaran
Laporan Pemasukan Laporan Pendapatan
Lapoean Utang Pasien Laporan Kunjungan Data Pesanan Gigi
Data Utang Pasien Rekam M edis Info Anamnesa
Data Penyakit
Lunas Pembayaran
Data Pembelian
Data Pesanan
Tgl Jatuh Tempo Data Penawaran Peralatan Data Penawaran Obat Data Supplier
Data Pembayaran
Data Tagihan
Data Perusahaan
Info Pembayaran Data Anamnesa
Kartu Berobat Pasien Data Pasien
Nota Pembayaran Info Biaya Pemeriksaan
Surat Rujukan
Resep Obat Info Tindakan
Info Hasil Pemeriksaan
Giliran Pemeriksaan
Kartu Berobat
Data Tehniker Info Lunas Info Pengiriman Pesanan Info Keterlambatan Daftar Harga Pesanan Gigi Data Gigi Pesanan
Info Terima Kiriman
Info Bayar
0
Aplikasi Klinik Gigi Drg Basuki Surabaya
+
Tehniker Pasien
Perusahaan Supplier
Dokter
Gambar 3.9 Context Diagram Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki
(36)
3.6.2 Diagram Berjenjang
Diagram Berjenjang digunakan untuk menggambarkan proses dalam
sistem, dimana dimulai dari proses sistem yang besar atau yang tinggi hingga
proses sistem yang kecil atau rendah. Diagram berjenjang Rancang Bangun
Aplikasi Klinik Gigi Drg. Basuki dapat dilihat pada gambar 3.10.
0 Aplikasi Klinik Gigi
Drg Basuki Surabaya 1 Maintenance Data Master 2 Transaksi Pembelian Barang dan Pemesanan ke
Tehniker 4 Laporan 1.1 Pendataan Supplier 1.2 Pendataan Tehniker 1.3 Pendataan Tarif Tehniker 1.4 Pendataan Perusahaan 1.5 Pendataan Pasien 1.6 Pendataan Diagnosa 1.7 Pendataan Tindakan 1.8 Pendataan Penyakit 1.9 Pendataan Dokter Rujukan 1.10 Pendataan Obat 1.11 Pendataan Peralatan 2.1 Transaksi Pembelian Barang 2.2 Transaksi Pemesanan ke Tehniker 3 Transaksi Pelayanan 4.1 Cetak Laporan Pendapatan 4.2 Cetak Laporan Pemasukan 4.3 Cetak Laporan Utang Pasien 4.4 Cetak Laporan Kunjungan Pasien 4.5 Daftar Pembelian 4.6 Cetak Laporan Pengeluaran 1.5.1 Simpan Data Pasien 1.5.2 Cetak Kartu Berobat 2.1.1 Order Pembelian 2.1.2 Terima Pembelian 2.2.1 Order Pesanan Gigi 2.2.2 Terima Pesanan Gigi 3.1 Transaksi Penerimaan Pasien 3.2 Transaksi Pemeriksaan 2.1.3 Bayar Pembelian 2.2.3 Bayar Pesan Gigi 2.3 Transaksi Pengeluaran 4.7 Cetak Laporan Penggunaan Obat 4.8 Cetak Laporan Penggunaan Peralatan 4.9 Cetak Daftar Obat Minimum 3.3 Pembayaran Biaya Pemeriksaan 3.2.2.1 Penanganan Gigi 3.2.2.2 Cetak Resep Obat 3.2.2.3 Cetak Surat Rejukan 3.3.1 Biaya Pemeriksaan 3.3.2 Pembayaran 3.3.3 Cetak Nota Pembayaran 3.2.1 Pemeriksaan 3.2.2 Penanganan
(37)
3.6.3 DFd Level 0 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
Setelah context diagram didekomposisi akan didapat DFD level 0 seperti
terlihat pada Gambar 3.11.
A Pe ralatan A Ob at
P aka i P eralatan P aka i Obat A mbil P eral atan A D Oba t
Is i Obat
A DP Obat A DP P erala tan A mbil P emb elian
A mbil P emb aya ran A D P as ien
A mbil K unju ngan P engelu aran A J ns P eng eluaran
Lapo ran P engg unaan P era latan Lapo ran P engg unaan Obat
Daftar Obat Min imum Daftar P emb elian Lapo ran P enge luaran Lapo ran P emas uka n Lapo ran P enda patan Lapo ean Utang Pas ien
Lapo ran K unjun gan
T indakan A mbil T inda kan
Inpu t Ti ndakan
Diagnos a Inpu t Di agnos a
P es ana n P es an Gigi
Inpu t Pe s anGigi Dokt er Inpu t Do kter
Detail Rujukan Rujukan P rofes i
A mbil P enyakit P enyaki t
RO
B iaya P emeriks aan Data Res ep Ob at Data Rujukan Has il T inda kan Has il P eme riks aan
T ehniker Y ang Men angani Data P es an an Gigi
Data Utang Pas ien
RM Data Rekam Medis
Reka m Medis
A mbil P erus ahaan Info Ana mnes a
Data K unjun gan A KP Data Dokter Rujukan
Data Diagno s a
Data T indakan Data P enyakit Is i K em as an
P as ien
Data P emba yaran Data T agiha n
Nota P emba yaran
B aya r Info Pem bayaran
Info Bia ya P em eriks aan S urat Rujukan
Res ep Obat Info Tin daka n Info Has il P emeriks aan
Data A namn es a Giliran P em eriks aan
K artu B erob at P as ien
Data P enge luaran J ns Pen geluara n
DP P era latan DP Oba t
A mbil Relas i Inpu t Pe mbelia n
P eralata n A Pe ralatan
IP eralat an B aru
A Ob at
IObat B aru Obat
Relas i A mbil P as ie n
Obat B aru P eralata n B aru T gl J atu h T empo
Luna s P embayaran Data P embe lian Data P es an an Data P enawara n Pe ralatan
Data P enawara n Ob at
Ongkos P es ana n
Info Lunas Info Bayar Info Terima K iriman Info Pen giriman Pe s anan
Info Ket erlamba tan Data Gigi P es a nan
