Analisis Dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit Di Sumber Daya Alam RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

(1)

1 1.1Latar Belakang

Kemajuan teknologi sistem informasi dewasa ini berkembang semakin cepat. Karena itu, sebagai bagian dari masyarakat IT di Indonesia, kita perlu ikut membantu dalam percepatan perkembangan tersebut. Sistem informasi yang banyak dibutuhkan saat ini adalah sistem pengolahan data. Untuk mengurangi kesalahan pengolahan data, maka kemampuan dan ketepatan sistem dalam mengolah data menjadi sangat penting. Sebagai salah satu contoh, perhitungan sistem merit di bagian Sumber Daya Manusia (SDM) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berdasarkan tolak ukur di atas, maka dibuat suatu perancangan sistem yang mengatur pengolahan data khusus dalam perhitungan merit sistem.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang menjadi dasar dalam Perancangan Aplikasi Sistem Merit, antara lain :

1. Staf admin kesulitan untuk melakukan perhitungan pemberian bobot untuk faktor prestasi atau produktivitas.

2. Staf admin kesulitan untuk mengetahui unsur parameter statis yang menjadi dasar penilaian.

3. Staf admin tidak dapat memprediksi nilai mana yang harus di tingkatkan agar mendapatkan nilai maksimal.


(2)

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari pembuatan Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit ini, adalah untuk menganalisis sebuah sistem baru mengenai penilaian sistem merit di Sub Bagian Kesejahteraan dan Informasi Pegawai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

1.3.2 Tujuan

Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit ini mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

1. Memudahkan staf admin untuk melakukan perhitungan nilai merit yang didapat oleh setiap pegawai berdasarkan skor statis dan dinamis.

2. Memudahkan untuk mengetahui elemen yang harus ditingkatkan agar mendapat nilai maksimal.

3. Sebagai control apabila nilai yang didapat tidak sesuai dengan perkiraan. 1.4Batasan Masalah

Adapun Batasan masalah dari Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit yaitu:

• Laporan ini merupakan analisis dan perancangan belum sampai pada tahap implementasi pembuatan program.


(3)

1.5Metode Penelitian

Penulis mendapatkan bimbingan dari pihak institusi dalam melakukan kerja praktek. Pada saat kerja praktek, penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dalam hal manajemen dan alur kerja institusi.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Metode Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara berupa tanya jawab secara langsung dengan pihak instansi tersebut untuk memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan.

2. Metode Studi Pustaka

Merupakan kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari buku - buku, website, dan koleksi perpustakaan yang berkaitan dengan materi bahasan dalam penulisan laporan ini.

3. Metode Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau penelitian secara langsung dari objek penelitian.

1.6Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan

Pada Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan pengembangan sistem, ruang lingkup sistem, sistematika kerja dan sistematika pembahasan.


(4)

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada Bab ini memuat informasi mengenai profil perusahaan tempat kerja praktek, sejarah instansi, logo perusahaan, badan hokum instansi, struktur organisasi dan job description, serta landasan teori yang dipakai.

Bab III Pembahasan

Pada Bab ini berisi gambaran sistem dan deskripsi hasil analisis sistem dalam bentuk uraian maupun menggunakan tools, serta memberikan gambaran sistem yang akan dirancang dan deskripsi sistem hasil perancangan dalam bentuk uraian maupun menggunakan tools.

Bab IV Kesimpulan Dan Saran

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.

Daftar Pustaka Lampiran


(5)

5

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Hasan Sadikin Bandung merupakan rumah

sakit rujukan dari berbagai rumah sakit daerah provinsi Jawa Barat. Berikut

adalah sejarah singkat dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung:

2.1.1. Sejarah RSUP Dr. Hasan Sadkin Bandung

Pada tahun 1920, rumah sakit ini dibangun dengan kapasitas 300 tempat tidur

oleh pemerintah Belanda dan selesai tahun 1923. Pada tanggal 15 Oktober 1923

diresmikan dan diberi nama Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuis. Lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1927, namanya berubah menjadi

Gemeente Ziekenhuis Juliana. Tenaga dokter pada waktu itu hanya ada 6 dokter berkebangsaan Belanda dan 2 orang dokter berkebangsaan Indonesia, yaitu dr.

Tjokro Hadidjojo dan dr. Djundjunan Setiakusumah. Diantara ke-enam dokter

Belanda itu ada seorang ahli bedah yang tidak bekerja penuh.

Pada tahun 1942, pecah Perang Pasifik dan rumah sakit ini oleh Belanda

dijadikan rumah sakit militer yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Dinas

Kesehatan Militer. Kemudian, masih di tahun 1942 bala tentara Jepang

menduduki Pulau Jawa, fasilitas rumah sakit dijadikan rumah sakit militer Jepang


(6)

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung

Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun rumah sakit masih

tetap dikuasai oleh Belanda sebagai rumah sakit militer dibawah pimpinan

W.J.Van Thiel.

Pada tahun 1948, fungsi rumah sakit diubah kembali menjadi peruntukan bagi

kalangan umum. Dalam perkembangan selanjutnya, rumah sakit masuk kedalam

naungan Kotapraja Bandung dan diberi nama Rumah Sakit Rantja Badak (RSRB), sesuai dengan sebutan nama kampong lokasi berdirinya rumah sakit ini yaitu Rantja Badak. Pimpinan masih tetap oleh W.J.Van Thiel sampai tahun

1949. Setelah itu rumah sakit dipimpin oleh Dr. Paryono Suriodipuro sampai

tahun 1953.

Pada tahun 1954, oleh Menteri Kesehatan, RSRB ditetapkan menjadi RS

Provinsi dan langsung dibawah Departemen Kesehatan. Pada tahun 1956, RSRB

ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat dengan kapasitas perawatan

meingkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 8 Oktober 1967, RSRB berganti

nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sebagai penghormatan terhadap

almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967

sewaktu masih menjabat sebagai Direktur dan dekan fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, RSHS mengembangkan berbagai

fasilitas (sarana, prasarana dan alat) sesuai dengan Master Plan Pengembangan


(7)

Master Plan RSHS yang mendukung fungsi RSHS sebagai RS Pendidikan,

pertama kali dirancang pada tahun 1972, yang kemudian dikaji ulang dan

dikembangkan menjadi Master Plan RSHS tahun 1982.

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan, dan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peningkatan cangkupan, jangkauan

dan mutu pelayanan rumah sakit, melalui soft loab dari OECF/JBIC (Jepang),

tersusun Master Plan RSHS tahun 1995 sebagai Model RS Pendidikan di

Indonesia, dengan filosofi integrasi pelayanan medis dan pendidikan kedokteran

untuk peningkatan kualitas hidup manusia.

Gambar 2.1 Master Plan RSHS Tahun 1995

Realisasi tahapan pertama dari Master Plan tersebut adalah pembangunan

Gedung Gawat Darurat dan Bedah Sentral (Emergency Unit – Central Operating

Theatre / EU-COT) termasuk Ruang Rawat Intensif, yang diselesaikan pada tahun

2001, dilengkapi dengan fasilitas peralatan medic yang canggih pada masanya.

Dari efisiensi biaya pembangunan tersebut, telah sekaligus dapat dibangun

Gedung Rawat Inap Khusus (kelas VIP), berkapasitas 75 tempat tidur, yang


(8)

2.1.2. Logo Instansi

Gambar 2.2 Logo RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Kekhususan RSHS sebagai rumah sakit yang memiliki tiga bidang unggulan,

yaitu: Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian dinyatakan dengan tiga tanda palang berbeda warna dengan metamorfosa bentuk:

Warna biru : mengungkapkan pendidikan

Warna hijau : mengungkapkan penelitian sebagai gambaran dunia inovasi dan ide segar.

Warna jingga kemuning: mengungkapkan pelayanan yang hangat, ramah

dan bersemangat.

Metamorfosa bentuk dari palang bersudut lancip ke palang bersudut tumpul

adalah untuk menyatakan proses dari dunia pendidikan sebagai bahan dasar

menuju dunia pelayanan, sebagai proses kematangan, dan transformasi dari dunia

eksak (pendidikan) ke dunia pelayanan yang lembut, ramah, dan manusiawi.

Tipe huruf yang modern, bersih dan tegas namun mengandung sudut tumpul,

adalah untuk membangun kesan profesionalisme, beserta sifat-sifat positif dari

modernisasi, seperti efektivitas, efisiensi, akuntabel, transparan/keterbukaan.

2.1.3. Badan Hukum Instansi

Untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi RS, khususnya terkait

dengan system keuangan ICW, Departemen Kesehatan mengarahkan pengelolaan


(9)

status sebagai Unit Swadana, periode 1992-1998, dimungkinkan bagi pengelolaan

rumah sakit untuk menggaliberbagai potensi pendapatan disertai fleksibilitas

pengelolaannya, sehingga RSHS mulai mengembangkan Kerja Sama Operasional

(KSO) dalam pelayanan obat.

Dengan terbitnya Undang-Undang No 20 Tahun 1997, pada tahun 1998 status

RSHS menjadi Unit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), seluruh

pendapatan RS harus disetorkan ke Negara dalam waktu 24 jam. Kondisi tersebut

dirasakan sangat menghambat kelancaran operasional, antara lain tersendatnya

penyediaan reagensia laboratorium, yang diperparah dengan naiknya kurs dollar

Amerika secara tajam, sehingga menyebabkan pelayanan Laboratorium Patologi

Klinik hamper kolaps. Salah satu jalan keluar untuk mengatasinya adalah

mengembangkan KSO Laboratorium pada tahun 1998.

Pada periode selanjutnya, keterbatasan pemerintah dalam pembiayaan

pelayanan rumah sakit yang semakin menurun, sedangkan rumah sakit dituntut

untuk meningkatkan mutu pelayanannya, pemerintah mengubah pardigmanya

lebih berperan sebagai katalis dengan melepaskan bidang-bidang yang dapat

dikerjakan oleh rumah sakit (steering rather than rowing). Untuk itu

dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 119/2000 yang menetapkan RSHS

sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan). Dengan otonomi dan fleksibilitas yang lebih

luas dalam pengelolaan rumah sakit, kinerja RSHS dirasakan semakin membaik.

Status Perjan rumah sakit terkendala dengan perundang-undangan yang baru,


(10)

menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum (PPK-BLU).

2.1.4. Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Bagian Sumber Daya Manusia

DIREKTUR UTAMA DEWAN PENGAWAS

KOMITE MEDIK KOMITE MUTU DAN K3 KOMITE ETIK DAN HUKUM SATUAN PEMERIKASA INTEREN DIREKTORAT SUMBER DAYA

MANUSIA DAN PENDIDIKAN DIREKTORAT MEDIK DAN

KEPERAWATAN DIREKTORAT KEUANAGAN

DIREKTORAT UMUM DAN OPERASIONAL

BIDANG MEDIK KEPERAWATANBIDANG

SEKSI PELAYANAN

MEDIK

SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DAN

GAWAT DARURAT SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT INAP SEKSI REKAM MEDIK SEKSI PENUNJANG MEDIK SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN RAWAT KHUSUS UNIT PELAKSANA FUNGSIONAL INSTALASI BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN SUBBAGIAN PENGADAAN DAN MUTASI PEGAWAI SUBBAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN MEDIK SUBBAGIAN PENGEMBANGAN DANA PEMBINAAN PEGAWAI SUBBAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KEPERAWATAN DAN NON MEDIK SUBBAGIAN KESEJAHTERAAN DAN INFORMASI PEGAWAI BAGIAN PENYUSUNAN DAN EVALUASI ANGGARAN BAGIAN AKUNTANSI DAN VERIFIKASI BAGIAN PEMBENDAHARA AN DAN MOBILISASI DANA SUBBAGIAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN VERIFIKASI SUBBAGIAN PENYUSUANA ANGGARAN SUBBAGIAN PEMBENDAHARA N SUBBAGIAN EVALUASI ANGGARAN SUBBAGIAN MOBILISASI DANA SUBBAGIAN AKUNTANSI DAN MANAJEMEN BAGIAN UMUM BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUBBAGIAN TATAUSAHA BAGIAN HUKUM DAN KEMITRAAN SUB BAGIAN EVALUASI SUBBAGIAN RUMAH TANGGA SUBBAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOLER SUBBAGIAN PERENCANAAN INSTALASI

Direktur SDM dan Pendidikan

Kepala Bagian SDM

Ka.Sub.Bag.Pembinaan dan Pengembangan

Pegawai Ka.Sub.Bag.Pengadaan

dan Mutasi Pegawai

Ka.Sub.Bag.Kes.dan Informasi Pegawai

Ka.Ur.Pembinaan Pegawai

Ka.Ur.Akreditasi

Pegawai Ka.Ur.Gaji Pegawai Informasi PegawaiKa.Ur.Data &

Ka.Ur.Kesejahteraan & Arsip Pegawai

Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf


(11)

2.1.5. Job Description

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pengeolaan pegawai, pengembangan pegawai, dan kesejahteraan

pegawai serta informasi pegawai.

Bagian SDM menyediakan pelayanan informasi kepegawaian. Setiap pegawai

RSHS dapat langsung memonitor berbagai informasi yang terkait dengan

kesejahteraan pegawai seperti kenaikan pangkat, rapel, tunjangan-tunjangan.

Berdasarkan Permenkes No. 1673/Menkes/per/XII/2005 mengenai STOK

RSHS, Bagian SDM melaksanakan pengelolaan gaji, TKRS, dan insentif yang

sebelumnya dikelola oleh bagian Keuangan dan Mobilisasi Dana.

Kinerja pegawai RSHS antara lain diukur menggunakan mesin absensi

biometrik, yang digunakan untuk menghitung merit system dan perhitungan uang

makan yang ditetapkan pemerintah sejak tahun 2007.

Pada tahun 2008, Departemen Keuangan melalui Dirjen Perbendaharaan

menstandarkan pengelolaan gaji PNS/CPNS dengan meluncurkan aplikasi GPP

2008 yang telah direvisi dengan aplikasi GPP 2009.

Semenjak tahun 2005, Bagian SDM mengerjakan aplikasi Sistem Informasi

Kepegawaian (SIMKA) berbasis web yang diluncurkan oleh Departemen

Kesehatan bagi PNS/CPNS. Sedangkan untuk pegawai Non PNS/CPNS dan

tenaga lainnya dikelola dengan SIMKA berbasis Oracle yang ber-koordinasi

dengan instalasi SIRS.

Pengajuan SK Penetapan Angka Kredit (PAK) dan Kenaikan Pangkat Jabatan


(12)

diproses sebanyak 239 DUPAK Jabatan Fungsional, dan telah terealisasi sebanyak

126 SK PAK pada Semester 2009. DUPAK Jabatan Fungsional dapat diproses

setelah data pendukung dan data kepegawaian pada SIMKA telah benar-benar

lengkap dan valid.

Melalui komputerisasi system kepegawaian secara online dilaksanakan

pengusulan kenaikan pangkat secara berkala. Untuk periode bulan Oktober 2009

pengusulan diproses sejak bulan Juli 2009 sejumlah 259 pegawai.

2.2 Landasan Teori

Adapun beberapa landasan teori yang dipakai dalam penyusunan Laporan

Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit diantaranya:

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Banyak para ahli yang mengemukakan definisi sistem. Ada dua kelompok

pendekatan dalam mendefinisikan sistem yang pertama pendekatan yang

menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua pendekatan yang menekankan

pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur,

mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari

dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan. “(Jogianto, 1999:215)

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :


(13)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk sustu kesatuan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang

berpengaruh terhadap operasi sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah data ataupun energi yang dimasukkan ke dalam

sistem baik berupa masukan perawatan maupun sinyal.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari data atau energi yang diolah.

g. Pengolahan Sistem

Pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi

akan mengolah masukan berupa bahan-bahan baku menjadi keluaran berupa


(14)

h. Sasaran dan Tinjauan (objectives and goal)

Suatu sistem harus mempunyai sasaran tertentu yang harus dicapai. Sasaran ini

dijadikan sebagai tolak ukur baik tidaknya sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

apabila sasaranya tercapai

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang

mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

Informasi sangat penting artinya bagi suatu sistem sehingga dapat didefinisikan

sebagai berikut :

“ Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) digunakan untuk pengambilan

keputusan.“ (Jogianto, 1999:235)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan kumpulan

prosedur yang saling berhubungan dalam suatu jaringan kerja yang bergerak

besama-sama sehingga menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan.

2.2.4 Kualitas Informasi

Suatu informasi dikatakan berkualitas apabila informasi itu memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :

1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak keluar jalur


(15)

2. Tepat waktu, informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat

karene informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan, informasi tersebut empunyai manfaat bagi pemakainya.

2.2.5 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam

proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2.2.6 Komponen Sistem Informasi

Berikut ini adalah beberapa komponen penyusun sistem informasi.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,

yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan

cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(16)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

dengan DBMS (Database Management System)

6. Blok Kendali

Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.2.7 Konsep Pemodelan Waterfall

Waterfall model merupakan model lama namun sangat beralasan digunakan

ketika kebutuhan dari sistem telah dipahami dengan baik. Gambaran dari konsep


(17)

Gambar 2.5 Pemodelan Waterfall

1. Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara

lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang

harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus

dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

2. System and software design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai

dikumpulkan secara lengkap.

3. Implementation and unit testing: desain program diterjemahkan ke dalam

kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah

ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

4. Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian

diuji secara keseluruhan (system testing).

5. Operation and maintenance: mengoperasikan program dilingkungannya

dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena


(18)

Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam

mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus

lengkap dan selesaisebelum mengerjakan fase berikutnya.

Masalah dengan waterfall :

1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.

2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan

secaralengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada

kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan

kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar

terjadi.

2.2.8 Konsep Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan

sebagai , markas atau gudang, tempat bersarang/ berkumpul, sedangkan data

adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia

(pegawai), peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk

angka, huruf, symbol, teks, gambar.

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan

dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang

akan membuat sejumlah data kembali.


(19)

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang salng berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan kembali dengan

cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling behubungan yang disimpan secara sedemikian

rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai

kebutuhan.

c. Kumpulan file/ arsip/ tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

Untuk mempermudah pengelolaan databese, digunakan Database

Management System (DBMS) yang merupakan proses pengelolaan data dan data

program bersifat independent. DBMS merupakan software yang tugas utamanya

membantu, meng-update,dan menyajikan informasi yang ada dalam database.

Beberapa fungsi DBMS, yaitu :

1. Menyediakan layanan penyimpanan, meng-update dan mengakses database

2.Menyediakan mekanisme untuk pengendalian proses concurrent, integrity dan

security untuk suatu database

3. Menyediakan mekanisme untuk mengakses karakteristik suatu database (cara

interprestasi dan deskripsi lainnya).

Kekurangan:

1. Sistem lebih rumit, jadi memerlukan tenaga ahli dalam disain, program dan

implementasi

2. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi


(20)

4. Karena semua data di tempat terpusat, kerusakan software dan hardware

dapat terjadi

5. Proses pemeliharaan dapat memakan waktu karena ukurannya yang besar

Proses back up data memakan waktu

2.2.9 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran

informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari

input menjadi output. “ (Pressman, 2002:260)

DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak

pada setiap abstraksi. DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang

merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem

yang terstruktur. Selain itu, DFD juga cukup popular sekarang ini, karena dapat

menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur.

Notasi dasar digunakan dalam DFD :

1. External Entity/ Entitas Luar (kesatuan luar)

External Entity yaitu sebuah elemen sistem (misalnya perangkat keras,

seseorang, program yang lain) atau sistem yang lain yang menghasilkan

informasi bagi transformsi oleh perangkat lunak atau menerima informasi

yang dihasilkan oleh perangkat lunak.

Gambar 2.6 Entitas luar nama entitas


(21)

2. Data Flow (arus data)

Arus data merupakan data yang menjadi input atau output ke atau dari

proses. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data

(data store) dan kesatuan luar (external entity).

nama arus data

Gambar 2.7 Arus data

3. Process (proses)

Proses merupakan kegiatan transfer informasi (fungsi) yang diaplikasikan

ke data store (atau kontrol) dan mengubahnya dengan berbagai macam

cara.

Gambar 2.8 Proses

4. Data Store (simpanan data)

Data store merupakan penyimpanan data yang ditunjukan (file/ database)

untuk penggunaan selanjutnya. Simpanan data di DFD di simbolkan

dengan sepasang garis horizontal.

Gambar 2.9 Data Store

nama proses


(22)

2.2.10 ERD (Entity Relational Diagram)

Entity Relational Diagram adalah suatu model jaringan yang menjelaskan

penyimpanan data pada abstraksi level tinggi. Karena ERD memodelkan struktur

data dan hubungan antar data, maka pengujian model dengan ERD dilakukan

dengan tanpa mengabaikan proses yang dilakukan, komponen yang penting dalam

pembuatan ERD adalah :

Tabel 2.1 Komponen – komponen ERD

No. Simbol Keterangan

1 Entity/Tipe Objek merupakan sekumpulan objek

dunia nyata yang masing – masing mempunyai

karakteristik sebagai berikut :

• Memiliki identitas yang unik

• Mempunyai peranan dalam sistem, sehingga sistem tidak dapat bekerja tanpa mengakses

anggotanya

• Dapat dilukiskan oleh satu atau lebih elemen

2 Relationship (keterhubungan) menggambarkan

hubungan antara objek – objek dalam ERD

3 Atribut merupakan fungsi pemetaan dari entity ke

domain

4 Primary Key merupakan kandidat key yang dipilih

untuk membedakan setiap entity dengan entity lain

dalam entity set A


(23)

2.2.11 Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data

yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tegar dan teliti sehingga

pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai

input, output, komponen penyimpanan, dan bahkan kalkulasi inter-mediate.

Kamus data terdiri dari dua macam, yaitu kamus data komposit dan kamus

data elementer. Sebagian besar kamus data berisi informasi sebagai berikut:

Name – nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data

atau entitas eksternal.

Aliasi – nama lain yang digunakan untuk entri pertama.

Where-used/how-used – suatu daftar dari proses yang menggunakan data

atau item kontrol dan bagaimana dia digunakan (misalnya, input ke proses,

output dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagi suatu entitas

eksternal).

Content description – suatu notasi untuk merepresentasikan isi.

Supplementary information – informasi lain mengenai tipe data, harga

perset (bila diketahui), batasan, dll.

2.2.12 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua proses

model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari

spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program /

Programme Design Language (PDL) dari algoritma proses, persamaan


(24)

berarti perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah spesifikasi mini yang

dapat berfungsi sebagai sebuah langkah pertama dalam kreasi spesifikasi

persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desain komponen program

yang akan mengimplementasikan program.

2.2.13 Sistem Merit

Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang

kesehatan, maka rumah sakit harus memacu sumber-sumber internal yang ada

dimana sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat

menentukan dalam peningkatan kualitas pelayanan. Kenaikan penghasilan yang

bermakna akan dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja para pegawai.

Dari hasil evaluasi selama ini, sistem insentif yang berlaku sejak rumah sakit

dijadikan unit swadana tahun 1992 tidak menjadi alat motivasi bagi peningkatan

produktivitas karyawan karena cenderung yang senior lebih diuntungkan dan

kurang menghargai bagi mereka yang produktif dan berprestasi, meskipun mereka

karyawan junior. Hal ini menyebabkan azas keadilan tidak bias terwujud.

Sistem imbalan yang akan diimplementasikan disesuaikan dengan tuntutan

organisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan diatas yaitu akan

memberikan imbalan bagi mereka yang berprestasi dan berdedikasi tinggi bagi

perusahaan sehingga besar kecilnya imbalan antara seorang pegawai dengan

pegawai lainnya akan berbeda tergantung kepada prestasi dan dedikasi dalam

menyelesaikan target kerja yang dibebankan kepadanya, disamping hal tersebut,

rumah sakit masih tetap menghargai “unsur senioritas” namun dalam proporsi


(25)

Untuk merealisasikan hal tersebut diatas, maka dalam perhitungan pemberian

bobot untuk factor prestasi/produktivitas diberikan 70% dari skor/poin yang

diperoleh karyawan sedangkan faktor statis diberikan bobot 30% dari skor/poin

yang diperoleh karyawan.

Unsur-unsur yang dinilai dalam merit sistem di RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung adalah sebagai berikut:

A. Unsur Penilaian Statis

1. Pendidikan

2. Golongan

3. Masa Kerja

4. Tanggung Jawab

5. Resiko Kerja

B. Unsur Penilaian Dinamis

1. Prestasi Kerja

2. Absensi

Penilaian dari kelompok statis , data diperoleh dan diolah di bagian SDM

Sub. Bag. Kesejahteraan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mempermudah

dalam penyusunan anggaran ditetapkan berdasarkan jumlah pegawai (Kapitasi)

yang selanjutnya dana tersebut akan diperebutkan dengan menggunakan sistem

merit di masing-masing unit kerja.

Hasil penilaian parameter dinamis diolah oleh kepala unit kerja dan dilakukan

secara kontinyu setiap bulan dengan alokasi waktu sesuai jadwal yang ditentukan


(26)

1. “Dana Insentif Tambahan” yang dialokasikan oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin

Bandung untuk mempermudah dalam penyusunan anggaran ditetapkan

berdasarkan jumlah pegawai (Kapitasi) yang selanjutnya dana tersebut akan

diperebutkan dengan menggunakan system merit di masing-masing unit kerja.

2. Total dana insentif yang dialokasikan untuk masing-masing pegawai di atas

dikalikan dengan jumlah pegawai aktif yang bekerja di masing-masing unit

kerja yang hasilnya dibagi oleh total (Skor x Bobot) akhir seluruh pegawai di

unit kerja tersebut, akan didapat nilai satuan rupiah.

3. Besaran insentif yang diterima ke setiap pegawai berdasarkan hasil/prestasi

seseorang yang dihitung berdasarkan skor akhir dikalikan nilai uang per skor.

4. Insentif yang diterima pegawai adalah sudah diperhitungkan pajak

penghasilannya (NETTO).

D. Pusat Tanggung Jawab

Untuk memudahkan pelaksanaan pembayaran insentif tambahan dengan

sistem merit, peran serta kepala unit kerja sangat menentukan kelancaran

penyerahan insentif oleh rumah sakit.

Bentuk konkrit dari peran serta tersebut adalah dalam hal ketepatan

pemberian bobot/skor dan kecepatan penyerahan hasil penilaian prestasi kerja.

Untuk hal tersebut telah ditetapkan unit kerja sebagai pusat tanggung jawab

dan unit kerja sebagai penilaian parameter dinamis.

2.3 Alat Bantu Pendukung Pembangun Perangkat Lunak (Tools)

Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit ini berbasis web agar


(27)

2.3.1 TCP/IP

TCP/IP merupakan singkatan dari Transfer Control Protocol/Internet

Protocol. TCP/IP merupakan protokol yang mengatur proses komunikasi antara

komputer-komputer dalam jaringan internet.

Tujuan utama dalam menggunakan model referensi TCP/IP adalah

mengusakan agar jaringan jaringan yang telah ada mampu mempertahankan diri

dari hilangnyahardware-hardware subnet, diamana percakapan yang ada tidak

terputus.

TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang di design untuk melakukan fungsi

fungsi komunikaasi data pada Local area Network (LAN). TCP/IP terdiri atas

sekumpulan protokol yang masing masing bertanggung jawab atas bagian bagian

tertentu dari komunikasi data. Protokol ini sebagai “penerjemah” yang

memungkinkan komunikasi antar Host atu merupakan aturan aturan yang

digunakan untuk mempertukarkan data antar host.

Agar TCP/IP dapat berjalan diatas interface jaringan tertentu, hanya perlu

dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan

saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP

sebagai berikut :

Application Transport

Internet Host to network


(28)

28 3.1 Jadwal Kerja Praktek

Berdasarkan surat balasan kerja praktek dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tertanggal 27 Oktober 2010, Bahwa penulis telah melaksanakan Kerja Praktek pada tanggal 30 Oktober 2010 sampai dengan 30 November 2010, yang dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat, dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB, atau tergantung situasi dan kebutuhan.

3.2. Cara/Teknik Kerja Praktek

Cara pelaksanaan kerja praktek adalah dengan datang langsung ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Wawancara (Interview). Penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada staf tentang hal-hal yang berhubungan dengan Sistem Merit yang ada di Institusi.

2. Pengamatan Langsung (Observasi). Penulis mengamati dan mempelajari secara langsung data-data di Sub. Bag. Kesejahteraan dan Informasi pegawai. 3. Pustaka (Library Research). Dalam mengerjakan laporan kerja praktek ini,

penulis melakukan library research, untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan materi laporan kerja praktek melalui buku-buku, bahan


(29)

kuliah dan bacaan lainnya yang memiliki relevansi laporan yang penulis susun.

1.3 Analisis

Untuk membangun suatu Aplikasi Sistem Merit diperlukan software yang bisa membantu dalam perancangan atau pembuatan program aplikasi database tersebut. Ada dua software yang penulis gunakan untuk membangun program aplikasi database ini antara lain adalah PHP dan Mysql.

Secara garis besar langkah-langkah yang ditempuh untuk membangun sebuah Aplikasi Sistem Merit adalah mengelola data absensi, serta penilaian kinerja pegawai berdasarkan beberapa poin tertentu yang sudah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI.

Analisis merupakan suatu tahap pemahaman terhadap aplikasi yang dibuat. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme aplikasi, proses-proses yang terlibat dalam aplikasi serta hubungan-hubungan proses. Analisis yang dilakukan terhadap aplikasi yang akan dibuat menggunakan Data Flow Diagram aplikasi, yang memberikan gambaran tentang proses yang terjadi didalam aplikasi, dapat berupa proses alir data dan proses-proses yang lainnya. Pada Analisis dan Perancangan Aplikasi Sistem Merit di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ini proses yang dijalankan adalah mengolah data absensi dan faktor-faktor yang terdapat dalam penilian statis dan dinamis sehingga dapat dikelola dengan efektif dan efesien.


(30)

1.3.1 Spesifikasi Umum Perangkat Lunak

Perangkat lunak ini berbasis Web menggunakan PHP dan berintegrasi dengan database MySql. Aplikasi berupa perangkat lunak pengolah data scoring penilaian sistem merit.

Aplikasi bisa bersifat jaringan, dan database disimpan pada PC yang bersatu dengan aplikasi yang dibuat

Aplikasi ini terdiri dari 3 jenis pemakai, yaitu : 1. Pengguna

Pengguna dalam aplikasi ini dapat menginputkan, mengedit, manghapus, mencari data, dan memberikan penilaian pada scoring sistem merit. Yang bertindak sebagai pengguna disini adalah: Staf SDM dan Manager atau Kepala Sub.Bagian dari masing-masing substansi. Bila pengguna ingin menginput, mengedit dan mencetak data, maka pengguna harus melakukan login terlebih dahulu sesuai dengan username dan password yang diberikan oleh administrator.

2. Administrator

Administrator dalam aplikasi ini bertindak sebagai server/pengelola dalam pengelola data Aplikasi Sistem Merit. Dalam hal ini admin dapat melihat semua data yang ada dalam database, menginputkan, mengedit, menghapus, mencari data serta dapat membuat pengguna.

1.3.2 Analisis Jaringan Sistem Informasi

Di dalam membangun suatu sistem jaringan komputer kita harus menentukan topologi apa yang akan kita pakai, adapun pengertian topologi, yaitu skema


(31)

jaringan yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.

Ada beberapa bentuk dari topologi jaringan, bentuk bentuk topologi itu diantaranya adalah :

a. Topologi Bus

b. Topologi Ring (Token Ring) c. Topologi Star

d. Toplogi Tree (Pohon)

Topologi jaringan yang akan digunakan oleh Sub Bagian Kesejahteraan dan Informasi Pegawai menggunakan topologi STAR.

Gambar 3.1 Topologi Star

1.3.3 Perancangan

Perancangan aplikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran suatu program yang akan dibuat dan dikembangkan yaitu design input dan design output dalam program secara umum juga memberikan design program untuk diimplementasikan pada tahap selanjutnya.


(32)

1.3.3.1 Perancangan Database

Database adalah kumpulan banyak data dan bisa bentuk tabel-tabel yang perlu diorganisasikan satu sama lainnya. Perancangan database merupakan suatu hal yang penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana cara perancangan yang harus dilakukan hingga dapat memenuhi kebutuhan pada saat ini dan masa yang akan datang. Perancangan konseptual ini perlu dilakukan disamping perancangan model fisik.

1.3.3.2 ER Diagram

ER-Diagram dibuat untuk mengetahui relasi tabel yang digunakan. Berikut ini adalah ER-Diagram pada Analisis Sistem Merit :

Gambar 3.2 ER Diagram / Conceptual Data Model

Setelah ER Diagram terbentuk, langkah selanjutnya adalah men-generate diagram tersebut menjadi skema relasional database. Skema relasional database

T_pengguna id_user username password hak_akses T_pegawai nip nama golongan unit_kerja id_merit T_statis id_statis pendidikan golongan masa_kerja tanggungjawab resiko_kerja T_dinamis id_dinamis prestasi_kerja absensi T_merit nip nama golongan unit_kerja pendidikan masa_kerja tanggungjawab resiko_kerja prestasi_kerja jml_hari id_statis id_dinamis [1,M] [1,M] [M,1]


(33)

membentuk tabel-tabel dengan field-nya masing-masing. Tabel-tabel itulah yang akan dipakai untuk menyimpan data yang diperlukan dalam software.

Gambar 3.3 Skema Relasional / Physical Data Model

1.3.3.3 Context Diagram

Gambar 3.4 Context Diagram Analisis Sistem Merit Pengguna PK id_uset username password hak_akses T_pegawai PK,FK1 nip nama golongan unit_kerja T_statis PK id_statis pendidikan masa_kerja golongan tanggungjawab resiko_kerja T_dinamis PK id_dinamis prestasi_kerja absensi T_merit PK nip nama golongan pendidikan masa_kerja tanggungjawab resiko_kerja prestasi_kerja jml_hari FK1 id_dinamis FK2 id_statis pesan_error info_dt_dinamis laporan dt_nilai_dinamis request_laporan username_password pesan error info_dt_user dt_user dt_unit_kerja dt_statis dt_dinamis username_password pesan_error info_dt_statis info_dt_dinamis laporan request_laporan dt_absensi dt_nilai dt_pegawai username_password 0 SISTEM MERIT + STAF SDM ADMINISTRATOR


(34)

1.3.3.4 Data Flow Diagram (DFD)

1.3.3.4.1 DFD Level 1

Gambar 3.5 DFD Level 1 Analisis Sistem Merit dt_nilai dt_absensi dt_dinamis dt_statis dt_pegawai dt_merit info_merit hak akses hak akses hak akses hak akses hak akses dt_pegawai dt_pegawai request_laporan laporan dt_statis dt_dinamis laporan request_laporan info_dt_statis dt_nilai info_dt_user dt_user dt_unit_kerja dt_absensi dt_pegawai dt_user info_dt_user info_dt_pegawai dt_pegawai dt_statis info_dt_statis info_dt_dinamis dt_dinamis dt_nilai_dinamis info_dt_dinamis dt_user info_dt_user pesan_error username_password username_password pesan_error pesan error username_password STAF SDM ADMINISTRATOR

KA SUB BAG 1 Validasi 2 Kelola Data Dinamis + T_User T_Dinamis 3 Kelola Data Statis + T_statis 4 Kelola Data Pegawai + T_Pegawai 5 Kelola Data User + 6 Pembuatan Laporan + T_Merit


(35)

Tabel 3.1 Deskripsi Proses DFD level 1Sistem Merit

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Validasi Username

• Password • Data User

• Hak

Akses

• Pesan

Kesalahan

Merupakan proses validasi data user. Jika username dan password yang diinputkan valid, user / administrator dapat melanjutkan ke proses selanjutnya. Jika tidak, muncul pesan kesalahan. Kelola Data

Dinamis

• Data Dinamis • Data Nilai

Dinamis • Data Pegawai

• Info Data Dinamis

Admin melakukan

pengelolaan(menambah, menghapus atau mengubah ) data dinamis, staf SDM memberikan nilai dinamis pegawai.

Kelola Data Statis

• Data Statis • Data

Pegawai • Data Absensi

• Info Data Statis

Admin melakukan

pengelolaan(menambah, menghapus atau mengubah ) data dinamis, kasub bag memberikan nilai statis pegawai.

Kelola Data pegawai

• Data pegawai • Data Unit

Kerja

• Data Absensi

• Info Data Pegawai

Admin melakukan

pengelolaan(menambah, menghapus, atau mengubah) data pegawai. Staf SDM menginput data absen berdasarkan absen biometrik pegawai.


(36)

1.3.3.4.2 DFD Level 2 Pengolahan Data Dinamis

Gambar 3.6 DFD Level 2 Pengelolaan Data Dinamis Tabel 3.2 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data Dinamis

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Penilaian Prestasi Kerja

• Data Dinamis • Data Nilai

Dinamis • Data Pegawai

• Info Data Dinamis

Admin melakukan pengelolaan data dinamis, staf SDM memberikan nilai dinamis pegawai. Kelola Data

Absensi

• Data Pegawai • Data Absensi

• Info Data Absensi

Staf SDM melakukan pengelolaan data absensi pegawai. Kelola Faktor

Dinamis

• Bobot Prestasi • Bobot Absensi

• Info Data Dinamis

Admin melakukan pengelolaan data faktor dinamis info_dt_dinamis bobot_absensi bobot_prestasi info_dt_dinamis info_dt_absensi dt_pegawai dt_dinamis info_dt_dinamis info_dt_dinamis dt_pegawai dt_dinamis dt_absensi dt_nilai_dinamis STAF SDM ADMINISTRATOR KA SUB BAG

T_Dinamis T_Pegawai 1 Penilaian Prestasi Kerja 2 Kelola Data Absensi 3 Kelola Faktor Dinamis +


(37)

1.3.3.4.3 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Dinamis

Gambar 3.7 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Dinamis Tabel 3.3 Deskripsi Proses DFD level 3Kelola Faktor Dinamis

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Kelola Bobot Prestasi

• Bobot Prestasi • Faktor Prestasi

• Info Bobot Prestasi

Admin melakukan pengelolaan Bobot prestasi berdasarkan faktor-faktor yang ada.

Kelola Bobot Absensi

• Bobot Absensi • Faktor Absensi

• Info Bobot Absensi

Admin melakukan pengelolaan Bobot prestasi berdasarkan faktor-faktor yang ada.

kode_prestasi

kode_absensi info_bobot absensi

info_bobot prestasi bobot_prestasi

bobot_absensi ADMINIST

RATOR

T_Dinamis 1 Kelola Bobot

Prestasi

2 Kelola Bobot


(38)

1.3.3.4.4 DFD Level 2 Pengelolaan Data Statis

Gambar 3.8 DFD Level 2 Pengelolaan Data Statis Tabel 3.4 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data Statis

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Kelola Penilaian Statis

• Data nilai • Data pegawai • Data Statis

• Info Data Statis Staf SDM memberikan penilaian faktor statis

Kelola Faktor Statis

• Data Statis • Info Data Statis Admin melakukan pengelolaan Data Statis berdasarkan faktor-faktor yang ada.

dt_statis

info_dt_statis

data statis

info_dt_statis dt_statis

dt_pegawai dt_nilai

info_dt_statis STAF SDM

ADMINISTRATOR

T_statis

T_Pegawai

2 Kelola Faktor

Statis 1

Kelola Penilaian


(39)

1.3.3.4.5 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Statis

Gambar 3.9 DFD Level 3 Pengelolaan Faktor Statis Tabel 3.5 Deskripsi Proses DFD level 3Kelola Faktor Statis

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Kelola Faktor Pendidikan

• Bobot Pendidikan • Kode Pendidikan

• Info Bobot Pendidikan

Admin melakukan pengelolaan faktor pendidikan

Kelola Faktor Golongan

• Bobot Golongan • Kode Golongan

• Info Bobot Golongan

Admin melakukan pengelolaan faktor golongan.

Kelola Faktor Masa Kerja

• Bobot Masa Kerja • Kode Kerja

• Info Bobot Masa Kerja

Admin melakukan pengelolaan faktor masa kerja.

info bobot masa kerja kode_masa kerja

info_bobot resiko kerja kode_tanggung jawab

info bobot tanggungjawab

kode_golongan info_bobot golongan bobot masa kerja

bobot resiko kerja

bobot tanggung jawab

bobot golongan kode_pendidikan info_bobot pendidikan bobot pendidikan ADMINISTRATOR T_statis 1 Kelola Faktor Pendidikan 2 Kelola Faktor Golongan 3 Kelola Faktor Masa Kerja 4 Kelola Faktor tanggung jawab 5 Kelola Faktor Resiko Kerja


(40)

Kelola Faktor Tanggung jawab

• Bobot Tanggung jawab

• Kode Tanggung jawab

• Info Bobot Tanggung jawab

Admin melakukan pengelolaan faktor tanggung jawab.

Kelola Faktor Resiko Kerja

• Bobot Resiko Kerja

• Kode Resiko Kerja

• Info Bobot Resiko Kerja

Admin melakukan pengelolaan faktor resiko kerja.

1.3.3.4.6 DFD Level 2 Pengelolaan Data Pegawai

Gambar 3.10 DFD Level 2 Pengelolaan Data Pegawai Tabel 3.6 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data Pegawai

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Tambah Pegawai

• Data Pegawai • Data Absensi

• Info

• Data Pegawai

Admin melakukan penambahan data pegawai dt_pegawai dt_pegawai info_dt_pegawai dt_pegawai info_dt_pegawai dt_pegawai dt_pegawai info_dt_pegawai dt_pegawai info_dt_unit kerja dt_pegawai info_dt_pegawai dt_absensi dt_unit_kerja dt_pegawai STAF SDM ADMINISTRATOR T_Pegawai 1 Tambah Pegawai 2 Kelola Unit Kerja 3 Ubah Pegawai 4 Hapus Pegawai 5 Cari Pegawai


(41)

Ubah Pegawai Data Pegawai Info Data Pegawai

Admin mengubah data pegawai

Hapus Pegawai Data Pegawai Info Data Pegawai

Admin menghapus data pegawai Cari Pegawai Data Pegawai Info Data

Pegawai

Admin melakukan pencarian data pegawai

Kelola Unit Kerja

• Data Pegawai • Info Data Pegawai

Admin melakukan pengelolaan unit kerja

1.3.3.4.7 DFD Level 2 Pengelolaan Data User

Gambar 3.11 DFD Level 2 Pengelolaan Data User Tabel 3.7 Deskripsi Proses DFD level 2Kelola Data User

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Tambah User Data User • Info Data user Admin melakukan penambahan data

dt_user info_dt_user dt_user info_dt_user info_dt_user dt_user dt_user info_dt_user dt_user dt_user info_dt_user info_dt_user dt_user ADMINISTRATOR T_User 1 Tambah User 2 Ubah User 3 Cari User 4 Hapus User


(42)

user

Ubah User Data User Info Data User Admin mengubah data user

Hapus User Data User • Info Data User Admin menghapus data user

Cari User Data User • Info Data User Admin melakukan pencarian data user 1.3.3.4.8 DFD Level 2 Pembuatan Laporan

Gambar 3.12 DFD Level 2 Pembuatan Laporan Tabel 3.8 Deskripsi Proses DFD level 2Pembuatan Laporan

Proses Masukan Keluaran Keterangan

Perhitungan Nilai

• Data Statis • Data Dinamis • Data Pegawai

• Info Data Merit

Staf SDM

melakukan

perhitungan nilai merit

Cetak Data Merit

• Data Nilai

• Laporan Pelaporan

merupakan hasil unit_kerja dt_merit info_dt_merit dt_nilai request_laporan dt_dinamis dt_statis dt_pegawai laporan laporan request_laporan STAF SDM

KA SUB BAG

T_Merit T_Pegawai T_statis T_Dinamis 1 Perhitungan Nilai 2 Cetak Laporan


(43)

dari perhitungan nilai

1.3.3.5 Spesifikasi Proses

1.3.3.5.1 Spesifikasi Proses Validasi

Tabel 3.9 Spesifikasi Proses Validasi

No. Proses 1

Nama Proses Validasi

Deskripsi Isi Validasi Login User Tabel Input T_user

Tabel Output T_user

Keterangan Proses pencocokan login user dengan hak akses

Algoritma Begin

input username and password Pilih login

If username and password true then If tingkat = administrator then Masuk Menu administraor Else

Masuk menu user End if

Else

Muncul pesan kesalahan End if


(44)

1.3.3.5.2 Spesifikasi Proses Kelola Data Dinamis Tabel 3.10 Spesifikasi Proses Penilaian Prestasi Kerja

No. Proses 2.2

Nama Proses Penilaian Prestasi Kerja

Deskripsi Isi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Tabel Input T_pegawai, T_dinamis

Tabel Output T_dinamis

Keterangan Proses penilaian prestasi kerja pegawai oleh Ka Sub Bag

Algoritma Begin

Tampilkan faktor penilaian prestasi kerja Masukan nilai prestasi

End

Tabel 3.11 Spesifikasi Proses Kelola Data Absensi

No. Proses 2.2

Nama Proses Kelola Data Absensi

Deskripsi Isi Pengisian data absensi pada T_pegawai

Tabel Input T_pegawai

Tabel Output T_pegawai

Keterangan Proses pengisian nilai absensi oleh staf SDM berdasarkan absensi biometrik

Algoritma Begin

Tampilkan seluruh data pegawai dari table pegawai

If nip = nip then

Masukan jumlah hari Else

Muncul pesan “Pegawai tidak terdaftar” Endif


(45)

Tabel 3.12 Spesifikasi Proses Kelola Bobot Prestasi

No. Proses 2.3.1

Nama Proses Kelola Bobot Prestasi

Deskripsi Isi Pengisian bobot prestasi pada T_pegawai Tabel Input T_dinamis

Tabel Output T_dinamis

Keterangan Proses pengisian/pengelolaan bobot prestasi oleh admin berdasarkan standar ketentuan yang berlaku

Algoritma Begin

Tampilkan faktor prestasi Masukan nilai bobot prestasi


(46)

Tabel 3.13 Spesifikasi Proses Kelola Bobot Absensi

No. Proses 2.3.2

Nama Proses Kelola Bobot Absensi

Deskripsi Isi Pengisian bobot absensi pada T_pegawai Tabel Input T_dinamis

Tabel Output T_dinamis

Keterangan Proses pengisian/pengelolaan bobot absensi oleh admin berdasarkan standar ketentuan yang berlaku

Algoritma Begin

Tampilkan faktor absensi Masukan nilai bobot absensi

End

1.3.3.5.3 Spesifikasi Proses Kelola Data Statis

Tabel 3.14 Spesifikasi Proses Penilaian Statis

No. Proses 3.1

Nama Proses Kelola Penilaian Statis

Deskripsi Isi Pengisian nilai daris etiap factor statis yang ada Tabel Input T_statis,T_pegawai

Tabel Output T_statis

Keterangan Proses pengisian nilai statis oleh staf SDM

Algoritma Begin

Tampikan faktor statis Cari data pegawai

Masukan nilai statis pegawai

End

Tabel 3.15 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Pendidikan

No. Proses 3.2.1

Nama Proses Kelola Faktor Pendidikan Deskripsi Isi Pengelolaan data pendidikan


(47)

Tabel Input T_statis Tabel Output T_statis

Keterangan Proses pengisian bobot pendidikan

Algoritma Begin

Tampilkan faktor pendidikan Masukan nilai bobot pendidikan

End

Tabel 3.16 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Golongan

No. Proses 3.2.2

Nama Proses Kelola Faktor Golongan Deskripsi Isi Pengelolaan data golongan Tabel Input T_statis

Tabel Output T_statis

Keterangan Proses pengisian bobot golongan

Algoritma Begin

Tampilkan faktor golongan Masukan nilai bobot golongan

End

Tabel 3.17 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Masa Kerja

No. Proses 3.2.3

Nama Proses Kelola Faktor Masa Kerja Deskripsi Isi Pengelolaan data masa kerja Tabel Input T_statis

Tabel Output T_statis

Keterangan Proses pengisian bobot masa kerja

Algoritma Begin

Tampilkan faktor masa kerja Masukan nilai bobot masa kerja


(48)

Tabel 3.18 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Tanggung jawab

No. Proses 3.2.4

Nama Proses Kelola Faktor tanggung jawab Deskripsi Isi Pengelolaan data tanggung jawab Tabel Input T_statis

Tabel Output T_statis

Keterangan Proses pengisian bobot tanggung jawab

Algoritma Begin

Tampilkan faktor tanggung jawab Masukan nilai bobot tanggung jawab

End

Tabel 3.19 Spesifikasi Proses Kelola Faktor Resiko Kerja

No. Proses 3.2.5

Nama Proses Kelola Faktor Resiko Kerja Deskripsi Isi Pengelolaan data resiko kerja Tabel Input T_statis

Tabel Output T_statis

Keterangan Proses pengisian bobot resiko kerja

Algoritma Begin

Tampilkan faktor resiko Masukan nilai bobot resiko

End

3.3.3.5.4 Spesifikasi Proses Kelola Data Pegawai Tabel 3.20 Spesifikasi Proses Tambah Pegawai

No. Proses 4.1

Nama Proses Tambah Pegawai

Deskripsi Isi Penambahan data pegawai

Tabel Input T_pegawai


(49)

Keterangan Proses penambahan data pegawai

Algoritma Begin

Masukan nip, nama, gol If nip = nip then

Muncul pesan “Pegawai telah terdaftar” else

Simpan data yang telah dimasukan End

Tabel 3.21 Spesifikasi Proses Kelola Unit Kerja

No. Proses 4.2

Nama Proses Kelola Unit Kerja

Deskripsi Isi Pengelolaan Data Unit Kerja

Tabel Input T_pegawai

Tabel Output T_pegawai

Keterangan Proses pengeloaan data unit kerja

Algoritma Begin

Masukan data unit kerja

End

Tabel 3.22 Spesifikasi Proses Ubah Pegawai

No. Proses 4.3

Nama Proses Ubah Pegawai Deskripsi Isi Update data pegawai

Tabel Input T_pegawai

Tabel Output T_pegawai

Keterangan Proses pengubahan data pegawai

Algoritma Begin

Cari pegawai yang akan di ubah Masukan data yang akan di ubah Simpan


(50)

Muncul pesan “Update data berhasil” End

Tabel 3.23 Spesifikasi Proses Hapus Pegawai

No. Proses 4.4

Nama Proses Hapus Pegawai Deskripsi Isi Hapus data pegawai

Tabel Input T_pegawai

Tabel Output T_pegawai

Keterangan Proses penghapusan data pegawai

Algoritma Begin

Cari pegawai yang akan di hapus Hapus

Muncul konfirmasi “Apa anda yakin?” If Ya then

Muncul pesan “Data telah dihapus” Else

Kembali ke form utama End

Tabel 3.24 Spesifikasi Proses Cari Pegawai

No. Proses 4.5

Nama Proses Cari Pegawai

Deskripsi Isi Pencarian data pegawai

Tabel Input T_pegawai

Tabel Output T_pegawai

Keterangan Proses pecarian data pegawai berdasarkan nip atau nama

Algoritma Begin

Masukan nip atau nama If nip/nama = ada then Muncul data pegawai


(51)

Else

Muncul pesan “Data tidak ditemukan!” End

3.3.3.5.5 Spesifikasi Proses Kelola Data User

Tabel 3.25 Spesifikasi Proses Tambah User

No. Proses 5.1

Nama Proses Tambah User

Deskripsi Isi Penambahan data user Tabel Input T_user

Tabel Output T_user

Keterangan Proses penambahan data user

Algoritma Begin

Masukan username, password, konfirmasi password If username = username then

Muncul pesan “Username telah terdaftar” else

Simpan data yang telah dimasukan End

Tabel 3.26 Spesifikasi Proses Ubah User

No. Proses 5.2

Nama Proses Ubah User Deskripsi Isi Update data user Tabel Input T_user

Tabel Output T_user

Keterangan Proses pengubahan data pegawai

Algoritma Begin

Cari user yang akan di ubah Masukan data yang akan di ubah


(52)

Simpan

Muncul pesan “Update data berhasil” End

Tabel 3.27 Spesifikasi Proses Hapus User

No. Proses 5.3

Nama Proses Hapus User Deskripsi Isi Hapus data user Tabel Input T_user

Tabel Output T_user

Keterangan Proses penghapusan data user

Algoritma Begin

Cari user yang akan di hapus Hapus

Muncul konfirmasi “Apa anda yakin?” If Ya then

Muncul pesan “Data telah dihapus” Else

Kembali ke form utama End

Tabel 3.28 Spesifikasi Proses Cari User

No. Proses 5.4

Nama Proses Cari User

Deskripsi Isi Pencarian data user Tabel Input T_user

Tabel Output T_user

Keterangan Proses pecarian data pegawai berdasarkan username

Algoritma Begin

Masukan username If username = ada then


(53)

Muncul data pegawai Else

Muncul pesan “Data tidak ditemukan!” End

3.3.3.5.6 Spesifikasi Proses Pembuatan Laporan

Tabel 3.29 Spesifikasi Proses Pembuatan Laporan

No. Proses 6.1

Nama Proses Perhitungan Nilai

Spesifikasi Perhitungan nilai merit sistem

Input T_statis, T_dinamis, T_pegawai

Output T_merit

Keterangan Melakukan perhitungan nilai merit sistem pegawai

Algoritma Begin

Pilih unit kerja

Tampilkan data pegawai If data ditemukan then Data ditampilkan

Isi nilai statis dan dinamis Else

Muncul pesan “maaf data yang anda cari tidak ada” End

Tabel 3.30 Spesifikasi Proses Cetak Laporan

No. Proses 6.2

Nama Proses Cetak Laporan

Spesifikasi Mencetak laporan merit

Input T_merit

Output T_merit

Keterangan Mencetak perhitungan nilai system merit pegawai

Algoritma Begin


(54)

If data ditemukan then Data ditampilkan Cetak laporan Else

Muncul pesan “maaf data yang anda cari tidak ada” End

3.3.3.6 Kamus Data

Tabel 3.31 Kamus Data Dt_user Username+password+tingkat

Dt_pegawai Nip+nama_pegawai+gol+jabatan+masa_kerja+pendidikan+un it_kerja+jml_hari

Dt_statis Kd_pendidikan+kd_gol+kd_masakerja+kd_tangg_jawab+kd_ resiko

Dt_dinamis Kd_prestasi+kd_absensi Dt_unit_kerja Kd_bagian

Dt_merit Nip+nama+gol+unit_kerja+jml_hari+kd_pendidikan+ kd_gol+kd_masakerja+kd_tangg_jawab+kd_resiko+ Kd_prestasi+kd_absensi

Dt_nilai Nilai_bobot

3.3.3.7 Perancangan Antarmuka (Interface)

3.3.3.7.1 Perancangan Antarmuka Menu Utama

Pada perancangan antar muka menu utama terdiri dari beberapa label, picture dan link (sub menu). Design menu utama ini mempermudah dalam membuat tampilan antarmuka (interface) menu utama pada aplikasi yang akan dibuat.


(55)

Gambar 3.13 Perancangan Antarmuka Menu Utama

Keterangan:

Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Link : Berisi daftar link yang dapat menghubungkan pada

menu-menu yang lain.

Informasi terbaru : Berisi pengumuman atau informasi terbaru. Info Proses Sistem merit : Berisi tentang informasi Sistem Merit.

Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Powered By “

3.3.3.7.2 Perancangan Menu Login

Pada Perancangan antarmuka Login terdiri dari beberapa label dan button. Design login ini mempermudah dalam membuat tampilan antar muka (interface) login pada aplikasi yang akan dibuat.

Gambar 1

Link Informasi Terbaru Info Proses Sistem Merit


(56)

Gambar 3.14 Perancangan Antarmuka Menu Login

Keterangan:

Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Label : Pengisian username dan password Button : Masuk ke Menu berikutnya

Gambar 1

Selamat Datang

LOGIN

SUBMIT username


(57)

3.3.3.7.3 Perancangan Menu Admin

Pada perancangan menu admin terdapat beberapa menu yang dapat dikelola dan di modifikasi oleh admin. Berikut adalah gambaran perancangan menu admin:

Gambar 3.15 Perancangan Antarmuka Menu Admin Keterangan:

Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Powered By “

Gambar 1

Selamat Datang, Administrator

Data Pegawai

Data Statis

Data Dinamis

Profil User

Tentang Sistem Merit

Logout

Fitur melihat & memodifikasi data pegawai

Fitur melihat & memodifikasi data statis

Fitur melihat & memodifikasi data dinamis

Fitur melihat & memodifikasi data user

Versi & Pembuat Software Sistem Merit

Keluar dari Sistem Merit


(58)

3.3.3.7.4 Perancangan Menu User (Staf SDM)

Pada perancangan menu user (staf SDM) terdapat beberapa menu yang dapat di kelola dan dimodifikasi oleh staf SDM. Berikut adalah gambaran perancangan menu user (staf SDM):

Gambar 3.16 Perancangan Antarmuka Menu User (Staf SDM) Keterangan:

Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Powered By “

Gambar 1

Selamat Datang, Staf SDM

Data Pegawai

Data Statis

Laporan dan Rekap Data

Profil User

Tentang Sistem Merit

Logout

Fitur melihat & memodifikasi data pegawai

Fitur melihat & memodifikasi nilai statis

Fitur melihat Laporan dan Rekapitulasi Data

Fitur melihat & memodifikasi data user

Versi & Pembuat Software Sistem Merit

Keluar dari Sistem Merit


(59)

Gambar 1

Selamat Datang, Ka. Sub. Bagian

Data Dinamis

Laporan dan Rekap Data

Profil User

Tentang Sistem Merit

Logout

Fitur melihat & memodifikasi nilai statis

Fitur melihat Laporan dan Rekapitulasi Data

Fitur melihat & memodifikasi data user

Versi & Pembuat Software Sistem Merit

Keluar dari Sistem Merit

Gambar 2

3.3.3.7.5 Perancangan Menu User (Ka.Sub.Bagian)

Pada perancangan menu user (Ka.Sub.Bagian) terdapat beberapa menu yang dapat dilihat dan dimodifikasi oleh Kasub.Bagian. Berikut adalah gambaran perancangan menu user (staf SDM):

Gambar 3.17 Perancangan Antarmuka Menu User (Ka.Sub.Bagian) Keterangan:

Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Gambar 2 : Berisi tulisan “Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Powered By “


(60)

3.3.3.7.6 Perancangan Menu Pembuatan Laporan

Pada perancangan pembuatan laporan, user diminta memilih unit kerja dan bulan laporan yang akan ditampilkan atau di cetak. Berikut adalah gambaran perancangan menu pembuatan laporan:

Gambar 3.18 Perancangan Antarmuka Pembuatan laporan Keterangan:

Gambar 1 : Berisi background gambar, logo dan tulisan Sistem Merit RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

List 1 : Berisi list unit kerja yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

List 2 : Berisi pilihan bulan perhitungan Sistem Merit

Gambar 1

Simpan | Cetak

Unit Kerja

Bulan

List 1

List 2

Tampilkan


(61)

61 1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dalam bab-bab sebelumnya yang tersaji dalam laporan Analisis Sistem Merit, maka dapat diambil kesimpulan diantaranya sebagai berikut :

• Data item yang menjadi penilaian sistem merit diambil berdasarkan SK Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung nomor: 130/D1.8-32/KP.05.01/IV/2007 Tentang Pedoman Merit Sistem RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

• Dengan adanya Perancangan Aplikasi Sistem Merit berbasis komputer dapat mempermudah tim IT yang bersangkutan dalam mengimplementasikan atau membangun Aplikasi Sistem Merit.

• Dengan adanya Perancangan Aplikasi Sistem Merit berbasis komputer, perhitungan nilai merit lebih mudah, cepat dan akurat.

4.2 Saran

Agar sistem yang dibangun dapat bekerja dengan lebih baik, hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Segera dilakukan pembangunan Aplikasi Sistem Merit agar pengelolaan data merit dapat dilakukan secara komputerisasi sehingga keamanan datanya lebih terjamin.


(62)

2. Pembangunan jaringan komputer dengan menggunakan Ethernet card agar aplikasi dapat digunakan di beberapa komputer.

3. Pengguna Aplikasi Sistem Merit harus dapat memahami cara kerja sistem tersebut.


(63)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

NOPIANY KARTIKA

10109777

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(64)

NAMA LENGKAP : NOPIANY KARTIKA

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 02 NOVEMBER 1985

NO. TELEPON : 085220000511 / 08562258858

EMAIL : opyankz@yahoo.co.id

ALAMAT : SARIJADI FLAT BLOK J/III/4

BANDUNG 40151

PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR : SDN 2 KAHURIPAN TASIKMALAYA

SLTP : SLTP NEGERI 2 TASIKMALAYA

SLTA : SMU NEGERI 2 TASIKMALAYA

PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG

JURUSAN : MANAJEMEN INFORMATIKA

PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


(65)

SISWA (DEKRESSI) TASIKMALAYA PADUAN SUARA

MAHASISWA

2004-2005 BENDAHARA POLITEKNIK

POS INDONESIA

PENGALAMAN KERJA

NAMA PERUSAHAAN TAHUN JABATAN

MALAKA9 (KONSULTAN IT) 2006-2007 TESTER DAN

MANUAL WRITER PT. METANOUVA

INFORMATIKA

2007-2008 TESTER DAN

MANUAL WRITER RSUP Dr. HASAN SADIKIN

BANDUNG


(66)

63

[3] Pressman, Roger. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. (Terjemahan LN Hananingrum). Yogyakarta: Andi


(67)

i

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja

praktek yang berjudul “ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

SISTEM MERIT DI BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA RSUP Dr.

HASAN SADIKIN BANDUNG”. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek tahun ajaran 2010/2011.

Penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Galih Hermawan, S.Kom. selaku Pembimbing dan dosen wali yang telah

meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini,

2. Mira Kania Sabariah, ST. MT. selaku ketua Jurusan Teknik Informatika

yang telah memberikan banyak arahan dalam proses pelaksanaan Kerja Praktek ini.

3. Andri Triadi Novindra selaku Pembimbing Kerja Praktek yang telah

memberikan banyak bimbingan dan arahan selama kerja praktek berlangsung.


(68)

ii

5. Teman - teman di kelas IF-17K yang banyak memberikan bantuan dalam

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini,

6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

terselesaikannya laporan Kerja Praktek ini.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan kesulitan, diantaranya kekurangan sumber yang menunjang, kurangnya pengetahuan tentang pembuatan software.

Penulis sadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan dalam membuat laporan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi pembaca khususnya bagi penulis dan menjadikannya sebagai acuan untuk lebih dikembangkan dan menjadikannya lebih baik lagi dikemudian hari. Semoga Allah SWT senantiasa berada di sisi kita dan memberikan taufik serta hidayahnya bagi kita semua.

Amin.

Bandung, Januari 2011


(69)

(1)

CURICULUM VITAE

DATA DIRI

NAMA LENGKAP : NOPIANY KARTIKA

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BANDUNG, 02 NOVEMBER 1985 NO. TELEPON : 085220000511 / 08562258858 EMAIL : opyankz@yahoo.co.id

ALAMAT : SARIJADI FLAT BLOK J/III/4 BANDUNG 40151

PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR : SDN 2 KAHURIPAN TASIKMALAYA SLTP : SLTP NEGERI 2 TASIKMALAYA SLTA : SMU NEGERI 2 TASIKMALAYA

PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG JURUSAN : MANAJEMEN INFORMATIKA

PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA


(2)

PENGALAMAN ORGANISASI

NAMA ORGANISASI TAHUN JABATAN KETERANGAN

DEPOT KREASI SENI SISWA (DEKRESSI)

2002-2003 KETUA SMU NEGERI 2 TASIKMALAYA PADUAN SUARA

MAHASISWA

2004-2005 BENDAHARA POLITEKNIK POS INDONESIA

PENGALAMAN KERJA

NAMA PERUSAHAAN TAHUN JABATAN

MALAKA9 (KONSULTAN IT) 2006-2007 TESTER DAN MANUAL WRITER PT. METANOUVA

INFORMATIKA

2007-2008 TESTER DAN MANUAL WRITER RSUP Dr. HASAN SADIKIN

BANDUNG


(3)

63

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hartono, Jogianto.(1999). Analisis dan Design. Yogyakarta : Andi [2] Hartono, Jogianto. (1999). Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Andi [3] Pressman, Roger. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. (Terjemahan LN Hananingrum). Yogyakarta: Andi


(4)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM MERIT DI BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA RSUP Dr.

HASAN SADIKIN BANDUNG”. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek tahun ajaran 2010/2011.

Penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Galih Hermawan, S.Kom. selaku Pembimbing dan dosen wali yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini,

2. Mira Kania Sabariah, ST. MT. selaku ketua Jurusan Teknik Informatika yang telah memberikan banyak arahan dalam proses pelaksanaan Kerja Praktek ini.

3. Andri Triadi Novindra selaku Pembimbing Kerja Praktek yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan selama kerja praktek berlangsung.


(5)

ii

4. Kedua Orang tua yang tak henti-hentinya mencurahkan do’a, Kakak serta Adik tercinta yang telah memberikan dorongan dan motivasi baik materi maupun moril bagi penulis,

5. Teman - teman di kelas IF-17K yang banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini,

6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya laporan Kerja Praktek ini.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan kesulitan, diantaranya kekurangan sumber yang menunjang, kurangnya pengetahuan tentang pembuatan software.

Penulis sadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan dalam membuat laporan di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi pembaca khususnya bagi penulis dan menjadikannya sebagai acuan untuk lebih dikembangkan dan menjadikannya lebih baik lagi dikemudian hari. Semoga Allah SWT senantiasa berada di sisi kita dan memberikan taufik serta hidayahnya bagi kita semua.

Amin.

Bandung, Januari 2011


(6)