Ila Lailatun Sholihah, 2015 PENGARUH PENAMBAHAN CuO TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK, KEKERASAN DAN KETANGGUHAN
RETAK CSZ SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.4.2 Pencampuran dan Penggerusan
Serbuk  CSZ  yang  telah  dibuat  diambil  berdasarkan  komposisi  yang
diperlukan. Pembuatan setiap komposisi diantaranya berdasarkan Tabel 3.1. Tabel 3.1 Komposisi CSZ yang didoping CuO
No CSZ
berat CuO
berat Massa
gram Massa
gram Total
gram 1
100 1,6500
0,0000  1,6500 2
99 1
1,6335 0,0165  1,6500
3 98
2 1,6170
0,0330  1,6500
Kemudian,  masing-masing  campuran  digerus  dengan  bantuan  alkohol supaya campurannya homogen. Penggerusan dilakukan kurang lebih 1 jam.
3.4.3 Pressing
Proses pembuatan pelet dilakukan dengan metode Pressing menggunakan mesin  Press.  Tujuan  pengepressan  ini  untuk  memadatkan  serbuk  dengan  bentuk
hasil  cetakan  berupa  pelet  silinder.  Ditekan  dengan  beban  sebesar  4 toncm
2
. Untuk setiap komposisi dibuat masing-masing 5 buah pelet.
3.4.4 Sintering
Proses  sintering merupakan proses pemanasan dengan suhu  dibawah titik
lelehnya. Tujuan dari proses sintering adalah untuk memadatkan sampel sehingga rapat massanya besar. Pelet mentah disinter pada suhu 1475
C selama 3 jam.
3.5 Karakterisasi keramik
3.5.1 Analisis struktur kristal
Analisis  struktur  kristal  bertujuan  untuk  mengetahui  struktur  kristal, orientasi kristal, dan parameter kisi yang terjadi pada keramik pelet.
Sampel  pelet  yang  dikarakterisasi  adalah  CSZ  dan  CSZ  yang  didoping dengan 2 berat CuO. Tujuan dari karakterisasi struktur kristal XRD yaitu untuk
mengetahui  apakah  penambahan  doping  CuO  telah  larut  dalam  CSZ  dan  untuk mengetahui  fase  yang  terbentuk  setelah  penambahan  doping  CuO.  Sehingga,
Ila Lailatun Sholihah, 2015 PENGARUH PENAMBAHAN CuO TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK, KEKERASAN DAN KETANGGUHAN
RETAK CSZ SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
karakteriasasi  struktur  kristal  untuk  penambahan  CuO  pada  CSZ  cukup  diwakili oleh CSZ yang didoping 2 berat CuO.
Struktur kristal dianalisis dengan menggunakan  X-ray Diffraction XRD. Hasil dari pengukuran XRD adalah berupa data intensitas dan sudut 2
ϴ, kemudian grafik dibuat dengan mengplot sudut 2
ϴ terhadap intensitas dengan menggunakan aplikasi  Microsoft  excel.  Contoh  hasil  plot  sudut  2
ϴ  terhadap  intensitas ditunjukan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Contoh grafik CSZ hasil plot XRD 2ϴ terhadap intensitas
Gambar  3.2  merupakan  contoh  grafik  hasil  plot  2 ϴ  terhadap  intensitas.
Kemudian  setiap  puncak-puncak  dihitung  besar  sudutnya.  Besar  sudut  yang dihitung  kemudian  dihitung  kembali  mengikuti  persamaan  difraksi  sinar-X  yang
memenuhi aturan hukum Bragg pada persamaan 3.1. 2d sin Ɵ = �
3.1 d adalah jarak antar bidang pendifraksi  yang dapat ditentukan dengan persamaan
3.2.
�
=
+  + �
3.2
�
=
� � �  Ɵ �
3.3
���
2
Ɵ =
�
2
4�
2
ℎ
2
+
2
+
2
3.4 ���
2
Ɵ = �  ℎ
2
+
2
+
2
3.5
Ila Lailatun Sholihah, 2015 PENGARUH PENAMBAHAN CuO TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK, KEKERASAN DAN KETANGGUHAN
RETAK CSZ SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
� =
�
2
4�
2
3.6 � =
� 2
√� 3.7
Untuk  menentukan  kisi  bravais  dari  struktur  kubik  digunakan  aturan seleksi h
2
+k
2
+l
2
yaitu:
SC   : 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,16,... BCC
: 2,4,6,8,10,12,14,16,… FCC
: 3,4,8,11,12,16,19,20,24,…
Kemudian Sin
2
Ɵ dibagi dengan bilangan h
2
+k
2
+l
2
SC, BCC, atau FCC. Dari  hasil  pembagian  tersebut  akan  terbentuk  pola  angka  yang  berulang.  Pola
angka yang sering muncul adalah A, A merupakan λ
2
4a
2
yang ditunjukkan pada persamaan  3.6.  Setelah  masing-masing  dibagi  dengan  A  maka  akan  didapatkan
jumlah  h
2
+k
2
+l
2
.  Jumlah  h
2
+k
2
+l
2
yang  diambil  adalah  angka  yang  paling mendekati bilangan bulat.
Untuk  menghitung  parameter  kisi,  dapat  menggunakan  persamaan  3.7,  A telah  didapatkan  dari  perhitungan  pada  paragraf  sebelumnya,  dan  λ  merupakan
panjang gelombang Cu 1,54060 Angstrom.
3.5.2 Analisis Struktur mikro