Perancangan Model Knowledge Management System Keahlian Pegawai Pada Direktorat Umum Dan Operasional Di RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung

  SURAT PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING Yang bertanda tangan di bawah ini:

  Tanda Tangan Nama Pembimbing

  1. Dr. Eng. Estiko Rijanto Perancangan Model Knowledge Management System Keahlian Pegawai pada Direktorat Umum dan Operasional

  Judul Naskah Tesis di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Menyatakan bahwa naskah tesis dengan judul seperti di atas telah diperiksa, dikoreksi dan disetujui oleh komisi pembimbing untuk dimuat dalam Majalah Ilmiah Universitas Komputer Indonesia.

  

PERANCANGAN MODEL

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

KEAHLIAN PEGAWAI PADA DIREKTORAT UMUM DAN

OPERASIONAL DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

  Oleh YALES KURNIA

  57.101.10.041 TESIS

  Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Sistem Informasi

  

Telah disetujui Pembimbing pada tanggal seperti tertera di bawah ini

Bandung, Agustus 2012

Dr. Eng. Estiko Rijanto

Pembimbing

31

  PERNYATAAN Saya, yang bertanda tangan di bawah ini:

  Nama : YALES KURNIA NPM : 57.101.10.041 Judul Tesis : Perancangan Model Knowledge Management System

  Keahlian Pegawai pada Direktorat Umum dan Operasional di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.

  Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang diserahkan kepada program studi Magister Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia, merupakan gagasan, rumusan dan penelitian sendiri yang tidak dibuat melanggar ketentuan plagiarism dan otoplagiarisme. Saya memahami tentang adanya larangan tersebut dan jika dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh serta sanksi lainnya yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

  Bandung, 8 Agustus 2012 Yang membuat pernyataan, YALES KURNIA NPM. 57.101.10.041 SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL Saya, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : YALES KURNIA NPM/Program Studi : 57.101.10.041 / Magister Sistem Informasi Alamat Korespondensi : Komp. Sapta Taruna PU, Jl. Rana Blok B-202

  RT 03/08 Kujangsari Bandung Kidul 40287 Email : [email protected] Judul Naskah Artikel : Perancangan Model Knowledge Management System

  Keahlian Pegawai pada Direktorat Umum dan Operasional di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung.

  Mengajukan permohonan pemuatan artikel dengan judul seperti tersebut di atas dan bersedia memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh dewan redaksi Majalah Ilmiah Universitas Komputer Indonesia.

  Bandung, 8 Agustus 2012 Pemohon, YALES KURNIA

  

PERANCANGAN MODEL

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

KEAHLIAN PEGAWAI PADA DIREKTORAT UMUM DAN

OPERASIONAL DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

  Oleh YALES KURNIA

  57.101.10.041 TESIS

  Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Sistem Informasi

  

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  KATA PENGANTAR Alhamdulillah wa syukurillah, atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Penulisan tesis ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Magister Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Penulisan tesis ini tidak akan selesai jika tidak disertai bantuan berbagai pihak kepada penulis.

  Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Seluruh keluarga besar yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis dan juga atas segala doa tulus untuk penulis.

  2. Bapak Dr. Eng. Estiko Rijanto selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

  3. Istri tercinta, Yanti Setiawati serta Anak-anak tersayang, Raika dan Ranisha, yang selalu menemani hari-hari penulis sehingga bisa menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

  4. Segenap Dosen Magister Sistem Informasi UNIKOM yang telah membagi pengetahuan kepada penulis.

  5. Ibu Diana, Teh Santy dan rekan-rekan di sekretariat pasca sarjana UNIKOM, yang juga telah banyak membantu penulis selama masa

  6. Teman-teman kuliah angkatan kedua Magister Sistem Informasi UNIKOM, yang telah sama-sama turut berjuang dan saling menyemangati selama masa perkuliahan sampai penyusunan penelitian ini.

  7. Rekan-rekan di Instalasi Sistem Informasi RSHS, atas bantuan dan dukungannya selama ini.

  8. Dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, Jazakumullah Khairan Katsiran.

  Meskipun jauh dari sempurna, semoga penelitian ini, dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan berbagai pihak yang membutuhkan.

  Bandung, 8 Agustus 2012 Penulis

  DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ………………………………………………………. i LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………....... ii LEMBAR PERNYATAAN …...………………………………………… iii SURAT PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING ….………………... iv SURAT PERMOHONAN PEMUATAN ARTIKEL …………………… v ABSTRAK ………………………………………………………………. vi KATA PENGANTAR ………………………………………...………… viii DAFTAR ISI …………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xiv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xv BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….

  1 1.1 Latar Belakang Penelitian ……………………………...

  1

  1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………

  2

  1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………

  3 1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………..

  3 1.5 Pembatasan Masalah dan Asumsi ……………………...

  4 1.6 Metodologi Penelitian ………………………………….

  4 1.7 Sistematika Penulisan ………………………………….

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………

  8 2.1 Pemahaman Organisasi ………………………………...

  8 2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan ……………………….

  9 2.1.2 Struktur Organisasi RSHS……………………….

  10 2.1.3 Direktorat Umum dan Operasional..…………….

  17

  2.1.4 Dukungan Teknologi Informasi yang Ada Saat

  23 Ini .………………………………………..…….

  2.2 Kajian Pustaka …………….…………….……………..

  27

  2.2.1 Data …………….…………….…………………

  28

  2.2.2 Informasi …………….…………….……………

  29 2.2.3 Knowledge …………….…………….…………..

  30 2.2.4 Wisdom …………….…………….……………...

  32

  2.2.5 Connectedness …………….…………….………

  33 2.2.6 Management …………….…………….………..

  34

  2.2.7 Knowledge Management (KM) …………………

  34 2.2.8 Penelitian Lain yang Pernah Dilakukan ………...

  38 2.3 Kerangka Pemikiran …………….……………………..

  39 2.4 Hipotesis Penulisan …………….…………….………..

  41 BAB III ROADMAP DAN AUDIT KNOWLEDGE MANAGEMENT

  42 SYSTEM (KMS) …………….…………….………………..

  3.1 Roadmap Implementasi Knowledge Management ……..

  42 3.1.1 Analisis Infrastuktur yang Ada ...……………….

  44 3.1.2 Kesesuaian KM dan Strategi Bisnis …………….

  45 3.1.3 Perancangan dan Arsitektur KM ..…………..…..

  48 3.1.4 Audit dan Analisis Knowledge ………………….

  49 3.1.5 Perancangan tim KM …………………….……..

  51 3.1.6 Membuat cetak biru (blueprint) KMS ………….

  52

  3.2 Audit Knowledge Management System menggunakan

  57 Knowledge Management Assessment Kit (KMAK) … 3.2.1 Diagnosis Infrastruktur …………….…………..

  57

  3.2.2 Proses Pengetahuan dan Teknologi Pendorong ..

  73

  4.3 Pembentukan Tim KM …………….…………………

  86

  4.2 Penyesuaian Knowledge Management dengan Strategi Bisnis …………….…………….…………….………..

  84

  84 4.1 Hasil Analisis Infrastruktur yang Telah Ada ………….

  77 BAB IV PERANCANGAN SOLUSI MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM …………….…………….……...

  pada KMS ……….…………….…………….….

  3.2.13 Atribut dan Penanda untuk Konten Pengetahuan

  77

  3.2.12 K arakteristik Peringkat Pengetahuan Proses Kerja dan Dampaknya Pada Tiap Tahapan ……………….

  74

  3.2.11 Posisi Perusahaan dalam Sumber Daya Pengetahuan

  3.2.10 Analisis Sumber Daya Pengetahuan ……..……

  59 3.2.3 Diagnosis terhadap Strategi Awal ……………...

  72

  3.2.9 Identifikasi Sumber Daya yang Ada Pada Perusahaan dan Hubungannya dengan KM …...

  70

  3.2.8 Diagnosis Pendekatan KM yang Dibutuhkan oleh Perusahaan …………….………………….

  68

  3.2.7 Diagnosis Ketergantungan KM dengan Proses, Budaya dan Infrastruktur yang Ada Dalam Organisasi …………….…………….………….

  67

  3.2.6 Diagnosis Pengetahuan dalam Konteks Organisasi …………….…………….…………..

  63

  3.2.5 Penilaian Awal tentang Hubungan KM dengan Bisnis Perusahaan …………….………………...

  61

  60 3.2.4 Membuat Peta Pengetahuan terhadap Mitra ..….

