ESTIMASI PERBANDINGAN BIAYA MODAL ANTAR PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERCATAT DI PASAR MODAL INDONESIA

ESTIMASI PERBANDINGAN BIAYA MODAL ANTAR
PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERCATAT DI PASAR MODAL INDONESIA

SKRIPSI

Oleh
Anna Yuliyastuti
201010160311242

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

ESTIMASI PERBANDINGAN BIAYA MODAL ANTAR
PERUSAHAAN SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERCATAT DI PASAR MODAL INDONESIA

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi


Oleh
Anna Yuliyastuti
201010160311242

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anna Yulliyastuti
NIM
:201010160311242
Jurusan
:Manajemen
Fakultas
:Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa :
1. Tugas akhir dengan judul “estimasi perbandingan biaya modal antar

perusahaan sektor makanan dan minuman yang tercatat di pasar modal
Indonesia” adalah hasil karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak
terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lai untuk memperoleh
gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian
ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
disebutkan dalam sumber kutipan di daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan unsure-unsur
PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta
diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EkKSLUSIF
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, 14 juli 2014
Yang Menyatakan

(Anna Yulliyastuti)


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Peumusan Masalah............................................................................. 5
C. Batasan Penelitian .............................................................................. 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 7
B. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 8
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 17


Halaman
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 18
B. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 18
C. Data dan Sumber Data ....................................................................... 19
D. Metode Pengambilan Data ................................................................. 19
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 19
F. Metode Analisis Data ......................................................................... 20

BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................................... 22
B. Analisis Data ...................................................................................... 24
C. Pembahasan ........................................................................................ 30

BAB V KESIMPULAN dan SARAN
A. KESIMPULAN .................................................................................. 31
B. SARAN .............................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian..................................................................17

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1

Pembelanjaan jangka panjang tahun 2008-2012.......................................... 2

Tabel 4.1

Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman ............................................... 22

Tabel 4.2

Komposisi Sumber Pembelanjaan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Tahun 2008-2012 ....................................................................................... 24


Tabel 4. 3

Komposisi Sumber Pembelanjaan PT Mayora Indah Tbk.
Tahun 2008-2012.. ..................................................................................... 25

Tabel 4.4

Aktifitas Perdagangan Obligasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
akhir Desember 2012 ................................................................................. 27

Tabel 4.5

Aktifitas Perdagangan Obligasi PT. Mayora Indah Tbk.
akhir Desember 2012.. ............................................................................... 27

Tabel 4.6 . Hasil Estimasi Biaya Modal yang Bersumber dari Kewajiban
Jangka Panjang pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk…………………….29
Tabel 4.7 Hasil Estimasi Biaya Modal yang Bersumber dari Kewajiban Jangka
Panjang pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk…………………….29

Tabel 4.8

Hasil Rata-rata Tertimbang atas Obligasi…………………………………30

Tabel 4.9

Hasil Biaya Utang Setelah Pajak Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman
Tahun 2008-2012……………………………......................................30

Tabel 4.10

Hasil Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Dividen Tahunan PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.……………………………..................................31

Tabel 4.11

Hasil Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Dividen Tahunan PT. Mayora Indah
Tbk..……………………………................................................31

Tabel


4.12

Tabel 4.13

Hasil Estimasi Dividen Tahun 2013 dan Biaya Ekuitas Saham
Biasa..……………………………........................................................32
Hasil Perhitungan Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang PT. Indofood Sukses
MakmurTbk………………........................................................32

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang PT. Mayora Indah
Tbk. ..……………………………........................................................ 32

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

: Perhitungan Biaya Utang Obligasi Perusahaan Sektor Makanan dan
Minuman tahun 2008-2012

Lampiran 2.


: Perhitungan Biaya Utang Setelah Pajak Perusahaan Sektor Makanan dan
Minuman tahun 2008-2012

Lampiran 3.

: Perhitungan Harga Saham Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman
tahun 2008-2012

Lampiran 4.