Daftar Harga Pe s anan Gigi Data S uppli er
Data P erus a haan Inpu t Pa s ien
K artu B erob at Data P as ien
J ns P era latan
K ota
Data Relas i
Data T ehniker T ehniker T ehniker T ehnikerT ehnikerT ehnikerT ehnikerT ehniker T ehniker
P as ienP as ien P as ien P as ienP as ien P as ien P as ienP as ienP as ienP as ienP as ien P as ien
P erus ah aanP erus ah aanP erus ah aan S upplie r
S upplie r S upplie r S upplie r S upplie r S upplie r S upplie r S upplie r
Dokt er Dokt er Dokt er Dokt er Dokt er Dokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt erDokt er Dokt erDokt erDokt erDokt er 1
Mainten anc e Data Mas t er +
1 T b_Relas i 2 T b_K ota
3 T b_J en isP eralata n 4 T b_Obat 5 T b_P eralata n
6 T b_P embel ian 7 T b_DetailP Obat 8 T b_DetailP
P eralata n 9 T b_J en is Pengel uaran 10 T b_P engelu aran
11 T b_P embayara n 12 T b_P as ien
2 T rans aks i P em belian B arang dan P emes anan
ke T ehniker +
3
T rans aks i P ela yana n +
13 T b_Is iObat
14 T b_K unjung an P as ien 15 T b_RekamMedis
16 T b_Res epObat
17 T b_P enyaki t 18 T b_P rofes i
19 T b_Rujukan 20
T b_Detail Rujukan
21 T b_Dokter 22 T b_P es anGigi 23 T b_Diagnos a
24 T indakan
4
Cetak Laporan +
(38)
Setelah context diagram didekomposisikan maka akan didapat DFD level
0. Pada DFD level 0 terdapat 3 (tiga) proses yaitu:
1. Proses Pendataan / Maintenance Data Master
Data yang masuk pada proses ini adalah data pasien yang berupa identitas
pasien dan data perusahaan dari perusahaan yang bekerjasama dengan klinik.
Berikutnya supplier dan tehniker, dimana supplier memasukan data supplier
dan barang-barang yang ditawarkan ke klinik dan tehniker memasukan data
tehniker dan biaya pmbuatan gigi, sedangkan dokter memasukan data
tindakan, data diagnosa, data penyakit, dan data dokter untuk rujukan.
2. Proses Transaksi Pembelian Barang dan Pemesanan ke Tehniker
Masukan data proses transaksi pembelian barang dan pemesanan ke tehniker
dari data tersimpan, yaitu tehniker, supplier, biaya pembuatan gigi, tindakan,
obat, peralatan, dan data pesanan gigi. Proses ini digunakan untuk melakukan
transaksi yang dilakukan oleh klinik, berupa proses pembelian barang yaitu
obat dan peralatan medis, dan proses pemesanan ke tehniker.
3. Proses Transaksi Pelayanan
Masukan data proses transaksi pelayanan dari data tersimpan, yaitu pasien,
perusahaan, rekam medis, tindakan, diagnosa, obat, peralatan, dan dokter
rujukan. Proses ini digunakan untuk melakukan transaksi yang dilakukan oleh
klinik, berupa proses penerimaan pasien, pemeriksaan pasien, dan
pembayaran biaya pemeriksaan.
4. Proses Pelaporan
Proses ini digunakan untuk membuat pelaporan transaksi yang terjadi di
(39)
3.6.4 DFD Level 1 Subproses Pendataan / Maintenance Data Master
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya dapat
didekomposisi lagi menjadi DFD level 1 (satu) subproses pendataan /
maintenance data master. DFD level 1 (satu) subproses pendataan / maintenance
data master dapat dilihat pada Gambar 3.12 di halaman 38. Pada DFD level 1
(satu) ini terdapat 11 (sebelas) proses, yaitu proses pendataan supplier, proses
pendataan tehniker, proses pendataan tarif tehniker, proses pendataan perusahaan,
proses pendataan pasien, proses pendataan diagnosa, proses pendataan tindakan,
proses pendataan penyakit, proses pendataan dokter rujukan, proses pendataan
obat, dan proses pendataan peralatan.
Pada Gambar 3.12 di halaman 38 terdapat 11 (sebelas) proses yaitu:
1. Proses Pendataan Supplier
Proses pendataan supplier berupa penyimpanan data supplier yang memasok
bahan baku dan peralatan di klinik. Data–data yang dicatat yaitu nama
supplier, alamat, dan nomor telepon. Data supplier disimpan dalam file relasi.
2. Proses Pendataan Tehniker
Pada proses pendataan tehniker, data-data yang dicatat yaitu nama tehniker,
alamat, dan nomor telepon. Data disimpan dalam file relasi.
3. Proses Pendataan Tarif Tehniker
Data tarif tehniker diperoleh dari tehniker yang menerima order pesanan
pembuatan gigi. Data tarif tehniker disimpan dalam file tarif tehniker, yang
(40)
4. Proses Pendataan Perusahaan
Perusahaan yang bekerja sama dengan klinik memasukkan data
perusahaannya berupa nama, alamat, dan nomor telepon. Data tersebut
kemudian disimpan pada file relasi.
