The Relationship of Needs, Selection and Use of Mass Media with Satisfaction Information Facilities/Infrastructure Transportation

HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN
MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG
SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI

AHMAD FAUZI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Hubungan Kebutuhan,
Pemilihan dan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang
Sarana/ Prasarana Transportasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2013

Ahmad Fauzi
NIM I352100131

i

SUMMARY
AHMAD FAUZI. The Relationship of Needs, Selection and Use of Mass Media
with Satisfaction Information Facilities/Infrastructure Transportation. Supervised
by AMIRUDDIN SALEH and HADIYANTO.
In performing the mass media function of conveying information
development must have a goal that is to be expected given the information in mass
media can be used together and as wide as possible as something necessary and
useful for life. To be used and useful for the people then the people who need the
information to know and understand the information conveyed by the mass media,
and for that, people should choose to use the mass media is the source of
information in order to achieve satisfaction with the information from the mass
media.

Specifically, the purpose of this study to: Analyze the needs of the
villagers for regarding the information services transport facilities and
infrastructure that exist in the media. Analyze the mass media selection by
villagers in obtain regarding the information services transport infrastructure.
Analyze the use of mass media by villagers in obtain regarding the information
services transport infrastructure. Analyze the satisfaction of the villagers for
regarding the information services transport facilities and infrastructure gained
through mass media. Analyze the relationship will need about information
transportation infrastructure services with the use of the mass media. Analyze the
electoral connection with the use of mass media by villagers in obtaining
transportation facilities and infrastructure services. Analyzing the relationship of
mass media use to the satisfaction of the villagers for regarding the information
services transport infrastructure.
The study was conducted in the village of West Cilebut. Site selection is
purposive and executed September-November 2012. The research method was
correlational descriptive survey. The population is villagers in West Cilebut.
Sampling was simple random sampling technique. Total sample 52 households.
Data analyzed were descriptively by frequency, average, percentage,
average score, average score and the total distribution chart. Analysis of the
relationship using the rank Spearman test. Data analysis was performed using

SPSS 18,0 for windows.
The results showed that: (1) Gender male respondents with the percentage
of 62,0%. (2) age of respondents classified as earning between 37-65 years at
62,0%. (3) Work on the percentage of respondents 46,6% are private employees.
The need for information services respondents transportation facilities and
infrastructure gained through mass media including high with the average score of
2,90. The selection of the mass media by the respondents to obtain transportation
facilities and infrastructure categorized either with high or average score of 2,79.
The use of the mass media by the respondents in obtaining information services to
the transportation infrastructure, including the average score of 2,65 or better in
the high category. Respondent satisfaction for information transport infrastructure
services obtained through mediamassa were high with the average score of 2,70.

Cognitive needs have highly significant positive correlation (p < 0,01) with
frekuendi indicators and goals. There is a highly significant positive correlation (p
< 0,01) between affective needs with the goal, and positively correlated
significantly (p < 0,05) with frekuens. The need for a real personal identity is
positively related to the type and frequency of exposure situations. There is a
highly significant positive correlation (p < 0,01) between the need for social
relationships with the kind of exposure situations and positively correlated

significantly (p < 0,05) with frequency, but correlated negatively but not
significantly correlated (p > 0,05) with the aim of . There is a real positive
relationship (p < 0,05) between the entertainment needs of the type of exposure
situation, but correlated negatively but not significantly correlated with (p > 0,05)
with frequency.
In the variable selection at the reception indicator for media, functional
value, value of information, and the economic value of having highly significant
positive correlation (p < 0,01) with exposure to these types of situations, as well
as the frequency, only media reception will significantly correlated (p < 0,05) with
the frequencies. The economic value of having highly significant positive
correlation (p < 0,05) with the goal, while the reception will be the media have a
negative correlation but not significantly correlated (p > 0,05) with the goal.
Functional value is positively associated significantly (p < 0,05) with the goal.
There is a highly significant positive correlation (p < 0,01) between indicators of
exposure to these types of situations by the indicators of cognitive, affective,
social, and entertainment. There is a highly significant positive correlation (p <
0,01) between the frequency of the indicators with cognitive-oriented satisfaction.
There is a highly significant relationship (p < 0,01) between the objective
indicator of satisfaction and cognitive-oriented entertainment, and positively
correlated significantly (p < 0,05) with social relationships. social relationships.

It is concluded that there is a real connection between the need for
information, and the selection of the mass media with the use of the mass media
by the respondents, and there is a real connection between the use of mass media
with the satisfaction of information service transportation facilities and
infrastructure gained through mass media.

v

RINGKASAN
Dalam
melaksanakan
fungsi
menyampaikan
informasi
pembangunan tentunya media massa mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu
agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan
bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna
untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka
masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan
memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu,

masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi
sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa
tersebut.
Secara spesifik, tujuan penelitian ini untuk: (1) Menganalisis kebutuhan
warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi
yang ada di media massa. (2) Menganalisis pemilihan media massa oleh warga
desa dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana
transportasi. (3) Menganalisis penggunaan media massa oleh warga desa dalam
memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (4)
Menganalisis kepuasan warga desa akan informasi mengenai pelayanan sarana
dan prasarana transportasi yang diperoleh melalui media massa. (5) Menganalisis
hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana
transportasi dengan penggunaan media massa. (6) Menganalisis hubungan
pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga desa dalam memperoleh
informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi. (7) Menganalisis
hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga desa akan informasi
mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi.
Penelitian dilakukan di desa Cilebut Barat. Pemilihan lokasi secara
purposive dan dilaksanakan September-November 2012. Metode penelitian survai
deskriptif korelasional. Populasi adalah warga desa Cilebut Barat. Pengambilan

sampel dengan teknik simple random sampling karena hanya warga desa yang
memperoleh informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang
diperoleh melalui media massa, yang dipilih menjadi responden. Jumlah sampel
52 kepala keluarga.
Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan perhitungan frekuensi,
rataan, persentase, rataan skor, total rataan skor dan tabel distribusi. Analisis
hubungan menggunakan uji rank Spearman. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 18,0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis kelamin responden yang
laki-laki dengan jumlah persentase sebesar 62,0%. (2) Usia responden tergolong
produktif antara 37 – 65 tahun sebesar 62,0%. (3) Pekerjaan responden dengan
jumlah persentase 46,6% adalah pegawai swasta.
Kebutuhan responden akan informasi pelayanan sarana dan prasarana
transportasi yang diperolehnya melalui media massa termasuk tinggi dengan
rataan skor 2,90. Pemilihan media massa oleh responden untuk memperoleh
informasi sarana dan prasarana transportasi terkategori tinggi atau baik dengan

rataan skor 2,79. Penggunaan media massa oleh responden dalam memperoleh
informasi pelayanan sarana dan prasarana transportasi dengan rataan skor 2,65
termasuk dalam kategori tinggi atau baik. Kepuasan responden akan informasi

pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang diperolehnya melalui
mediamassa termasuk kategori tinggi dengan rataan skor 2,70.
Kebutuhan kognitif memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,01)
dengan indikator frekuendi dan tujuan. Terdapat hubungan positif sangat nyata (p
< 0,01) antara kebutuhan afektif dengan tujuan, dan berhubungan positif nyata (p<
0,05) dengan frekuens. Kebutuhan identitas pribadi berhubungan positif nyata
dengan jenis situasi terpaan dan frekuensi. Terdapat hubungan positif sangat nyata
(p < 0,01) antara kebutuhan hubungan sosial dengan jenis situasi terpaan dan
berhubungan positif nyata (p < 0,05) dengan frekuensi, namun berkorelasi
negative tapi tidak berhubungan nyata (p > 0,05) dengan tujuan. Terdapat
hubungan positif nyata (p < 0,05) antara kebutuhan hiburan dengan jenis situasi
terpaan, namun berkorelasi negative tapi tidak berhubungan nyata dengan (p >
0,05) dengan frekuensi.
Pada peubah pemilihan pada indikator penerimaan akan media, nilai
fungsional, nilai informasi, dan nilai ekonomi memiliki hubungan positif sangat
nyata (p < 0,01) dengan jenis situasi terpaan, begitu pula dengan frekuensi, hanya
penerimaan akan media berhubungan nyata (p < 0,05) dengan frekuensi. Nilai
ekonomi memiliki hubungan positif sangat nyata (p < 0,05) dengan tujuan, sedangkan
penerimaan akan media memiliki korelasi negatif tapi tidak berhubungan nyata (p
> 0,05) dengan tujuan. Nilai fungsional memiliki hubungan positif nyata (p <

0,05) dengan tujuan.
Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara indikator jenis
situasi terpaan dengan indikator kognitif, afektif, hubungan sosial, dan hiburan.
Terdapat hubungan positif sangat nyata (p < 0,01) antara indikator frekuensi
dengan kepuasan yang berorientasi kognitif. Terdapat hubungan sangat nyata (p <
0,01) antara indicator tujuan dengan kepuasan yang berorientasi kognitif dan
hiburan, dan berhubungan positif nyata (p < 0,05) dengan hubungan sosial.
hubungan sosial.
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan nyata antara kebutuhan akan
informasi, dan pemilihan media massa dengan penggunaan media massa oleh
responden, dan terdapat hubungan nyata antara penggunaan media massa dengan
kepuasan responen akan informasi pelayanan sarana dan prasaran transportasi
yang diperoleh melalui media massa.

v

Judul Tesis

Nama
NIM


: Hubungan Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan
Media Massa dengan Kepuasan Informasi tentang
Sarana dan Prasarana Transportasi
: Ahmad Fauzi
: I 352100131

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Ir. Hadiyanto, MS
Anggota

Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS
Ketua

Diketahui oleh

Ketua Program Studi
Komunikasi Pembangunan

Pertanian dan Pedesaan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc., Agr

Tanggal Ujian: 31 Januari 2013

Tanggal Lulus:

HUBUNGAN KEBUTUHAN, PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN
MEDIA MASSA DENGAN KEPUASAN INFORMASI TENTANG
SARANA/PRASARANA TRANSPORTASI

AHMAD FAUZI

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin ipb.

Penguji pada Ujian Tertutup: Ir. Sutisna Riyanto, MS.

PRAKATA
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala karunia-NYA sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 sampai
November 2012 ini ialah informasi di media massa, dengan judul Hubungan
Kebutuhan, Pemilihan dan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan Informasi
tentang Sarana/Prasarana Transportasi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Amiruddin Saleh, MS
dan Bapak Ir. Hadiyanto, MS., selaku pembimbing yang telah banyak memberi
saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Oktavianus
dan Bapak Hidayat di Bagian Pemberitaan RRI Bogor, serta Mba Lela dan
segenap redaksi Surat Kabar Radar Bogor yang telah membantu selama
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu,
serta seluruh keluarga, atas doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2013

Ahmad Fauzi

ix

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 22 Maret 1967 sebagai anak
pertama dari enam bersaudara dari ayah, H. Asmuni dan ibu, Waznah. Pendidikan
sarjana ditempuh di Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Ilmu Hubungan
Masyarakat, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, lulus pada tahun
1991. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Komunikasi
Pembangunan Pertanian dan Pedesaan pada Program Pascasarjana IPB.
Penulis bekerja sebagai Sekretaris Program Studi dan staf pengajar pada
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tama Jagakarsa Jakarta sejak tahun 2008
sampai sekarang. Sebelumnya penulis juga pernah menjadi staf pengajar pada
Fakultas Ilmu Komunikasi, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta
sejak tahun 1992 sampai tahun 2006.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………………………………………………………

x

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………..

x

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………

xi

PENDAHULUAN ……………………………………………………...
Latar Belakang ……………………………………………………
Perumusan Masalah……………………………………………….
Tujuan Penelitian …………………………………………………
Kegunaan Penelitian ……………………………………………...

