PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SANTO XAVERIUS 2 KABANJAHE.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SANTO XAVERIUS 2 KABANJAHE

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :
JOHANNES KELIAT
NIM: 8146181010

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRAK


JOHANNES KELIAT, NIM 8146181010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Santo Xaverius 2 Kabanjahe
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar IPS yang
diajar dengan student teams archievement division dan yang diajar dengan team assited
individualy, (2) mengetahui pengaruh hasil belajar IPS antara motivasi belajar tinggi dengan
motivasi belajar rendah, (3) mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif student
teams archievement division dan team assited individualy dengan motivasi belajar terhadap hasil
belajar IPS pada materi proses pembentukan muka bumi.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe terdiri
dari empat kelas dengan jumlah siswa 167 orang. Sampel penelitian ini ditetapkan kelas sampel
yaitu kelas VIIA = 20 orang untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran student teams archievement division dan kelas VIIB = 20 orang untuk mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan team assited individualy. Teknik penarikan sampel dilakukan
dengan cluster random sampling. Instrumen penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes
bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 40 butir.
Tes motivasi belajar dilakukan untuk mengelompokkan siswa atas motivasi belajar tinggi dan
motivasi belajar rendah. Untuk menjaring data motivasi belajar dilakukan melalui angket yang
telah diuji kepada siswa kelas VIIC SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe. Metode penelitian

menggunakan quasi eksperimen dengan disain penelitian faktorial 2 x 2. Teknik analisis data
menggunakan ANOVA dua jalur pada taraf signifikan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengujian hipotesis pertama yang berbunyi hasil
belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif student teams archievement
division lebih tinggi daripada hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif team assited individualy telah terbantahkan dengan perhitungan Anova faktorial 2 x 2
diperoleh Fhitung = 2,338 < Ftabel = 4,00 sehingga pengujian hipotesa menerima H01 dan menolak
H11. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif team assited individualy lebih tinggi daripada hasil belajar IPS
siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif student teams archievement division. Hal
ini juga tampak dari rata-rata hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif team assited individualy ( ̅
) lebih tinggi dari hasil belajar IPS yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif student teams archievement division ( ̅
(2) hasil
belajar IPS siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah dapat diterima dimana Fhitung = 99,53 > Ftabel = 4,00 maka hipotesis
menolak H02 dan menerima H12. Hal ini juga tampak dari rata-rata hasil belajar IPS siswa dengan
motivasi belajar tinggi ( ̅
lebih tinggi dari hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan

motivasi belajar rendah ( ̅
(3) terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif
dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS siswa Fhitung = 6,41 > Ftabel = 4,00 maka hipotesis
menolak H03 dan menerima H13. Hasil uji Schiefie menunjukkan dari enam kombinasi
perbandingan rata-rata hasil belajar IPS siswa, terdapat lima dari enam pengujian yang
menunjukkan hasil yang signifikan.

i

ABSTRACT

JOHANNES KELIAT, NIM 8146181010. The Influence of The Learning Model and
Motivation of Studying on IPS Student Class of VII Junior High School of Santo Xaverius 2
Kabanjahe.
The objective of this study are (1) to know their performance in IPS of students taught in
a learning model with a students teams archievement division (STAD) cooperative type and their
performance as students taught with teams assited individualy (TAI) learning model; (2) to know
their performance in IPS of students having a highly motivated in studying and their performance
in IPS of students having a poorly motivated in studying; (3) to know available or not an
interaction between the studying model and their motivation on the performance in IPS as student.

The population of this research is the first year student’s of SMP Santo Xaverius 2
Kabanjahe consist of four classes with 167 student’s. The sampling of this research is class VII A
= 20 student’s to follow the learning by using student teams archievement division and class VII B
= 20 student’s to follow the learning by using teams assited individualy. To take sampling do by
using cluster random sampling. The instrument of this research to measure the result of study by
using multiple choice with four choice by the questions are fourty. The studying motivation tes
was conducted for classifying the students upon a highly studying motivation and poorly studying
motivation. The research method adopted is experiment quase with factorial design 2 X 2. The
statistic test used namely a descriptive statistic to present the data and continued to the inferential
statistic by using ANOVA with two factors with a significance rate α = 0,05. It has been conducted
an analysis test prior with a normality test and homogeneity test.
The results showed: (1) test the first hypothesis, which reads the results of social studies
students taught by cooperative learning model student teams archievement division higher in the
social studies students taught by cooperative learning model team assited individualy has been
refuted by the calculation of ANOVA factorial 2 x 2 obtained Fhitung = 2.338 < Ftable = 4.00
so testing hypotheses accept and reject H11 H01. Thus it can be concluded that the results of social
studies students who are taught by a team of cooperative learning model assited individualy higher
than the results of social studies students taught by cooperative learning model student teams
archievement division. It also appears from the average results of social studies students who are
taught by a team of cooperative learning model assited individualy ( ̅ = 18.95) is higher than the

results of social studies are taught using cooperative learning model student teams archievement
division ( ̅ = 17,2), (2) the results of social studies students who have high motivation to learn is
higher than the students who have low learning motivation is acceptable where F hitung = 99.53 >
Ftable = 4.00 reject the hypothesis H02 and H12 accept. It also appears from the average results of
social studies students with high learning motivation ( ̅ = 20.05) is higher than the results of social
studies students taught with low learning motivation ( ̅ = 14.95), (3) there interaction between
cooperative learning and motivation to learn the results of social studies students of F hitung = 6.41
> Ftable = 4.00 reject the hypothesis H03 and H13 accept. The test results of six combinations
Schiefie showed an average ratio of IPS students' learning outcomes, there are five of the six tests
that showed significant gains.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Santo Xaverius 2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015/2016”.
Dalam penyusunan tesis ini penulis memperoleh arahan, bimbingan dan masukan dari

berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan pengetahuan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat bagi
penyusunan tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Asisten Direktur I Pascasarjana Universitas
Negeri Medan beserta seluruh staf Dosen yang telah memberikan pengalaman belajar
selama perkuliahan di Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar.
5. P. Joddy Morison Turnip, Pr selaku Kepala Sekolah Swasta SMP Santo Xaverius 2
Kabanjahe yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
6. Ibu Porman Sibarani, S.Pd dan Bapak Panduan Nagara Simamora, S.Pd selaku Guru
Bidang Studi IPS yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian
eksperimen pada siswa kelas VII di SMP Swasta Santo Xaverius 2 Kabanjahe.

iii


7. Ayahanda Ir. Surya Keliat dan Ibunda Dra. Fermina Sitepu yang tercinta beserta keluarga
besar yang selalu memberikan dukungan moril dan materil sehingga penyusunan tesis ini
terlaksana dengan baik.
8. Sahabat dan teman-teman saya Bapak Syahrol, Yudi Umara, Ibu Paujia Rosmini, Bapak
Simamora, Rizki Nurjehan, Sukardo Sitohang, serta semua teman-teman Program Studi
Pendidikan Dasar Pascasarjana yang telah membantu penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu
penulis mengharapkan masukan dan saran guna menyempurnakan penulisan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga tesis ini bermanfaat bagi orang
yang membacanya terutama bagi mahasiswa/i Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Medan, 1 April 2016

Johannes Keliat

iv

DAFTAR ISI
Halaman


ABSTRAK ..................................................................................................................
ABSTRACT ...............................................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................

i
ii
iii
v
vii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................
1.1.
Latar Belakang Masalah .......................................................................
1.2.

Identifikasi Masalah .............................................................................
1.3.
Pembatasan Masalah .............................................................................
1.4.
Rumusan Masalah.................................................................................
1.5.
Tujuan Penelitian ..................................................................................
1.6.
Manfaat Penelitian ................................................................................

1
1
7
7
8
9
9

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS .................................................................................................

2.1.
Kajian Teoritis ......................................................................................
2.1.1. Hakikat Hasil Belajar IPS ....................................................................
2.1.2. Hakikat Model Pembelajaran ...............................................................
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif ..........................................................
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams Archievement
Division ...............................................................................................
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Model Team Assited Individualy ...............
2.1.6. Motivasi Belajar ..................................................................................
2.2.
Penelitian Yang Relevan .....................................................................
2.3.
Kerangka Berpikir ................................................................................
2.3.1. Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams
Archievement Division Dan Team Assited Individualy Terhadap
Hasil Belajar IPS Siswa ........................................................................
2.3.2. Perbedaan Hasil Belajar IPS Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar
Tinggi Dan Motivasi Belajar Rendah ...................................................
2.3.3. Interaksi Antara Model Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar IPS ..................................................................................

2.4.
Hipotesis Penelitian ..............................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................
3.1.
Tempat Dan Waktu Penelitian .............................................................
3.2.
Populasi Dan Sampel Penelitian ...........................................................
3.3.
Metode Penelitian .................................................................................
3.4.
Disain Penelitian ...................................................................................
3.5.
Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................
3.6.
Prosedur Dan Pelaksanaan Perlakuan ...................................................
3.7.
Teknik Dan Instrumen Penelitian .........................................................
3.8.
Teknik Analisa Data .............................................................................
v

10
10
10
37
39
43
49
51
53
54

54
56
58
60
61
61
61
62
63
64
65
67
79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................................
4.1.
Hasil Penelitian ....................................................................................
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Team Assited Individualy ...........................
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Students Teams Archievement Division .....
4.1.3. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Motivasi Belajar
Tinggi ...................................................................................................
4.1.4. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Motivasi Belajar
Rendah .................................................................................................
4.1.5. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited Individualy Dan
Motivasi Belajar Tinggi ........................................................................
4.1.6. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited Individualy Dan
Motivasi Belajar Rendah .....................................................................
4.1.7. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Archievement
Division Motivasi Belajar Tinggi ........................................................
4.1.8. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Archievement
Division Motivasi Belajar Rendah ......................................................
4.2.
Pengujian Persyaratan Analisis ...........................................................
4.2.1. Uji Normalitas ....................................................................................
4.2.2. Uji Homogenitas ..................................................................................
4.3.
Pengujian Hipotesis .............................................................................
4.4.
Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................
4.4.1. Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Team Assited Individualy lebih tinggi dibandingkan
Dengan Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Students Teams Archievement Division ..............................................
4.4.2. Hasil Belajar IPS Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi
Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Siswa Yang Memiliki Motivasi
Belajar Rendah ....................................................................................
4.4.3. Interaksi Model Pembelajaran Dengan Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar IPS Siswa .......................................................................

112

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................................
5.1.
Simpulan ...............................................................................................
5.2.
Implikasi ...............................................................................................
5.3.
Saran-Saran ..........................................................................................

117
117
118
122

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

123

LAMPIRAN

125

............................................................................................................

vi

81
81
81
83
85
87

89

91

93

95
97
97
100
102
107

107

110

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

Tabel

Tabel
Tabel
Tabel

Tabel

Tabel

Tabel

Tabel
Tabel

Hasil Ujian Akhir Sekolah IPS SMP Santo Xaverius 2
Kabanjahe .............................................................................
2.1 Perhitungan Perkembangan Skor Individu ...........................
3.1 Sebaran Jumlah Siswa Setiap Kelas SMP Santo Xaverius 2
Kabanjahe ..............................................................................
3.2 Disain Penelitian Faktorial 2 X 2 ..........................................
3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar IPS Pada Materi Proses
Pembentukan Muka Bumi ....................................................
3.4 Kisi-Kisi Motivasi Belajar Siswa .........................................
4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited
Individualy ............................................................................
4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Student Teams Archievement Division ..................................
4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Motivasi
Belajar Tinggi .......................................................................
4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Motivasi
Belajar Rendah ......................................................................
4.5 Deskripsi data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited
Individualy Dan Motivasi Belajar Tinggi ..............................
4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited
Individualy Dan Motivasi Belajar Rendah ............................
4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Student Teams Archievement Division Dan Motivasi Belajar
Tinggi .....................................................................................
4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar
Dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Student Teams Archievement Division Dan Motivasi
Belajar Rendah ......................................................................
4.9 Rangkuman Perhitungan Dengan Formula Liliefors
Untuk Uji Normalitas.............................................................
4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok
Sampel Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Team Assited Individualy Dan Model
Pembelajaran Kooperatif Student Teams Archievement
Division .................................................................................

vii

4
47
61
63
68
75

82

83
85
87

89

91

93

95
97

101

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Siswa Dengan Motivasi Belajar Tinggi Dan
Motivasi Belajar Rendah ......................................................
Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Model Pembelajaran
Dan Motivasi Belajar ............................................................
Tabel 4.13 Rangkuman Anova Faktorial 2 X 2 ......................................
Tabel 4.14 Rangkuman Perhitungan Uji Schiefie ...................................

viii

101
102
102
105

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited Individualy ..
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams
Archievement Division ...........................................................
Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Motivasi
Belajar Tinggi .......................................................................
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Motivasi
Belajar Rendah ......................................................................
Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited Individualy
Dan Motivasi Belajar Tinggi ................................................
Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Team Assited Individualy
Dan Motivasi Belajar Rendah ...............................................
Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams
Archievement Division Dan Motivasi Belajar Tinggi ............
Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar IPS Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams
Archievement Division Dan Motivasi Belajar Rendah ..........
Gambar 4.9 Interaksi Model Pembelajaran Kooperatif Dan Motivasi
Belajar ...................................................................................

ix

82

84
86
88

90

92

94

96
106

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.

Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Silabus ..............................................................................
RPP Sekolah Untuk Model Pembelajaran
Student Teams Archievement Division .............................
RPP Sekolah Untuk Model Pembelajaran
Team Assited Individualy .................................................
Soal IPS Kelas VII SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe ...
Angket Motivasi Belajar ..................................................
Uji Validitas Tes Hasil Belajar ........................................
Reliabilitas Tes Hasil Belajar ...........................................
Indeks Kesukaran Tes Hasil Belajar IPS .........................
Daya Pembeda Soal IPS ...................................................
Uji Validitas Motivasi Belajar .........................................
Reliabilitas Motivasi Belajar ............................................
Data Hasil Belajar IPS .....................................................
Pengujian Normalitas Data ..............................................
Uji Homogenitas Data ......................................................
Uji Hipotesis ....................................................................
Pengujian Lanjut (Uji Schiefie) .......................................

x

125
127
143
159
167
171
173
175
177
178
180
182
211
221
228
232

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena
pendidikan merupakan tempat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia. Melalui pendidikan maka sikap, watak, dan keterampilan
manusia akan terbentuk untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.
Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu
bangsa. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan
pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan adalah dengan
melalui proses pendidikan.
Guru merupakan elemen yang sangat penting dalam pendidikan, terutama
dalam pengelolaan pembelajaran. Selama berlangsungnya kegiatan belajar, terjadi
proses interaksi antara orang yang melakukan kegiatan belajar yaitu siswa dengan
sumber belajar, baik berupa manusia yang berfungsi sebagai fasilitator yaitu guru
maupun yang berupa non manusia seperti buku, televisi, rekaman bahan belajar,
bahkan juga alam semesta dan masalah yang dihadapi.
Susanto (2013:17) menyatakan bahwa “Keberhasilan siswa dalam belajar
tergantung pula pada model pada penyajian materi. Model penyajian materi yang
menyenangkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para
siswa tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar”.

1

2

Dari kutipan diatas dapat diartikan bahwa keberhasilan siswa dalam
belajar ditentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar oleh kualitas atau
kemampuan seorang guru. Salah satu yang dapat dilakukan oleh guru adalah
memiliki keterampilan mengajar dan menguasai model-model pembelajaran, hal
ini akan dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif belajar serta akan tercipta
hubungan timbal balik yang baik antara guru dan siswa.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai salah satu satuan pendidikan
yang merupakan lanjutan dari Sekolah Dasar (SD) juga memegang peranan
penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Lulusan SMP diharapkan
memiliki standar kompetensi berupa: (1) menyakini, memahami dan menjalankan
ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan, (2) memahami dan menjalankan
hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara
bertanggung jawab, (3) berpikir logis, kritis, kreatif inovatif, memecahkan
masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media, (4) menyenangi dan
menghargai seni, (5) menjalankan pola hidup bersih, bugar dan sehat,
(6) berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga
terhadap bangsa dan tanah air (Depdiknas, 2006:13).
Pendidikan sekolah lebih bersifat formal, karena disekolah kurikulum
sebagai rencana pendidikan dan pengajaran, guru-guru yang lebih profesional
serta sarana dan prasarana pendidikan sebagai pendukung proses pendidikan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah ialah dengan
perbaikan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar ialah suatu kondisi
mengajar yang diciptakan oleh guru guna membelajarkan anak didik.

3

Dalam kegiatan belajar semua komponen pengajaran diperankan secara optimal
guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
internal yaitu siswa sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan belajar, guru,
sarana dan prasarana disekolah. Keterampilan guru menggunakan model
pembelajaran yang tepat adalah merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal ini peran guru sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Dalam pengelolaan pembelajaran guru harus
menciptakan kondisi lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa, sehingga
dalam proses pembelajaran siswa tidak merasa terpaksa apalagi tertekan. Salah
satu tugas guru dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
membelajarkan

siswa,

dimana

siswa

berpartisipasi

aktif

dalam

proses

pembelajaran dan memotivasi siswa.
Uraian diatas didukung oleh pendapat Darmansyah (2012:4) yang
menyatakan bahwa “Kenyamanan dan kesenangan yang dinikmati oleh peserta
didik itu sangat membantu mereka mencapai keberhasilan belajarnya secara
optimal”. Namun kenyataannya guru di SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe masih
menerapkan model pembelajaran konvensional sehingga kurangnya aktifitas siswa
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas yang menyebabkan siswa kurang aktif
dan lebih banyak mendengarkan sajian dari guru, sehingga akan berdampak hasil
belajar siswa yang kurang memadai. Siswa menjadi kurang aktif belajar dan
masih cenderung pasif sehingga kurang dapat menggali potensi yang mereka

4

miliki secara optimal. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang
menarik dalam menggali kemampuan siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data
berikut ini:
Tabel 1.1. Hasil Ujian Akhir Sekolah IPS
SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe
Tahun Pembelajaran
2012 – 2013
2013 – 2014
2014 – 2015

Nilai Rata-rata
72
75
75

Sumber : Data Daftar Nilai Akhir Sekolah (UAS)
SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe
Dari data tabel 1.1. menunjukkan bahwa nilai rata-rata masih kurang
memuaskan. Berdasarkan data ini perlu adanya perhatian untuk mencari proses
pembelajaran yang lebih baik, agar mencapai nilai diatas standar ketuntasan
(Nilai Ketuntasan yakni 75).
Untuk meningkatkan hasil belajar IPS di SMP Santo Xaverius 2
Kabanjahe salah satunya diperlukan guru yang kreatif yang dapat membuat
pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Upaya yang
dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran
adalah memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
siswa. Karakteristik siswa adalah aspek-aspek yang ada dalam diri siswa yang
dapat mempengaruhi prilakunya. Aspek-aspek itu bisa berupa bakat, motivasi,
gaya belajar, persepsi, sikap, kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir
kreatif, ketekunan belajar, kecerdasan, dan aspek-aspek lain pada diri pelajar yang
dapat mempengaruhi prilakunya.

5

Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa adalah motivasi
belajar yang diprediksi akan menentukan keefektifan model pembelajaran. Mappa
(1983:34) menyatakan bahwa “Motivasi sebagai kekuatan dalam diri manusia
yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan”. Pendapat
ini didukung oleh Hamalik (2013:161) yang menyatakan bahwa “Motivasi
menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar murid. Belajar tanpa
adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil. Pengajaran yang termotivasi
menuntut kreativitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh
mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara
motivasi belajar siswa. Guru senantiasa berusaha agar murid-murid akhirnya
memiliki selft motivation yang baik. Memilih model pembelajaran yang tepat dan
dipandang lebih efektif sehingga pengetahuan dan kecakapan yang diajarkan oleh
guru benar-benar menjadi milik siswa”.
Istarani (2014:28) menyatakan bahwa “Student Teams Archievement
Division adalah yang paling tepat untuk mengajarkan materi-materi pelajaran ilmu
pasti, seperti perhitungan dan penerapan matematika, penggunaan bahasa, dan
mekanika, geografi dan keterampilan perpetaan, dan konsep-konsep sains
lainnya”. Model pembelajaran Student Teams Archievement Division merupakan
model pembelajaran kooperatif. Siswa belajar dengan cara membentuk kelompok
yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen, setelah guru memberikan tugas
kepada kelompok dan setiap anggota kelompok akan berusaha mempelajarinya
dan yang sudah bisa memahami materi membantu anggota yang lain. Keunggulan
Student Teams Archievement Division ini adalah adanya kerjasama dalam

