Inventarisasi Jenis-Jenis Zingiberaceae Di Hutan Sibayak Sumatera Utara

Yunasfi dan Dwi Suryanto

JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008

INVENTARISASI JENIS-JENIS ZINGIBERACEAE
DI HUTAN SIBAYAK SUMATERA UTARA
Etti Sartina Siregar dan Nursahara Pasaribu
Staf Pengajar Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara

Abstract
The inventarization study of Zingiberaceae in Sibayak Forest North Sumatera were conducted
based on morphological character. This study was based on deskriptif and exploration method. The study
showed that there were 23 species including in 8 genera. The highest number of species represent by
Etlingera, consist of 9 species.
Keywords: Inventarization, zingiberaceae, sibayak forest

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Zingiberaceae di Indonesia secara umum
dikenal dengan jahe-jahean. Anggota suku ini

mempunyai ciri khas pada
rhizomnya yang
mengandung minyak menguap atau berbau
aromatik. Jenis-jenis dari suku ini secara alami
tumbuh di hutan hujan, dari dataran rendah hingga
dataran tinggi (Tjitrosoepomo, 1993; Pandey, 2003).
Tumbuhan Zingiberaceae diperkirakan
mencapai 50 genera dan sekitar 1400 jenis, yang
tersebar mulai dari daerah tropis hingga subtropis.
Persebaran yang paling besar terdapat di Asia
Tenggara, khususnya wilayah Malesia termasuk
Indonesia (Lawrence, 1964; Pandey 2003).
Tumbuhan
ini
umumnya
banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat sejak dulu hingga
sekarang karena mempunyai potensi ekonomi yang
penting yaitu antara lain; sebagai obat tradisional
seperti jamu, bahan ramuan hermal medicine,

rempah-rempah, bumbu masak, bahan tonik rambut,
bahan minuman, sayuran segar,dan penyedap
makanan (Lawrence, 1964; Larsen, et.al., 1999;
Dalimartha,
2003).
Selanjutnya
tumbuahan
Zingiberaceae ini juga banyak diminati sebagai
tanaman hias disebabkan oleh warna bunganya yang
sangat menarik, sehingga tidak mengherankan kalau
akhir-akhir ini terjadi peningkatan penanaman
Zingiberaceae sebagai tanaman hias di taman-taman
kota, rumah kaca dan juga sebagai bunga potong.
Beberapa jenis di antaranya memegang peran
penting secara ekologi sebagai tumbuhan penutup di
dalam hutan, khususnya setelah adanya penebangan
liar, fragmentasi lahan ataupun kebakaran hutan.
(Poulsen, 2006).

22


Mengingat pentingnya peranan tumbuhan
Zingiberaceae ini secara ekonomi maka perlu
diungkap kekayaan jenisnya. Sementara pada waktu
yang bersamaan, pengetahuan tentang dasar
taksonomi, distribusi dan status konservasi
tumbuhan ini belum lengkap Sampai saat ini belum
ada data dan informasi secara jelas mengenai
kekayaan jenis Zingiberaceae di
Sumatera
khususnya Sumatera Utara. Sehubungan dengan ini
perlu dihimpun data-data tentang kekayaan jenis
Zingiberaceae di Sumatera Utara. Berdasarkan
survey awal, diperkirakan bahwa Hutan Sibayak
memiliki kekayaan jenis Zingiberaceae yang tinggi
dan daerah tersebut
merupakan lokasi yang
dianggap memegang peranan penting dalam
kelestarian lingkungan hayati yang berkelanjutan.
Penelitian ini juga sangat penting dilakukan

mengingat laju kerusakan hutan yang relatif tinggi di
Sumatera yaitu sekitar 1,7 juta ha/tahun selama
tahun 1985 – 1996 (Holmes 2000, FWI/GFW 2001).
Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi
kelangsungan
hidup
Zingiberaceae
sebagai
tumbuhan bawah hutan.
Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan
penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui
jenis-jenis Zingiberaceae di Hutan Sibayak Sumatera
Utara. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan bagi peneliti lainnya terutama dalam
bidang taksonomi tumbuhan. Dengan diketahuinya
kekayaan jenis Zingiberaceae, merupakan informasi
awal untuk menentukan potensi jenis-jenis yang
terdapat di Sumatera Utara yang mungkin dapat
dikembangkan serta mengungkap aspek-aspek
biologi lainnya seperti perbungaannya, pollinator,

etnobotani, dan sebagai landasan ilmiah mengenai
keanekaragaman hayati yang diharapkan akan dapat
mendukung pengembangan ipteks.