1
1
3
5
6

TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………….
Teori Uses and Gratifications ……………………………………
Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa …………..
Pemilihan Media Massa oleh Khalayak …………………………
Penggunaan Media Massa oleh Khalayak ………………………
Kepuasan Khalayak akan Informasi di Media Massa ……………
Media Massa ……………………………………………………..
Informasi Mengenai Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi
Penelitian Terdahulu ……………………………………………...

7
7
9
11
14
17
20
21
25

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ………………………….
Kerangka Berpikir ………………………………………………...
Hipotesis Penelitian …...………………………………………….

29
29
31

METODE PENELITIAN ………….…………………………………...
Desain Penelitian …………………………………………………
Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………….
Populasi dan Sampel ……………………………………………...
Data dan Instrumentasi ……………………………………………
Definisi Operasional ……………………………………………...
Validitas dan Reliabilitas Instrumen …..…………………………
Pengumpulan Data ………………………………………………..
Analisis Data ……………………………………………………...

33
33
31
34
34
35
41
42
43

HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………..
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………………………..
Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi dalam
Media Massa di Wilayah Bogor …………………………………..
Karakteristik Warga Desa Cilebut Barat…………………………..
Profil Responden Berdasarkan Pemilihan Media Massa dan
Informasi yang Diperoleh ………………………………………...

45
45
45
50
51

Kebutuhan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana
Transportasi yang Diperoleh melalui Media Massa bagi Warga
Desa Cilebut Barat ………………………………………………..
Pemilihan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat untuk
Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana
Transportasi di Wilayah Bogor …………………………………...
Penggunaan Media Massa oleh Warga Desa Cilebut Barat dalam
Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana
Transportasi di Wilayah Bogor …………………………………...
Kepuasan Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi
yang Diperoleh Melalui Media Massa bagi Warga Desa Cilebut
Barat …………………..…………………………………………..
Hubungan Kebutuhan Informasi dengan Penggunaan Media
Massa dalam Memperoleh Informasi Pelayanan Sarana dan
Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor ………………………..
Hubungan Pemilihan dengan Penggunaan Media Massa oleh
Warga Desa Cilebut Barat dalam Memperoleh Informasi
Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di Wilayah Bogor ..
Hubungan Penggunaan Media Massa dengan Kepuasan akan
Informasi Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi di
Wilayah Bogor bagi Warga Desa Cilebut Barat …………………

53

56

58

60

63

67

69

SIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………
Simpulan …….……………………………………………………
Saran ……………………………………………………………..

71
71
72

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..

73

LAMPIRAN …………………………………………………………….

77

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami
kemajuan, walaupun perkembangan tersebut dirasakan memiliki ketimpangan
atau ketidakseimbangan pada pemerataan pembangunan antara pusat dengan
daerah, atau kota dengan desa. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan kota
Jakarta yang semakin hari semakin menunjukkan kegemerlapannya sebagai
ibukota negara, semakin ramai sebagai pusat bisnis dan perekonomian, namun
semakin pengab dengan polusi udara dan padatnya penduduk.
Sebagai ibukota negara dan pusat bisnis, maka Jakarta menjadi pusat
perhatian dunia sehingga pembangunan di berbagai sektor terus dilakukan, baik
sarana maupun prasarana publik terus ditingkatkan untuk mempercantik Jakarta,
sehingga Jakarta mempersempit kesempatan penduduk menempati rumah tinggal
permanen, tempat tinggal yang ada digusur untuk dijadikan pusat perkantoran.
Kalaupun ada rumah tempat tinggal itu adalah apartemen dan perumahanperumahan elit di lokasi-lokasi tertentu, yang membuat penduduk yang tergusur
bermigrasi ke daerah-daerah pinggiran seputar Jakarta, seperti Tangerang, Bogor,
Depok, dan Bekasi yang aktivitas pekerjaannya tetap di Jakarta.
Salah satu daerah didominasi oleh kaum tergusur dan juga kebanyakan
orang adalah daerah Bogor (baik kota maupun kabupaten), pemilihan daerah ini
dikarenakan letaknya tidak begitu jauh dengan Jakarta, mudahnya akses
transportasi, dan udaranya yang sejuk. Salah satu daerah di Bogor yang banyak
diminati penduduk adalah Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten
Bogor.
Penduduk Desa Cilebut Barat yang kebanyakan kaum pindahan ini,
merupakan penduduk dengan aktivitas dan mobilitasnya sangat tinggi yang
dilakukan di Kota Jakarta dan daerah sekitar Bogor. Meskipun namanya desa
tetapi penduduknya hanya sedikit yang bermata pencarian sebagai petani
melainkan sebagai lebih banyak sebagai pegawai, baik negeri maupun swasta.
Untuk mencapai tempat aktivitasnya tersebut, maka warga atau penduduk
Desa Cilebut Barat ini lebih banyak menggunakan jasa transportasi kereta api,
angkutan umum atau ada juga yang menggunakan ojek atau motor maupun mobil
pribadi, sehingga ketergantungan mereka terhadap transportasi umum
mengakibatkan mereka membutuhkan informasi-informasi tentang transportasi,
yang salah satunya mereka dapatkan melalui media massa.
Dari beberapa media massa yang ada di Wilayah Bogor, terdapat beberapa
acara yang menginformasikan atau memberitakan informasi mengenai
transportasi yang merupakan informasi pembangunan di Wilayah Bogor, di
antaranya seperti Radio Republik Indonesia (RRI) Wilayah Regional II Pro 1 FM
di 93,75 MHz pada acara Bogor Kiwari (Bahasa Sunda yang dalam Bahasa
Indonesianya adalah “Bogor hari ini”) yang mengudara setiap pagi pukul 07.00 –
10.00 WIB, Radio Siaran Pemerintah (Pemkot) Bogor FM di 93,0 MHz yang
menyiarkan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan instansi pemerintahan