: Perhitungan Biaya Ekuitas Saham Biasa Perusahaan Sektor Makanan dan
Minuman tahun 2008-2012

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi yang berjudul “Estimasi Perbandingan Biaya Modal antar Perusahaanperusahaan makanan dan minuman yang tercatat di bursa efek Indonesia”.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui hasil pengukuran

biaya modal pada perusahaan sektor makanan dan minuman sehingga dapat diketahui
perusahaan manakah yang menanggung biaya modal terkeci sehingga selanjutnya
digunakan untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan
di bidang Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah
Malang.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada:
1.

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang terlibat dalam legalisasi Surat
Keputuasan pembimbingan skripsi.

2.

Dr. Marsudi, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Muhammadiyah Malang yang terlibat dalam penjadwalan skripsi dari
pendaftaran hingga wisuda.


3.

Drs. Warsono, M.M. selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah meluangkan
waktunya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat
guna penyusunan skripsi ini.

4.

Dra. Dewi Nurjannah, M.M., AFP selaku Dosen Pembimbing kedua yang penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya
penulisan skripsi ini.

5.

Dra. Hj. Triningsih Sri S.,M.p selaku Dosen Wali Kelas E Angkatan 2010
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang yang selalu memberikan semangat untuk memicu
peningkatan prestasi.

6.

Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
pendidikan dalam bangku pekuliahan.

7.

Bapak Sarno dan Ibu Tutik Andayani, kedua orang tua tercinta yang senantiasa
memberikan dukungan moril dan materil yang setiap saat selalu memberikan
perhatian serta semangat sehingga dapat terus meningkatkan prestasi.

8.

Haris Gapur Sagara dan Iswaliyah Hermawati, tunangan dan adik tersayang
yang selalu memberi motivasi serta memberi dukungan agar selalu giat dalam
perkuliahan serta pengerjaan skripsi.

9.

Teman-teman part timer Program Studi Manajemen, Ainul Chadilla, Rezky
Rahman Repon dan Ringga Eka Aries Pratama yang selalu memberikan masukan
dalam pengerjaan skripsi.

10. Sahabat terhebat, Ika Maulidina Rohmah, Elvina Assadam, Ervien Luciana dan
Asih Nurhayati yang banyak membantu dalam proses belajar mengajar di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
11. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih bantuannya.
Semoga pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan
skripsi ini mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini
karena terbatasnya kemampuan penulis sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat beramanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Malang, 14 Juli2014
Penulis

Anna Yuliyastuti
201010160311242

DAFTAR PUSTAKA

Bringham, E. F,, & Houston, J.F., 2011. Dasar – dasar Manajemen Keuangan, jilid
2, edisi 11. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Domantas Skardziukas, Practical approach to estimating cost of capital, Journal of
Financial Research, October, p 4-11.

Indonesian Bond Market Directory 2008

Keown, J.A., & Martin, J.D., & Petty, J.W., & Scott, D.F., 2010. Manajemen
Keuangan, edisi 11. PT Indeks, Jakarta.

Munawir, S.2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerit BPFE,
Yogyakarta.

Nur, I dan Bambang. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,
Yogyakarta.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta :
BPFE

Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan; Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua, Penerbit
Ekonisia, Yogyakarta.

Warsono., 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1, Penerbit UMM Press,
Malang.

www.DuniaInvestasi.com diunduh pada : Senin, 13 Januari 2014, pukul 07.30
www.idx.co.id diunduh pada : Senin, 14 Oktober 2013, pukul 10.30
www.id.berita.yahoo.com diunduh pada : Jum’at, 11 Oktober 2013, pukul 09.33
www.Sahamok.com diunduh pada : Kamis, 02 Januari 2014, pukul 09.00

