Analisis Data

C. Analisis Data

1. Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kecerdasan Adversity Peserta Didik Melalui Kegiatan Salat Dhuha di MTsN 1 Blitar

Cara atau strategi yang dilakukan guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan kecerdasan adversity peserta didik yang pertama yaitu melalui kegiatan salat dhuha. Salat dhuha dilakukan dengan beberapa strategi atau cara yaitu pertama, i’tikaf. I’tikaf adalah suatu kegiatan Cara atau strategi yang dilakukan guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan kecerdasan adversity peserta didik yang pertama yaitu melalui kegiatan salat dhuha. Salat dhuha dilakukan dengan beberapa strategi atau cara yaitu pertama, i’tikaf. I’tikaf adalah suatu kegiatan

melatih sikap sabar peserta didik. Dari kegiatan tersebut mampu meningkatkan salah satu aspek kecerdasan adversity peserta didik yaitu, sikap sabar dalam artian dapat mengendalikan diri sendiri. Hal ini di buktikan dari tidak adanya peserta didik yang terlibat perkelahian atau tawuran antara sesama peserta didik.

Kedua, dzikir. Dzikir adalah menyebut atau mengingat Allah Swt dengan kalimat-kalimat thayyibah seperti, la ilaaha illallah, ya fattah u ya raza’, astagfirullah hal adzim, subhanallah, alhamdulillah, allahuakbar sebanyak-banyaknya. Dari dzikir tersebut para peserta didik menjadi pribadi yang bersikap sabar dan pantang menyerah, sehingga salah satu aspek dari kecerdasan adversity peserta didik yaitu pantang menyerah meningkat. Hal ini dibuktikan dari tertibnya peserta didik dalam masuk sekolah dan mengikuti setiap kegiatan keagamaan.

Ketiga, pembiasaan, yaitu membiasakan peserta didik untuk salat dhuha. Tujuan daripada pembiasaan salat dhuha yaitu yang pertama, agar peserta didik terbiasa salat dhuha. Kedua, dengan adanya salat dhuha ini adalah, agar para siswa-siswi menjadi pribadi yang berhati lembut (tidak mudah marah) dan religius. Ketiga, dengan adanya kegiatan salat dhuha Ketiga, pembiasaan, yaitu membiasakan peserta didik untuk salat dhuha. Tujuan daripada pembiasaan salat dhuha yaitu yang pertama, agar peserta didik terbiasa salat dhuha. Kedua, dengan adanya salat dhuha ini adalah, agar para siswa-siswi menjadi pribadi yang berhati lembut (tidak mudah marah) dan religius. Ketiga, dengan adanya kegiatan salat dhuha

Manfaat salat dhuha dan hubungannya dengan kecerdasan adversity adalah, salah satu aspek penting kecerdasan adversity ialah jiwa atau ruhani, dan salah satu manfaat dari pada salat dhuha ialah membuat jiwa lebih tenang. Manfaat salat dhuha dan hubungannya dengan kecerdasan adversity lainnya yaitu, pengertian kecerdasan adversity ialah kecerdasan seseorang dalam menghadapi kesulitan, dan manfaat lain dari salat dhuha yaitu menghilangkan stress.

Dengan adanya strategi di dalam salat dhuha ini, menjadikan peserta didik bertaqwa kepada Allah Swt, menjadi pribadi yang berhati lembut dan tenang, serta menjadi jalan untuk memudahkan para peserta didik dalam mencapai cita-citanya. Hal ini dibuktikan dari tidak adanya peserta didik yang terlibat perkelahian dengan sesama peserta didik dan tertibnya peserta didik dalam mengikuti kegiatan keagamaan dan kegiatan pembelajaran.

2. Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kecerdasan Adversity Peserta Didik Melalui Kegiatan Membaca al-Quran di MTsN

1 Blitar

Cara atau strategi yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan kecerdasan adversity peserta didik yang selanjutnya yaitu melalui kegiatan membaca al-Quran. Membaca al-Quran dilakukan dengan beberapa strategi atau cara yaitu, yang pertama, pengarahan. Memberikan pengarahan kepada guru yang mengajar pada jam pertama, yaitu pada waktu Cara atau strategi yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan kecerdasan adversity peserta didik yang selanjutnya yaitu melalui kegiatan membaca al-Quran. Membaca al-Quran dilakukan dengan beberapa strategi atau cara yaitu, yang pertama, pengarahan. Memberikan pengarahan kepada guru yang mengajar pada jam pertama, yaitu pada waktu

Pentingnya pengarahan ini ialah, agar tidak terjadi miskomunikasi antara guru agama dengan guru yang mengajar di jam pertama. Sehingga dari hal tersebut terciptalah suasana komunikasi yang baik antara guru agama dan guru yang mengajar pada jam pertama. Pentingnya pengarahan lainya yaitu, agar kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dan tujuannya yaitu, agar peserta didik merasa bahwa dirinya diperhatikan oleh bapak/ibu guru, dan mengerti bagaimana adab dalam membaca al-Quran sebagaimana yang dicontohkan oleh bapak/ibu guru. Sehingga dari hal tersebut muncullah semangat dalam diri peserta didik untuk membaca al-Quran. Hal ini dibuktikan dari kompaknya jawaban salam dan senyum ramah peserta didik ketika guru masuk ke kelas.

Strategi kedua yaitu pengawasan. Mengawasi peserta didik yang sedang membaca al-Quran, yaitu dilakukan dengan dua cara. Pertama, berkeliling ke setiap kelas yang jadwalnya melaksanakan kegiatan membaca al-Quran. Hal ini dilakukan agar tidak ada peserta didik yang waktunya membaca al- Quran tapi masih berada diluar kelas. Dengan adanya guru yang berkeliling ini, mampu membuat suasana menjadi kondusif atau tenang. Kedua, para guru agama yang kebagian jadwal pengawasan kegiatan membaca al-Quran, setelah berkeliling ke kelas-kelas yang terjadwal melaksanakan kegiatan Strategi kedua yaitu pengawasan. Mengawasi peserta didik yang sedang membaca al-Quran, yaitu dilakukan dengan dua cara. Pertama, berkeliling ke setiap kelas yang jadwalnya melaksanakan kegiatan membaca al-Quran. Hal ini dilakukan agar tidak ada peserta didik yang waktunya membaca al- Quran tapi masih berada diluar kelas. Dengan adanya guru yang berkeliling ini, mampu membuat suasana menjadi kondusif atau tenang. Kedua, para guru agama yang kebagian jadwal pengawasan kegiatan membaca al-Quran, setelah berkeliling ke kelas-kelas yang terjadwal melaksanakan kegiatan

Dengan adanya hal tersebut, peserta didik yang sedang membaca al- Quran tetap konsentrasi membaca al-Quran, dan memunculkan kesan bahwa guru memberi perhatian dan kasih sayang kepada peserta didik.

Strategi ketiga yaitu nasehat. Guru menasehati peserta didik yang kurang sopan ketika duduk dalam membaca al-Quran, kemudian memberi contoh kepada peserta didik bagaimana cara duduk yang baik, agar mereka memiliki adab yang baik dalam membaca al-Quran. Pentingnya nasehat yang dilakukan di MTsN 1 Blitar yaitu, agar semua peserta didik menjadi pribadi yang baik dan tidak melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Hal ini dibuktikan dari cara duduk peserta didik yang sopan dan santun.

3. Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kecerdasan Adversity Peserta Didik Melalui Kegiatan Salat Dhuhur berjamaah di MTsN 1 Blitar

Cara atau strategi yang dilakukan oleh guru Akidah Akhlak dalam meningkatkan kecerdasan adversity peserta didik yang terakhir yaitu melalui kegiatan salat dhuhur berjamaah. Salat dhuhur berjamaah dilakukan dengan beberapa strategi atau cara yaitu, ceramah, pembiasaan salat dhuhur berjamaah, dan dzikir.

Ketika terdengar suara adzan para guru dan peserta didik berbondong- bondong menuju masjid untuk melakukan salat dhuhur berjamaah. Melalui kegiatan salat dhuhur berjamaah tersebut, dapat menjadikan peserta didik terbiasa salat berjamaah. Hubungan kegiatan salat dhuhur berjamaah dengan kecerdasan adversity yaitu sebelum salat dhuhur berjamaah dilaksanakan terlebih dahulu ada guru yang berceramah dan peserta didik mendengarkan dengan seksama, tujuan dari ceramah tersebut ialah agar peserta didik termotifasi dan meniru akhlak Rasulullah dan cinta kepada Rasulullah Saw, mereka menjadi mengerti tentang keutamaan mencari ilmu, selalu optimis dalam menuntut ilmu dan lain-lain. Dari kegiatan ceramah tersebut maka salah satu aspek kecerdasan adversity peserta didik yaitu sikap optimis menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan, pada kegiatan ceramah para peserta didik diberi motivasi serta dorongan sehingga muncul semangat serta sikap optimis dalam diri peserta didik. Meningkatnya sikap optimis ini dibuktikan dari tertibnya peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan berbondong-bondongnya peserta didik menuju ke masjid ketika terdengar suara adzan dhuhur

Kemudian setelah ceramah selesai dilanjut salat dhuhur berjamaah. Di dalam salat dhuhur berjamaah para peserta didik diajarkan untuk terbiasa salat berjamaah. Dari pembiasaan tersebut maka salah satu aspek kecerdasan adversity peserta didik yaitu sikap pantang menyerah meningkat. Hal ini dikarenakan para peserta didik setiap hari dibiasakan untuk salat berjamaah. Meningkatnya sikap pantang menyerah ini dibuktikan dari antusias para Kemudian setelah ceramah selesai dilanjut salat dhuhur berjamaah. Di dalam salat dhuhur berjamaah para peserta didik diajarkan untuk terbiasa salat berjamaah. Dari pembiasaan tersebut maka salah satu aspek kecerdasan adversity peserta didik yaitu sikap pantang menyerah meningkat. Hal ini dikarenakan para peserta didik setiap hari dibiasakan untuk salat berjamaah. Meningkatnya sikap pantang menyerah ini dibuktikan dari antusias para

Setelah salat selesai dilanjut dzikir bersama. Manfaat dari dzikir setelah salat berjamaah ini adalah membuat hati menjadi lunak, dalam artian menjadi pribadi yang mudah memaafkan, menerima segala sesuatu dengan lapang dada dan selalu berusaha menjadi lebih baik. Hal ini senada dengan aspek kecerdasan adversity yaitu berjiwa besar. Berjiwa besar yakni hadirnya kekuatan untuk tidak takut mengakui kekurangan, kesalahan, dan kekhilafan diri, lalu hadir pula kekuatan untuk terus belajar memperbaiki diri, serta mudah memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. Aspek dari kecerdasan adversity peserta didik yaitu berjiwa besar dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan salat dhuhur berjamaah yang dilaksanakan di MTsN 1 Blitar. Dari kegiatan dzikir tersebut kecerdasan adversity peserta didik yaitu berjiwa besar meningkat. Hal ini dikarenakan para peserta didik terbiasa melantunkan kalimat-kalimat thayyibah, seperti astagfirullah haladhim, subhanallah, wal hamdulillah, allahuakbar, dll. Meningkatnya sikap berjiwa besar ini dibuktikan dari tidak adanya peserta didik yang terlibat perkelahian dengan sesama atau pengrusakan sarana umum.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - AJARAN DAN STRATEGI MENJAGA EKSISTENSI ISLAM ABOGE DI DESA TEGAL - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian - PEMAHAMAN SISWA BERDASARKAN TEORI BRUNER DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI PHYTAGORAS SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X IIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV) DI MA HASYIM ASY’ARI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Instituti

0 0 14

TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X IIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV) DI MA HASYIM ASY’ARI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 0 35

TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X IIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV) DI MA HASYIM ASY’ARI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Studi Pendahuluan - TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X IIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV) DI MA HASYIM ASY’ARI KARANGREJO

0 0 67

A. Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Laki-Laki - TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X IIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPEN ENDED PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL (SPLTV) DI MA HASYIM ASY’ARI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Ins

1 1 9

STRATEGI GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN ADVERSITY PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTsN I BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Tentang Strategi Pembelajaran 1. Pengertian Strategi Pembelajaran - STRATEGI GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN ADVERSITY PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTsN I BLITAR - Institutional Repository of

0 0 48

BAB III METODE PENELITIAN - STRATEGI GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN ADVERSITY PESERTA DIDIK MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTsN I BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 21