Kota Bogor dan informasi pembangunan lainnya di Wilayah Bogor, yang
mengudara setiap pagi hari antara pukul 07.00 – 10.00 WIB, Megaswara TV yang
menayangkan acara TALAS (berita dan ulasan) Bogor dan program berita
lainnya, yang menginformasikan serta membahas dengan mengundang nara
sumber tentang peristiwa seputar ideologi, politik, sosial-budaya, pertahanan dan
keamanan di Wilayah Bogor, yang ditayangkan setiap pagi hari mulai pukul 07.00
– 08.00WIB dan malam hari mulai pukul 18.00 – 19.00 WIB, media on line
seperti internet salah satunya dapat mengakses pada situs www.kotabogor.co.id
sedangkan untuk media massa cetak, Jurnal Bogor misalnya setiap harinya selalu
ada informasi pembangunan di Wilayah Bogor dan sekitarnya dengan beritaberita pembangunan di bidang ideologi, politik, sosial-budaya dan pertahanan
keamanan sesuai dengan peristiwa aktual yang sedang terjadi.
Media massa yang hadir di Wilayah Bogor sebagai salah satu produk
kemajuan pembangunan tentunya juga mengemban tugas dan fungsi baik sebagai
suatu lembaga maupun sebagai media komunikasi massa. Fungsi media dalam
melaksanakan kegiatan komunikasi massa, menurut McQuail (1996) di antaranya
adalah bahwa media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu
untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat
dan kelompok secara kolektif, media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian
normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Terkait dengan hal tersebut,
maka fungsi media di sini dapat sebagai sumber informasi dengan cara
menyampaikan informasi pembangunan mengenai sarana dan prasarana
transportasi kepada masyarakat yang merupakan salah satu proses komunikasi
pembangunan. Sehubungan dengan itu, Dilla (2007) menyimpulkan bahwa
komunikasi pembangunan merupakan proses penyebaran informasi, penerangan
pendidikan dan keterampilan, rekayasa sosial dan perubahan perilaku. Sebagai
proses penyebaran informasi dan penerangan kepada masyarakat, titik pandang
komunikasi pembangunan difokuskan pada usaha penyampaian dan pembagian
(sharing) ide, gagasan, dan inovasi pembangunan antara pemerintah dan
masyarakat. Pada proses tersebut, informasi dibagi dan dimanfaatkan bersamasama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang berguna untuk kehidupan.
Dalam melaksanakan fungsi menyampaikan informasi pembangunan
tentunya media massa tersebut di atas mempunyai tujuan yang diharapkan yaitu
agar informasi yang disampaikan media massa tersebut dapat dimanfaatkan
bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuatu yang dibutuhkan dan berguna
untuk kehidupan. Untuk dapat dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat maka
masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut harus mengetahui dan
memahami informasi yang disampaikan oleh media massa tersebut dan untuk itu,
masyarakat harus memilih untuk menggunakan media massa yang menjadi
sumber informasinya agar tercapai kepuasan terhadap informasi dari media massa
tersebut.
Mengenai kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan
informasi oleh masyarakat ini telah banyak diteliti oleh beberapa peneliti. Namun
yang menjadi fokus penelitian ini berbeda seperti yang dilakukan oleh Agustini
(2009) yang menyimpulkan bahwa efek penggunaan radio mengenai informasi
pembangunan di bidang kesehatan berupa efek kognitif, afektif dan konatif dapat

terjadi pada masyarakat yang memilih radio untuk kemudian menggunakannya
secara aktif, sedangkan dalam penelitian Manihuruk (2002), aktivitas penggunaan
media internet secara relatif di kalangan pelajar itu sangat rendah frekuensinya
sehingga penggunaannya tergantung pada kebutuhannya. Sehubungan dengan itu
DeFleur dan Sandra (1989) menjelaskan bahwa khalayak mempunyai motif
tertentu, mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya.
Dari kedua penelitian di atas, maka yang digunakan untuk penelitian
kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh
masyarakat tentang informasi pembangunan di wilayah Bogor ini akan tercermin
pada empat aspek, yaitu: (1) Kebutuhan masyarakat Bogor akan informasi
pembangunan di Wilayah Bogor yang ada di media massa, (2) Pemilihan media
massa oleh masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah
Bogor, (3) Penggunaan media massa oleh masyarakat dalam memperoleh
informasi pembangunan di Wilayah Bogor, (4) Kepuasan masyarakat terhadap
informasi pembangunan di Wilayah Bogor dari media massa yang telah dipilih
dan digunakannya.
Didorong oleh keempat tema pokok inilah maka dibuat satu analisis tentang
kebutuhan, pemilihan dan penggunaan, dengan kepuasan akan media massa oleh
masyarakat dalam memperoleh informasi pembangunan di Wilayah Bogor
melalui pendekatan uses and gratifications yang dinyatakan oleh Katz et al.
(1973) bahwa selain aktif khalayak juga memiliki kebutuhan tertentu dimana
tersedia beberapa alternatif komunikasi dan secara sadar khalayak akan memilih
media dan pesan-pesan yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Perumusan Masalah
Masyarakat di Wilayah Bogor sebagian besar merupakan masyarakat desa
tradisional yang sedang tumbuh dan berubah ke suatu tingkat hidup yang
umumnya lebih layak. Demikian juga struktur komunikasi yang dimiliki di
wilayah Bogor umumnya berpola tradisional melalui tatap muka, itupun melalui
jaringan sosial yang telah lama terbentuk dan relatif bersifat tetap antara kaum elit
desa dengan masyarakat umumnya. Namun demikian, di pihak lain kecepatan
pembangunan di berbagai bidang termasuk teknologi komunikasi menyebabkan
melubernya pelbagai informasi yang mampu menerobos batas-batas kelas dan
pelapisan sosial yang selama ini dijaga teramat ketatnya.
Desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Cilebut Barat yang terletak
sekitar 4 km dari pusat Kota Bogor dan dekat dengan daerah-daerah potensial
ekonomi seperti Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sasaran penelitian ini
adalah warga Desa Cilebut Barat yaitu kepala keluarga yang berdomisili di desa
tersebut atau paling tidak anggota keluarga yang berusia minimal 17 tahun.
Setelah diamati di desa tersebut warganya sebagian besar pekerjaannya bukan saja
petani tetapi ada juga pekerja di instansi pemerintah atau swasta, ada juga buruh
pabrik serta pedagang yang aktivitasnya banyak dilakukan di Jakarta, Depok,
Tangerang, Bekasi dan sekitar kota Bogor walaupun demikian desa tempat
mereka berdomisili merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Bogor
sehingga informasi mengenai Wilayah Bogor sangat mereka perlukan terutama

informasi mengenai pembangunan yang menyangkut masalah-masalah sarana dan
prasarana transportasi karena mobilitas aktivitas mereka yang tinggi berada di luar
atau sekitar wilayah Bogor. Dalam Peraturan Pemerintah No. 5/2010 tentang
rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2010 – 2014, sasaran
yang hendak dicapai dari pembangunan sarana dan prasarana transportasi yaitu:
(1) Terpenuhinya kebutuhan minimum pelayanan jasa transportasi sekaligus
pendukung upaya pemulihan ekonomi, (2) Terpeliharanya kondisi fisik sarana dan
prasarana transportasi agar dapat memberikan pelayanan sampai dengan batas
umur teknis yang sudah direncanakan, (3) Meningkatkan sistem manajemen
transportasi, (4) Meningkatkan jasa pelayanan sarana dan prasarana melalui
standar teknis yang sesuai dengan kebutuhan yang berkembang secara efisien.
Berdasarkan pengamatan pada Januari-Pebruari 2012 dengan cara
membaca, mendengar dan melihat di beberapa media massa di Wilayah Bogor
tentang informasi pembangunan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah
Bogor yang dimuat atau diberitakan di media massa tersebut, sebagian besar
(90%) merupakan informasi mengenai pelayanan yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor, seperti informasi layanan
tiket kereta api, jadwal buka-tutup jalur puncak, perbaikan jalan dan jembatan
serta pengalihan jalur angkot. Untuk itu, penelitian ini menitikberatkan pada
informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah
Bogor. Informasi-informasi tersebut dikemas dan disampaikan lewat media massa
baik cetak maupun elektronik serta media online. Media massa yang dimaksud
dalam hal ini adalah media massa modern seperti televisi, radio, suratkabar,
majalah, dan media online.
Fenomena sederhana yang terjadi tentang kebutuhan, pemilihan dan
penggunaan serta kepuasan warga Desa Cilebut Barat terhadap media dalam
memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi
yang ditemui setelah diamati antara lain,
bahwa kebanyakan mereka
membutuhkan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi
melalui media massa, misalnya mengenai perubahan jalur trayek angkot, jadwal
perjalanan kereta api, hal-hal yang terjadi di jalan raya atau situasi masyarakat
yang disebabkan karena pembangunan jalan (tol) dan terminal melalui program
berita atau informasi di radio atau televisi karena selain menambah pengetahuan
juga dapat menghibur dibanding kalau mereka harus bertanya ke petugas terkait
yang memakan waktu lama. Mereka memilih media massa untuk memperoleh
informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah
Bogor tidak berdasarkan keinginan atau kesadaran sendiri tetapi banyak dilakukan
karena orang lain, misalnya orang tua membeli suratkabar karena permintaan
anaknya di rumah walaupun orang tua tersebut ikut membacanya atau mereka
memilih tv prabayar karena terpaksa atau terpengaruh bujukan sales man atau
bahkan ikut-ikutan karena tetangganya berlangganan tv prabayar tersebut. Mereka
yang pekerjaannya petani, menonton televisi dilakukan karena mereka tidak
memiliki pekerjaan lain setelah mereka melakukan pekerjaan bercocok tanam,
kemudian mereka mengatakan bahwa mereka mendengarkan program tentang
informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di radio terutama
lebih menikmati sajian musik atau lagu-lagu yang diperdengarkan daripada

menyerap informasi yang disajikannya serta ada juga mereka yang tidak puas
akan suatu informasi yang dibacanya melalui suratkabar kemudian mencarinya
melalui televisi dan juga ada yang bertanya kepada orang lain yang dianggap lebih
tahu, atau kepada staf kantor desa tentang informasi yang sama.
Dari fenomena-fenomena tersebut di atas, maka rumusan penelitian yang
relevan diidentifikasi sebagai berikut:
1. Sejauh mana kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai
pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang ada di
media massa?
2. Sejauh mana pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam
memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi
di Wilayah Bogor?
3. Sejauh mana penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam
memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi
di Wilayah Bogor?
4. Sejauh mana kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai
pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang diperoleh
melalui media massa?
5. Sejauh mana hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana
dan prasarana transportasi di wilayah Bogor dengan penggunaan media massa
oleh warga Desa Cilebut Barat?
6. Sejauh mana hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh warga
Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi pelayanan sarana dan
prasarana transportasi di Wilayah Bogor?
7. Sejauh mana hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga Desa
Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana
transportasi di Wilayah Bogor?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka hal
tersebut digunakan sebagai acuan untuk merumuskan tujuan penelitian. Adapun
tujuan penelitian tersebut adalah untuk:
1. menganalisis kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai
pelayanan sarana dan prasarana transportasi dalam media massa di Wilayah
Bogor.
2. menganalisis pemilihan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam
memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi
di Wilayah Bogor.
3. menganalisis penggunaan media massa oleh warga Desa Cilebut Barat dalam
memperoleh informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi
di Wilayah Bogor.
4. menganalisis kepuasan warga Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai
pelayanan sarana dan prasarana transportasi yang ada di media massa di
Wilayah Bogor.

5. menganalisis hubungan kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana
dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor dengan penggunaan media massa
oleh warga Desa Cilebut Barat.
6. menganalisis hubungan pemilihan dengan penggunaan media massa oleh
warga Desa Cilebut Barat dalam memperoleh informasi mengenai pelayanan
sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor.
7. Menganalisis hubungan penggunaan media massa dengan kepuasan warga
Desa Cilebut Barat akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana
di Wilayah Bogor.

Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihakpihak sebagai berikut:
1. Perkembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pada tataran empiris di
masa yang akan datang khususnya mengenai komunikasi pembangunan.
2. Pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) sebagai partner media massa
dalam penyebaran informasi pembangunan, khususnya informasi mengenai
pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor kepada
masyarakat khususnya di wilayah Bogor.
3. Media massa lokal yang berada di Wilayah Bogor dalam pemberitaan
mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di Wilayah Bogor yang
menyeluruh dan berimbang.

TINJAUAN PUSTAKA
Teori Uses and Gratifications
Untuk membantu menjawab permasalahan penelitian, maka seperti yang
sudah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa penelitian ini menggunakan
pendekatan teori uses and gratifications yang jika dibandingkan dengan modelmodel penelitian komunikasi massa terdahulu yang menyelidiki pengaruh pesan
efek komunikasi secara kemanistik (satu sisi kepentingan komunikator belaka)
maka sudah sejak lama telah terjadi pergeseran anggapan efek, dimana uses and
gratifications sebagai perspektif baru mengalihkan penyelidikan tentang
hubungan sosial dalam khalayak.
Model ini dimulai dengan adanya lingkungan sosial yang menentukan
semua kebutuhan manusia. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri demografis,
afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Khalayak dalam model ini mempunyai
kebutuhan misalnya kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif
sosial, maupun kebutuhan untuk melepaskan ketegangan atau melarikan diri dari
kenyataan.
Kebutuhan tersebut (dalam konstruksi model ini) dapat dipuaskan melalui
sumber lain maupun media massa. Melalui sumber lain kebutuhan dapat terpenuhi
melalui keluarga, teman-teman, komunikasi interpersonal (antar pribadi), maupun
mengisi waktu luang dengan berbagai cara misalnya melalui penyaluran hobi.
Kebutuhan melalui media massa dipenuhi melalui suratkabar, radio, televisi, film
atau media massa lainnya baik dalam isinya maupun melalui daya terpaannya
(exposure) serta konteks sosial tempat di mana terpaan berlangsung. Pertanyaan
utama dalam model penelitian ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat
mengubah sikap dan perilaku manusia, tetapi pada sejauhmana media tersebut
dapat mempertemukan kebutuhan sosial dengan kebutuhan pribadi. Jadi
tekanannya adalah pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengaja
menggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu.
Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau
pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan,
sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.
Model ini ditutup dengan pemuasan khalayak melalui pemanfaatan atau
pemberfungsian media sebagai pengamatan lingkungan, diversi dan hiburan,
sebagai peneguhan identitas personal maupun penghubung sosial.
Model uses and gratifications ini digambarkan hubungannya oleh Blumler
et al. (1974) seperti terlihat pada Gambar 1.

Kebutuhan
khalayak

Lingkungan sosial
1. Ciri-ciri
demografis
2. Afiliasi
kelompok
3. Ciri-ciri
kepribadian

1. Kebutuhan
kognitif
2. Kebutuhan
afektif
3. Kebutuhan
integratif
personal
4. Kebutuhan
integratif
sosial
5. Pelepasan
ketegangan
atau
melarikan
diri dari
kenyataan.

Sumber-sumber
pemuasan
kebutuhan yang
berhubungan
dengan non
media
1. Keluarga,
teman-teman
2. Komunikasi
interpersonal
3. Mengisi
waktu luang

Penggunaan
media massa
1. Jenis-jenis
media:
suratkabar,
radio,
televisi dan
film
2. Isi media
3. Terpaan
media
4. Konteks
sosial dari
terpaan
media

Pemuasan media
(fungsi)
1. Pengamatan
lingkungan
2. Diversi/hiburan
3. Identitas
personal
4. Hubungan
sosial

Gambar 1 Model Uses and Gratifications (Blumler et al. 1974)
Berdasarkan model penelitian ini, jika dihubungkan dengan penelitian yang
dilakukan di sini maka penelitian ini akan mengetahui kebutuhan sosial dan
kebutuhan pribadi warga Desa Cilebut Barat akan media massa modern dalam
memilih dan menggunakan media massa tersebut untuk memperoleh informasi
mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor untuk
mencapai kepuasan akan informasi yang telah disajikan oleh media massa
tersebut, sumber informasi yang digunakan dalam hal ini jelas, yaitu media massa
dan media massa yang digunakan adalah media massa modern bukan yang
tradisional.
Dengan menggunakan model ini peneliti berusaha menemukan hubungan di
antara peubah-peubah yang diukur. Seringkali peneliti hanya menganalisis
sebagian saja komponen-komponen dari model uses and gratifications tersebut.

Kebutuhan Khalayak akan Informasi di Media Massa
Pendekatan uses and gratification menekankan pada motif dan kebutuhan
diri yang dirasakan oleh khalayak. Blumler et al. (1974) menyimpulkan bahwa,
orang yang berbeda dapat menggunakan pesan komunikasi yang sama untuk
tujuan yang sangat berbeda. Isi media yang sama bisa memuaskan kebutuhan
yang berbeda untuk individu yang berbeda. Tidak ada satu cara orang
menggunakan media. Sebaliknya, ada banyak alasan untuk menggunakan media
karena ada pengguna media.
Kebutuhan dasar, situasi sosial, dan latar belakang individu, seperti
pengalaman, kepentingan, dan pendidikan, mempengaruhi ide-ide tentang apa
yang khalayak inginkan dari media dan media mana yang terbaik yang dapat
memenuhi kebutuhannya, artinya khalayak menyadari dan dapat menyatakan
motif dan kepuasannya sendiri untuk menggunakan media yang berbeda.
Versi lain dari motivasi khalayak diusulkan oleh McGuire (1974),
berdasarkan teori umum dari kebutuhan manusia. Ia membedakan antara dua jenis
kebutuhan: kognitif dan afektif. Kemudian, McGuire menambahkan tiga dimensi:
"Pelestarian, inisiasi aktif versus pasif, orientasi tujuan eksternal versus internal,
dan stabilitas emosi pertumbuhan" dan ketika memetakan, faktor-faktor ini
menghasilkan 16 jenis motivasi yang berlaku untuk menggunakan media.
Katz et al. (1973) mengembangkan 5 (lima) kebutuhan yang diambil dari
fungsi sosial dan psikologis dari media massa dan menempatkan kebutuhan
tersebut ke dalam lima kategori :
1. Kebutuhan kognitif, termasuk memperoleh informasi, pengetahuan dan
pemahaman.
2. Kebutuhan afektif, termasuk emosi, kesenangan, perasaan.
3. Kebutuhan integratif pribadi, termasuk kredibilitas, status stabilitas.
4. Kebutuhan integratif sosial, termasuk berinteraksi dengan keluarga dan temanteman.
5. Kebutuhan melepaskan ketegangan, termasuk melarikan diri dan pengalihan.
Dari klasifikasi di atas, kemudian McQuail (1983) mengembangkan
klasifikasi tersebut dengan argumentasinya tentang alasan umum untuk
menggunakan media:
Informasi
1. Mencari tahu tentang peristiwa yang relevan dan kondisi di sekitarnya,
masyarakat dan dunia.
2. Mencari nasihat tentang hal-hal praktis atau pendapat dan pilihan keputusan
3. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
4. Belajar; pendidikan diri
5. Memperoleh rasa aman melalui pengetahuan.
Identitas Pribadi
1. Menemukan penguatan nilai-nilai pribadi
2. Menemukan model perilaku
3. Mengidentifikasi orang lain (di media)

4. Mendapatkan wawasan diri sendiri.
Integrasi dan Interaksi Sosial
1. Mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain; empati sosial
2. Mengidentifikasi dengan orang lain dan memperoleh rasa memiliki
3. Menemukan dasar untuk percakapan dan interaksi sosial
4. Memiliki pengganti untuk kehidupan nyata persahabatan
5. Membantu untuk melaksanakan peran-peran sosial
6. Memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan keluarga, teman dan
masyarakat.
Hiburan
1. Melarikan diri atau dialihkan dari masalah
2. Santai
3. Mendapatkan kenikmatan estetika budaya atau intrinsik
4. Mengisi waktu
5. Emosional
6. Gairah seksual.
Sejarah telah menunjukkan bahwa media baru seperti internet sering
menimbulkan kepuasan-kepuasan baru dan motivasi baru di antara berbagai
kelompok penonton (Angleman, 2000). Dimensi-dimensi baru dari motivasi
pengguna dan kepuasan perlu diidentifikasi. Meskipun motivasi untuk
penggunaan Internet dapat bervariasi diantara individu, situasi, dan penggunaan
media, sebagian besar studi penggunaan dan kepuasan penjelajahannya
didasarkan pada beberapa atau semua dimensi berikut: relaksasi, persahabatan,
kebiasaan, berlalunya waktu, hiburan, interaksi sosial, informasi/surveilans,
gairah, dan melarikan diri (Lin, 1999).
Rafaeli (1986) menemukan bahwa motivasi utama dari pengguna buletin
adalah rekreasi dan hiburan, diikuti dengan belajar apa yang orang lain pikirkan
tentang isu-isu kontroversial dengan berkomunikasi dengan orang-orang yang
peduli dalam sebuah komunitas. McQuail (1994) menjelaskan bahwa konten
hiburan muncul untuk memenuhi kebutuhan pengguna untuk melarikan diri,
kesenangan hedonistik, kenikmatan estetika, atau pelepasan emosi. Hal tersebut
ditambahkan oleh Luo (2002) bahwa menyediakan hiburan, oleh karena itu, dapat
memotivasi pemirsa untuk menggunakan media lebih sering.
Kuehn (1993) mengatakan bahwa interaksi tinggi juga ditemukan sebagai
motivasi untuk menggunakan internet. Schumann dan Thorson (1999), serta Ko
(2002) menyebut bahwa perhatian pada kemampuan interaktif internet melalui
kelompok diskusi, e-mail, memesan langsung, dan link ke informasi yang lebih
lanjut. Dengan demikian, Lin (2001) menyarankan bahwa layanan online harus
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan orang akan informasi yang berguna serta
peluang interaksi sosial.
Dari klasisifikasi dan penjelasan di atas diketahui bahwa banyak motif yang
mendorong khalayak untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dalam media
massa, yaitu kebutuhan kognitif, afektif, integratif pribadi, dan integratif sosial
serta hiburan, begitu juga dengan hasil penelitian Angleman, Lin, Luo, Rafaeli,
Kuehn serta Schumann dan Thorson menunjukkan bahwa orang membutuhkan
media untuk memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, identitas pribadi dan integratif

