Pengelolaan Lingkungan Hidup Sistem Keselamatan Kerja

J. Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pengelolaan lingkungan Hidup terkait dengan kegiatan operasional Job site HO antara lain : a. Oli Bekas Unit b. Potongan-potongan logam dari proses service dan maintenance di Workshop c. Sampah non logam dari kegiatan Workshop, Warehouse, LCT Plastik, kertas, karet, ban bekas, baterai, kaleng bekas. Untuk semua limbah dari proses operasional lingkup HO tersebut pada awalnya dikelola dan menjadi tanggung jawab warehouse sebelum dilakukan pengelolaan lebih lanjut atau dibuang.

K. Sistem Keselamatan Kerja

Upaya keselamatan kerja yang telah dilakukan oleh mangement PT. Bukit Makmur Mandiri Utama job site HO adalah : 1. Pemasangan Rambu Emergency Exit dan Muster Station di HO building, LCT dan Warehouse Area. 2. Pemasangan tanda-tanda simbolik K3 sebagai tanda-tanda informasi, larangan, perngatan dan mewajibkan untuk melakukan suatu pekerjaan. 3. Pemberian kode warna untuk semua mesin, pipa, alat-alat listrik, air, air minum dan bagian mesin, untuk identifikasi dan pengenalan secara cepat serta sebagai peringatan bahaya B’Safe No. K3LH200205.04STD. 4. Pelatihan dan ijin pengoperasian alat SIMPER, bertujuan agar semua pengemudi dan operator di uji kemampuannya secara benar sebelum mereka diberi kewenangan mengoperasikan alat, yang pada akhirnya bertujuan untuk mencegah, mengurangi cidera pada personel serta incident, kerusakan harta benda dan kerugian uang. 5. Pegelolaan dan pengendalian peralatan bermotor K3LH200203.07STD berupa : a. Pemeriksaan alat berat dan truck yang baru tiba dari site dengan Precommissioning Inspection yang dilakukan plant departement dan SHE departement. b. Persyaratan minimal kendaraan bermotor diantaranya logo perusahaan, nomor kendaraan dan warna kendaraan. c. Surat Ijin Mengoperasikan Peralatan SIMPER d. Persiapan Dalam Keadaan Darurat PPGD e. Pemenuhan kelengkapan Persyaratan pada peralatan. 6. Adanya alat-alat peringatan pada kendaraan berupa : a. Klakson b. Sistem Alarm mundur Back Larm. c. Rotary Lamp d. Bendera atau Buggy Whip Khusus kendaraan sarana 7. Alat pelindung diri APD, dalam hal ini APD yang digunakan di area pertambangan adalah mengacu pada B’Safe elemen 8, macamnya adalah : a. Safety Helmet, untuk melindungi benturan dan jatuhan benda keras, Safety Helmet dipakai oleh semua karyawan saat berada di area wajib APD Warehouse, LCT, Workshop. b. Safety shoes, untuk melindungi kaki dari benturan dan kejatuhan benda keras, mengurangi risiko terpeleset, tertusuk dan menjaga kebersihan kaki Safety shoes dipakai oleh semua karyawan saat berada di area wajib APD Warehouse, LCT, Workshop. c. Full Body Hardness, mengurangi risiko jatuh pada pekerjaan di ketinggian dan mengurangi risiko cidera apabila terjadi kecelakaan kendaraan, dipakai oleh karyawan di bagian GA ataupun IT saat memasang perangkat, para mekanik di bagian repair workshop. d. Masker, untuk melindungi saluran pernafasan dari za-zat kontaminan, antara lain debu, bau-bauan, dan zat kimia. Dipakai oleh karyawan yang bekerja di area berdebu Warehouse dan pelabuhan. e. Ear Plug dan Ear muff, untuk mengurangi intensitas bising yang ada di lingkungan sekitar kerja yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja seperti mekanik, operator, driver, LCT. f. Safety Gloves, untuk melindungi tangan dari panas, zat-zat yang menyebabkan alergi dan permukaan kasar. Dipakai oleh karyawan di bagian fabrikasi, mekanik, kantin, environment section. g. Apron Baju Las, untuk melindungi tubuh dari percikan bunga api, radiasi panas yang dihasilkan oleh mesin las. Dipakai oleh karyawan di bagian fabrikasi. h. Safety Glassess Kacamata, untuk melindungi mata dari efek glare Kesilauan dan debu. Safety Glasses dipakai oleh karyawan yang bekerja di area workshop Fabrikasi dan mekanik dan semua yang memasuki area workshop wajib memakai kacamata. Masing-masing karyawan mendapat alat pelindung diri seperti safety shoes, safety glasses, sefety helmet, masker, ear plug untuk karyawan di area worksho. Sedangkan untuk karyawan di area tambang mendapat alat pelindung diri seperti safety shoes, safety helmet, reflective vest. Alat-alat pelindung diri lainnya disediakan di tempat kerja yang sesuai dengan faktor bahaya yang ada di tempat tersebut. Kewajiban tenaga kerja adalah memakai, merawat alat pelindung diri yang telah diberikan oleh perusahaan. 8. Upaya Penanggulangan Kebakaran, seperti : a. Penyediaan APAR Alat Pemadam Api Ringan di distribusikan pada setiap bangunan Kantor, Workshop, Warehouse, mess, dan dapur dan LCT. b. Pengecekan dan rekondisi APAR Foam, Dry Powder, CO 2 setiap sebulan sekali oleh koordinator kebakaran, yang masih dilakukan SHE Departement. 9. Kesiapan dalam keadaan darurat a. Kesiapan dalam keadaan darurat merupakan bentuk pelaksanaan dari K3LH200205.06STD, dalam elemen ini terdapat Prosedur Pedoman Keadaan Darurat PPKD. Prosedur Pedoman Keadaan Darurat mencakup situasi darurat; yaitu gempa bumilongsor, banjir, kebakaran, kecelakaan mencakup cedera, kerugian pada alat dan harta benda, bahan kimia yang tumpah dalam skala besar 200 liter, peledakan bom, dan demo penduduk setempat. b. Setiap Prosedur pedoman keadaan darurat berisikan informasi mengenai pengendalian yang efektif jika terjadi keadaan darurat, sistem alarm, proses evakuasi, pemindahan assetperalatan, dokumen penting dan lain- lain. Dalam menangani keadaan darurat maka dibentuk pula satuan tim PPGD. Tim penanganan darurat yakni orang-orang yang bertanggung jawab terhadap penanganan kecelakaan yang terdiri atas : 1 Fire Warden adalah orang yang pertama kali diberikan informasi 2 First Aid Responder adalah orang yang memandu korban menuju ke tempat evakuasi dan membuka P3K 3 Daftar Emergency Contact adalah jalur pelaporan terjadinya kecelakaan dan lancarnya komunikasi dalam penanganan kecelakaan 4 Supervisor adalah orang yang mengorganisir alat-alat yang diperlukan dalam menangani kecelakaan.

L. Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja