Samsul Irsyad, 2015 ESTIMASI ZONA BIJIH BESI DI DAERAH LAMPUNG MENGGUNAKAN PEMODELAN MAGNETIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di daerah provinsi Lampung. Secara geografis daerah penelitian terletak diantara
103˚40’-105˚50’ BT dan 5˚00’-6˚00’ LS. Secara umum daerah daerah penelitian dibatasi oleh :
1. Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, di sebelah Utara.
2. Selat Sunda, di sebelah Selatan.
3. Laut Jawa, di sebelah Timur.
4. Samudera Hindia, di sebelah Barat.
Gambar 3.1 Peta lokasi daerah penelitian http:www.twcc.fr
3.2 Geomagnet
3.2.1 Instrumen pengambilan dan pengolahan data
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data penelitian yaitu: 1.
Proton Magnetometer tipe GSM-19T.
Samsul Irsyad, 2015 ESTIMASI ZONA BIJIH BESI DI DAERAH LAMPUNG MENGGUNAKAN PEMODELAN MAGNETIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2. 1 Set Proton Magnetometer GSM-19T
2. Global Positioning System GPS.
3. Kompas geologi.
4. Peta topografi daerah penelitian.
5. Buku kerja.
Instrumen yang digunakan untuk pengolahan data yaitu : 1.
Ms.Excel 2010 Data hasil pengukuran di lapangan berupa nilai bacaan Proton
Magnetometer yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan data dan terdiri dari 3 kolom bacaan. Untuk memudahkan pekerjaan maka penggunaan
Ms.Exel adalah
pilihan terbaik
yang digunakan.
Dalam penggunaannya, aplikasi ini membantu dalam proses koreksi data
magnetik yaitu melakukan koreksi harian dan koreksi IGRF.
2. Surfer versi 11
Aplikasi ini memiliki banyak kegunaan seperti proses filtering, digitasi data dan lain-lain. Dalam penelitian ini, aplikasi ini membantu
dalam proses digitasi, slicing, griding dan mapping.
Samsul Irsyad, 2015 ESTIMASI ZONA BIJIH BESI DI DAERAH LAMPUNG MENGGUNAKAN PEMODELAN MAGNETIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3. Tampilan work sheet Surfer v.11
3. Magpick
Dalam penelitian ini, aplikasi ini digunakan dalam proses filter data magnetik yaitu untuk proses Upward continuation, dan Reduction
to the pole.
Gambar 3.4. Tampilan antar muka Magpick
Samsul Irsyad, 2015 ESTIMASI ZONA BIJIH BESI DI DAERAH LAMPUNG MENGGUNAKAN PEMODELAN MAGNETIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. ArcGIS
Dalam penelitian ini, ArcGis digunakan untuk membuat Peta bagan penelitian dengan memilih tools ArcMap.
Gambar 3.5. Tampilan work sheet ArcMap
5. 3D Discover
3D Discover merupakan aplikasi yang digunakan untuk memodelkan data obeservasi baik secara 2D maupun 3D. Dalam
penelitian ini, 3D Discover digunakan untuk membuat peta 2D hasil model 2D bawah permukaan.
Samsul Irsyad, 2015 ESTIMASI ZONA BIJIH BESI DI DAERAH LAMPUNG MENGGUNAKAN PEMODELAN MAGNETIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.6. Tampilan work sheet 3D Discover
6. Geosoft versi 6.4
Geosoft merupakan aplikasi yang sering digunakan banyak peneliti untuk mengolah data sekaligus memodelkannya baik itu data
gravitasi, seismik, geolistrik dan yang lainnya termasuk data Magnet. Dalam penelitian ini, Geosoft digunakan untuk membuat model bawah
permukaan secara 2D.
Gambar 3.7. Tampilan work sheet Geosoft v.6.4
Samsul Irsyad, 2015 ESTIMASI ZONA BIJIH BESI DI DAERAH LAMPUNG MENGGUNAKAN PEMODELAN MAGNETIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
7. Mag3D
Dalam penelitian ini, aplikasi Mag3D digunakan utntuk memodelkan data sebaran suseptibilitas batuan secara 3 dimensi.
Gambar 3.8. Tampilan antar muka Mag3D
3.2.2 Alur penelitian