Norma Konversi ke Skor Skala Norma Tes Skor Tes Verbal, Tes Performa dan Skor Total Korelasi MAB II dengan Tes lain yang Sejenis Korelasi MAB dengan WAIS-R

DEWANG SULISTIANA, 2014 ADAPTASI DAN STANDARISASI MULTIDIMENSIONAL APTITUDE BATTERY – II SEBAGAI TES INTELEGENSI BAGI SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu pendidikan kelompok populasi, sehingga skor mentah dari ketiga kelompok ini perlu disesuaikan menggunakan modifikasi berdasarkan pertimbangan rata-rata edukasi populasi, rata-rata populasi sampel, serta korelasi antara skor sub-tes dan tingkat pendidikan. Rata-rata dan standar deviasi untuk setiap bagian tes kemudian diplot dan diperhalus menggunakan kriteria pangkat terkecil. Rata-rata dan standar deviasi yang dihasilkan dari proses tersebut kemudian digunakan untuk menghitung skor skala skor T dan persentil yang ekivalen dengan skor mentah. Skor skala ekivalen ini digunakan untuk membandingkan skor responden hanya dengan kelompok yang seusia. Skor ini tidak dapat digunakan untuk menkonversi skor mentah skor skala dalam penghitungan skor tes verbal, performa maupun skor total, karena penghitungan tersebut harus menggunakan bagan konversi skor skala.

2. Norma Konversi ke Skor Skala

Rata-rata dan standar deviasi skor mentah setiap bagian tes juga dihitung untuk seluruh kelompok sampel normatif. Sekali lagi, skor untuk tiga kelompok sampel usia yang paling tua disesuaikan dengan menggunakan modifikasi regresi. Rata-rata dan standar deviasi skor sub-tes seluruh kelompok sampel juga diplot dan diperhalus menggunakan criteria pangkat terkecil. Rata-rata dan standar deviasi yang dihasilkan dari penghitungan tersebut digunakan untuk memproduksi skor skala yang ekivalen dengan skor mentah yang terdapat dalam format laporan hasil MAB-II.

3. Norma Tes Skor Tes Verbal, Tes Performa dan Skor Total

Skor verbal, performa dan skor total dihitung untuk sampel pada masing-masing kelompok usia menggunakan rata-rata dan standar deviasi sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Skor tersebut digunakan untuk menghitung rata-rata dan standar deviasi pada masing-masing kelompok usia, yang kemudian diperhalus dan dilaporkan seperti di atas dan digunakan untuk menghasilkan skor IQ, skor standar dan persentil.

10. Korelasi MAB II dengan Tes lain yang Sejenis

1. Korelasi MAB dengan WAIS-R

DEWANG SULISTIANA, 2014 ADAPTASI DAN STANDARISASI MULTIDIMENSIONAL APTITUDE BATTERY – II SEBAGAI TES INTELEGENSI BAGI SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Korelasi antara MAB dan WAIS-R tersaji dalam table 4.8. Untuk tujuan perbandingan dalam table 2.4 juga disajikan ringkasan dari lima buah studi yang melaporkan korelasi antara WAIS dan WAIS-R. Perbandingan tersebut disajikan karena, tidak seperti perbandingan WAIS dan MAB, WAIS dan WAIS-R memiliki kesamaan metode pengadministrasian, format item, dan mayoritas item soal yang identik. Korelasi antara sub-tes pada MAB dan WAIS-R berada pada rentang korelasi antara sub-tes pada WAIS dan WAIS-R, dengan pengecualian tunggal pada sub-tes Spatial dan Block Design. Korelasi skor total pada MAB dan WAIS-R memiliki nilai sebesar 0,91. Nilai tersebut hampir sama dengan nilai rata-rata korelasi skor total WAIS dan WAIS-R yakni 0,93. Tabel 2.4 Korelasi dengan WAIS-R DEWANG SULISTIANA, 2014 ADAPTASI DAN STANDARISASI MULTIDIMENSIONAL APTITUDE BATTERY – II SEBAGAI TES INTELEGENSI BAGI SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Perbandingan MAB dengan Advanced Progressive Matrices APM dari