Pendahuluan NASKAH PUBLIKASI Simulasi Aliran Daya Pemasangan Distributed Generation Pada Sistem Distribusi 12,5 Kv Standar Ieee 18 Bus Dengan Menggunakan Software Etap Power Station 4.0.0.

4 SIMULASI ALIRAN DAYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM DISTRIBUSI 12,5 kV STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.0.0 Romdhon Prabowo Jurusan Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta Abtraksi Distributed generation mulai banyak diaplikasikan dalam sistem tenaga listrik, karena semakin meningkatnya kebutuhan, untuk menghilangkan biaya-biaya transmisi dan distribusi yang tidak perlu. Biasanya distributed generation menggunakan generator berukuran lebih kecil dari stasiun pembangkitan pusat. Distributed generation mendistribusikan sistem daya lebih dekat ke beban. Tujuan dari pemasangan distributed generation pada tiap-tiap bus secara bergantian pada sistem distribusi standar IEEE 18 bus untuk mengetahui aliran daya profil tegangan, branch losses summary report. Penelitian ini menggunakan model diagram garis tunggal sistem distribusi standar IEEE 18 bus. Selanjutnya memasukkan data beban, data saluran, data kapasitas kapasitor, dan kapasitas distributed generation ke editor komponen ETAP 4.0.0. Simulasi yang dilakukan adalah studi aliran daya, yang kemudian didapatkan hasil keluaran berupa print out data tegangan, arus, dan rugi-rugi daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan distributed generation dengan kapasitas 250 kW pada sistem distribusi 12,5 kV standar IEEE 18 bus, dapat memperbaiki profil tegangan dan dapat mengurangi rugi-rugi daya. Kata Kunci : Distributed generation, aliran daya, standar IEEE 18 bus

