xxxiii
B. Latar Belakang Masalah
PT Iskandar Indah Printing Tekstil merupakan perusahaan manufacture textile yang mengolah bahan benang menjadi kain mentah grey
yang kemudian meningkatkan jenis produksi berupa kain bercorak atau yang lebih dikenal dengan sebutan batik printing. Seiring dengan perkembangan
perekonomian saat ini, persaingan bisnis antar perusahaan yang sejenis semakin ketat. Disaat perekonomian dunia yang sempat mengalami krisis
global, perusahaan juga melakukan efisiensi biaya-biaya baik bahan baku dan biaya tenaga kerja guna menghasilkan produk yang dapat dijangkau oleh
konsumen dan tidak melupakan kualitas produk yang dihasilkan salah satunya dengan melakukan efisiensi produksi. Dalam menentukan harga pokok
produksi perusahaan harus menghitung dengan cermat guna mengurangi biaya – biaya yang tidak perlu dialami oleh perusahaan sehingga dalam penentuan
harga pokok penjualan perusahaan dapat memperoleh laba yang diiinginkan. Sehingga harga pokok penjualan dapat dihitung dengan cara menjumlahkan
harga pokok produksi dengan tingkat laba yang diinginkan perusahaan. Penentuan harga pokok produksi yang tidak tepat akan mempengaruhi
laba yang diperoleh perusahaan . Penentuan harga pokok produksi didasarkan pada perincian dan pencatatan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Biaya merupakan bagian penting dalam penentuan harga pokok produksi, maka semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi harus dicatat
secara tepat, sistematis dan terperinci. Untuk tujuan tersebut maka akuntansi
xxxiv biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya pembuatan produk atau
penyerahan jasa Mulyadi,1999. Dalam perincian dan pencatatan biaya produksi, pengalokasian biaya
overhead pabrik merupakan masalah yang sering kali terjadi dikarenakan
biasanya perusahaan memiliki lebih dari satu departemen produksi, sehingga pengalokasian biaya overhead pabriknya akan sulit untuk ditelusur secara
langsung ke produk yang dihasilkan. Contoh mudahnya jika dalam perusahaan X memiliki departemen M dan Y, dua departemen tersebut terletak dalam
gedung yang sama akan menimbulkan masalah dalam pengalokasian biaya asuransi dan biaya perawatan gedung tersebut dalam produk yang dihasilkan
dua departemen tersebut. Berdasarkan cara produksinya, pengumpulan harga pokok produksi
dikelompokkan menjadi 2 yaitu metode harga pokok proses process costing method dan metode harga pokok pesanan job order cost method. Metode
harga pokok proses process costing method digunakan perusahaan yang memiliki proses produksi dilakukan secara massa atau dengan kata lain proses
produksinya continue. Penentuan harga pokok produksinya ditentukan setiap
akhir periode dengan cara mengumpulkan biaya semua biaya produksi periode tersebut.Sedangkan harga pokok per unit dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi dalam suatu periode dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut. Sedangkan metode harga pokok pesanan
job order cost method digunakan perusahaan yang memiliki proses produksi berdasarkan pesanan atau dengan kata lain hanya terjadi 1 satu kali saja atau
xxxv hanya ada kalau ada pesanan. Harga pokok produksinya ditentukan dengan
cara mengumpulkan semua biaya atas pesanan tertentu dan harga pokok produksi per unit dihitung dengan cara membagi total biaya produksi pesanan
tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan Mulyadi,2000. Yang menjadi dasar perbedaan dua metode pengumpulan
harga pokok produksi adalah waktu penentuan dan penghitungan tarif biaya overhead pabrik dalam produk yang dihasilkan ditentukan di awal.
Dalam metode job order costing perusahaan harus dapat memperkirakan harga pokok produksi suatu produk ketika perusahaan
menerima permintaan atas pesanan produk tertentu. Ketidak tepatan dalam penentuan harga pokok produksi dapat mengakibatkan terlalu tinggi atau
terlalu rendahnya harga jual yang akan ditawarkan. Penetapan harga pokok produksi yang terlalu tinggi akan menyebabkan harga jual yang tinggi
sehingga akan mengakibatkan perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Sebaliknya jika penetapan harga pokok produksi
terlalu rendah akan menyebabkan harga jual yang rendah sehingga perusahaan tidak dapat menutup biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses produksi
sehingga perusahaan mengalami kerugian yang dapat menghambat proses operasional perusahaan periode berikutnya.
Dalam proses produksinya perusahaan ini melalui dua departemen produksi yaitu departemen weaving dan departemen printing. Sedangkan
dalam pengumpulan harga pokok produksinya PT Iskandar Indah Printing Tekstil menggunakan metode harga pokok pesanan job order cost method
xxxvi dikarenakan sebagian besar proses produksinya berdasarkan atas pesanan yang
diterima. Dalam penulisan kali ini penulis hanya membahas atau menguraikan satu departemen saja disebabkan kebijakan perusahaan dalam hal penelitian
yang diperbolehkan yakni departemen weaving. Sedangkan dalam hal contoh pesanan, penulis mengambil dua contoh pesanan yakni pesanan Kain Katun
84x6440x30 dan Kain Rayon 70x5030x30, dikarenakan pesanan ini tidak melalui proses produksi lagi pada departemen printing melainkan langsung
diserahkan kepada konsumen. Pada departemen weaving, pengumpulan dan penghitungan biaya
bahan baku dilakukan secara tepat berdasarkan jumlah kuantitas yang digunakan untuk masing-masing pesanan dikalikan dengan harga satuan bahan
baku yang digunakan dan biaya tenaga kerja ditentukan dengan cara mengalikan hari kerja yang digunakan dalam memproduksi masing-masing
pesanan dengan tarif upah per hari yang ditetapkan. Namun dalam pengalokasian biaya overhead pabrik perusahaan masih mengalami beberapa
kekeliruan dalam pembebanan biayanya. Ada sebagian biaya yang seharusnya dimasukkan penghitungannya dalam biaya overhead pabrik oleh perusahaan
dibebankan secara langsung dalam proses produksi seperti biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya energi dan biaya perawatan
mesin. Perlakuan biaya overhead pabrik tersebut tidak sesuai dengan teori yang didapatkan penulis tetapi tidak mempengaruhi dalam penghitungan harga
pokok produksi.
xxxvii Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menjadikan
permasalahan dalam penentuan harga pokok produksi sebagai fokus di dalam
penelitian ini dengan judul “Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Metode Job Order Costing pada PT Iskandar Indah Printing
Tekstil” .
C. Perumusan Masalah