Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program pokok KKN PPM Periode XIII Tahun 2016. Fokus dari program ini terletak pada peranan mahasiswa dalam memotivasi keluarga yang kurang sejahtera secara ekonomi, untuk nantinya dapat menemukan jalan alternatif dalam memecahkan masalah- masalah yang terkait dengan kemampuan ekonomi. Dalam KKN PPM Periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga Rumah Tangga Miskin RTM berdasarkan rekomendasi dan data dari Kepala Desa Rendang. Tabel 1. Data Keluarga Dampingan No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1. I Wayan Kiteg Kawin 65 th SD Buruh Tani Kepala Keluarga 2. Ni Wayan Repi Kawin 58 th SD Buruh Tani Istri 3. I Nengah Santep Belum Kawin 33 th SMA Bekerja Di Rafting Anak data dari daftar KK Miskin - Kantor Desa Rendang Bapak I Wayan Kiteg dan Ibu Ni Wayan Repi adalah sepasang suami istri yang termasuk dalam golongan keluarga kurang sejahtera di Desa Rendang. Dari perkawinan beliau, Bapak I Wayan Kiteg dan Ni Wayan Repi memperoleh keturunan 3 orang anak yaitu 2 laki-laki dan 1 perempuan. Adapun anak-anak beliau yang pertama I Nengah Santep yang saat ini bekerja di rafting di sekitar Desa Rendang, yang kedua sudah menikah bernama Nyoman Keneh dan sekarang menjadi pemangku di pura dadia, dan yang terakhir adalah Ni Ketut Jati yang mana sudah menikah ke Singaraja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, Bapak I Wayan Kiteg dan ibu Ni Wayan Repi bekerja sebagai buruh tani, selain itu pekerjaan lain yang dilakukan adalah mencari sayur paku ke hutan dan kemudian di jual. Anak 3 pertama beliau yang bekerja di rafting juga terkadang ikut membantu memenuhi kebutuhan keluarga jika mendapat uang tambahan dari bekerja di sana. Gaji pokok yang di dapat dari bekerja di rafting hanya Rp. 300.000,- per bulan dan itupun terkadang hanya cukup untuk membeli bahan bakar kendaraan dan pulsa HP. Keluarga Bapak I Wayan Kiteg mengolah beras menjadi nasi sebagai pangan pokok di mana dalam sebulan biasanya dapat menghabiskan 50 kg beras. Selain itu terkadang Keluarga Bapak I Wayang Kiteg juga merebus ketela dan ubi sebagai makanan.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan