Tujuan Kriptografi Pengertiaan Kriptografi

tentunya. Menurut Dony Ariyus 2006, autentikasi pembuktian keabsahan waktu mengirim pesan adalah hal yang sangat penting dalam keamanan data. User B yakin bahwa pesan yang dikirim A benar-benar datang dari A. Secara garis besar, teknik kriptografi dapat digunakan untuk menyamarkan pesan dan untuk autentikasi pesan. Dalam hal ini, akan dibahas teknik kriptografi untuk autentikasi pesan untuk mengetahui keutuhan integritas pesan.

2.1.1 Tujuan Kriptografi

Secara garis besar, teknik kriptografi digunakan untuk menyamarkan pesan menekankan pada confidentiality, yaitu pencegahan akan pengaksesan informasi passive attack yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak, sedangkan teknik kriptografi untuk autentikasi pesan lebih menekankan pada pencegahan akan modifikasi informasi active attack yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak. Dalam hal ini, akan melindungi identitas pemakai atau isi pesan agar tidak dapat dibaca oleh orang lain yang tidak berhak. Data integrity adalah melindungi pesan agar tidak diubah oleh orang lain. Untuk mencapai ini, perlu ditetapkan suatu tujuan sebagai titik tolak dalam pengembangan ilmu kriptografi itu sendiri. Menurut Rhee 1994 tujuan dari kriptografi dapat memenuhi satu atau lebih dari hal-hal berikut ini: 1. Melakukan proteksi terhadap sistem komputer yang khusus ditujukan untuk pemrosesan dan penyimpanan data. 2. Melakukan pencegahan terhadap tindakan yang tidak mendapat otoritas untuk mengambil ataupun menghapus suatu informasi dari pesan-pesan yang dikirim melalui saluran terbuka. 3. Melakukan pencegahan terhadap tindakan yang tidak mendapat otoritas untuk memodifikasi data ataupun informasi pada saluran terbuka. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan penjabaran dari Man Young Rhee, Menezes 1996 menjelaskan tujuan dari kriptografi dalam beberapa butir keterangan berikut ini: 1. Confidentiality. Menjaga muatan informasi dari campur tangan pihak-pihak lain, selain yang memiliki otoritas. 2. Data Integrity. Meyakinkan tidak terjadinya pengubahan data oleh pihak yang tidak memiliki otoritas. Untuk meyakinkan integritas dari suatu data, harus dapat dilakukan pendeteksian apakah data tersebut telah mengalami manipulasi. Manipulasi data meliputi penyisipan, penghapusan, dan pensubstitusian. 3. Authentification. Fungsi untuk pemberian identifikasi. Fungsi ini diberikan baik kepada pengirim maupun kepada penerima informasi itu sendiri. Ke dua belah pihak yang ingin melakukan komunikasi sebaiknya dapat saling melakukan identifikasi. Informasi yang dikirimkan sebaiknya dapat dipastikan sumbernya, keasliannya, muatannya, waktu pembuatannya, dan lain-lain. 4. Non-Repudiation. Mencegah suatu pihak yang menyangkal telah melakukan pengiriman pesan ataupun informasi.

2.2. Jenis-Jenis Algoritma Kriptografi