1. Pendahuluan

Pada saat sekarang ini Indonesia sedangan melakukan pembangunan disegala bidang. Selaras dengan laju pertumbuhan pembangunan, maka dituntut adanya sarana dan prasarana yang mendukungnya seperti tersedianya energi listrik. Saat ini energi listrik merupakan kebutuhan yang utama, baik untuk konsumen perumahan maupun konsumen industri. Hal ini disebabkan karena energi listrik mudah untuk disalurkan dan dikonversikan ke dalam bentuk tenaga yang lain. Penyediaan tenaga listrik yang handal dan kontinyu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Distributed generation DG mulai banyak diaplikasikan dalam sistem tenaga listrik, karena semakin meningkatnya kebutuhan, untuk menghilangkan biaya-biaya transmisi dan distribusi yang tidak perlu slootweg, 2002: 862 Biasanya distributed generation DG menggunakan generator berukuran lebih kecil dari stasiun pembangkitan pusat. Distributed generation DG biasanya berukuran kurang dari 10 MW. Pada penelitian ini menggunakan distributed generation dengan ukuran 480 volt, 250 kW Kirawanich et al, 2004. Sistem distribusi yang diteliti adalah sistem distribusi 18 bus standard IEEE 138 kV pada sisi primer, 12,5 kV pada sisi sekunder dan terpasang kapasitor di 9 bus Grady et al, 1992. Adapun tujuan penulisan adalah untuk mengetahui aliran daya pada pemasangan distributed generation DG pada tiap bus secara bergantian. 5 Gambar 1.1 Diagram Garis Standar IEEE 18 Bus 2. Aliran Daya 2.1. Umum Studi aliran daya adalah studi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai aliran daya nyata P dalam watt, reaktif Q dalam Var, tegangan pada bus, arus tiap saluran, rugi daya transmisi pada sistem dalam kondisi operasi tunak, informasi ini dibutuhkan untuk menganalisa unjuk kerja sistem, dan juga dapat digunakan untuk perkiraan beban mendatang William D. Stevenson JR: 1994. 2.2. Persamaan Aliran Daya Jaringan sistem tenaga yang ditunjukkan pada gambar 1.2 saluran transmisi dapat diubah dalam bentuk π yang mana impedansinya telah diubah menjadi admitansi dalam satuan per unit. Aplikasi hukum arus Kirchhoff pada bus adalah : = + − + − + ⋯ + − Atau = − ≠ Daya nyata dan reaktif pada bus i adalah : ∗ = + Subtitusikan persamaan 4.3 ke 4.2 adalah : − y V = + ∗ ≠ Gambar 1.2 Tipe bus dari sistem tenaga Das Debapriya: 2006:152 2.3. Newton Raphson Metode Newton Raphson adalah metode iterative yang mana kurang lebih mendekati bentuk non linier persamaan simultan untuk satu bentuk ke persamaan linier dengan menggunakan ekspansi Taylor’s dan istilah yang dibatasi untuk pendekatan urutan pertama. Bentuk persamaan non linier : = , … = , … = , … Dan estimasi inisial untuk penyelesaian vector , , … Asumsi , … memerlukan koreksi untuk , … berturut-turut, jadi persamaan 2.31 solusi = + , + , … + = + , + , … + = + , + , … + Tiap-tiap persamaan dari 4.6 dapat dikembangakan oleh seri Taylor’s untuk dua atau lebih fungsi variable. Sebagai contoh diperoleh persamaan pertama = + , + , … + = , , … , + 0 + + 0 + ⋯ , - 0 + . Dimana . adalah fungsi besaran daya dari , , . . , dan kedua, ketiga,…, derivative fungsi . Mengabaikan . , persamaan set linier menghasilkan : 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 6 = , , … , + 0 1 0 + 0 1 0 + ⋯ ,0 0 1 0 = , , … , + 0 1 0 + 0 1 0 + ⋯ ,0 0 1 0 = , , … , + 0 1 0 + 0 1 0 + ⋯ ,0 0 1 0 2 3 3 3 3 3 3 4 − , , … − , , … … … … … … … … … . . − , , … 5 6 6 6 6 6 6 7 = 2 3 3 3 3 3 3 4, 0 , + 0 …, - , + 0 , + + 0 … , + - , - 0 , - + 0 …, - - 0 5 6 6 6 6 6 6 7 2 3 3 3 3 3 4 ∆ ∆ … ∆ 5 6 6 6 6 6 7 atau D = JR Dimana J adalah Jacobian untuk fungsi R adalah pengubah vektor ∆ persamaan 4.10, boleh ditulis dalam iterative: 9 : = ; = = : = ; ? 9 Nilai baru untuk ′ A adalah perhitungan dari : :B = : + ∆ : Proses secara berulang-ulang hingga dua nilai berturut-turut untuk tiap-tiap berbeda hanya pada toleransi spesifik. Proses J dapat di evaluasi tiap-tiap iterasi boleh dievaluasi hanya suatu kejadian dengan syarat ∆ berubah secara perlahan. Karena kuadratik konvergensi metode Newton’s lebih unggul dari pada Gauss Seidel. Masalah aliran daya ini dirumuskan dalam bentuk polar. = ∑ | || E ||F E | cos J E − K + K E E = | || E ||F E | sin J E − K + K E E 2 3 3 3 3 3 4∆ : ⋮ ∆ - O ∆P + O ⋮ ∆ : 5 6 6 6 6 6 7 = 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4Q + R + S : ⋯ Q + R - S : ⋮ ⋱ ⋮ Q - R + S : ⋯ Q - R - S : 5 6 6 6 7 2 3 3 3 4Q + |U + | S : ⋯ Q + |U - | S : ⋮ ⋱ ⋮ Q - |U + | S : ⋯ Q - |U - | S : 5 6 6 6 7 2 3 3 3 4Q P + R + S : ⋯ Q P + P - S : ⋮ ⋱ ⋮ Q P - R + S : ⋯ Q P - P - S : 5 6 6 6 7 2 3 3 3 4Q P + |U + | S : ⋯ Q P + |U - | S : ⋮ ⋱ ⋮ Q P - |U + | S : ⋯ Q P - |U - | S : 5 6 6 6 7 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 2 3 3 3 3 4 ∆K : ⋮ ∆R - O ∆|U + | O ⋮ ∆| | : 5 6 6 6 6 7 V∆∆ W = V ; ; ; X ; Y W V ∆K ∆| |W Persamaan 4.13 merupakan persamaan nonlinear aljabar hubungan variabel bebas, magnitude tegangan dalan per unit dan sudut tegangan dalam radian, kita dapat dengan mudah mengobservasi dua persamaan untuk tiap-tiap bus beban pada persamaan 4.14. 3. Metode Penelitian Penelitian yang baik akan menghasilkan suatu pekerjaan yang baik pula. Guna menghasilkan hal tersebut, perlu diadakannya suatu prosedur penelitian. Adanya suatu prosedur ini diharapkan pekerjaan dapat dilaksanakan secara berurutan dan berkelanjutan tanpa harus mengganggu jenis pekerjaan lainnya.Persiapan dalam penelitian penulis melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses perancangan. Persiapan yang dilakukan meliputi: Mempelajari perangkat lunak ETAP, studi literatur, mempersiapkan data dan bahan guna membuat diagram garis tunggal. Bahan-bahan dan alur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Data impedansi Saluran Resistansi Ω Reaktansi Ω 1-2 0.0673 0.1881 2-3 0.0939 0.2620 3-4 0.0494 0.1378 4-5 0.1400 0.3909 5-6 0.0461 0.1288 6-7 0.2688 0.3313 7-8 0.6359 0.4770 2-9 0.2666 0.3452 20-21 0.3472 0.4495 21-22 0.7505 0.9716 21-23 0.6227 0.8063 23-24 0.4547 0.5888 23-25 0.5823 0.7177 25-6 0.3450 0.4250 50-1 0.0488 1.0552 50-51 0.0078 0.0538 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.14 2.15 2.13 7 Tabel 3.2 Data beban tiap bus untuk simulasi Bus kW kVAr 1 1 2 200 120 3 400 250 4 1500 930 5 1 6 800 500 7 200 120 8 1000 620 9 500 310 20 1000 620 21 300 190 22 200 120 23 800 500 24 500 310 25 1000 620 26 200 120 50 1 51 1 Diagram alur penelitian Gambar 3.3 Diagram alur penelitian Tabel 3.3 Kapasitas kapasitor untuk simulasi Nama bus Kapasitas kVAr C1 2 1050 C2 3 600 C3 4 600 C4 5 1800 C5 7 600 C6 20 600 C7 21 1200 C8 24 1500 C9 25 900 C10 50 1200