  88

  4.4 Analisis Peta Pengetahuan Perusahaan Terhadap Para

  92 Mitra …………….…………….…………….………

  4.5 Tingkat Kematangan Perusahaan dalam Knowledge

  94 Management …………….…………….………………..

  4.6 Perancangan Blueprint Knowledge Management ………

  95

  4.6.1 Arsitektur KMS …………….…………………… 103

  4.6.2 Fungsi-fungsi pada Portal KMS ………………… 110

  4.6.3 Pilar Manusia dalam KMS …..……………….…. 114

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……….…………….……... 115

  5.1 Kesimpulan …………….…………….……………….. 115

  5.2 Saran …………….…………….…………….………… 117 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 118

  DAFTAR PUSTAKA [1] Adityo, Firman, Rotasi Rutin Pegawai, 30 Mei 2012, dari = http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isiblog&1221475283&&&103600629

  0&&1338365762&firm007&, di akses tanggal 5 Juli 2012. [2] Santa, Kristofel, Desain Aplikasi Knowledge Management untuk Pelayanan

  Pasien Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah, Tesis, Program Magister Manajemen Teknologi, Pasca Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2011 dari http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master- 17901-9109205503-paperpdf.pdf , diakses tanggal 30 Juli 2012.

  [3] Tim Penyusun, Kiprah dan Pengabdian RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 1923 – 2009: Tidak diterbitkan, 2009.

  [4] Tim Penyusun, RENSTRA RSUP.Dr. Hasan Sadikin Bandung 2012-2016, Tidak diterbitkan, 2012.

  [5] Kemenkes RI, Permenkes RI Nomor 1673/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung, 2005. [6] Artikel rshs.or.id, RSHS-Mandiri Luncurkan Mandiri Bill Payment System, dari = http://www.rshs.or.id/2012/07/rshs-mandiri-luncurkan-mandiri-bill- payment-system/, di akses tanggal 20 Juli 2012. [7] Zack, Michael, An Architecture for Managing Explicated Knowledge, Sloan Management Review, 1998.

  [8] Bellinger, Gene & Castro, Durval & Mills, Anthony, Data, Information, Knowledge, and Wisdom, dari = http://www.systems- thinking.org/dikw/dikw.htm, di akses tanggal 5 Juni 2012.

  [9] Vercellis, Carlo, Business Intelligence: Data Mining and optimization for Decision Making. John Wiley & Sons, 2009.

  [10] Setiawan, Wawan. dan Munir, Pengantar Teknologi Informasi : Basis Data. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, 2006.

  [11] Davenport, Thomas & Prusak, Laurence, Working Knowledge: How Organizations Manage What They Know. Harvard: Harvard Business Press, 1998.

  [12] Nonaka, Ikujiro & Takeuchi, Hirotaka, The Knowledge-Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford: Oxford University Press, 1995.

  [13] McInerney, Claire, Knowledge Management and the Dynamic Nature of Knowledge. Journal of the American Society for Information Science and Technology 53 (12): 1009–1018, 2002.

  [14] Tobing, Paul L, Knowledge management: Konsep, Arsitektur dan Impelementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

  [15] Tiwana, A, The Knowledge Management Toolkit: Orchestrating IT, Strategy, and Knowledge Platforms (2nd Edition). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, 2002.

  [16] Sveiby, K. E, The New Organizational Wealth: Managing & Measuring

  [17] Hadiana, Asep Id, Model Knowledge Management Systems pada perusahaan distributor farmasi dan Consumer Product di PT. Bina San Prima. Tesis. program studi Magister Sistem Informasi Fakultas Pasca Sarjana Universitas Komputer Indonesia Bandung : Tidak Diterbitkan, 2011.

  [18] http://www.santosa-hospital.com , di akses tanggal 2 Agusus 2012. [19] http://rsborromeus.com, di akses tanggal 2 Agusus 2012. [20] http://www.rsalislam.com, di akses tanggal 2 Agusus 2012. [21] http://www.rsadventbandung.com, di akses tanggal 2 Agusus 2012. [22] http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Sakit_Advent_Bandung [23] Nawawi, Ismail, Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) Teori dan Aplikasi dalam Mewujudkan Daya Saing Organisasi Bisnis dan Publik,

  Ghalia Indonesia, 2012. [24] Minonne, C and Turner, G. Evaluating Knowledge Management

  Performance, Electronic Journal of Knowledge Management Volume 7 Issue 5 (pp583 - 592), 2009.

  BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Rotasi pegawai berupa mutasi ataupun promosi, pada sebuah instansi pemerintah, sering dilakukan dalam periode tertentu untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Menurut [1], peranan rotasi pegawai bagi kepentingan pegawai yaitu untuk menambah pengalaman dan keterampilan, penyegaran psikologis dan memperbaiki pelayanan. Namun berpindahnya pegawai dari suatu unit kerja ke unit lain secara tidak langsung dapat pula mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan jika terjadi ketidaksesuaian antara posisi dengan kemampuan pegawai. Yang juga menjadi masalah, jika pegawai lama tidak bisa berbagi pengetahuannya dengan pegawai baru yang menggantikan posisinya dikarenakan lokasi yang berjauhan antara lokasi unit kerja baru dengan unit kerja yang lama atau tidak ada waktu untuk berbagi pengetahuan karena habisnya jam kerja dalam setiap hari untuk memahami/mengerjakan pekerjaan barunya. Dengan jumlah pegawai sebanyak 391 orang, masalah tersebut juga terjadi pada Direktorat Umum dan Operasional di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS).

  Peranan teknologi komputer atau teknologi informasi sangat mendukung peningkatan kinerja organisasi, dalam hal ini rumah sakit, terutama bagi pelaku atau pengelolanya. RSHS sebagai sebuah organisasi memiliki banyak sumber pengetahuan yang bisa dihimpun untuk digunakan oleh elemen-elemen dalam

  2

  maupun luar organisasi. Sumber-sumber tersebut diantaranya dokter, perawat, ahli gizi, radiografer, apoteker, pegawai laboratorium kesehatan, petugas administrasi perkantoran dan tata usaha. Banyaknya potensi sumber pengetahuan di RSHS, pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management) menjadi sangat penting dan perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi pengetahuan dan kemajuan perusahaan. Dalam mengatasi masalah dalam penempatan pegawai pada Direktorat Umum dan Operasional di RSHS, diperlukan sebuah pengelolaan pengetahuan tentang informasi yang tepat mengenai pegawai dalam hal pengalaman pekerjaan, pendidikan dan keahlian khusus.

  Penelitian yang pernah dilakukan mengenai perancangan Knowledge Management di Rumah Sakit yaitu dilakukan oleh Kristofel Santa, mahasiswa Program Magister Manajemen Teknologi, Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi, Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dengan judul “Desain Aplikasi Knowledge Management untuk Pelayanan Pasien Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah”. Studi Kasus penelitian dilakukan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar. Pada penelitian tersebut KM lebih dititik beratkan pada KM pelayanan keperawatan di RSUD tersebut [2], sedangkan dalam penelitian ini penulis mencoba untuk membuat model KMS keahlian pegawai pada Direktorat Umum dan Operasional di RSHS.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, masalah

  3 1.

  Ketidak sesuaian kemampuan pegawai dengan job description pada proses penempatan pegawai juga kebutuhan di unit kerja baru dengan kemampuan pegawai yang akan ditempatkan tidak sesuai.

2. Sulitnya berbagi pengetahuan antar pegawai.

  3. Rancangan Sistem Manajemen Pengetahuan yang bagaimana yang sesuai dengan kondisi di RSHS khususnya pada Direktorat Umum dan Operasional?

1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk

  a. Mengidentifikasi pengetahuan/ knowledge apa saja yang telah ada di RSHS khususnya pada Direktorat Umum dan Operasional.

  b. Menganalisis pendekatan KM yang cocok utuk organisasi.

  c. Membuat sebuah rancangan model sistem manajemen pengetahuan yang sesuai untuk RSHS yang memudahkan organisasi untuk mengelola pengetahuan yang dimiliki, sehingga pengetahuan terdokumentasi dengan baik untuk menunjang kinerja pegawai di tiap unit kerja di rumah sakit, khususnya pada Direktorat Umum dan Operasional.

1.4 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:

  4

  a. Mempermudah transfer pengetahuan/Knowledge antar pegawai di Rumah Sakit, selain itu diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai dan kemajuan bagi Rumah Sakit.

  b. Rumah sakit sebagai organisasi bisa mengembangkan Sistem manajemen pengetahuan berdasarkan model yang dihasilkan pada penelitian ini.

  1.5 Pembatasan Masalah dan Asumsi Luasnya lingkup bahasan tentang manajemen pengetahuan di rumah sakit, maka ruang lingkup penelitian pada tesis hanya akan dibatasi pada Instalasi

  Sistem Informasi RS di Direktorat Umum dan Operasional Rumah Sakit Hasan Sadikin.

