Proses Latihan PROSEDUR PENELITIAN

Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan dari tabel 3.5 pada halaman 48 adalah 1. Hasil tes X adalah hasil tes pertama pada keterampilan mendayung 2. Hasil tes Y adalah hasil tes ke dua atau ulangannya pada keterampilan mendayung Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji reliabilitas dengan cara test-retest maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ∑X ∑Y r xy 163,1 160 0,88 Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah hasil tes keterampilan mendayung pertama adalah 163,1 dan jumlah tes ke dua adalah 160. Sedangakan koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,88 yang merupakan koefisiean derajat reliabilitas tes keterampilan mendayung.

G. Proses Latihan

Agar mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini maka perlu dibuat program latihan guna menunjang keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, kelompok sampel diberikan dua bentuk latihan, yaitu latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil Proses latihan atau treatment yang dilakukan dalam penelitian ini tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari senin, rabu, dan jumat selama 5 minggu atau 16 kali pertemuan. Sebagaimana dikatakan Wilmore dan Costill 1994:310 mengenai proses latihan bahwa : “ … training frequency to 1 or 3 sessions per week”. Maksud dari pernyataan di atas adalah frekuensi latihan 1 sampai 3 kali dalam seminggu. Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk mengembangkan keterampilan secara tepat dan efisien diperlukan pengembangan kemampuan gerak melalui sikap. Waktu yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan adalah satu bulan atau empat bulan . Hal itu sesuai dengan pendapat Mahendra 2007:205 yang menyatakan bahwa: “hasil perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan anak dapat dikumpulkan dalam waktu yang cukup panjang, misalkan dalam satu bulan atau empat bulan ”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis dalam penelitian ini melakukan latihan tiga kali seminggu selama satu bulan, yaitu : 1. Senin, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI 2. Rabu, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI 3. Jumat, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut : 1. Pendahuluan Sebelum dimulai proses latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan latihan latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil, khususnya untuk meningkatkan keterampilan. 2. Pemanasan Sebelum pelaksanaan latihan inti, terlebih dahulu diberikan latihan pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian dilanjutkan dengan melakukan peregangan dinamis. Pemanasan dilakukan kurang lebih selama sepuluh menit. 3. Latihan inti Pada latihan inti setiap testi melakukan keterampilan mendayung kayak pada bangku simulasi kayak yaitu: a. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil yaitu : 1 Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil dengan lengan ditentangkan sambil menjaga keseimbangan. Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil dengan menggerakkan lengan ke samping, ke depan dan ke atas. 3 Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil dengan memegang dayungan didepan dan menggerakkan pinggang ke samping kanan dan kiri. 4 Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan Phase recovery secara countinue. 5 Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan mendayung kayak dengan benar. b. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil yaitu: 1 Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan Phase recovery secara countinue. 2 Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan mendayung kayak dengan benar. 4. Pendinginan Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot dan melakukan peregangan PNF. Pada pendinginan ini setiap testi melakukan dengan gerakan pasif dengan bantuan testi lainnya secara bergantian. Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Pengolahan Data