5. Proses Pendataan Pasien
Pada proses ini pasien memasukkan data pasien berupa nama, alamat, tanggal
lahir, jenis kelamin, penyakit sistemik, dan pekerjaan, kemudian data pasien
disimpan dalam file pasien. Sistem akan memberikan umpan balik kepada
pasien berupa kartu berobat.
6. Proses Pendataan Diagnosa
Pada proses pendataan diagnosa data yang dibutuhkan yaitu daftar diagnosa
yang ada di klinik. Daftar tersebut diperoleh dari dokter dan kemudian
disimpan pada file diagnosa.
7. Proses Pendataan Tindakan
Pada proses ini dokter memasukan data-data tindakan yang disediakan oleh
klinik. Data tindakan yang dimasukan berupa tindakan dan biaya-biaya yang
disimpan di file tindakan.
8. Proses Pendataan Penyakit
Data penyakit disimpan pada file penyakit, yang mana file tersebut berisi
daftar penyakit-penyakit sistemik (penyakit “badan”)
9. Proses Pendataan Dokter Rujukan
Pada proses ini dokter memasukkan data dokter rujukan berupa nama, alamat,
(41)
bekerja, kota tempat dokter bekerja, dan telepon tempat dokter bekerja. Data
tersebut kemudian disimpan dalam file dokter rujukan.
10. Proses Pendataan Obat
Data obat dapat diperoleh dari dokter atau supplier yang berasal dari transaksi
dan disimpan pada file obat. Data yang menjadi masukan berupa nama obat,
isi obat persatuan dan harga pembelian terakhir.
11. Proses Pendataan Peralatan
Data peralatan dapat diperoleh dari dokter atau supplier yang berasal dari
transaksi dan disimpan pada file peralatan. Data yang menjadi masukan
berupa jenis peralatan, merek/tipe peralatan dan jumlahnya.
3.6.5 DFD Level 1 Subproses Transaksi Pembelian Barang dan Pemesanan ke Tehniker
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya dapat
didekomposisi lagi menjadi DFD level 1 (satu) subproses transaksi pembelian
barang dan pemesanan ke tehniker. Pada DFD level 1 (satu) ini terdapat 3 (tiga)
proses, yaitu proses transaksi pembelian barang, proses transaksi pesanan ke
tehniker, dan proses pengeluaran. DFD level 1 (satu) subproses transaksi
pembelian dan pemesanan ke tehniker dapat dilihat pada Gambar 3.13 di halaman
39.
Pada Gambar 3.13 di halaman 39 terdapat 3 (tiga) proses, yaitu:
1. Proses Transaksi Pembelian Barang
Transaksi pembelian barang dapat berupa pembelian obat atau pembelian
(42)
obat minimum, file peralatan berupa jumlah peralatan, file relasi, dan data
pembelian dari supplier. Proses ini menghasilkan daftar barang yang akan
dipesankan ke supplier dan memperoleh umpan balik berupa nota pembelian.
Transaksi pembelian akan disimpan di file pembelian, file detail pembelian
peralatan, dan file detail pembelian obat.
2. Proses Transaksi Pesanan ke Tehniker
Transaksi pemesanan gigi menggunakan file pesan gigi, file relasi dan data
ongkos pesanan dari proses master / pendataan, serta mendapat masukan info
pengiriman pesanan dan informasi kerterlambatan dari tehniker jika jadwal
pengiriman pesanan mengalami penundaan. Proses transaksi ini
menghasilkan inputan pesanan gigi ke tehniker untuk file pesan gigi, dan
daftar pesanan gigi dan info terima kiriman untuk tehniker.
3. Proses Transaksi Pengeluaran
Proses transaksi pengeluaran menggunakan file jenis pengeluaran dan
memperoleh masukan dari proses tansaksi pembelian barang berupa biaya
pembelian dan masukan dari proses transaksi pemesanan ke tehniker berupa
biaya pemesanan. Transaksi ini menghasilkan data pengeluaran yang
(43)
[Peralatan Baru] [JnsPeralatan] [IPeralatan Baru] [Obat Baru] [IObat Baru] [Ambil Tindakan] [Profesi] Kota Dokter [Data Dokter Rujukan]
[Input Dokter] [Ambil Pasien] [Relasi] [Penyakit] [Data Penyakit] [Input Tindakan] [Data Tindakan] [Input Diagnosa] [Data Diagnosa] [Input Pasien] Kota Pasien [Data Pasien] Perusahaan [Kartu Berobat] [Ongkos Pesanan] Input Perusahaan Kota Perusahaan [Data Perusahaan]
Input Supplier Kota Supplier
[Data Supplier]
[Kota] [Data Relasi]
[Data Tehniker]
[Daftar Harga Pesanan Gigi] Tehniker Tehniker Pasien Pasien Perusahaan Supplier
1 Tb_Relasi 2 Tb_Kota
3 Tb_JenisPeral atan
12 Tb_Pasien Transaksi Pembelian Barang dan Pemesanan ke Tehniker
Transaksi Pembelian Barang dan Pemesanan ke Tehniker Transaksi Pembelian Barang dan Pemesanan ke Tehniker