4. Hasil dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI Analisis Hubung Singkat Tiga Fase Line To Ground Pada Sistem Distribusi Standar IEEE 13 Bus Dengan Menggunakan Software Etap Power Station 7.0.

0 4 14

NASKAH PUBLIKASI Perancangan High Pass Damped Filter Pada Sistem Distribusi Standar IEEE 9 Bus Dengan Menggunakan Software Etap Power Station 7.0.

0 1 14

NASKAH PUBLIKASI Analisis Harmonik Dan Perancangan Single Tuned Filter Pada Sistem Distribusi Standar Ieee 18 Bus Dengan Menggunakan Software Etap Power Station 4.0.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Hubung Singkat Line To Ground Pada Sistem Distribusi Standar IEEE 18 Bus Dengan Adanya Pemasangan Distributed Generation (DG) Menggunakan Program Etap Power Station 4.0.

0 1 5

KARYA ILMIAH Analisis Hubung Singkat Line To Ground Pada Sistem Distribusi Standar IEEE 18 Bus Dengan Adanya Pemasangan Distributed Generation (DG) Menggunakan Program Etap Power Station 4.0.

0 1 10

ANALISIS HUBUNG SINGKAT TIGA PHASE PADA SISTEMDISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA Analisis Hubung Singkat Tiga Phase Pada Sistem Distribusi Standar Ieee 18 Bus Dengan Adanya Pemasangan Distributed Generation (DG) Menggunakan Program Etap Power St

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Hubung Singkat Tiga Phase Pada Sistem Distribusi Standar Ieee 18 Bus Dengan Adanya Pemasangan Distributed Generation (DG) Menggunakan Program Etap Power Station 4.0.

0 2 5

NASKAH PUBLIKASI Analisis Hubung Singkat Tiga Phase Pada Sistem Distribusi Standar Ieee 18 Bus Dengan Adanya Pemasangan Distributed Generation (DG) Menggunakan Program Etap Power Station 4.0.

0 1 10

SIMULASI ALIRAN DAYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM DISTRIBUSI 12,5 kV STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN Simulasi Aliran Daya Pemasangan Distributed Generation Pada Sistem Distribusi 12,5 Kv Standar Ieee 18 Bus Dengan Menggunakan Software Etap Po

0 0 22

PENDAHULUAN Simulasi Aliran Daya Pemasangan Distributed Generation Pada Sistem Distribusi 12,5 Kv Standar Ieee 18 Bus Dengan Menggunakan Software Etap Power Station 4.0.0.

0 1 5