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya manusia memerlukan kebutuhan yang tidak terbatas
jumlahnya. Kebutuhan manusia yang beraneka macam tidak berhenti sampai
pemenuhan tertentu, terus berubah dan berkembang baik secara kuantitas dan
kualitas. Kebutuhan sering timbul dalam waktu yang bersamaan, dan tidak
ada batas waktu berhentinya. Pertambahan jumlah penduduk, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan perluasan lingkungan pergaulan manusia
adalah beberapa faktor yang menyebabkan kebutuhan manusia tidak terbatas
jumlahnya. Kebutuhan yang tergolong primer dan tidak bisa digantikan oleh
apapun yaitu kebutuhan terhadap pakaian, tempat tinggal serta makanan dan
minuman.
Beragamnya jenis makanan dan minuman yang beredar di pasar
menunjukkan tidak sedikit perusahaan makanan dan minuman di Indonesia.
Pangsa pasar untuk produk makanan dan minuman ini tidak terbatas pada
kalangan tertentu seperti halnya industri lain yang tidak dapat dipandang
sebelah mata. Faktor lain yang mendukung perkembangan industri makanan
dan minuman yaitu tersedianya bahan baku yang melimpah di dalam negeri.
Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu yang
termasuk ke dalam sektor industri barang konsumsi. Sektor makanan dan
minuman untuk saat ini memegang peranan yang cukup penting dalam

1

2

perkembangan industri Nasional. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya
perusahaan makanan dan minuman yang go public dan menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut telah cukup besar usahanya, dapat menyerap tenaga kerja
dan investasi modal yang cukup besar.
Keberhasilan sektor makanan dan minuman ini tidak lepas dari peran
manajemen dalam perusahaan, salah satu hal penting yang harus diperhatikan
adalah terkait dengan penggunaan dana jangka panjang dalam perusahaan,
komposisi sumber pembelanjaan jangka panjang pada perusahaan sektor
makanan dan minuman yang tecatat di Pasar Modal Indonesia dapat dilihat
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Komposisi Sumber Pembelanjaan Jangka Panjang pada
Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman
Tahun 2008 – 2012 (dalam jutaan rupiah).
Tahun
Pinjaman
Hak
Ekuitas
Saham
Nilai Total
jangka
Minorita
Biasa
Pembelanjaa
Panjang
s
n Jangka
Panjang
2008
2009
2010
2011
2012

Rp1.922.641
Rp1.931.909
Rp1.932.441
Rp3.023.877
Rp2.410.470

Rp 4.887
Rp 4.302
Rp 3.992
Rp 7.129
Rp 8.068

Rp 2.991.660
Rp 2.996.540
Rp 2.893.158
Rp 2.474.660
Rp 3.699.812

Rp 382.432
Rp 388.932
Rp 372.611
Rp 120.034
Rp 373.206

Rp 5.301.620
Rp 5.321.683
Rp 5.202.204
Rp 5.633.865
Rp 6.483.199

Sumber : Pusat Informasi Pasar Modal, 2013.
Tabel 1.1 menunjukkan komposisi sumber pembelanjaan jangka
panjang pada perusahaan sektor makanan dan minuman dari tahun 2008 –
2012. Pinjaman jangka panjang mengalami kenaikan setiap tahunnya, yaitu
dari tahun 2008 – 2012. Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
menunjukkan kenaikan pula setiap tahunnya dan merupakan nilai paling
rendah dari keempat komponen komposisi sumber pembelanjaan jangka

3

panjang, karena hanya terdapat dua perusahaan Indofood Sukses Makmur dan
Mayora Indah yang melaporkan hak minoritas atas laba bersih anak
perusahaan.
Ekuitas mengalami penurunan pada tahun 2011, namun mengalami
naik lagi pada tahun 2012, untuk pelaporan yang terkait dengan saham biasa
mengalami penurunan yang cukup banyak pada tahun 2011, dan kenaikan
kembali pada tahun 2012. Nilai total pembelanjaan jangka panjang pada
perusahaan sektor makanan dan minuman terus mengalami kenaikan dari
tahun 2008 – 2012. Penggunaan dana jangka panjang akan menjadi
pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan besarnya proporsi dari
masing-masing komponen biaya modal.
Pencapaian kesuksesan dalam perusahaan, manajemen keuangan
mempunyai peran penting, yaitu dengan melakukan keputusan investasi,
keputusan sumber pembelanjaan dan pengelolaan asset-aset pada perusahaan
secara tepat. Perusahaan dalam menjalankan usahanya memiliki sasaran
utama yaitu ingin memaksimumkan kekayaan pemegang saham, dan
perusahaan dapat meningkatkan nilai ini

