Komunikasi Humas Landasan Teori

pustaka. Tehnik analisis data yang digunakan peneliti yaitu tehnik analisis data model interaktif, dan utuk menguji keabsahan peneliti meenggunakan metode triaggulasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukan secara garis besar bahwa pelaksanaan kegiatan media relations humas PMI kota Surakarta telah sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh pakar dan praktisi kehumasan melalui pendekatan fungsional dan personal. Adapun hambatan humas PMI Surakarta dalam menjalankan kegiatan tersebutyaitu pertentengan tugas dan tanggung jawab antara humas dengan wartawan, birokrasi yang tidak praktis serta kebijakan rotasi wartawan. Dari sisi wartawan juga mengalami hambatan berupa jenis informasi yang kurang bervariasi, belum semua informasi mengandung sebuah berita, dan sumber daya manusia di lingkungan humas PMI kota Surakarta yang belum semuanya menguasai tehnik Jurnalistik.

F. Landasan Teori

1. Komunikasi

Didalam kehidupan, manusia tentunya melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya. Tak terkecuali kegiatan berkomunikasi. Hampir seluruh aktivitas yang dilakukan oleh manusia tidak terlepas dari kegiatan komunikasi. Ruben Stewart dalam Alo Liliwery menyebutkan arti komunikasi adalah prosees adaptasi terhadap orang dan lingkungan. Melalui proses itu manusia menciptakan dan mengintrepertasi pesan tidak hanya individu, tetapi kelompok, relasi dengan sesama, atau organisasi sebagai wujud relasi dengan lingkungan yang yang menjadi kepentingannya dengan manusia.Liliweri,2011:35 Harorld Lasswell dalam Onong Uchjana Effendy menyatakan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Wich Channel To Whom Whith What Effect. Paradikma Lasswell tersebut menunjukan bahwa komunikasi terdiri dari lima unsur, yakni : a. Komunikator sebagai pengirimcommunicator, source, sender b. Pesan yang ingin disampaikan message c. Media apa yang akan digunakan channel d. Kepada siapa pesan akan disampaikan receiver e. Pengaruh yang akan terjadi impact Berdasarkan penjelasan tersebut, maka komunikasi dapat di artikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang ada dan menimbulkan suatu efek tertentu. Effendy,1985:13

2. Humas

Bidang kehumasan tidak terlepas dari sebuah organisasi,lembaga, dan perusahaan. Ini disebabkan humas berperan penting dalam mengatur hubungan dengan publik sehingga praktisi humas haruslah peka terhadap kondisi masyarakat secara luas. Seorang praktisi kehumasan haruslah memiliki kemampuan dalam mengelola komunikasi, agar mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Frank Jefkins berpendapat bahwa humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.Jefkins,1995:9 Renald Kasali berpendapat bahwa PR atau humas adalah suatu pendekatan yang sangat strategis yang menggunakan konsep komunikasi.Kasali,1994:1 Dari hasil pertemuan asosiasi-asosiasi PR seluruh dunia di Mexico City menga takan bahwa “praktek kehumasan adalah suatu seni sekaligus suatu disipin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi,serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya”.Jefkins,1995:9 Dari penjelasan beberapa pakar diatas, humas merupakan kegiatan komunikasi baik denganstakeholder internal dan eksternal organisasi guna terciptanya hubungan yang harmonis.Stakeholder sendiri adalah kelompok yang berada baik didalam maupun diluar perusahaan, lembaga atau organisasi yang mempunyai peranan dalam menentukan sebuah keberhasilan perusahaan atau organisasi. Adapun stakeholder internal dan eksternal dibidang kehumasan menurut Rhenald Kasali sebagai berikut Kasali,1994:63 Tabel 1. Stakeholder eksternal dan internal Stakeholder Internal Stakeholder Eksternal 1. Pemegang saham 2. Manajemen dan top eksekutif 3. Karyawan 4. Keluarga karyawan 1. konsumen 2. penyalur 3. pemasok 4. Bank 5. Pemerintah 6. Pesaing 7. Pers Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh PR atau humas,, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Nova dalam Dasrun Hidayat menyatakan bahwa tujuan kegiatan PR mencakup dua hal, yaitu : a. Perfomance Objective : PR merupakan kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya, melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan dimata publik. b. Support of cunsumer market objegtive : kegiatan PR dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ditimbulkan oleh kegiatan komunikasi perusahaan dengan tingkat kesadaran konsumen. Hidayat,2014:18 Fungsi humas pada organisasi pemerintahan meurut Morissan adalah untuk membantu menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi bersangkutan kepada masyarakat dan sebaliknya menerima umpan balik yang diberikan masyarakat dan menyampaikan kepada pimpinan organisasi. Morrisan,2008:90 Sedangkan fungsi pokok humas pemerintahan yang paling dasar menurut Ruslan yaitu sebagai berikut : a. Mengamankan kebijakan dan progam kerja pemerintah yang diwakilinya. b. Memberikan pelayanan, penyebarluasan pesan-pesan dan informasi mengenai kebijaksanaan, hingga mampu mensosialisasikan program- progam pembangunan baik secara nasional maupun daerah kepada masyarakat. c. Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak, dan menampung aspirasi atau opini publik masyarakat, serta memperhatikan keinginan-keinginan masyarakat dilain pihak. d. Berperan secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis guna mengamankan stabilitas dan progam pembangunan baik dalam jangka pendek ataupen panjang. Ruslan,2001: 93-96 Tugas seorang praktisi humas menurut Cultip Center dan Broom dalam Firsan Nova menyebutkan sepuluh pekerjaan PR, yaitu Nova,2014,23-24 : a. Menulis dan mengedit. Yaitu menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita future, newsletter untuk karyawan dan eksternal stakeholde, korespondensi, pesan website, dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur, film dan scipt slide-show, artikel publikasi, dan materi-materi pendukung teknis lainnya. b. Hubungan media dan penempatan media yaitu mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance, agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita tentang organisasi itu sendiri. Merespon permintaan informasi oleh media, memverifikasi berita, dan membuka akses ke sumber otorisasi. c. Riset, yaitu mengumpulkan informasi tentang opini publik, trend, isu hangat, dan liputan media. d. Manajemen dan administrasi, yaitu pemrogaman dan perencanaan dengan bekerjasama dengan manager lain. e. Konseling, yaitu memberi saran kepada manajemen dalam asalah sosial, politik dan peraturan. f. Acara spesial, yaitu mengatur dan mengelola konferensi pers pada kegiatan-kegiatan yang diadakan di organisasinya. g. Pidato, yaitu tampil didepan publik, memberikan sambutan dan mengelola biro juru bicara untuk menjelaskan platform organisasi didepan publik. h. Produksi, yaitu membuat saluran komunikasi dengan keahlian dan pengetahuan multimedia. i. Pelatihan, yaitu menyiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk menghadapi media dan tampil dihadapan publik. j. Kontak, yaitu sebagai penghubung dengan media, komunitas, dan kelompok internal dan eksternal lainnya. Sedangkan tugas seorang PR atau humas dalam sebuah organisasi menurut Firsan Nova sendiri meliputi nova,2014:23 : a. Membina hubungan ke dalam publik internal, seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif didalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. b. Membina hubungan keluar publik eksternal, mengusahakan timbulnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap organisasi yang diwakilinya. Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya, maka seorang praktisi humas haruslah mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik, memiliki kemampuan dalam mengelola media, dan kepandaian dalam menulis. Dasrun Hidayat dalam bukunya Media Publik Relations menyatakan lima kemampuan yang harus dimiliki seorang praktisi humas atau public relations, yaitu Hidayat,2014:13-16 : a. Mampu mendesain strategi komunikasi dan pemasaran terpadu. Dalam menjalankan strategi kerjanya penting pula melakukan metode pemasaran sebagai salah satu bauran yang tepat. Alat yang digunakan dapat berupa bauran komunikasi pemasaran melipti periklanan, promosi dan direct marketing. b. Merencanakan dan membuat program media relations yang inklusif. Yaitu kegiatan komunikasi yang melibatkan media massa yang relatif mudah diterima oleh masyarakat. c. Kemampuan analisa yang tajam, karena dalam prakteknya seorang PR bisa melakukan identifikasi dan merangkul stakeholder. d. Public relations mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, yakni mengintregasikan diri dengan teknologi baru. e. Mampu menciptakan model untuk mengukur kinerja PR. Sedangkan menurut Frank jefkins, seorang praktisi humas haruslah memiliki enam kriteria agar menjadi PR yang baik. berikut adalah penjelasannya : a. Mampu menghadapi semua orang yang mempunyai karakter berbeda- beda dengan baik. b. Mampu berkomunikasi dengan baik. Artinya, ia mampu menjelaskan segala sesuatu dengan jernih, jelas dan lugas baik secara lisan maupun tertulis. c. Pandai mengorganisir segala sesuatu. Hal ini menuntut suatu kemampuan perencanaan yang prima. d. Memiliki integritas personal, baik dalam profesi maupun dalam kehidupan pribadinya. e. Punya imajinasi. Memiliki daya kreatif yang baik sehingga ia mampu membuat jurnal internal, mampu mencari dan menemukan cara-cara yang tidak terduga guna menyelesaikan masalah. f. Serba tahu. Seorang praktisi PR dituntut memiliki akses informasi yang luas. Jefkins,1995:21

3. Media Massa

Dokumen yang terkait

STRATEGI MEDIA RELATIONS DALAM PEMERINTAHAN DAERAH Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Media Relations Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surakarta dalam Menjalin Hubungan dengan

3 24 196

(Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015) Media Relations dI Instansi Pemerintah (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015).

1 6 15

Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015) Media Relations dI Instansi Pemerintah (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015).

0 4 15

PENDAHULUAN Media Relations dI Instansi Pemerintah (Studi Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemkab Karanganyar tahun 2015).

0 3 36

MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF PEMERINTAH (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Dalam Mempertahankan Citra Positif Pemerintah (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Me

0 3 13

SKRIPSI Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Dalam Mempertahankan Citra Positif Pemerintah (Deskriptif Kualitatif Aktivitas Media Relations Humas Pemerintahan Kota Surakarta Pasca Transisi Jokowi Kepada Fx Rudi Hadiyatmo 2014).

0 3 14

STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN BLORA (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Media Relations Humas Kantor Strategi Media Relations Humas Pemerintah Kabupaten Blora (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Media Relations

0 1 18

Aktivitas Media Relations Humas Polresta Surakarta Doc195

0 2 1

AKTIVITAS MEDIA RELATIONS HUMAS KEPOLISIAN (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA BAGIAN HUMAS DI POLRESTA SURAKARTA DALAM MENJALANKAN MEDIA RELATIONS)

0 0 7

Peran Humas Pemerintah Dalam Kegiatan Media Relations (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Humas Pemerintah Dalam Kegiatan Media Relations Sebagai Upaya Meningkatkan Citra Positif Brand Magelang Kota Sejuta Bunga - UNS Institutional Repository

0 0 17