Etti Sartina Siregar dan Nursahara Pasaribu

JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei
sampai Oktober 2008, meliputi eksplorasi di Hutan
Sibayak Sumatera Utara dan identifikasi di
Laboratorium Taksonomi Tumbuhan dan Herbarium
Medanense (MEDA) Departemen Biologi FMIPAUSU
Keadaan Umum Hutan Sibayak
Hutan Sibayak terbagi atas 2 yaitu: hutan
Sibayak I yang terletak di kecamatan Sibolangit
kabupaten Deli Serdang dan hutan Sibayak II yang

terletak di kabupaten Karo.. Luas hutan Sibayak I
sekitar 7.030 Ha, berjarak sekitar 40 km dari kota
Medan dan dapat ditempuh dalam 1 jam. Sementara
hutan Sibayak II luasnya sekitar 6.350 Ha, berjarak
sekitar 65 km dari kota Medan dan dapat ditempuh
dalam 2 jam. Hutan Sibayak termasuk cagar alam
yang kondisinya masih relatif baik.
Berdasarkan survey, di kawasan kedua
hutan ini terdapat banyak jenis tumbuhan antara lain
dari
kelompok
Araceae,
Balsaminaceae,
Begoniaceae, Gesneriaceae Pandanaceae dan
Zingiberaceae serta kelompok tumbuhan lainnya.
Kedua kawasan hutan ini berperan sebagai salah
satu tangkapan air untuk Medan Sumatera Utara,
dan juga sebagai lokasi wisata yang banyak
dikunjungi oleh masyarakat sekitar atau pecinta
alam.

Uraian kegiatan yang dilakukan
1. Survey (eksplorasi) ke Hutan Sibayak
Dilakukan survey ke Hutan Sibayak I
kabupaten Deli Serdang dan Sibayak II kabupaten
Karo sebanyak 2 kali. Zingiberaceae yang berbunga
dikoleksi untuk dibuat spesimen herbarium dan
beberapa bagian bunga atau buah dikoleksi basah.
Karakter morfologi yang penting dicatat, seperti
warna ligula, bunga, buah dan bau. Dilakukan juga
pengukuran terhadap ketinggian dan titik ordinat.
Spesimen yang dikoleksi diletakkan di dalam
lembaran-lembaran koran kemudian disusun ke
dalam plastik besar dan disiram dengan alkohol 70
% untuk dibawa ke laboratorium.

2. Di Laboratorium
a. Koleksi Zingiberaceae yang diperoleh di
lapangan, diganti korannya, diapit dengan
sasak, kemudian dikeringkan di oven. Kirakira 3- 6 hari spesimen sudah kering,
kemudian dikeluarkan dari oven, diganti

dengan spesimen lainnya, karena kapasitas
ovennya tidak cukup untuk 1x pengeringan.
b. Setelah
pengeringan,
dilakukan
pengelompokan spesimen secara umum
berdasarkan kesamaan dan perbedaannya.
Selanjutnya
dilakukan pengamatan dan
pengukuran karakter morfologi vegetatif dan
generatif.
c. Untuk koleksi basah, dimasukkan ke dalam
toples kaca kemudian direndam alkohol
70%.
d. Identifikasi berdasarkan ciri morfologi
vegetatif dan generatif.
Buku acuan yang digunakan untuk
Identifikasi antara lain:
1. Poulsen, A.D. 2006. Gingers of Sarawak
Natural History of Publication (Borneo).