6

kelompok, saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran guna mencapai hasil yang maksimal.
Selanjutnya Istarani (2014:51) menyatakan bahwa “Kelebihan Team
Assited Individualy diantaranya meningkatkan kerjasama diantara siswa karena
belajar siswa dalam bentuk kelompok selain itu mereka saling tukar pikiran, ide,
atau gagasan dalam proses pembelajaran”. Jadi, pembelajaran ini diharapkan akan
mengalami perbaikan dengan adanya saling membantu antar siswa, saling
bekerjasama maka kesungguhan dan keaktifan siswa akan meningkat dan siswa
menjadi aktif. Hal ini berkaitan dengan model pembelajaran Team Assited
Individualy yang dikaji dalam penelitian ini.
Penelitian ini secara operasional akan mengkaji pengaruh model
pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas model pembelajaran pada penelitian ini
adalah model pembelajaran Student Teams Archievement Division dan model
pembelajaran Team Assited Individualy. Hasil belajar berupa pemerolehan
pengetahuan dari kegiatan belajar.
Jadi, dengan pemilihan dan penggunaan model pembelajaran kooperatif
Student Teams Archievement Division dan Team Assited Individualy akan dapat
memotivasi siswa dan membangkitkan semangat belajar yang tinggi dan terdapat
interaksi yang timbal-balik antara guru dengan siswa yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.

7

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti merasa tertarik (penting)
melakukan penelitian dan mengangkatnya menjadi suatu penelitian yang berjudul
sebagai berikut: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat di
identifikasi sejumlah masalah yang terkait dalam penelitian ini yaitu:
(1). Apakah hasil belajar di SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe sudah sesuai
dengan

tuntutan

kurikulum

SMP?

(2).

Bagaimana

pembelajaran

yang

dilaksanakan di SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe? (3). Apakah model
pembelajaran kooperatif Student Teams Archievement Division dan Team Assited
Individualy dapat memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar IPS
siswa? (4). Apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?
(5). Apakah terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran kooperatif
Student Teams Archievement Division dan Team Assited Individualy dengan
motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS siswa?

1.3. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan mendalam, masalah dalam penelitian ini
dibatasi hanya pada masalah model pembelajaran kooperatif Student Teams
Archievement Division dan model pembelajaran kooperatif Team Assisted
Individualy.

Karakteristik

siswa

dibatasi

pada

motivasi

belajar

dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu motivasi belajar tinggi dan rendah.

yang

8

Hasil belajar yang akan dinilai adalah hasil belajar IPS siswa pada materi
proses pembentukan muka bumi di semester ganjil kelas VII SMP Santo Xaverius
2 Kabanjahe Tahun Ajaran 2015-2016 yang dibatasi pada ranah Kognitif
Taksonomi Bloom (Pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), Aplikasi (C3), Analisis
(C4)).

1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, dan setelah dibatasi masalah-masalah yang
diidentifikasi maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah:
1.

Apakah terdapat pengaruh perbedaan antara hasil belajar IPS siswa yang
diajar dengan Student Teams Archievement Division dengan yang diajar
dengan Team Assited Individualy?

2.

Apakah terdapat pengaruh hasil belajar IPS siswa antara motivasi belajar
tinggi dengan motivasi belajar rendah?

3.

Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif Student
Teams Archievement Division dan Team Assited Individualy dengan motivasi
belajar terhadap hasil belajar IPS siswa?

9

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1.

Untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar IPS siswa yang diajar
dengan Student Teams Archievement Division dan yang diajar dengan Team
Assited Individualy.

2.

Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar IPS siswa antara motivasi belajar
tinggi dengan motivasi belajar rendah.

3.

Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran kooperatif Student
Teams Archievement Division dan Team Assited Individualy dengan motivasi
belajar terhadap hasil belajar IPS siswa.

1.6. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi dunia
pendidikan khususnya menambah khasanah ilmu pengetahuan teori-teori yang
berkaitan dengan model pembelajaran IPS di SMP. Selain itu, diharapkan dapat
digunakan sebagai perbandingan atau teori untuk lanjutan penelitian yang relevan.
Sedangkan manfaat praktis bagi guru dapat memperbaiki sistem pembelajaran
dikelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD dan TAI
dalam pembelajarannya dan bagi siswa memberi suasana belajar yang menarik
dan menyenangkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

117

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

1.1. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.

Rata-rata hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif TAI lebih tinggi dibanding dengan rata-rata hasil belajar IPS siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD. Dengan demikian,
model pembelajaran kooperatif TAI lebih efektif diterapkan dalam
pembelajaran IPS guna meningkatkan hasil belajar IPS siswa tanpa
memperhatikan adanya perbedaan motivasi.

2.

Rata-rata hasil belajar IPS siswa dengan motivasi belajar tinggi yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif TAI maupun model pembelajaran
kooperatif STAD lebih tinggi dibanding dengan rata-rata hasil belajar IPS
siswa dengan motivasi belajar rendah.

3.

Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa
yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar IPS. Perbedaan
pengaruh tersebut adalah (a) hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif TAI lebih tinggi dibanding hasil belajar IPS siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD, (b) hasil belajar
IPS siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibanding siswa dengan
motivasi belajar rendah, (c) hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif TAI dan motivasi belajar tinggi lebih tinggi
117

118

dibanding siswa dengan motivasi belajar rendah, (d) hasil belajar IPS siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD dengan motivasi
belajar tinggi lebih tinggi dibanding siswa dengan motivasi belajar rendah, (e)
hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
TAI dan motivasi belajar tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar IPS siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD dan motivasi
belajar tinggi, (f) hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif TAI dan motivasi belajar rendah lebih rendah
daripada hasil belajar IPS siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif STAD dan motivasi belajar rendah.

1.2. Implikasi
1.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar IPS siswa. Hal ini menegaskan bahwa
model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian
sebagai solusi untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Hal ini dapat diterima
karena dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat
meningkatkan keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.
Dengan demikian, jika menerapkan model pembelajaran yang kurang tepat
dalam pembelajaran akan berakibat berkurangnya partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran.
Penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar IPS siswa
lebih tinggi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TAI. Hal

119

ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TAI lebih efektif
untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Hal itu karena dalam pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif TAI siswa aktif untuk memahami
materi. Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan model pembelajaran
terhadap hasil belajar IPS berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan
model

pembelajaran

kooperatif

TAI.

Dengan

menggunakan

model

pembelajaran kooperatif TAI diharapkan guru dapat membangkitkan minat
dan motivasi keterlibatan siswa terhadap pembelajaran IPS dan dapat
menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
2.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh
terhadap hasil belajar IPS. Siswa dengan motivasi belajar tinggi memiliki
rata-rata hasil belajar IPS lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan
motivasi belajar rendah. Hal ini menegaskan bahwa motivasi belajar
signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar IPS
siswa. Siswa dengan motivasi belajar tinggi, lebih mudah menerima materi
pelajaran karena konsentrasi belajar. Dengan demikian, siswa yang memiliki
dorongan untuk belajar terus menerus mudah mencerna materi pembelajaran
dan memecahkan masalah belajarnya. Dengan demikian, siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah akan rendah pula hasil belajar IPSnya, sebaliknya
siswa dengan motivasi belajar tinggi hasil belajarnya akan tinggi pula.
Konsekuensi logis dari pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS
berimplikasi kepada guru mata pelajaran IPS untuk melakukan identifikasi

120

dan prediksi dalam menentukan motivasi belajar yang dimiliki siswa. jika
motivasi belajar siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat merancang
rencana pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu,
guru dapat melakukan pembelajaran lain misalnya untuk siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi diberikan materi pengayaan dan soal-soal latihan
dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi. Sementara untuk siswa dengan
motivasi belajar rendah diberikan materi remedial yang bertujuan untuk
melatih pemahaman dan penguasaan terhadap materi pembelajaran. Dengan
demikian, siswa diharapkan mampu membangun dan menemukan sendiri
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan materi
pembelajaran guna memperoleh hasil belajar IPS yang lebih baik. Selain itu,
siswa diharapkan mampu meningkatkan retensinya dengan cara menemukan
materi penting bukan karena perintah guru.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek motivasi belajar
adalah memberikan pemahaman kepada guru dalam memilih model
pembelajaran harus mempertimbangkan motivasi belajar siswa. Dengan
adanya motivasi belajar dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi
positif yang akan dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan, dalam
pembelajaran yang berlangsung. Karena itu model pembelajaran yang
diterapkan guru akan efektif atau tidak tentu bergantung dari karakteristik
siswa yang belajar.
Perbedaan motivasi juga berimplikasi kepada guru dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru adalah dengan

