CIRI – CIRI DARI LEMBAGA FIDUSIA

26 3. Jangka waktu pembiayaan, kredit yang harus dipenuhi oleh debitor kepada kreditor; 4. Cara pembayaran yang dapat dilakukan oleh debitor; 5. Barang jaminan beserta syarat pengikatannya, pembayaran pajak serta asuransi kebakaran untuk perlindungan dari resiko kerugian; 6. Syarat lain yang diperjanjikan setelah melalui kesepakatan sewaktu proses penilaian utang piutang.

C. CIRI – CIRI DARI LEMBAGA FIDUSIA

Seperti halnya hak tanggungan, lembaga jaminan fidusia yang kuat juga mempunyai ciri – cirri, yaitu : 1. Memberikan kedudukan yang mendahulu kepada kreditor penerima Fidusia terhadap kreditor lainya Pasal 27 UUF Penerima fidusia memiliki hak yang didahulukan terhadap kreditor lainya. Hak yang didahulukan dihitung sejak tanggal pendaftaran benda yang menjadi obyek jaminan fidusia pada kantor pendaftaran fidusia. Hak yang didahulukan yang dimaksud adalah hak penerima fidusia untuk mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda yang menjadi obyek jaminan fidusia. Hak yang didahulukan dari penerima fidusia tidak hapus karena adanya kepailitan dan atau likuidasi pemberi fidusia. Ketentuan dalam hal ini berhubungan dengan ketentuan bahwa jaminan fidusia merupakan hak agunan atas kebendaan bagi pelunasan utang. Di samping itu, ketentuan dalam Undang – undang tentang Kepailitan menentukan bahwa benda yang menjadi obyek jaminan fidusia berada di luar kepailitan dan atau likuidasi. Apabila atas benda yang sama menjadi obyek jaminan fidusia lebih dari 1 satu perjanjian 27 Jaminan Fidusia, maka hak yang didahulukan ini diberikan kepada pihak yang lebih dahulu mendaftarkannya pada Kantor Pendaftaran Fidusia. 2. Selalu mengikuti obyek yang dijaminkan di tangan siapa pun obyek itu berada droit de suiet Pasal 20 UUF. Jaminan fidusia tetap mengikuti benda yang menjadi obyek jaminan fidusia dalam tangan siapapun benda tersebut berada, kecuali pengalihan atas benda persediaan yang menjadi obyek Jaminan Fidusia. Ketentuan ini mengakui prinsip ”droit de suite” yang telah merupakan bagian dari peraturan perundang – undangan Indonesia dalam kaitannya dengan hak mutlak atas kebendaan in rem. 3. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas sehingga mengikat pihak ketiga dan memberikan jaminan kepastian hukum kepada pihak – pihak yang berkepentingan Pasal 6 dan Pasal 11 UUF Akta jaminan fidusia yang dibuat notaris sekurang – kurangnya memuat : a. Identitas pihak pemberi dan penerima fidusia; b. Data perjanjian pokok yang dijamin fidusia; c. Uraian mengenai benda yang menjadi obyek jaminan fidusia; d. Nilai penjaminan; e. Nilai benda yang menjadi obyek jaminan fidusia wajib didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Fidusia. 4. Mudah dan Pasti pelaksanaan eksekusinya Pasal 29 UUF Dalam hal debitor atau pemberi fidusia cidera janji, pemberi fidusia wajib menyerahkan obyek jaminan fidusia dalam rangka pelaksanaan eksekusi. Eksekusi dapat dilaksanakan dengan cara pelaksanaan title 28 eksekutorial oleh penerima fidusia artinya langsung melaksanakan eksekusi melalui lembaga parate eksekusi, atau penjualan benda obyek jaminan fidusia atas kekuasaannya sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan dari hasil penjualan. Dalam hal akan dilakukan penjualan di bawah tangan, harus dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi dan penerima fidusia. 20

D. BENDA OBYEK JAMINAN FIDUSI