Kota Kinabalu
2. Poulsen, A.D. 2006.
Etlingera of
Borneo. Natural history Publications
(Borneo). 263 pp.
3. Nurainas dan Yunaidi, 2006. Panduan
lapangan jahe-jahean liar di Taman
Nasional Siberut, Padang.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
penelitian
yang
sudah
dilakukan diperoleh 23 jenis Zingiberaceae yang
termasuk ke dalam 8 genera yaitu Amomum,
Etlingera, Geocharis, Hedychium, Hornstedtia dan
Zingiber. Genus yang paling banyak jenisnya adalah
Etlingera yaitu 9 jenis (Tabel 1). Jumlah jenis
Etlingera banyak ditemukan di Hutan Sibayak

dibandingkan
jenis-jenis dari genus lainnya,
kemungkinan disebabkan karena daerah pinggiran
Hutan Sibayak sudah terganggu atau terbuka. Hal
ini sesuai dengan pendapat Poulsen (2006) yang
menyatakan bahwa genus Etlingera menyukai
habitat terbuka atau terganggu, baik oleh aktifitas
manusia maupun kebakaran hutan.

23

Etti Sartina Siregar dan Nursahara Pasaribu

JURNAL PENELITIAN MIPA
Volume 2, Nomor 1 Juni 2008

Tabel 1. Zingiberaceae yang diperoleh di Hutan Sibayak Sumatera Utara
No.
Genus
Jenis

Sibayak I
1.
Amomum
Amomum lappaceum
Amomum sp.
+
2.
Etlingera
Etlingera elatior
+
Etlingera c.f. fimbriobracteata
E. punicea
+
Etlingera sp1.
+
Etlingera sp2.
+
Etlingera sp3.
+
Etlingera sp4.
Etlingera sp5.
Etlingera sp6.
3.
Geocharis
sp.
Geocharis
+
4.
Geostachys sp.
Geostachys
5.
Globba
Globba aurantiaca
+
G.paniculata
+
G. patens
+
G. pendula
+
6.
Hedychium
Hedychium coronarium
+
Hedychium sp.
7.
Hornstedtia
Hornstedtia scyphifera
H. tomentosa
+
8.
Zingiber sp1.
Zingiber
+
Zingiber sp2.
+
Keterangan: + Ditemukan
- Tidak ditemukan
KESIMPULAN
- Diperoleh 23 jenis Zingiberaceae di Hutan
Sibayak Sumatera Utara, yang termasuk ke
dalam 8 genera.
- Jenis yang paling banyak ditemukan adalah dari
genus Etlingera, sebanyak 9 jenis

DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia Jilid 3. Cetakan I. Puspa Swara.
Jakarta
FWI/GFW 2001. Potret keadaan Hutan Indonesia.
Forest Watch Indonesia. Bogor dan Global
Forest Watch, Washington DC.
Henderson, M.R. 1954. Malayan Wild Flowers.
Monocotyledons. Director Botanic Gardens
Singapore. The Malayan Nature Society.
Kuala Lumpur.
Holmes DA. 2000. Deforestation in Indonesia. The
World Bank. Jakarta.
Keng, H. 1978. Orders and Families of Malayan
Seed Plants. Singapore University Press.
Singapore

24

Sibayak II
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-

Larsen, K, H. Ibrahim, S.H. Khaw and L.G Saw.
1999. Gingers of Peninsular Malaysia and
Singapore. Natural History of Publication
(Borneo). Kota Kinabalu
Lawrence, G.H.M. 1964. Taxonomy of Vascular
Plants. New York. The Macmillan Company.
Pandey, B.P. 2003. A Text Book of Botany.
Angiosperms:
Taxonomy,
Anatomy,
Embryologi. Ram Nagar: S.Chand &
Company Ltd.
Poulsen, A.D. 2006. Gingers of Sarawak Natural
History of Publication (Borneo). Kota
Kinabalu
Poulsen, A.D. 2006. pEtlingera of Borneo. Natural
history Publications (Borneo). 263 pp.
Sudarnadi, H. 1996. Tumbuhan Monokotil. Cetakan
I. Jakarta. Penebar Swadaya.
Tjitrosoepomo G. 1993. Taksonomi Tumbuhan
Spermatophyta. Gadjah Mada University
Press. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.