12 Tb_Pasien 1 Tb_Relasi 4 Tb_Obat 5 Tb_Peralatan Dokter Dokter Dokter Dokter 17 Tb_Penyakit 18 Tb_Profesi 21 Tb_Dokter 23 Tb_Diagnosa 24 Tindakan 24 Tindakan 1.1 Pendataan Supplier 1.2 Pendataan Tehniker 1.3 Pendataan Tarif Tehniker 1.4 Pendataan Perusahaan 1.5 Pendataan Pasien + 1.6 Pendataan Diagnosa 1.7 Pendataan Tindakan 1.8 Pendataan Penyakit 1.9 Pendataan Dokter Rujukan 1.10 Pendataan Obat 1.11 Pendataan Peralatan
Gambar 3.12 DFD Level 1 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(44)
[Pesanan] [Pesan Gig i]
Biaya Pemesanan
Biaya Pembelian
[Isi Kemasan] [Data Peng eluaran]
[Jns Pengeluaran] [DP Peralatan] [DP Obat] Ambil Tehniker [Ambil Relasi] [Input Pembelian] [Peralatan] [APeralatan] [A Obat] [Obat] [Obat Baru] [Peralatan Baru]
[Ong kos Pesanan]
[Tehniker Yang Menang ani] [Data Pesanan Gigi]
[Lunas]
[Pembayaran] [Data Pembelian]
[Data Pesanan] [Tg l Jatuh Tempo]
[Data Penawaran Peralatan]
[Data Penawaran Obat] [Info Lunas]
[Info Pengiriman Pesanan] [Info Keterlambatan]
[Data Gig i Pesanan] [Info Terima Kiriman]
[Info Bayar] Tehniker
TehnikerTehnikerTehnikerTehnikerTehniker
Supplier Supplier Supplier Supplier SupplierSupplierSupplier
Dokter Dokter Maintenance Data Master
Maintenance Data Master
Maintenance Data Master
4 Tb_Obat 4 Tb_Obat 5 Tb_Peralatan 5 Tb_Peralatan 6 Tb_Pembelian 1 Tb_Relasi 7 Tb_DetailPObat 8 Tb_DetailP Peralatan 9 Tb_JenisPeng eluaran 10 Tb_Pengeluaran 13 Tb_IsiObat
22 Tb_PesanGig i
22 Tb_PesanGig i
2.2 Transaksi Pemesanan ke Tehniker
+
2.1 Transaksi Pembelian Barang+
2.3 Transaksi Peng eluaranGambar 3.13 DFD Level 1 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(45)
3.6.6 DFD Level 1 Subproses Transaksi Pelayanan
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya dapat
didekomposisi lagi menjadi DFD level 1 (satu) subproses transaksi pelayanan.
Pada DFD level 1 (satu) ini terdapat 3 (tiga) proses, yaitu proses transaksi
penerimaan pasien, proses pemeriksaan, dan proses pembayaran biaya
pemeriksaan. DFD level 1 (satu) subproses transaksi pelayanan dapat dilihat pada
Gambar 3.14.
[Pakai Peralatan] [Pakai Obat]
[Tindakan] [Diagnosa] [Input PesanGig i]
[AObat] [A Peralatan] [Dokter] [Detail Rujukan] [Rujukan] [RO] Update Biaya [AKP]
[Data Kunjung an]
AD P [Pasien] AD RM [Bayar] [Hasil Tindakan] [Biaya Pemeriksaan] [Data Resep Obat] [Data Rujukan]
[Data Utang Pasien]
[Data Tagihan]
[Data Pembayaran] [Nota Pembayaran]
[Info Pembayaran] [Info Biaya Pemeriksaan]
Biaya Tindakan [Surat Rujukan]
[Resep Obat] [Info Tindakan]
[Data Rekam Medis]
[RM]
[Rekam Medis] [Info Anamnesa] [Info Hasil Pemeriksaan]
[Hasil Pemeriksaan] [Data Anamnesa]
[Ambil Penyakit] [Ambil Perusahaan]
[Kartu Berobat Pasien] [Giliran Pemeriksaan]
Pasien PasienPasien PasienPasienPasienPasienPasienPasienPasien
Perusahaan Perusahaan
Dokter DokterDokterDokterDokterDokterDokterDokter
11 Tb_Pembayaran
12 Tb_Pasien
14 Tb_Kunjung anPasien 14 Tb_Kunjung anPasien
1 Tb_Relasi 15 Tb_Rekam Medis 15 Tb_Rekam Medis 16 Tb_Resep Obat 17 Tb_Penyakit 19 Tb_Rujukan 20 Tb_Detail Rujukan 21 Tb_Dokter 22 Tb_PesanGigi 23 Tb_Diag nosa
24 Tindakan Cetak Laporan Cetak Laporan 3.1 Transaksi Penerimaan Pasien 3.2 Transaksi Pemeriksaan + 3.3 Pembayaran Biaya Pemeriksaan + 4 Tb_Obat 5 Tb_Peralatan
Gambar 3.14 DFD Level 1 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(46)
Pada Gambar 3.14 di halaman 40 terdapat 3 (tiga) proses, yaitu:
1. Proses Transaksi Penerimaan Pasien
Transaksi penerimaan pasien mendapat masukan dari file pasien, file relasi,
dan pasien. Proses ini menghasilkan informasi giliran pemeriksaan untuk
pasien. Transaksi penerimaan pasien akan disimpan di file kunjungan pasien.
2. Proses Transaksi Pemeriksaan
Transaksi pemeriksaan menggunakan file obat, file peralatan, file penyakit,
file rekam medis, file dokter, file diagnosa, dan file tindakan. Proses ini
memperoleh masukan dari pasien berupa data anamnesa, selanjutnya
masukan dari dokter berupa hasil tindakan, hasil pemeriksaan, data resep
obat, dan data rujukan. Proses transaksi ini disimpan pada file pesan gigi, file
rekam medis, file resep obat, file detail rujukan, dan file rujukan.
3. Proses Transaksi Pembayaran Biaya Pemeriksaan
Proses transaksi pembayaran biaya pemeriksaan menggunakan file kunjungan
pasien dan rekam medis. Proses ini mendapat masukan dari transaksi
pemeriksaan, dokter, perusahaan dan pasien yang kemudian disimpan pada
file pembayaran.
3.6.7 DFD Level 1 Subproses Laporan
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya dapat
didekomposisi lagi menjadi DFD level 1 (satu) subproses laporan. Pada DFD level
1 (satu) ini terdapat 9 (sembilan) proses, yaitu proses cetak laporan pendapatan,
cetak laporan pemasukan, cetak laporan utang pasien, cetak laporan kunjungan
(47)
obat, cetak laporan penggunaan peralatan, dan cetak daftar obat minimum.
Laporan-laporan tersebut diserahkan kepada dokter. DFD level 1 (satu) subproses
laporan dapat dilihat pada Gambar 3.15.
[Pakai Obat]
[Pakai Peralatan] [Laporan Pengg unaan Peralatan]
[Daftar Obat M inimum]
Data Peralatan Data Obat D Obat [Laporan Pengg unaan Obat]
[Ambil Peralatan]
[AD Obat]
[A Jns Peng eluaran] [Peng eluaran] [Isi Obat] [ADP Peralatan] [ADP Obat] [Ambil Pembelian] KP Px Tag ihan [Laporan Pengeluaran] [Daftar Pembelian] Info Pasien [Ambil Pembayaran] [AD Pasien]
[Ambil Kunjung an]
[Laporan Kunjung an] [Lapoean Utang Pasien] [Laporan Pemasukan] [Laporan Pendapatan] Dokter Dokter Dokter Dokter Dokter Dokter DokterDokter Dokter
9 Tb_JenisPengeluaran 10 Tb_Pengeluaran
14 Tb_Kunjung anPasien
12 Tb_Pasien
11 Tb_Pembayaran
6 Tb_Pembelian
8 Tb_DetailPPeralatan
7 Tb_DetailPObat 13 Tb_IsiOba t 4 Tb_Obat 5 Tb_Peralatan Transaksi Pelayanan Transaksi Pelayanan 4.1 Cetak Laporan Pendapatan 4.2 Cetak Laporan Pemasukan 4.3 Cetak Laporan
Utang Pasien
4.4 Cetak Laporan Kunjungan Pasien 4.5 Daftar Pembelian 4.6 Cetak Laporan Peng eluaran 4.7 Cetak Laporan
Peng g unaan Obat
4.8 Cetak Laporan
Peng g unaan Peralatan
4.9 Cetak Daftar Obat Minimum
Gambar 3.15 DFD Level 1 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(48)
Pada Gambar 3.15 di halaman 42 terdapat 9 (sembilan) proses, yaitu:
1. Proses cetak laporan pendapatan
Sistem menerima data dari file kunjungan pasien berupa data biaya
pemeriksaan pasien yang akan menghasilkan laporan pendapatan.
2. Proses cetak laporan pemasukan
Sistem menerima data dari file pembayaran berupa data jumlah pembayaran
biaya pemeriksaan yang akan menghasilkan laporan pemasukan.
3. Proses cetak laporan utang pasien
Sistem menerima data dari file kunjungan pasien berupa data utang yang akan
menghasilkan laporan utang pasien.
4. Proses cetak laporan kunjungan pasien
Sistem menerima data kunjungan dari file kunjungan untuk diproses, setelah
itu akan memberikan laporan kunjungan pasien.
5. Proses cetak laporan pembelian
Sistem menerima data dari file pembelian, file detail pembelian obat, dan file
detail pembelian peralatan untuk diproses, setelah itu akan menghasilkan
laporan pembelian.
6. Proses cetak laporan pengeluaran
Menerima data dari file pengeluaran dan file jenis pengeluaran.untuk
diproses, setelah itu akan menghasilkan laporan pengeluaran.
7. Proses cetak laporan penggunaan obat
Menerima data dari file obat dan data penggunaan obat dari proses transaksi
pemeriksaan dan pembayaran yang akan menghasilkan laporan penggunaan
(49)
8. Proses cetak laopran penggunaan peralatan
Menerima data dari file peralatan dan data penggunaan peralatan dari proses
transaksi pemeriksaan dan pembayaran yang akan menghasilkan laporan
penggunaan peralatan.
9. Proses cetak daftar obat minimum
Sistem menerima data dari file obat yang akan menghasilkan daftar obat
minimum
3.6.8 DFD Level 2 Subproses Pendataan Pasien
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya pada DFD level
1 (satu) proses pendataan / master dapat didekomposisi lagi menjadi DFD level 2
(dua) subproses pendataan pasien. DFD level 2 (dua) subproses pendataan pasien
dapat dilihat pada Gambar 3.16 di halaman 45. Pada DFD level 2 (dua) ini
terdapat 2 (dua) proses, yaitu proses simpan data pasien dan proses cetak kartu
berobat pasien.
Pada Gambar 3.16 di halaman 45 terdapat 2 (dua) proses yaitu:
1. Proses simpan data pasien. Data pasien menjadi masukan yang akan disimpan
pada tabel pasien. Penyimpanan data pasien tidak hanya berupa data pasien
baru tapi juga dapat berupa penyimpanan perubahan data pada pasien lama.
