IV.3 Proses pemanasan air di Economizer
Pemanasan didalam economizer dengan menggunakan gas buang dari hasil pembakaran di dalam boiler. Gas panas tersebut dialirkan menuju
economizer sebelum dibuang melalui chimney atau cerobong. Boiler disini menggunakan prinsip sirkulasi natural atau tanpa menggunakan pompa. Air
dipanaskan melalui pipa-pipa yang berada di Furnace ruang bakar untuk
menjadi uap. Karena uap memiliki berat jenis yang berbeda maka akan cenderung naik, sedangkan air akan turun, maka terciptalah sebuah sirkulasi natural. Setelah
air dipanaskan di economizer kemudian air akan menuju drum boiler atau steam drum. Uap yang terbentuk terkumpul di Steam Drum sisi atas merupakan uap
basah, kemudian di bakar didalam boiler dan dialirkan menuju Super Heater
untuk dijadikan uap kering dengan suhu sekitar 520 derajat Celcius dan
bertekanan 120 kgcm2. Uap panas lanjut ini siap dimasukkan ke dalam Turbin Uap untuk menggerakkannya. Setalah turbin berputar, sisa steam yang memutar
turbin tadi kembali ke proses tahap demi tahap pemanasan air dan begitu seterus nya.
IV.4 Proses Pemanasan air didalam Boiler dan Superheater
Boiler adalah suatu tempat pembakaran air hingga menjadi steam, terdapat sejumlah pipa didalam boiler yang berisikan aliran air dan pembakaran berada
diluar chain grate , namun ada juga jenis boiler pipa api dimana didalam pipa berisikan api untuk memanaskan air, tipe ini menggunakan burner atau
pembakaran didalam pipa seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Gambar IV.2 berikut adalah sistem pemanasan didalam boiler.
Universitas Sumatera Utara
Gambar IV.2 : Boiler Skema
Dalam hal ini pembakaran air didalam boiler adalah, air yang melalui economizer yang telah melalui pemanasan didalamnya dialirkan ke drum boiler
penampungan steam dan kemudian dibakar di dalam boiler untuk dipanaskan lebih lanjut hingga menjadi steam basah. Suhu didalam boiler ini adalah sekitar
400
o
C - 459
o
C. Pembakaran menggunakan bahan bakar batu bara dan dibantu dengan udara untuk menjaga kestabilan pembakaran didalam coumbution system.
Sistem pengendalian pembakaran menghubungkan antara pengendalian input panas ke boiler dengan rasio udarabahan bakar yang masuk ruang pembakaran.
Sistem pengendalian ini harus dapat menjamin jumlah udara yang tersedia mencukupi untuk pembakaran sejumlah bahan bakar secara efisien tanpa
menimbulkan smoke dan dengan minimum discharge particulate dari cerobong.
Setelah proses didalam boiler ini, aliran steam lalu dilanjutkan ke Superheater
untuk menjadi kan steam kering, suhu steam saat itu sekitar 520
o
C – 600
o
C dan siap untuk memutar turbin. Gambar IV.3 berikut ini menunjukkan proses
pemanasan pada superheater.
Universitas Sumatera Utara
Gambar IV.3 : Superheater Skema
IV.5 Mekanisme kerja Deaerator dan Economizer sebagai instrument pembantu dalam pemanasan air.
Gambar IV.4 : Mekanisme kerja Deaerator dan Economizer
Pada gambar diatas jelas terlihat penggunaan deaerator dan economizer sebagai instrument pembantu dalam pemanasan air sebelum air dibakar didalam
boiler. Air yang didapat dari raw water yang telah di treatment hingga sesuai
dengan standar yang tentukan dialirkan ke deaerator dengan tujuan pemisahan gas-gas terlarut dalam air dan memisahkan mineral-mineral yang terdapat didalam
air guna menjaga seluruh pipa yang dilewati agar terhindar dari korosi. Selain itu
Universitas Sumatera Utara
juga, didalam deaerator air tersebut tadi mengalami proses pemanasan awal yang dipanaskan oleh steam sisa yang berasal dari turbin. Fungsi dari deaerator telah
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya yaitu sebagai pemisah gas-gas terlarut dalam air dan memanaskan air umpan ketel sebelum dibakar didalam boiler. Didalam
deaerator ini air akan diapanaskan hingga suhu 100 – 105
o
C yang pada awalnya air bersuhu 30 – 50
o
C. setelah melalui proses pemanasan awal kemudian air dialirkan ke economizer untuk diapanaskan kembali hingga level 150 – 160
o
C dimana pemanasan didalam economizer menggunakan gas buang dari
pembakaran didalam boiler atau chain grate sebelum gas itu dibuang melalui chimney atau cerobong. Setelah diapanaskan lanjut didalam economizer, air
dialirkan ke drum boiler sebelum air dibakar didalam boiler guna penyimpanan. Kemudian air dibakar didalam boiler hingga pada suhu 400 – 459
o
C, pada saat ini wujud air sudah berubah menjadi steam sepenuhnya. Tetapi pada level ini air
belum bisa digunakan untuk memutar turbin, oleh sebab itu setelah pada level ini air yang berubah menjadi steam dialirkan ke superheater guna meningkatkan suhu
steam itu sendiri hingga pada level 500 – 600
o
C. Steam pada level ini telah siap untuk memutar turbin dan memutar generator hingga menghasilkan listrik. Sisa
steam yang memutar turbin tadi akan kembali dialirkan ke deaerator guna untuk pemanasan awal air didalamnya, begitulah seterusnya siklus penggunaan
deaerator dan economizer sebagai instrument pendukung dalam pemanasan air hingga menjadi steam.
Universitas Sumatera Utara
IV.6 Deaerator dan Economizer merupakan instrument pendukung yang menghemat biaya operasional pabrik