  Penelitian ini menggunakan metode 10 Step Knowledge Management Roadmap. Namun dari 10 langkah yang terdapat pada metode tersebut, penelitian ini hanya menggunakan langkah pertama sampai langkah keenam yaitu membuat blueprint KM.

  1.6 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metodologi KM yang digunakan adalah metodologi yang ditulis oleh Amrit Tiwana yaitu 10 Step Knowledge Management Roadmap.

  Metode ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode untuk perancangan KM lainnya. Kelebihan dari metode ini diantaranya adalah :

  5

  1. Memiliki tahapan yang jelas dalam perancangan KM, mulai dari tahapan analisis infrastruktur yang telah ada sampai dengan tahapan evaluasi KM yang dibangun.

2. Menyediakan Knowledge Management Assessment Kit (KMAK).

  KMAK ini berisi pertanyaan-pertanyaan kuisioner yang bisa membantu kita dalam merancang KM yang sesuai untuk kondisi perusahaan atau organisasi yang kita teliti. Namun dalam penelitian ini, tidak semua tahapan dalam metodologi tersebut digunakan. Penelitian ini hanya mencakup sampai langkah keenam dari 10 langkah dalam 10 Step Knowledege Management Roadmap yaitu create the knowledge management blueprint (membuat cetak biru KM).

  Secara garis besar, tahapan yang dilakukan dalam metodologi tersebut adalah :

  1. Analisis infrastruktur yang sudah ada pada perusahaan

  2. Menyesuaikan KM dengan bisnis strategi perusahaan

  3. Desain KM infrastruktur 4. Audit aset pengetahuan dan sistem yang sudah ada pada perusahaan.

  5. Menyusun tim KM

  6. Merancang blueprint KM Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui kuesioner, observasi dan wawancara yang dilakukan pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data

  6

  sekunder didapatkan dengan melakukan penelitian kepustakaan dari berbagai litelatur yang berkaitan dengan Knowledge Management.

  Dalam penelitian ini didefinisikan beberapa operasional variabel yaitu :

  a. Strategi Pendekatan KM, yaitu strategi kodifikasi dan strategi personalisasi.

  b. Atribut pengetahuan untuk konten KMS yang digunakan untuk menentukan atribut penanda yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam pembangunan KMS.

  c. Diagnosis infrastruktur yang telah ada pada perusahaan.

  d. Pemetaan posisi pengetahuan perusahaan terhadap para pesaing/mitra.

1.7 Sistematika Penulisan

  Secara garis besar tesis ini terdiri dari lima Bab, yaitu :

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, ditulis latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab ini menguraikan berbagai teori yang berhubungan dengan penelitian, yang mencakup tentang teori dasar yang digunakan untuk acuan dalam pengolahan data dan analisis maupun penetapan rekomendasi yang akan dibuat.

  7 BAB III ROADMAP DAN AUDIT KNOWLEDGE MANAGEMENT

  SYSTEM Pada bab ini, digambarkan langkah-langkah penelitian ini. Selain itu juga gambaran tentang metode untuk menyelesaikan permasalahan dan untuk mencapai tujuan.

  BAB IV PERANCANGAN SOLUSI MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM Pada bab ini di bahas perancangan model Knowledge Management System yang cocok untuk diterapkan di Rumah Sakit. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penelitian ini. dan diharapkan dalam kesimpulan penelitian ini, dapat menjawab semua pertanyaan yang ada di pada tujuan penelitian.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Pemahaman Organisasi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene

  Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran[3].

  Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia

  2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan A. Visi [4].

  “Menjadi Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia yang unggul dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian.”

  Visi tersebut memiliki tiga kata kunci, yaitu RS Indonesia Kelas Dunia, Unggul dan Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian.

  Yang dimaksud dengan “RS Indonesia Kelas Dunia”, sebagaimana ketentuan Kementerian Kesehatan RI, adalah rumah sakit dengan komponen struktur dan proses yang tersertifikasi lengkap memenuhi standar “Kelas Dunia” oleh lembaga yang diakui pemerintah dengan outcome yang memberikan penekanan pada keselamatan pasien, mutu asuhan yang tinggi, serta kepuasan pasien dan staf.

  Yang dimaksud dengan “unggul” adalah lebih baik dari rumah sakit lain yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI sebagai rumah sakit yang potensial menjadi Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (RSI-KD) yaitu, RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Sanglah Denpasar, RS Sardjito Yogyakarta, RS Soetomo Surabaya, RS Adam Malik Medan, dan RS Wahidin Sudirohusodo Makasar.

  Visi yang ingin dicapai tidak terlepas dari tiga bidang yang harus dilaksanakan secara terintegrasi dan saling melengkapi, yaitu “Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian Kesehatan” yang merupakan bidang tugas dari RSHS sebagai rumah sakit pendidikan. B. Misi[4].

  ”Melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna dan prima yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian.” Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSHS adalah pelayanan yang paripurna, yaitu mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara seimbang. Keempat pelayanan tersebut diberikan secara prima, artinya pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang terbaik (excellent service) baik dari sudut pandang pemberi pelayanan maupun penerima pelayanan (pasien).

  Selain harus prima, pelayanan yang diberikan juga harus terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian kesehatan, sesuai dengan fungsi RSHS sebagai RS Pendidikan. Filosofis dari integrasi tersebut adalah: “Proses pendidikan tenaga kesehatan yang baik akan terjadi di rumah sakit yang pelayanannya baik, dan pelayanan yang baik adalah pelayanan yang berbasiskan penelitian (evidence- based service). Dengan filosofis tersebut, pelayanan yang diberikan oleh RSHS sebagai RS Pendidikan adalah pelayanan yang terbaik (excellent service).

  2.1.2 Struktur Organisasi RSHS Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada gambar 2.1.

  STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. HASAN SADIKIN BANDUNG DIREKTUR UTAMA DEWAN PENGAWAS MEDI KOMI TE DIREKTORAT MEDIK DAN K HUKU K3 KOMI KOMI ETIK MUTU DAN DAN TE TE KEPERAWATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN DIREKTORAT PENDIDIKAN BAGIAN BAGIAN DIREKTORAT DIREKTORAT KEUANGAN UMUM DAN OPERASIONAL PEMERIKSA AN INTERN SATUAN PELAYANAN PENGADAAN DAN PENDIDIKAN DAN PENYUSUNAN BIDANG BIDANG MEDIK KEPERAWATAN MEDIK MUTASI PEGAWAI ANGGARAN SEKSI SUBBAGIAN SUBBAGIAN SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN & SUMBER DAYA PENDIDIKAN DAN AKUNTANSI DAN PERENCANAAN MANUSIA PENELITIAN PENELITIAN MEDIK SUBBAGIAN PENYUSUNAN DAN PERBENDAHARAAN ANGGARAN DANA EVALUASI DAN MOBILISASI PERBENDAHARAAN TATA USAHA PERENCANAAN SUBBAGIAN KEUANGAN DAN VERIFIKASI DAN EVALUASI SUBBAGIAN AKUNTANSI SUBBAGIAN SUBBAGIAN BAGIAN UMUM PENUNJANG KEPERAWATAN MEDIK RAWAT INAP SEKSI SEKSI PELAYANAN GAWAT DARURAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN DAN PEMBINAAN PENELITIAN MOBILISASI DANA RUMAH TANGGA EVALUASI SUBBAGIAN SUBBAGIAN PEGAWAI KEPERAWATAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN ANGGARAN MANAJEMEN EVALUASI AKUNTANSI SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN VERIFIKASI REKAM MEDIK SEKSI UNI T SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT KHUSUS INSTALAS KESEJAHTERAAN DAN INFORMASI SUBBAGIAN PEGAWAI HUKUM DAN KEMITRAAN SUBBAGIAN INSTALAS MASYARAKAT DAN PROTOKOLER HUBUNGAN SUBBAGIAN FUNGSI ONAL PELAKSANA I I Gambar 2.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung [5]. Dari struktur organisasi RSHS di atas dapat dilihat, bisnis utama RSHS berada di Direktorat Medik dan Keperawatan. Berdasarkan [5] Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1673/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSHS Bandung, Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

  Direktorat Medik dan Keperawatan bertugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medik dan keperawatan serta peningkatan mutu layanan kesehatan rumah sakit.

  Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Medik dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan sistem pelayanan medik dan pelayanan keperawatan;

  b. koordinasi pelaksanaan pelayanan medik dan pelayanan keperawatan, utilisasi peralatan medik dan keperawatan serta sarana penunjang; c. pengendalian, pengawasan dan evaluasi mutu pelayanan medik, pelayanan keperawatan dan sarana penunjang secara berkesinambungan.

  Direktorat Medik dan Keperawatan terdiri dari:

  a. Bidang Medik;

  b. Bidang Keperawatan;

  c. Unit-unit Non Struktural; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

A. Bidang Medik

  Bidang Medik mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan medik, penunjang medik dan rekam medik serta melakukan bimbingan dan peningkatan mutu pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan medik.

  Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Medik menyelenggarakan fungsi:

  a. penyusunan rencana kebutuhan pelayanan medik, penunjang medik, dan rekam medik; b. koordinasi pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan serta evaluasi kegiatan dan mutu pelayanan medik, penunjang medik dan rekam medik; c. pengumpulan dan pengolahan data utilisasi serta koordinasi pengusulan peralatan medik;

  Bidang Medik terdiri dari:

  a. Seksi Pelayanan Medik, bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan sumber daya pelayanan medik.

  b. Seksi Penunjang Medik, bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan sumber daya penunjang medik.

  c. Seksi Rekam Medik, bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan sumber daya dan pengelolaan rekam medik.

B. Bidang Keperawatan

  Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan keperawatan di rawat jalan dan gawat darurat, rawat inap serta rawat khusus.

  Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Keperawatan menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana kebutuhan pelayanan keperawatan di rawat jalan dan gawat darurat, rawat inap serta rawat khusus; b. koordinasi pelaksanaan, pengendalian dan pemantauan serta evaluasi kegiatan dan mutu pelayanan keperawatan di rawat jalan dan gawat darurat, rawat inap serta rawat khusus;

  c. pengumpulan dan pengolahan data utilisasi serta koordinasi pengusulan peralatan keperawatan.

  Bidang Keperawatan terdiri dari:

  a. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan dan Gawat Darurat, ber tugas penyiapan bahan penyusunan kebutuhan sumber daya pelayanan keperawatan rawat jalan dan gawat darurat.

  b. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap, bertugas menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan sumber daya pelayanan keperawatan rawat inap.

  c. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus, bertugas penyiapan bahan penyusunan kebutuhan sumber daya pelayanan keperawatan rawat khusus.

C. Unit Non Struktural

  Di lingkungan Direktorat Medik dan Keperawatan dibentuk Instalasi sebagai Unit Non Struktural yang terdiri dari:

a. Instalasi Rawat Jalan adalah unit pelayanan, non struktural yang

  jalan yang terdiri dari beberapa poliklinik dalam berbagai disiplin ilmu kedokteran klinis; b. Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan gawat darurat;

  c. Instalasi Rawat Inap Khusus Paviliun Parahyangan adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap khusus medikal dan surgikal;

  d. Instalasi Rawat Inap Paviliun Anggrek adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap bagi pasien kelas khusus medikal;

  e. Instalasi Pelayanan Jantung adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan jantung secara terpadu;

  f. Instalasi Bedah Sentral adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan tindakan bedah;

  g. Instalasi Rawat Intensif adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan perawatan intensif;

  h. Instalasi Teknologi Reproduksi Berbantu adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan i. Instalasi Hemodialisa adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan hemodialisa.

D. Unit Pelaksana Fungsional

  Unit Pelaksana Fungsional adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan rumah sakit.

  Pembentukan Unit Pelaksana Fungsional ditetapkan oleh Direktur Utama sesuai kebutuhan rumah sakit. Unit Pelaksana Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan, yang dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama.

  Kepala Unit Pelaksana Fungsional dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis. Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis Unit Pelaksana Fungsional dilaporkan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik.

  Unit Pelaksana Fungsional, terdiri dari:

  a. Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Penyakit Dalam;

  b. Unit Pelaksana Fungsional Obstetri dan Ginekologi;

  c. Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Kesehatan Anak;

  d. Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Bedah;

  e. Unit Pelaksana Fungsional Bedah Saraf;

  f. Unit Pelaksana Fungsional Orthopaedi dan Traumatologi;

h. Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Penyakit Saraf;

i. Unit Pelaksana Fungsional Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT);

  j. Unit Pelaksana Fungsional Anestesiologi dan Reanimasi; k. Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi; l. Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin; m. Unit Pelaksana Fungsional Kesehatan Gigi dan Mulut; n. Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Kedokteran Jiwa; o. Unit Pelaksana Fungsional Radiologi; p. Unit Pelaksana Fungsional Patologi Klinik; q. Unit Pelaksana Fungsional Patologi Anatomi; r. Unit Pelaksana Fungsional Kedokteran Nuklir; s. Unit Pelaksana Fungsional Kedokteran Forensik; t. Unit Pelaksana Fungsional Farmakologi Klinik.