2. Proses cetak kartu berobat pasien. Data pasien pada tabel pasien dan tabel
perusahaan diproses untuk menghasilkan kartu berobat yang kemudian
(50)
[Kota Pas ien] [Perusahaan]
[Ambil Pasien]
[Input Pasien] [Data Pas ien]
[Kartu Berobat] Pasien
1 Tb_Relas i
Pasien
2 Tb_Kota
12 Tb_Pas ien
12 Tb_Pas ien
1.5.1 Cetak Kartu
Berobat
1.5.2 Simpan Data
Pasien
Gambar 3.16 DFD Level 2 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
pada Subroses Pendataan Pasien
3.6.9 DFD Level 2 Subproses Transaksi Pembelian Barang
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya pada level 1
(satu) proses transaksi pembelian barang dapat didekomposisi lagi menjadi DFD
level 2 (dua) subproses transaksi pembelian barang. DFD level 2 (dua) subproses
transaksi pembelian barang dapat dilihat pada Gambar 3.17 di halaman 46. Pada
DFD level 2 (dua) ini terdapat 3 (tiga) proses, yaitu proses order pembelian,
proses terima pembelian, dan proses bayar pembelian.
Pada Gambar 3.17 di halaman 46 terdapat 3 (tiga) proses yaitu:
1. Proses order pembelian. Data obat dari tabel obat, data peralatan dari tabel
peralatan, dan data supplier dari tabel relasi diproses untuk menghasilkan
daftar pesanan yang kemudian diberikan kepada supplier.
2. Proses terima pembelian. Nota pembelian menjadi masukan dari supplier
untuk disimpan pada tabel pembelian, tabel detail pembelian obat dan tabel
detail pembelian peralatan. Jika ada yang tidak sesuai maka supplier akan
(51)
3. Proses bayar pembelian. Tanggal jatuh tempo menjadi masukan dari supplier
untuk disimpan pada tabel pembelian. Supplier mendapat masukan berupa
data pembayaran, dan data biaya pembelian akan disimpan melaui proses
transaksi pengeluaran.
Jml Biaya Tgl JT
[Biaya Pembelian] [Input Pembelian]
[Isi Kemasan]
Supplier [Peralatan]
[Obat]
[Lunas] [Tg l Jatuh Tempo]
[Pembayaran]
[DP Peralatan] [DP Obat]
[Data Pembelian]
[APeralatan]
[A Obat]
[Ambil Relasi] [Obat Baru]
[Peralatan Baru]
[Data Pesanan] [Data Penawaran Peralatan]
[Data Penawaran Obat]
Supplier Supplier SupplierSupplierSupplierSupplierSupplier
Maintenance Data Master Maintenance Data Master
4 Tb_Obat
4 Tb_Obat
55 Tb_PeralatanTb_Peralatan
6 Tb_Pembelian
1 Tb_Relasi
7 Tb_DetailP Obat
8 Tb_DetailP Peralatan
13 Tb_IsiObat
Transaksi Peng eluaran 2.1.1
Order Pembelian
2.1.2
Terima Pembelian
2.1.3
Bayar Pembelian
Gambar 3.17 DFD Level 2 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(52)
3.6.10 DFD Level 2 Subproses Transaksi Pesanan ke Tehniker
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya pada DFD level
1 (satu) proses transaksi pesanan ke tehniker dapat dikomposisi lagi menjadi DFD
level 2 (dua) subproses transaksi pesanan ke tehniker. DFD level 2 (dua)
subproses transaksi pesanan ke tehniker dapat dilihat pada Gambar 3.18 di
halaman 48. Pada DFD level 2 (dua) ini terdapat 3 (tiga) proses, yaitu proses order
pesanan gigi, proses terima pesanan gigi, dan bayar pesanan gigi.
Pada Gambar 3.18 di halaman 48 terdapat 3 (tiga) proses yaitu:
1. Proses order pesanan gigi. Data pesanan gigi dari tabel pesan gigi menjadi
masukan untuk diinformasikan ke dokter dan dokter memberi masukan
berupa tehniker yang menangani dan menghasilkan data gigi pesanan untuk
tehniker. Data tehniker dari tabel relasi dan data ongkos pesanan dari proses
pendataan / maintenance data master kemudian diproses dan disimpan pada
tabel pesan gigi.
2. Proses terima pesanan gigi. Info pengiriman pesanan menjadi inputan dari
tehniker yang kemudian mendapat umpan balik berupa info terima kiriman
Info pengiriman pesanan diproses dan disimpan pada tabel pesanan.
3. Proses bayar pesan gigi. Tehniker memperoleh masukan berupa informasi
biaya yang kemudian memberi umpan balik berupa info lunas. Proses ini
menghasilkan biaya pemesanan yang akan diteruskan ke transaksi
(53)
[Biaya Pemesanan] JmlBiaya [Pesan Gig i] Tgl Terima
Update PG [Pesanan]
[Info Lunas] [Info Bayar]
[Info Terima Kiriman] [Info Pengiriman Pesanan] [Data Pesanan Gigi] [Tehniker Yang Menang ani]
[Ambil Tehniker]
[Data Gig i Pes anan] [Info Keterlambatan]
[Ong kos Pesanan]
TehnikerTehnikerTehnikerTehnikerTehnikerTehniker Dokter Dokter
Maintenance Data Master
1 Tb_Relasi
Trans aksi Peng eluaran 2222 Tb_Pes anGig iTb_Pes anGig i 2.2.1
Order Pes anan Gig i
2.2.2
Terima Pesan Gigi
2.2.3
Bayar Pesan Gigi
Gambar 3.18 DFD Level 2 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
pada Subproses Transaksi Pesanan ke Tehniker
3.6.11 DFD Level 2 Subproses Transaksi Pemeriksaan
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya pada DFD level
1 (satu) proses transaksi pemeriksaan dapat didekomposisi lagi menjadi DFD level
2 (dua) subproses transaksi pemeriksaan. DFD level 2 (dua) subproses transaksi
pemeriksaan dapat dilihat pada Gambar 3.19 di halaman 49. DFD level 2 (dua) ini
terdapat 2 (dua) proses, yaitu proses pemeriksaan dan proses penanganan.
Pada Gambar 3.19 di halaman 49 terdapat 2 (dua) proses yaitu:
1. Proses pemeriksaan. Proses ini menggunakan file penyakit, file rekam medis,
data anamnesa dari pasien, dan hsil pemeriksaan dari dokter. Data hasil
(54)
2. Proses penanganan. Proses ini menggunakan file dokter, file obat, file
peralatan, file diagnosa, dan file tindakan. Selain itu mendapat masukan data
rujukan, data resep obat, dan hasil tindakan dari dokter, dan informasi
penyakit dari proses pemeriksaan. Hasil dari proses ini akan diberikan kepada
pasien berupa surat rujukan, resep obat, dan informasi tindakan kemudian
datanya akan disimpan pada masing-masing file.
I RM
[Pakai Peralatan]
[Pakai Obat] [Tindakan]
[Diagnosa]
[Input PesanGig i] [AObat] [A Peralatan] [Dokter] [Detail Rujukan]
[Rujukan] [RO]
[Hasil Tindakan] [Data Resep Obat] [Data Rujukan]
[Biaya Tindakan] [Surat Rujukan]
[Resep Obat]
Info Penyakit
[Info Tindakan]
[Data Rekam Medis]
[RM]
[Ambil Penyakit]
[Rekam Medis] [Info Anamnesa]
[Hasil Pemeriksaan] [Info Hasil Pemeriksaan]
[Data Anamnesa]
17 Tb_Penyakit
Pasien
Dokter Pasien
Dokter Dokter
15 Tb_RekamMedis 15 Tb_RekamMedis Pasien
Pasien Pasien
Pembayaran Biaya Pemeriksaan Dokter DokterDokter
16 Tb_ResepObat
19 Tb_Rujukan
20 Tb_Detail Rujukan
21 Tb_Dokter
5 Tb_Peralatan
4 Tb_Obat
22 Tb_PesanGig i 23 Tb_Diag nosa
24 Tindakan
Cetak Laporan
Cetak Laporan 3.2.1
Pemeriksaan
3.2.2
Penang anan
+
Gambar 3.19 DFD Level 2 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(55)
3.6.12 DFD Level 2 Subproses Pembayaran Biaya Pemeriksaan
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya pada DFD level
1 (dua) proses transaksi pembayaran biaya pemeriksaan dapat didekomposisi lagi
menjadi DFD level 2 (dua) subproses pembayaran biaya pemeriksaan dapat dilihat
pada Gambar 3.20 di halaman 51. DFD level 2 (dua) ini terdapat 3 (tiga) proses,
yaitu proses biaya pemeriksaan, proses pembayaran, dan proses cetak nota
pembayaran.
Pada Gambar 3.20 di halaman 51 terdapat 3 (tiga) proses yaitu:
1. Proses biaya pemeriksaan. Biaya tindakan dari proses penanganan, dan biaya
pemeriksaan dari dokter menjadi masukan yang kemudian disimpan pada
tabel kunjungan pasien. Pasien memperoleh masukan berupa informasi biaya
pemeriksaan dan perusahaan mendapat masukan berupa data tagihan.
2. Proses pembayaran. Proses ini mendapat masukan dari pasien dan perusahaan
berupa data pembayaran yang kemudian disimpan pada tabel pembayaran.
3. Proses cetak nota pembayaran. Pasien mendapat masukan nota pembayaran
yang dihasilkan sistem dengan memproses data pasien, data pembayaran, dan
data rekam medis.
3.6.13 DFD Level 3 Subproses Penanganan
Proses sistem informasi klinik gigi drg. Basuki Surabaya pada DFD level
2 (dua) proses penanganan dapat didekomposisi lagi menjadi DFD level 3 (tiga)
subproses penanganan dapat dilihat pada Gambar 3.21 di halaman 52. DFD level
3 (tiga) ini terdapat 3 (tiga) proses, yaitu proses penanganan gigi, proses cetak
(56)
Pada Gambar 3.21 di halaman 52 terdapat 3 (tiga) proses yaitu:
1. Penanganan Gigi. Proses ini menggunakan tabel diagnosa, tabel tindakan, dan
dokter memberi masukan hasil tindakan yang akan diberikan ke pasien dan
disimpan pada tabel rekam medis.
2. Cetak Resep Obat. Data resep obat dari dokter menjadi masukan yang
kemudian disimpan pada tabel resep obat dan dicetak untuk diberikan ke
pasien sebagai masukan berupa cetakan resep obat
3. Cetak Surat Rujukan. Data dokter dan data rujukan dari dokter menjadi
masukan dan menghasilkan surat rujukan untuk pasien yang kemudian
disimpan di tabel rujukan dan tabel detail rujukan.
Uodate KP
[Update Biaya] [AKP]
D Pasien
[AD P]
[AD RM] [Bayar]
[Biaya Tindakan]
[Data Tagihan]
[Data Pembayaran]
[Nota Pembayaran] [Info Pembayaran] [Info Biaya Pemeriksaan]
[Data Utang Pas ien]
[Biaya Pemeriks aan]
Trans aksi Pemeriksaan
PasienPasien Pasien
Perus ahaan Perus ahaan Dokter
Dokter
11 Tb_Pembayaran
15 Tb_RekamMedis 12 Tb_Pas ien 14 Tb_Kunjung an
Pasien 14 Tb_Kunjung an
Pasien 3.3.1 Biaya Pemeriksaan
3.3.2
Pembayaran
3.3.3 Cetak Nota Pembayaran
Gambar 3.20 DFD Level 2 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(57)
[I RM] [Pakai Peralatan]
[Pakai Obat]
[Tindakan]
[Diagnosa]
[Input PesanGigi] [AObat] [A Peralatan]
[Dokter] [Detail Rujukan] [Rujukan]
[RO] [Biaya Tindakan]
[Info Penyakit]
[Hasil Tindakan]
[Data Resep Obat]
[Data Rujukan] [Surat Rujukan]
[Resep Obat]
[Info Tindakan] Pasien
Pemeriksaan
Pasien Pasien
Pembayaran Biaya Pemeriksaan
DokterDokterDokter
16 Tb_ResepObat
19 Tb_Rujukan
20 Tb_Detail
Rujukan
21 Tb_Dokter
5 Tb_Peralatan
4 Tb_Obat
22 Tb_PesanGigi
23 Tb_Diagnosa
24 Tindakan
Cetak Laporan
Cetak Laporan
3.2.2.1 Penanganan
Gigi
3.2.2.2 Cetak Resep
Obat 3.2.2.3 Cetak Surat
Rujukan
15 Tb_RekamMedis
Gambar 3.21 DFD Level 3 Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya
(58)
3.7 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan
untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk
menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD,
data tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol entitas.
Dalam perancangan sistem ini, ada entitas yang saling terkait untuk
menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk
conceptual data model (CDM) dan physical data model (PDM). Pada CDM
Sistem Informasi Klinik Gigi Drg. Basuki Surabaya ini memiliki 24 entitas yaitu
Tb_Relasi, Tb_Kota, Tb_JenisPeralatan, Tb_Obat, Tb_Peralatan, Tb_Pembelian,
Tb_Detail_P_Obat, Tb_Detail_P_Peralatan, Tb_JenisPengeluaran,
Tb_Pengeluaran, Tb_Pembayaran, Tb_Pasien, Tb_IsiObat, Tb_KunjunganPasien,
Tb_RekamMedis, Tb_ResepObat, Tb_Penyakit, Tb_Profesi, Tb_Rujukan,
Tb_DetailRujukan, Tb_Dokter, Tb_PesanGigi, Tb_Diagnosa, dan Tb_Tindakan.
CDM ini akan di generate menjadi PDM. CDM dapat dilihat pada Gambar 3.22 di
halaman 54.
Dengan meng-generate CDM, maka akan didapat PDM. PDM ini
merupakan gambaran dari struktur database dari sistem informasi klinik gigi drg.
(1)
187
Gambar 4.101 Tampilan Data Kunjungan Pasien
Gambar 4.102 Tampilan Grafik Kunjungan Pasien
(2)
188
Gambar 4.104 Tampilan Data Pengeluaran
Gambar 4.105 Tampilan Grafik Penggunaan Obat
(3)
189
Gambar 4.107 Tampilan Daftar Utang Pasien
4.2.2 Analisis Hasil Uji Coba
Analisa hasil uji coba dari keseluruhan uji yang dilakukan akan menentukan kelayakan fitur dasar sistem berdasarkan desain yang telah ditentukan. Fitur-fitur dasar sistem dinilai layak jika keseluruhan hasil uji coba ini sesuai dengan output yang diharapkan. Pada uji coba yang telah dilakukan pada fitur-fitur dasar sistem seperti tampak pada uji coba No.1 sampai dengan uji coba No.73 dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur dasar tersebut telah berjalan dengan baik dan tidak terdapat error. Fungsi-fungsi tambah, ubah, simpan, maupun tampil dapat berjalan sebagaimana mestinya.
(4)
189 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Aplikasi Klinik Gigi dengan studu kasus: Klinik Gigi Drg. Basuki di Surabaya adalah sebagai berikut: 1 Sistem informasi klinik gigi ini mampu melakukan aktivitas-aktivitas
pencatatan, penyimpanan data, dan pembayaran biaya pemeriksaan di klinik gigi drg. Basuki.
2 Sistem informasi klinik gigi dapat menghasilkan laporan kunjungan pasien berupa laporan data pasien yang berkunjung, laporan grafik kunjungan pasien, dan laporan jam kunjungan terpadat.
3 Sistem informasi klinik gigi dapat menghasilkan laporan pemasukan, laporan pendapatan, laporan pengeluaran, dan laporan utang pasien dengan lebih mudah.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut:
1 Pengembangan dengan menggunakan teknologi gateway untuk proses pemberitahuan pengambilah atau penundaan hasil pekerjaan pesanan pasien, untuk memberi kenyamanan dan kemudahan kepada pasien dalam memperoleh informasi pesanan.
(5)
190
2 Aplikasi Sistem Informasi Klinik Gigi ini dapat dikembangkan sehingga dapat menghitung akuntansi atau pembukuan dari klinik.
(6)
191
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta.
Januar, Paulus. 2008. Peran Informatika Kedokteran Gigi Dalam Menunjang
Profesionalisme Dokter Gigi di Masa Mendatang.
http://www.info-dokter.com/content/view/21/1/ (online) diakses tanggal 2 November 2010, jam 05:52.
Jogiyanto, H.M. 1995. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Kendall, Kenneth. E. dan Kendall, Julie. E. 2003. Analisa dan Perancangan
Sistem, Edisi Kelima, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhallindo. Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar). Yogyakarta:
Gava Media.
Lestari, Sri. 2009. Sistem Informasi Klinik Gigi Untuk Evaluasi Pelayanan Kesehatan Gigi Pada Politeknik Kesehatan Depkes Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang.