PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAH TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI INDONESIA TAHUN 1980 - 2013

(1)

i

ANALISIS POTENSI, DAYA SAING, DAN PROYEKSI

SUBSEKTOR PERIKANAN DI INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh: Keni Hasanah Wiguna

201110180311047

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim..

Alhamdulillah Hirabbil’alamiin puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Potensi, Daya Saing, dan Proyeksi Sub Sektor Perikanan di Indonesia”

Skripsi ini disusun dengan tujuan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa kehendak Allah SWT serta bantuan doa, arahan dan bimbingan dari semua pihak. Penulis ingin mengucapakan banyak terima kasih atas dukungan dan bantuan kepada :

1. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan serta dukungan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ida Nuraini, SE, M.Si selaku ketua jurusan yang memberikan kelancaran dan dukungannya.

4. Zainal Arifin, SE, M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan ilmu dan perhatiannya selama perkuliahan, sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu dan Ayah tercinta, Umianah dan Yulian Agus Setiawan yang selalu memberikan doa, perhatian dan dukungan semangat tiada henti kepada penulis.


(7)

ii

7. Kakak serta Adik tersayang, Sartika Mardani dan Idam Ahmad Setiawan yang selalu kompak dan semangat memberikan dukungan. Untuk Kakak semoga dilancarkan pekerjaannya dan Adik semoga cepat menyelesaikan kuliahnya.

8. Teman-teman IESP angkatan 2011 khususnya Kelas B yang selalu kompak, terima kasih atas dukungan, bantuan, masukkan dan kebersamaan yang kita lakukan selama ini, masa-masa sulit dan menyenangkan akan menjadi kenangan yang indah selalu.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurkan penulisan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Malang, 05 Mei 2015


(8)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 6

E.Batasan Masalah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A.Penelitian Terdahulu ... 7

B.Tinjauan Pustaka ... 9

1. Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi ... 9

2. Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah . 12 3. Teori Pendapatan Regional ... 15

4. Perencanaan Pembangunan Wilayah ... 16

5. Teori Basis Ekonomi ... 18

6. Tipologi Klassen ... 23

7. Konsep Daya Saing ... 25

8. Teori Keunggulan Komparatif ... 25

9. Peramalan (Forecasting) ... 26

10.Sub Sektor Perikanan ... 30

C.Kerangka Konseptual ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A.Lokasi Penelitian ... 35

B.Jenis Penelitian ... 36

C.Data dan Sumber Data ... 36

D.Metode Pengumpulan Data ... 36

E.Definisi Operasional ... 36

F. Metode Analisis data ... 37

1. Analisis Basis Ekonomi ... 37


(9)

iv

3. Revealed Comparative Advantage (RCA) ... 40

4. Forecasting Dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method) ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A.Gambaran Umum Objek Penelitian ... 43

1. Kondisi Geografis ... 43

2. Kondisi Demografis ... 45

3. Kondisi Umum Perikanan Indonesia ... 49

B.Hasil Penelitian ... 58

1. Hasil Perhitungan dan Pembahasan Tipologi Klassen... 58

2. Potensi Sub Sektor Perikanan di Indonesia Menurut Provinsi ... 64

3. Hasil Perhitungan dan Pembahasan Daya Saing ... 70

4. Hasil Perhitungan dan Pembahasan Proyeksi ... 76

BAB V PENUTUP ... 82

A.Kesimpulan ... 82

B.Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86


(10)

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Dasar Harga Konstan

2000 Tahun 2009-2013 ... 1 Tabel 2.1. Tipologi Daerah ... 24 Tabel 2.2. Keunggulan Komparatif ... 26 Tabel 3.1. Hasil Produksi Perikanan Tangkap Dunia Tahun 2010-2011 .... 35 Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Provinsi ... 47 Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Analisis Tipologi Klassen Indonesia

Menurut Provinsi ... 59 Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient (LQ) Perikanan

Tangkap Masing-Masing Provinsi Di Indonesia Tahun

2009-2013 ... 65 Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient (LQ) Perikanan

Budidaya Masing-Masing Provinsi Di Indonesia Tahun

2009-2013 ... 68 Tabel 4.5. Nilai RCA Komoditas Perikanan Indonesia

Tahun 2007-2011 ... 72 Tabel 4.6. Perhitungan Forecasting Jumlah Produksi Perikanan


(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Keterkaitan Pengembangan Perikanan dengan Pertumbuhan

Ekonomi ... 32

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual ... 34

Gambar 3.1. Skema Tipologi Klassen ... 40

Gambar 4.1. Peta Indonesia ... 43

Gambar 4.2. Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971 – 2010 ... 46

Gambar 4.3. Status Kondisi Terumbu Karang di Indonesia ... 50

Gambar 4.4 Jumlah Produksi Perikanan Indonesia Tahun 2000-2013 ... 53

Gambar 4.5. Volume Ekspor dan Impor Hasil Perikanan tahun 2006-2011 ... 54

Gambar 4.6. Nilai ekspor dan impor hasil perikanan, 2006-2011 ... 55

Gambar 4.7. Klasifikasi Tipologi Klassen... 60


(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Jumlah Produksi Perikanan Tangkap ... 89

Lampiran 2. Jumlah Produksi Perikanan Budidaya ... 90

Lampiran 3. Nilai Ekspor Perikanan ... 91

Lampiran 4. Nilai Ekspor ... 92

Lampiran 5. Luas dan Kondisi Hutan Mangrove menurut Provinsi, 2012 93

Lampiran 6. Luas dan Kondisi Terumbu Karang menurut Provinsi, 2012 94

Lampiran 7. Luas dan Kondisi Padang Lamun Menurut Provinsi, 2012 ... 95

Lampiran 8. Jumlah Nelayan di Laut menurut Provinsi dan Kategori Nelayan, 2011 ... 96

Lampiran 9. Jumlah Rumah Tangga/Perusahaan Perikanan (RTP/PP) Tangkap di Laut menurut Provinsi, 2007 – 2011 ... 97

Lampiran 10. Rekapitulasi SPDN/SPBN, Kedai Pesisir dan LKM Pengelola Dana PEMP, Tahun 2011 ... 98


(13)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo, 2005, Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ariyanto, Dwi C., 2013, Analisis Daya Saing Sektor Unggulan Dalam Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010, Skripsi, UNDIP, Semarang.

Arsyad, Lincolin, 2001, Peramalan Bisnis, edisi pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Indonesia, Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Lapangan Usaha 2009-2013.

Badan Pusat Statistik Indonesia, 2013, Statistik Sumber Daya Laut Dan Pesisir 2013, BPS Indonesia, Jakarta.

Budiono, 1985, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Balai Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Bustami Budi R., Hidayat P., 2013,Analisis Daya Saing Produk Ekspor Provinsi Sumatera Utara, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1 No. 2, halaman 56-71.

Daulay, Iwan N., 2013, Analysis Of Traffics Highway Network Capacity In Pekanbaru City By Using Maximum Flow Technique, Jurnal Ekonomi, Vol. 21 No.1, Halaman 1-19, UNRI, Pekanbaru.

Dumairy, 1999, Perekonomian Indonesia, Gramedia, Jakarta.

Gitosudarmo I., Najmudin M., 2001, Teknik Proyeksi Bisnis, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Hendrik, 2010, Potensi Sumberdaya Perikanan dan Tingkat Eksploitasi: Kajian terhadap Danau Pulau Besar dan Danau Bawah Zamrud Kabupaten Siak Provinsi Riau, Jurnal Perikanan dan Kelautan, halaman 121-131, UR, Pekanbaru.

Kacaribu, Riski Agustian., Ohyver, Margaretha., Kanigoro Bayu., 2013, Aplikasi Peramalan Produksi Kelapa Sawit dengan Metode Regresi Ganda dan Exponential Smoothing, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.


(14)

ix

Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2013, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2012, Jakarta.

Kementerian PPN/Bappenas, 2013, Pembangunan Kelautan Dan Perikanan Dalam Prioritas Pembangunan Nasional 2015-2019, Jakarta.

Kuncoro M., 2000, Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan (1st ed.), UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kuncoro M., 2002, Analisis Spasial dan Regional: Studi Aglomerasi dan Klaster Industri Indonesia, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Kuncoro M., 2004, Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang, Erlangga, Jakarta.

Lusminah, 2008, Analisis Potensi Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditi Pertanian Dalam Pembangunan Daerah di Kabupaten Cilacap, Skripsi, USM, Surakarta.

Mangun, Nudiatulhuda, 2007, Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sulawesi Tengah, Tesis, UNDIP, Semarang.

Oktavilia, Shanty, 2011, Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal Sebagai Upaya Mengatasi Disparitas Pendapatan Antar Daerah di Provinsi Jawa Tengah, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 2 No.1, halaman 1-10, UNS, Semarang.

PPSK Bank Indonesia, 2008, Profil dan Pemetaan Daya Saing Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.

Ratnasari, Emma D., 2014, Sectors Analysis And Determination Of GDP Forming Leading Sector In District Kebumen, Jurnal Fokus Bisnis, Vol. 13 No.01, halaman 1-29, Kebumen.

Riyadi, Supriyadi D., 2003, Perencanaan Pembangunana Daerah: Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah, Gramedia, Jakarta.

Salvatore, Dominick, 2014, Ekonomi Internasional, edisi 9 buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Soepanto, 2001, Ekonometrika Perikanan Indonesia: Analisis dan Simulasi Kebijakan Pada Era Liberalisasi Perdagangan, Agritek, Malang.


(15)

x

Sukirno, Sadono, 1985, Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah dan Dasar Kebijaksanaan, Bina Grafika, Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Suharyadi, Purwanto, 2012, Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,

edisi kedua, Salemba Empat, Jakarta.

Solihin, Akhmad. Batungbacal, Ephraim. Nasution, Arifsyah M., 2013, Laut Indonesia Dalam Krisis, Greenpeace, Jakarta. www.greenpeace.or.id akses pada tanggal 19 Juli 2013

Tarigan, Robinson, 2009, Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi, edisi revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Todaro, Michael P., Smith Stephen C., 2009, Pembangunan Ekonomi, edisi kesebelas/Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Wijaya B., Atmanti H. D., 2006, Wilayah dan Sektor Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota Salatiga, Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol. 3 No. 2, halaman 101-118, UNDIP, Semarang.

Yulianita, Anna, 2013, Analisis Sektor Unggulan dan Pengeluaran Pemerintah di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Jurnal Ekonomi Pembangunan, halaman 70-85, UniSri, Sumatera Selatan.


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ± 17.504

pulau, dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 Km dan luas laut sekitar

3.273.810 Km². Sebagai negara bahari, Indonesia memiliki kekayaan laut yang

melimpah dan memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar

karena termasuk dalam Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Namun

hingga kini pemanfaatan potensi ekonomi bahari Indonesia masih sangat kecil.

Sumbangan sub sektor perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

sektor pertanian hanya sebesar 7,45%, sedangkan pangsa ekspornya terhadap

nilai ekspor non migas hanya sebesar 7,09% pada pembangunan jangka

pertama (PJP I) (Soepanto,2001:1).

Tabel 1.1

Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)

Sub sektor Pertanian 2009 2010 2011 2012* 2013**

Tanaman Bahan Makanan 149.057,8 151.500,7 154.153,9 158.910,1 161.969,5

Tanaman Perkebunan 45.558,4 47.150,6 49.260,4 52.325,4 54.903,0

P e t e r n a k a n 36.648,9 38.214,4 40.040,3 41.918,6 43.914,0

K e h u t a n a n 16.843,6 17.249,6 17.395,5 17.423,0 17.442,5

P e r i k a n a n 47.775,1 50.661,8 54.186,7 57.702,6 61.661,2

PERTANIAN 295.883,8 304.777,1 315.036,8 328.279,7 339.890,2

Sumber: BPS Indonesia

Keterangan:

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara


(17)

2

Potensi sumberdaya perikanan di suatu perairan selalu dikaitkan dengan

produksi, hasil tangkapan per unit usaha dalam kegiatan perikanan tangkap dan

budidaya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik di atas, sub sektor

perikanan menyumbang pembentukkan PDB atas dasar harga konstant sebesar

Rp 47.775,1 milyar pada tahun 2008 dan terus mengalami peningkatan yang

positif hingga mencapai Rp 61.661,2 milyar pada tahun 2013.

Selain itu berdasarkan data Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 kontribusi sub sektor perikanan terhadap

PDB nasional menyumbang sebesar 3,10 persen atau kontribusi terhadap PDB

tanpa migas mencapai 3,36 persen. Nilai ekspor hasil perikanan pada tahun

2012 hingga akhir Desember mencapai US$ 3,85 milyar dengan volume 1,23

juta ton, meningkat 9,44 persen dari tahun sebelumnya.

Jika melihat perbandingan antara luas wilayah perairan dengan wilayah

daratannya, kontribusi atau sumbangan yang diberikan sub sektor perikanan

pada Produk Domestik Bruto jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi

sub sektor tanaman bahan pangan. Pada tabel 1.1 sub sektor tanaman bahan

makanan menyumbang PDB Indonesia sebesar Rp 149.057,8 milyar pada

tahun 2008 dan mengalami peningkatan per tahun hingga mencapai angka Rp

161.969,5 pada tahun 2013. Meskipun menjadi salah satu komoditi unggulan,

akan tetapi kontribusi yang diberikan sub sektor perikanan ini masih terbilang

sangat rendah.


(18)

3

Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa sub sektor perikanan mengalami

peningkatan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Akan tetapi, dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2012

memaparkan bahwa jumlah nelayan dalam periode tahun 2000-2010

mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,92 persen pertahun, yaitu dari

3.104.861 orang pada tahun 2000 menjadi 2.620.277 orang pada tahun 2010.

Dan hasil penelitian Pusat Pengembangan Oseanologi (P2O) LIPI yang

dilakukan pada tahun 2000, kondisi terumbu karang Indonesia 41,78% dalam

keadaan rusak. Selain itu masih banyak permasalahan lain yang dihadapi

masyarakat khususnya nelayan maupun pemerintah dalam menghadapi sub

sektor perikanan.

Kebijakan

desentralisasi

dan

otonomi

daerah

memberikan

kesempatan/peluang bagi pemerintah dan masyarakat di daerah untuk

berkembang secara mandiri. Potensi ekonomi dan keuangan perlu digali dan

diolah, sehingga menghasilkan

real output

yang memiliki nilai tambah, laku

dijual dan diekspor, yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat secara luas.

Menurut Blakely (1989), Arsyad (1999), dan Kuncoro (2004;124)

dalam Oktavilia (2011), pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut maka diperlukan

pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih

merata. Sedangkan pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja

antara pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengelola sumberdaya


(19)

4

yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara Pemerintah Daerah

dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam

wilayah tersebut.

Ratnasari (2014) menjelaskan bahwa, pembangunan daerah merupakan

bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan daerah lebih

ditujukan pada urusan peningkatan kualitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi

dan pemerataan ekonomi yang optimal, perluasan tenaga kerja, dan

peningkatan taraf hidup masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu

ukuran utama keberhasilan dari pembangunan

yang dilaksanakan.

Pertumbuhan

harus

berjalan

secara

berdampingan

dan

terencana,

mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan dan pembagian hasil-hasil

pembangunan yang lebih merata.

Tantangan yang dihadapi masing-masing wilayah di Indonesia dalam

pelaksanaan strategi pembangunan tersebut adalah bagaimana meningkatkan

produktivitas dan efisiensi pada sub sektor perikanan dalam menghasilkan

komoditi perikanan yang dapat memberikan nilai tambah yang besar kepada

masyarakat, dengan mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki. Peningkatan

produktivitas dan efisiensi sub sektor perikanan di Indonesia dapat dilakukan

apabila pemerintah daerah mengetahui potensi daerahnya karena besarnya

kontribusi yang diberikan ditentukan oleh besarnya produksi komoditi tersebut.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

Potensi, Daya Saing, dan Proyeksi Sub Sektor Perikanan di Indonesia.


(20)

5

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, menunjukkan bahwa sub

sektor perikanan masih sangat berpotensi untuk pemanfaatan sumberdaya

alamnya, akan tetapi pada bidangnya terdapat berbagai macam permasalahan

yang terdapat dalam pengembangannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

maka dapat dirumuskan permasalahnya, yaitu:

1.

Bagaimana pertumbuhan dan tipologi sub sektor perikanan pada tingkat

provinsi di Indonesia?

2.

Sub sektor perikanan apa yang menjadi sub sektor basis pada tingkat

provinsi di Indonesia?

3.

Bagaimana daya saing sub sektor perikanan pada tingkat provinsi di

Indonesia?

4.

Bagaimana proyeksi atau peramalan pada sub sektor perikanan di

Indonesia sampai tahun 2020?

C.

Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1.

Untuk mengetahui pertumbuhan dan tipologi sub sektor perikanan pada

tingkat provinsi di Indonesia.

2.

Untuk mengetahui sub sektor perikanan apa yang menjadi sub sektor basis

pada tingkat provinsi di Indonesia.

3.

Untuk mengetahui daya saing sub sektor perikanan pada tingkat provinsi

di Indonesia.


(21)

6

4.

Untuk mengetahui proyeksi atau peramalan pada sub sektor perikanan di

Indonesia sampai tahun 2020.

D.

Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat dijadikan sebagai:

1.

Sumber atau referensi, kajian, dan wacana untuk pengembangan dalam

penelititan selanjutnya dan menambah wawasan bagi mahasiswa jurusan

Ekonomi Pembangunan khususnya dan masyarakat umum untuk

menambah wawasan ilmu pengetahuan.

2.

Pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam

pengembangan wilayah basis komoditas perikanan di Indonesia.

3.

Penambah ilmu pengetahuan dan media pembelajaran bagi penulis.

E.

Batasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis

membatasi penelitian ini agar pembahasan yang dilakukan tidak meluas.

Batasan masalah tersebut adalah:

1.

Hasil produksi sub sektor perikanan yang mencakup pada sub sektor

perikanan tangkap (perikanan laut dan perikanan umum), perikanan

budidaya (budidaya laut, kolam, tambak, keramba, jaring apung, dan

sawah) dan ekspor komoditi perikanan pada tingkat provinsi di Indonesia.

2.

Penelitian dikhususkan pada tingkat provinsi di Indonesia.

3.

Menggunakan data jumlah produksi sub sektor perikanan tahun 2009-2013

dan nilai ekspor sub sektor perikanan tahun 2007-2011 pada tingkat

provinsi di Indonesia karena data tahun terbaru yang belum tersedia.


(1)

1 A.Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ± 17.504 pulau, dengan panjang garis pantai mencapai 95.181 Km dan luas laut sekitar 3.273.810 Km². Sebagai negara bahari, Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah dan memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar karena termasuk dalam Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI). Namun hingga kini pemanfaatan potensi ekonomi bahari Indonesia masih sangat kecil. Sumbangan sub sektor perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian hanya sebesar 7,45%, sedangkan pangsa ekspornya terhadap nilai ekspor non migas hanya sebesar 7,09% pada pembangunan jangka pertama (PJP I) (Soepanto,2001:1).

Tabel 1.1

Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)

Sub sektor Pertanian 2009 2010 2011 2012* 2013**

Tanaman Bahan Makanan 149.057,8 151.500,7 154.153,9 158.910,1 161.969,5 Tanaman Perkebunan 45.558,4 47.150,6 49.260,4 52.325,4 54.903,0 P e t e r n a k a n 36.648,9 38.214,4 40.040,3 41.918,6 43.914,0 K e h u t a n a n 16.843,6 17.249,6 17.395,5 17.423,0 17.442,5 P e r i k a n a n 47.775,1 50.661,8 54.186,7 57.702,6 61.661,2

PERTANIAN 295.883,8 304.777,1 315.036,8 328.279,7 339.890,2

Sumber: BPS Indonesia

Keterangan:

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara


(2)

Potensi sumberdaya perikanan di suatu perairan selalu dikaitkan dengan produksi, hasil tangkapan per unit usaha dalam kegiatan perikanan tangkap dan budidaya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik di atas, sub sektor perikanan menyumbang pembentukkan PDB atas dasar harga konstant sebesar Rp 47.775,1 milyar pada tahun 2008 dan terus mengalami peningkatan yang positif hingga mencapai Rp 61.661,2 milyar pada tahun 2013.

Selain itu berdasarkan data Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDB nasional menyumbang sebesar 3,10 persen atau kontribusi terhadap PDB tanpa migas mencapai 3,36 persen. Nilai ekspor hasil perikanan pada tahun 2012 hingga akhir Desember mencapai US$ 3,85 milyar dengan volume 1,23 juta ton, meningkat 9,44 persen dari tahun sebelumnya.

Jika melihat perbandingan antara luas wilayah perairan dengan wilayah daratannya, kontribusi atau sumbangan yang diberikan sub sektor perikanan pada Produk Domestik Bruto jauh lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi sub sektor tanaman bahan pangan. Pada tabel 1.1 sub sektor tanaman bahan makanan menyumbang PDB Indonesia sebesar Rp 149.057,8 milyar pada tahun 2008 dan mengalami peningkatan per tahun hingga mencapai angka Rp 161.969,5 pada tahun 2013. Meskipun menjadi salah satu komoditi unggulan, akan tetapi kontribusi yang diberikan sub sektor perikanan ini masih terbilang sangat rendah.


(3)

Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa sub sektor perikanan mengalami peningkatan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Akan tetapi, dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 memaparkan bahwa jumlah nelayan dalam periode tahun 2000-2010 mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,92 persen pertahun, yaitu dari 3.104.861 orang pada tahun 2000 menjadi 2.620.277 orang pada tahun 2010. Dan hasil penelitian Pusat Pengembangan Oseanologi (P2O) LIPI yang dilakukan pada tahun 2000, kondisi terumbu karang Indonesia 41,78% dalam keadaan rusak. Selain itu masih banyak permasalahan lain yang dihadapi masyarakat khususnya nelayan maupun pemerintah dalam menghadapi sub sektor perikanan.

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah memberikan kesempatan/peluang bagi pemerintah dan masyarakat di daerah untuk berkembang secara mandiri. Potensi ekonomi dan keuangan perlu digali dan diolah, sehingga menghasilkan real output yang memiliki nilai tambah, laku dijual dan diekspor, yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Menurut Blakely (1989), Arsyad (1999), dan Kuncoro (2004;124) dalam Oktavilia (2011), pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Sedangkan pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja antara pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengelola sumberdaya


(4)

yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut.

Ratnasari (2014) menjelaskan bahwa, pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan daerah lebih ditujukan pada urusan peningkatan kualitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi yang optimal, perluasan tenaga kerja, dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu ukuran utama keberhasilan dari pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan harus berjalan secara berdampingan dan terencana, mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan dan pembagian hasil-hasil pembangunan yang lebih merata.

Tantangan yang dihadapi masing-masing wilayah di Indonesia dalam pelaksanaan strategi pembangunan tersebut adalah bagaimana meningkatkan produktivitas dan efisiensi pada sub sektor perikanan dalam menghasilkan komoditi perikanan yang dapat memberikan nilai tambah yang besar kepada masyarakat, dengan mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki. Peningkatan produktivitas dan efisiensi sub sektor perikanan di Indonesia dapat dilakukan apabila pemerintah daerah mengetahui potensi daerahnya karena besarnya kontribusi yang diberikan ditentukan oleh besarnya produksi komoditi tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Potensi, Daya Saing, dan Proyeksi Sub Sektor Perikanan di Indonesia.


(5)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, menunjukkan bahwa sub sektor perikanan masih sangat berpotensi untuk pemanfaatan sumberdaya alamnya, akan tetapi pada bidangnya terdapat berbagai macam permasalahan yang terdapat dalam pengembangannya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan permasalahnya, yaitu:

1. Bagaimana pertumbuhan dan tipologi sub sektor perikanan pada tingkat provinsi di Indonesia?

2. Sub sektor perikanan apa yang menjadi sub sektor basis pada tingkat provinsi di Indonesia?

3. Bagaimana daya saing sub sektor perikanan pada tingkat provinsi di Indonesia?

4. Bagaimana proyeksi atau peramalan pada sub sektor perikanan di Indonesia sampai tahun 2020?

C.Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan tipologi sub sektor perikanan pada tingkat provinsi di Indonesia.

2. Untuk mengetahui sub sektor perikanan apa yang menjadi sub sektor basis pada tingkat provinsi di Indonesia.

3. Untuk mengetahui daya saing sub sektor perikanan pada tingkat provinsi di Indonesia.


(6)

4. Untuk mengetahui proyeksi atau peramalan pada sub sektor perikanan di Indonesia sampai tahun 2020.

D.Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat dijadikan sebagai:

1. Sumber atau referensi, kajian, dan wacana untuk pengembangan dalam penelititan selanjutnya dan menambah wawasan bagi mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan khususnya dan masyarakat umum untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.

2. Pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam pengembangan wilayah basis komoditas perikanan di Indonesia.

3. Penambah ilmu pengetahuan dan media pembelajaran bagi penulis. E.Batasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis membatasi penelitian ini agar pembahasan yang dilakukan tidak meluas. Batasan masalah tersebut adalah:

1. Hasil produksi sub sektor perikanan yang mencakup pada sub sektor perikanan tangkap (perikanan laut dan perikanan umum), perikanan budidaya (budidaya laut, kolam, tambak, keramba, jaring apung, dan sawah) dan ekspor komoditi perikanan pada tingkat provinsi di Indonesia. 2. Penelitian dikhususkan pada tingkat provinsi di Indonesia.

3. Menggunakan data jumlah produksi sub sektor perikanan tahun 2009-2013 dan nilai ekspor sub sektor perikanan tahun 2007-2011 pada tingkat provinsi di Indonesia karena data tahun terbaru yang belum tersedia.