Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya

3 kerusakan lahan yang ada juga mengakibatkan penurunan produktivitas lahan yang salah satunya dapat dilihat dari hasil panen beberapa jenis tanaman pangan seperti yang tertera pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Produksi Tanaman Pangan di Kecamatan Slogohimo Tahun 2001-2005 No Jenis Tanaman Pangan Produksi Tahun 2001 kwha Produksi Tahun 2005 kwha 1. 2. 3. 4. 5. Padi Jagung Ubi Kayu Kacang Tanah Kedelai 202.080 153.390 319.260 7.870 590 160.948 161.643 278.817 6.160 233 Sumber : Kecamatan Slogohimo Dalam Angka, 2001 2005 Menyadari arti pentingnya kajian erosi tanah sebagai salah satu bagian upaya pencegahan bahaya longsor tanah maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul “Evaluasi Tingkat Bahaya Erosi Tanah Terhadap Produktivitas Lahan di Kecamatan Slogohi mo Kabupaten Wonogiri ”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah agihan besar erosi tanah pada tiap – tiap satuan lahan di daerah penelitian ? 2. Bagaimanakah hubungan besar erosi tanah terhadap produktivitas lahan di daerah penelitian ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui agihan besar erosi tanah pada tiap – tiap satuan lahan di daerah penelitian. 2. Mengevaluasi hubungan besar erosi tanah terhadap produktivitas lahan di daerah penelitian. 4

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajat kesarjanaan S-1 Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Suarakarta. 2. Memberikan informasi kepada pemerintah daerah setempat akan bahaya erosi permukaan yang terjadi di daerah penelitian.

1.5. Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya

Sitanala Arsyad 1989 dalam bukunya Konsevasi Tanah dan Air menyebutkan bahwa sumber daya alam utama, yaitu tanah dan air mudah mengalami ker usakan atau degradasi. Kerusakan tanah ini dapat terjadi oleh : 1 Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran; 2 Terkumpulnya garam di daerah perakaran salinisasi yang merupakan racun bagi tanaman serta tertangkapnya unsur atau senyawa lain yang bersifat racun; 3 penjenuhan oleh air; 4 Erosi. Kerusakan tanah oleh satu atau lebih proses-proses tersebut menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman atau menghasilkan barang atau jasa. Cara manusia membuka dan mengolah tanah dapat mempengaruhi besarnya erosi dan hasil tanaman, namun dengan ditemukannya metode pembukaan dan pengolahan yang lebih baik maka sistem usaha tani yang stabil dan produktif maka dapat dilestarikan Ananta Kusuma Seta, 1987. Sitanala Arsyad 1989 mengemukakan bahwa model prediksi erosi yang umum digunakan di Indonesia adalah metode USLE. Metode USLE adalah model prediksi erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi jangka panjang dari erosi lembar dan alur pada keadaan tertentu denga n menggunakan rumus : A = R × K × LS × C × P Dimana : A : besarnya kehilangan tanah ton ha tahun, diperoleh dari perkalian faktor- faktor erosi. R : Indeks erosivitas hujan K : indeks erodibilitas tanah, yaitu tanah yang menunjukkan mudah tidaknya partikel-partikel tanah terkelupas dari aggregate tanah oleh air hujan dan aliran permukaan. 5 LS : indeks topografi C : indeks penutup tanah dan cara bercocok tanam P : indeks tindakan konservasi tanah Metode konservasi tanah adalah tindakan atau perlakuan yang dapat digunakan untuk mencegah atau untuk memperbaiki tanah-tanah yang telah rusak. Metode konservasi tanah dibagi menjadi tiga yaitu metode vegetatif, mekanik dan kimiawi. Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman – tanaman tertentu dengan fungsi untuk mengurangi besarnya erosi tanah yang terjadi. Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan lahan. Tujuan konservasi tanah secara mekanik adalah a memperkecil aliran permukaan sehingga mengalir dengan kekuatan yang tidak merusak, b menampung dan menyalurkan aliran permukaan pada bangunan tertentu yang telah dipersiapkan termasuk dalam metode mekanik adalah pengolahan tanah, pengolahan tanah menurut kontur tanah contour cultivation, guludan dan penterasan. Metode kimia adalah penggunaan preparat kimia sintetis maupun alamiah. Diantaranya adalah penggunaan zat-zat yang telah direkomendasikan untuk konservasi tanah. Taryono 1995 mengadakan penelitian dengan judul “Kajian Erosi Permukaan dan Perlakuan Konservasi Tanah di Sub Daerah Aliran Sungai Gobeh Kabupaten Wonogiri” bertujuan : a menduga sebaran tingkat bahaya erosi di daerah penelitian yang didasarkan pada satuan lahan, b mempelajari faktor penyebab erosi di daerah penelitian, c menentukan prioritas konservasi tanah di daerah penelitian. Metode pengambilan sample didasarkan pada satuan lahan dengan cara Stratified Sampling. Parameter untuk menduga besarnya laju erosi menggunakan metode dari USDA dengan faktor iklim, sifat tanah, topografi serta perlakuan konservasi tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian memiliki tingkat bahaya erosi ringan yang terbesar di satuan lahan K2 IV T9 memiliki luas sebesar 2,61, kelas berat yang terbesar pada satuan lahan K1 III Mt memiliki luas 6 sebesar 5,66, kelas rendah memiliki luas sebesar 68,68 dan kelas sangat rendah sebesar 23,05. Lilik Widiastuti 1999 mengadakan penelitian dengan judul “Bahaya Erosi Tanah Permukaan DAS Dero di Atas Bendungan Pondok Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur”, bertujuan : 1. mengetahui besar erosi permukaan secara kuantitatif yang terjadi di daerah penelitian, 2 mengetahui persebaran erosi permukaan di daerah penelitian dan memetakannya. Metode yang digunakan untuk menghitung besarnya erosi secara kuantitatif dengan menggunakan metode USLE Universal Soil Loss Equation. Sedangkan untuk penentuan indeks faktor- faktor kehilangan tanah maksimal yang meliputi erosivitas hujan R, erodibilitas tanah K, panjang dan kemiringan lereng LS, indeks pengelolaan tanaman C dan indeks konservasi tanah P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki tingkat bahaya erosi sangat rendah 39,59 pada satuan lahan perbukitan struktural terkikis sedang, tingkat bahaya erosi rendah 21,86 dan tingkat bahaya erosi sedang terbesar pada lereng kaki perbukitan struktural terkikis sedang 3,8 dan tingkat bahaya tinggi 34,68 pada satuan lahan perbukitan struktural terkikis sedang. Sigit Muhammad 2005, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Agihan Penggunaan Lahan Terhadap Tingkat Erosi Permukaan Di Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri” bertujuan : 1. Mengetahui agihan erosi permukaan di daerah penelitian. 2. Memberikan solusi bentuk dan tindakan konservasi yang sesuai untuk diterapkan di daerah penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan cara sampel acak bertingkat stratified random sampling dengan satuan lahan sebagai stratanya. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan metode USLE dari Wischmeier dan Smith. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1 Tingkat bahaya erosi permukaan di Kecamatan Tirtomoyo dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu bahaya erosi sangat ringan, ringan, sedang dan sangat berat. 2 Pada satuan lahan S 1 I Gr Tg arahan konservasi tanah yang dilakukan adalah teras bangku yang terawat baik dengan pola 7 tanaman yang disarankan adalah kacang tanah, satuan lahan S 2 VI Li Tg arahan konservasi tanah yang dilakukan adalah teras guludan serta melakukan penghutanan kembali dengan penanaman tanaman keras, satuan lahan S 2 VI Li H arahan konservasi tanah yang dilakukan adalah membuat guludan - guludan serta melakukan perapatan jumlah tanaman pada kawasan hutan, satuan lahan S 2 VI Li P arahan konservasi tanah yang dilakukan adalah pembuatan guludan – guludan dengan pola tanaman yang disarankan adalah rumput brachiaria decumbers th II. Dari penelitian di atas, peneliti mengambil beberapa tujuan, metode maupun analisis data untukmemandu arah penelitian yang akan dilakukan sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Adapun persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan dapat dilihat tabel 1.2. Tabel 1.2. Perbandingan Penelitia n Sebelumnya Dengan Penelitian yang Dilakukan No Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1. 2. 3. 4. Taryono 1995 Lilik Widiyastuti 1999 Sigit Muhammad 2005 Atit Kustriana 2007 Kajian Erosi Permukiman dan Perlakuan Konservasi Tanah di Sub DAS Gobeh Kabupaten Wonogiri Bahaya Erosi Tanah Permukaan DAS di Atas Bendungan Pondok Kabupaten Ngawi Analisis Agihan Penggunaan Lahan Terhadap Tingkat Erosi Permukaan Di Kecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri Evaluasi Tingkat Bahaya Erosi anah Terhadap Produktivitas Lahan di Kecamatan Slogojimo Kabupaten Wonogiri Menduga sebaran erosi Mempelajari faktor erosi Menentukan prioritas konservasi tanah Mengetahui besarnya erosi permukaan Mengetahui persebaran erosi Mengetahui agihan erosi permukaan di daerah penelitian. Mengetahui besar dan laju erosi permukaan daerah penelitian. Mengetahui bentuk tindakan konservasi tanah yang terdapat di daerah penelitian Memberikan solusi bentuk dan tindakan konservasi yang sesuai untuk diterapkan di daerah penelitian Mengetahui agihan dan tingkat bahaya erosi tanah pada tiap – tiap satuan lahan di daerah penelitian. Mengetahui keterkaitan tingkat bahaya erosi tanah terhadap produktivitas lahan di daerah penelitian. Survai Survai Survai Survai Erosi di daerah penelitian dapat diklasifikasikan pada tingkat erosi berat, rendah dan ringan Prioritas konservasi tanah adalah pembuatan teras bangku dan guludan Daerah penelitian memiliki sebaran erosi sangat ringan, rendah dan sangat tinggi Tingkat bahaya erosi permukaan di Kecamatan Tirtomoyo dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu bahaya erosi sangat ringan, ringan, sedang dan sangat berat Tingkat erosi tanah di setiap satuan lahan di Kecamatan Slogohimo berbeda. Erosi tanah terbesar terjadi pada satuan lahan V 5 IV M T dengan penggunaan lahan untuk tanaman jagung, yaitu sebesar 410,92 tonhath 8

1.6. Kerangka Pemikiran