dengan cara berinvestasi pada

proyek- proyek yang memberikan hasil yang tinggi. Sebelum keputusan
investasi diambil, penilaian investasi mutlak diperlukan yaitu untuk
menentukan apakah suatu sekumpulan proyek layak dijalankan, dalam
penilaian investasi biaya modal merupakan unsur penting untuk menentukan
layak tidaknya suatu proyek.

4

Penentuan biaya modal yang tepat bagi perusahaan merupakan sesuatu
yang penting, karena pemaksimuman nilai perusahaan mensyaratkan semua
biaya input, termasuk modal diminimumkan, dan untuk meminimumkannya,
biaya modal harus dapat diestimasikan. Selain itu keputusan penganggaran
modal mensyaratkan biaya modal dapat diestimasikan. Inilah yang saya rasa
cukup menarik untuk dibahas lebih lanjut. Berdasarkan uraian di atas, maka
dalam penelitian ini diambil judul sebagai berikut “Estimasi Perbandingan
Biaya Modal antar Perusahaan-perusahaan makanan dan minuman yang
tercatat di bursa efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat diambil
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil estimasi biaya modal untuk perusahaan - perusahaan
sektor makanan dan minuman yang tercatat di pasar modal Indonesia?
2. Di antara perusahaan - perusahaan sektor makanan dan minuman yang
tercatat di pasar modal Indonesia, perusahaan apa yang menanggung biaya
modal terbesar?

C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar pokok
permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu meluas, pada penelitian ini
penulis membatasi data penelitian yaitu pada biaya modal tahunan.

5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui hasil estimasi biaya modal untuk perusahaan sektor
makanan dan minuman yang tercatat di pasar modal Indonesia.
b. Untuk menentukan perusahaan sektor makanan dan minuman yang
tercatat di pasar modal Indonesia yang menanggung biaya modal
terbesar.
2. Keguanaan Penelitian
a. Bagi manajemen perusahaan-perusahaan sektor makanan dan minuman
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak menajemen untuk
menentukan keputusan struktur modal perusahaan.
b. Bagi para pemegang saham perusahaan sektor makanan dan minuman
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut.
c. Bagi kreditur dana jangka panjang perusahaan sektor makanan dan
minuman. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menilai
kemampuan

perusahaan

dalam

memenuhi

kewajiban

jangka

panjangnya.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan perbandingan biaya modal pada perusahaan sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang
dilakukan oleh Gowan (2004), kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
bahwa penentuan biaya modal rata-rata tertimbang untuk empat perusahaan
terbesar dalam industri minuman ringan adalah sama dan biaya modal rata-rata
tertimbang untuk tujuh perusahaan di industri otomotif yang kurang mirip atau
berbeda.
B. Tinjauan Pustaka
1.

Keputusan Pembelanjaan dan Biaya Modal
Keputusan pembelanjaan menggambarkan jumlah asset yang
digunakan perusahaan harus dipenuhi dari modal sendiri seluruhnya atau
sebagian

dari

utang

perusahaan,

yang

biasa

disebut

sebagai

kebijaksanaan struktur modal. Pentingnya perusahaan dalam penggunaan
struktur modal adalah karena setiap ada perubahan struktur modal akan
mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan
masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sendiri,
besarnya biaya modal keseluruhan ini, nantinya digunakan sebagai
tingkat pembatas suatu keputusan investasi diterima
(Sutrisno, 2001)

6

atau ditolak.

7

Pada dasarnya, biaya modal merupakan mata rantai yang
membentuk hubungan antara keputusan pembiayaan dan keputusan
investasi,

dan

cara

perusahaan

membiayai

aktiva-aktivanya

mempengaruhi biaya modal, yang pada gilirannya mempengaruhi
investasi-investasi mana yang akan disetujui. Investasi-investasi yang
dipilih juga tergantung pada tingkat risikonya, yang akan mempengaruhi
biaya modal suatu perusahaan (Martin 2010).
Biaya modal didefinisikan sebagai biaya peluang atas penggunaan
dana investasi untuk diinvestasikan dalam proyek-proyek baru.
(Warsono, 2002:133) Biaya modal suatu perusahaan ialah bagian yang
harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada investorinvestornya pada tingkat risiko tertentu (Martin 2010).
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi
karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus
diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat
menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang
ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya,
biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk
melakukan suatu investasi. Biaya modal suatu perusahaan adalah bagian
(suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan
pada para investornya pada tingkat risiko tertentu (Brigham,2011:5).
Biaya modal sebuah perusahaan bertidak sebagai penghubung
antara keputusan pembiayaan dan invetasinya. Istilah biaya modal sering

8

digunakan yang dapat dipertukarkan dengan tingkat pengembalian yang
diinginkan perusahaan, tingkat batas investasi baru, tingkat diskonto
untuk mengevaluasi suatu perusahaan baru, dan biaya peluang pendanaan
perusahaan, tetapi konsep dasarnya tetap sama, yaitu biaya modal adalah
tingkat yang harus di dapat pada sebuah proyek investasi baru jika
proyek tersebut dimaksutkan untuk meningkatkan nilai investasi
pemegang saham(Martin 2010).
2.

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Biaya Modal
(Warsono,2002:135), besar kecilnya biaya modal baik untuk perusahaan
atau proyek khusus di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor penting
yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
a.

Keadaan-keadaan umum perekonomian.

b.

Kondisi pasar (daya jual saham suatu perusahaan)

c.

Keputusan-keputusan

operasi

dan

pembiayaan

yang

dibuat

manajemen
d.
3.

Besarnya pembiayaan yang diperlukan

Penentuan Komponen Biaya Modal
Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri
dari Cost of Debt (biaya hutang), biaya saham preferen dan biaya ekuitas.
a. Biaya Utang
Biaya utang perusahaan tidak lain adalah biaya yang ditanggung
perusahaan karena menggunakan sumber dana yang berasal dari
pinjaman. Pada konsep ini yang biasa diperhitungkan adalah biaya

9

hutang obligasi, namun demikian biaya hutang jangka panjang lainnya
juga bisa dihitung. Biaya utang dibagi menjadi dua macam yaitu biaya
utang sebelum pajak dan biaya utang setelah pajak.
1) Biaya Utang Sebelum Pajak
a) Biaya utang atas pinjaman
Untuk menghitung besarnya biaya modal yang bersumber dari
kewajiban tidak lancar adalah dapat dicari dengan cara tingkat
bunga rata-rata pada periode penelitian.
b) Biaya utang obligasi
Biaya utang sebelum pajak merupakan besarnya tingkat hasil
internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi. Perhitungan
biaya utang sebelum pajak adalah mengacu pada pada model
penilaian obligasi. Dalam koneks analisis biaya utang obligasi
mendasarkan diri pada pasarnya. Dengan demikian saldo nilai
pasar utang obligasi bersih dapat dihitung dengan rumus
berikut :

Keterangan :
nilai pasar bersih obligasi
wighted average price
Biaya utang sebelum pajak dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut (Warsono, 2002:137)

10

Keterangan :
C = pembayaran bunga (kupon) tahunan
M = nilai nominal (maturitas) atau face value setiap surat
obligasi
= nilai pasar atau hasil bersih dari penjualan obligasi
masa jatuh tempo dalam n tahun
2) Biaya Utang Setelah Pajak
Konsep biaya utang yang digunakan adalah biaya utang setelah
pajak. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa perusahaan yang
menggunakan sebagian sumber dananya dari utang akan terkena
kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk
beban bagi perusahaan. Dengan adanya beban bunga ini akan
menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi
berkurang. (Warsono, 2002:138). Biaya utang sebelum pajak dapat
dihitung dengan rumus berikut :
(1 - t)

Keterangan :
= biaya utang setelah pajak
= biaya utang sebelum pajak
tingkat pajak rata-rata
b.

Biaya Saham Preferen

11

Saham preferen adalah surat bukti kepemilikan saham yang
memberikan penghasilan tetap berupa dividen yang besarnya telah
ditentukan prosentasenya terhadap harga sahamnya. Saham ini
sering disebut sebagai modal saham semi hutang, karena sifatnya
yang memberikan penghasilan tetap yakni dividen akan dibayarkan
walaupun

perusahaan

dalam

kondisi

rugi.

Saham

preferen

merupakan modal sendiri, artinya dividen diambilkan dari laba
setelah pajak. (Sutrisno, 2001: 176). Biaya Saham Preferen dapat
dihitung dengan rumus berikut:
x100%
Keterangan :
D = Dividen yang dibayarkan
= Penerimaan bersih
c. Biaya Modal Ekuitas
Dalam mendanai suatu proyek, di samping dapat diperoleh dengan
penerbitan sekuritas utang, perusahaan dapat menggunakan dana yang
berasal dari para pemegang saham biasa. Hal ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan dana dari laba ditahan
dan menerbitkan saham biasa baru. Penggunaan dana yang berasal
dari laba ditahan sering dikenal dengan pembelanjaan ekuitas internal,
sedangkan yang berasal dari penerbitan saham biasa baru dikenal
dengan pembelanjaan ekuitas biasa eksternal. Biaya ekuitas dalam
perusahaan dibagi menjadi dua, antara lain:

12

1) Biaya Laba Ditahan
Laba ditahan adalah bagian dari laba tahunan yang diinvestasikan
kembali dalam usaha selain dibayarkan dalam kas sebagai dividen,
dan bukan merupakan akumulasi surplus suatu neraca.
2) Biaya Saham Biasa
Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak
mempunyai hak-hak istimewa seperti saham preferen. Bila saham
preferen dibayar secara tetap baik perusahaan laba atau rugi,
sedangkan hak saham biasa dalam mendapatkan dividen dibayar
bila perusahaan mendapatkan laba, bila rugi tidak akan
mendapatkan dividen.
Jika dividen bertumbuh secara konstan, kita gunakan Gordon
Model (Warsono, 2002:145):
=

+

Keterangan :
ks

= biaya modal saham biasa

D1

= dividen tahun mendatang yang dibayarkan

Po

= harga pasar tahun sebelumnya

(Brigham,

2011:16)

Tingkat

pertumbuhan

dividen

untuk

menentukan biaya saham biasa adalah dengan mengestimasi nilai g
dengan terlebih dahulu melibatkan peramalan rasio pembayaran
dividen rata-rata perusahaan di masa depan dan pendukungnya
adalah menentukan tingkat retensi, kemudian mengalikan tingkat

13

retensi dengan rata-rata tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE)
yang diharapkan di masa depan, dapat dihitung dengan rumus
berikut:

Keterangan :
g = tingkat pertumbuhan
r = tingkat retensi
ROE = tingkat pengembalian atas ekuitas
4.

Konsep Struktur Modal yang Digunakan
Warsono

(2003:152)

Struktur

modal

adalah

merupakan

pertimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang
jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Sementara itu struktur
keuangan adalah pertimbangan antara total utang dengan modal sendiri.
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. Dalam
menentukan biaya modal konsep struktur modal yang digunakan adalah
dengan

menentukan

bobot/penimbang

struktur

modal.

Dalam

menentukan bobot ada beberapa cara yang digunakan, yaitu mendasarkan
pada bobot sejarah, sasaran dan marginal.
Bobot sejarah didasarkan pada struktur modal perusahaan yang ada
dan digunakan bila manajemen percaya bahwa struktur modal yang
sekarang sudah optimum, karena itu harus dipertahankan untuk masa
yang akan datang. Bobot sejarah ini ada dua macam, yaitu bobot nilai

14

buku dan nilai pasar. Penggunaan bobot nilai buku untuk menghitung
bobot modal tertimbang suatu perusahaan dengan mengumpamakan
bahwa modal baru akan diadakan dengan menggunakan metode yang
sama dengan seperti digunkan perusahaan untuk struktur modal yang
sekarang.
Bobot nilai pasar

ditentukan dengan membagi nilai pasar dari

setiap sumber modal dengan jumlah nilai pasar semua sumber
pembelanjaan.

Pendekatan

ini

dianggap

lebih

cermat

daripada

penggunaan nilai buku, karena nilai pasar dari surat-surat berharga sangat
mendekati rupiah aktual yang akan diterima dari suatu penjualan
sekuritas.
Ada tiga langkah untuk menentukan besarnya biaya modal rata-rata
tertimbang, antara lain(Warsono, 2002:150) :
a. Penentuan komponen biaya modal. Komponen biaya modal
ditentukan berdasarkan pada rencana sumber pembelanjaan yang akan
digunakan. Komponen biaya modal secara umum meliputi biaya
utang, biaya saham preferen, dan biaya ekuitas biasa.
b. Penetuan besarnya proporsi dari setiap sumber pembelanjaan dalam
membelanjai perusahaan/proyek. Penentuan proporsi dari setiap
sumber

pembelanjaan

digunakan

sebagai

bobot/penimbang.

Bobot/penimbang dalam penentuan biaya modal rata-rata tertimbang
mereflesikan struktur modal perusahaan/proyek. Bobot nilai pasar
ditentukan dengan membagi nilai pasar dari setiap sumber modal

15

dengan jumlah nilai pasar semua sumber pembelanjaan. Pendekatan
ini dianggap lebih cermat daripada penggunaan nilai buku, karena
nilai pasar dari surat-surat berharga sangat mendekati rupiah aktual
yang akan diterima dari suatu penjualan sekuritas.
c. Memasukkan rumus perhitungan untuk menentukan biaya modal ratarata tertimbang, dapat dihitung dengan rumus berikut (Warsono,
2002:151):


Keterangan :
= Proporsi sumber pembelanjaan jangka panjang ke x
= Komponen biaya modal ke x

C. Kerangka Pikir Penelitian
Berikut ini merupakan kerangka pikir yang merupakan gagasan dari
analisis yang digunakan dalam penelitian ini agar penelitian fokus dan terarah
sesuai dengan yang diharapkan, dimana dengan mengetahui hasil pengukuran
biaya modal berdasarkan teori yang telah diuraikan dapat diketahui besarnya
biaya modal perusahaan, maka kerangka pikir dari peneliti dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

16

Tujuan Manajemen Keuangan

Keptusan Investasi

Pembelanjaan

Manajemen Aktiva

Kebijaksanaan Struktur Modal

Penentuan Biaya Modal rata-rata Tertimbang
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian.

Kerangka pikir penelitian pada Gambar 2.1 menjelaskan bagaimana
penelitian ini dilakukan, dengan melihat tujuan manajemen keuangan pada
perusahaan

adalah

terkait

dengan

keputusan

investasi,

keputusan

pembelanjaan, dan manajemen aktiva yang akan menghasilkan sebuah
kebijaksanaan struktur modal yang digunakan oleh perusahaan, struktur
modal ini merupakan perimbangan antara modal asing atau hutang dengan
modal sendiri untuk membiayai aktifitas operasi perusahaan, jika kebijakan
pada struktur modal terjadi perubahan maka akan mempengaruhi biaya
modal secara keseluruhan, karena setiap jenis modal mempunyai biaya
modal sendiri-sendiri.