ANALISIS PUTUSAN HAKIM Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. TENTANG SENGKETA WAKAF DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu lembaga yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh seseorang sebagai sarana penyaluran rezeki yang diberikan oleh Tuhan kepadanya adalah wakaf. Ada tiga sumber pengetahuan yang harus dikaji untuk memahami lembaga itu, yaitu (1) ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits serta ijtihad para mujahid, (2) peraturan perundang-undangan, baik yang dikeluarkan pemerintah belanda dahulu maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, dan (3) wakaf yang tumbuh dari masyarakat.

Wakaf telah mengakar dan menjadi tradisi umat Islam dimanapun juga. Di Indonesia, lembaga ini telah menjadi penunjang utama perkembangan masyarakat. Hampir semua rumah ibadah, perguruan Islam dan lembaga-lembaga keagamaan Islam lainnya dibangun di atas tanah wakaf.

Kendati di dalam Al-Qur’an tidak disebutkan soal wakaf seperti halnya dengan zakat, tetapi dari beberapa ayat Al-Qur’an, seperti yang akan disebutkan nanti, para ahli menyimpulkan bahwa Allah menghendaki adanya lembaga wakaf. Sunnah Nabi Muhammad yang terdapat dalam al-Kutub as sittah yaitu enam hadits yang disusun oleh Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, at-Tirmizi dan an-Nasa’i, juga tidak


(2)

2 menyebut perkataan wakaf. Perinciannya dijelaskan oleh para mujtahid dalam kitab-kitab hukum (Fiqh) berbagai mazhab.1

Hal ini sebagaimana yang di firmankan Allah SWT dalam surat Ali Imron ayat 92 :

ميرلَع رهرب

َّا نرإَف ٍءْيَش ْنرم او

ُقرفُْ ت

اَمَو َنوبرُُ ا رِ اوُقرفُْ ت ََح رِْلا اوُلاََ ت ْنَل

Artinya ; “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (Q.S. Al-Imron Ayat 92).2

Ayat Al-Qur'an di atas sering digunakan oleh para ahli hukum sebagai dalil rujukan wakaf. Selain ayat Al-Qur'an tersebut, juga ada hadits Nabi SAW yang menjadi dasar wakaf yaitu:

ْنَعَو

رنْبا

َرَمُع

{ :

نَأ

َمُع

َر

َباَصَأ

اًضْرَأ

ْنرم

رضْرَأ

َرَ بْ يَخ

،

َلاَقَ ف

:

َي

َلوُسَر

رّا

ُتْبَصَأ

اًضْرَأ

َرَ بْ يَرِ

َْل

ْبرصُأ

ًلاَم

طَق

َسَفْ نَأ

يردْرع

ُهْرم

،

اَمَف

رنُرُمََْ

؟

َلاَقَ ف

ىلَص

ُّا

رهْيَلَع

َملَسَو

:

ْنإ

َتْئرش

تْسَبَح

اَهَلْصَأ

تْقدَصَتَو

اَرِ

.

َقدَصَتَ ف

اَرِ

ُرَمُع

،

ىَلَع

ْنَأ

َل

َعاَبُ ت

َلَو

َبَوُت

َلَو

َثَروُت

،

رف

رءاَرَقُفْلا

يروَذَو

َبْرُقْلا

رباَقر رلاَو

رفْيضلاَو

رنْباَو

رليربسلا

،

َل

َحاَُج

ىَلَع

ْنَم

اَهَ يرلَو

ْنَأ

َلُكََْ

اَهْ رم

رفوُرْعَمْلرِ

،

َمرعْطُيَو

َغ

َرْ ي

ٍلر وَمَتُم

.

رفَو

ٍظْفَل

:

َرْ يَغ

ٍلر ثَأَتُم

ًلاَم

} .

ُاَوَر

ُةَعاَمَْْا

1 Mohammad Daud Ali, Sistem ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, cetakan 1, hal 77. 2Q.S, Al-Imron: 92.


