vii
3.2 Hasil Analisis Data
3.2.1 Analisis Univariat
Analisis  univariat  bertujuan  untuk  menjelaskan  atau  mendeskripsikan  karakteristik  setiap  variabel penelitian.
3.2.1.1 Karakteristik Responden
Jenis kelamin 100 berjenis kelamin perempuan, responden mempunyai umur paling tinggi 51 tahun dan paling rendah berumur 24 tahun, dan mempunyai masa  kerja paling tinggi  selama  15 tahun dan
paling  rendah  selama  3  bulan,  responden  100  tidak  memakai  APT  standar,  berbadan  sehat,  tidak mempunyai  riwayat  hipertensi,  tidak  merokok,  tidak  sedang  atau  mengkonsumsi  obat  dekongestan
hidung, obat-obat hidung, obat supressi nafsu makan,dan tidak mengkonsumsi alkohol. 3.2.1.2
Intensitas Kebisingan
Setelah  dilakukan  pengukuran  dengan  menggunakan  Sound  Level  Meter  diperoleh  hasil  pengukuran intensitas  kebisingan  tempat  kerja  bagian  weaving,  printing,  dan  riching  di  PT.  Iskandar  Indah  Printing
Texlite Surakarta : Tabel 1. Hasil Rerata Pengukuran Intensitas Kebisingan di PT. Iskandar Indah Printing Textile
Surakarta. No
Bagian Leq dBA
Keterangan 1
Weaving 98,25
NAB 2
Printing 70,81
≤NAB 3
Riching 69,58
≤NAB Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel di atas diketahui bahwa hasil pengukuran intensitas kebisingan di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta yang dilakukan pengukuran pada 5 titik di
bagian  weaving  mempunyai  Leq  sebesar  98,25  dBA  dimana  menandakan  bahwa  kelima  titik  tersebut berada di atas NAB 85 dBA, di bagian printing mempunyai Leq sebesar 70,81 dBA dan bagian riching
mempunyai Leq sebesar 69,58 dBA dimana menandakan bahwa kelima titik tersebut berada di bawah
NAB ≤85dBA. Menurut  hasil  penelitian  sebelumnya  menunjukkan  bahwa  kebisingan  yang  melebihi  nilai
ambang  batas  NAB  dapat  menyebabkan  berbagai  gangguan  terhadap  kesehatan  karyawan  seperti gangguan  peningkatan  tekanan  darah  dan  denyut  jantung  Hemawati,  2011.  Peningkatan  tekanan
darah dan denyut jantung tersebut sesuai dengan pendapat Suwerda 2002, bahwa pengaruh intensitas kebisingan mesin penggilingan padi tehadap tekanan darah dan denyut jantung tenaga penggiling yang
berupa  kenaikan  tekanan  darah  tenaga  penggiling  setelah  terpapar  kebisingan.  Kebisingan  dapat menyebabkan  karyawan  stres,  keadaan  stres  ini  akan  menimbulkan  sekresi  hormon  adrenalin  pada
peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Langkah pengendalian kebisingan berupa dua arah pendekatan yaitu pendekatan jangka pendek short-term  gain  dan  pendekatan  jangka  panjang  long-term  gain  dan  hirarki  pengendalian.  Pada
pengendalian  kebisingan  dengan  orientasi  jangka  panjang,  teknik  pengendaliannya  secara  berurutan adalah eliminasi sumber kebisingan, pengendalian secara teknik, pengendalian secara administrative, dan
terakhir  penggunaan  alat  pelindung  diri.  Sedangkan  untuk  orientasi  jangka  pendek  adalah  sebaliknya secara berurutan Tarwaka, dkk 2004, dan Tambunan 2005.
3.2.1.3 Pengukuran Nadi Kerja dan Tekanan Darah di Tempat Kerja