  2.1.3 Direktorat Umum dan Operasional Berdasarkan [5] Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

  1673/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSHS Bandung, Direktorat Umum dan Operasional dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktorat Umum dan Operasional bertugas melaksanakan pengelolaan layanan umum serta perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit.

  Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Umum dan Operasional a. penyusunan program layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit.

  b. pelaksanaan kegiatan layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit.

  c. koordinasi pelaksanaan kegiatan layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit.

  d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan layanan umum, perencanaan dan evaluasi kegiatan rumah sakit.

  Direktorat Umum dan Operasional terdiri dari:

  a. Bagian Umum

  b. Bagian Perencanaan dan Evaluasi

  c. Unit-unit Non Struktural d. Kelompok Jabatan Fungsional.

  STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT UMUM DAN OPERASIONAL RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. HASAN SADIKIN BANDUNG DIREKTUR UTAMA UMUM DAN OPERASIONAL DIREKTORAT BAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN BAGIAN UMUM SUBBAGIAN HUKUM DAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUBBAGIAN HUMAS DAN SUBBAGIAN TATA USAHA RUMAH TANGGA PERENCANAAN EVALUASI KEMITRAAN PROTOKOLER INSTALASI FARMASI BINATU INSTALASI GIZI PEMELIHARAAN KESEHATAN INSTALASI SARANA RS LINGKUNGAN INSTALASI PEMELIHARAAN SISTEM

  INSTALASI TERPADU RUMAH SAKIT GEDUNG INSTALASI INFORMASI INSTALASI PENGADAAN INSTALASI Gambar 2.2. Struktur Organisasi Direktorat Umum dan Operasional RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung[5]. A. Bagian Umum Bagian Umum bertugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, perlengkapan dan kerumahtanggaan.

  Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan.

  b. pelaksanaan urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan.

  c. pengelolaan hukum dan kemitraan. Bagian Umum terdiri dari:

  a. Subbagian Tata Usaha, bertugas melakukan urusan tata persuratan, penggandaan, ekspediai dan kearsipan.

  Rumah Tangga, bertugas melakukan kegiatan

  b. Subbagian kerumahtanggaan meliputi transportasi, inventaris, ketertiban dan keamanan serta pengelolaan ruangan.

  c. Subbagian Hukum dan Kemitraan, bertugas melakukan pelayanan dan bantuan hukum serta kemitraan.

  B. Bagian Perencanaan dan Evaluasi Bagian Perencanaan dan Evaluasi bertugas melaksanakan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta hubungan masyarakat dan protokoler.

  Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Perencanaan dan evaluasi menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan perencanaan program.

  b. pelaksanaan kegiatan Hubungan Masyarakat dan Protokoler. Bagian Perencanaan dan Evaluasi terdiri dari:

  a. Subbagian Perencanaan, bertugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data untuk kegiatan penyusunan rencana.

  b. Subbagian Evaluasi, bertugas melakukan evaluasi dan penyiapan bahan penyusunan laporan.

  c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan protokoler, bertugas melakukan penyiapan bahan publikasi, hubungan masyarakat, protokoler, pemberitaan dan pendapat umum serta pelayanan informasi dan komunikasi.

  C. Unit-unit Non Struktural Di lingkungan Direktorat Umum dan Operasional dibentuk Instalasi sebagai Unit Non Struktural yang terdiri dari: a. Instalasi Farmasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan informasi obat, perencanaan, kebutuhan, peracikan, penyimpanan, penyediaan dan penyaluran obat-obatan, bahan kimia, penyimpanan serta penyaluran alat kedokteran, alat perawatan, alat kesehatan dan evaluasi serta pemantauan obat.

  b. Instalasi Gizi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan gizi yang meliputi penyediaan, pengolahan, penyaluran makanan, terapi gizi dan konsultasi gizi.

c. Instalasi Binatu adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan

  meliputi penyiapan, pemeliharaan, penyimpanan, penyaluran dan pencucian.