(3)

3 Artinya: “Dari Ibnu 'Umar, bahwa 'Umar mempunyai sebidang tanah di Khaibar. Lalu dia berkata (kepada Rasulullah Saw.), "Wahai Rasulullah, aku mempunyai sebidang tanah di Khaibar yang sepanjang hidup aku tidak pernah memperoleh harta yang lebih berharga darinya. Apa saran Anda? "Beliau Saw. bersabda, "Bila engkau mau, maka engkau bias menahan tanah itu (untuk tetap menjadi milikmu), lalu engkau bersedekah dengan hasilnya." Kemudian 'Umar bersedekah dengan hasil tanah itu, sementara tanah itu tidak dijual, dihadiahkan, atau pun diwariskan, (Sedekah itu) diberikan kepada orang-orang miskin, kerabat, hambasahaya, tamu, dan ibnu sabîl. Dan bagi orang yang mengurusi tanah itu diperbolehkan untuk mengambil sebagian dari hasil tanah itu secara wajar, tanpa menjadikannya sebagai hak milik. (HR. Jama'ah.).3

Lahirnya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf yang berbunyi:

“Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta bendamiliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah”. (Ketentuan Umum pasal 1 ayat 1 PP.No. 42/2006) tersebut, memberikan setitik harapan bagi perkembangan dinamis wakaf di Indonesia. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tersebut mengamanatkan pemerintah untuk memberikan pembinaan terhadap lembaga wakaf di Indonesia agar dapat berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum. Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tersebut fungsi pembinaan ini tidak dijalankan sendiri oleh pemerintah, melainkan melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI). Negara Indonesia memiliki masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Kondisi yang demikian ini tentunya menjadikan masalah pengelolaan wakaf, menjadi suatu masalah yang sangat urgen dan sangat rentan.

3

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Al Jami’u As Shahih, Kairo : Al Mathba’ah As Salafiyah. 1403. Vol. ii hal. 285, hadits no. 2737


(4)

4 Munculnya penyimpangan pada pengelolaan wakaf akan menjadikan suatu masalah serius dalam dinamika kehidupan beragama di negara Indonesia apabila penyelesaian atas masalah tersebut tidak dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bertitik tolak dari uraian latar belakang sebagaimana tersebut di atas, penulis berminat untuk melakukan penelitian secara lebih dalam mengenai penyelesaian masalah yang timbul dalam pengelolaan wakaf ke dalam bentuk penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS PUTUSAN Nomor :3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. TENTANG SENGKETA WAKAF DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana analisa terhadap pertimbangan hakim dalam Putusan Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. tentang sengketa wakaf?

2. Bagaimana analisa amar putusan hakim Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. tentang sengketa wakaf?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pertimbangan yang digunakan hakim dalam memutuskan perkara Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. Tentang sengketa wakaf.

2. Untuk mengetahui apakah amar putusan hakim Nomor :

3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg Tentang sengketa wakaf tersebut sudah sesuai dengan undang – undang yang ada.


(5)

5 D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara akademik maupun praktis sebagai berikut:

a. Manfaat akademis :

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada jenjang strata 1 pada Jurusan Syari’ah di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Sebagai referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya dalam bidang kajian yang sama. b. Manfaat praktis:

1.Dapat mempertajam analisis dan wawasan terutama bagi penelitian terkait dengan faktor yang menyebabkan adanya persengketaan atas tanah wakaf.

2.Dapat memberikan informasi terhadap masyarakat luas khususnya kepada para pejabat yang mengurusi seputar perwakafan.

E. METODE PENELITIAN 1. Jenis pendekatan

Penyusunan skripsi ini menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif. Yaitu penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.4 Dalam penelitian atau pengkajian ilmu hukum normatif,

kegiatan untuk menjelaskan hukum tidak diperlukan dukungan data atau fakta-fakta sosial, sebab ilmu hukum normatif tidak mengenal data atau fakta sosial, yang dikenal hanya bahan hukum. Jadi untuk menjelaskan hukum atau untuk mencari


(6)

6 makna dan memberi nilai akan hukum tersebut hanya digunakan konsep hukum dan langkah-langkah yang ditempuh adalah langkah normatif.

2. Bahan hukum

Penelitian ilmu hukum normatif, sumber utamanya adalah bahan hukum bukan data atau fakta sosial karena dalam penelitian ilmu hukum normatif yang dikaji adalah bahan hukum yang berisi aturan-aturan yang bersifat normatif. Bahan-bahan hukum tersebut terdiri dari:

a. Data premier

Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang sifatnya mengikat dan merupakan norma-norma dasar utama dalam setiap pembahasan masalah, yaitu:

Al-Qur’an, Hadist Rasulullah SAW, pendapat para Imam Mazhab yang membahas

tentang sengketa wakaf. b. Data sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer yaitu buku ilmu hukum, tesis, disertasi, jurnal hukum, laporan hukum, makalah, dan media cetak atau elektronik. Bahan hukum sekunder yang digunakan adalah yang merupakan publikasi tentang hukum yang bukan dokumen resmi, seperti hasil seminar atau pertemuan ilmiah yang relevan dengan penelitian ini.

c. Data tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang


(7)

7 relevan untuk melengkapi data dalam penelitian ini, yaitu seperti kamus umum, kamus hukum, majalah-majalah, dan internet serta bahan-bahan di luar bidang hukum yang berkaitan guna melengkapi data.5

3. Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan bahan hukum pada jenis penulisan yang bersifat normatif menurut Surjono Sukanto dapat digolongkan sebagai bahan hukum sekunder, artinya data-data dapat diperoleh dari bahan-bahan pustaka dengan menelusuri buku-buku dan tulisan-tulisan yang terkait dengan permasalahan sebagai objek analisis untuk dapat diinfentarisir. Penelitian normatif ini mengutamakan penelitian kepustakaan (library research).6

4. Metode analisa data

Teknik analisa bahan hukum yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan teknik content analysis yaitu dengan cara mencari gambaran secara rinci dan menyeluruh mengenai objek masalah yang diteliti kemudian dianalisa. Metode ini merupakan teknik untuk membuat kesimpulan dengan mengidentifikasi secara detail karakteristik materi yang mengikat secara obyektif dan sistematik.7 Dalam hal ini peneliti akan mengambarkan tentang pnyelesaian sengketa wakaf yang tertera pada perkara No. 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg dan kemudian akan peneliti analisis dengan Hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang ada.

5Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif , Penerbit Bayumedia, Jakarta, 2005, hal. 340.

6 Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hal. 82.

7Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan ke 3 (jakarta; Rajawali Press, 2001), hal: 21


(8)

8 Adapun pengolahan bahan hukum merupakan suatu proses atau langkah-langkah dalam pengorganisasian dan mengurutkan bahan hukum yang dikumpulkan pada suatu pola kategori dan satuan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan diatas. Jadi, bahan hukum yang diperoleh dari kepustakaan, bahan hukum primer seperti peraturan perundang-undangan, bahan hukum sekunder seperti buku-buku teks, literatur, karya tulis ilmiah dan bahan hukum tersier seperti kamus, tulisan, dan lain-lain diuraikan dan dihubungkan begitu rupa sehingga disajikan dalam penulisan yang lebih sistematis guna membahas dan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah dalam penulisan penelitian ini, perlu adanya sistematika penulisan yang tebagi menjadi empat bab yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta diakhiri dengans istematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diulas tentang bebapa pengertian mengenai masalah wakaf. Juga termasuk sebab terjadinya sengketa wakaf.


(9)

9 BAB III PENELITIAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini penulis akan membahas / menganalisa tentang cara penyelesaian sengketa wakaf dalam putusan No. 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. Dan analisa putusan hakim mengenai sengketa wakaf tersebut.

BAB IV PENUTUP

Sebagai bab terakhir, penulis akan memberikan kesimpulan dan saran-saran dari keseluruhan penulisan skripsi.


(10)

ANALISIS PUTUSAN HAKIM Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. TENTANG SENGKETA WAKAF DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN

MALANG

SKRIPSI

Oleh

:

ARSYAD FANANI

NIM. 07120034

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN SYARI’AH


(11)

ANALISIS PUTUSAN HAKIM Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. TENTANG SENGKETA WAKAF DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN

MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1) Oleh:

ARSYAD FANANI NIM. 07120034

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN SYARI’AH


(12)

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PUTUSAN HAKIM Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. TENTANG SENGKETA WAKAF DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN

MALANG

Skripsi

Disusun dan diajukan oleh:

ARSYAD FANANI 07120034

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dilakukan Ujian Skripsi

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II


(13)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammasiyah Malang, dan diterima untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Syariah (S. Sy) Pada tanggal:

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Penguji I : Drs. Muhammad Sarif, M.Ag ( )

2. Penguji II : Drs. Muhammad Munir, MA ( )

3. Penguji III : Drs. Syamsurizal Yazid, M.Ag ( )

4. Penguji IV : Drs. Fathor rahim, M.Ag ( )

Mengesahkan, Dekan Fakultas Agama Islam,


(14)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami haturkan sepenuhnya kepada Tuhan semesta alam, dengan kasih sayang dan keridhoan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dengan judul : “ANALISIS PUTUSAN HAKIM Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. TENTANG SENGKETA WAKAF DI

PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MALANG”

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad SAW dengan segala ketulusan, dan perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya Dinul Islam. Dengan tersusunya skripsi ini tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak DR. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Drs. Faridi, S.Ag., M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam dan, terimakasih atas segala ilmu dan motivasi yang sudah diberikan kepada penulis. 3. Bapak Drs. M. Sarif, M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Fathor Rahim, M.Ag selaku pembimbing II yang senantiasa sabar dan teliti dalam membimbingi. Terima kasih sudah meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya. Dan penulis mohon maaf apabila selama bimbingan ada yang tidak berkenan dalam hati.

4. Segenap Dosen Fakultas Agama Islam serta karyawan dan Staf TU, terimakasih penulis ucapkan atas segala pengalaman serta Ilmu yang telah diberikan kepada


(15)

penulis, sehingga dapat menjadi bekal penulis dalam menjajaki kehidupan selanjutnya.

5. Ayah tercinta (Ma’in), bunda ( Almh. Mahmudah), serta Kakak-Kakakku ( Wildan Hamidy dan (Almh. Raudhatul Jannah ) tercinta yang telah memberikan dukungan baik moriil maupun spirituil, dan luapan cinta kasih sayang serta

untaian do’a yang tulus, yang telah memotivasi penulis menyelesaikan Skripsi ini.

6. Keluarga Besar di rumah yang telah mendukung penuh terhadap terselesaikannya skripsi ini.

7. Teman – teman satu angkatan “Syari’ah 07”, dan seluruh sahabat penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas segala kebersamaan yang selama ini kita lalui bersama, mudah-mudahan kita dapat bertemu kembali dengan kondisi yang lebih menyenangkan.

8. Teman – teman kontrakan kru 66 “rebater’s”, mety, fa’iz, au’, muji, dan seluruh sahabat lamaku saya haturkan terimakasih banyak telah berkali – kali memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga Allah SWT membalas segala amal dan kebaikannya. Apapun yang dilakukan dengan ketulusan, akan selalu terkenang dalam hati dan tak akan lupa selamanya. Semoga karya sederhana ini mampu menggugah inspirasi untuk pembacanya. Dan penulis mohon ma’af atas segala kekurangan karena apa yang tertulis dalam karya ilmiah ini, masih amat jauh dari sempurna.


(16)

Malang, 13 Januari 2014

Penulis,


(17)

DAFTAR ISI

LEMBAR COVER / SAMPUL DALAM ... LEMBAR PERSETUJUAN ... LEMBAR PENGESAHAN ... MOTTO ... PERSEMBAHAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian... 5

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Tinjauan Umum Tentang Wakaf ... 10

1. Pengertian Wakaf ... 10

2. Dasar Hukum Wakaf ... 14

3. Rukun dan Syarat Wakaf ... 16

B. Tinjauan Umum Tentang Sengketa ... 22

1. Pengertian Sengketa ... 22

2. Jenis / Model Penyelesaian Sengketa ... 24

3. Cara Penyelesaian Sengketa ... 33


(18)

1. Pengelolaan Harta Wakaf Dalam Hukum Positif Yaitu UU No. 41/2004

Dan Peraturan Pelaksanaannya PP No. 42/2006 ... 39

a. Alasan Dikeluarkannya UU. No 41 Tahun 2004 Dan PP No. 42/2006 Sebagai Pelaksanaannya... 39

b. Ketentuan Umum UU No. 41/2004 dan PP. No. 42/2006 Sebagai Pelaksanaannya ... 43

c. Fungsi Wakaf ... 45

2. Tata Cara Perwakafan Setelah Berlakunya UU no 41/2004 Dan Peraturan Pelaksanaannya PP No.42/2006 ... 51

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. Kasus Posisi Perkara No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 61

1. Skema Pihak yang Bersangkutan Tentang Sengketa Wakaf... 61

2. Pokok Gugatan Penggugat ... 62

3. Pokok Jawaban Tergugat ... 63

4. Pertimbangan Hakim No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 64

5. Amar Putusan Hakim No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 95

B. Analisis pertimbangan Hakim dalam putusan No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 98

C. Analisis amar putusan Hakim dalam putusan No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 105

BAB IV PENUTUP ... 110

A. Kesimpulan ... 128

B. Saran ... 129 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(19)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Putusan Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. 2. SK Bimbingan Skripsi

3. Lembar Surat Tugas Pembimbing Skripsi 4. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

5. Lembar Berita Seminar Proposal Skripsi 6. Lembar Presensi Seminar Proposal Skripsi


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Daud Ali, Sistem ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, cetakan 1, hal 77. Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Al Jami’u As Shahih, Kairo : Al

Mathba’ah As Salafiyah. 1403. Vol. ii hal. 285, hadits no. 2737

Soerjono Soekamto, Penelitian Hukum Normatif, Penerbit Bayumedia, Surabaya, 2006, hal.

Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif , Penerbit Bayumedia, Jakarta, 2005, hal. 340.

Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hal. 82.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan ke 3 (jakarta; Rajawali Press, 2001), hal: 21

Muhammad ibn Bakar Mandzur al-Mishri (1301 H), Lisan al-‘Arab. (Bulaq: Al-Mishriyah.) Jilid 11, hal. 276: Wahbah Zuhaili (1985). Al-Fiqh al- Islaiy wa

‘Adillatuhu. (Mesir: Dar al-Fikr al-Mu’ashir), hal. 7599.

Juhaya S. Praja (1995). Perwakafan di Indonesia: Sejarah, Pemikiran, Hukum an Perkembangannya. (Bandung: Yayasan Piara), hal. 6.

Adijani al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori dan Praktek, Cet. Kedua, Jakarta : CV Rajawali Pers, 1992. hal. 23

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit. hal. 320


(21)

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Bandung : Alma’arif, 1997, hal. 148

Murtadha Muthahhari et, al, Pengantar Ushul Fiqh dan Ushul Fiqh Perbandingan, Jakarta : Pustaka Hidayah, 1993. hal. 204

R. Abdul Djamali, Hukum Islam (Asas-asas, Hukum Islam I, Hukum Islam II), Bandung : Penerbit Mandar Maju, 1992. hal. 175

R. Abdul Djamali, Hukum Islam (Asas-asas, Hukum Islam I, Hukum Islam II), Op. Cit, hal. 176

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Op. Cit. hal. 491-492

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Al Jami’u As Shahih, Kairo : Al

Mathba’ah As Salafiyah. 1403. Vol. ii hal. 285, hadits no. 2737

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, hal. 321

Mohammad Daud Ali, Ekonomi Islam : zakat dan wakaf, Op. Cit. hal. 85

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, hal. 321

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Op. Cit, hal. 494

Mohammad Daud Ali, Ekonomi Islam : zakat dan wakaf, Op. Cit.Hal. 86. Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Op. Cit, hal. 495

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, Hal. 323-324

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, Hal. 325.


(22)

Mohammad Daud Ali, Ekonomi Islam : zakat dan wakaf, Op. Cit. Hal. 85. Ahmad Rofiq,Op. Cit., Hal. 325.

Sarjita, Teknik dan Strategi Penyelesaian Sengketa Pertanahan, (Yogyakarta : Tugujogja Pustaka, 2005), hal 8.

Ali. Achmad Chomzah, Seri Hukum Pertanahan III Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah dan Seri Hukum Pertanahan IV Tanah Instansi Pemerintah, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2003), hal 14

Edi Prajoto, Antinomi Norma Hukum Pembatalan Pemberian Hak Atas Tanah Oleh Peradilan Tata Usaha Negara Dan Badan Pertanahan Nasional, (Bandung : CV. Utomo, 2006), hal 21

Badan Pertanahan Nasional, Pengarahan Direktur Pengadaan Tanah Instansi Pemerintah pada Rapat Konsultasi Teknis Para Kepala Bidang Hak-Hak Atas Tanah Seluruh Indonesia, Jakarta: 15 Juli 2003, hal. 13

Prof. Dr. Maria S.W Sumardjono, S.H., MCL., MPA, Mediasi Sengketa Tanah Potensi Penerapan Alternatif Penyelesaian sengketa (ADR) Di Bidang Pertanahan, Kompas, 2008.

http://artikelterbaru.com/hukum/penyelesaian-sengketa-20111263.html

ml.scribd.com/doc/91217444/ian-Sengketa-Litigasi-Non-Litigasi

http://www.ekomarwanto.com/2011/05/arbitrase-dan-alternatif-penyelesaian.html

Herman Budianto, Masa depan wakaf Indonesia, (www.Tabungwakaf.com)

M. Sularno, Dinamika Hukum Islam bidang keluarga di Indonesia, (Al-Mawarid Edisi XVII, 2008), hal. 258


(23)

Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, pasal 49 tentang wakaf.

Lihat misalnya Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006, pasal 13, ayat (3). Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006, pasal 15.

Undang – undang Nomor 41 Tahun 2004 pasal 15, 16, 17, 21, 22, 23 tentang Wakaf Undang – undang Nomor 41 Tahu n 2004 Pasal 42 tentang wakaf

Imam Bukhari, Shahih Al – Bukhari (Semarang: Thata Putra. 1981), juz III, hlm. 196; lihat pula Muslim, Shahih Muslim, hlm. 14


(1)

1. Pengelolaan Harta Wakaf Dalam Hukum Positif Yaitu UU No. 41/2004

Dan Peraturan Pelaksanaannya PP No. 42/2006 ... 39

a. Alasan Dikeluarkannya UU. No 41 Tahun 2004 Dan PP No. 42/2006 Sebagai Pelaksanaannya... 39

b. Ketentuan Umum UU No. 41/2004 dan PP. No. 42/2006 Sebagai Pelaksanaannya ... 43

c. Fungsi Wakaf ... 45

2. Tata Cara Perwakafan Setelah Berlakunya UU no 41/2004 Dan Peraturan Pelaksanaannya PP No.42/2006 ... 51

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. Kasus Posisi Perkara No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 61

1. Skema Pihak yang Bersangkutan Tentang Sengketa Wakaf... 61

2. Pokok Gugatan Penggugat ... 62

3. Pokok Jawaban Tergugat ... 63

4. Pertimbangan Hakim No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 64

5. Amar Putusan Hakim No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 95

B. Analisis pertimbangan Hakim dalam putusan No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 98

C. Analisis amar putusan Hakim dalam putusan No: 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg ... 105

BAB IV PENUTUP ... 110

A. Kesimpulan ... 128

B. Saran ... 129 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(2)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Putusan Nomor : 3407/Pdt.G/2007/PA.Kab.Mlg. 2. SK Bimbingan Skripsi

3. Lembar Surat Tugas Pembimbing Skripsi 4. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

5. Lembar Berita Seminar Proposal Skripsi 6. Lembar Presensi Seminar Proposal Skripsi


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Daud Ali, Sistem ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, cetakan 1, hal 77. Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Al Jami’u As Shahih, Kairo : Al Mathba’ah As Salafiyah. 1403. Vol. ii hal. 285, hadits no. 2737

Soerjono Soekamto, Penelitian Hukum Normatif, Penerbit Bayumedia, Surabaya, 2006, hal.

Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif , Penerbit Bayumedia, Jakarta, 2005, hal. 340.

Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hal. 82.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan ke 3 (jakarta; Rajawali Press, 2001), hal: 21

Muhammad ibn Bakar Mandzur al-Mishri (1301 H), Lisan al-‘Arab. (Bulaq: Al-Mishriyah.) Jilid 11, hal. 276: Wahbah Zuhaili (1985). Al-Fiqh al- Islaiy wa ‘Adillatuhu. (Mesir: Dar al-Fikr al-Mu’ashir), hal. 7599.

Juhaya S. Praja (1995). Perwakafan di Indonesia: Sejarah, Pemikiran, Hukum an Perkembangannya. (Bandung: Yayasan Piara), hal. 6.

Adijani al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori dan Praktek, Cet. Kedua, Jakarta : CV Rajawali Pers, 1992. hal. 23

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit. hal. 320


(4)

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Bandung : Alma’arif, 1997, hal. 148

Murtadha Muthahhari et, al, Pengantar Ushul Fiqh dan Ushul Fiqh Perbandingan, Jakarta : Pustaka Hidayah, 1993. hal. 204

R. Abdul Djamali, Hukum Islam (Asas-asas, Hukum Islam I, Hukum Islam II), Bandung : Penerbit Mandar Maju, 1992. hal. 175

R. Abdul Djamali, Hukum Islam (Asas-asas, Hukum Islam I, Hukum Islam II), Op. Cit, hal. 176

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Op. Cit. hal. 491-492

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhori, Al Jami’u As Shahih, Kairo : Al Mathba’ah As Salafiyah. 1403. Vol. ii hal. 285, hadits no. 2737

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, hal. 321

Mohammad Daud Ali, Ekonomi Islam : zakat dan wakaf, Op. Cit. hal. 85

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, hal. 321

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Op. Cit, hal. 494

Mohammad Daud Ali, Ekonomi Islam : zakat dan wakaf, Op. Cit.Hal. 86. Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Op. Cit, hal. 495

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, Hal. 323-324

Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual : Dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Op. Cit, Hal. 325.


(5)

Mohammad Daud Ali, Ekonomi Islam : zakat dan wakaf, Op. Cit. Hal. 85. Ahmad Rofiq,Op. Cit., Hal. 325.

Sarjita, Teknik dan Strategi Penyelesaian Sengketa Pertanahan, (Yogyakarta : Tugujogja Pustaka, 2005), hal 8.

Ali. Achmad Chomzah, Seri Hukum Pertanahan III Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah dan Seri Hukum Pertanahan IV Tanah Instansi Pemerintah, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2003), hal 14

Edi Prajoto, Antinomi Norma Hukum Pembatalan Pemberian Hak Atas Tanah Oleh Peradilan Tata Usaha Negara Dan Badan Pertanahan Nasional, (Bandung : CV. Utomo, 2006), hal 21

Badan Pertanahan Nasional, Pengarahan Direktur Pengadaan Tanah Instansi Pemerintah pada Rapat Konsultasi Teknis Para Kepala Bidang Hak-Hak Atas Tanah Seluruh Indonesia, Jakarta: 15 Juli 2003, hal. 13

Prof. Dr. Maria S.W Sumardjono, S.H., MCL., MPA, Mediasi Sengketa Tanah Potensi Penerapan Alternatif Penyelesaian sengketa (ADR) Di Bidang Pertanahan, Kompas, 2008.

http://artikelterbaru.com/hukum/penyelesaian-sengketa-20111263.html

ml.scribd.com/doc/91217444/ian-Sengketa-Litigasi-Non-Litigasi

http://www.ekomarwanto.com/2011/05/arbitrase-dan-alternatif-penyelesaian.html

Herman Budianto, Masa depan wakaf Indonesia, (www.Tabungwakaf.com)

M. Sularno, Dinamika Hukum Islam bidang keluarga di Indonesia, (Al-Mawarid Edisi XVII, 2008), hal. 258


(6)

Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006, pasal 49 tentang wakaf.

Lihat misalnya Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006, pasal 13, ayat (3). Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006, pasal 15.

Undang – undang Nomor 41 Tahun 2004 pasal 15, 16, 17, 21, 22, 23 tentang Wakaf Undang – undang Nomor 41 Tahu n 2004 Pasal 42 tentang wakaf

Imam Bukhari, Shahih Al – Bukhari (Semarang: Thata Putra. 1981), juz III, hlm. 196; lihat pula Muslim, Shahih Muslim, hlm. 14