121

menerapkan konsep belajar tutorial dimana guru mengarahkan siswa belajar
dengan kelompok belajar dengan diskusi di dalam kelas sehingga siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi dapat memberikan bantuan kepada siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah. Dengan demikian, kegiatan
pembelajaran bagi siswa dengan motivasi belajar rendah dapat terbantu dalam
memahami materi pembelajaran.
3.

Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi model pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS. Interaksi tersebut teridentifikasi
dari siswa dengan motivasi belajar tinggi dan diajar dengan model
pembelajaran kooperatif TAI memperoleh hasil belajar IPS yang lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD.
Sedangkan bagi siswa dengan motivasi belajar rendah yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif TAI lebih rendah dibandingkan dengan yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa model pembelajaran kooperatif TAI lebih
tepat digunakan bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedangkan
model pembelajaran kooperatif STAD lebih tepat digunakan bagi siswa
dengan karakteristik motivasi belajar rendah.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar
IPS dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan
motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa. Dalam kaitan ini antara guru dan
siswa memiliki peranan yang sama dan berarti dalam upaya meningkatkan
hasil belajar IPS itu sendiri, sehingga untuk mencapai hasil belajar IPS yang

122

maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu model pembelajaran dan
motivasi belajar perlu mendapat perhatian secara bersama.
Interaksi model pembelajaran dan motivasi belajar berimplikasi kepada guru
dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan melaksanakan dengan baik
model pembelajaran kooperatif TAI di kelas karena dari penelitian ini
terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Sedangkan untuk siswa
agar selalu berupaya meningkatkan motivasi belajar dalam belajar.

1.3. Saran-saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian sebelumnya, maka dapat dituliskan
beberapa saran sebagai berikut:
1.

Kepada penyelenggara sekolah dan guru disarankan dalam kegiatan
pembelajaran perlu menerapkan model pembelajaran koperatif TAI dengan
melengkapi unsur teknologi dan media pembelajaran.

2.

Kepada pengawas rumpun mata pelajaran IPS untuk memberikan kepada
guru agar memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran
sehingga dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai untuk
dilaksanakan dalam materi ajar IPS.

3.

Kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti karakteristik siswa yang lain,
misalnya kreatifitas, gaya belajar, retensi dan sebagainya yang turut
mempengaruhi hasil belajar IPS.

123

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2013). Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
(2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta
Darmansyah (2012). Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor,
Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas, (2006). Pola Induk Pengembangan Sistem Penilaian, Pemerintah
Jawa Timur.
Dimyati dan Mudjiono, (2002). Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar (2013). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, M. dkk (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA
Istarani (2014). 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan: Media Persada
Istarani, Ridwan M. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media
Persada
Joyce, B., dan Weil, M. (1992). Models of Teaching. Englewood Cliffs, N.J.:
Prentice Hall.
Mappa, Syamsu, dkk. (1983). Teori Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen P &
K Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Nasution, (2012). Kurikulum & Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Ridwan, (2004). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
Rusman (2013). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina (2014). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia
Group
Sardiman (2010). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada.
Sudjana. N, (2008). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
123

124

Shoimin, Aris (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: AR: RUZZ MEDIA.
Slavin, R.E, (1995). Cooperatif Learning. Boston: Allyn and Bacon Publisher.
Setiawan, Deny (2013). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Medan: UNIMED
Press
Sugiyono & Siswanto (2006). Buku Ajar IPS Terpadu (Geografi). Solo: PT Nyata
Grafika Media Surakarta.
Susanto, Ahmad (2014). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenada Media Group
Sudjana. N, (2008). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, Hamzah B (2014). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Wena, Made (2014). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operational. Jakarta: PT. Bumi Aksara