sosial serta hiburan. Untuk itu kebutuhan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kebutuhan akan informasi mengenai pelayanan sarana dan prasarana
transportasi di Wilayah Bogor dari aspek kognitif, afektif, identitas pribadi, dan
integritas (hubungan) sosial serta hiburan.
Jadi dengan demikian kebutuhan warga Desa Cilebut Barat akan informasi
mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi di wilayah Bogor di media
massa dari kebutuhan kognitif adalah kebutuhan akan pengetahuan tentang
peristiwa yang relevan mengenai pelayanan sarana dan prasarana transportasi;
pencarian pendapat tentang hal-hal praktis mengenai pelayanan sarana dan
prasarana transportasi sebagai pilihan keputusan untuk bertransportasi; dan
mendapatkan pelajaran sebagai pendidikan diri. Kebutuhan afektif merupakan
kebutuhan akan perasaan senang, aman, tenang, percaya dan yakin dari pelayanan
yang diberikan oleh jasa transportasi. Kebutuhan identitas pribadi adalah
kebutuhan akan penemuan kekuatan dalam diri pribadi tentang
norma/nilai/cara/aturan dalam bertransportasi; penemuan model berperilaku atau
bertindak sendiri yang menyangkut masalah-masalah pelayanan sarana dan
prasarana transportasi; mendapatkan gambaran mengenai orang lain yang
diberitakan media; dan memiliki wawasan diri sendiri mengenai pelayanan sarana
dan prasarana transportasi. Kebutuhan hubungan sosial adalah kebutuhan untuk
mendapatkan wawasan tentang keadaan orang lain yang diakibatkan oleh
pelayanan sarana dan prasarana transportasi; merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain (empati sosial) yang diakibatkan oleh pelayanan sarana dan prasarana
transportasi; memperoleh rasa memiliki pada sarana dan prasarana transportasi;
dan menemukan dasar untuk percakapan dengan teman, dan keluarga mengenai
pelayanan sarana dan prasarana transportasi. Kebutuhan akan hiburan adalah
kebutuhan untuk dapat mengantisipasi keadaan pelayanan transportasi yang akan
atau sedang terjadi; mengisi waktu luang; menghilangkan kejenuhan; membantu
memecahkan masalah; melepaskan ketegangan dalam diri sendiri; dan merasa
santai.

Pemilihan Media Massa oleh Khalayak
Teori Penggunaan dan Pemenuhan kepuasan memiliki relevansi tinggi saat
digunakan untuk menentukan hal seperti penerimaan akan media-media baru
(seperti internet) dan penggunaan media-media lama, bahkan dengan adanya
media baru pengganti. Inovasi diadopsi saat media baru pengganti memiliki dan
dapat menggantikan fungsi-fungsi media lama tradisional. Seperti, alat
komunikasi pager yang tergantikan dengan telepon selular. Atau media TV yang
tetap tidak tergantikan oleh telepon selular walaupun telepon selular kini dapat
berfungsi seperti TV. Di lain pihak pengguna lama mulai menggunakan internet
dan terpaksa mempelajarinya saat ada informasi-informasi yang disalurkan hanya
dapat dilihat melalui internet. Contohnya seperti detik.com saat kerusuhan 1998.
Koran jelas kurang cepat dan TV terlalu seragam penayangannya, sementara
detik.com menawarkan berita yang lebih spesifik, dituangkan tertulis dan dapat
diulang (UTN, 2011).

Selain sebagai suatu institusi atau lembaga, media massa juga merupakan
suatu produk yang dipasarkan atau dijual kepada masyarakat, yang dalam hal ini
menjual informasi yang disajikannya. Untuk itu, masyarakat dapat memilih media
massa yang mana yang akan dikonsumsi. Dalam teori Komunikasi Pemasaran
dikatakan bahwa seseorang dalam menentukan pilihan itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain, nilai fungsional, sosial, emosional, epistemik, dan
kondisional (Shimp, 2003). Sehubungan dengan itu, hasil penelitian Surisno
(2009) tentang pilihan mahasiswa terhadap konsentrasi bidang ilmu komunikasi
terapan pada program D3 di Universitas Sebelas Maret, Solo menyimpulkan
bahwa mahasiswa memilih ditentukan oleh nilai fungsional dan nilai informatif
dari pesan yang disampaikan. Semakin dibutuhkan fungsi pendidikan di bidang
komunikasi maka akan semakin dicari oleh masyarakat pendidikan di sektor
komunikasi. Kemudian semakin lengkap informasi yang disampaikan mengenai
bidang pendidikan tersebut maka mahasiswa akan semakin mantap akan
pilihannya. Selain kedua nilai tersebut, tingkat ekonomi masyarakatpun dapat
mempengaruhi pilihan mereka terhadap media massa. Masyarakat dengan tingkat
ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa
yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena
pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi
memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya
langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang
mereka dapat dari media massa tertentu.
Nilai fungsional media massa merupakan nilai dari fungsi media massa.
Fungsi media massa menurut Sutaryo (2005) adalah menghibur,

Dokumen yang terkait

The Relationship Between Family Support and Marital Satisfaction in Ethnic of Batak Toba

4 42 156

The Influence of User’s Participation Toward User’s Satisfaction in Academic Information System Development with Four Variables Moderation (Empirical Study of Jember University)

0 14 135

The Influence of User’s Participation Toward User’s Satisfaction in Academic Information System Development with Four Variables Moderation (Empirical Study of Jember University)

0 15 22

The Influence of User’s Participation Toward User’s Satisfaction in Academic Information System Development with Four Variables Moderation (Empirical Study of Jember University)

0 10 22

The Education Level of Reproductive Age Couples had Relationship with Selection of Contraceptives but Had No Relation with FP Participation in Argomulyo Village, Sedayu, Bantul, Yogyakarta

0 0 8

The relationship between Intima Media Thickness of Carotid Artery and Left Ventricular Mass in Obese Adolescents

0 0 6

Relation Between Providing Information and Old Service Pharmaceutical Recipes with Public Satisfaction of Outpatient In Pharmaceutical Installation of Rsud Jendral Ahmad Yani

0 0 6

The Relationship Between Family Support and Marital Satisfaction in Ethnic of Batak Toba

0 0 59

BAB II LANDASAN TEORI - The Relationship Between Family Support and Marital Satisfaction in Ethnic of Batak Toba

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN - The Relationship Between Family Support and Marital Satisfaction in Ethnic of Batak Toba

0 0 11