Instalasi Central Steril Supply Department CSSD

h. Matikan exhaust system, AC dan lampu penerang kemudian hidupkan lampu UV. i. Tutup pintu antar obat yang telah dicampur keruangan pasien dan antar sampah yang berbahaya dalam bag ke IPAL untuk dibagi dalam incenerator. Pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien sitostatika berlaku bagi pasien umum dan JKN. Prosedur pelayanannya adalah sebagai berikut: - Dokter menulis perbekalan farmasi yang diperlukan oleh pasien di kertas resep. Bagi pasien JKN pemilihan jenis obat berdasarkan standar Formularium Nasional. - Perawat ruangan membawa status ke lantai tiga untuk diperiksa oleh apoteker, kemudian apoteker menghitung dosis pemakaian obat kanker, - Apoteker menuliskan kembali di lembar form nama obat-obat sitostika, kemudian asisten apoteker menyiapkan obat dan mencampur obat sitostatika di lantai enam dengan diawasi oleh apoteker, - Setelah selesai apoteker menyerahkan obat sitostatika ke perawat ruangan untuk diberikan pada pasien, lalu - Perawat ruangan menyerahkan kuitansi asli kepada keluarga pasien dan dilakukan penagihan biaya obat langsung bagi pasien umum. Sedangkan pasien JKN tidak dipungut biaya.

3.5 Instalasi Central Steril Supply Department CSSD

Instalasi CSSD dipimpin oleh seorang apoteker sebagai kepala instalasi yang bertanggung jawab langsung kepada direktur RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Sistem pelayanan yang dilakukan dibagi atas 2 kelompok yaitu: a. Sistem titipan Menerima alat kesehatan yang belum steril dari ruangan untuk disterilkan di CSSD, kemudian menyerahkannya kembali kepada ruangan yang bersangkutan dalam keadaan steril. b. Sistem distribusi Memproses penyediaan kebutuhan alat atau perlengkapan bedah dimulai dari pencucian, pengeringan, pengepakan, sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusian. Melayani kebutuhan alat bedah steril untuk ruangan IBS Instalasi Bedah Sentral, KBE Kamar Bedah Emergensi, kamar bedah THT, kamar bedah mata dan kamar bedah kulit. Kegiatan sterilisasi yang dilakukan di CSSD dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: - Barang titipan dari poliklinik dan ruangan di bawa ke instalasi CSSD. - Bahan linen seperti baju operasi, masker, topi, kasa, dan bahan-bahan cotton lainnya dikirim ke ruang dekontaminasi yaitu tempat menerima barang- barang kotor di CSSD . Linen kotor di cuci di bagian laundry kemudian dilakukan pengepakan lalu di sterilkan di autoclave pada suhu 132 o - Alat-alat instrument seperti pinset, tangkai pisau bedah C selama 15 menit. Setelah disterilkan kemudian alat dan bahan di distribusikan ke poliklinik atau ruangan yang membutuhkannya. , daun pisau bedah, dan gunting bedah, dicuci secara manual, kemudian dicuci lagi dengan menggunakan mesin ultrasonic. Setelah itu, dilakukan pengepakan lalu Universitas Sumatera Utara disterilkan di autoclave. Setelah disterilkan kemudian alat dan bahan di distribusikan ke poliklinik atau ruangan yang akan membutuhkannya. - Hanschoon, catheter, dan bahan yang terbuat dari karet lainnya dibawa ke ruang dekontaminasi . Kemudian di cuci dengan larutan aniosyme lalu dibersihkan dengan air mengalir untuk membuang darah yang melekat, dikeringkan di alat ultrasonic, ditaburkan talkum dan diberi tanda indikator paper. Sterilkan pada suhu 132 o C selama 15 menit, dan didistribusikan ke bagian yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN