I.3 Latar belakang I.3.1 Alasan Pengambilan Judul
Pada saat ini jumlah fasilitas hiburan yang terdapat di kawasan Solo Baru dapat dikatakan cukup. Akan tetapi dari fasilitas hiburan yang berupa gedung
bioskop di Solo Baru belum ada. Fasilitas hiburan gedung bioskop yang dilengkap dengan fasilitas penunjang lainnya belum ada di Solo Baru, kemudian digagaslah
sebuah pusat hiburan gedung bioskop yang memiliki fasilitas yang lengkap. Spesifikasi konsumen yang dibidik adalah masyarakat Surakarta dan
sekitarnya, khususnya masyarakat Solo Baru, dengan usia antara 13-35 tahun, dimana pada usia tersebut rata-rata mempunyai produktifitas yang tinggi dengan
kemampuan sosialisasi yang tinggi. Konsumen ini adalah user yang paling potensial karena mendominasi banyaknya penduduk di Solo Baru dan sekitarnya.
Penciptaan tempat hiburan ini diharapkan sejalan dengan Master Plan Solo Baru 2000 yang bertujuan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik
bagi Solo Baru. Persaingan bisnis yang sangat kompetitif terutama di Solo Baru membutuhkan strategi pemasaran dan sarana promosi yang dapat menunjang
eksistensi bisnis itu sendiri. Kemudian disinilah Arsitektur tidak hanya berperan sebagai wadah, tetapi juga sebagai alat promosi, sehingga dirancanglah sebuah
desain bangunan yang mampu bersaing.
I.3.1.1 Potensi yang Ada
Dahulu di Solo Baru mempunyai sebuah gedung Bioskop Atrium akan tetapi sejak terjadinya kerusuhan yang berakibat gedung tersebut rusak karena di
bakar pada tahun 1998, sekarang lokasi bekas gedung bioskop tersebut terbengkalai. Dengan demikian maka muncul ide untuk mengembangkan lokasi
bekas gedung Bioskop Atrium tersebut menjadi sebuah gedung bioskop lagi akan tetapi dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang lebih lengkap.
Minimnya tempat hiburan gedung bioskop di Surakarta dan di Sukoharjo menjadikan bioskop di Solo Baru sebagai potensi daya tarik bagi masyarakat Solo
dan sekitarnya yang ditunjang dengan letak Solo Baru yang strategis diantara Surakarta dan Sukoharjo.
I.3.1.2. Perkembangan Dunia Perfilman
2
Pada saat ini dunia perfilman Indonesia berkembang semakin pesat, maka untuk mendukung perkembangan tersebut dibutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai contohnya gedung bioskop. Gedung bioskop merupakan salah satu tempat untuk menonton film. Jadi setidaknya setiap kota terdapat gedung bioskop
sebagai fasilitas untuk menonton film. Untuk itu dengan adanya kembali gedung bioskop di Solo Baru maka masyarakat Solo Baru pada khususnya dan
masyarakat Kota Surakarta pada umumnya dapat menonton film di gedung bioskop ini.
I.3.2 Data Fisik dan Non Fisik I.3.2.1 Data Fisik
Di Kota Surakarta terdapat beberapa gedung bioskop dengan klasifikasi antara lain sebagai berikut:
a Grand 21 di Solo Grand Mall - Terdapat 4 ruang bioskop teater
- Termasuk dalam kelas Eksekutif b Studio di Matahari Singosaren Plaza
- Terdapat 3 ruang bioskop teater - Termasuk dalam kelas Bisnis
3
ALFA MATAHARI
SINGOSAREN SGM
RENCANA CCSB
Gambar 1 Peta Sebaran gedung bioskop di Surakarta dan Sukoharjo
Sumber : sukoharjo_prasarana.gif
Solo Baru merupakan kota satelit antara Surakarta dan Sukoharjo dengan lokasi strategis untuk para pengembang terutama disektor perekonomian, dimana
kota satelit adalah kota kecil yang biasanya terletak disekitar wilayah kota yang lebih besar yang perkembangannya selalu mengikuti perkembangan kota yang
lebih besar tersebut. Fasilitas sebagai potensi fisik di Solo Baru antara lain sebagai berikut:
a Komersial
Gambar 2 Ruko di Solo Baru
Sumber: Dokumen pribadi, 2008
4
Gambar 3 Dealer Toyota Nasmoco Solo Baru
Sumber: Dokumen pribadi, 2008
b Hiburan
Gambar 4 Pandawa Waterboom Solo Baru
Sumber: Dokumen pribadi, 2008
Gambar 5 Pandawa Futsal Center Solo Baru
Sumber: Dokumen pribadi, 2008
5
c Landmark
Gambar 6 Air Mancur Solo Baru
Sumber: Dokumen pribadi, 2008
Gambar 7 Patung di Solo Baru
Sumber: Dokumen pribadi, 2008
d Lokasi
Gambar 8 Lokasi di Solo Baru
Sumber: Dokumen pribadi, 2008
6
I.3.2.2 Data Non Fisik